Anda di halaman 1dari 5

Soal DosenKu 1- Update February 2019

1. Seorang perempuan umur 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan 10 minggu dating ke PMB,
dengan keluhan keluar darah pervaginam. Hasil anamnesis; nyeri perut hebat bagian bawah.
Hasil pemeriksaan : KU lemah, CM, TD 90/60 mmHg, N=88 x/menit, P 24 x/menit, S; 36,5
C portio menutup, terdapat nyeri goyang, apakah penyebab kasus tersebut?
a. Menggunakan kontrasepsi hormonal sebelum hamil
b. Melakukan olahraga secara berlebihan
c. Melakukan aktifitas fisik yang berat
d. Melakukan hubungan seksual
e. Gangguan pada tuba falopii konginental
Pembahasan:
KET adalah kehamilan diluar kandungan yang biasanya terjadi pada tuba falopi, tanda dan
gejala KET sama dengan kehamilan pada umumnya, terdeteksi KET pada saat tuba falopii
pecah karena pembesaran hasil konsepsi dan akan menimbulkan nyeri perut serta pada
pemeriksaan dalam terdapat nyeri goyang portio, KET disebabkan oleh kelainan pada tuba
falopii yang disebabkan oleh infeksi atau terjadi secara konginental.

2. Seorang bidan menjalankan PMB disebuah desa terpencil dan wilayah kerjanya tidak ada
dokter, maka bidan tersebut memiliki kewenangan melakukan tindakan diluar
kompetensinya. Pasal berapakah pada PERMENKES 1464 yang mengatur hal tersebut?
a. Pasal 15
b. Pasal 12
c. Pasal 11
d. Pasal 14
e. Pasal 13
Pembahasan :
Pasal 14
1) Bagi bidan yang menjalankan praktik didaerah yang tidak memiliki dokter, dapat
melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangan sebagiaman dmaksud dalam pasal 9
2) Daerah yang tidak memilki dokter sebagaiaman yang dimaksudkan pada ayat (1) adalah
kecamatan atau kelurahan/desa yang ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota
3) Dalam hal tersebut sebagaiman yang dimaksud pada ayat (2) telah terdapat dokter
kewenangan bidan sebagiamna yang dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku.

3. Seorang perempuan umur 35 tahun G3P2A0 usia kehamilan 10 minggu, datang ke RS


dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir. Hasil anamnesis : merasa mual, pusing, dan
sudah melakukan PP Test sendiri dengan hasil (+). Hasil pemeriksaan : KU lemah, CM, TD
120/80 mmHg, N: 84 x/menit, P 24 x/menit, S 36,5 C, TFU setinggi pusat, tidak teraba
balotement, inspekulo darah yang keluar dari ostium uteri dalam bentuk gelembung
gelembung. Etiologi apakah yang menjadi penyebab kasus tersebut ?
