MENUMBUNG
Oleh:
Fatna Hendry Ayuneida
1502450024 TALI PUSAT MENUMBUNG
Oleh:
Fatna Hendry Ayuneida 1502450024
Definisi
Tali pusat menumbung adalah keadaan tali pusat ada di samping atau di
bawah bagian terbawah janin. Hal ini terjadi apabila tali pusat keluar
melalui air ketuban yang sudah pecah ke serviks dan turun ke vagina.
Etiologi
ETIOLOGI
a) Pecah ketuban dan presentasi bokong, presentasi campuran, presentasi
lintang, janin kecil (kurang dari 2000 gram), atau kelahiran kembar kedua.
b) Pemberian enema jika ketuban pecah dan bagian presentasi adalah kepala
yang belum masuk ke pintu atas panggul, presentasi campuran, presentasi
bokong atau bokong-kaki yang belum masuk pintu atas panggul atau bahu.
c) Amniotomi.
d) Pemeriksaan dalam.
e) Pemindahan verteks selama pengkajian janin atau manipulasi obstetrik.
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan
Kegawatdaruratan Persalinan dengan Tali Pusat Menumbung
DATA SUBYEKTIF
Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat
terdapat suatu situasi dan kejadian.
a) Biodata/identitas :
1. Nama ibu/suami
Nama jelas dan lengkap, untuk membedakan klien, mengenal pasien, dan tidak keliru
dalam memberikan penanganan.
2. Umur ibu/suami
Untuk mengetahui apakah umur ibu menentukan diagnosa kehamilan terlalu muda
atau terlalu tua ( lebih dari >35 tahun) maka lebih banyak resiko.
3. Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal klien, apakah lingkungan cukup aman bagi ibu dan
berguna jika dilakukan kunjungan rumah, untuk mengetahui rumah klien jauh atau
dekat dengan tempat pengobatan.
s
b) Alasan Datang
Untuk mengetahui apa yang mendorong ibu untuk memeriksakan
kedatangannya kepada bidan.
c) Keluhan Utama
Keluhan ibu yang dirasakan atau yang dialami ibu pada waktu pelaksanaan
pengkajian. Pasien dengan tali pusat menumbung biasanya mempunyai
keluhan utama yaitu mules-mules seperti akan melahirkan dan keluar lendir
darah yaitu ketuban sudah pecah.
f) Riwayat Menstruasi
Anamnesa haid memberikan pesan pada kita tentang faal alat kandungan. Haid
terakhir, teratur tidaknya haid, dan siklusnya.
i) Riwayat Ginekologi
Mengkaji tentang riwayat penyakit
sistem reproduksi yang dapat
mempengaruhi saat persalinan.
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum : Untuk mengetahui apakah ibu dalam kondisi baik, buruk,
lemah.
b) Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu, composmentis,
apatis, somnolen, delirium, spoor, koma
c) Tinggi badan : tinggi badan di bawah 145cm mengindikasikan panggul
sempit. Pemeriksaan panggul luar, untuk mengetahui adanya kesempitan
panggul.
d) TTV : untuk mengetahui tanda-tanda vital anak apakah dalam batas normal
atau tidak.
- Tekanan Darah : Untuk mengetahui tekanan darah ibu yaitu 90/60 mmHg-
130/90 mmHg, kenaikan sistole >30 mmHg dan diastole >15 mmHg
merupakan tanda-tanda patologis pre-eklamsi >140/100 mmHg disebut
hipertensi, <90/60 mmHg kemungkinan ibu syok.
-Nadi : Untuk mengetahui frekuensi detak jantung/menit yaitu 60-
80x/menit, takikardi >100x/menit, bradikardi <60x/menit. Takikardi
merupakan salah satu indikasi terjadi perdarahan. Denyut nadi cepat
dan lemah kemungkinan ibu syok.
Palpasi
d) Abdomen : Bagaimana kontraksi uterus, kandung kemih kosong/tidak karena dapat
mempengaruhi penurunan kepala.
b) Vulva :
Saat in partu dilakukan VT, maka:
Pemeriksaan dalam
Dilakukan tanggal.................. Pukul..................
Hasil:
- Vulva vagina : keluar lendir darah apabila ketuban sudah pecah, apakah ada
jengger ayam atau tidak, teraba bagian yang berdenyut ketika VT.
- Pembukaan: pembukaan serviks, 0-10 cm.
- Effisement: pendataran/pemendekan canalis servikalis.
- Ketuban: keadaan ketuban, pecah.
c) Ekstremitas : Untuk mengetahui teraba oedema atau tidak .
Auskultasi
d) Abdomen : Untuk mengetahui DJJ, teratur/tidak.
Normalnya 120-160x/menit, pada partus lama jika DJJ <120 mmHg atau >160 mmHg
terdengar paling keras di kuadran bawah perut ibu, pada sisi yang sama dengan
punggung janin.
INTERPRESTASI DATA
Dx : G0 P0000 Ab0000 UK..... minggu, T/H/I, persalinan dengan tali pusat
menumbung.
Masalah Aktual:
1) Gangguan psikologi karena ibu merasa cemas dan takut meghadapi
persalinan.
2) Gangguan rasa nyaman berupa nyeri.
3) Kecemasan yang dialami ibu karena mendapat pengarahan dari petugas
kesehatan untuk melakukan sectio caesarea.
a) Mandiri
Jika tali pusat berdenyut berarti janin masih hidup:
1. Menjelaskan pada ibu kemungkinan akan terjadi penyulit dalam
persalinan dikarenakan adanya tali pusat menumbung sehingga
harus dilakukan sectio caesarea atau reposisi tali pusat.
2. Memposisikan ibu untuk menungging atau posisi trendelenburg
untuk mengurangi tekanan pada tali pusat.
3. Mendorong bagian terendah janin ke arah kranial untuk
mengurangi tekanan pada tali pusat.
4. Memantau terus denyut jantung dan pulsasi tali pusat.
5. Observasi keadaan janin dan ibu.
6. Menjelaskan pada keluarga untuk memberi dukungan psikologi.
1. Dengan sarung tangan desinfektan tingkat tinggi (DTT) masukkan tangan dalam
vagina dan bagian terendah janin segera didorong ke atas sehingga tahanan
pada tali pusat dapat dikurangi.
2. Tangan yang lain menahan bagian terendah di suprapubis dan evaluasi
keberhasilan reposisi.
3. Jika bagian terbawah janin telah terpegang dengan kuat diatas rongga panggul,
keluarkan tangan dari vagina. Letakkan tangan tetap diatas abdomen sampai
dilakukan sectio caesarea.
4. Jika reposisi tidak berhasil dorong bagian terdepan ke atas agar tali pusat tidak
tertekan dan letakkan ibu dalam posisi trendelenburg sampai bayi lahir.
5. Jika tersedia, berikan tokolitik seperti terbutalin atau salbutamol 0,5 mg IV
secara perlahan untuk mengurangi kontraksi rahim. Rujuk.
Jika ibu pada persalinan kala II:
1. Menjelaskan kondisi ibu saat ini bahwa ibu mengalami penyulit dalam persalinan
dikarenakan adanya tali pusat menumbung.
2. Mengobservasi keadaan umum ibu (periksa tanda-tanda vital).
3. Pemeriksaan DJJ.
4. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman.
5. Menganjurkan ibu untuk berpuasa karena akan dilakukan sectio caesarea.
6. Menjelaskan pada ibu bahwa kondisinya saat ini memerlukan tindakan segera karena
dapat berbahaya untuk janin dan ibu.
EVALUASI
Peran Bidan