Anda di halaman 1dari 9

TAUFIQ DWI PERMANA SEPTIAN HARDIANA

240210150001 240210150042
SHOFIYAH ABIR ZAUJAH HEDITIA FEBBY SUSANTO
240210150008 240210150053
ANGGAYASTI KENYA WISESA HANIFA DINDA HAYATI
240210150011 240210150054
NURUL ANNISA INAS FARRAS SAFTIANI
240210150029 240210150056
MEGA OKTAVIANI KURNIAWAN ANITA RAHMALIA
240210150031 240210150057

AISYAH NURSHALIHAH
240210150058

KELOMPOK 4
MEKANISME PROSES PENCERNAAN PROTEIN DALAM TUBUH MANUSIA
PROTEIN

Protein adalah salah satu zat gizi penting yang dibutuhkan tubuh sebagai :
- bahan baku energi
- pembentukan dan perbaikan sel
- sintesis hormon, enzim, dan antibodi

Protein dapat ditemukan dalam bahan pangan seperti biji-bijian, ikan,


telur, daging, susu, dan lain sebagainya.
Untuk mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang, setiap hari kita harus
mengkonsumsi protein sebanyak 0.8 - 1.0 gram per-kg berat badan.
Saat dikonsumsi, di dalam tubuh, protein mengalami perombakan
menjadi asam amino melalui serangkaian proses.
MEKANISME PENCERNAAN PROTEIN
PROSES PENCERNAAN PROTEIN

Protein hanya dapat diserap tubuh manusia jika sudah diurai dalam
bentuk yang sederhana.

Penguraian protein dalam sistem pencernaan manusia melibatkan


seluruh organ pencernaan dan kerja dari enzim-enzim protease
melalui serangkaian proses.

Rangkaian dari proses pencernaan protein dalam tubuh manusia


tersebut dimulai dari :
Rongga Mulut dan Kerongkongan Lambung Usus Halus
Usus Besar dan Anus.
1. Rongga Mulut dan Kerongkongan

Proses pencernaan protein melibatkan


kerja gigi dan ludah.
Gigi dalam hal ini berfungsi untuk
memperkecil ukuran makanan.
Ludah berguna dalam mempermudah
lewatnya makanan yang dikunyah untuk
melewati kerongkongan.
Baik di rongga mulut, maupun dalam
kerongkongan, protein secara khusus
belum mengalami proses pencernaan
yang sebenarnya.
2. Lambung

Protein yang tertampung akan bereaksi dengan enzim


pepsin yang berasal dari getah lambung.

Enzim pepsin hanya akan terbentuk jika asam lambung (HCl)


menemukan protein dan melakukan penguraian
rangkaiannya.

Penguraian rangkaian protein dalam lambung secara


biokimia akan menstimulasi pepsin pasif menjadi pepsin
aktif.

Enzim pepsin : Protein pepton dan proteosa


(Pepton dan Proteosa merupakan polipeptida pendek yang
masih belum dapat diabsorpsi oleh jonjot usus)
3. Usus Halus

Pepton dan Proteosa + Enzim Protease (Erepsin) Asam Amino

Protease berasal dari pankreas yang disalurkan ke usus halus melalui


dinding membran. Protease mengandung beberapa prekursor yang antara
lain :
a. Prokarboksipeptidase menguraikan asam amino dari ujung karboksil
polipeptida.
b. Kimotripsinogen menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino
methionine, tryptophan, tyrosine, asparagine, phenylalanine, dan
histidine.
c. Tripsinogen menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino arginine
dan lysine.
d. Proelastase dan Collagenase menguraikan polipeptida menjadi
tripeptida dan polipeptida yang lebih kecil.
Setelah protein berhasil diurai menjadi asam amino, selanjutnya jonjot usus
yang terdapat pada dinding usus penyerapan (ileum) akan menyerap asam
amino yang dihasilkan dari proses pencernaan protein untuk dikirimkan
melalui aliran darah ke seluruh sel-sel di tubuh kita.
4. Usus Besar dan Anus

Jika asam amino yang dihasilkan dari proses


pencernaan protein memiliki jumlah yang
berlebih, asam amino tersebut kemudian
akan dirombak menjadi senyawa-senyawa
seperti amoniak (NH3) dan amonium
(NH4OH).

Pada tahap selanjutnya, semua senyawa ini


kemudian dibuang melalui saluran kencing
atau bersama dengan feses.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai