TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran
zat antara ibu dan anak sebaliknya. Plasenta merupakan organ sementara yang
menghubungkan ibu dengan janin. Bentuk plasenta yang normal ialah ceper dan bulat,
dengan diameter 15 20 cm dan tebal 1,5 3 cm, berat kurang lebih 500 gram. Fungsi
plasenta, antara lain :
Plasenta sirkumvalata adalah plasenta yang pada permukaan fetalis dekat pinggir
terdapat cincin putih. Cincin ini menandakan pinggir plasenta, sedangkan jaringan di sebelah
luarnya terdiri dari villi yang tumbuh ke samping di bawah desidua. Sebagai akibatnya
pinggir plasenta mudah terlepas dari dinding uterus dan perdarahan ini menyebabkan
perdarahan antepartum.
Plasenta sirkumvalata adalah plasenta yang pada permukaan vetalis dekat pinggir
terdapat cincin putuh.cincin ini menandakan pinggir plasenta ,sedangkan jaringan disebelah
luarnya terdiri dari villi yang tumbuh kesamping dibawah desidua.diduga bahwa
corionfrondosum terlalu kecil dan untuk mencukupi kebutuhan,villi menyerbu kedalah
desidua diluar permukaan frondosum.
Plasenta Sirkumvalata adalah lempeng korionik (pada sisi janin) lebih besar dari pada
lempeng basal (pada sisi ibu). Pada bagian pusat sisi janin ada lekukan di bagian tengah yang
dikelilingi oleh cincin tebal, menonjol, dan berwarna keabu-abuan ( suatu lipatan rangkap
korion dan amnion disertai degenerasi desidua dan fibrin).(Sinclair Constance,2009,buku
Saku Kebidanan, Jakarta.EGC. halaman 267)
Circumvallate placenta diidentifikasikan sebagai cincin putih tebal dan buram putaran
membran disekitar placenta. Sebagai seorang wanita mencapai trimester III pada
kehamilan,cincin putih dapat mulai menutupi sisa plasenta janin. Untuk mata yang tidak
terlatih, circumvallate placenta tampak seperti kantong plastik putih yang terbentuk sekitar
plasenta bagian bawah.
2. Patofisiologi
Diduga bahwa chorion frondosum terlalu kecil dan untuk mencukupi kebutuhan, villi
menyerbu ke dalam desidua di luar permukaan frondosuin, plasenta jenis ini tidak jarang
terjadi. Insidensinya lebih kurang 2 - 18%. Bila cincin putih ini letaknya dekat sekali ke
pinggir plasenta, disebut plasenta marginata. Kedua-duanya disebut sebagai plasenta
ekstrakorial. Pada plasenta marginata mungkin terjadi adeksi dari selaput sehingga plasenta
lahir telanjang
3. Etiologi
Diduga bahwa corion frondosum terlalu kecil dan untuk mencukupi kebutuhan, villi
menyerbu ke dalam deisua diluar permukaan frondosum. Insiden ini terjadi 2-18 %.
Pada setiap perdarahan antepartum pertama-tama harus selalu dipikirkan bahwa hal
itu bersumber pada kelainan plasenta, karena perdarahan antepartum yang berbahaya
umumnya bersumber pada kelainan plasenta, sedangkan kelainan serviks tidak seberapa
berbahaya. Pecahnya sinus marginalis merupakan perdarahan yang sebagian besar baru
diketahui setelah persalinan pada waktu persalinan, perdarahan terjadi tanpa sakit dan
menjelang pembukaan lengkap. Karena perdarahan terjadi pada saat pembukaan mendekati
lengkap, maka bahaya untuk ibu maupun janinnya tidak terlalu besar.
