Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH FISOLOGI HEWAN

DIGESTI DAN ABSORBSI

DISUSUN OLEH :

DEVI SANDRILIANA (G1A 011 010)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSIATAS MATARAM
2014

DIGESTI DAN ABSORBSI


PENDAHULUAN
Kita memerlukan makanan seimbang yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk
menjaga agar hidup tetap sehat. Memakan makanan yang bergizi akan dapat membantu
proses pertumbuhan berjalan dengan baik dan perolehan energy yang cukup. Makanan yang
kita makan biasanya dalam bentuk molekul-molekul besar. Molekul-molekul besar tidak
dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh secara langsung untuk memperoleh energi,ataupun
untuk bertumbuh dan berkembangan. Dengan demikian,makanan tersebut harus dipecah
menjadi zat-zat yang lebih kecil, proses pemecahan makanan tersebut dilakukan secara
mekanis dan kimiawi.
Pada makhluk hidup tingkat tinggi ,terjadi proses pemecahan makanan berbedabeda.Untuk makhluk hidup tingkat rendah, proses pemecahan makanan terjadi di dalam sel
sebaliknya pada makhluk hidup tingkat tinggi proses pemecahan makanan terjadi diluar sel.
Hal ini dimungkinkan dengan adanya sistem pencernaan yang tersusun oleh saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Dalama makalah ini kita akan mempelajari lebih dalam
mengenai system pencernanaan dan system penyerapan makanan pada hewan. Dengan
mempelajari sistem pencernaan, kita dapat memahami keterkaitan yang terjadi pada sistem
pencernaan makanan, sehingga dapat mengetahui sistem pencernaan pada manusia. Selain itu
kita juga diharapkan dapat berusaha menjaga kesehatan pada organ pencernaan serta dapat
mencegah gangguan atau penyakit yang mungkin timbul pada organ.
DEFINISI DIGESTI & ABSORBSI
Digesti (pencernaan) adalah proses hidrolis nutrisi kompleks menjadi sebuah
senyawa sederhana yang dapat diabsorsi melewati dinding saluran pencernaan. Pencernaan
merupakan sebuah proses yang mengubah zat makanan menjadi nutrient. Pencernaan
makanan melibatkan proses fisik, kimia maupun enzimatik. Absorbsi (penyerapan) makanan
adalah proses pemindahan hasil dari produk pencernaan melewati sel epitel intenstinal hingga
mencapai sirkulasi limfatik atau darah.
Jenis Makanan dan Mekanisme Pengambilan Makanan
Hewan memerlukan senyawa organic seperti karbohidrat, lipid dan protein sebagai
sumber energy untuk menyelenggarakan berbagai aktivitasnya. Namun, kemampuan untuk
mensintesis senyawa organic sangat terbatas.oleh karena itu, hewan selalu berusaha

memenuhi kebutuhannya dari tumbuahan dan hewan lain. Oraganisme yang demiakan
dinamakan organisme heterotrof. Ada juga hewan yang mensintesis sendiri berbagai senyawa
organic esensial misalnya euglena yang dikenal dengan organisme mesotrof. Cara makan dan
jenis makanan hewan sanagt bervariasi, tergantung pada susunan alat yang dimiliki serta
kemampuannya untuk mempersiapkan makanan agar dapat diserap. Organisme uniseluler
dapat langsung mengambil nutrisi dari lingkungan luar merekasedangkan organisme
multiseluler telah mengembangkan struktur khusus untuk mendapatkan dan memecah
makanan mereka.
Berbagai cara hewan memperoleh makanannya adalah sebagai berikut:
1. Pemakan suspensi (suspension-feeders), yang menyaring partikel makanan kecil dari
air. Misalnya Remis dan Tiram.
2. Pemakan substrat (substrate-feeders), hidup dalam atau pada makanannya. Misalnya
Cacing tanah, yang lebih spesifik pemakan doposit (deposite-feeders), memakan
sambil membuat jalanya melalui kotoran.
3. Pemakan cairan (fluid-feeders), memperoleh makanannya dengan cara menyedot
cairan yang kaya nutrient dari inang hidup. Misanya nyamuk dan lintah.
4. Pemakan potongan besar (bulk-feeders), yang memakan potongan makanan dalam
ukuran yang relative besar.
5. Menjerat (Traping Method), hewan yang hidup menetap seperti hydra dan koelentrata
mendapatkan makanan dengan kinoblast atau nematosit yang biasanaya dilengkapi
dengan racun untuk menjerat mangsa.
Gambaran Umum Pengolahan Makanan
Empat tahap utama dalam pengolahan makanan adalah penelanan, pencernaan,
penyerapan dan pembuangan. Berikut akan dipaparkan secara singkat: Penelanan (Ingestion),
tindakan memakan adalah tahap pertama pengolahan makanan. Pencernaan (Digestion), tahap
kedua adalah proses perombakan makan menjadi molekul molekul yang cukup kecil
sehingga dapat diserap oleh tubuh. Tahap ketiga adalah penyerapan (absorption) dimana sel
sel hewan menyerap molekul molekul kecil seperti asam amino dan gula sederhana. Tahap
terakhir adalah pembuangan (elimination) material yang tak tercerna dikeluarkan dari system
pencernaan.

