Anda di halaman 1dari 5

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses pengubahan

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang


dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah
molekul makanan yang kompleks menjadi molekul sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Serangga memiliki saluran pencernaan (alimentary canal) yang
berfungsi mengambil makanan, mencernanya melalui reaksi
enzimatik, menyerap bahan yang dibutuhkan dan membuang sisa yang
tidak dibutuhkan tubuh.
Bentuk alat saluran pencernan makanan serangga berbeda-beda,
bergantung dari jenis serangga, tipe alat mulut dan cara makannya.
• Sebagian besar serangga baik dalam stadia larva, nimfa atau
imago memakan melalui mulutnya.
• Dalam Hal mengambil air untuk kebutuhan hidupnya dapat
melalui kulit luar dengan cara absorpsi, menghisap dan melalui
makanan.
• Serangga memakan bagian tanaman dan hewan yang masih
hidup maupun yang sudah mati.
Makanan serangga sangat beragam, misalnya cairan xylem yang
berair (makanan nimfa spittle bug dan cicada), darah vertebrata
(makanan nyamuk betina), kayu kering (makanan beberapa jenis
rayap), bakteri dan alga (makanan blackfly dan larva berbagai jenis
caddisfly) dan jaringan internal serangga lain (makanan larva
hymenoptera endoparasit). Secara umum, makanan serangga dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok utama, yang pembedanya
berdasarkan apakah makanan tersebut keras atau cair atau berasal dari
tumbuhan atau hewan yaitu: (a). Fitofagus atau pemakan tumbuhan,
contohnya Oxya chinensis (kelompok belalang); (b). Zoofagus atau
pemakan hewan lain, contohnya Mantis religiosa (belalang sembah);
(c). Saprofagus atau pemakan materi organik yang telah mati,
contohnya Lepisema saccharina (kutu buku) dan (d). Omnivirus atau
pemakan hewan dan tumbuhan, contohnya Gryllus assimilis (jangkrik)
Slide 4
Setiap bagian saluran pencernaan mempunyai beberapa peran khusus
pada bagian-bagian tertentu serta terjadi berbagai variasi pada
kelompok serangga yang berbeda, yang tergantung pada dietnya.
Secara morfologi dan fisiologi saluran pencernaan serangga sangat
berhubungan erat dengan perbedaan dietnya. Secara ekstrim ada dua,
yaitu:
1. Serangga pemakan makanan bahan keras memiliki saluran
pencernaan yang besar, lurus dan pendek dengan perototan yang kuat
serta saluran pencernaan tersebut sangat terlindung dari bahaya abrasi.
Sifat-sifat tersebut terlihat jelas pada serangga pemakan daun yang
mana makanan akan melewati saluran pencernaan secara cepat.
2. Serangga pemakan bahan cair, seperti darah, cairan tanaman atau
nektar biasanya memiliki saluran pencernaan yang panjang, sempit,
berbelit-belit sehingga memberi peluang terjadinya kontak yang
maksimal antara saluran pencernaan dengan cairan yang dimakan dan
sifat terlindungi dari abrasi tidak penting baginya.

