Anda di halaman 1dari 14

http://www.gayabunda.com/keluarga/seputar-anak/tips-menyusun-menu-anak-balita.

html

Menyusun menu anak balita adalah pekerjaan yang sangat penting bagi ibu. Bagi anak balita, kenyang saja tidak
cukup, tapi harus diimbangi dengan nutrisi dan gizi yang seimbang, yang sesuai dengan kebutuhan dan usia anak.
Karena asupan gizi yang masuk adalah sumber utama bagi perkembangan sel-sel otak dan juga tubuh anak.

Penyusunan menu anak balita yang tidak seimbang, dapat mengakibatkan anak kekurangan zat gizi tertentu, yang
berdampak buruk bagi pertumbuhan anak. Contoh: Kekurangan kalsium bisa menyebabkan menurunnya kekebalan
tubuh, berkurangnya daya ingat , gangguan jantung dan kram otot. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia dan
gangguan proses berpikir. Sementara kekurangan protein menyebabkan otak anak tidak berkembang optimal,
gangguan motorik dan kecerdasan anak.

Yang juga harus diperhatikan dalam menyusun menu anak balita adalah variasi dalam penyajian masakan agar anak
tidak merasa bosan dan mau makan dengan senang. Karena anak balita juga sudah mengenal rasa bosan terhadap
makanan, juga sudah mengetahui rasa apa yang disukai dan tidak disukai.

Berikut ini adalah panduan pola makan sehari-hari bagi anak balita. Dengan panduan ini ibu bisa membuat dan
menyusun menu anak balita dengan nutrisi seimbang. Hindari penyajian makanan dan minuman yang tidak baik,
misalnya banyak mengkonsumsi makanan manis, minuman ringan atau sari buah kemasan atau makanan yang dapat
membuat anak balita tersedak seperti kacang, anggur atau permen.

Panduan untuk menyusun menu anak balita:

1. Kelompok Gandum: misalnya satu potong roti, setengah cangkir nasi atau pasta atau setengah gelas sereal
masak yang dikombinasikan dengan sedikit sereal siap saji. Sajikan 6 kali dalam sehari.
2. Kelompok Nabati: misalnya setengah gelas sayuran potong atau satu gelas sayuran daun. Sajikan 3 kali sehari.
3. Kelompok Buah-buahan: satu jenis buah, gelas jus buah murni (tanpa gula), gelas buah kaleng atau
gelas buah kering. Sajikan 2 kali sehari.
4. Kelompok Susu: satu gelas susu atau yogurt atau 2 ons keju. Bisa disajikan 2 kali sehari.
5. Kelompok Daging: 2-3 ons daging lunak/unggas/ikan yang sudah dimasak, gelas kacang kering masak. 1
ons daging bisa menggantikan 2 sdm mentega atau 1 butir telur. Sajikan 2 kali sehari.
6. Lemak, Minyak dan Gula: Kandungan lemak dalam makanan tidak boleh lebih dari 30%. Perhatikan juga
jenis lemak yang dikonsumsi. Lemak jenuh yang terdapat pada daging, produk susu dan kelapa dapat
meningkatkan kadar kolesterol. Lebih baik gunakan lemak jenuh yang terdapat pada zaitun dan jagung.Lemak
jenuh yang dikonsumsi setiap hari tidak boleh lebih dari 10%

Untuk memperolah nutrisi dan gizi yang tepat, anak balita harus mengkonsumsi beragam jenis makanan.

Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menyusun menu anak balita agar mendapat nutrisi yang baik:

1. Sajikan jenis makanan yang beragam.


2. Pilih makanan kaya serat dari jenis gandum, sayuran dan buah-buahan.
3. Pilih makanan yang rendah lemak dan rendah kalori.
4. Batasi konsumsi gula dan garam, jangan berlebihan.
5. Pilih makanan yang mengandung cukup kalsium dan zat besi .
6. Hindari penyediaan makanan dan minuman berkalori tinggi, minuman ringan dan es krim.
7. Ciptakan kebiasaan memilih makanan sehat dalam keluarga.

http://rekiarjulianahs.blogspot.com/2012/09/perhitungan-kebutuhan-gizi-bayi-dan_23.html