Kompartmen Pencernaan
Dalam gambaran umum pengolahan makanan, tlah diketahui bahwa enzim enzim
pencernaan menghidrolisis material material biologis yang nantinya akan menyusun tubuh
hewan itu sendiri.Adaptasi evolusioner yang ditemukan di berbagai spesies hewan adalah
pengolahan makanan dalam kompartmen kompartmen yang terspesialisasi. Kompartmen itu
bersifat intraseluler dalam bentuk vakuola makanan atau ekstraseluler seperti pada organ
organ dan system pencernaan.
1. Digesti Intraseluler
Vakuola makananorganel-organel sel tempat enzim enzim hidrolitik
menguraikan makanan adalah kompartmen pencernaan paling sederhana. Hidrolisis
makanan di dalam vakuola disebut pencernaan Intraseluler, dimulai setelah sel
menelan makanan padat melalui fagositisis atau makanan cair melalui pinositosis.
Vakuola makanan yang baru terbentuk menyatu dengan lisosom, organel yang
mengandung enzim hidrolitik. Penyatuan organel ini mempertemukan makanan
dengan enzim, sehingga pencernaan dapat berlangsung dengan aman di dalam
kompartmen yang diselubungi oleh membrane pelindung. Misalnya pada Spons.
2. Digesti Ekstraseluler
Pemecahan makanan dalam kompartmen yang bersambungan dengan bagian
luar tubuh hewan. Kebanyakan hewan dengan bangun tubuh yang relative sederhana
memiliki kompartmen pencernaan dengan bukaan tunggal (satu lubang). Kantong ini
disebut Rongga Gastrovaskuler (gastrovascular cavity) berfungsi dalam digesti serta
distribusi nutrient ke seluruh tubuh. Contoh: Hydra menggunakan tentakel

tentakelnya untuk menyumpalkan mangsa yang ditangkapnya melalui mulut ke dalam


rongga gastrovaskuler. Sel sel kelenjar yang terspesialisasi dari gastrodermid hydra,
yaitu lapisan jaringan yang melapisi rongga, kemudian mensekresikan enzim enzim
pencernaan yang memecah jaringan lunak mangsa menjadi potongan potongan kecil.
Sel sel lain dari gastrodermis menelan partikel partikel makanan ini, dan sebagian
besar hidrolisis makromolekul yang sesungguhnya terjadi secara intraseluler. Setelah
hydra mecerna makanannya, material material tak tercerna yang tetap berada di
dalam rongga gastrovaskuler.

Pada beberapa hewan, alat pencernaan makanan hanya berupa saluran


pencernaan saja, yang membentang diantara dua bukaan yakni mulut dan anus.
Saluran semacam ini disebut saluran pencerbaan lengkap (complate digestive tract)
atau yang lebih umum, kanal alimentaris (alimentary canal). Karena makanan
bergerak di sepanjang kanal alimentaris dalam satu arah, saluran tersebut dapat
diorganisasi menjadi kompartmen kompartmen terspesialisasi yang melaksanakan
digesti dan absorbsi nutrien secara bertahap. Hanya beberapa saluran yang menuju ke
anus dimana saluran saluran tersebut terpisah menjadi bagian khusus yang mengolah
makanan secara terpisah.
a. Cacing tanah. Kanal alimentaris cacing tanah mencakup faring yang berotot yang

mengisap makan melalui mulut. Makanan melewati esofagus dan disimpan serta
dibasahi di dalam tembolok. Digesti mekanis terjadi di dalam empedal yang
berotot, yang menggiling makanan dengan bantuan pasir dan kerikil yang
berukuran kecil. Digesti dan absorpsi lebih lanjut terjadi di dalam usus yang
memiliki lipatan dorsal disebut tiflosol, yang meningkatkan area permukaan untuk
absorpsi nutrien.

