DISUSUN OLEH :
memenuhi kebutuhannya dari tumbuahan dan hewan lain. Oraganisme yang demiakan
dinamakan organisme heterotrof. Ada juga hewan yang mensintesis sendiri berbagai senyawa
organic esensial misalnya euglena yang dikenal dengan organisme mesotrof. Cara makan dan
jenis makanan hewan sanagt bervariasi, tergantung pada susunan alat yang dimiliki serta
kemampuannya untuk mempersiapkan makanan agar dapat diserap. Organisme uniseluler
dapat langsung mengambil nutrisi dari lingkungan luar merekasedangkan organisme
multiseluler telah mengembangkan struktur khusus untuk mendapatkan dan memecah
makanan mereka.
Berbagai cara hewan memperoleh makanannya adalah sebagai berikut:
1. Pemakan suspensi (suspension-feeders), yang menyaring partikel makanan kecil dari
air. Misalnya Remis dan Tiram.
2. Pemakan substrat (substrate-feeders), hidup dalam atau pada makanannya. Misalnya
Cacing tanah, yang lebih spesifik pemakan doposit (deposite-feeders), memakan
sambil membuat jalanya melalui kotoran.
3. Pemakan cairan (fluid-feeders), memperoleh makanannya dengan cara menyedot
cairan yang kaya nutrient dari inang hidup. Misanya nyamuk dan lintah.
4. Pemakan potongan besar (bulk-feeders), yang memakan potongan makanan dalam
ukuran yang relative besar.
5. Menjerat (Traping Method), hewan yang hidup menetap seperti hydra dan koelentrata
mendapatkan makanan dengan kinoblast atau nematosit yang biasanaya dilengkapi
dengan racun untuk menjerat mangsa.
Gambaran Umum Pengolahan Makanan
Empat tahap utama dalam pengolahan makanan adalah penelanan, pencernaan,
penyerapan dan pembuangan. Berikut akan dipaparkan secara singkat: Penelanan (Ingestion),
tindakan memakan adalah tahap pertama pengolahan makanan. Pencernaan (Digestion), tahap
kedua adalah proses perombakan makan menjadi molekul molekul yang cukup kecil
sehingga dapat diserap oleh tubuh. Tahap ketiga adalah penyerapan (absorption) dimana sel
sel hewan menyerap molekul molekul kecil seperti asam amino dan gula sederhana. Tahap
terakhir adalah pembuangan (elimination) material yang tak tercerna dikeluarkan dari system
pencernaan.
Kompartmen Pencernaan
Dalam gambaran umum pengolahan makanan, tlah diketahui bahwa enzim enzim
pencernaan menghidrolisis material material biologis yang nantinya akan menyusun tubuh
hewan itu sendiri.Adaptasi evolusioner yang ditemukan di berbagai spesies hewan adalah
pengolahan makanan dalam kompartmen kompartmen yang terspesialisasi. Kompartmen itu
bersifat intraseluler dalam bentuk vakuola makanan atau ekstraseluler seperti pada organ
organ dan system pencernaan.
1. Digesti Intraseluler
Vakuola makananorganel-organel sel tempat enzim enzim hidrolitik
menguraikan makanan adalah kompartmen pencernaan paling sederhana. Hidrolisis
makanan di dalam vakuola disebut pencernaan Intraseluler, dimulai setelah sel
menelan makanan padat melalui fagositisis atau makanan cair melalui pinositosis.
Vakuola makanan yang baru terbentuk menyatu dengan lisosom, organel yang
mengandung enzim hidrolitik. Penyatuan organel ini mempertemukan makanan
dengan enzim, sehingga pencernaan dapat berlangsung dengan aman di dalam
kompartmen yang diselubungi oleh membrane pelindung. Misalnya pada Spons.
2. Digesti Ekstraseluler
Pemecahan makanan dalam kompartmen yang bersambungan dengan bagian
luar tubuh hewan. Kebanyakan hewan dengan bangun tubuh yang relative sederhana
memiliki kompartmen pencernaan dengan bukaan tunggal (satu lubang). Kantong ini
disebut Rongga Gastrovaskuler (gastrovascular cavity) berfungsi dalam digesti serta
distribusi nutrient ke seluruh tubuh. Contoh: Hydra menggunakan tentakel
mengisap makan melalui mulut. Makanan melewati esofagus dan disimpan serta
dibasahi di dalam tembolok. Digesti mekanis terjadi di dalam empedal yang
berotot, yang menggiling makanan dengan bantuan pasir dan kerikil yang
berukuran kecil. Digesti dan absorpsi lebih lanjut terjadi di dalam usus yang
memiliki lipatan dorsal disebut tiflosol, yang meningkatkan area permukaan untuk
absorpsi nutrien.
dalam tiga wilayah utama: perut depan dengan esofagus dan tembolok; perut
tengah; dan perut belakang. Makanan dibasahi dan disimpan di dalam tembolok,
namun sebagian besar digesti terjadi di dalam perut tengah. Seka (ceca, jamak
cecae) lambung, yaitu kantung kantung yang membentang dari permulaan perut
tengah, berfungsi dalam digesti dan absorbsi.