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN BALITA

MAKANAN BAYI
ASI (Air susu ibu) merupakan makanan yang terbaik sampai bayi berumur 2 tahun. Asi diberikan segera setelah
bayi lahir tanpa diberikan makanan pendamping sampai bayi berumur 6 bulan. (ASI EKSKLUSIF). Pemberian
makanan pendamping ASI diberikan setelah bayi berumur 6 bulan dengan cara bertahap dari mulai konsistensi
encer sampai kental dan padat.
MAKANAN ANAK BALITA
Untuk usia 1-3 tahun , makanan masih dalam bentuk lunak dengan jadwal makan seperti anggota keluarga yang
lain. Susu masih merupakan makanan yang esensial bagi anak. Konsumsi sayuran tetap harus diperhatikan.
Makanan snack diberikan dalam porsi sedang dan tidak mengganggu makanan utama.

Pengaturan makan untuk bayi dan anak sangat diperhatikan karena berada dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan. Ada
dua
tujuan pengaturan makanan untuk bayi dan anak :
1. Memberikan zat yang cukup bagi kebutuhan hidup yaitu untuk pemeliharaan dan/atau pemulihan serta
peningkatan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor, serta melakukan aktivitas fisik.
2. Mendidik kebiasaan makan yang baik.
Makanan untuk bayi dan anak haruslah memenuhi syarat syarat sebagai berikut :
1. Pengaturan makanan dan perencanaan menu harus hati-hati dan sesuai dengan kebutuhan kesehatannya.
2. Memenuhi kecukupan energy dan semua zat gizi sesuai dengan umur.
3. Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan makanan yang tersedia setempat,
kebiasaan makan, dan selera terhadap makan.
4. Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan keadaan faali bayi/anak.
5. Rasa dan cara penyajian makanan sangat mempengaruhi kemauan anak
6. Makanan yang tidak disukai anak juga tidak perlu dipaksakan
7. Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.
8. Memperhatikan kesehatan gigi

KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN BALITA


ENERGI
Kebutuhan energy sehari anak pada tahun pertama kurang lebih 100-120 kkal/kg berat badan. Untuk tiap 3 tahun
pertambahan umur kebutuhan energy turun kurang lebih 10 kkal/kg berat badan. Pedoman umum : 1.000 kkal +
100 kkal/tiap tahun umur
Penggunaan energy dalam tubuh adalah sebagai berikut :
1. 50 % untuk Metabolisme Basal (MR), atau sebanyak 55 kkal/ kg berat badan sehari. Setiap kenaikan suhu
tubuh sebesar 1C menyebabkan kenaikan MR sebesar 10 %.
2. 5 10 % untuk Specific Dynamic Action (SDA)
3. 12 % untuk pertumbuhan
4. 25 % untuk aktivitas fisik atau sebanyak 15-25 kkal/kg berat badan sehari
5. 10 % terbuang melalui feses.
PROTEIN
Utamakan sumber protein hewani tetapi variasikan dengan protein nabati. Protein dalam tubuh merupakan sumber
asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yaitu untuk :
1. Pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, hemoglobin, enzim, hormone dan antibody
2. Menggantikan sel sel yang rusak
3. Memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh
4. Sumber energy
AIR
Air merupakan zat gizi yang sangat penting bagi bayi dan anak karena :
1. Bagian terbesar dari tubuh terdiri atas air
2. Kehilangan air melalui kulit dan ginjal pada bayi dan anak lebih besar daripada orang dewasa.
3. Bayi dan anak lebih mudah terserang penyakit yang menyebabkan dehidrasi seperti diare berat dan muntah-
muntah.
LEMAK
Kebutuhan lemak dianjurkan 10- 20 % dari energy total. Untuk bayi dan anak dianjurkan 1-2 % energy total
berasal dari asam lemak esensial (asam linoleat) untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan kulit.