b. Belalang. Belalang memiliki sejumlah ruang pencernaan yang dikelompokkan

dalam tiga wilayah utama: perut depan dengan esofagus dan tembolok; perut
tengah; dan perut belakang. Makanan dibasahi dan disimpan di dalam tembolok,
namun sebagian besar digesti terjadi di dalam perut tengah. Seka (ceca, jamak
cecae) lambung, yaitu kantung kantung yang membentang dari permulaan perut
tengah, berfungsi dalam digesti dan absorbsi.

c. Burung. Kebanyakan burung memiliki tiga ruang yang terpisah-tembolok,

lambung, dan empedal-tempat makanan digiling dan diaduk aduk sebelum


diteruskan ke dalam usus. Fungsi tembolok dan empedal burung lebih mirip
dengan yang ada pada cacing tanah. Pada sebagian besar burung, digesti kimia
dan absorbsi nutrien terjadi dalam usus.

Komponen Penyusun System Pencernaan


Sebagian besar hewan termasuk mamalia, dalam tulisan ini akan dibahas system
pencernaan pada mamalia.Beberapa komponen penyusun system pencernaan adalah : Rongga
Mulut, Faring, Kerongkongan, Lambung, Usus Halus, Usus Besar dan Rectum. Selain system
pencernaan terdapat pula kelenjar pencernaan yakni: Kelenjar Ludah,Pankreas, Hati dan
Kandung empedu

Rongga Mulut
Ingesti dan tahap tahap awal digesti terjadi di dalam rongga mulut (oral
cavity). Digesti mekanis dimulai saat gigi dari berbagai bentuk memotong,
meremukkan dan menggiling makan sehingga makanan tersebut lebih mudah ditelan

dan meningkatkan area pemukaannya. Sementara itu, keberadaan makanan


merangsang refleks saraf yang menyebabkan kelenjar ludah (salivary gland)
mengeluarkan ludah melaui saluran ke dalam rongga mulut, dipicu oleh asosiasi yang
dipelajari antara makan dan waktu dalam sehari, aroma maskan atau rangsangan yang
lain.
Ludah mengawali digesti kimiawi sekaligus melindungi rongga mulut.
Amilase di dalam ludah menghidrolisis pati dan glikogen menjadi polisakarida yang
lebih kecil dan disakarida maltosa. Lidah membantu membolak-balikkan makanan
(bolus) dan membantu menelan makanan ke bagian belakang rongga mulut.

Faring
Faring merupakan bagian pertama sesudah rongga mulut yang berfungsi
sebagai penerus makanan ke esophagus. Otot-otot yang menempel pada faring
berkembang dengan baik, hal ini sesuai dengan perannya yang mendorong makanan
dari mulut ke oesophagus . Pada serangga dengan tipe menusuk dan mengisap pada
faring terdapat pompa faringeal yang dipakai untuk mengambil cairan. Disebut juga
sebagai wilayah kerongkongan, membuka dua saluran : esopagus dan trakea
(tenggorokan).

Esofagus
Sebagai saluran panjang berotot (muskuler) yang menghubungkan rongga
mulut dengan lambung. Pada batas antara esophagus dengan lambung terdapat
sphincter esophagii yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah masuk ke
dalam lambung tidak kembali ke esophagus.

Esofagus mengandung otot lurik maupun otot polos. Otot lurik terletak
di bagian atas esifagus dan aktif selama menelan makan. Di sepanjang bagian
esofagus yang lain, otot polos berfungsi dalam peristalsis.

Lambung
Sebagian besar proses absorpsi makanan berlangsung di usus halus. Panjang
usus halus lebih kurang 6 m dan terbagi atas duodenum (usus dua belas jari) dengan
panjang 25 cm, jejunum (usus kosong) dengan panjang 2,5 m, dan ileum (usus
penyerapan) dengan panjang 3,5 m. Di lambung, makanan ditampung, disimpan, dan
dicampur dengan asam lambung, lendir dan pepsin. Mukosa lambung banyak
mengandung kelenjar pencernaan. Kelenjar pada bagian pilorika dan kardiaka
menghasilkan lendir. Kelenjar pada fundus terdapat sel parietal (oxyntic cell )
menghasilkan HCl, dan chief cell

menghasilkan pepsinogen. Proses

digesti di

lambung meliputi:

Pencernaan pada lambung sebatas pada protein, sangat sedikit lemak, dan
karbohidrat. Absorpsi zat-zat tertentu seperti; alkohol, obat-obatan.

