Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Makanan bergizi sangat penting di berikan kepada bayi sejak masih dalam
kandungan, masa bayi merupakan momentum paling penting dalam melahirkan
generasi pintar dan sehat. Jika usia ini tidak dikelola dengan baik, apalagi kondisi
gizinya buruk, di kemudian hari akan sulit terjadi perbaikan kualitas bangsa.
Kebutuhan bayi akan gizi tergolong istimewa sebagai bekalnya kelak dikemudian
hari. Pengetahuan ibu tentang perawatan bayi sangat penting, peran ibu dalam merawat
bayi menjadi faktor penentu.
Permasalahan yang ada sekarang kesadaran seorang ibu akan pentingnya
pemberian gizi yang baik belum sepenuhnya di mengerti. Contohnya saat bayi belum
waktunya memperoleh makanan tambahan sering ibu memberikannya. Dengan
berbagai alasan ibu yang berhenti memberikan ASI kepada bayi dan menggantinya
dengan susu formula.

B. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana kebutuhan gizi yang seimbang pada pada bayi ?
2. Perbedaan gizi yang terkandung di dalam ASI dan susu formula?
3. Bagaimana mengenalkan dan merencanakan makanan pendamping ASI (M-
PASI)?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini agar kita bisa lebih memahami serta untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang kebutuhan gizi pada bayi.
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG PADA BAYI

Bayi (infant) adalah anak dengan rentang usia 0 12 bulan. Saat lahir, setiap
bayi memiliki tinggi berat badan berbeda, tidak mutlak harus sama antara satu dengan
yang lain. Berat badan rata rata normal saat lahir adalah 2.500 3.800 gram,
sedangkan tinggi badan rata rata normal saat lahir adalah 48-51 cm.
Bayi sehat dapat dikenali saat lahir, dengan tanda tanda bayi segera
menangis, badan kemerahan, lahir dengan berat badan minimal 2.500 gram serta
mampu mengisap ASI saat di susui. Idealnya bayi sehat merupakan bayi sehat fisik
dan jiwa, dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Berat dan tinggi
badanakan mengalami kenaikan secara bertahap. Garis pertumbuhan berada dalam
kurva pertumbuhan normal. Untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan
yang baik. Diperlukan gizi yang cukup dan pola makan yang baik.
Tujuan pemberian makanan yang sebaik baiknya kepada bayi adalah untuk
mencukupkan kebutuhan nutrien agar dapat memelihara kesehatan, cepat memulihkan
kondisi tubuh jika sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas, menjaga pertumbuhan
dan perkembangan fisik serta psikomotor.
Dalam ilmu gizi banyak digunakan istilah yang sering bercampur dengan
isitilah yang digunakan sehari hari seperti sebagai beirkut :
1. Nutrien adalah zat penyusun bahan makanan yang dibutuhkan tubuh untuk
metabolisme. Zat penyusun ini meliputi air, protein, lemak, hidrat arang, vitamin dan
mineral.
2. Reqruitment adalah kebutuhan seseorang untuk suatu nutrien. Reqruitmen dapat
bersifat optimal, minimal, atau maksimal.
3

A.1. Tumbuh Kembang Bayi


a. Pertumbuhan
Pada tahun pertama, bayi akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang pesat. Hal ini akan terus berlangsung sampai dengan usia lima tahun yang sering
di sebut dengan usia keemasan (golden age). Pertumbuhan dan perkembangan bayi
harus di perhatikan, karena pada usia bayi mengalami peningkatan pesat, tidak hanya
pertumbuhan fisik, otak juga mengalami pertumbuhan pesat. Komposisi dan volume
otak bayi mengalami 80 % dari otak dewasa. Untuk mencapai perumbuhan otak yang
optimal, di perlukan nutrisi yang cukup.

b. Tiga Indikator Pertumbuhan Fisik


Pertumbuhan merupakan pertambahan dan perubahan fisik. Umumnya ada
tiga indikator pertumbuhan fisik yang diukur pada bayi yaitu tinggi badan, berat
badan dan lingkar Kepala, umumnya pada tiga bulan pertama , bayi akan mengalami
kenaikan berat badan sebesar 600-1.000 gram, selanjutnya pada tiga bulan kedua
sebanyak 600-700 gram. Semakin bertambah usia bayi, jumlah kenaikan berat badan
semakin menurun dikarenakan bayi semakin aktif bergerak.
Pada satu tahun pertama, berat badan bayi sudah mencapai tiga kali berat
badan saat lahir, jadi bila bayi lahir dengan berat badan 2.800 gram. Bayi mengalami
kenaikan tinggi badan sbanyak 1,5 kali tinggi badan ketika lahir. Jika bayi lahir
dengan tinggi badan 48 cm, pada usia satu tahun tinggi bayi mencapai 72 cm.
Mengenai ukuran lingkar kepala, saat lahir rata rata ukuran lingkaran kepala
bayi adalah 35 cm. Ukuran lingkar kepala mengalami kenaikan sesuai usia bayi. Pada
usia satu tahun, ukuran lingkar kepala bertambah sekitar 12 cm. Pengukuran lingkar
kepala penting dilakukan pada dua tahun pertama untuk mengetahui adalanya gejala
tidak normal pada bayi. Bila ukuran lingkaran kepala lebis besar, bayi dicurigai
mengalami hidrosefalus (kepala membesar), bila ukuran lingkar kepala kecil bayi
kemungkinan mengalami mikrosefalus (ukuran kepala kecil), tentunya ukuran lingkar
kepala yang mengalami kelainan ini akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan.
4