a. Paritas
b. Pola hubungan seksual
c. Umur
d. Jenis Kelamin bayi
e. Pola Istirahat
Pembahasan:
Penyebab molahidatidosa belum diketahui secara pasti, namun ada faktor-faktor
penyebabnya adalah:
1) Faktor ovum (pembuahan sel telur dimana intinya telah hilang atau tidak aktif lagi
dengan sebuah sel sperma)
2) Imunoselektif dari trofoblas (Perkembangan molahidatidosa diperkirakan disebabkan
oleh kesalahan respon imun ibuterhadap invasi oleh trofoblas, akibatnya vili mengalami
distensi kaya nutrient. Pembulu darah primitive didalam vilus tidak terbentuk dengan
baik sehingga embrio kelaparan, mati dan diarbsorbsi sedangkan trofoblas terus tumbuh
dan pada keadaan tertentu mengadakan invasi ke jaringan ibu
3) Usia (faktor usia yang dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun)
4) Keadaan sosio-ekonomi rendah (dalam masa kehamilan keperluan akan zat-zat gizi
meningkat. Hal ini diperlukan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin)
4. Seorang perempuan umur 20 tahun G1P0A0 usia kehamilan 12 minggu datang ke polindes
dengan keluhan mual muntah 15 kali perhari. Hasil anamnesis : lemas dan tidak ada selera
makan, BB sebelum hamil 45 kg. Hasil pemeriksaan: KU lemah, Somnolen, TD 110/70
mmHg, N 84 x/menit, P 24 x /menit , S 37 C, BB saat ini 45 kg, lila 20 cm dan pemeriksaan
lb kadar Hb 8 gr%. Tindakan apakah yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Periksa riwayat keluarga
b. Beri edukasi tentang diet
c. Rujuk ke rumah sakit
d. Beri makanan tambahan
e. Rawat dirumah
Pembahasan:
Pada kasus tersebut klien harus segera dirujuk ke rumah sakit karenakan pemeriksaan fisik
KU lemah dank lien sudah somnolen
5. Seorang perempuan, umur 25 tahun P2A0 nifas hari pertama dengan rupture perineum dan
telah dilakukan penjahitan. Hasil anamnesis: nyeri pada bagian atas simfisis, belum ada
keinginan BAK. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 120/80 mmHg, N 72 x/menit, P 24
x/menit, S 37,4 C, putting susu menonjol, kolustrum (+), kontraksi uterus baik baik, TFU 1
jari dibawah pusat. Kandung kemih teraba penuh. Apakah penyebab yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Tekanan kepala pada uretra
b. Nyeri pada simfisis
c. Nifas
d. Menahan kencing
e. Robekan perineum
Pembahsan:
Retensio urine adalah tertahannya urin di dalam kandung kemih, dapat terjadi akut dan
kronis. Pada keadaan akut BAK terhenti secara mendadak, klien tidak bisa BAK. DAlam
keadaan kronis retensio urin terjadi akibat adanya obstruksi yang terus menenrus pada
uretra.
6. Seorang bayi perempuan baru dilahirkan secara SC di RS. Bayi segera menangis, gerakan
aktif. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 4900 gram, PB 55 cm. Ibu memilki riwayat penyakit
diabetes mellitus. Diagnosa potensial apakah yang dapat terjadi pada bayi dalam kasus
tersebut?
a. Asfiksia
b. Hipotermia
c. Hiperbilirubin
d. Ikterus
e. Hipoglikemi
Pembahasan:
Bayi yang lahir dari ibu dengan penyakit iabetes serig lahir dengan ukuran lebih besar
dibandingkan bayi lainnya. Organ dalam seperti liver, kelenjar adrenal, dan jantung
cenderung membesar. Bayi seperti biasanya akan mengalami masa dimana kadar gula darah
mereka rendah (hipoglikemia) tak lama setelah lahir, karena meningkatnya kadar insulin
didalam darah mereka. Insulin adalah zat yang menggerakkan kadar gula (glukosa) dari
darah ke dalam jaringan tubuh. Kadar gula darah si bayi perlu diawasi dalam waktu 12-24
jam pertama setelah kelahiran.
7. Seorang bayi laki-laki 9 bulan dibawa ibunya datang ke poskesdes dengan keluhan
timbulnya benjolan pada kaki. Hasil pemeriksaan : KU sedang, BB 8.5 kg TB 60 cm, P 50
x/menit , terdapat sekumulan bisul yang berdekatan sekali dimata kaki dan membentuk satu
bisul yang amat besar dengan beberapa lubang besar ke permukaan berwarna merah. Bayi
tampak gelisah dan rewel. Apakah penyebab kasus tersbut ?
a. Trichomonas
b. Human papilloma virus
c. Staphylococcus aureus
d. E. colli
e. Candida albican
Pembahasan:
Karbunkel merupakan salah satu manifestasi dari infeksi kulit dan jaringan lunak
disekitarnya. Karbunkel terbentuk dari gabungan beberapa furunkel yang berkelompok.