Makanan setelah melewati lambung menjadi dalam bentuk bubur makanan


( chyme ). Dengan mekanisme dor ongan dari otot lambung chyme menuju ke
usus dua belas jari (duodenum). Cairan gastrik dari pepsin, yang mengawali
proses penghancuran protein

Usus Halus
Usus halus dibedakan menjadi 3 bagian: duodenum, jejunum, dan ileum.
Duodenum
Pada duodenum terdapat muara dari duktus koledokus dan duktus
pankreatikus. Cairan empedu dari kantung empedu dikeluarkan lewat duktus
koledokus. Cairan pankrea s lewat duktus pankreati kus. Cairan pankreas mengandung
enzim lipase, amylase, trypsinogen dan chemotryps inogen. Lipase untuk memecah
lemak (setelah diemulsifi kasikan oleh empedu) menjadi asam lemak dan gliserol.
Amylase untuk memecah amilum menjadi sakarida sederhana.
Jejunum
Jejunum merupakan tempat absorpsi zat-zat makanan. Proses penyerapan
(absorpsi) zat-zat makanan meliputi; difu si, osmosis, dan transpor aktif.
1. Monosakrida dan asam amino melalui mekanisme difusi fasilitasi.
2. Asam lemak melalui mekanisme difusi biasa.
3. Vitamin melalui mekanisme difusi biasa.
4. Air melalui mekanisme difusi dan osmose.
5. Elektrolit dan mineral melalui mekanisme difusi, dan transport aktif.
Ileum
Absorpsi melalui villi usus. Ileum merupakan tempat terjadinya penyerapan
makanan. Di dalam ileum ditemukan striktur yang bentuknya seperti jari, yang disebut
dengan jonjot usus (vili). Vili merupakan lipatan atau lekukan yang fungsinya
menyerap sari-sari makanan. Darah dan pembuluh darah yang menembus ke dalam

vili

akan

mengangkut

sari-sari

makanan

menjauhi

usus.

Enzim dinding usus halus yang mencerna bahan makanan menjadi sari sari makanan

Pencernaan Karbohidrat
Setelah makanan yang dihaluskan melalui empedal ke lengkukan duodenal maka
getah pankreatik dikeluarkan dari pankreas ke dalam lekukan duodenal. Pada waktu yang
bersamaan, garam empedu alkalis yang dihasilkan dalam hati dan disimpan dalam kantong
empedu dikeluarkan pula ke dalam lekukan duodenal. Garam empedu menetralisir

keasaman isi usus di daerah tersebut dan menghasilkan keadaan yang alkalis. Tiga macam
enzim pencernaan dikeluarkan ke dalam getah pankreas. Salah satu diantaranya adalah
amilase yang memecah pati kedalam disakharida dan gula-gula kompleks. Apabila
makanan melalui usus kecil maka sukrase dan enzim-enzim yang memecah gula lainnya
yang dikeluarkan di daerah ini selanjutnya menghidrolisis atau mencerna senyawasenyawa gula ke dalam gula-gula sederhana, terutama glukosa. Gula-gula sederhana
adalah hasil akhir dari pencernaan karbohidrat. Pati dan gula mudah dicerna oleh unggas
sedangkan pentosan dan serat kasar sulit dicerna. Saluran pencernaan pada unggas adalah
sedemikian pendeknya dan perjalanan makanan yang melalui saluran tersebut begitu
cepatnya sehingga jasad renik mempunyai waktu sedikit untuk mengerjakan karbohidrat
yang kompleks.
Pencernaan Lemak
Garam-garam empedu hati mengemulsikan lemak dalam lekukan duodenal.
Lemak berbentuk emulsi tersebut kemudian dipecah ke dalam asam lemak dan giserol oleh
enzim lipase, suatu hasil getah pankreas. Zat-zat tersebut merupakan hasil akhir
pencernaan lemak.
Pencernaan Protein
Pada waktu bahan makanan dihaluskan dan dicampur di dalam empedal, campuran
pepsin hidrokhlorik memecah sebagian protein ke dalam bagian-bagian yang lebih
sederhana seperti proteosa dan pepton. Pada saat lemak dan karbohidrat dicerna dalam
lekukan duodenal maka tripsin getah pankreas memecah sebagian proteosa dan pepton ke
dalam hasil-hasil yang lebih sederhana, yaitu asam-asam amino. Erepsin yang dikeluarkan ke
dalam usus halus melengkapi pencernaan hasil pemecahan protein ke dalam asam-asam
amino. Zat-zat tersebut merupakan hasil akhir pencernaan protein.

