Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.a

LATAR BELAKANG
Ilmu kimia dan biokimia berkembang pesat sehingga lahirlah Ilmu
Gizi. Antoine Lavoiser1berhasil meletakkan dasar ilmu gizi berupa fungsi
kimia dan biokimia dalam tubuh manusia. Lahirnya ilmu gizi diawal
dengan penemuan tentang hal yang berkaitan dengan penggunaan energi
makanan melalui pernapasan, oksidasi dan kalorimetri. Selanjutnya para
ahli menemukan susunan kimia dalam makanan yang berguna bagi
kesehatan tubuh yang di kenal sebagai zat gizi, sampai saat ini kekurangan
gizi merupakan masalah kesehatan dunia yang paling serius dan
merupakan kontributor utama terhadap kematian bayi dan anak anak,
salah satu zat gizi yang sering kekurangan pada metabolisme tubuh
manusia adalah Protein.
Protein adalah zat gizi pembangun sel yang sangat dibutuhkan dalam
tubuh, kelompok rawan seperti bayi, balita, anak yang sedang tumbuh, ibu
hamil, dan ibu menyusui lebih banyak membutuhkan protein dalam jumlah
besar. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami ingin menjelaskan tentang
protein.

1Merupakan tokoh terkemuka berasal dari prancis seorang ilmuan di bidang


perkembangan ilmu kimiadan dijuluki sebagai Bapak Ilmu Kimia Modern.

1.b.PERUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

1.c.

Apa yang dimaksud dengan protein?


Apa saja fungsi dari protein?
Apa saja komposisi kimia protein?
Dari mana sumber sumber bahan makanan penghasilan protein?
Apa saja dampak dari kelebihan atau kekurangan dari protein?

TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulis dalam makalah ini adalah untuk memberikan
pemahaman kepada pembaca tentang protein, baik itu dari komposisinya,
sumber -

sumbernya, fungsi bahkan dampak dari kekurangan dan

kelebihan protein.

BAB II
PEMBAHASAN

2.a

PROTEIN
Proteinasal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama"Kata ini diperkenalkan oleh Gerardus Mulder 2, karena ia

berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap
organisme.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel. Jenis nutrien
ini berupa struktur kompleks yang terbuat dari asam asam amino. Semua
makanan yang berasal dari hewan maupun tanaman mengandung protein.
Protein akan dihidrolisis oleh enzim enzim proteolitik untuk melepaskan
asam asam amino yang kemudian diserap lewat usus. Sebagian asam
amino sebenarnya dapat dibuat sendiri di dalam tubuh, tetapi ada jenis
jenis asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dan hanya tersedia
dalam makanan, jenis asam amino ini disebut asam amino esensial.
Dilihat strukturnya, protein mirip dengan rantai yang tersusun dari
asam asam amino yang saling berikatan. Hewan dapat mensintesis
protein dari asam asam amino, tetapi tidak dapat mensintesis protein dari
asam asam amino. Tanaman dapat mensintesis asam asam amino dari
karbon dioksida, air dan bahan bahan yang mengandung nitrogen yang
berasal dari dalam tanah. Sehingga manusia dapat memperoleh protein
hanya dengan memakan tanaman atau hewan.
Terdapat tiga jenis protein yaitu bentuk serabut (Fibrous), globular dan
gabungan.
2

2.a.1 Protein Serabut


Protein serabut merupakan protein berbentuk serabut terdiri atas
jalinan rantai rantai peptida yang membentuk batang yang kuat. Protein
serabut merupakan bagian dari struktur tubuh, yang termasuk jenis ini
adalah :
1. Kolagen merupakan protein pembentuk jaringan ikat sekitar 30 % dari
jumlah protein tubuh manusia adalah kolagen
2Seorang ilmuan Kimia berasal dari belanda (1802-1880), mengklaim bahwa
zatprotein yang memiliki rumus empiris yang sama

