SENESEN
Disusun oleh :
Kelompok 7
Frida Arisna W NIM. 17312244034
Laela Nurmalia NIM. 17312244035
Sherli Monicawati NIM. 17312244036
Istri Rismawati NIM. 17312244037
Yustia Pramesti NIM. 17312249001
Pengguguran daun biasanya terjadi pada pangkal tangkai daun, dimana struktur
internal daerah pengguguran berbeda dengan sekitarnya. Daerah pengguguran
merupakan daerah yang paling lemah, sel-selnya parenkimatis, diameternya lebih kecil
dan memiliki sedikit jaringan penguat. Selain itu juga ada beberapa proses yang
mengawali absisi diantaranya :
1) Penurunan pertumbuhan
2) Terbentuk zona absisi pada pangkal tangkai daun
3) Perubahan keseimbangan hormonal.
4) Pengaruh faktor luar (angin atau gravitasi)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penuaan merupakan suatu proses dimana terjadi kehilangan klorofil, RNA dan
protein termasuk didalam berbagai enzim. Hilangnya keempat unsur tersebut
secara terus-menerus mengakibatkan kerusakan organ.
2. Terdapat empat pola penuaan diantaranya: Overall senescence, Top senescence,
Deciduous senescence, dan Progressive senescence.
3. Manfaat Senesen diantaranya
Agar nutrisi biologis dan mineral dapat diangkut ke benih, untuk
mempercepat perkembangannya (Sinclair dan Dewitt, 1975).
Tanaman mati sehingga benih dapat memperoleh nutrisi biologis lebih cepat
daripada yang seharusnya terjadi, sehingga untuk menghindari embun beku
(tersirat oleh Leopold, 1975).
Tumbuhan mati berfungsi menyuburkan tanah untuk generasi berikutnya
(Pruitt, 1983).
Tanaman mati untuk mengisolasi benih (dengan daun dan batang mati)
terhadap kerusakan musim dingin
4. Pengaruh faktor penuaan adalah
a) Penaikan suhu, keadaan gelap, kekurangan air dapat mempercepat terjadinya
senescence daun
b) Penghapusan bunga atau buah akan menghambat senescence tanaman
c) Pengurangan unsur-unsur hara dalam tanah, air, penaikan suhu, berakibat
menekan pertumbuhan tanaman yang berarti mempercepat senescence.
5. Proses senesen dimulai dengan pektinase dan selulase dirangsang membentuk sel-
sel di daerah absisi, dan akan melarutkan lamela tengah dinding yang melintang
tadi, sehingga tangkai daun lepas. Hubungan ikatan pembuluh yang terputus akan
tersumbat dengan dibentuknya tilosa (tylose), yaitu suatu zat sejenis “gum” dan
dilapisi sel-sel gabus. Dalam proses ini dua peristiwa terlibat, yaitu pembelahan
sel dan induksi hirdulose. Kedua proses ini merupakan proses metabolisme yang
aktif dan oleh karenanya merupakan bagian yang terprogram dalam
perkembangan tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus L.N., Sri Wulandari, Yusnida Bey. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Pekan Baru: Pusat
Pengembangan Pendidikan Universitas Riau.
Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Loveless, R.A. 1987. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jakarta
:Gramedia.