c. Perkembangan
Perkembangan merupakan pertambahan kemampuan atau pematangan fungsi
organ tubuh. Pada bayi yang baru lahir, perkembangan fungsi organ semakin
sempurna seiring dengan pertambahan berat badan. Seperti perkembangan pada bayi
usia satu bulan sudah mampu melihat kearah ibu, megeluarkan suara, serta tangan dan
kaki sudah bergerak aktif. Ketika usia memasuki enam bulan, bayi sudah bersuara
namun belum bermakna, tangan sudah bisa memegang meskipun sering jatuh dan
mata sudah fokus menatap benda.
Dari lahir bayi sudah memiliki kemampuan untuk mendengar, merespon
dengan menyimak sura dan melirik ke arah suara. Cermati jika bayi tidak merespon
suara, kemungkinan bayi mengalami gangguan pendengaran. Di awal kelahiran,
penglihatan bayi juga masih samar, hanya mampu melihat jelas pada jarak pandang 25
cm, warna pandang penglihatan juga masih terbatas pada hitam, putih dan abu abu.
Di atas usia tiga bulan, sesuai dengan pengingkatan pertumbuhan otak, kemampuan
bayi semakin meningkat. Bayi mulai dapat melihat bentuk dan gradasi warna. Bayi
mulai menunukkan ketertarikan, seperti pada mainan yang mempunyai bentuk
menarik dan dapat mengikuti objek benda bergerak.

A.2. Kebutuhan Nutrien Pada Bayi

Pertumbuhan dan perkembangan bayi memerlukan dukungan nutrisi yang


optimal. Nutrisi memegang peranan pentig dalam menciptakan bayi sehat dan cerdas.
Pada bayi usia satu sampai enam bulan asupan nutrisi terutama di peroleh dari ASI.
Menginjak usia 6 bulan saatnya bayi mulai diperkenalkan dengan makanan
pendamping ASI (MPASI). Makanan yang di berikan harus mengandung asupan
nutrisi lengkap. Seperti protein untuk pertumbuhan, karbohidrat dan lemak untuk
sumber tenaga, vitamin dan mineral untuk menjaga serta memelihara kesehatan.

a. Air
Air sangat penting di berikan pada masa bayi, terutama untuk bayi muda,
karena merupakan media untuk nutrien nutrien lainnya, fungsi air untuk bayi pada
masa ini lebih penting di bandingkan untuk bayi yang lebih tua. Kebutuhan air
5

tergantung dari macam makanan, suhu, derajat, kelembapan, aktivitas fisik anakdan
lingkungan. Makanan yang kaya akan protein dan mineral membutuhkan air dalam
jumlah yang lebih banyak. Suhu dan lingkungan yang tinggi dan derajat kelembapan
yang rendah akan mempertinggi kehilangan cairan pada tubuh melalui keringat dan
pernapasan. Anak kecil dan bayi membutuhkan lebih banyak air untuk tiap
kilogramnya berat badannya di bandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan
permukaan tubuhnya yang relatif terbuka, sehingga kehilangan air lebih banyak
disamping itu daya konsentrasi air seni bayi belum baik dan frekuensi pernapasannya
lebih cepat.

Tabel.1. Kebutuhan air pada bayi

Keperluan
Usia Air/kg Berat badan (BB)
per 24 jam
3 hari 80 100 ml
10 hari 125 150 ml
3 bulan 140 -160 ml
6 bulan 130 -155 ml
9 bulan 125 145 ml
1 tahun 120 135 ml

b. Karbohidrat
Karbohidrat di perluakan untuk memenuhi kebutuhan akan energi. Bagi bayi,
ASI merupakan sumber karbohidrat yang bagus. D

c. Kalori
Kalori yang diperoleh bayi akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut :
- Untuk aktivitas fisik sebanyak 15-25 kcal/kg sehari. Pada saat paling aktif
mencapai 50 80 kcal/kg perhari.
- Untuk pertumbuhan pada fase pertumbuhan. Pada hari hari permulaan
dibutuhkan 20 40 kcal/kg, selanjutnya berkurang, sehingga pada akhir masa bayi
hanya dibutuhkan 15-25 kcal/kg, per hari, kemudian meningkat lagi pada masa
remaja.
6

- Untuk metabolisme. Pada masa bayi dibutuhkan 55 kcal, kemudian berkurang


menjadi 25-30 kcal setelah dewasa.
Distribusi kalori yang seimbang di dalam makanan anak adalah 15 % berasal
dari protein, 35 % dari lemak, dan 50 % dari hidrat arang, setiap kelebihan kalori
tetap, setelah dipergunakan untuk menunjang aktivitas dan metabolisme sebanyak 500
kcal, akan menyebabkan kenaikan berat badan kira kira 500 gr dalam seminggu.