2. Keratin adalah protein kuku dan rambut. Keratin mengandung banyak


zat belerang (sulfur) dalam bentuk asam amino sistein. Rambut
mengandung sekitar 14 % sistein.
3. Miosin merupakan protein utama dari jaringan otot.
4. Elastin adalah protein yng bersifat lntur / elastis, terdapat dalam urat
tendon, pembuluh darah, otot dan jaringan jaringan lain yang
bersifat elastis.
2.a.2 Protein Globular
Protein globular merupakan protein berbentuk butir butir bulat
dan merupakan bagian dari cairan tubuh, yang termasuk protein globular
adalah :
1. Albumin terdapat dalam plasma darah dan hemoglobin, dalam
makanan albumin terdapat dalam telur dan susu, albumin akan
mengental apabila dipanaskan.
2. Globulin terdapat dalam serum darah dan otot. Bahan makanan yang
mengandung globulin adalah kuning telur dan biji tumbuh
tumbuhan.
2.a.3 Protein Gabungan
Protein gabungan atau protein konjugasiadalah protein yang
bergabung dalam senyawa lain misalnya dengan karbohidrat, lemak,
fosfat, atau mineral, yang termasuk dalam protein gabungan adalah :
1. Nuleoprotein terdapat dalam inti sel setiap makhluk hidup dan
merupakan protein yang bergabung dengan asam nukleat (nucleic
acid) dan asam fosfat. Kehadiran asam nukleat dalam nukleoprotein
ini sangat penting artinya, karena dua jenis asam nukleat yaitu asam
deoksiribo nukleat / ADN (deoxyribo nucleic acid / DNA) dan asam

ribo nukleat / ARN (ribo nucleic acid / RNA) adalah pembentuk faktor
faktor genetika yang menurunkan sifat sifat orang tua kepada anak
cucunya.
2. Lipoprotein adalah protein yang bergabung dengan lemak, fosfolipid
dan kolesterol. Contoh beberapa lipoprotein adalah kilomikron,
VLDL, LDL dan HDL.
3. Fosfoprotein adalah protein yang terikat dengan asam fosfat misalnya
kasein yang terdapat dalam susu dan keju.
4. Metaloprotein merupakan protein yng terikat dengan mineral. Sebagai
contoh misalnya feritin yaitu protein yang bersenyawa dengan zat besi
(Fe) dan Hemosiderin yaitu protein yang bersenyawa dengan zat besi
dan hemosiderin yaitu protein yang terikat dengan tembaga (Cu).

2.b.

FUNGSI PROTEIN
Protein adalah makronutrien yang sangat penting bagi tubuh karena
mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai zat pembangun, zat pengatur dan zat
tenaga.
Fungsi protein sangat penting karena merupakan bahan dasar yang
membangun tubuh yaitu untuk membentuk semua sel sel jaringan tubuh
mulai dari kulit, rambut, otot otot, tulang belulang, uraf saraf, darah dan
seluruh organ organ tubuh, oleh karena itu protein disebut sebagai zat
pembangun.

Pada bayi, anak anak dan remaja, protein sangat diperlukan untuk
tumbuh

kembang

menambah

tinggi

dan

berat

badannya

serta

perkembangan psikomotoriknya, selain itu diperlukan juga untuk


pembentukan jaringan otak yang akan menentukan perkembangan mental
dan kecerdasannya.
Pada orang dewasa, protein berfungsi untuk pergantian sel yang terus
menerus, dimana sel sel tua di ganti oleh sel sel baru, juga untuk
perbaikan jaringan bila terjadi luka atau waktu penyembuhan dari suatu
penyakit.
Pada wanita hamil, terjadi pembentukan jaringan baru dari janin yang
sedang di kandungannya dan jaringan uri, pembentukan jaringan baru
menjadi lebih pesat mulai pertengahan kehamilan.
Protein berperan dalam pembentukan hormon, enzim, dan zat
kekebalan tubuh (antibodi: lekosit, limfosit, imunoglobulin, dll) yang
merupakan sistem daya tahan tubuh terhadap serangan serangan kuman
kuman penyakit.
Fungsi lain dari protein adalam mempertahankan keseimbangan asam
basa dalam tubuh. Protein mampu bersenyawa baik dengan asam maupun
dengan basa, maka protein dapat menjadi penyangga yang berperan
mengatur stabilitas pH (derajat keasaman) dalam tubuh, yaitu yang disebut
keseimbangan asam basa. Sebagian besar jaringan tubuh berfungsi dalam
pH netral atau sedikit basa.
Protein berperan juga dalam mengatur keseimbangan cairan, dimana
protein dalam saluran darah memberikan tekanan osmosa yang
berkemampuan menarik cairan dari jaringan masuk ke dalam saluran
darah, sehingga protein darah bekerja sebagai pengatur keseimbangan

