Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
COVERi
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISIiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang1
B. Rumusan Masalah1
C. Tujuan Penulisan2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Diet3
B. Diet Pada Bayi3
C. Diet Pada Anak5
D. Perhitungan Kebutuhan Energi untuk Bayi dan Balita8
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan serta peran gizi bagi tubuh manusia berbeda-beda. Hal itu
tergantung dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang diantaranya adalah
karena faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan atau status dalam masyarakat, dan
hal lain yang mempengaruhi kegiatan dan sirkulasi serta proses metabolisme
dalam tubuh maupun proses pembuangannya.
Pada makalah ini, penulis akan membahas mengenai kebutuhan dan
peran gizi dan pola diet bagi tubuh manusia, khususnya bagi bayi dan anak.
Suatu fenomena pada jaman sekarang ini, adalah ketidak mampuan atau
ketidaktahuan, bahkan ketidakpedulian terhadap pemenuhan kebutuhan yang
memang harus dipenuhi dalam fase pertumbuhan bayi dan anak.
Sehingga beberapa kasus, penyakit yang diderita pada usia dewasa
dapat terjadi pada usia bayi dan anak. Namun, siapakah yang disalahkan
dalam hal ini? Kesalahan pemikiran dan penanganan dapat berpengaruh.
Misalnya saja pada bayi berusia 1-2 tahun yang tidak lagi memperoleh ASI,
dan telah diberikan asupan makanan. Pada masa kanak-kanak, tidak menutup
kemungkinan anak itu akan lebih beresiko mengidap penyakit maag, daripada
seorang anak yang memperoleh asupan makanan pada usia yang tepat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusuan masalahnya :
1. Apa defenisi diet?
2. Bagaimana pola diet pada bayi ?
3. Bagaimana kebutuhan gizi bagi bayi?
4. Apa tujuan diet pada bayi?
5. Bagaimana pola diet pada anak ?
6. Bagaimana kebutuhan gizi pada anak?
7. Apa tujuan diet pada anak ?
1
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan apa defenisi diet;
2. Menjelaskan bagaimana pola diet pada bayi ;
3. Menjelaskan bagaimana kebutuhan gizi bagi bayi;
4. Menjelaskan apa tujuan diet pada bayi;
5. Menjelaskan bagaimana pola diet pada anak ;
6. Menjelaskan bagaimana kebutuhan gizi pada anak;
7. Menjelaskan bagaimana perhitungan kebutuhan energi untuk bayi dan
balita ;
8. Menjelaskan apa tujuan diet pada anak ;
9. Menjelaskan bagaimana perhitungan berat badan ideal .
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diet
Diet sering disalahartikan sebagai usaha mengurangi makan untuk
mendapatkan berat tubuh yang ideal, atau untuk mendapatkan bentuk tubuh
yang ideal. Padahal, berdasarkan asal serapan katanya, arti ini yang
sebenarnya adalah mengatur pola makan.Tentu saja, saat ini masih banyak
orang yang menyalah artikan arti berat badan sendiri. Oleh karena itu perlu
diluruskan mengenai arti menurunkan berat badan yang sebenarnya.
Dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009 keluaran
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Diet memiliki arti sebagai pengaturan
pola dan konsumsi makanan serta minuman yang dilarang, dibatasi
jumlahnya, dimodifikasi, atau diperolehkan denganjumlah tertentu untuk
tujuan terapi penyakit yang diderita,kesehatan, atau penurunan berat badan .
Di usia 0 hingga 6 bulan, sumber gizi bayi adalah air susu ibu
(ASI). ASI mengandung gizi yang sangat lengkap sehingga sudah
mencukupi standar kebutuhan gizi bayi. Sementara bagi bayi di usia lebih
dari 6 bulan memerlukan asupan makanan pendamping ASI sebagai
tambahan sumber gizi bayi. Ada tiga komponen pokok dalam pemenuhan
kebutuhan gizi bayi, yaitu sumber kalori, vitamin dan mineral. Hingga usia
12 bulan, bayi mengalami pertumbuhann yang sangat pesat. Kalori
merupakan gizi untuk bayi yang sangat vital di masa ini.
Berdasarkan angka kecukupan gizi bagi orang Indonesia, rata-rata
usia 7-12 bulan memiliki berat badan normal 8.5 kg dan tinggi atau
panjang badan 71 cm.
3
Nutrisi/gizi yang dibutuhkan bayi :
- Karbohidrat: nasi dan kentang untuk zat tenaga dan memberi rasa
kenyang
- Protein: lauk hewani (telur, ikan, daging sapi, ayam/bebek, susu sapi);
lauk nabati ( tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang kedele,
susu kedele) untuk zat pertumbuhan, antibodi dan daya tahan tubuh
- Vitamin dan mineral: buah-buahan matang dan sayuran berwarna
terang sebagai zat pengatur dan pelindung serta sumber serat
Berikut ini beberapa jenis makanan atau nutrisi tertentu yang jumlahnya
bisa dikurangi sebagai bagian dari diet seimbang untuk bayi, sebagaimana
diolah dari berbagai sumber, yaitu:
- Gula
Sebagian besar kebutuhan akan gula sudah dipenuhi dari susu atau
makanan pendamping ASI yang lain, seperti bubur atau sereal.