Usus Besar
Usus besar terdiri atas caecum

dan colon. Caecum berupa kantung-kantung

dengan pita (taenia) dan haustra. Colon dapat dibedakan menjadi colon ascenden (naik),
transversal (mendatar), descenden (turun). Us us besar merupakan tempat untuk absorpsi
air dan mineral yang tidak terserap di usus halus. Pencernaan secara mikrobiotis oleh
bakteri komensal (E. coli ), menghasilkan gas, dan sintesis vit. K.

Rectum
Rektum merupakan kantung yang be rfungsi menampung feses. Setelah penuh
terjadi perangsangan karena ekst ensi (peregangan) dinding rektum sehingga timbul
keinginan untuk berak (defikasi).

Kelenjar Pencernaan
Di dalam sistem pencernaan terdapat organ yang dapat menghasilkan enzim yang
mampu mengubah senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana, organ organ itu
disebut kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan antara lain kelenjar ludah, kelenjar
lambung, kelenjar hati, kelenjar pankreas dan kelenjar usus.
Kelenjar ludah (parotis)

Kelenjar ludah adalah kelenjar pencernaan pertama yang dijumpai ketika makanan
masuk kedalam rongga mulut. Kelenjar ludah terdapat di bawah lidah, di rahang bawah
sebelah kanan dan kiri serta di bawah telinga sebelah kanan dan kiri faring. Kelenjar ludah
menghasilkan air ludah (saliva). Saliva keluar dipengaruhi oleh kondisi psikhis yang
membayangkan makanan tertentu serta refleks karena adanya makanan yang masuk ke dalam
mulut. Saliva mengandung enzim ptialin atau amilase ludah. Menurut letaknya kelenjar ludah
terdiri atas:
a. Glandula parotis, merupakan kelenjar yang terletak dibawah telinga. Glandula ini
berfungsi untuk menghasilkan getah berbentuk cair.
b.

Glandula Submandibularis, terletak dibawah rahang dan bermuara didekat pangkal


lidah. Berfungsi untuk menghasilkan getah yang mengandung air dan lender.

c.

Glandula Subligualis, terletak dibawah lidah dan berada dekat pangkal lidah.
Kelenjar ludah mengandung enzim ptyalin yang bekerja pada PH netral. Enzim ptyalin

juga disebut amylase air liur yang berfungsi untuk memecahkan pati (amilum) menjadi
maltose.
Beberapa fungsi kelenjar ludah dalam rongga mulut :
a. Melindungi selaput rongga mulut dari lingkungan panas, dingin, asam, dan basa.
b. Memudahkan proses menelan dan mencerna makanan dan mencerna makanan.
Kelenjar ludah dapat melunakan dan melarutkan makanan.
c. Mencerna makanan secara kimiawi.
Kelenjar lambung
Kelenjar lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung,
yang terletak dibawah sekat rongga badan. Kelenjar lambung menghasilkan empat enzim
yaitu:
1. Enzim Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton,protease dan polipeptida.
Protease adalah suatu modifikasi dari asam amino yang susunannya lebih sederhana