cairan antara jaringan, saluran darah dan di dalam sel, sehingga protein
disebut juga sebagai zat pengatur.
Protein juga bisa menghasilkan energi sehingga protein juga disebut
juga sebagai zat tenaga.
Sehingga bisa disimpulkan fungsi protein bagi semua jaringan tubuh
adalah :
1. Protein menggantikan protein yang hilang selama proses
metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
Protein akan hilang dalam pembentukan rambut serta kuku, dan
sebagai sel sel mati yang lepas dari permukaan kulit serta traktus
alimentarius, dan dalam sekresi pencernaan.
2. Protein menghasilkan jaringan yang baru, jaringan baru terbentuk
selama masa pertumbuhan , kesembuhan dari cedera, kehamilan
dan laktasi.
3. Protein diperlukan dalam pembuatan protein protein yang baru
dengan fungsi khusus di dalam tubuh yaitu enzim, hormon, dan
hemoglobin.
4. Protein dapat dipakai sebagai sumber energi.

2.c.

KOMPOSISI KIMIA PROTEIN


Protein adalah senyawa organik yang secara kimiawi terdiri atas
unsur C (karbon), H (Hidrogen), O (Oksigen), dan N (Nitrogen). Pada
beberapa jenis protein, unsur unsur mineral seperti S (sulfur), P (fosfor),
I (iodium) dan F (besi) juga terdapat. Protein dalam makanan merupakan
satu satunya sumber nitrogen bagi tubuh.
Unit pembangunan dalam semua jenis protein adalah asam amino
(AA). Berbagai jenis asam amino membangun sel dan jaringan tubuh yang
sangat spesifik, seperti kolagen terletak dalam jaringan ikat tubuh, miosin

dalam jaringan otot, hemoglobin dalam sel darah merah, sel enzim dan
hormon insulin. Terdapat dua jenis asam amino yaitu :
1. Asam amino esensial adalah asam amino yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh terutama untuk pertumbuhan badan yang normal dan untuk
pemeliharaannya, namun tubuh sendiri tidak dapat membentuknya
sehingga harus diperoleh dari makanan. Nama klasifikasi asam amino
esensial adalah Threonin, Leusin, Isoleusin, Valin, Lisin, Metionin,
Fenilalanin, Triptofan.
ada juga asam amino semi esesnsial karena dibutuhkan selama masa
pertumbuhan yaitu Arginin dan Histidin
2. Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat dibentuk
oleh tubuh sendiri, jadi tubuh tidak pernah kekurangan. Nama
klasifikasi asam amino non esensial adalah Glisin, Alanin, Asam
Aspartat, Asam Glutamat, Prolin, Hidroxiprolin, Sistin, Tirosin, Serin,
Sistein, glutamin.
2.c.1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
Pencernaan protein dimulai dari lambung dan juga pada usus halus,
pencernaan di mulai dalam lambung dimana kombinasi pH yang asam
dengan enzim enzim proteolitik akan menghidrolisis protein menjadi
molekul molekul polipeptida yang besar masuk ke dalam duodenum
Polipeptida ini selanjutnya dihidrolisis oleh enzim enzim proteolitik di
sekresikan dalam bentuk inaktif yang kemudian di aktifkan oleh enzim
lainnya. Asam Amino dan peptidayang dihasilkan akan masuk ke dalam
sel sel intestinal dan dari sana molekul molekul tersebut menghadapi
tiga alternatif :

1. Masuk ke dalam depot asam amino tubuh yang beredar dan dari depot
tersebut dibangun menjadi protein struktural serta enzim enzim
spesifik yang diperlukan setiap sel.
2. Mengalami konversi menjadi asam aminoyang lain.
3. Mengalami oksidasi untuk menghasilkan energi. Pada beberapa
keadaan, asam amino diubah dahulu menjadi glukosa, urea yang
terbentuk akan diekskresikan lewat ginjal.