5. Komplikasi
a) Perdarahan
b) Abortus
c) Solutio plasenta
6. Diagnosis
Diet adalah penting, dan pasien dengan janin didiagnosis dengan pembatasan
pertumbuhan harus makan-makanan yang sehat. Sementara plasenta hanya dapat melepaskan
nutrisi porsi kecil. Penting bahwa apa yang dirilis adalah sehat. Meskipun tidak ada
pengobatan untuk plasenta sirkumvalata, kebanyakan wanita tidak membawa mereka ke janin
usia kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat. Wanita yang memiliki plasenta
sirkumvalata harus memiliki ultrasound bulanan dan akan diperlakukan sebagai pasien
beresiko tinggi kehamilan untuk memastikan janin dan plasenta dipantau secara ketat. Untuk
membantu dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi, vitamin prenatal penting untuk ibu
dan harus diminum dua kali sehari
SUBJEKTIF
BIODATA:
ISTRI
Nama
Perlu ditanyakan agar tidak keliru bila ada kesamaan nama dengan klien
Umur
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Status Perkawinan
Suku/Ras
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan
pasien/klien. Dengan diketahuinya suku/ras pasien/klien, akan memudahkan bidan
melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
SUAMI
Nama
Perlu ditanyakan agar tidak keliru bila ada kesamaan nama dengan
Umur
Alamat
Pekerjaan
Agama
Pendidikan
Status Perkawinan
RIWAYAT PASIEN
KELUHAN UTAMA
Setelah pasien menjawab pertanyaan yang diajukan diatas maka pertanyaan selanjutnya
adalah sebagai berikut :
RIWAYAT MENSTRUASI
Untuk mengetahui gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksi pasien/klien.
Menarche
Siklus Menstruasi
Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita
akan kesulitan untuk mendapatkan data yang valid. Sebagai acuan biasanya digunakan
criteria banyak, sedang, sedikit. Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat
subjektif, namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung,
misalnya sampai berapa kali mengganti pembalut dalam sehari.
Keluhan
Untuk mengetahui prediksi waktu mengenai kapan menstruasi yang akan datang
Dismenorhea
Untuk mengetahui ketika haid terjadi nyeri atau sulit. Dismenorhea ditandai oleh nyeri
mirip kram yang terasa pada abdomen bagian bawah dan kadang-kadang oleh sakit kepala,
keadaan mudah tersinggung, depresi mental, keadaan tidak enak badan serta perasaan lelah.
Keteraturan Menstruasi
Fluor albus
Untuk mengetahui pada umumnya adanya cairan di dalam vagina bertambah dalam
kehamilan tanpa sebab-sebab yang patologis dan sering menimbulkan keluhan. Ganococcus
menyebabkan flour seperti nanah, Trichomonasvaginalis menyebabkan flour yang putih
berbau, sedangkan candida albicans menyebabkan flour dengan gumpalan putih atau kuning
dan menyebabkan gatal yang sangat.
RIWAYAT PERKAWINAN
Kawin : ..kali
Usia Kawin Pertama tahun
Status Perkawinan
Lama Pernikahan
Untuk mengetahui adanya masalah-masalah persalinan kehamilan dan nifas yang lalu.
Pertanyaan ini mempengaruhi prognosa persalinan dan persiapan persalinan yang lampau
adalah hasil ujian-ujian dari segala faktor yang mempengaruhi persalinan. Mencakup :
Data ini menjelaskan golongan darah pasien, hal ini dilakukan untuk sumber informasi
jika ketika kehamilan atau persalinan mengalami pendarahan penanganan penggantian darah
yang keluar melalui transfusi darah lebih cepat dilakukan.
Riwayat persalinan
Mencakup jarak antara dua kelahiran, tempat melahirkan, lamanya melahirkan, cara
melahirkan. Dengan mengetahui riwayat persalinan, melihat kemungkinan yang dapat terjadi
pada ibu hamil saat persalinan sekarang dan mengupayakan pencegahannya dan
penanggulangannya. Jika persalinan dahulu terdapat penyulit seperti perdarahan, sectio
saesaria, solusio plasenta, plasenta previa kemungkinan dapat terjadi atau timbul pada
persalinan sekarang.
Masalah atau gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan melahirkan
Untuk mengetahui masalah atau gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan
melahirkan, jika terdapat penyulit diupayakan pencegahannya dan penanggulangannya.
RIWAYAT NIFAS
Untuk mengetahui adakah penyakit atau kelainan pada masa nifas yang lalu (perdarahan,
feloris).
Untuk dapat segera melakukan tindakan preventif pada bayi agar tidak memperparah kondisi.
RIWAYAT GINEKOLOGI
Data ini sangat penting karena akan memberikan petunjuk tentang organ reproduksi
pasien. Mencakup: infertilitas, penyakit kelamin, tumor atau kanker sistem reproduksi,
operasi ginekologi. Jika didapatkan adanya salah satu atau beberapa riwayat gangguan
kesehatan alat reproduksi, maka harus waspada akan adanya kemungkinan gangguan
kesehatan alat reproduksi pada masa postpartum.