Slide 5
Saluran pencernaan serangga dapat dibagi menjadi tiga bagian besar
dan antar bagian tersebut terdapat katup (klep) yang berfungsi
mengendalikan perpindahan makanan/cairan. Bagian-bagian tersebut
dari anterior ke posterior adalah foregut, midgut dan hindgut.
Saluran pencernaan tersebut berasal dari turunan yang berbeda,
Stomodeum dan proktodeum berasal dari jaringan ectodermal dan
mesenteron berasal dari jaringan endodermal. Saluran pencernaan
bagian depan dan belakang dilapisi oleh kutikula sedangkan saluran
pencernaan bagian tengah tidak dilapisi oleh kutikula.
Pada banyak serangga bagian-bagian utama ini terbagi menjadi bagian
lain dengan berbagai fungsi yaitu faring, esofagus. crop dan
proventrikulus pada saluran pencernaan bagian depan, ventrikulus
pada bagian pencernaan tengah. dan pirolus, ileum serta rektum pada
pencernaan bagian belakang.
Slide 6
Saluran pencernaan depan berasal dari jaringan ektodermal maka
saluran pencernaan bagian depan dilapisi kutikula yang disebut
intima, yang dilepaskan setiap pergantian kulit. Saluran pencemaan
depan lebih berfungsi sebagai penyimpan makanan dan sedikit
melakukan pencernaan. Pencernaan pada tempat ini disebabkan masih
adanya enzim-enzim yang terbawa dari mulut.
Foregut dapat dibagi menjadi farinks, esophagus dan crop (tembolok)
dan pada serangga yang bahan makanannya keras sering memiliki
organ penghancur yaitu proventrikulus (empedal). Proventrikulus
terlipat saecar longitudinal dengan bentuk yang kaku serta kutikulanya
memiliki duru atau gigi.
Pada ujung anterior foregut terdapat mulut, membuka ke rongga
preoral yang dikelilingi oleh dasar alat mulut dan sering kali terbagi
menjadi bagian atas (sibarium) dan bagian bawah (salivarium).
Terdapat sepasang labial atau kelenjar ludah (salivary gland) dengan
berbagai susunan dan ukuran, mulai dari yang berbentuk tabung
panjang sederhana sampai berbentuk gelembung atau dengan
percabangan yang kompleks.
Slide 7
Saluran pencernaan bagian tengah berfungsi sebagai pencema dan
penyerap makanan. Saluran ini berasal dari mesodermal sehingga
saluran ini tidak memiliki kutikula dan sebagai gantinya adalah
lapisan peritropik yang halus.
Secara umum, midgut serangga terbagi atas dua bagian, yaitu (a)
tabung ventrikulus dan (b) diverticula lateral dengan bagian ujung
buntu yang disebut caeca. Saluran midgut ini dimulai dari gastric
caeca sampai ventriculus atau perut.
Sebagian besar sel midgut secara struktur hampir sama, yaitu berupa
kolumnar yang memiliki mikrovili (tonjolan seperti jari) yang
menutupi permukaan bagian dalam.
Mikrovili adalah tonjolan-tonjolan halus berbentuk jari-jari. Mikrovili
itu memperluas permukaan sel-sel epitel yang berhubungan dengan
makanan, untuk memfasilitasi penyerapan nutrisi.
Saluran pencernaan ini disusun oleh :
Otot longitudinal
Otot melingkar
Sel-sel epitelium yang berbentuk kolumnar
Sel-sel regeneratif (penghasil enzim)
Membran peritropik
Pergerakan makanan ke saluran belakang pada saluran ini lebih
disebabkan oleh membran peritropik. Membran peritropik adalah
suatu lapisan yang meliputi lumen untuk melindungi sel kolumnar
yang berada di bawahnya dari makanan dan mikroba, Membran
peritropik terdiri atas kitin dan protein.
Slide 8
Saluran pencernaan belakang berfungsi sebagai tempat pengeluaran
sisa- sisa makanan yang tidak terserap dan maksimalisasi penyerapan
sisa makanan yang tidak terserap pada saat di mesenteron. Saluran
pencernaan belakang ini berasal dari jaringan ektodermal sehingga
saluran ini memiliki kutikula yang disebut intima. Pada saluran inilah
sifat hemostasis serangga terdapat.
Saluran pencernaan belakang tersusun dari : 1. Otot melingkar 2. Otot
longitudinal 3. Sel-sel epitel tipis yang berbentuk kubus 4. Intima
yang bersifat permeable
Saluran pencemaan belakang ini terdiri dari : pylorus, ileum, colon
rectum dan anus
Pada ujung anterior hindgut berawal dari titik masuk tabung Malphigi.
Bagian tersebut sering menjadi pilorus yang dapat dilihat secara jelas
dengan terbentuknya katup pilorik muskular. Selanjutnya bagian
tersebut diikuti oleh ileum, kolon dan rectum.
1. Pilorus, bagian depan dari saluran ini tempat berpangkalnya
pembuluh malphigi
2. Illeum, berfungsi sebagai penyerapan air dari hemolimf atau juga
penyerapan amonia pada serangga "blowfly".
3. Rektum, berfungsi sebagai reabsorbsi air, asam amino dan pada
serangga tertentu memiliki insang trakhea. Pada rektum ini terjadi
diferensiasi sel sel, ada yang memanjang dan ada yang membentuk
bantalan
4. Anus, bagian ujung saluran sebagai tempat keluarnya feses.
Terdapat beberapa jenis kelenjar yang dapat berasosiasi dengan sistem
pencernaan di antaranya adalah kelenjar mandibula, kelenjar maksila,
kelenjar faring dan kelenjar labium.

Anda mungkin juga menyukai