Rongga Mulut
Ingesti dan tahap tahap awal digesti terjadi di dalam rongga mulut (oral
cavity). Digesti mekanis dimulai saat gigi dari berbagai bentuk memotong,
meremukkan dan menggiling makan sehingga makanan tersebut lebih mudah ditelan
Faring
Faring merupakan bagian pertama sesudah rongga mulut yang berfungsi
sebagai penerus makanan ke esophagus. Otot-otot yang menempel pada faring
berkembang dengan baik, hal ini sesuai dengan perannya yang mendorong makanan
dari mulut ke oesophagus . Pada serangga dengan tipe menusuk dan mengisap pada
faring terdapat pompa faringeal yang dipakai untuk mengambil cairan. Disebut juga
sebagai wilayah kerongkongan, membuka dua saluran : esopagus dan trakea
(tenggorokan).
Esofagus
Sebagai saluran panjang berotot (muskuler) yang menghubungkan rongga
mulut dengan lambung. Pada batas antara esophagus dengan lambung terdapat
sphincter esophagii yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah masuk ke
dalam lambung tidak kembali ke esophagus.
Esofagus mengandung otot lurik maupun otot polos. Otot lurik terletak
di bagian atas esifagus dan aktif selama menelan makan. Di sepanjang bagian
esofagus yang lain, otot polos berfungsi dalam peristalsis.
Lambung
Sebagian besar proses absorpsi makanan berlangsung di usus halus. Panjang
usus halus lebih kurang 6 m dan terbagi atas duodenum (usus dua belas jari) dengan
panjang 25 cm, jejunum (usus kosong) dengan panjang 2,5 m, dan ileum (usus
penyerapan) dengan panjang 3,5 m. Di lambung, makanan ditampung, disimpan, dan
dicampur dengan asam lambung, lendir dan pepsin. Mukosa lambung banyak
mengandung kelenjar pencernaan. Kelenjar pada bagian pilorika dan kardiaka
menghasilkan lendir. Kelenjar pada fundus terdapat sel parietal (oxyntic cell )
menghasilkan HCl, dan chief cell
digesti di
lambung meliputi:
Pencernaan pada lambung sebatas pada protein, sangat sedikit lemak, dan
karbohidrat. Absorpsi zat-zat tertentu seperti; alkohol, obat-obatan.
Usus Halus
Usus halus dibedakan menjadi 3 bagian: duodenum, jejunum, dan ileum.
Duodenum
Pada duodenum terdapat muara dari duktus koledokus dan duktus
pankreatikus. Cairan empedu dari kantung empedu dikeluarkan lewat duktus
koledokus. Cairan pankrea s lewat duktus pankreati kus. Cairan pankreas mengandung
enzim lipase, amylase, trypsinogen dan chemotryps inogen. Lipase untuk memecah
lemak (setelah diemulsifi kasikan oleh empedu) menjadi asam lemak dan gliserol.
Amylase untuk memecah amilum menjadi sakarida sederhana.
Jejunum
Jejunum merupakan tempat absorpsi zat-zat makanan. Proses penyerapan
(absorpsi) zat-zat makanan meliputi; difu si, osmosis, dan transpor aktif.
1. Monosakrida dan asam amino melalui mekanisme difusi fasilitasi.
2. Asam lemak melalui mekanisme difusi biasa.
3. Vitamin melalui mekanisme difusi biasa.
4. Air melalui mekanisme difusi dan osmose.
5. Elektrolit dan mineral melalui mekanisme difusi, dan transport aktif.
Ileum
Absorpsi melalui villi usus. Ileum merupakan tempat terjadinya penyerapan
makanan. Di dalam ileum ditemukan striktur yang bentuknya seperti jari, yang disebut
dengan jonjot usus (vili). Vili merupakan lipatan atau lekukan yang fungsinya
menyerap sari-sari makanan. Darah dan pembuluh darah yang menembus ke dalam
vili
akan
mengangkut
sari-sari
makanan
menjauhi
usus.
Enzim dinding usus halus yang mencerna bahan makanan menjadi sari sari makanan
Pencernaan Karbohidrat
Setelah makanan yang dihaluskan melalui empedal ke lengkukan duodenal maka
getah pankreatik dikeluarkan dari pankreas ke dalam lekukan duodenal. Pada waktu yang
bersamaan, garam empedu alkalis yang dihasilkan dalam hati dan disimpan dalam kantong
empedu dikeluarkan pula ke dalam lekukan duodenal. Garam empedu menetralisir
keasaman isi usus di daerah tersebut dan menghasilkan keadaan yang alkalis. Tiga macam
enzim pencernaan dikeluarkan ke dalam getah pankreas. Salah satu diantaranya adalah
amilase yang memecah pati kedalam disakharida dan gula-gula kompleks. Apabila
makanan melalui usus kecil maka sukrase dan enzim-enzim yang memecah gula lainnya
yang dikeluarkan di daerah ini selanjutnya menghidrolisis atau mencerna senyawasenyawa gula ke dalam gula-gula sederhana, terutama glukosa. Gula-gula sederhana
adalah hasil akhir dari pencernaan karbohidrat. Pati dan gula mudah dicerna oleh unggas
sedangkan pentosan dan serat kasar sulit dicerna. Saluran pencernaan pada unggas adalah
sedemikian pendeknya dan perjalanan makanan yang melalui saluran tersebut begitu
cepatnya sehingga jasad renik mempunyai waktu sedikit untuk mengerjakan karbohidrat
yang kompleks.
Pencernaan Lemak
Garam-garam empedu hati mengemulsikan lemak dalam lekukan duodenal.
Lemak berbentuk emulsi tersebut kemudian dipecah ke dalam asam lemak dan giserol oleh
enzim lipase, suatu hasil getah pankreas. Zat-zat tersebut merupakan hasil akhir
pencernaan lemak.
Pencernaan Protein
Pada waktu bahan makanan dihaluskan dan dicampur di dalam empedal, campuran
pepsin hidrokhlorik memecah sebagian protein ke dalam bagian-bagian yang lebih
sederhana seperti proteosa dan pepton. Pada saat lemak dan karbohidrat dicerna dalam
lekukan duodenal maka tripsin getah pankreas memecah sebagian proteosa dan pepton ke
dalam hasil-hasil yang lebih sederhana, yaitu asam-asam amino. Erepsin yang dikeluarkan ke
dalam usus halus melengkapi pencernaan hasil pemecahan protein ke dalam asam-asam
amino. Zat-zat tersebut merupakan hasil akhir pencernaan protein.
Usus Besar
Usus besar terdiri atas caecum
dengan pita (taenia) dan haustra. Colon dapat dibedakan menjadi colon ascenden (naik),
transversal (mendatar), descenden (turun). Us us besar merupakan tempat untuk absorpsi
air dan mineral yang tidak terserap di usus halus. Pencernaan secara mikrobiotis oleh
bakteri komensal (E. coli ), menghasilkan gas, dan sintesis vit. K.
Rectum
Rektum merupakan kantung yang be rfungsi menampung feses. Setelah penuh
terjadi perangsangan karena ekst ensi (peregangan) dinding rektum sehingga timbul
keinginan untuk berak (defikasi).
Kelenjar Pencernaan
Di dalam sistem pencernaan terdapat organ yang dapat menghasilkan enzim yang
mampu mengubah senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana, organ organ itu
disebut kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan antara lain kelenjar ludah, kelenjar
lambung, kelenjar hati, kelenjar pankreas dan kelenjar usus.
Kelenjar ludah (parotis)
Kelenjar ludah adalah kelenjar pencernaan pertama yang dijumpai ketika makanan
masuk kedalam rongga mulut. Kelenjar ludah terdapat di bawah lidah, di rahang bawah
sebelah kanan dan kiri serta di bawah telinga sebelah kanan dan kiri faring. Kelenjar ludah
menghasilkan air ludah (saliva). Saliva keluar dipengaruhi oleh kondisi psikhis yang
membayangkan makanan tertentu serta refleks karena adanya makanan yang masuk ke dalam
mulut. Saliva mengandung enzim ptialin atau amilase ludah. Menurut letaknya kelenjar ludah
terdiri atas:
a. Glandula parotis, merupakan kelenjar yang terletak dibawah telinga. Glandula ini
berfungsi untuk menghasilkan getah berbentuk cair.
b.
c.