dari pada susunan protein. Pepton dan polipeptida juga merupakan modifikasi asam
amino yang susunanya lebih sederhana lagi dari protease. Enzim ini berasal dari
pepsinogen yang diaktifkan oleh asam lambung.
2. Enzim Rennin berfungsi mengendapkan kasein atau keju dari air susu.
3. Enzim HCl (Asam Klorida) berfungsi membunuh kuman serta mengaktifkan kerja
pepsin, menyederhanakan makanan yang keras dan berserat, merangsang sekresi getah
usus.
4. Enzim Lipase merupakan enzim yang berfungsi untuk mengubah zat lemak menjadi
asam lemak dan gliserol.
Kelenjar Hati
Merupakan kelenjar terbesar yang terdapat didalam tubuh.Beberapa fungsi hati yaitu:
a. Menghasilkan empedu yang dapat menawarkan racun-racun didalam tubuh.
b. Mengubah protein hingga dapat digunakan tubuh sebagai zat pembangun.
c. Membentuk empedu.
d. Menghancurkan zat-zat bercahaya yang masuk dalam tubuh pada saat proses
pertukaran zat.
e. Tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsure besi dari
darah yang telah rusak.
Peranan hati sangat penting mengingat bahwa semua bahan yang menyerap usus
(makanan, obat, racun) akan melalui hati sebelum diedarkan keseluruh tubuh. Hati terletak
dibagian atas sebelah kanan rongga perut, tepatnya dibawah sekat rongga badan. Pada bagian
bawah hati terletak kandungan empedu. Dalam kandungan Empedu terdapat cairan yang
berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi
mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan. Cairan
empedu tersusun atas bahan-bahan sebagai berikut:
1. Air berfungsi sebagai pelarut utama.
2. Mucin berfungsi untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi
iritasi pada dinding usus.
3. Garam empedu, berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan lemak dan air
atau mengemulsikan lemak.
Saluran empedu berasal dari hati yang berfungsi sebagai penyalur cairan empedu.
Didalam cairan empedu terdapat garam empedu, kolesterol, dan bilirubin.Garam empedu
berfungsi untuk mereduksi tegangan permukaan zat lemak sehingga lemak dapat diubah

menjadi bentuk elmusi. Kolesterol merupakan sisa metabolisme zat lemak yang harus
dikeluarkan dari tubuh. Bilirubin merupakan zat warna empedu yang berasal dari hasil
perombakan sel-sel darah merah yang telah tua.
Kelenjar pankreas
Kelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung. Pankreas menghasilkan
enzim pencernaan yang dialirkan menuju duodenum, yaitu:
1. Enzim Amilase berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa.
2. Enzim Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
3. Enzim Tripsin Berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.

Sekresi enzim dari pankreas dipengaruhi olehhormon sekretin. Hormon sekretin dihasilkan
olehduodenum pada saat makanan masuk duodenum(usus dua belas jari).
Getah pankreas dihasilkan didalam organ pankreas. Pancreas berperan sebagai
kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas kedalam saluran pencernaan. Sedangna
kelenjar endokrin menghasilkan hormon insulin dan hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel
berbentuk pulau-pulau yang disebut pulau langerhans. Insulin berfungsi menjaga gula darah
agar tetap normal dan mencegah diabetes mellitus.
Kelenjar usus halus
Kelenjar pada usus halus menghasilkan beberapa enzim yaitu :

1. Enzim Sukrase berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa


menjadi glukosa dan fruktosa.
2. Enzim Maltase berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltose
menjadi 2 molekul glukosa.
3. Enzim Lactase berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa.
4. Enzim Peptidase berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan polipeptida
menjadi asam amino.
Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia
Berikut ini akan diuraikan beberapa contoh gangguan pada sistem pencernaan manusia.
1. Gastritis, Gastritis berarti peradangan mukosa lambung.Gangguan ini sangat umum
terjadi,terutama pada orang yang berusia lanjut.Gastritis jarang menyebabkan gejala
gejala yang serius.
2. Konstipasi,

Konstipasi

berarti

lambatnya

pergerakan

fases

melalui

usus

besar.Konstipasi sering dihubungkan dengan jumlah fases yang kering dankeras pada
kolon yang menumpuk karena lamanya waktu penyerapan cairan.Penyebab kostipasi
ini adalah kebiasaan buang air besar yang tidak teratur dan kurangnya makan makanan
yang berserat.
3. Pankreasitis, Pankreasitis berarti peradangan pankreas.Penyebab umum dari
pankreasitis dalah alkohol dan terhambatnya tonjolan vateri oleh batu empedu.
4. Diare, Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepasang usus
besar.Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan ileum.Diare ada yang
disebabkan oleh bakteri kolera dan terkadang oleh bakteri lain ,seperti bacilus. Yang
merupakan patogen usus besar.
5. Flatus, Flatus adalah msuknya gas-gas pada saluran pencernaan.Gas-gas tersebut
berupa gas-gas yang tertelan.,gas yang dihasilkan bakteri atau gas dari difusi darah
yang masuk k saluran pencernaan.