Tabel.2. Kebutuhan kalori pada bayi menurut FAO / WHO

Keperluan
Usia Kcal/kg Berat badan (BB)
per 24 jam

<3 bulan 120


3 5 bulan 115
6 8 bulan 110
9 11 bulan 105
Rata rata selama masa bayi 112

d. Protein
Nilai gizi protein di tentukan oleh kadar asam amino esensial, yaitu asam yang
dibutuhkan untuk metabolisme. Namun pada kebiasaan sehari hari, umumnya
protein di ukur berdasarkan asalnya. Misalnya protein hewani memiliki nilai gizi yang
lebih tinggi di bandingkan dengan protein nabati. Protei telur dan susu biasanya di
pakai sebagai standar nilai gizi protein. Nilai protein dalam makanan orang indonesia
sehari hari, umumnya dperkirakan 60 % dari nilai gizi protein telur.

e. Lemak
Sampai sekarang lemak tidak perlu di konsumsi dalam jumlah yang banyak,
kecuali untuk asam lemak esensial (asam linoleat dan asam arachidonat) beberapa hal
berikut perlu di perhatikan dalam menentukan kebutuhan lemak.
- Jika lemak kurang dari 20 % kalori, kadar protein atau kadar hidrat arang (kalori)
harus di naikkan.
- Lemak merupakan bahan makanan berkalori banyak dan di butuhkan oleh bayi.
7

- Lemak mengandung asam lemak esensial untuk metabolisme, jika kurang dari 1
%, akan menimbulkan gangguan kulit pada anak, rambut mudah rontok, serta
pertumbuhan terhambat.
- Lemak merupakan sumber glycerida dan cholesterol yang tidak dapat di buat oleh
hidrat arang.
- Lemak untuk mempermudah absorpsi vitamin yang larut dalam lemak seperti
vitamnin A,D,E dan K.

Tabel.3. Angka kecukupan gizi rata rata yang dianjurkan untuk bayi dan balita/hari
(per orang per hari).

Kelompok Umur 0 6 bulan 7 11 Bulan 1 3 Tahun


Tinggi badan (cm) 60 71 90
Berat badan (kg) 6,0 8,5 12,0
Energi (kkal) 550 650 1000
Protein (g) 10 16 25
Vitamin A (RE) 375 400 400
Vitamin D (mcg) 5 5 5
Vitamin E (mg) 4 5 6
Vitamin K (mcg) 5 10 15
Thiamin (mg) 0,3 0,4 0,5
Riboflavin (mg) 0,3 0,4 0,5
Niacin (mg) 2 4 6
Asam folat (mcg) 6,5 80 150
Piridoksin (mg) 0,1 0,3 0,5
Vitamin B 12 (mcg) 0,4 0,5 0,9
Vitamin C (mg) 40 40 40
Kalsium (mg) 200 400 500
Fosfor (mg) 100 225 400
Magnesium (mg) 25 55 60
Besi (mg) 0,5 7 8
8

Yodium (mcg) 90 90 90
Seng (mg) 1,3 7,5 8,2
Selenium (mcg) 5 10 17
Mangan (mg) 0,003 0,6 1,2
Flour (mg) 0,01 0,4 0,6

B. PERBEDAAN KANDUNGAN GIZI PADA ASI DAN SUSU FORMULA

B.1. ASI

Dibandingkan dengan orang dewasa, kebutuhan bayi akan zat gizi boleh di
bilng sangat kecil, namun jika diukur berdasarkan persentase berat badan, kebutuhan
bayi akan zat gizi ternyata melampaui kebutuhan orang dewasa, nyaris dua kali lipat.
Makanan pertama dan utama bayi tentu saja air susu ibu (ASI), ASI cocok
sekali untuk memenuhi kebutuhan nutrien bayi dalam segala hal. Bagi bayi baru lahir,
ASI merupakan sumber makanan yang paling mudah dicerna oleh sistem pencernaan
bayi yang belum berfungsi secara optimal. Kandungan protein makanan yang
terdapat pada ASI yaitu Protein ASI (0,9 mg/100 ml) memang lebih rendah di
bandingkan dengan kadar protein dalam susu formula(1,6 gr/100 ml) namun kualitas
protein ASI sangat tinggi asam amino esensial yang dibutuhkan oleh bayi.

B.2. Komposisi ASI

ASI merupakan cairan hidup yang dinamis, memiliki kandungan gizi beragam
dan lengkap. Hal penting ASI bahwa segala kandungan sesuai dengan keadaan bayi
dan bersifat alami, bukan sintetis sehingga aman dan dapat dimamfaatkan maksimal.
Kandungan utama ASI sebanyak 88% adalah air. Jumlah ini cukup memenuhi
kebutuhan cairan. Air juga berfungsi membuang kelebihan zat terlarut. Sisanya ASI
terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan faktor
9

