Anda di halaman 1dari 12

FISIOLOGI TUMBUHAN

“PENGGUGURAN PADA TUMBUHAN”

Dosen Pengampu:
Dra. Muswita, M.Si.
Dr. Dra. Upik Yelianti, M.Si.

Dibuat Oleh:
Nama : Triana Putri Silalahi
NIM : A1C419064
Kelas : Reguler A 2019
PENGGUGURAN (Absisi)
● Pengguguran atau abscission adalah suatu proses yang dilakukan
tumbuhan untuk memisahkan dan membuang organ tumbuhan dari
tumbuhannya, seperti dedaunan, kelopak bunga, bunga dan buah
yang tidak lagi diperlukan tumbuhan atau yang terserang penyakit
serta atau yang terserang penyakit serta atau untuk menghadapi
kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan (kemarau dan musim
dingin).
§ Pengguguran daun adalah suatu proses lepasnya tangkai daun dari
tanaman yang menyebabkan daun gugur dan terjatuh, yang ditandai
dengan terjadinya perubahan warna pada daun, kemudian mengering
dan gugur.
§ Tempat lepasnya daun pada tumbuhan biasanya terjadi pada bagian
pangkal daunnya, karena pada bagian ini terdapat suatu lekukan dan
juga terdapat lapisan sel-sel khusus yang memang sudah disiapkan
untuk pross pengguguran daun. Sel-sel tersebut sering disebut
sebagai zona absisi.

Daerah absisi pada tangkai daun, pemisahan sel terjadi dalam melintang
daerah absisi.
§ Ketika daun sudah terlepas maka ada bagian yang terbuka pada
bagian pelepasan tersebut yang memungkinkan terjadinya kontak
langsung dengan lingkungan. Namun sebelum pelepasan daun
terjadi pada zona ini sudah disiapkan suatu lapisan pelindung
bergabus sehingga terhindar dari kekeringan dan parasit.

§ Pektinase dan selulase dirancang pembentukannya pada sel di


daerah absisi, dan akan melarutkan lamela tengah dinding yang
melintang tadi, sehingga tangkai daun lepas. Hubungan ikatan
pembuluh yang terputus akan tersumbat dengan dibentuknya tilosa
(tylose), yaitu suatu zat sejenis “gum” dan dilapisi sel-sel gabus.
Dalam proses ini dua peristiwa terlibat, yaitu pembelahan sel dan
induksi hidrolase. Kedua proses ini merupakan proses metabolisme
yang aktif dan oleh karenanya merupakan bagian yang terpogram
dalam perkembangan tumbuhan.
Faktor-faktor Pengguguran
1. Kehidupan sel tubuhan

Dalam hal ini berkaitan erat dengan penuaan sel tumbuhan,


dimana akan terjadi suatu penurunan tingkatan metabolisme yang
dilakukan oleh sel. Salah satu faktor yang mempengaruhinya
adalah adanya penumpukan sisa-sisa metabolisme yang dapat
bersifat racun. Hal inilah yang mempengaruhi kinerja sel dalam
melakukan metabolisme sehingga terjadi penurunan hasil
metabolisme secara berangsur-angsur.
Faktor-faktor Pengguguran

2. Nutrisi dalam tumbuhan

Nutrisi diperlukan oleh tumbuhan sebagai bahan


pembangun tubuhya, nutrisi ini merupakan segala bahan dan
zat yang diperlukan tumbuhan untuk kelangsungan
hidupnya, baik beupa bahan-bahan organik yang biasanya
diperoleh dari dalam tanah yang diambil oleh akar.
Pengaruh unsur terhadap gugurnya daun erat hubungannya
dengan gejala kekahatan yang ditimbulkan oleh kekurangan
unsur tersebut. Banyak diantaranya unsur-unsur yang jika
kekurangan pada tumbuhan maka akan menyebabkan
gugurnya daun pada tumbuhan. Gejala yang
terjadimenyebabkan gugurnya daun adalah terjadinya
khlorosis dan nekrosis, dan hilangnya komponen penyusun
membran sel.
Faktor-faktor Pengguguran
3. Air dalam tumbuhan

Air sangat diperlukan oleh tumbuhan, selain sebagai


penyusun sebagian besar tubuh tumbuhan, juga berperan
dalam reaksi-reaksi biokimia dalam tumbuhan, dan dapat
mempengaruhi pengguguran daun pada tumbuhan. Pengaruh
air terhadap pengguguran daun biasanya dipengaruhi oleh
musim, yaitu musim dingin dan musim panas yang keduanya
erat hubungannya dengan perubahan suhu dan berakibat
pada kekurangan air.
Faktor-faktor Pengguguran

§ Musim panas→ transpirasi


meningkat → jika aiir
banyak akan segera
digantikan→ jika air sedikit
(pada musim kemarau)
tumbuhan akann
menggugurkan daunnya
untuk mengurangi
penguapan.
§ Musim dingin→ air
membeku dan ukura molekul
air mengembang sehingga
tidak dapat diserap→
tumbuhan menggugurkan
daunnya→ dormansi.
Faktor-faktor Pengguguran

4. Hormon pada tumbuhan

§ Hormon yang berperan dalam pengguguran daun adalah auksin


dan etilen, interaksi antara kedua hormon tersebut sering disebut
sebagai fithohormon.
§ Pada saat daun masih muda daun mengandung banyak auksin
karena masih dalam fase pertumbuhan. Adanya kadarauksin
yang cukup tinggi ini mempengaruhi kadar etilen yang ada pada
daun. Etilen akan terhamat perkembangannya karena kadar
auksin yang tinggi, namun ketika daun sudah menua eragsur-
angsur jumlah insulin akan terus menurun akibatnya sel-sel pada
lapisan absisi lenih sensitf terhadap etilen.
Faktor-faktor Pengguguran

§ Jika hal tersebut sampai terjadi maka etilen akan mempengaruhi


pembentukan suatu enzim pektitase dan selulase. Kedua enzim
tersebut akan melarutkan lamela dan dinding sel-sel absisi. Akibatnya
sel-sel absisi akan lemah dan tidak mampu lagi menopang daun
hingga akhirnya daun akan gugur.
§ Daerah pengguguran merupakan daerah yang paling lemah, sel-
selnya prenkimatis, diamternya lebih kecil dan memiliki sedikit
jaringan penguat.
§ Ada beberapa proses yang mengawali absisi diantaranya: penurunan
pertumbuhan,terbentuknya zona absisi pada pangkal tangkai daun,
perubahan keseimbangan hormonal, pengaruh faktor luar (angin atau
gravitasi).
Menurut John Walker, kepala the MU Interdisciplinary Plant
di The Christoper S. Bond Life Sciences Center, tumbuhan
menggugurkan organnya karena sejumlah alasan. Dedaunan
tua misalnya digugurkan guna membantu daur ulang zat-zat
makanan, sementara buah-buah yang telah masak rontok dan
berjatuhan guna membantu penyebaran benih, bagian-bagian
bunga yang terkena penyakit sengaja digugurkan dan
dibuang oleh tumbuhan untuk mencegah penyebaran
penyakit.
TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai