Anda di halaman 1dari 8

PAPER PRAKTIKUM FISIKA

ACARA II
MASSA JENIS




DISUSUN OLEH:
NAMA:DEVI SANDRILIANA
NIM :G1A011011



PRORAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2011
Pengertian Massa Jenis
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-
rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang
memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah
daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg m
-3
)
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda.
Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang
sama.
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah

dengan
adalah massa jenis,
m adalah massa,
V adalah volume.
Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter kubik
(g/cm
3
).
1 g/cm
3
=1000 kg/m
3

Massa jenis air murni adalah 1 g/cm
3
atau sama dengan 1000 kg/m
3

Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka
massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang
dinamakan 'Massa Jenis Relatif'
Rumus massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Massa jenis suatu benda yaitu perbandingan antara massa dengan volume
benda.
Atau secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut:
_ = m / v
dimana, _ = massa jenis benda (kg/m3)
m = massa benda (kg)
v = volume benda (m3)
Setiap zat mempunyai massa jenis yang berbeda-beda. Massa jenis zat
tidak dipengaruhi oleh bentuk benda. Walaupun bentuk benda berbeda-beda
selama terbuat dari jenis bahan yang sama maka massa jenis zat tersebut adalah
sama. Kadang-kadang massa jenis juga disebut dengan rapat massa. Sebagai
contoh apabila kalian ingin mengukur massa jenis sebuah batu. Timbanglah
massa batu dengan menggunakan neraca, kemudian mencari volume batu
dengan menggunakan gelas ukur yang sudah berisi air. Kemudian massa jenis
dapat dicari dengan persamaan diatas.
http://cuppyzna.files.wordpress.com/2010/06/pendalaman-materi.pdf

Contoh Massa Jenis Zat Padat
1. Besi
2. Kayu
3. Tembaga
4. Aluminium
5. Seng
6. Kaca
7. Emas
8. Bata
9. Es
10. Keramik
11. Plastik
12. Kain
13. Baja
14. Karet
15. Kertas
16. Platina
17. Kuningan
18. Perak
19. Polpen
20. Plastisin

Contoh Massa Jenis Zat Cair
1. Air
2. Minyak Goreng
3. Oli
4. Raksa
5. Alkohol
6. Bensin
7. Minyak tanah
8. Tinta
9. Cat
10. Solar
11. Susu
12. Kecap
13. Spritus
14. Cuka
15. Aki(asam sulfat)

Asal Mula Tercetusnya Hukum Archimedes

Mengapa merupakan salah satu penemuan terbesar ?
Konsep pelambungan (air mendorong objek keatas sama dengan berat air yang digantikan objek)
dan pengungkit (gaya mendorong kebawah pada satu sisi dari pengungkit menciptakan gaya
mengangkat pada sisi lain yang proposional pada panjang dua sisi pengungkit) mendasari semua
ilmu kuantitatif dan teknik. Prinsip ini mewakili pemahaman manusia yang paling awal mengenai
hubungan dalam dunia fisika di sekitar kita dan merumuskan secara matematika kejadian fisika di
dunia. Berbagai kemajuan ilmu dan teknik bergantung pada penemuan 2 prinsip ini. Seperti
teknologi kapal (konvensional) dan kapal selam (submarine)
Sejarah Penemuan
Tahun 260BC, Archimedes yang waktu itu masih berusia 26 tahun sedang mempelajari ilmu
astronomi dan geometry di Syracuse, Sicilia. Suatu hari Archimedes tertarik dengan permainan 4
bocah di pantai dengan sebuah papan kayu yang mengapung. Mereka mencoba menyeimbangkan
papan tersebut di atas batu karang setinggi pinggang. Salah seorang anak berdiri pada ujung papan,
kemudian 3 teman lainnya meloncat ke ujung yang lainnya. Bocah yang sendirian itu kemudian
terlempar ke atas.