Furunkel merupakan nodul yang berisi nanah yang terbentuk di bawah kulit akibat infeksi
bakteri yang menyebabkan inflasi pada folikel rambut dan jaringan sekitarnya. Karbunkel
memiliki lesi inflamasi yang lebih luas dengan dasar lebih dalam dan ditandai dengan nyeri
yang luar biasa. Pada umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus
yang termasuk flora normal pada kulit. Bakteri tersebut masuk melalui uka, goresan,
robekan dan iritasi pada kulit.
8. Seorang perempuan umur 38 th, G6 P5 A0 usia kehamilan 39 minggu datang ke PMB
dengan keluhan keluar air-air dari jalan lahir.. Hasil pemeriksaan : KU Baik, CM, TD
120/100 mmHg, S 37,4 C, N 84 x/menit, P 24 x/menit, DJJ 140 x/menit, TFU 31 cm, kepala
sudah masuk pintu atas panggul 3/5, PD pembukaan 1 cm, ketuban (-) kepala H II,
presentasi kepala UUK Ki, Kontraksi 2 x 10’x20’’ . Penatalaksanaan awal apakah yang tepat
pada kasus tersbut?
a. Lakukan seksio sesaria
b. Lakukan induksi persalinan
c. Rujuk ke rumah sakit
d. Observasi pembukaan
e. Observasi KU
Pembahasan
1) Kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitosin bila gagal sesio sesaria
2) Bila ada tanda-tanda infkesi berikan antibiotic dosis tinggi. Dan persalinan diakhiri
3) Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan servik, kemudian induksi. Jika tidak berhasil,
akhiri persalinan dengan seksio sesaria
4) Bila skor pelvik > 5 induksi persalinan partus pervaginam
9. Seorang bayi perempuan umur 2 minggu dibawa ibunya ke PMB, dengan keluhan bayi
rewwel. Hasil anamnesis: anaknya keluar bintik-bintik putih kecil dan membuat anaknya
gatal. Hasil pemeriksaan KU baik, CM, BB 3600 gram, PB 53 cm, terdapat vesikel
superfisialis yang berkelompok berdiameter 1-3 mm. Penatalaksanaan apakah yang tepat
pada kasus tersebut?
a. Berikan bedak
b. Berikan antihistamin
c. Mandikan secara teratur
d. Berikan antibiotic
e. Berikan salep
Pembahasan:
Penatalaksanaan Miliariasis
a. Bayi atau anak tetap dianjurkan mandi secara teratur paling sedikit 2 kali sehari
menggunakan air dingin dan sabun
b. Bila berkeringat, sesering mungkin dibasuh dengan menggunakan handuk (lap) basah,
kemudian dikeringkan dengan handuk atau kain lembut
c. Jangan sesesakali memberikan bedak tanpa membasuh keringat terlebih dahulu . karena
akan memperparah penyumbatan sehingga mempermudah terjadinya infeksi bakteri
maupun jamur
d. Hindari penggunaa pakaian tebal bahan wol atau nilon yang tidak menyerap keringat.
10. Seorang perempuan umur 25 tahun P2A0 datang ke PMB dengan keluhan nyeri pada
payudara. Riwayat persalinan melahirkan 3 hari lalu. Hasil anamnesis: bayi tidak mau
menyusu sampai areola mamae. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg N; 80 x/menit, S 38
C, P 24 x/menit , kontraksi uterus baik, TFU 3 jari dibawah simfisis, payudara mengkilat,
kemerahan, dan tidak ada pengeluaran ASI, lecet dan terdapat benjolan lunak berisi nanah.
