Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

Resume Gizi Seimbang Bayi dan Balita


Untuk memenuhi tugas matakuliah Gizi Reproduksi

Dosen Pembimbing :
Nur Eva Aristina, S.ST., M.Keb

Disusun Oleh :
Nama : Amalia Indah Lestari

NIM : P17311204051

Kelas : 1B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG
TAHUN 2021
GIZI SEIMBANG BAYI

1.1 Prinsip Gizi Seimbang Bayi

Pengelolaan makan yang baik dan benar pada bayi sangat diperlukan untuk mendapatkan
tumbuh kembang yang optimal. Pemberian makan selain dari sisi makanan itu sendiri
juga perlu melibatkan lingkungan dimana bayi tersebut tinggal, jadwal waktu makan
yang tepat serta prosedur pemberian yang benar. Kebutuhan gizi makro dan
mikronutrient untuk bayi per kilogram berat badan bayi perhari lebih besar dibanding
usia yang lain. Hal tersebut dibutuhkan untuk mempercepat pembelahan sel dan sintesa
DNA selama masa pertumbuhan terutama energi dan protein. Bayi usia 0 – 6 bulan dapat
mencukupi kebutuhan gizinya hanya dengan ASI saja, yaitu dengan mengkonsumsi 6 – 8
kali sehari atau lebih pada masa awal dan 6 bulan selanjutnta dapat mulai dikenalkan
dengan makanan tambahan berupa Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) untuk
mencukupi kebutuhan gizinya.

1.2 Pengertian Bayi


Bayi adalah sebutan untuk anak usia 0-1 tahun dan makhluk hidup yang baru saja
dilahirkan dari rahim ibu.

1.3 Faktor yang Mempengaruhi Gizi


Penyebab langsung
– Asupan makanan
– Infeksi penyakit
• Penyebab tidak langsung
– Ketahanan pangan di keluarga
– Pola pengasuhan anak
– Pelayanan kesehatan
– Kesehatan lingkungan
• Penyebab tidak langsung berkaitan dengan tingkat:
– Pendidikan
– Pengetahuan,
– Keterampilan

1.4 Kebutuhan Energi dan Zat Gizi pada Bayi


a. Kebutuhan energy

Tujuan pemenuhan energy pada bayi antara lain:

1. Untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikomotorik.


2. Untuk melakukan aktifitas fisik.
3. Untuk pemenuhan kebutuhan hidup yaitu pemeliharaan dan atau pemulihan serta
peningkatan kesehatan bayi.

Pada tahun pertama adalah 100-110 Kkal/kgBB/hr. Penggunaan energy tersebut


adalah sebesar 50% untuk metabolism basal, 5-10% untuk SDA, 12% untuk pertumbuhan
25% untuk aktifitas dan 10% terbuang melalui feses. Adapun anjuran pemenuhan energy
sehari diperoleh dari 50-60% Karbo hidrat, 25-35% lemak dan 10-15% dari protein.

Estimasi Kebutuhan Energy Bayi (0-12 bulan)

Usia Jenis Kelamin Energi (Kkal/KgBB/hr)

0-6 bulan Laki-laki 472-645


Perempuan 438-593
6- 12 bulan Laki-laki 645-884
Perempuan 593-768
Sumber : Susetyowati2013

b. Protein

Protein merupakan sumber asam amino essensial untuk pertumbuhan dan pembentukan
serum, haemoglobin, enzim, hormon dan antibodi, memelihara sel-sel tubuh yang rusak,
menjaga keseimbangan asam basa, cairan tubuh serta sebagai sumber energi. Jenis
protein yang disarankan adalah yang mengandung asam amino essensial dalam jumlah
yang cukup, mudah dicerna dan dan mudah diserap oleh tubuh.

Protein dalam tubuh bayi berfungsi sebagai :

- Zat pengatur, pembangun dan memperbaiki jaringan seperti mata, kulit, otot,
jantung,paru paru, otak dan organ lainnya.
- Membentuk enzim, hormone, antibody dan komponen penting lainnya.
- Membantu proses regulasi.

c. Lemak

Lemak merupakan substansi yang terdiri atas lemak, minyak dan cholesterol.Asam lemak
merupakan bagian terbesar dari lemak dan harus tersedia dalam diet sehari-hari karena
tidak dapat disintesa dalam tubuh. Asam lemak tersebut disebut asam lemak esensial
yang terdiri dari 2 jenis yaitu: asam linoleat dan asam (AL) dan asam Alfa Linolenat
(ALL). Kebutuhan lemak pada bayi tidak dinyatakan dalam angka mutlak tetapi dalam
proporsi yaitu 15-20% dari total energi pada usia 6 bulan pertama dan selanjutnya
meningkat maksimal 30-35% dari total energi sehari.
Fungsi Lemak :