Untuk mengetahui apakah ada efek samping setelah penggunaan kontrasepsi, lamanya
menggunakan alat kontrasepsi, alasan pemakaian serta pemberhentian kontrasepsi (bila tidak
memakai lagi), serta keluhan selama memakai alat kontrasepsi. (Depdikbud, 1999).
Mencakup waktu mendapat haid terakhir, siklus haid, perdarahan pervaginam, fluor,
mual/muntah, masalah kelainan pada kehamilan sekarang, pemakaian obat-obatan/jamu.
Anamnesa haid serta siklusnya dapat diperhitungkan tanggal persalinan serta memantau
perkembangan kehamilannya serta dengan anamnesa ini dapat diketahui dengan segera
adanya kelainan / masalah dalam kehamilan dan dapat ditangani dengan segera.
RIWAYAT PENYAKIT
Untuk mengetahui riwayat penyakit yang pernah diderita pasien/klien. Informasi ini
penting untuk melihat kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu hamil dan mengupayakan
pencegahannya dan penanggulangannya.
Ibu hamil dengan riwayat penyakit hipertensi perlu ditentukan pimpinan persalinan dan
kemungkinan bisa menyebabkan transient hipertension.
Ibu hamil dengan riwayat penyakit TBC akut kemungkinan bisa menyebabkan kuman saat
persalinan dan bisa menular pada bayi.
Ibu dengan riwayat DM mempunyai pengaruh terhadap persalinannya dan bayi bisa cacat
bawaan, janin besar.
Ibu menderita hepatitis kemungkinan besar bayi akan tertular melalui ASI.
Untuk mengetahui keadaan psikososial pasien atau klien perlu ditanyakan antara lain :
OBJEKTIF
Untuk mengetahui keadaan setiap bagian tubuh dan pengaruhnya terhadap kehamilan untuk
diupayakan pencegahan dan penanggulangannya.
Postur tubuh
Untuk mengetahui perubahan pada tubuh seperti gemuk atau kurus, tinggi atau pendek,
perut tampak lebih besar atau tidak daan sebagainya.
Gerakan tubuh
Untuk mengetahui cara berjalan, berdiri, duduk, berbicara, posisi anggota badan, lemah,
menggigil, sesak, dan sebagainya.
Ekspresi wajah
Untuk mengetahui ekspresi gembira, sedih, kesakitan, ketakutan, pucat, ketuaan, dan
sebagainya pada ibu hamil
Tujuan pengukuran berat dan tinggi badan adalah untuk memeastikan kesan umum
terhadap tubuh pasien/klien, terutama mengenai derajat kegemukannya. Pasien/klien yang
gemuk atau kurus memberikan kemungkinan lebih mudah mengidap penyakit. Barat badan
dicatat dalam ukuran kilogram, dan tinggi badan dalam ukuran sentimeter (cm).
Pengukuran temperature, tekanan darah dan denyut nadi dilakukan sebab perbedaan suhu,
tekanan (tensi) darah dan denyut nadi dari normal akan menunjukkan adanya gangguan
kesehatan dalam tubuh pasien.
Pemeriksaan Kulit
Rambut
Untuk mengetahui keadaan rambut seperti hitam, lebat, tidak bau, tidak berketombe
Tempurung Kepala
Untuk observasi bentuk, benjolan, infeksi pada kepala. Palpasi bila tampak benjolan untuk
mengetahui besar, bentuk, kekenyalan dan mobilitasnya.
Mata
Telinga
Muka
Untuk mengetahui ada atau tidak chloasma gravida dan ada icterus atau tidak pada sklera
Mulut
Gigi
Untuk mengetahui keadaan konstruksi gigi apakah terjadi kekeroposan atau tidak dimana hal
inimenjdi indikasi adanya kekurangan kalsium atau tidak
Leher
Untuk mengetahui ada atau tidak pembesaran kelenjar getah bening, ada atau tidaknya
struma/kelenjar gondok, dan ada atau tidak pembesaran vena jogularis
Dinding Thoraks
Payudara
Observasi dilakukan untuk mengetahui ukuran, bentuk, dan warna kulit dan putting susu.