pertumbuhan. Sekilas kandungan ini mirip susu formula maupun makanan padat
lainnya tetapi sebenarnya berbeda.
Kandungan gizi ASI yang paling baik adalah pada tiga hari pertama setelah
bayi lahir, yang disebut kolostrum. Kolostrum adalah ASI yang keluar pertama kali
dan berwarna jernih kekuningan. Kolustrum mengandung protein mineral, aneka
vitamin (A,E dan B12) kolostrum juga mengandung sedikit lemak dibandingkan
dengan ASI setelahnya. Dibandingkan dengan Asi pada umumnya kolostrum lebih
banyak mengandung protein, zat antivirus, dan antibakteri.
Aneka zat antivirus dan anti bakteri yang terkandung dalam kolostrum adalah
sebagai berikut :
- Lyzozyme yakni enzim yang sangat aktif di saluran pencernaan. Tugasnya
menghancurkan dinding sel bakteri patogen, sekaligus melindungi saluran
pencernaan bayi.
- Bifidobakteri bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri patogen dan
parasit tidak mampu bertahan hidup.
- Lactoferin bertugas mengikat zat besi sehingga bakteri patogen yang
membutuhkan zat besi di boikot, tidak mendapatkan supali zat besi hingga mati.
- Lactoperoksida bersama unsur lainnya berperan melawan serangan bakteri
Streptococus (yang juga dapat menimbulkan gejala penyakit paru), Pseudomonas
dan escheriscia coli.
- Makrofage, yang terkandung di dalam sel-sel susu ASI berfungsi melindungi
kelenjar susu ibu dan saluran pencernaan bayi.
Setelah beberapa hari menghasilkan kolostrum, selanjutnya dihasilkan ASI
transisi. ASI transisi mulai diproduksi hari ke 4-10 setelah kelahiran. Terjadi
perubahan komposisi dari kolostrum ke ASI transisi. Kadar Protein dan
Immunoglobulin berkurang, kadr lemak dan karbohidrat meningkat di banding
kolostrum. Volume meningkat di banding kolostrum.
Setelah hari ke 10 sampai akhir masa laktasi maka akan diproduksi ASI
mature. Berwarna utih kekuningan, tidak menggumpal bila dipanaskan, dengan
volume 300-850 ml per 24 jam. Asi mature terus berubah disesuaikan dengan
perkembangan bayi. Pada malam hari Asi ini lebih banyak mengandung lemak yang
membantu meningkatkan berat badan dan perkembangan otak yang maksimal.
10

Pada satu kali sesi menyusui, ternyata ada 2 macam ASI yang di produksi
yaitu foremilk terlebih dahulu, kemudian hindmilk. Foremilk berwarna bening
kandungan utama protein, laktosa vitamin, mineral dan sedikit lemak. Foremilk
memiliki kadar air cukup tinggi sehingga lebih encer di bandingkan hindmilk dan di
produksi dalam jumlah yang banyak unttuk memenuhi kebutuhan cairan. Hindmilk
berwarna lebih outih karena kandungan lemak 4-5 kali lebih banyak dari foremilk.
Inilah yang membuat bayi kenyang. Bayi mendapatkan sebagaian energi dan lemak
sehingga penting memastikan bayi mendapatkan hindmilk dengan tidak menghentikan
menyusu terlalu cepat.
Berikut adalah kandungan / komposisi yang terdapat di dalam Air Susu Ibu
(ASI) :

a. Karbohidrat
Karbohidrat utama ASI adalah laktosa. Laktosa pada ASI mudah diserap tubuh
bayi karena ada enzim laktase untuk memecah laktosa. Kadar laktosa ASI lebih tinggi
dari pada susu sapi. Laktosa sebagai sumber tenaga, perkembangan otak, penyerapan
kalsium, dan pertumbuhan bakteri baik di usus. Laktosa juga di fermentasi menjadi
asam laktat yang menyebabkan kondisi asam dalam usus.
Suasana asam bermamfaat mmenghambat bakteri patogen, memacu
pertumbuhan mikroorganisme penghasil asam organik dan mensintesis vitamin,
mempermudah pengendapan Ca-caseinat, serta mempermudah absorpsi mineral
seperti kalsium, fosfor, dan magnesium.

b. Protein
Protein utama dalam kolestrum adalah globuli. Protein utama dalam ASI
Mature adalah whey, dan sedikit kasien. Perbandingan whey/kasien dalam ASI pada
hari ke 4-11 adalah 90:10, hari ke11-240 adalah 60:40, setelah itu 50:50. Komponen
utama whey pada ASI adalah alpha-laktalbumin, sisanya berupa immunoglubulin,
albumin, laktoferin dan lisozom.
Pada Asi kadar methionin lebih rendah dan kadar sistin lebih tinggi dari pada
susu sapi. Hal ini menguntungkan karena enzim sistationase bayi sanat rendah.
11

Sistionase di perlukan untuk memcah methionnin menjadi sistin. Sistin adalah asam
amino penting untuk otak.

c. Lemak
Lemak pada ASI memiliki keistimewaan, yaitu hadir bersama enzim lipase
yang tugasnya memecah trigliserida menjadi digliserida dan kemudian monogliserida
sehingga ASI lebih mudah dicerna lipase aktif saat sudah bertemu dengan garam
empedu di usus bayi.
Lemak pada ASI juga mengandung asam lemak esensial, berupa asam linoleat.
Asam linoleat akan disentesa menjadi AA. ASI sendiri juga mengandung AA dan
DHA yang siap di pakai untuk building block otak. Arachidonic Acid (AA) penting
untuk komunikasi antar sel dan menjadi penyusun senyawa penting lain dalam tubuh.
Docosahexaenoic Acid (DHA) penting untuk penglihatan dan kecerdasan. AA dan
DHA baru bisa aktif dalam proses sinaptogenis (pembentukan susunan sistem syaraf
pusat di otak) bila ada enzim lipase.
Kolesterol dalam ASI untuk pertumbuhan otak khususnya mielinisasi susunan
syaraf pusat dan pembentukan enzim yang mengendalikan kolesterol di kemudian hari
sehingga terhindar dari serangan jantung dan penebalan pembuluh darah. Asam
palmitat pada ASI bersifat larut air sehingga mudah diserap

d. Vitamin
ASI mengandung vitamin larut lemak (vitamin A,D,E,K) dan Vitamin larut air
(Vitamin B dan C). Vitamin A untuk kesehatan mata, pembelahan sel, kekebalan
tubuh, dan pertumbuhan. Beta karoten sebagai bahan baku vitamin A juga terdapat
pada ASI. Vitamin E untuk ketahanan dinding sel darah merah sehingga terhindar
dari anemia. Vitamin K sebagai faktor pembekuan darah.
ASI sedikit mengandung vitamin D tetapi faktanya ASI merupakan Salah satu
makanan alami yang mengandung vitamin D, tambahannya bisa di dapat dari paparan
sinar matahari pagi.
Asupan nutrisi ibu berpengaruh terhadap vitamin larut air, yaitu vitamin B dan
C. Vitamin C pada ASI tiga kali lebih banyak dibandingkan susu formula. ASI
12

mengandung nutrient-karier protein pengikat vitamin B 12 dan asam folat sehingga


tidak berada dalam keadaan bebas.

