Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pringsewu, Maret 2017


Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVERi
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISIiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang1
B. Rumusan Masalah1
C. Tujuan Penulisan2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Diet3
B. Diet Pada Bayi3
C. Diet Pada Anak5
D. Perhitungan Kebutuhan Energi untuk Bayi dan Balita8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan11
B. Saran11

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan serta peran gizi bagi tubuh manusia berbeda-beda. Hal itu
tergantung dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang diantaranya adalah
karena faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan atau status dalam masyarakat, dan
hal lain yang mempengaruhi kegiatan dan sirkulasi serta proses metabolisme
dalam tubuh maupun proses pembuangannya.
Pada makalah ini, penulis akan membahas mengenai kebutuhan dan
peran gizi dan pola diet bagi tubuh manusia, khususnya bagi bayi dan anak.
Suatu fenomena pada jaman sekarang ini, adalah ketidak mampuan atau
ketidaktahuan, bahkan ketidakpedulian terhadap pemenuhan kebutuhan yang
memang harus dipenuhi dalam fase pertumbuhan bayi dan anak.
Sehingga beberapa kasus, penyakit yang diderita pada usia dewasa
dapat terjadi pada usia bayi dan anak. Namun, siapakah yang disalahkan
dalam hal ini? Kesalahan pemikiran dan penanganan dapat berpengaruh.
Misalnya saja pada bayi berusia 1-2 tahun yang tidak lagi memperoleh ASI,
dan telah diberikan asupan makanan. Pada masa kanak-kanak, tidak menutup
kemungkinan anak itu akan lebih beresiko mengidap penyakit maag, daripada
seorang anak yang memperoleh asupan makanan pada usia yang tepat.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusuan masalahnya :
1. Apa defenisi diet?
2. Bagaimana pola diet pada bayi ?
3. Bagaimana kebutuhan gizi bagi bayi?
4. Apa tujuan diet pada bayi?
5. Bagaimana pola diet pada anak ?
6. Bagaimana kebutuhan gizi pada anak?
7. Apa tujuan diet pada anak ?

8. Bagaimana perhitungan berat badan ideal ?


9. Bagaimana perhitungan kebutuhan energi untuk bayi dan balita ?

1
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan apa defenisi diet;
2. Menjelaskan bagaimana pola diet pada bayi ;
3. Menjelaskan bagaimana kebutuhan gizi bagi bayi;
4. Menjelaskan apa tujuan diet pada bayi;
5. Menjelaskan bagaimana pola diet pada anak ;
6. Menjelaskan bagaimana kebutuhan gizi pada anak;
7. Menjelaskan bagaimana perhitungan kebutuhan energi untuk bayi dan
balita ;
8. Menjelaskan apa tujuan diet pada anak ;
9. Menjelaskan bagaimana perhitungan berat badan ideal .

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diet
Diet sering disalahartikan sebagai usaha mengurangi makan untuk
mendapatkan berat tubuh yang ideal, atau untuk mendapatkan bentuk tubuh
yang ideal. Padahal, berdasarkan asal serapan katanya, arti ini yang
sebenarnya adalah mengatur pola makan.Tentu saja, saat ini masih banyak
orang yang menyalah artikan arti berat badan sendiri. Oleh karena itu perlu
diluruskan mengenai arti menurunkan berat badan yang sebenarnya.
Dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009 keluaran
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Diet memiliki arti sebagai pengaturan
pola dan konsumsi makanan serta minuman yang dilarang, dibatasi
jumlahnya, dimodifikasi, atau diperolehkan denganjumlah tertentu untuk
tujuan terapi penyakit yang diderita,kesehatan, atau penurunan berat badan .

B. Diet Pada Bayi


1. Kebutuhan Gizi Bagi Bayi

Di usia 0 hingga 6 bulan, sumber gizi bayi adalah air susu ibu
(ASI). ASI mengandung gizi yang sangat lengkap sehingga sudah
mencukupi standar kebutuhan gizi bayi. Sementara bagi bayi di usia lebih
dari 6 bulan memerlukan asupan makanan pendamping ASI sebagai
tambahan sumber gizi bayi. Ada tiga komponen pokok dalam pemenuhan
kebutuhan gizi bayi, yaitu sumber kalori, vitamin dan mineral. Hingga usia
12 bulan, bayi mengalami pertumbuhann yang sangat pesat. Kalori
merupakan gizi untuk bayi yang sangat vital di masa ini.
Berdasarkan angka kecukupan gizi bagi orang Indonesia, rata-rata
usia 7-12 bulan memiliki berat badan normal 8.5 kg dan tinggi atau
panjang badan 71 cm.