RANGKUMAN
Kita memerlukan makanan seimbang yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk
menjaga agar hidup tetap sehat. Digesti (pencernaan) adalah proses hidrolis nutrisi kompleks
menjadi sebuah senyawa sederhana yang dapat diabsorsi melewati dinding saluran
pencernaan. Pencernaan merupakan sebuah proses yang mengubah zat makanan menjadi
nutrient. Pencernaan makanan melibatkan proses fisik, kimia maupun enzimatik. Absorbsi
(penyerapan) makanan adalah proses pemindahan hasil dari produk pencernaan melewati sel
epitel intenstinal hingga mencapai sirkulasi limfatik atau darah. Sebagian besar hewan
termasuk mamalia, dalam tulisan ini akan dibahas system pencernaan pada mamalia.Beberapa
komponen penyusun system pencernaan adalah : Rongga Mulut, Faring, Kerongkongan,
Lambung, Usus Halus, Usus Besar dan Rectum. Selain system pencernaan terdapat pula
kelenjar pencernaan yakni: Kelenjar Ludah,Pankreas, Hati dan Kandung empedu. Bebarapa
contoh gangguan pada sistem pencernaan manusia adalah: Gastritis, Konstipasi, Pankreasitis,
Diare, Flatus.
REFERENSI
Campbell, Niel A. 2000. Biologi Edisi 3. Jakarta: Erlangga.
Nurcahyo, Heru. 2005. System Pencernaan Makana (Digesti).UNY: Yogyakarta.
George H. fried, Ph.D. George J. Hademenos, Ph.D. 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga.

PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Sebut dan jelaskan tahapan pengolahan makanan dan gambarkan secara skematis!
Empat tahap utama dalam pengolahan makanan adalah penelanan, pencernaan,
penyerapan dan pembuangan. Berikut akan dipaparkan secara singkat: Penelanan
(Ingestion), tindakan memakan adalah tahap pertama pengolahan makanan.
Pencernaan (Digestion), tahap kedua adalah proses perombakan makan menjadi
molekul molekul yang cukup kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh. Tahap ketiga
adalah penyerapan (absorption) dimana sel sel hewan menyerap molekul molekul
kecil seperti asam amino dan gula sederhana. Tahap terakhir adalah pembuangan
(elimination) material yang tak tercerna dikeluarkan dari system pencernaan.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan digesti intraseluler dan digesti ekstraseluler!

Digesti Intraseluler
Vakuola makananorganel-organel sel tempat enzim enzim
hidrolitik menguraikan makanan adalah kompartmen pencernaan paling
sederhana. Hidrolisis makanan di dalam vakuola disebut pencernaan
Intraseluler, dimulai setelah sel menelan makanan padat melalui fagositisis
atau makanan cair melalui pinositosis. Vakuola makanan yang baru terbentuk
menyatu dengan lisosom, organel yang mengandung enzim hidrolitik.
Penyatuan organel ini mempertemukan makanan dengan enzim, sehingga
pencernaan dapat berlangsung dengan aman di dalam kompartmen yang
diselubungi oleh membrane pelindung. Misalnya pada Spons.

Digesti Ekstraseluler
Pemecahan makanan dalam kompartmen yang bersambungan dengan
bagian luar tubuh hewan. Kebanyakan hewan dengan bangun tubuh yang
relative sederhana memiliki kompartmen pencernaan dengan bukaan tunggal
(satu lubang). Kantong ini disebut Rongga Gastrovaskuler (gastrovascular
cavity) berfungsi dalam digesti serta distribusi nutrient ke seluruh tubuh.
Contoh: Hydra menggunakan tentakel tentakelnya untuk menyumpalkan
mangsa yang ditangkapnya melalui mulut ke dalam rongga gastrovaskuler. Sel
sel kelenjar yang terspesialisasi
jaringan yang melapisi

dari gastrodermid hydra, yaitu lapisan

rongga, kemudian mensekresikan enzim enzim

pencernaan yang memecah jaringan lunak mangsa menjadi potongan

potongan kecil. Sel sel lain dari gastrodermis menelan partikel partikel
makanan ini, dan sebagian besar hidrolisis makromolekul yang sesungguhnya
terjadi secara intraseluler. Setelah hydra mecerna makanannya, material
material tak tercerna yang tetap berada di dalam rongga gastrovaskuler.

Anda mungkin juga menyukai