e. Mineral
Mineral utama dalam ASI berupa kalsium, magnesium, fosfor, sodium,
potasium dan kloride. Mineral lain dalam jumlah sedikit yaitu zinc, iron, copper,
mangan, selenium, iodine, floride.
Kadar mineral rata rata konstan selama masa laktasi, kecuali beberapa
mineral spesifik yang tergantun asupan ibu. Zat besi dan kalsium dalam ASI sangat
stabil dan tidak berpengaruh pada asupan makanan ibu. Zat besi pada ASI tidak terikat
dengan protein sehingga absorpsi lebih mudah dan tidak akan di mamfaatkan bakteri
untuk tumbuh.

f. Enzim
Enzim adalah biomolekuler berupa protein sebagai katalis, yaitu senyawa yang
mempercepat suatu reaksi. Enzim dalam Asi menyebabkannya mudah dicerna.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yaitu hanya bekerja pada satu senyawa
atau satu reaksi kimia saja karena perbedaan struktur kimia setiap enzim bersifat
tetap. Setiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang
berbeda. Jika suhu dan pH nya berubah, enzim berubah bentuk atau bekerja tidak
optimal dan strukturnya berubah.
Tubuh bayi optimal memproduksi enzim sendiri pada umur 6 sampai 9 bulan,
sebelum umur tersebut bayi memerlukan makanan yang mengandung enzim sehingga
mudah terserap.
Macam macam enzim dalam Asi diantaranya :
- Protease : mengubah protein menjadi asam amino
- Lipase : memecah lipid menjadi asam lemak dan gliserol
- Amilase : perombakan amilum / pati menjadi glukosa
- Lipoprotein lipase (LPL) : menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan
gliserol
- Asam lemak sintetase, tiosterase : mensintesa asam lemak rantai sedang
- Actose sintetase : mempercepat pembentukan laktosa dari glukosa dan
galaktosaxantin oksidase (pengangkut zat besi dan molybdenum)
- Glutation peroksidase : pengangkut selenium
13

- Alkalin fosfatase : pengangkut zink dan magnesium


- Antiprotease :proteksi bioaktif komponen enzim, immunoglobulin dan hormon
pertumbuhan
- Sulfhidriloksidase : mempertahankan struktur dan fungsi protein ASI
- Peroksidase : sebagai antibodi terhada streptokokus

g. Hormon
Hormon adalah zat kimia pembawa pesan kimia antar sel dengan memberi
sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan aktivitas tertentu. Satu hormon
dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.
Beberapa hormon dalam ASI adalah :
- TSH (Thyroid Stimulating Hormon) : melindungi bayi akibat belum matangnya
kelenjar tiroid.
- Prostaglandin : melindungi perut dari peradangan dan matinya jaringan penting,
juga berperan pada pergerakan makanan dalam saluran pencernaan melalui gerak
peristaltik.
- Kortisol : berperan pada perkembangan pankreas dan mengontrol transportasi
cairan dan garam empedu.
- EGF (Epidermal Growth Factor) : hormon perumbuhan utama pada ASI,
diantaranya memperkuat pembentukan DNA pada saluran pencernaan dan
mempercepat pemulihan jaringan.
ASI terutama pada malam hari mengandung hormon penenangyang membantu
bayi tidur nyenyakdengan mengistirahatkan sistem syaraf pusat yaitu adenosine,
guanine, dan uridene. Asi juga mengandung hormon adiponektin jika dalam darah
terkandung hormon ini, yang dapat menurunkan resiko serangan jantung. Hormon
lainnya adalah leptin yang bertuga menyampaikan kepada otak tentang keberadaan
lemak dalam tubuh sehingga tubuh memiliki alarm tentang keberadaan lemak dan
terhindar dari obesitas kelak.

H. Faktor Pertumbuhan
Faktor pertumbuhan adalah senyawa yang secara alami berperan dalam
pertumbuhan sel. Faktor pertumbuhan dalam Asi di antaranya :
- Epidermal Growt Factor (EGF)
- Human Milk Growt Factor I,II,III
- Mammary Derived Growt Factor I
14

- Nerve Growt Factor (NGF)


- Transforming Growt Factor
- Colony Stimulating Factor
- Bifidum Growt factor
Hormon dan faktor pertumbuhan adalah komponen bioaktif protein terutama
untuk meningkatkan kemampuan adaptasi saluran pencernaan setelah bayi lahir,
dengan cara merangsang pertumbuhan sel, pematangan saluran cerna, pembentukan
koloni kuman baik, dan perkembangan jaringan limfoid saluran pencernaan.