Diagnosis awal apakah yang terjadi sebelumnya pada kasus tersebut?
a. Mastitis
b. Putting susu lecet
c. Tersumbatnya saluran laktiferus
d. Abses payudara
e. Bendungan ASI
Pembahasan:
Mastitis disebabkan oleh (payudara bengkak dan tidak disusukan secara benar, putting susu
lecet terjadi infeksi sehingga payudara bengkak, BH terlalu ketat. Asupan nutrisi ibu kurang
sehat disertai kurang istirahat sehingga memudahkan terjadinya infeksi) tanda dan gejala
(radang, warna merah pada payudara, payudara keras dan menonjol, demam) apabila
mastitis tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan abses payudara
11. Seorang perempuan umur 17 tahun sangat mengidolakan suzi miss Asehingga segala sesuatu
dilakukan agar seperti sang idola, bik gaya bicara maupun penampilannya. Faktor apakah
yang mempengaruhi interaksi social pada kasus tersebut?
a. Identifikasi
b. Imitasi
c. Telepati
d. Sugesti
e. Simpati
12. Seorang perempuan umur 34 tahun G3P2A0 usia kehamilan 31 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan perutnya terasa tidak nyaman. Hasil pmeriksaan KU baik, CM, TD 110/80
mmHg, N 80x/menit, P 24 x/menit S 36,8 C, TFU 34 cm, bagian-bagian tubuh janin dan DJJ
sulit ditentukan, oedema. Diagnosis apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Gemelli
b. Asitesis
c. Oligohidramnion
d. Pre Eklampsia
e. Polihidramnion
Pembahasan
Polihidramnion atau disebut juga dengan hidramnion adalah keadaan dimana air ketuban
melebihi 2000 ml. Hidramnion akut adalah penambahan air ketuban secara mendadak dan
cepat dalam bebrapa hari, biasanya terdapat pada kehamilan yang agak muda bulan ke 5
atau 6. Hidramnion kronis dalah penambahan cairan ketuban secara perlahan-lhan.
Biasanya terjadi pada kehamilan lanjut. Diagnosis pasti bisa didapatkan dari pemeriksaan
ultrasonografi (USG). Insidensi hidramnion adalah 1 % dari semua kehamilan perut
tegang dan nyeri tekan. Diagnosis fundus uteri lebih tinggi dari usia kehamilan
sesungguhnya, bagian-bagian janin suka dikenali.
13. Sesorang perempuan, umur 40 tahun P4 A1 baru saja melahirkan di RS plasenta lahir
lengkap. Hasil anamnesis : merasa lemas. HAsil pemeriksaan KU lemah apatis, TD 90/60
mmHg N 100 x / menit P 32 x/menit, S 37,2 C TFU sulit teraba, kontraksi uterus lembek
perdarahan 400 cc. Penatalaksanaan awal apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Pemberian uterotonika
b. Masage uterus
c. Observasi perdarahan
d. Pemberikan oksigen
e. Melakukan pengecakan laserasi
Pembahasan
Penatalaksaan atonia uteri
Segera lakukan masase fundus uteri segera sesudah plasenta lahir (maksimal 15 detik), bila
uterus tidak berkontraksi evaluasi/ bersihkan bekuan darah/ selaput ketuban, dan lakukan
KBI maksimal selama 5 menit jika uterus tidak berkontraksi ajarkan keluarga untuk
melakukan KBE, keluarkan tangan KBI secara perlahan, suntikkan metil ergometrin 0,2 mg
(IM) paasngan infus RL+ 20 IU oksitosin, lakukan kembali KBI jika uterus masih tidak
berkontraksi siapkan rujukn, lanjutkan pemberian infus RL+20 IU oksitosin minimal 500
cc/jam hingga mencapai tujuan tempat rujukan, selama perjalan bisa dilakukan kompresi
aorta abdominalis.
14. Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu datang ke PMB
dengan keluhan tidak nafsu makan. Hasil anamnesis : merasa kurang penambahan berat
badan sebelum hamil BB 48 kg. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 110/70 mmHg, N
80x/menit, P 20x/menit, TFU 25 cm. Tindakan selanjutnya apakah yang tepat pada kasus
tersbut ?
a. Beri edukasi tentang diet
b. Ukur lingkar panggul
c. Periksa riwayat keluarga
d. Beri makanan tambahan
e. Timbang berat badan
Pemeriksaan ANC 14 T
1) Timbang berat badan (T1)
2) Ukur Tekanan darah (T2)
3)
15. a

Anda mungkin juga menyukai