KHARBOHIDRAT
Kebutuhan kharbohidrat dianjurkan 60- 70 % dari energy total. Pada PASI dan sebagian besar formula bayi, 40-50
% kandungan kalori berasal dari kharbohidrat , terutama laktosa.
MINERAL
Kebutuhan kalsium cukup tinggi (800 mg/hari), penting utk cegah osteoporosis, per tumbuhan tulang &
gigi (susu, keju, yogurt,dll)
Perhatikan asupan zat besi (konsumsi daging,ayam, ikan,sereal, sayuran warna hijau setiap hari

http://www.lusa.web.id/gizi-seimbang-bagi-bayi/

Prinsip Gizi Seimbang Bagi Bayi

Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan tumbuh kembang, bayi
memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan /
pendamping ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu, makanan tambahan sewaktu
hamil / menyusui, stress mental dan sebagainya. Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kgBB/ hari.
Oleh karena itu, susu bayi mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan 150-160 cc susu tiap
kgBB. Tetapi tidak semua bayi memerlukan jumlah energi tersebut.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Makanan pada Bayi

Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya pengaturan makan untuk bayi dan anak dapat berhasil dengan baik adalah
sebagai berikut :

1. Kerjasama ibu dan anak.


Dimulai pada saat kelahiran bayi dilanjutkan sampai dengan anak mampu makan sendiri. Makanan hendaknya
menyenangkan bagi anak dan ibu. Ibu yang tegang, cemas, mudah marah merupakan suatu kecenderungan
untuk menimbulkan kesulitan makan pada anak.
2. Memulai pemberian makan sedini mungkin.
Pemberian makan sedini mungkin mempunyai tujuan menunjang proses metabolisme yang normal, untuk
pertumbuhan, menciptakan hubungan lekat ibu dan anak, mengurangi resiko terjadinya hipoglikemia,
hiperkalemi, hiperbilirubinemia dan azotemia.
3. Mengatur sendiri.
Pada awal kehidupannya, seharusnya bayi sendiri yang mengatur keperluan akan makanan. Keuntungannya
untuk mengatur dirinya sendiri akan kebutuhan zat gizi yang diperlukan.
4. Peran ayah dan anggota keluarga lain.
5. Menentukan jadwal pemberian makanan bayi.
6. Umur.
7. Berat badan.
8. Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan).
9. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.
10. Kebiasaan makan (kesukaan, ketidaksukaan dan acceptability dari jenis makanan dan toleransi daripada anak
terhadap makanan yang diberikan).

A. Masa Balita
Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat. Disertai dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan kwalitas tinggi. Akan tetapi,
balita termasuk kelompok lawan gizi, mereka mudah menderita kelainan gizi karena kekurangan makanan yang dibutuhkan.
(sediaoetama 2000) Masalah gizi balita yang harus dihadapi Indonesia pada saat ini adalah masalah gizi kurang dan masalah gizi
lebih. Masalah gizi kurang disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, sanitasi lingkungan yang kurang baik,
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi dan kesehatan, sedang Masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi
pada masyarakat disertai dengan kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan. (almasteir, 2002)
Pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Disertai dengan perubahan yang
memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan kwalitas tinggi.
Gizi merupakan salah satu penentu kwalitas sumber daya manusia. Akibat kekurangan gizi akan menyebabkan beberapa efek
serius seperti kegagalan pertumbuhan fisik serta tidak optimalnya perkembangan dan kecerdasan. Akibat lain adalah terjadinya
penurunan produktifitas, menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit yang akan meningkatkan resiko kesakitan dan
kematian.
Gizi yang baik sangat diperlukan untuk proses tumbuh kembang bagi anak-anak yang normal ditinjau dari segi umur, anak balita
yaitu anak yang berumur di bawah lima tahun, merupakan anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang adalah merupakan
golongan yang paling rawan terhadap kekurangan kalori protein. (Back, 2000)