Tabel.4. Komposisi Zat gizi ASI per 100 gram

Zat Gizi Jumlah Nutrisi Terkandung


Air (g) 88.1
Energi (kkal) 62
Protein (g) 1.5
Lemak (g) 3.2
Karbohidrat (g) 7.0
Kalsium (mg) 34
Fosfor (mg) 20
Besi (mg) 0.2
Natrium (mg) 15
Kalsium (mg) 14

B.3. Susu Formula

Pada kondisi tertentu seperti ibu sakit, produksi ASI yang sedikit, atau bayi
masih merasa lapar walau telah di beri ASI, sehingga kebutuhan susu bayi tidak
tercukupi, bayi menjadi rewel, gelisah, tidak tidur dengan nyenyak dan cengeng,
maka pemberian susu formula dapat dianjurkan.
Susu formula merupakan susu yang diproduksi atau dibuat oleh industri /
pabrik yang telah diformulasikan menyerupai ASI, walau ASI tetap yang terbaik. Susu
formula dibuat sesuai dengan golongan usia bayi mulai bayi yang baru lahir
15

(newborn) usia 0-6 bulan, 6-12 bulan dan usia batita 1-3 tahun, usia prasekolah 3-5
tahun serta usia lima tahun keatas.
Susu formula juga diperkaya dengan nutrisi lain seperti DHA, AHA, Kolin,
Prebiotik, ARA, Taurin, dll. Hal ini ditujukan agar bayi mendapat zat gizi terutama
bagi bayi yang pemberian ASI nya kurang optimal, serta untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangan anak. Susu formula tersedia dalam berbagai jenis,
yaitu susu sapi, susu kambing, dan susu kedelai.
Jadwal pemberian susu formula lebih lama waktunya daripada ASI, ini
dikarenakan susu formula lebih sulit dicerna oleh bayi daripada ASI. Selain itu susu
formula yang sudah diseduh tidak dapat bertahan lama layaknya ASI. Susu formula
hanya dapat bertahan selama 3-4 jam. Cara penyajian suus formula pada bayi harus
memperhatikan higienitas atau sisi kebersihannya. Penyajian susu formula juga tidak
sepraktis ASI.

B.4. Komposisi Susu Formula


a. Mineral
Susu sapi mengandung kalsium dan fosfor empat kali lebih besar jumlahnya
daripada ASI, dan rasio fosfor terhadap kalsium pada susu sapi lebih besar. Sehingga
meningkatkan beban osmolar dan ginjal serta menghambat pencernaan protein karena
menyebabkan kondisi buffer di lambung.
Susu sapi juga mengandung natrium dan kalium yang lebih banyak daripada ASI.

b. Protein
Protein susu sapi memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada ASI,
komposisi pada susu sapi dan ASI juga berbeda. Protein yang utama pada susu sapi
adalah kasein. Protein susu sapi yang diserap oleh bayi hanya sepertiga, dan sisa nya
dibuang karena sukar diresorpsi, semua ini bisa membebani pencernaan bayi dan
berpotensi diare.
Whey pada susu sapi adalah betha laktogolobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi.
16

c. Lemak
Lemak pada ASI berbeda dengan lemak mentega pada susu sapi, perbedaan ini
terletak pada komposisi asam lemak. Lemak susu sapi tidak mudah diserap oleh bayi.
Asam palmitat pada susu sapi menghasilkan asam palmitat bebas yang kemudian
bereaksi dengan kalsium menjadi garam Ca-palmitat, mengendap dalam usu, dan
terbuang bersama feses. Aroma tidak sedap pada feces bayi yang mendapat susu sapi,
memberi tanda bahwa usus merasa tidak nyaman karena harus memproses lemak pada
susu yang kurang cocok dengan pencernaan bayi. Usus menolak beberapa jenis
lemak pada susu formula dan membiarkannya terbuang melalui feces.
Tabel.5. Perbandingan Unsur Protein dalam ASI dan Susu Sapi

Unsur ASI Susu Sapi (g/dl)


Casein 0,2 2,7
Whey 0,7 0,6
lactalbumin 0,26 0,11
Lactoferrin 0,17 Sedikit
lactalbumin 0 0,36
Lysozyme 0.05 Sedikit
Albumin 0,05 0,04
IgA 0,10 0,03
Peroxidase Sedikit -
Bifidus Factor Sedikit -
Nonprotein Nitrogen 0,20 0,03

B.5. Mamfaat ASI serta Keunggulan dan Kekurangan Susu Formula

a. Mamfaat ASI
- Mengandung kolostrum yang berfungsi sebagai antibodi alami terutama ASI yang
pertama keluar.
- Mengandung berbagai zat gizi lengkap bagi pertumbuhan, seperti karbohidrat,
lemak, protein, berbagai vitamin dan mineral.
- Praktis, higienis dan selalu tersedia.
- Tidak pernah basi
- Mudah di cerna oleh bayi.
17

- Murah karena tidak perlu membeli.


- Meningkatkan hubungan batin antara ibu dan bayi.

b. Keunggulan Susu Formula


- Menjadi alternatif di saat Asi tidak mungkin di berikan
- Mengandung zat nutrisi menyerupai ASI
- Dapat diberikan sesuai kebutuhan bayi
- Terdapat berbagai pilihan susu

c. Kelemahan Susu Formula


- Kurang praktis karena harus di siapkan terlebih dahulu
- Tidak dapat bertahan lama.
- Mahal dan tidak selalu tersedia.
- Cara penyajian harus tepat
- Dapat menyebabkan alergi.