Konsumsi gula berlebih pada bayi justru akan memicu timbulnya
karies gigi ataupun pengeroposan gigi susu bayi. Gigi yang keropos
atau berlubang akan menyebabkan rasa nyeri dan akhirnya akan
menyebabkan bayi rewel. Kelebihan gula pada bayi juga bisa. Memicu
terjadinya overweight dan obesitas.
- Lemak jenuh
Konsumsi lemak jenuh yang terlalu tinggi akan menyebabkan bayi
mengalami overweight. Apabila dibiarkan, overweight yang dialami
bayi akan menyebabkan bayi mengalami obesitas. Obesitas pada bayi
justru akan menyebabkan bayi mengalami berbagai gangguan
kesehatan, seperti sesak napas atau gangguan fungsi jantung dan
peredaran darah. Lemak jenuh dapat ditemukan pada jeroan, daging
kambing, otak dan makanan gorengan.
- Olahan susu
Keju merupakan salah satu produk olahan susu yang banyak
mengandung lemak jenuh. Kebutuhan lemak jenuh oleh bayi sudah
terpenuhi oleh Air Susu Ibu ataupun konsumsi susu formula tanpa
gula. Pemberian makanan tambahan berupa keju sebenarnya tidak
dianjurkan, karena bayi dapat mengalami kelebihan lemak. Kelebihan
4
lemak akan memicu terjadinya overweight dan bila dibiarkan akan
memicu obesitas.
5
Zat besi : anak balita membutuhkan 7 mg per hari.
Vitamin C dan D.Tubuh anak terdiri dari struktur tulang, otot,
peredaran darah, jaringan otak, dan organ-organ lain.
Perkembangan tiap struktur ini sangat dipengaruhi oleh masukan
(intake) berbagai macam nutrisi makanan
penunjangpertumbuhan.
6
Penentuan BBI (Berat badan Ideal)
Bila tidak diketahui Berat Badan Lahir :
BBI = (USIA : 2) + 3 S/D 4 kg
Bila diketahui Berat Badan Lahir :
Usia 6 bulan : 2 X BBL
Usia 12 bulan: 3 X BBL
Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi total per hari
1) Energi = 100-120 kalori/ kg BBI
2) Protein = 10 % X Energi atau= 2,5 3 gr/kg BBI
3) Lemak = 10- 20 % X Energi
4) KH = 60- 70 % X Energi
2. Balita
Penentuan BBI (Berat badan Ideal)
Usia lebih dari 12 bulan : (usia dalam tahun X 2) + 8 kg
Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi total per hari
a. Energi:
1000 + (100 X usia dalam tahun)
7
(Usia anak dalam tahun*28)+
(2 x 1,2) + 8 = 2,4 + 8 = 10,4
Jadi hasilnya Berat Badan Ideal untuk anak balita usia 14 bulan adalah
10,4 kg.
Untuk Berat badan ideal bayi usia 1-12 bulan dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
1) Untuk usia 1-6 bulan dapat menggunakan rumus :
BBL(gr) +(usia x 600 gram)
2) Untuk usia 7-12 bulan dapat menggunakan rumus
BBL (gr) + (usia x 500 gram )
(usia/2) +3
Dimana : BBL adalah Berat Badan Lahir Usia dinyatakan dalam bulan
8
Vit.A
sebagai Vit
Gol Ca Fe Karotin Tiamin Riboflavin Niasin Vit.C D
Umur (g) (g) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg)
Bayi
6-12bln 0,6 8 1200 0,4 0,5 6 25 (400)
9
Gizi balita adalah hal paling utama yang harus diperhatikan oleh orang
tua jika ingin tumbuh kembang putra putrinya maksimal.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makanan pertama dan utama pada bayi yaitu air susu ibu. Air susu
ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam segala hal. Namun
bayi juga memerlukan zat-zat gizi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Zat-zat gizi yang diperlukan tersebut termasuk kedalam golongan
pembangun, pengatur serta pembangun, yang disebut pula dengan zat atau
sumber tenaga.
Semakin umur bayi bertambah maka makanan yang harus di konsumsi
pun mengalami perubahan, mulai dari ASI hingga menyapih
makanan. Menyapih, secara harfiah berarti membiasakan. Maksudnya, bayi
secara berangsur-angsur dibiasakan menyantap makanan orang dewasa.
Selama masa penyapihan, makanan bayi berubah dari ASI saja kemakanan
yang lazim dihidangkan oleh keluarga, sementara air susu diberikan hanya
sebagai makanan tambahan. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, terdapat
kendala yang dihadapi. Misalnya saja kemampuan material untuk memenuhi
kebutuhan tersebut atau ketidakmampuan tubuh bayi atau balita untuk
menerima zat-zat tersebut.
B. Saran
Sebaiknya kita lebih meningkatkan pengtahuan mengenai kepekaan
dan kepedulian akan pentingnya gizi bagi tumbuh kembang seorang bayi dan
balita. Terutama pada masa tumbuh kembangnya. Dan itu juga akan
berpengaruh pada perkembangan stimulus maupun respon baik pada anak dan
balita.
11
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. (2004), Gizi Dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta:
EGC
Drs. Joko Pekik Irianto M.Kes. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan
Olahragawan. Yogyakarta: Penerbit Andi
Moehji, Sjahmien, B.Sc. 1992. Ilmu Gizi. Jakarta: Bhratara Niaga Media
Wiryo, Hananto. (2002), Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan Menyusui
dengan Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto
Tips Anak Bayi fikhar. (2012). Beberapa Nutrisi Penting Bagi Balita Anda
12