Instrumen Penelitian
• Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan
data primer untuk keperluan penelitian, pengumpulan
data sangat penting dalam metode ilmiah. Pada
umumnya, data yang dikumpulkan digunakan (kecuali
untuk penelitian eksploratif) untuk menguji hipotesis.
• Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik
dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.
• Selalu ada hubungan antara metode pengumpulan
data dengan masalah penelitian, masalah memberi
arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data.
• Pengambilan data yang dihimpun langsung oleh
peneliti disebut sumber primer, sedangkan apabila
melalui tangan kedua disebut sumber sekunder.
1
Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
No Jenis Metode Jenis Instrumen
1. Angket (Quistionnare) a. Angket (quistionnare)
b. Daftar cocok (check list)
c. Skala (scale)
d. Inventori (inventory)
2. Wawancara (Interview) a. Pedoman wawancara (interview guide)
b. Daftar cocok (check list)
Wawancara (interview)
• Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari
sumbernya, bertatap muka dan bercakap-cakap.
• Salah satu sifat wawancara yang terpenting adalah
sifatnya yang luwes. Keuntungan lain dari teknik
wawancara adalah sebagai berikut:
1. Hubungan baik dengan orang yang diwawancarai
dapat memberikan suasana kerjasama sehingga
memungkinkan diperoleh informasi yang benar
2. Pewawancara dapat mempertimbangkan macam orang
yang diwawancarai serta situasi ketika wawancara
dilakukkan
3. Pewawancara dapat menguraikan atau menjelaskan
maksud pertanyaan sekiranya pertanyaan belum jelas
2
SITUASI WAWANCARA
•Waktu
•Tempat
•Kehadiran orang lain
•Sikap masyarakat
PEWAWANCARA RESPONDEN
•Karakteristik sosial •Karakteristik sosial
•Ketrampilan melaksanakan •Kemampuan menangkap
•Motivasi pertanayaan
•Rasa aman •Kemampuan menjawab
pertanyaan
ISI WAWANCARA
•Peka untuk ditanyakan
•Sukar untuk ditanyakan
•Tingkat minat
•Sumber kekhawatiran
Macam Wawancara
• Wawancara berstruktur
• Pertanyaan dan alternatif jawaban yang diberikan
kepada subyek telah ditetapkan terlebih dulu oleh
pewawancara.
• Keuntungan: pendekatan telah dibakukan, oleh karena
itu jawabannya dapat dengan mudah dikelompokkan
dan dianalisis.
• Kelemahannya: pendektan ini kaku dan bisa tampak
terlalu formal.
• Pembatasan yang dilakukan dalam teknik wawancara ini
dapat meningkatkan reliabilitas tetapi dapat menurunkan
kemampuannya mendalami persoalan yang diselidiki.
3
• Wawancara tak berstruktur:
• Lebih bersifat informal, pertanyaan-pertanyaan tentanga
pandangan, sikap, keyakinan subyek, atau keterangan
lainnya dapat diajukan secara bebas kepada subyek.
• Wawancara seperti bersifat luwes, dan biasanya
direncanakan agar sesuai dengan subyek dan suasana
pada waktu wawancara dilakukan. Subyek diberi
kebebasan menguraikan jawabannya serta
mengungkapakan pandangan-pandangannya sesuka
hatinya.
• Wawancara dengan teknik ini memerlukan pewawancara
yang terampil, ahli, dan awas (tajam perhatiannya).
• Tidak dapat digunakan segera untuk pengukuran tetapi
dapat membantu menciptakan dan menjelaskan dimensi-
dimensi yang ada di dalam topik yang sedang
dipersoalkan.
kuesioner (quistionnare)
• Definisi:
Daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai
dengan permintaan pengguna.
4
Kuisioner Terbuka
kuesioner Tertutup
• Berisi pertanyaan yang disertai dengan pilihan
jawaban untuk pertanyaan tersebut.