C. Makanan Pendamping ASI

Selama 6 bulan bayi di anjurkan Minum ASI, namun kadang produksi ASI
menurun, apabila hal tersebut terjadi maka kecukupan gizi bayi tidak dapat terpenuhi
secara optimal. Sebaiknya mulai usia empat bulan , bayi di berikan makanan
pendamping ASI (M-PASI). Pada usia ini sistem pencernaan bayi mulai berkembang
dengan baik. Namun apabila produksi ASI mencukupi, maka M-PASI di mulai pada
usia 6 bulan.
Tanda tanda bayi siap menerima M-PASI adalah bayi lebih rewel daripada
biasanya, jangka waktu menyusui lebih sering, terlihat lebih antusias ketika melihat
orang disekitar sedang makan, berat badan bayi telah mencapai 2 kali berat badan
pada saat lahir, bayi mulai memasukkan tangannya ke mulut, mulai bisa didudukkan
dan mampu menegakkan kepala serta kemampuan refleks bayi dalam menelan mulai
baik.

C.1. Bentuk Makanan

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemberian makanan


pendamping ASI, yakni fungsi pencernaan bayi, kebutuhan makan bayi, serta tingkat
usia bayi. Ketiga faktor tersebut akan mempengaruhi bentuk makanan yang harus di
berikan kepada bayi.
18

Tidak sembarangan bahan makanan yang dapat diperkenalkan kepada bayi,


orang tua harus cermat dalam memilih dan menyajikan bahan makanan yanh mudah
di cerna dan aman untuk bayi karena sistem pencernaan bayi masih dalam tahap
perkembangan.

a. Usia 6 7 Bulan
Usia 6-7 bulan merupakan usia awal bayi mengenal makanan. Fungsi
pencernaan bayi sudah berkembang baik, walaupun belum optimal. Pada tahap
pengenalan makanan pendamping ASI, sebaiknya bayi di beri pure atau makanan
yang sudah dihaluskan , encer dan lembut. Tujuan pemberian pure agar bayi
sistem pencernaan bayi tidak kaget saat menerima makanan selain ASI, sehingga
tidak menimbulkan masalah kesehatan.
Pada tahap awal pengenalan makanan pendamping, sebaiknya di berikan
makanan yang tidak menimbulkan alergi, seperti buah dan sayura. Buah yang di
pilih harus sudah matang, bertekstur renyah dan manis secara alami. Selain
mengandung berbagai jenis vitamin buah juga mengandung karbohidrat alamai
yang berasal dari gula buah. Vitamin berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap penyakit, sedangkan karbohidrat menjadi sumber tenaga bagi bayi.
Beberapa jenis sayuran juga baik bagi bayi, jenis sayuran yang dapat
diberikan kepada bayi seperti wortel, labu kuning, bayam, brokoli dan lain-lain.
Karena sayuran kaya serat dan tekturnya juga kasar, sebaiknya sayuran direbus
dahulu sebelum di buat menjadi pure sayuran. Sayuran berfungsi untuk
memperlancar pencernaan, membantu pertumbuhan bakteri baik dalam usus, serta
mengandung zat gizi yang baik untuk pertumbuhan bayi seperti vitamin dan
mineral esensial. Di dalam sayuran terdapat kalsium, pro vitamin A (betakaroten)
serta zat besi yang berguna untuk membawa oksigen ke tubuh.

b. Usia 7 9 Bulan
Pada usia ini sistem pencernaan bayi sudah berkembang, gigi geligi mulai
tumbuh. Tingkat keinginan bayi mengeksplorasi makanan juga mulai tumbuh.
Karena itu di usia 7-8 bulan, bayi mulai diperkenalkan dengan makanan berbentuk
lembek dan lembut. Pada usia 8-9 bulan dapat diperkenalkan dengan bubur saring
19

yang memiliki tekstur sedikit lebih kasar dari pada bubur lembek yang diberikan
pada usia 7-8 bulan.
Pada usia 7-9 bulan bayi sudah dapat diperkenalkan dengan makanan
yang mengandung pati seperti karbohidrat kompleks dan sayuran. Protein baru
dapat diberikan pada saat bayi berusia delapan bulan keatas. Proses pencernaan
karbohidrat pada bayi sudah mulai komplek dan rumit. Apalagi bila di tambah
protein. Biarkan sistem pencernaan bayi bekerja secara perlahan. Gandum dan
produk olahan juga baru dapat diperkenalkan kepada bayi saat berusia delapan
bulan keatas, karena mengandung gluten yang sulit dicerna.

c. Usia 9 12 Bulan
Pada usia ini gigi geligi bayi sudah tumbuh banyak, perkembangan
motorik bayi juga berkembang esat. Bayi mulai dapat berjalan serta aktif bergerak
sistem pencernaan bayi juga mulai berfungsi baik. Pada usia ini bayi sudah di
perkenalkan dengan betuk makanan semi padat, seperti nasi tim dan makanan
cincang kasar. Makanan berbentuk jari (fingerfoods), juga mulai dapat di berikan
kepada bayi karena telah mempunyai kemampuan menggenggam yang baik.
Pada usia ini bayi sudah dapat diperkenalkan dengan beragam jenis
makanan dengan rasa dan tektur yang lebih kaya. Namun putih telur belum bisa di
berikan untuk menghindari alergi. Jangan memberikan jajanan berpengawett,
makanan yang mengandung pewarna, dan makanan yang mengandung penguat
rasa buatan. Jika memungkinkan gunakan produk nabati dan hewani organik
untuk menghindari residu pestisida yang berbahaya bagi kesehatan bayi.
Pemberian garam dan gula juga harus tetap di batasi. Karena gula dapat
menimbulkan obesitas, merusak gigi dan memberatkan kerja hati dan ginjal bayi.