3
Nutrisi/gizi yang dibutuhkan bayi :
- Karbohidrat: nasi dan kentang untuk zat tenaga dan memberi rasa
kenyang
- Protein: lauk hewani (telur, ikan, daging sapi, ayam/bebek, susu sapi);
lauk nabati ( tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang kedele,
susu kedele) untuk zat pertumbuhan, antibodi dan daya tahan tubuh
- Vitamin dan mineral: buah-buahan matang dan sayuran berwarna
terang sebagai zat pengatur dan pelindung serta sumber serat

Berikut ini beberapa jenis makanan atau nutrisi tertentu yang jumlahnya
bisa dikurangi sebagai bagian dari diet seimbang untuk bayi, sebagaimana
diolah dari berbagai sumber, yaitu:
- Gula
Sebagian besar kebutuhan akan gula sudah dipenuhi dari susu atau
makanan pendamping ASI yang lain, seperti bubur atau sereal.
Konsumsi gula berlebih pada bayi justru akan memicu timbulnya
karies gigi ataupun pengeroposan gigi susu bayi. Gigi yang keropos
atau berlubang akan menyebabkan rasa nyeri dan akhirnya akan
menyebabkan bayi rewel. Kelebihan gula pada bayi juga bisa. Memicu
terjadinya overweight dan obesitas.
- Lemak jenuh
Konsumsi lemak jenuh yang terlalu tinggi akan menyebabkan bayi
mengalami overweight. Apabila dibiarkan, overweight yang dialami
bayi akan menyebabkan bayi mengalami obesitas. Obesitas pada bayi
justru akan menyebabkan bayi mengalami berbagai gangguan
kesehatan, seperti sesak napas atau gangguan fungsi jantung dan
peredaran darah. Lemak jenuh dapat ditemukan pada jeroan, daging
kambing, otak dan makanan gorengan.
- Olahan susu
Keju merupakan salah satu produk olahan susu yang banyak
mengandung lemak jenuh. Kebutuhan lemak jenuh oleh bayi sudah
terpenuhi oleh Air Susu Ibu ataupun konsumsi susu formula tanpa
gula. Pemberian makanan tambahan berupa keju sebenarnya tidak
dianjurkan, karena bayi dapat mengalami kelebihan lemak. Kelebihan

4
lemak akan memicu terjadinya overweight dan bila dibiarkan akan
memicu obesitas.

2. Tujuan Diet Pada Bayi


Adapun tujuan dari pemberian nutrisi pada Bayi adalahsebagai berikut:
1. Mencapai berat badan normal dan mempertahankannya;
2. Mempertahankan status gizi dalam keadaan baik;
3. Menyediakan zat gizi untuk menjamin tumbuh kembang dan

meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi; dan,


4. Membina kebiasaan makan yang baik, menumbuhkan pengetahuan
tentang makan dan makanan yang baik pada anak
5. Mengurangi beberapa jenis makanan, minuman ataupun nutrisi tertentu
yang belum diperlukan untuk bayi ataupun jika diperlukan
ketersediannya sudah cukup dipenuhi dalam konsumsi jenis makanan
tertentu.

C. Diet Pada Anak


1. Kebutuhan Gizi pada Anak

Masa anak-anak sangat penting bagi perkembangan fisik dan


mental. Pola makan dannutrisi yang diberikan harus memenuhi untuk
menjamin kesehatan anak. Masa anak-anak (1sampai 13 tahun) adalah
periode kehidupan yang sangat penting bagi perkembangan
fisikdanmental. Dalam fase ini, dibutuhkan asupan nutrisi yang tinggi.1.
a. Kebutuhan Gizi Untuk Balita dan Pra sekolah (1-5 tahun)
Usia balita tidaklah tumbuh sepesat pada masa bayi, tetapi
kebutuhan nutrisi merekatetap merupakan prioritas yang utama. Di
masa balita ini, nutrisi memegang peranan yang penting dalam
perkembangan anak. Masa balita adalah masa transisi terutama pada
usia 1 2 tahun dimana anak akan mulai memakan makanan yang
padat dan menerima rasa serta tekstur makanan yang baru.Kebutuhan
nutrisi pada balita sebenarnya juga dipengaruhi oleh usia, besar tubuh,
dan tingkat aktivitas yang dilakukannya.
Energi : biasanya balita membutuhkan sekitar 1.000 samapi
1.400 kalori per hari.
Kalsium : dibutuhkan kurang lebih 500 mg per hari.