Kemudian anak-anak ini menggeser papannya supaya hanya seperempat bagian pendek. Ketiga
bocah itu menaiki bagian yang pendek di ujungnya. Anak yang keempat segera meloncat ke bagian
yang panjang yang posisinya naik ke atas, yang efeknya langsung melempar teman-temannya ke
udara.Archimedes sangat terpesona. Dia kemudian bertekad untuk memahami prinsip ini supaya
benda yang ringan (seorang laki-laki) mampu mengangkat benda berat (tiga laki-laki).

Archimedes menggunakan selembar papan dan sebuah balok kayu kecil untuk memodelkan anak
laki-laki dan papan pengapung mereka. Dia membuat balok segitiga untuk memodelkan batu karang
mereka. Dengan menghitung sambil menyeimbangkan berbagai kombinasi berat pada ujung
pengdongkrak, Archimedes menyadari bahwa pengungkit ini merupakan salah satu contoh dari hasil
kerja Euclid. Gaya yang mendorong ke bawah setiap ujung pada pengungkit harus proposional
dengan panjang papan pada setiap sisi terhadap titik penyeimbang. Dia menemukan konsep
matematika dari pengungkit, suatu sistem pengangkutan yang paling umum dan dasar yang pernah
dirumuskan.

Lima belas tahun kemudian pada tahun 245BC, Archimedes diperintahkan Raja Hieron untuk
mencari tahu apakah ahli emas telah menipu raja. Hieron memberi sebongkah emas kepada ahli
emas untuk dijadikan mahkota berbahan emas. Walaupun mahkota ini beratnya sama dengan emas
asli, raja curiga jika ahli emas ini melapisi logam yang lebih murah didalamnya dengan emas.
Archimedes diperintahkan untuk mencari tahu apakah mahkota ini murni emas tanpa harus
merusak mahkota itu sendiri.

Sepertinya ini merupakan pekerjaan yang mustahil. Ketika sedang mandi di tempat permandian
umum, Archimedes menyadari lengannya terapung diatas air. Sebuah ide kemudian terbesit di
benaknya. Dia menarik tangannya kedalam air dan dia merenggangkan lengannya. Lengannya
dengan sendiri mengapung kembali ke atas. Kemudian dia mencoba berdiri dari bak, level air
menjadi menyusut, kemudian dia duduk kembali, level air meningkat kembali. Dia berbaring, air naik
lebih tinggi lagi, dan dia merasa lebih ringan. Dia berdiri, level air menurun dan dia merasa dirinya
lebih berat. Air harusnya telah mendorong dia keatas sehingga dia merasa ringan.


Dia kemudian mengambil sebuah batu dan sebalok kayu yang memiliki ukuran sama ke dalam bak
dan merendamkan mereka kedua-duanya. Batu tenggelam tetapi terasa ringan. Dia harus menekan
kayu supaya tenggelam. Itu artinya air harus menekan ke atas dengan gaya yang relatif terhadap
jumlah air yang tergantikan oleh ukuran objek daripada berat dari objek. Seberat apa objek itu
dirasakan di air mempengaruhi kepadatan objek.Ini membuat Archimedes mengerti bagaimana
memecahkan masalah raja. Dia kembali ke raja. Kuncinya adalah kepadatan. Jika mahkota ini terbuat
dari logam bukan emas, dia dapat memiliki berat yang sama tetapi akan memiliki kepadatan yang
berbeda sehingga akan menumpahkan jumlah air yang berbeda.

Mahkota dan sebuah emas yang beratnya sama di masukkan ke sebuah mangkok berisi air.
Mahkotanya ternyata menumpahkan air lebih banyak sehingga terbukti mahkota itu adalah palsu.
Lebih penting, Archimedes kemudian menemukan prinsip pengapungan: Air menekan ke atas
sebuah objek dengan gaya yang setara dengan jumlah air yang ditumpahkannya.