2.d.

SUMBER PENGHASIL PROTEIN


Hampir semua bahan makanan mengandung protein karena semua
jasad hidup mengandung protein, hanya saja jenis dan jumlahnya berbedabeda pada tiap jasad hidup itu. Bahan makanansumber protein dapat dibagi
menjadi dua golongan yaitu sumber protein hewani dan sumber protein
nabati. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai sumber protein
adalah:
1. Daging berwarna merah termasuk daging sapi, kambing, babi;
2. Daging ayam, telur, ikan, susu, keju, dianggap mengandung komplete
protein yang efisien untuk tubuh;
3. Golongan kacang kacangan: legume, kacang kedelai, kacang hijau;
khusus untuk kedelai yang dapat dibuat sebagai tahu, tempe (disebut
TVP = Textured Vegetable Protein) sampai sekarang terus masih
dilakukan penelitian ekstensif yang dikembangkan untuk komersial.
4. Legume mengandung 20 % protein, tetapi sereal kurang protein
dibandingkan legume, namun demikian dapat dipakai sebagai sumber
energi (sereal beras mengandung 7 % protein sedangkan gandum
mengandung 12 %).

10

Berikut kadar protein dari berbagai sumber bahan makanan baik dari
hewani maupun nabati :
I. Sumber protein hewani, kadar protein :
- Susu
:
1% -4%
- Telur
:
12 %
- Jenis Ikan
:
10 % - 20 %
- Jenis Daging
:
18 % - 20 %
II. Sumber protein hewani, kadar protein :
- Kacang Bogor
:
16 %
- Kacang Mente
:
21,2 %
- Kacang Hijau
:
22,2 %
- Kacang Merah
:
23,1 %
- Kacang tanah
:
25,3 %
- Kacang Kedele
:
35 %
Hasil olahan kacang kacangan, kadar protein :
-

Tahu
Tauco
Emping melinjo
Oncom
Tempe

:
:
:
:
:

78%
10,4 %
12 %
13 %
10 18 %

2.d.1. Penilaian Kualitas Protein


Kualitas protein ditentukan oleh jenis dan jumlah asam amino esensial
yang dikandungnya berdasarkan jumlah dan jenis asam amino esensial
yang terdapat dalam protein suatu bahan makanan, protein diklasifikasikan
menjadiprotein sempurna dan tidak sempurna.
Protein

sempurna

(Protein

Lengkap)adalah

protein

yang

mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuh yaitu untuk pertumbuhan dan pemeliharaan
tubuh. Protein ini berasal dari hewan dan disebut protein hewani misalnya
telur, daging dan ikan
Protein tidak sempurna (Protein Tidak Lengkap)adalah protein
yang kekurangan satu atau beberapa asam amino esensial. Protein ini

11

biasanya berasal dari tumbuhan., yang disebut protein nabati. Protein yang
termasuk dalam golongan ini tidak dapat menjamin pertumbuhan dan juga
tidak dapat memelihara jaringan tubuh, apabila protein tidak sempurna itu
merupakan satu satunya sumber protein didalam makanan, untuk
memperoleh protein sempurna maka protein tidak sempurna itu harus
dicampur dengan protein lain, agar kandungan asam amino esensialnya
dapat saling melengkapi.
Kualitas protein dalam bahan makanan dapat ditentukan dengan
beberapa cara antara lain :
1. Skor Protein
Menentukan jenis dan jumlah asam amino esensial secara kimiawi,
makin lengkap jenisnya dan cukup jumlahnya makin tinggi kualitas
protein tersebut.
Untuk pembanding, para pakar FAO telah menyusun suatu protein
ideal atau protein teoretik yang disebut reference protein atau
protein acuan, yang diberi nilai skor protein 100. Untuk menentukan
kualitas suatu protein A misalnya, maka kandungan asam amino
esensial dari protein A itu harus di bandingkan dengan asam amino
esensial dari protein acuan. Protein yang kualitasnya mendekati
protein acuan dengan skor 100 adalah protein telur. Ikan mempunyai
skor protein 70.
2. Derajat Cerna
Derajat cerna (digestibility) suatu protein adalah persentase protein
yang dapat dicerna, diserap dan dimetabolisme oleh tubuh.
Contoh :
Protein nabati mempunyai derajat cerna yang rendah, karena
proteinnya terletak dalam sel yang berdinding selulosa. Enzim