1. Mensuplai hampir 50% energi untuk kebutuhan sehari, kondisi ini dapat dipenuhi
dari ASI atau susu formula serta MP-ASI.
2. Memacu penyimpanan lemak tubuh untuk menjaga suhu tubuh dan melindungi
organ-organ penting tubuh.
3. Membantu penyerapan vitamin larur lemak.
4. Membantu menyediakan asam lemak esensial untuk perkembangan otak,
kesehatan kulit, rambut serta mata, serta melindungi dari penyakit.

d. Karbohidrat

Setelah bayi berusia 6 bulan, bayi membutuhkan karbohidrat tambahan yang


diberikan berupa MP-ASI seperti sereal, produk tepung-tepungan dan buah-buahan.
Jenis karbohidrat yang tidak dapat diserap oleh tubuh akan difermentasikan di usus
bagian bawah, kondisi ini sering menyebabkan bayi mengalami diare, sakit perut dan
muntah, untuk itu bayi usia kurang dari 6 bulan tidak dianjurkan untuk
mengkonsumsi jus buah ataupun sayuran. Asupan Karbohidrat sehari untuk bayi
dianjurkan sekitar 40-60% total energi sehari. Fungsi utama karbohidrat adalah
mensuplai energy untuk pertumbuhan, dan aktifitas. Jenis Karbohidrat yang paling
cocok untuk bayi adalah Laktosa yang terdapat dalam ASI atau PASI.

e. Mikronutrien

Zat gizi mikro yang dibutuhkan bayi hampir semua terpenuhi dari ASI jika konsumsi
ASInya cukup. Namun kandungan vitamin D yang diperlukan untuk penyerapan
calsium dan pembentukan tulang dalam ASI tergolong rendah sehingga perlu
suplementasi pada kondis-kondisi khusus misal defisiensi.

1.5 Prinsip Memberikan Makan Bayi


- Makanan yang paling baik untuk bayi baru lahir adalah ASI. ASI mempunyai
keunggulan baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan
sebagainya.
- PASI (pengganti Air susu)
Tidak seperti ASI, pengganti ASI perlu hati-hati dalam pemberiannya hal ini
untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan porsi yang disarankan sesuai dengan
kebutuhannya. Pengenceran yang tidak tepat akan mengakibatkan kondisi kurang
gizi atau sebaliknya bayi akan mengalami obesitas.
- Formula Awal (Formula 1)

Formula awal seringdisebut juga formula awal lengkap berarti formula atau susu
yang susunan zat gizinya lengkap dan dalam kondisi tertentu bisa diberikan pada
bayi setelah dilahirkan.
GIZI SEIMBANG BALITA

2.1 Prisip Gizi Seimbang Balita


Balita yang mengalami kesulitan makan disebabkan karena pada masa ini gigi sangat
rentan terhadap penyakit . Gigi susu telah lengkap di umur 2-2,5 tahun, tetapi belum
dapat digunakan untuk mengerat dan mengunyah makanan dengan baik terutama
makanan yang keras. Karena itu, pengaturan makanan dan perencanaan menu harus hati-
hati dan sesuai dengan kebutuhan kesehatannya. Pertumbuhan anak pada masa balita
sangat pesat, sehingga membutuhkan zat gizi yang relatif lebih tinggi daripada orang
dewasa. Disisi lain, alat pencernakan usia ini belum berkembang sempurna sehingga
perlu penanganan makanan yang tepat baik secara kuantitas maupun kualitas.

2.2 Pengertian Balita


Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular
dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun. Masa ini juga dapat dikelompokkan
dalam kelompok besar yaitu anak usia 1−3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3−5
tahun). Proporsi tubuh anak balita mulai berubah, pertumbuhan kepala melambat
disbanding sebelumnya, tungkai memanjang, mendekati bentuk dewasa, begitu juga
ukuran dan fungsi organ dalamnya, kondisi ini akan sangat dipengaruhi salah satunya
adalah pemenuhan gizinya.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Asupan Makan Balita