5
Zat besi : anak balita membutuhkan 7 mg per hari.
Vitamin C dan D.Tubuh anak terdiri dari struktur tulang, otot,
peredaran darah, jaringan otak, dan organ-organ lain.
Perkembangan tiap struktur ini sangat dipengaruhi oleh masukan
(intake) berbagai macam nutrisi makanan
penunjangpertumbuhan.

b. Kebutuhan Gizi untuk anak sekolah (6 13 tahun)


Pada usia sekolah ini, anak akan melakukan banyak aktivitas fisik
maupun mental,seperti : bermain, belajar, berolahraga, dll. Zat gizi
yang diberikan pada nya akan membantudalam meningkatkan
kesehatan tubuh anak sehingga sistem pertahanan
tubuhnya berkembang dengan baik atau tidak mudah untuk terserang
penyakit. Hal yang tidak mudahadalah mengawasi jenis makanan atau
jajanan anak baik disekolah maupun dilingkungannya karena pada saat
ini anak sudah mulai berinteraksi dengan orang lain (temansebaya).
Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi
yang lebih dibandingdengan anak balita. Diperlukan pula tambahan
energi, protein, kalsium, fluor, zat besikarena pertumbuhan pada
kisaran usia ini sedang pesat dan aktivitas anak
semakin bertambah.Untuk memneuhi kebutuan energi dan zat gizi,
anak terkadang makan hingga 5 kalisehari. Namun sebaiknya anak
tetap diajari untuk makan 3 kali sehari dengan menu giziyang tinggi,
yaitu : sarapan, makan siang, dan makan malam. Anak juga perlu untuk
diajarisarapan pagi agar dapat berfikir dengan baik di sekolah.

2. Tujuan Diet pada Anak


1. Mengontrol berat badan
2. Memelihara kesehatan tubuh pada anak
3. Mempertahankan status gizi dalam keadaan baik;
4. Mengatur pola makan yang baik pada anak.
3. Perhitungan Berat Badan Ideal
1. Bayi (0-12 Bln)

6
Penentuan BBI (Berat badan Ideal)
Bila tidak diketahui Berat Badan Lahir :
BBI = (USIA : 2) + 3 S/D 4 kg
Bila diketahui Berat Badan Lahir :
Usia 6 bulan : 2 X BBL
Usia 12 bulan: 3 X BBL
Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi total per hari
1) Energi = 100-120 kalori/ kg BBI
2) Protein = 10 % X Energi atau= 2,5 3 gr/kg BBI
3) Lemak = 10- 20 % X Energi
4) KH = 60- 70 % X Energi
2. Balita
Penentuan BBI (Berat badan Ideal)
Usia lebih dari 12 bulan : (usia dalam tahun X 2) + 8 kg
Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi total per hari
a. Energi:
1000 + (100 X usia dalam tahun)

Usia 1-3 tahun : 100 kalori/ kg BBI

Usia 4-6 tahun : 90 kalori/ kg BBI

b. Protein = 10 % X Energi atau= 1,5 -2,0 gr/kg BBI


c. Lemak = 10- 20 % X Energi
d. KH = 60- 70 % X Energi

Cara menggunakannya dicontoh sebagai berikut :


Contoh pertama : anak balita usia 14 bulan, sebelum usia balita ini
dimasukan rumus terlebih dahulu usia 14 bulan diuraikan menjadi tahun dan
bulan yaitu 1 tahun 2 bulan dimana 1 tahun adalah 12 bulan. Karena n adalah
usia dalam tahun dan bulan maka 1 tahun 2 bulan ditulis dengan 1,2 ( dibaca 1
tahun 2 bulan). Selanjutnya baru dimasukan kedalam rumus yaitu:

7
(Usia anak dalam tahun*28)+
(2 x 1,2) + 8 = 2,4 + 8 = 10,4
Jadi hasilnya Berat Badan Ideal untuk anak balita usia 14 bulan adalah
10,4 kg.

Untuk Berat badan ideal bayi usia 1-12 bulan dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
1) Untuk usia 1-6 bulan dapat menggunakan rumus :
BBL(gr) +(usia x 600 gram)
2) Untuk usia 7-12 bulan dapat menggunakan rumus
BBL (gr) + (usia x 500 gram )

(usia/2) +3

Dimana : BBL adalah Berat Badan Lahir Usia dinyatakan dalam bulan

D. Perhitungan Kebutuhan Energi untuk Bayi dan Balita


Kebutuhan protein per hari (per kg BB)
Berat badan
Usia (kg) Tinggi badan (cm) Protein (gr)
0-6 bulan 6 60 10
7-12 bulan 8,5 71 18
1-3 tahun 12 90 25
4-5 tahun 18 110 39

Kecukupan gizi yang dianjurkan (menurut data Departemen kesehatan


RI,1968). Dalam daftar tersebut tersebut kebutuhan akan vitamin D tidak
dicantumkan, akan tetapi Nelson (1969) mengemukakan angka 400 untuk
semua umur.