Btw, sewaktu kejadian di bak mandi itu, ketika dia menemukan konsep pelampungan dia langsung
loncat dan berteriak "Eureka!" yang artinya "Saya menemukannya!". Ucapan "Eureka" ini kemudian
menjadi begitu populer.
http://id.wikipedia.org/wiki/Archimedes

Perbedaan Hukum Archimedes Dan
Hukum Pascal
HUKUM PASCAL :
Hukum ini dikemukakan oleh Blaise Pascal. Deskripsinya sederhana : Tekanan yang diberikan dari
luar kepada zat cair dalam keadaan tertutup besarnya sama dan menuju ke satu arah. Secara
teoritis, rumusnya adalah :
F1/A1 = F2/A2
Dimana F adalah besar tekanan yang diberikan kepada alas A. Untuk F satuannya harus Newton dan
A harus Meter persegi. Hati-hati, kalau pada soal diberikan satuan cmpersegi, harus diubah ke meter
persegi.
Penerapannya adalah pada dongkrak hidrolik yang ada di bengkel itu lho, yang gunanya untuk
menaikkan mobil bila ada kerusakan di bagian bawahnya. Yang kedua adalah pompa air.

HUKUM ARCHIMEDES :
Hukum ini dikemukakan oleh Archimedes tentunya, yang ketemu secara tiba-tiba saat beliau mandi.
Setelah ketemu, malah meneriakkan 'Eureka! (Saya telah menemukannya!) sambil berlari dijalanan
sambil telanjang.....
Bunyi hukumnya adalah : Bila ada benda ber-massa yang dicelupkan di dalam air, akan mendapatkan
tekanan keatas yang sama dengan besar massa air yang ditumpahkan. Dengan cara ini, Archimedes
bisa mengetahui apakah mahkota Raja Hiero II sungguh-sungguh terbuat dari emas murni atau tidak.
Rumusnya adalah :
Fa = p(rho) x g x V
Dimana : Fa = tekanan ke atas (sat. Newton)
p = massa jenis cairan
g = gaya gravitasi bumi
V = volum yang tercelup.
Penerapannya yang sederhana adalah ketika Anda renang : kalau tenggelam pasti akan terangkat ke
atas kan? Itulah hukum Archimedes. Sementara yang lain adalah kapal selam, juga ada kendaraan
amfibi, dll.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081129224532AAUVtWU
Prinsip Kapilaritas

Kapilaritas adalah meresapnya zat cair melalui celah-celah sempit atau
pipa rambut yang disering disebut sebagai pipa kapiler. Gejala ini disebabkan
karena adanya gaya adhesi atau kohesi antara zat cair dan dinding celah tersebut.
Zat cair yang dapat membasahi dinding kaca pipa kapiler memiliki gaya adhesi
antara pipa kapiler dengan dinding pipa kapiler lebih besar. Sedangkan zat cair
yang tidak membasahi dinding kaca pipa kapiler memilki gaya kohesi yang lebih
besar. Hal ini akan mempengaruhi tinggi rendahnya permukaan zat cair pada
pipa kapiler. Contoh efek kapilaritas adalah naiknya minyak pada sumbu
kompor, air menyebar dikertas penghisap dan naiknya air dari akar ke daun
pada tumbuh-tumbuhan.
http://cuppyzna.files.wordpress.com/2010/06/pendalaman-materi.pdf
Kapilaritas
Adalah peristiwa merembesnya zat cair melalui celah-celah kecil. Kapilaritas disebabkan
karena adanya gaya Adhesi antaraa partikel zat cair dengan partikel zat yang lain.
Contoh kapilaritas adalah naiknya minyak pada sumbu kompor, basahnya baju ketika dicuci,
dan lain-lain.
Apabila raksa dimasukkan kedalam pipa kapiler maka raksa yang ada pada pipa yang lebih
besar akan lebih tinggi dari pada pipa yang lebih kecil, ini disebabkan karena gaya kohesi
raksa lebih besar dari pada gaya adhesi raksa dengan partikel pipa kapiler. Sedangkan apabila
air dimasukkan kedalam pipa kapiler maka air yang berada pada pipa yang lebih besar akan
lebih rendah dari pada pada pipa yang lebih kecil, hal ini disebabkan karena gaya adhesi
partikel air dengan partikel pipa kapiler lebih besar dari pada gaya kohesinya. Peristiwa yang
terjadi pada raksa tersebut disebut dengan miniskus cembung, dan yang terjadi pada air
disebut dengan miniskus cekung.
http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/05/zat-dan-wujudnya/

Anda mungkin juga menyukai

  • Fisiologi Sel
    Fisiologi Sel
    Dokumen2 halaman
    Fisiologi Sel
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Amdal
    Pengertian Amdal
    Dokumen14 halaman
    Pengertian Amdal
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Acara Ii
    Acara Ii
    Dokumen11 halaman
    Acara Ii
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Diktat Ekologi Tumbuhan
    Diktat Ekologi Tumbuhan
    Dokumen66 halaman
    Diktat Ekologi Tumbuhan
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Laporan Final (Fisdas2)
    Laporan Final (Fisdas2)
    Dokumen103 halaman
    Laporan Final (Fisdas2)
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Fisiologi Sel
    Fisiologi Sel
    Dokumen2 halaman
    Fisiologi Sel
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Contoh Massa Jenis Zat Padat
    Contoh Massa Jenis Zat Padat
    Dokumen2 halaman
    Contoh Massa Jenis Zat Padat
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Komunikasi Antar Sel
    Komunikasi Antar Sel
    Dokumen6 halaman
    Komunikasi Antar Sel
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Laporan Tetap Praktikum
    Laporan Tetap Praktikum
    Dokumen11 halaman
    Laporan Tetap Praktikum
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Acara I
    Acara I
    Dokumen14 halaman
    Acara I
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Makalah Absorbsi & Digesti-Devi-Unram
    Makalah Absorbsi & Digesti-Devi-Unram
    Dokumen20 halaman
    Makalah Absorbsi & Digesti-Devi-Unram
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • BIOLOGI
    BIOLOGI
    Dokumen17 halaman
    BIOLOGI
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Sel Darah Merah
    Sel Darah Merah
    Dokumen4 halaman
    Sel Darah Merah
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • FISIOLOGI SEL
    FISIOLOGI SEL
    Dokumen22 halaman
    FISIOLOGI SEL
    Dhe-Vhy Sandriliana
    100% (2)
  • Makalah Metabolisme
    Makalah Metabolisme
    Dokumen43 halaman
    Makalah Metabolisme
    Dhe-Vhy Sandriliana
    100% (1)
  • Acara 1
    Acara 1
    Dokumen18 halaman
    Acara 1
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • BIOLOGI
    BIOLOGI
    Dokumen6 halaman
    BIOLOGI
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Acara 2
    Acara 2
    Dokumen20 halaman
    Acara 2
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • BIOLOGI
    BIOLOGI
    Dokumen24 halaman
    BIOLOGI
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Diktat Ekologi Tumbuhan
    Diktat Ekologi Tumbuhan
    Dokumen66 halaman
    Diktat Ekologi Tumbuhan
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Laju Reaksi Kimia
    Laju Reaksi Kimia
    Dokumen10 halaman
    Laju Reaksi Kimia
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Fisiologi Hewan
    Fisiologi Hewan
    Dokumen15 halaman
    Fisiologi Hewan
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Fisiologi Hewan
    Fisiologi Hewan
    Dokumen15 halaman
    Fisiologi Hewan
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Oseana Biologi
    Oseana Biologi
    Dokumen2 halaman
    Oseana Biologi
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Sifat Fisika Dan Kimia
    Sifat Fisika Dan Kimia
    Dokumen33 halaman
    Sifat Fisika Dan Kimia
    Dhe-Vhy Sandriliana
    0% (1)
  • Tugas Praktikum Mikrobiologi
    Tugas Praktikum Mikrobiologi
    Dokumen11 halaman
    Tugas Praktikum Mikrobiologi
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Bioetanol
    Bioetanol
    Dokumen1 halaman
    Bioetanol
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat
  • Tugas Taksonomi Hewan II
    Tugas Taksonomi Hewan II
    Dokumen9 halaman
    Tugas Taksonomi Hewan II
    Dhe-Vhy Sandriliana
    Belum ada peringkat