Bahan pangan laragan untuk bayi :


- Daging ayam dan sapi yang berlemak, seperti kulit.
- Otak sapi dan kambing
- Jeroan : usus, paru, ginjal, babat
- Ikan yang banyak duri seperti bandeng.
- Telur : telur merah dapat di berikan menjelang usia 12 bulan, telur putih sebaiknya
di berikan di atas usia 12 bulan ke atas. Untuk menghindari alergi.
20

- Makanan pengawet seperti bakso, sosis, abon, daging asap.


- Makanan laut seperti cumi, udang, kerang
- Sayuran, buah, ikan, daging,dan ayam dalam kemasan kaleng.
- Garam dan gula berlebihan
- Gula pemanis buatan (aspartam, sakarin, siklamat)
- Pemebri rasa seperti monosodium glutamat (msg)
- Madu : dapat menyebabkankeracunan makanan (botulinum) sebab mengandung
bakteri clostridum botulinum
- Bumbu tajam seperti lada, cabai, asam.
- Sayuran dan buah mengandung gas dan beraroma tajam seperti kol, kembang kol,
lobak, petai, sawi, durian, nanas, sirsak, nangka.
- Makanan hasil fermentasi seperti tape singkong, tapi nasi.
- Susu sapi segar
- Kopi
- Margarin dan mentega

Tabel.6. Bahan Makanan Pendamping ASI Sesuai Dengan Tingkat Usia Bayi

Usia Bahan Makanan


6-7 bulan Buah : Anggur manis, pepaya, pisang, jeruk baby, apel, pir, mangga,
advokat, semangka
Sayuran : Labu kuning, bayam, wortel, tomat, brokoli, daun katuk,
kacang polong.
Karbohidrat : Tepung beras merah dan tepung beras putih.

7-9 bulan Karbohidrat : beras putih, beras merah, kentang, tepung hungkwe,
jagung manis.
Polong Polongan : Kacang merah, kacang hijau, buncis, kacang
polong, kapri
Umbi Umbian : kentang, singkong, ubi jalar merah, ubi jalar ungu.
Gandum : Oatmeal (Instant Oatmeal)
Protein Hewani : Daging ayam organik, hati ayam, tanpa lemak (buang
kulit), daging sapi tanpa lemak, ikan (gurame, lele, salmon, kakap,
gindara, tenggiri)
Protein nabati : tahu dan tempe
Olahan Susu : keju alami dan yoghurt tawar
21

9-12 Bulan Karbohidrat : beras putih, beras merah, kentang


Sayuran : dapat di tambahkan sayuran berserat seperti caesim,
kangkung, kailan.
Umbi Umbian : kentang, singkong, ubi jalar merah, ubi jalar ungu.
Gandum : makaroni, roti gantum, mie, bihun, biskuit, Oatmeal (Instant
Oatmeal)
Protein Hewani : Daging ayam organik, hati ayam, tanpa lemak (buang
kulit), daging sapi tanpa lemak, ikan (gurame, lele, salmon, kakap,
gindara, tenggiri)
Protein nabati : tahu dan tempe
Telur : Kuning Telur
Finger Foods : Biskuit Buah atau sayuran yang di potong seukuran
kelingking.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Makanan bergizi sangat penting di berikan kepada bayi sejak masih dalam
kandungan, masa bayi merupakan momentum paling penting dalam melahirkan
generasi pintar dan sehat. Jika usia ini tidak dikelola dengan baik, apalagi kondisi
gizinya buruk, di kemudian hari akan sulit terjadi perbaikan kualitas bangsa.
Makanan pertama dan utama bayi adalah air susu ibu (ASI), ASI merupakan
sumber makanan yang paling mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang belum
berfungsi secara optimal. ASI mengandung Karbohidrat berupa laktosa, lemak,
protein utamanya lactalbumin yang mudah dicerna, vitamin, mineral, hormon, faktor
pertumbuhan selain itu ASI juga mengandung zat anti infeksi.
22

B. Saran

Sebaiknya Bayi yang baru lahir hendaklah di berikan ASI secara Eksklusif,
karena nutrien dalam ASI sudah mencukupi kebutuhan gizi pada bayi di bandingkan
dengan susu formula.

DAFTAR PUSTAKA

Sutomo, Budi., Anggraini, Dwiyanti. 2010. Makanan Sehat Pendamping ASI. Jakarta :
Demedia Pustaka

Beck, Mary.2000. Ilmu Gizi dan Diet Hubungan Dengan Penyakit Penyakit Untuk Perawat
dan Dokter. Alih Bahasa : Dr. Andri Hartono D.A Nutr., Dr. Kristiani S. Kes.SU. Yogyakarta :
CV. Andi Offset

Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC

Path, Erna., Rumdasih, Yuyun., Heryati. 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta :
Buku Kedokteran ECG

Widjaja,M.C.2007. Gizi Tepat Untuk Perkembangan Otak dan Kesehatan Balita. Jakarta: PT.
Kawan Pustaka
23

Werdayanti, Rina. 2013. Welcome To The Exclusive Club ASI Eksklusif (Buku Ketiga dari
Seri Bapak ASI dan Ibu Bekerja Menyusui). Yogyakarta : Familia.

Anda mungkin juga menyukai