Palpasi dilakukan untuk mengatahui ada tidaknya benjolan, rasa sakit (oleh karena adanya
infeksi)
Aksilla
Observasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya benjola. Palpasi dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya rasa sakit dan tumor.
Abdomen
Untuk mengamati gerak uterus (his), gerak janin, dan tanda-tanda kehamilan.
Biasanya ibu hamil dengan plasenta sirkumvalanta pembesaran perutnya tidak sesuai dengan
usia kehamilan(lebih kecil)
Palpasi
Untuk mengetahui tinggi fundus uteri yang erat kaitannya dengan umur kehamilan.
Pemerikasaan Leopold dengan mempalpasi abdomen dapat menentukan letak janin di dalam
uterus, cekungan perut, nyeri tekan, tes Osborn, ukuran panggul luar, his.
Auskultasi
Dilakukan untuk mengetahui bunyi jantung anak (punctum maximum, lama, + kekuatan,
relaksasi)
Ekstremitas
Observasi keadaan tangan terutama telapak tangan dan kuku, misal untuk mengetahui apakah
tampak pucat atau sianosis.
Observasi dilakukan untuk mangetahui ada tidaknya kelainan seperti varises dan udema.
Palpasi dilakukan untuk menentukan derajat varises atau udema.
Observasi
Untuk mengetahui bentuk tulang punggung, misal apakah lordosis atau tidak.
Genitourinaria
Kebersihan
Genetalia eksterna : observasi labia mayora, minora, fluor albus (warna dan baunya)
Pemeriksaan Anus
Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dengan jari telunjuk dan jari tengah untuk menentukan kondisi portio,
pembukaan orifisium uteri, keadaan ketuban, letak anak di dalam panggul, dan luas panggul
bagian dalam.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urine
Untuk mengetahui adanya kandungan albumin atau reduksi pada urine
Kadar Hb
Untuk mengetahui apakah pasien mengalami anemia atau tidak pada masa kehamilan
Hematokrit (Ht)
Kadar Leukosit
Golongan Darah
Jika terjadi pendarahan pada pasien pada masa kehamilan atau setelah melahirkan
menanganan segera dapat dilakukan.
Pada langkah ini, bidan menganalisa data dasar yang diperoleh pada langkah pertama,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis, sehingga dapat merumuskan diagnose atau
masalah kebidanan.
Keadaan Janin
Masalah dirumuskan bila bidan menemukan kesenjangan yang terjadi pada respon ibu
terhadap kehamilannya. Tujuan mengetahui masalah utama dan penyebab adalah melakukan
pengkajian lebih lanjut untuk diberikan intervensi khusus, baik berupa
dukungan/penjelasan/tindakan/follow up/rujukan.
CONTOH:
Ibu G1P0A0 hamil ... minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, lekep,puki dengan plasenta
sirkumvalanta
Dasar :
Pembesaran perut tidak sesuai dengan usia kehamilan
Pasien dg plasenta sirkum valanta diagnosa dapat ditegakkan setelah plasenta lahir
DJJ : 140x/menit
Masalah Potensial
Mengantisipasi penanganan
Pada langkah antisipasif ini diharapkan bidan selalu waspada dan bersiap-siap bila
diagnose/masalah potensial ini benar-benar terjadi. Langkah ini penting sekali dalam
melakukan asuhan yang aman dan dilakukan secara cepat, karena sering terjadi dalam kondisi
emergensi.
Prognosa
Data ini digunakan untuk mengetahui perkembangan pasien apakah membaik atau
memburuk, sehingga dapat segera dilakukan tindakan.
CONTOH:
Perdarahan,abortus,prematur
Mengantisipasi penanganan
Prognosa
Pada tahap ini bidan mengidentifiksi perlunya tindakan segera, baik tindakan
intervensi, tindakan konsultasi, kolaborasi dengan dokter atau rujukan berdasarkan kondisi
klien.
Pada langkah ini mungin saja diperlukan data baru yang lebih spesifik sehingga bidan
mengetahui penyebab langsung masalah yang ada. Untuk itu diperlukan tindakan segera yang
bersifat observasi atau pengkajian kembali.