Glandula Subligualis, terletak dibawah lidah dan berada dekat pangkal lidah.
Kelenjar ludah mengandung enzim ptyalin yang bekerja pada PH netral. Enzim ptyalin
juga disebut amylase air liur yang berfungsi untuk memecahkan pati (amilum) menjadi
maltose.
Beberapa fungsi kelenjar ludah dalam rongga mulut :
a. Melindungi selaput rongga mulut dari lingkungan panas, dingin, asam, dan basa.
b. Memudahkan proses menelan dan mencerna makanan dan mencerna makanan.
Kelenjar ludah dapat melunakan dan melarutkan makanan.
c. Mencerna makanan secara kimiawi.
Kelenjar lambung
Kelenjar lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung,
yang terletak dibawah sekat rongga badan. Kelenjar lambung menghasilkan empat enzim
yaitu:
1. Enzim Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton,protease dan polipeptida.
Protease adalah suatu modifikasi dari asam amino yang susunannya lebih sederhana
dari pada susunan protein. Pepton dan polipeptida juga merupakan modifikasi asam
amino yang susunanya lebih sederhana lagi dari protease. Enzim ini berasal dari
pepsinogen yang diaktifkan oleh asam lambung.
2. Enzim Rennin berfungsi mengendapkan kasein atau keju dari air susu.
3. Enzim HCl (Asam Klorida) berfungsi membunuh kuman serta mengaktifkan kerja
pepsin, menyederhanakan makanan yang keras dan berserat, merangsang sekresi getah
usus.
4. Enzim Lipase merupakan enzim yang berfungsi untuk mengubah zat lemak menjadi
asam lemak dan gliserol.
Kelenjar Hati
Merupakan kelenjar terbesar yang terdapat didalam tubuh.Beberapa fungsi hati yaitu:
a. Menghasilkan empedu yang dapat menawarkan racun-racun didalam tubuh.
b. Mengubah protein hingga dapat digunakan tubuh sebagai zat pembangun.
c. Membentuk empedu.
d. Menghancurkan zat-zat bercahaya yang masuk dalam tubuh pada saat proses
pertukaran zat.
e. Tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsure besi dari
darah yang telah rusak.
Peranan hati sangat penting mengingat bahwa semua bahan yang menyerap usus
(makanan, obat, racun) akan melalui hati sebelum diedarkan keseluruh tubuh. Hati terletak
dibagian atas sebelah kanan rongga perut, tepatnya dibawah sekat rongga badan. Pada bagian
bawah hati terletak kandungan empedu. Dalam kandungan Empedu terdapat cairan yang
berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi
mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan. Cairan
empedu tersusun atas bahan-bahan sebagai berikut:
1. Air berfungsi sebagai pelarut utama.
2. Mucin berfungsi untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi
iritasi pada dinding usus.
3. Garam empedu, berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan lemak dan air
atau mengemulsikan lemak.
Saluran empedu berasal dari hati yang berfungsi sebagai penyalur cairan empedu.
Didalam cairan empedu terdapat garam empedu, kolesterol, dan bilirubin.Garam empedu
berfungsi untuk mereduksi tegangan permukaan zat lemak sehingga lemak dapat diubah
menjadi bentuk elmusi. Kolesterol merupakan sisa metabolisme zat lemak yang harus
dikeluarkan dari tubuh. Bilirubin merupakan zat warna empedu yang berasal dari hasil
perombakan sel-sel darah merah yang telah tua.
Kelenjar pankreas
Kelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung. Pankreas menghasilkan
enzim pencernaan yang dialirkan menuju duodenum, yaitu:
1. Enzim Amilase berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa.
2. Enzim Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
3. Enzim Tripsin Berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
Sekresi enzim dari pankreas dipengaruhi olehhormon sekretin. Hormon sekretin dihasilkan
olehduodenum pada saat makanan masuk duodenum(usus dua belas jari).
Getah pankreas dihasilkan didalam organ pankreas. Pancreas berperan sebagai
kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas kedalam saluran pencernaan. Sedangna
kelenjar endokrin menghasilkan hormon insulin dan hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel
berbentuk pulau-pulau yang disebut pulau langerhans. Insulin berfungsi menjaga gula darah
agar tetap normal dan mencegah diabetes mellitus.