12

pencernaan manusia tidak dapat menghidrolisis selulosa. Pada


umumnya protein hewani mempunyai derajat cerna yang lebh tinggi
daripada protein nabati. Derajat cerna protei hewani rata rata 95 %
sedangkan proten nabati 80 %.
3. Nilai Hayati
Nilai hayati protein adalah persentase dari protein yang dicerna,
diserap, dan dimetabolisme untuk pertumbuhan dan pemeliharaan
tubuh. Kalau protein yang diserap oleh tubuh seluruhnya dapat
digunakan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, maka nilai
hayatinya 100 %.

2.d.2. Kebutuhan Protein


Jumlah protein yang dibutuhkan tubuh ditentukan oleh berbagai faktor
yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Umur (masa pertumbuhan atau dewasa)


Berat badan
Jenis kelamin
Hamil atau menyusui
Sehat atau sakit
Nilai hayati protein yang dimakan.

Umumnya orang dewasa membutuhkan protein : 1g / kg BB / hari

2.e.

Bayi (0 1 tahun)

: 3 g / kg BB / hari

Anak anak

: 2 g / kg BB / hari

Remaja

: 1,5 g / kg BB / hari

Wanita hamil

: 1 g / kg BB / hari + 12g protein extra

Wanita menyusui

: 1 g / kg BB / hari + 16g protein extra

DAMPAK KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PROTEIN

13

Makanan yang mengandung zat zat gizi yang cukup, baik


makronutrien - karbohidrat, lemak dan protein, maupun mikronutrien
vitamin dan mineral serta air sebagaimana yang dianjurkan, akan
menghasilkan kesehatan yang optimal, kinerja yang baik dan daya tahan
tubuh yang prima. Tinggi badan dan berat badanpun seimbang dan
proporsinal; maka keadaan demikian disebut status gizi baik.
Apabila masukan makanan berlebihan dalam waktu yang lama, orang
akan menjadi gemuk. Keadaan ini disebut status gizi lebih (over nutrition).
Kegemukan dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh dan merupakan
risiko untuk menderita penyakit degeneratif seperti misalnya penyakit
gula, tekanan darah tinggi atau penyakit jantung.
Sebaliknya apabila masukan makan kurang secara terus menerus maka
mula mula tubuh akan nampak kurus kemudian lama lama akan timbul
gangguan kesehatan yang disebut penyakit defisiensi ( defisien = kurang
atau kekurangan) keadaan demikian disebut status gizi buruk.
Baik gizi lebih, gizi kurang dan gizi buruk, semua disebut gizi salah
(Malnutrition). Kekurangan makanan sumber energi secara umum baik
karbohidrat lemak dan protein mengakibatkan penyakit defisiensi yang
disebut penyakit Kurang Energi Protein (KEP) atau Protein Energi
Malnutrition (PEM).
KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabakan karena tubuh
kekurangan energi dan protein dalam makanan sehari hari, sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan, status gizi penderita KEP termasuk gizi
kurang dan gizi buruk.
KEP terutama terdapat pada anak anak dan balita, pada anak anak,
KEP menghambat pertumbuhan badan, mudah terserang berbagai penyakit
serta mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan intelektual (intelegence
quotient / IQ) yang bersifat menetap sampai dewasa.

14

Pada balita klasifikasi ini didasarkan atas data antropometri dan gejala
klinis. Data antropometri diperoleh dengan pengukuran berat badan yang
dibandingkan terhadap umur (BB/U), tinggi badan terhadap umur (TB/U)
dan berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB.
2.e.1

Gejala Gizi Kurang / KEP Sedang


-

Pertumbuhan badan terganggu, berat badan kurang dari berat badan


standar, sehingga anak tampak kurus dan demikian pula tinggi badan
kurang dari tinggi badan standar.