CONTOH:
Rencana Kegiatan
Langkah-langkah Tindakan
Rencana Evaluasi
Rencana evaluasi dibuat untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan
dilakukan. Di dalam rencana evaluasi ditentukan sasaran yang akan dicapai.
CONTOH:
Evaluasi
3) Libatkan keluarga untuk mengingatkan ibu untuk melakukan breast care dan
senam hamil
Libatkan keluarga agar membantu ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang
Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berlebihan dan
berat
Anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan
Rencana Evaluasi
2) Keluarga berjanji akan mengingatkan ibu untuk melakukan breast care dan senam hamil
Keluarga berjanji akan membantu ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang
Ibu mengatakan akan istirahat yang cukup dan akan mengurangi aktifitas yang berlebihan dan
berat
Ibu berjanji akan melakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan
VI. IMPLEMENTASI
Tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Tindakan yang dilakukan berdasarkan prosedur yang telah lazim diikuti dan dilakukan.
Di dalam tahap ini, bidan melakukan observasi sesuai dengan kriteria yang telah
direncanakan. Bila bidan perlu memberikan infus atau pemberian obat, maka tindakan
tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku. Berbagai hal yang perlu
perhatian didalam tahap pelaksanaan ini adalah: Intervensi yang dilakukan harus berdasarkan
prosedur tetap yang lazim dilakukan.
Pengamatan dilakukan secara cermat dan tepat sesuai dengan kriteria evaluasi yang
ditetapkan.
Pengandalian keadaan pasien atau klien sehingga berangsur-angsur menuju kondisi kesehatan
yang diharapkan.
Didalam melaksanakan tindakan, bidan dapat melakukan asuhan secara mandiri untuk kasus-
kasus yang didalam batas kewenangannya. Bila bidan menemukan kasus diluar batas
kewenangannya didalam melakukan tindakan, maka pasien atau klien tersebut dirujuk
kerumah sakit. Dan bidan dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya pada kasus-kasus
tertentu.
CONTOH:
3) Melibatkan keluarga untuk mengingatkan ibu untuk melakukan breast care dan
senam hamil
Melibatkan keluarga agar membantu ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang
Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berlebihan
dan berat
Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan
VII.MENGEVALUASI
Tahap ini menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan. Bila tindakan yang
dilakukan mencapai tujuan, perlu dipertimbangkan kemungkinan masalah baru yang timbul
akibat keberhasilan. Dan sebaliknya bila tindakan tidak mencapai tujuan, maka langkah-
langkah sebelumnya perlu diteliti kembali.
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada pasien,
kita mengacu kepada beberapa pertimbangan berikut ini.
Memfasilitasi ibu untuk menjalani kehamilannya dengan rasa aman dan penuh
percaya diri.
Meyakinkan wanita dan pasangannya untuk mengembangkan kemampuannya sebagai
orangtua dan untuk mendapatkan pengalaman berharga sebagai orangtua.
Membantu keluarga untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan mereka dan
mengemban tanggungjawab terhadap kesehatannya sendiri.
dalam melakukan evaluasi seberapa efektif tindakan dan asuhan yang kita berikan
kepada pasien, kita perlu mengkaji respons pasien dan peningkatan kondisi yang kita
targetkan pada saat penyusunan perencanaan. Hasil pengkajian ini kita jadikan sebagai acuan
dalam pelaksanaan asuhan berikutnya.
Hasil asuhan
Hasil asuhan adalah bentuk konkret dari perubahan kondisi pasien dan keluarga yang
meliputi pemulihan kondisi pasien, peningkatan kesejahteraan emosional, peningkatan
pengetahuan dan kemampuan pasien mengenai perawatan diri, serta peningkatan kemandirian
pasien dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya.
CONTOH:
2) Keluarga berjanjii akan mengingatkan ibu untuk melakukan breast care dan
senam hamil
Keluarga berjanji akan membantu ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang
Ibu mengatakan akan istirahat yang cukup dan akan mengurangi aktifitas yang berlebihan dan
berat
Ibu berjanji akan melakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
http://www.scribe.com/mobile/doc/48492152
http://www.g-excess.com/perdarahan-antepartuma-plasenta-sirkumvalata-
komplikasi-dan-penyulit-dalam-kehamilan.html
https://zumrohhasanah.wordpress.com/2011/02/26/manajemen-kebidanan-
varney-pada-kehamilan/