- Lingkungan dan keluarga adalah merupakan factor yang sangat penting dalam
kebiasaan makan anak balita. Makanan apa yang menjadi kesukaan dan yang
tidak disukainya adalah gambaran dari lingkungan dimana balita tersebut berada.
Lingkungan dan keluarga yang memberi teladan makan yang baik akan
membuahkan hasil yang baik pula pada diri si anak.
- Media masa baik elektronik maupun cetak juga berdampak besar pada asupan
makan anak.
- Teman sebaya sangat besar pengaruhnya terhadap kebiasaan makan anak,
kesenangan makan yang dilakukan seorang teman akan saling mempengaruhi
diantara mereka, untuk itu edukasi yang benar perlu dilakukan dalam mengatasi
permasalahan ini sesuai usianya.
- Kondisi yang tidak bisa diabaikan dalam melihat asupan makan balita adalah
kondisi kesehatan dan penyakit yang dialami oleh anak.

2.4 Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Balita


Di masa balita ini, nutrisi memegang peranan yang penting dalam perkembangan anak.
Masa balita adalah masa transisi terutama pada usia 1 – 2 tahun dimana anak akan mulai
memakan makanan yang padat dan menerima rasa serta tekstur makanan yang baru.
Kebutuhan nutrisi pada balita sebenarnya juga dipengaruhi oleh usia, besar tubuh, dan
tingkat aktivitas yang dilakukannya.
1. Energi : biasanya balita membutuhkan sekitar 1.000 samapi 1.400 kalori per hari.
2. Kalsium : dibutuhkan kurang lebih 500 mg per hari.
3. Zat besi : anak balita membutuhkan 7 mg per hari.
4. Vitamin C dan D.
pertumbuhan.Pada usia 2 tahun ini, anak-anak
memiliki kerangkan tubuh berupa tulang rawan sehingadengan pemberian masukan gizi
berupa vitamin dan mineral akan mempercepat pembentukan tulang (osifkasi).
Selain zat gizi diatas, air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia secara
umum. Pada anak sekolah 60%-70% berat tubuh adalah air, Air juga merupakan
kebutuhan & bagian dari kehidupan manusia sehingga asupan air pun sebaiknya
seimbang dengan jumlah yang dikeluarkan. Asupan air yang kurang akan menimbulkan
masalah kesehatan, begitupun sebaliknya asupan air yang berlebih juga dapat
menimbulkan masalah kesehatan, khususnya pada anak yang yang menderita penyakit
ginjal & gagal jantung . Kebutuhan rata-rata cairan untuk anak sekolah adalah 1 –
1,5ml/Kkal/hr.

2.5 Prinsip Pemberian Makan Balita


Jadwal makan baik itu makan utama maupun snack harus diberikan secara teratur dan
terencana. Lama waktu makan maksimum 30 menit. Ketika anak sudah mulai tidak lagi
focus dengan makanannya hentikan pemberian makan. Diantara waktu makan anak
hanya boleh mengonsumsi air putih dan jangan terlalu banyak.

2.6 Masalah Gizi pada Balita


a. KEP (Kurang Energi Protein) atau Protein Energy Malnutrition
KEP (Kurang Energi Protein) adalah suatu keadaan dimana rendahnya konsumsi
energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka
Kecukupan Gizi (AKG). Anak disebut KEP apabila berat badannya kurang dari
80% indeks berat badan menurut usia (BB/U) baku WHO-NCHS.
b. Obesitas
Anak akan mengalami berat badan berlebih (overweight) dan kelebihan lemak
dalam tubuh (obesitas) apabila selalu makan dalam porsi besar dan tidak
diimbangi dengan aktivitas yang seimbang.
c. Kurang Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat
diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata, dan untuk kesehatan
tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit misalnya
campak, diare, dan penyakit infeksi lainnya. Penyakit mata yang diakibatkan oleh
kurangnya vitamin A disebut xeropthalmia.

d. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium

Pentingnya iodium dalam tubuh manusia untuk metabolisme terhadap penyakit


gondok. Kekurangan mineral iodium pada anak dapat menyebabkan pembesaran
kelenjar gondok, gangguan fungsi mental, dan perkembangan fisik. Zat iodium
penting untuk kecerdasan anak.

e. Anemia Zat Besi (Fe)


Anemia adalah keadaan dimana hemoglobin darah kurang daripada normal
disebabkan karena kurangnya mineral (Fe) sebagai bahan yang diperlukan untuk
pematangan eritrosit (sel darah merah). Penyebab umum dari anemia adalah tidak
memiliki cukup zat besi.

Anda mungkin juga menyukai