• Pelaksanaan dan pemberian skor kuisioner
bersifat langsung dan hasilnya pun langsung
mengarah kepada analisis.
• Memaksa subyek memilih salah satu dari pilihan
jawaban yang elah ditetapkan terlebih dulu bagi
pertanyaan yang mungkin sebenarnya ia merasa
tidak mempunyai awaban yang jelas atau
memaksa memilih alternatif yang tidak benar-
benar mencerminkan sikap mereka.
5
Checklist
Menyusun Kuesioner
6
Catatan:
• Walau bagaimanapun baiknya seseorang menyusun daftar
pertanyaan atau membuat interview guide, tetapi di sana-sini masih
akan dijumpai beberapa kekurangan. Oleh karena itu sebelum item-
item pertanyaan dijadikan pertanyaan final, maka perlu lebih dahulu
dijajaki kebaikannya dengan dua cara:
1. Pilot Studi
dilakukan untuk menjawab pertanyaan: bagaimanan seorang
peneliti memformulasikan pertanyaan- pertanyaan dalam
daerah studi yang literaturnya kurang sekali,
2. Pretest
Mengumpulkan data pendahuluan dengan menggunakan
daftar pertanyaan yang telah dibuat (gladi bersih sebelum turun
ke lapangan). Pretest ini dilakukan seperti melakukan
pengumpulan data yang sebenarnya, hanya saja untuk sampel
yang lebih kecil (dipilih sedemikian rupa shg hampir sama dengan
lapangan sebenarnya)
Tes (Ujian)
7
Beberapa Jenis Tes Dalam Penelitian
Tes prestasi Hasil Belajar (Achievment Test)
Tes Kecerdasan (Intelligence Test)
Tes Kecerdasan Individual
Tes Kecerdasarn Kelompok
Daftar Inventori Kepribadian
Daftar Inventori
Skala Penilaian
Teknik Proyektif
Skala
Skala sikap
Teknik Sosiometris
8
• Tes baku tersedia bagi setiap mata pelajaran sekolah,
misalnya kimia, matematika atau dalam bentuk
komprehensif yang mengukur beberapa bidang
pelajaran.
• Misal Tes Hasil Belajar California (CAT=California
Achievment Test), berisi tes dalam bidang membaca,
bahasa dan berhitung. Atau STEP (Sequential Test of
Educational Progress) berisi tes dalam tujuh bidang.
• Jika penggunaan tes baku dianggap tidak cocok dengan
tujuan khusus penelitian, penelitia dapat membuat
sendiri tes hasil belajar.
• Dalam membuat tes hasil belajar peneliti harus hati-
hati dalam menyusunnya, terutama berkenaan dng
penetapan validitas dan realibilitasnya.
9
• Tes Kecerdasan Individual
Stanford-Binnet (memberikan ukuran kecerdasan secara
umum), IQ (Intelligence Quotient)
Tes Weschler :
WISC (Weschler Intelligence Scale for Children)
WISC-R (Wechler Intelligence Scale for Children-Revisi)
WAIS (Waschelr Adult Intelligence Scale)
WPPPSI (Wechler Preschool and Primary Scale of
Intelligence)
• Tes Kecerdasan Kelompok
Digunakan dalam kelompok besar
10
a. Daftar inventori
b. Skala Penilaian
11
• Dalam skala grafis dan kategori penilai melakukan penilaian
tanpa secara langsung membandingkan orang atau
sekelompok lain.
• Dalam skala penilaian komparatif (comparative rating
scales), penilai diminta melakukan penilaian dengan jalan
secara langsung membandingkan orang yang dinilai
dengan posisi orang lain yang dpt dijadikan bandingan.
• Diantara kesalahan sistematis yang sering terjadi dalam
penilaian adalah:
a. halo effect (pengaruh lingkaran)
b. genorosity error (murah hati)
c. error of severity (kecenderung memberikan nilai rendah)
d. error of central tendency
c. Teknik proyektif
12
4. Skala
13