Perkembangan mental terganggu, tingkat kecerdasan intelektual


rendah, terutama kemampuan verbal, perhatian dan daya konsentrasi.

mudah terserang penyakit infeksi dan penyakit parasit karena


kekebalan tubuh sangat rendah misalnya infeksi saluran pernafasan ,
diare, tuberkulosis, cacingan dan penyakit kronis lainnya.

2.e.2

Gejala Gizi Buruk / KEP Berat


Gizi buruk adalah KEP berat yang sudah parah, terdapat tiga jenis
KEP berat yaitu :
1. Gejala kurus kering (Marasmus)
Marasmus adalah gizi buruk

dimana

kekurangan

energinya

(karbohidrat dan lemak). Pada marasmus pertumbuhan badan


terhambat, anak tampak sangat kurus, cadangan lemak dibawah kulit
sama sekali hilang, sehingga kelihatan seakan akan seperti kerangka
yang dibungkus oleh kulit saja, dan wajah tampak seperti tua, otot
otot berkurang dan lemah, anak sangat apatis, dan maramus sering
disertai penyakit infeksi lain.
2. Busung lapar (Kwashiorkor, Honger Oedeem)

15

Busung lapar (Kwashiorkor) adalah gizi buruk dimana kekurangan


proteinnya

lebih

berat.

Pada

Busung

lapar

(Kwashiorkor)

pertumbuhan badan terhambat, wajah penderita sembab karena


udema, terutama di perut dan kaki, penderita cengeng dan merengek
rengek, kulit mengalami depigmentasi kering bersisik dan pecah
pecah. Rambut juga mengalami depigmentasi menjadi pirang seperti
rambut jagung dan mudah rontok, terdapat pembesarn hati.
3. Marasmic Kwashiorkor
Marasmic Kwashiorkor adalah jenis antara keduanya, dimana
kekurangan energi maupun kekurangan protein sama parahnya. Pada
Marasmic Kwashiorkor sama dengan gejala maramus diserta udema di
tangan, perut dan kaki adanya udema ini erat kaitannya dengan kadar
albumin dan globulin dalam darah.

BAB III

16

PENUTUP

3.a

KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat penulis simpulkan mengenai makalah
ini adalah:
1. Protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme, JJenis
nutrien ini berupa struktur kompleks yang terbuat dari asam asam
amino.Sebagian asam amino dapat dibuat sendiri di dalam tubuh,
tetapi ada jenis jenis asam amino yang tidak dapat disintesis oleh
tubuh dan hanya tersedia dalam makanan, jenis asam amino ini
disebut asam amino esensial.
2. Unit pembangunan dalam semua jenis protein adalah asam amino
(AA). terdapat dua jenis asam amino yaitu Asam amino esensial dan
Asam amino non esensial.
3. Protein adalah makronutrien yang sangat penting bagi tubuh karena
mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai zat pembangun, zat pengatur dan
zat tenaga.
4. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai sumber protein yaitu
sumber protein hewani seperti dagging, ikan, telur dan sumber protein
nabati seperti kacang tanah, kacang kedele, kacang hijau, dll.
5. Masukan makan berlebihan maka akan menyebabkan gizi lebih dan
kurangnya asupan makanan maka akan menyebabkan gizi kurang atau
gizi buruk. Gizi lebih, gizi kurang maupun gizi kurang akan
menimbulkan banyak dampak terutama bagi kesehatan.

3.b.

SARAN
Sebaiknya asupan bahan makanan yang mengandung zat zat gizi
yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan air yang
tercukupi dan seimbang mengacu pada empat sehat lima sempurna

17

sehingga akan menghasilkan kesehatan yang optimal, kinerja yang baik


dan daya tahan tubuh yang prima. Tinggi badan dan berat badanpun
seimbang dan proporsinal.

DAFTAR PUSTAKA
Tirtawinata, Tien Ch. 2006. Makanan DalamPerspektif Al-quran dan
Ilmu Gizi. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Beck, Mary E. 2011. Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya Dengan
Penyakit Penyakit Untuk Perawat dan Dokter. Yogyakarta :
Yayasan Essentia Medica (YEM)
...................... . 2008. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
PT. Rajagrafindo Persada
http://id.wikipedia.org/wiki/Protein

Anda mungkin juga menyukai