Absorbsi adalah
pergerakan produk akhir
pencernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi
darah limfatik sehingga dapat
di gunakan oleh sel tubuh
Kelenjar ludah
Parotis
Submandibularis (bawah rahang)
Sublingualis (bawah lidah)
Rongga mulut
Amandel
Lidah
Esofagus
Pankreas
Lambung
Saluran pankreas
Hati
Kantung empedu
duodenum
Saluran empedu
Kolon
Kolon transversum
Kolon ascenden
Kolon descenden
Ileum
Sekum
Appendiks/Umbai cacing
Rektum/Poros usus
Anus
DIGESTION
ABSORPSI
METABOLISME
UTILITAS
PENCERNAAN PROTEIN
1.
2.
3.
Rongga Mulut
Lambung
Usus Halus
1. PENCERNAAN PROTEIN
(RONGGA MULUT)
Di dalam rongga mulut, protein makanan
belum mengalami proses pencernaan.
Pencernaan protein baru dimulai di lambung.
2. PENCERNAAN PROTEIN
(LAMBUNG)
Pencernaan protein dimulai di dalam lambung
makanan berprotein berhubungan dengan
enzim pepsin dan getah lambung.
pepsin memecah protein menjadi protease dan
pepton
Getah pankreas yang mengandung enzim
tripsin, khimotripsin, dan karboksipeptidase
dialirkan ke duodenum.
PENCERNAAN PROTEIN
(LAMBUNG)
(lanjutan)
Enzim
tripsin,
khimotripsin,
dan
karboksipeptidase
memecah zat-zat lebih
rumit menjadi peptida dan akhirnya kedalam
asam-asam amino (Anonim, 2007).
Asam klorida lambung membuka gulungan
protein (proses denaturasi), sehingga enzim
pencernaan dapat memecah ikatan peptide.
PENCERNAAN PROTEIN
(LAMBUNG)
(lanjutan)
PENCERNAAN PROTEIN
(LAMBUNG)
(lanjutan)
PENCERNAAN PROTEIN
(LAMBUNG)
(lanjutan)
3. PENCERNAAN PROTEIN
(USUS HALUS )
Pencernaan protein dilanjutkan di dalam usus halus
oleh campuran enzim protease.
Pankreas mengeluarkan cairan yang bersifat sedikit
basa dan mengandung berbagai prekursor protease,
seperti
tripsinogen,
kimotripsinogen,
prokarboksipeptidase, dan proelastase. Enzim-enzim
ini menghidrolisis ikatan peptide tertentu
polipeptida diuraikan menjadi asam amino dengan
menggunakan enzim pankreas dan intestinal protease.
Trypsin -> menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino lysine dan
arginine.
b.
Chymotrypsin -> menguraikan ikatan peptoda menjadi asam amino
phenylalanine, tyrosine, tryptophan, methionine, asparagine, dan histidine.
c.
Carboxypeptidase -> menguraikan asam amino dari ujung karboksil
polipeptida.
d.
Elastase dan collagenase -> menguraikan polipeptida menjadi
polipeptida yang kebih kecil dan tripeptida.
Dan enzim yang ada di permukaan sel dinding usus halus:
a.
Intestinal tripeptidase -> menguraikan tripeptida menjadi dipeptida dan
asam amino.
b.
Intestinal dipeptidase -> menguraikan tripeptida menjadi asam amino.
c.
Intestinal aminopeptidase -> menguraikan asam amino dari ujung amino
polipeptida kecil.
PENCERNAAN PROTEIN
(USUS HALUS )
(lanjutan)
PENCERNAAN PROTEIN
(USUS HALUS )
(lanjutan)
Hidrolisis produk-produk lebih kecil hasil pencernaan
protein dapat terjadi setelah memasuki sel-sel mukosa
atau pada saat diangkut melalui dinding epitel.
Mukosa usus halus mengeluarkan enzim amino
peptidase yang memecah polipeptida menjadi asam
amino bebas. Enzim ini membutuhkan mineral Mn ++
atau Mg++ untuk pekerjaannya. Mukosa usus halus
juga mengandung enzim dipeptidase yang memecah
dipeptida tertentu dan membutuhkan mineral Co++
atau Mn++ untuk pekerjaannya.
PENCERNAAN PROTEIN
(USUS HALUS )
(lanjutan)
Enzim-enzim proteolitik yang ada dalam lambung
dan usus halus pada akhirnya dapat mencernakan
sebagian besar protein makanan menjadi asam amino
bebas. Tripsin dan kimotripsin dapat lebih cepat dan
sempurna bekerja bila didahului oleh tindakan pepsin.
Tetapi, kedua jenis enzim ini tanpa didahului pepsin
juga membebaskan asam amino dari protein.
Setelah itu, asam amino diserap oleh dinding usus,
lalu diangkut ke sel, dimana asam amino tersebut
dilepaskan ke dalam darah.
Kelebihan protein
Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh,
melainkan akan dirombak dalam hati menjadi
senyawa yang mengandung unsur N, seperti NH3
(amonia) dan NH4OH (amonium hidroksida) serta
senyawa yang tidak mengandung unsur N. Senyawa
yang mengandung unsur N akan disintesis menjadi
urea di hati, karena hati mempunyai enzim arginase.
Urea diangkut bersama zat-zat sisa lainnya ke ginjal
untuk dikeluarkan melalui urin.
Penyerapan Protein
Pencernaan protein dimulai di organ lambung.
Sebagian protein yang ada di lambung dicerna
menjadi peptida oleh enzim pepsin. Sifat
setiap jenis protein ditentukan oleh jenis asam
amino dalam molekul protein dan oleh
susunan asam-asam amino tersebut.
ABSORPSI PROTEIN
Hasil akhir pencernaan protein terutama asam
amino dan segera diabsorpsi dalam waktu 15
menit setelah makan.
Absorbsi terutama terjadi dalam usus halus
berupa 4 sistem absorpsi aktif yang
membutuhkan energi : asam amino netral,
asama mino asam dan basa, serta prolin dan
hidroksi prolin.
ABSORPSI PROTEIN
Absorpsi protein ini menggunakan mekanisme
transport natrium
Asam amino yang diabsorpsi memasuki
sirkulasi darah melalui vena porta dan dibawa
ke hati
Sebagian besar asama mino digunakan hati
dan sebagian lagi mellaui sirklus darah dibawa
ke sel-sel jaringan
ABSORPSI PROTEIN
Kadang-kadang protein yang belum dicerna
dapat memasuki mukosa usus halus dan
muncul dalam darah
Sering terjadi pada protein susu dan protein
telur yang dapat menimbulkan gejala alergi
(immunological sensitive protein)
ABSORPSI PROTEIN
Sebagian besar asam amino telah diabsorpsi
pada saat asam amino sampai diujung usus
halus hanya 1% protein yang dimakan
ditemukan dalam feses.
Protein endogen yang berasal dari sekresi
saluran cerna dan sel-sel yang rusak juga
dicerna dan diabsorpsi.
Mukosa
usus halus
Pustaka