Kelenjar usus halus
Kelenjar pada usus halus menghasilkan beberapa enzim yaitu :
Konstipasi
berarti
lambatnya
pergerakan
fases
melalui
usus
besar.Konstipasi sering dihubungkan dengan jumlah fases yang kering dankeras pada
kolon yang menumpuk karena lamanya waktu penyerapan cairan.Penyebab kostipasi
ini adalah kebiasaan buang air besar yang tidak teratur dan kurangnya makan makanan
yang berserat.
3. Pankreasitis, Pankreasitis berarti peradangan pankreas.Penyebab umum dari
pankreasitis dalah alkohol dan terhambatnya tonjolan vateri oleh batu empedu.
4. Diare, Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepasang usus
besar.Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan ileum.Diare ada yang
disebabkan oleh bakteri kolera dan terkadang oleh bakteri lain ,seperti bacilus. Yang
merupakan patogen usus besar.
5. Flatus, Flatus adalah msuknya gas-gas pada saluran pencernaan.Gas-gas tersebut
berupa gas-gas yang tertelan.,gas yang dihasilkan bakteri atau gas dari difusi darah
yang masuk k saluran pencernaan.
RANGKUMAN
Kita memerlukan makanan seimbang yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk
menjaga agar hidup tetap sehat. Digesti (pencernaan) adalah proses hidrolis nutrisi kompleks
menjadi sebuah senyawa sederhana yang dapat diabsorsi melewati dinding saluran
pencernaan. Pencernaan merupakan sebuah proses yang mengubah zat makanan menjadi
nutrient. Pencernaan makanan melibatkan proses fisik, kimia maupun enzimatik. Absorbsi
(penyerapan) makanan adalah proses pemindahan hasil dari produk pencernaan melewati sel
epitel intenstinal hingga mencapai sirkulasi limfatik atau darah. Sebagian besar hewan
termasuk mamalia, dalam tulisan ini akan dibahas system pencernaan pada mamalia.Beberapa
komponen penyusun system pencernaan adalah : Rongga Mulut, Faring, Kerongkongan,
Lambung, Usus Halus, Usus Besar dan Rectum. Selain system pencernaan terdapat pula
kelenjar pencernaan yakni: Kelenjar Ludah,Pankreas, Hati dan Kandung empedu. Bebarapa
contoh gangguan pada sistem pencernaan manusia adalah: Gastritis, Konstipasi, Pankreasitis,
Diare, Flatus.
REFERENSI
Campbell, Niel A. 2000. Biologi Edisi 3. Jakarta: Erlangga.
Nurcahyo, Heru. 2005. System Pencernaan Makana (Digesti).UNY: Yogyakarta.
George H. fried, Ph.D. George J. Hademenos, Ph.D. 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan digesti intraseluler dan digesti ekstraseluler!
Digesti Intraseluler
Vakuola makananorganel-organel sel tempat enzim enzim
hidrolitik menguraikan makanan adalah kompartmen pencernaan paling
sederhana. Hidrolisis makanan di dalam vakuola disebut pencernaan
Intraseluler, dimulai setelah sel menelan makanan padat melalui fagositisis
atau makanan cair melalui pinositosis. Vakuola makanan yang baru terbentuk
menyatu dengan lisosom, organel yang mengandung enzim hidrolitik.
Penyatuan organel ini mempertemukan makanan dengan enzim, sehingga
pencernaan dapat berlangsung dengan aman di dalam kompartmen yang
diselubungi oleh membrane pelindung. Misalnya pada Spons.
Digesti Ekstraseluler
Pemecahan makanan dalam kompartmen yang bersambungan dengan
bagian luar tubuh hewan. Kebanyakan hewan dengan bangun tubuh yang
relative sederhana memiliki kompartmen pencernaan dengan bukaan tunggal
(satu lubang). Kantong ini disebut Rongga Gastrovaskuler (gastrovascular
cavity) berfungsi dalam digesti serta distribusi nutrient ke seluruh tubuh.
Contoh: Hydra menggunakan tentakel tentakelnya untuk menyumpalkan
mangsa yang ditangkapnya melalui mulut ke dalam rongga gastrovaskuler. Sel
sel kelenjar yang terspesialisasi
jaringan yang melapisi
potongan kecil. Sel sel lain dari gastrodermis menelan partikel partikel
makanan ini, dan sebagian besar hidrolisis makromolekul yang sesungguhnya
terjadi secara intraseluler. Setelah hydra mecerna makanannya, material
material tak tercerna yang tetap berada di dalam rongga gastrovaskuler.