8
Vit.A
sebagai Vit
Gol Ca Fe Karotin Tiamin Riboflavin Niasin Vit.C D
Umur (g) (g) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg)
Bayi
6-12bln 0,6 8 1200 0,4 0,5 6 25 (400)

Balita 0,5 8 1500 0,5 0,7 8 30


1-3 thn 0,5 10 1800 0,6 0,9 9 40
4-5 thn 0,5 10 2400 0,8 1,0 13 50

Kebutuhan energi rata-rata dari bayi.

Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)


Umur FAO (1971) Nelson (1969)
3 bulan 120
3-5 bulan 115
6-8 bulan 110
9-11 bulan 105
Rata-rata selama masa bayi 112 110(100-120)

Kebutuhan energi Balita diatas 1 tahun.

Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)


Umur Anak FAO (1971) Nelson (1969)
1 112 110
1-3 101 100
4-5 91 90

9
Gizi balita adalah hal paling utama yang harus diperhatikan oleh orang
tua jika ingin tumbuh kembang putra putrinya maksimal.

Pemenuhan gizi pada setiap balita merupakan suatu keharusan karena


hal ini sangat berpengaruh pada masa depan si buah hati, terutama pada 5
tahun pertama, karena apa yang terjadi selama 5 tahun pertama tersebut
sangat menentukan tahun demi tahun pertumbuhan dan perkembangannya.
Hal inilah yang seharusnya mendasari setiap orang tua untuk berusaha
agar Gizi Balitanya terpenuhi semaksimal mungkin.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Makanan pertama dan utama pada bayi yaitu air susu ibu. Air susu
ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam segala hal. Namun
bayi juga memerlukan zat-zat gizi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Zat-zat gizi yang diperlukan tersebut termasuk kedalam golongan
pembangun, pengatur serta pembangun, yang disebut pula dengan zat atau
sumber tenaga.
Semakin umur bayi bertambah maka makanan yang harus di konsumsi
pun mengalami perubahan, mulai dari ASI hingga menyapih
makanan. Menyapih, secara harfiah berarti membiasakan. Maksudnya, bayi
secara berangsur-angsur dibiasakan menyantap makanan orang dewasa.
Selama masa penyapihan, makanan bayi berubah dari ASI saja kemakanan
yang lazim dihidangkan oleh keluarga, sementara air susu diberikan hanya
sebagai makanan tambahan. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, terdapat
kendala yang dihadapi. Misalnya saja kemampuan material untuk memenuhi
kebutuhan tersebut atau ketidakmampuan tubuh bayi atau balita untuk
menerima zat-zat tersebut.

B. Saran
Sebaiknya kita lebih meningkatkan pengtahuan mengenai kepekaan
dan kepedulian akan pentingnya gizi bagi tumbuh kembang seorang bayi dan
balita. Terutama pada masa tumbuh kembangnya. Dan itu juga akan
berpengaruh pada perkembangan stimulus maupun respon baik pada anak dan
balita.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arisman. (2004), Gizi Dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta:
EGC

Gabe Mirkin, M.D. dan Marshall Hoffman. 1984. Kesehatan Olahraga.


Jakarta: PT.Grafidian Jaya

Drs. Joko Pekik Irianto M.Kes. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan
Olahragawan. Yogyakarta: Penerbit Andi

Moehji, Sjahmien, B.Sc. 1992. Ilmu Gizi. Jakarta: Bhratara Niaga Media

Wiryo, Hananto. (2002), Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan Menyusui
dengan Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto

Tips Anak Bayi fikhar. (2012). Beberapa Nutrisi Penting Bagi Balita Anda

Februari 2015 http://duniaanak.org/makanan-anak/gizi-balita-beberapa-nutrisi-


penting-balita.html. Diambil pada tanggal 20Februari 2015. Pukul 13:41
WIB

Reki. (2003). Kebutuhan Gizi


Bayihttp://kamusbahasaindonesia.org/ilmu/mirip#ixzz2eaK4mf00.
Diambil pada tanggal 19 Februari 2015 . Pukul 13:41 WIB

12

Anda mungkin juga menyukai