2. Kebutuhan Gizi Balita


Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya energi energi dan protein. Kebutuhan energi sehari anak untuk
tahun pertama kurang lebih 100-120 kkal/ kg berat badan. Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur, kebutuhan energi turun kurang
lebih 10 kkal/ kg berat badan. Energi dalam tubuh diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat, lemak dan juga protein. Protein
dalam tubuh merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yaitu untuk pertumbuhan dan
pembentukan protein dalam serum, mengganti sel-sel yang rusak, memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh, serta
sebagai sumber energi. Lemak merupakan sumber kalori berkonsentrasi tinggi, selain itu lemak juga mempunyai 3 fungsi,
diantaranya sebagai sumber lemak esensial, sebagai zat pelarut vitamin A, D, E, K, serta dapat memberi rasa sedap dalam
makanan. Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan adalah 60-70% dari total energi. Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari beras,
jagung, singkong, tepung-tepungan, gula, dan serat makanan. Serat makanan sangat penting untuk menjaga kesehatan alat
pencernaan. Vitamin dan mineral pada masa balita sangat diperlukan untuk mengatur keseimbangan kerja tubuh dan kesehatan
secara keseluruhan. Kebutuhan akan vitamin dan mineral jauh lebih kecil dari pada protein, lemak, dan karbohidrat.
Ada beberapa hal yang perl dihindari bagi anak agar makannya tidak berkurang, seperti membatasi makanan yang kurang
menguntungkan, seperti coklat, permen, kue-kue manis karena dapat membuat kenyang sehingga nafsu makan berkurang.
Menghindari makanan yang merangsang seperti pedas dan terlalu panas, menciptakan suasana makan yang tentram dan
menyenangkan, memilih makanan dengan nilai gizi tinggi, memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan, tidak memaksa
anak untuk makan serta tidak menghidangkan porsi makanan terlalu banyak.
Usia balita dapat kita bedakan menjadi 2 golongan, yang pertama adalah balita usia 1-3 tahun. Jenis makanan yang paling disukai
anak balita di usia ini biasanya adalah makanan yang manis-manis, seperti cokelat, permen, es krim, dll. Pada anak usia ini
sebaiknya makanan yang banyak mengandung gula dibatasi, agar gigi susunya tidak rusak atau berlubang (caries). Pada usia,
biasanya anak sangat rentan terhadap gangguan gizi, seperti kekurangan vitamin A, zat besi, kalori dan protein. Kekurangan
vitamin A dapat mengakibatkan gangguan fungsi pada mata, sedangkan kekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan dan kecerdasan anak.
Kedua adalah anak usia 4-6 tahun. Pada usia ini, anak-anak masih rentan terhadap gangguan penyakit gizi dan infeksi. Sehingga
pemberian makanan yang bergizi tetap menjadi perhatian orang tua, para pembimbing dan pendidik di sekolah. Pendidikan
tentang nilai gizi makanan, tidak ada salahnya mulai diajarkan pada mereka. Dan ini saat yang tepat untuk menganjurkan yang
baik-baik pada anak, karena periode ini anak sudah dapat mengingat sesuatu yang dilihat dan didengar dari orang tua dan
lingkungan sekitarnya. Sehingga akhirnya anak dapat memilih menyukai makanan yang bergizi.

3.Gizi Anak Usia 0-12 Bulan


Bayi memerlukan zat gizi untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sejak masa janin berusia 4 bulan, lahir, sampai
berumur satu tahun (periode kritis). Perkembangan otaknya akan optimal apabila terpenuhi kebutuhan nutrisinya baik dalam segi
mutu ataupun jumlah.
Untuk bayi 0 6 bulan tidak perlu makanan lain, kecuali ASI(ASI ekslusif). Pada masa itu saluran pencernaan bayi masih peka,
sehingga hanya ASI yang mampu dicerna dan diserap usus.
Hal yang perlu diperhatikan, adalah sbb:
a. Makanan bayi harus dapat memenuhi tujuan pemberian makanan yaitu:
- Untuk tumbuh kembang
- Untuk memenuhi kebutuhan psikologis.
- Keperluan edukatif/pendidikan untuk melatih kebiasaan makan yang baik.
b. Pengenalan makanan pendamping ASI dilaksanakan secara bertahap dan berangsur-angsur. Berikan makanan bayi sedikit
demi sedikit dari bentuk encer berangsur ke bentuk yang lebih kental.
c. Makanan baru diperkenalkan satu persatu agar diterima dengan baik.
d. Urutan pemberian makanan pelengkap : Buah-buahan, tepung-tepungan, sayuran, daging. Sumber protein hewani misalnya
kuning telur diberikan terakhir (umur 6 bulan)
e. Perhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan (alat makan dan minum)
f. Libatkan peran ayah dan anggota keluarga lainnya.

4. Makanan Lumat/Lembik
a. Bayi berumur 6-9 bulan mulai dapat diperkenalkan dengan makanan lembik yaitu berupa Tim saring, bubur tepung, dan lambat
laun pindah ke makanan lembik seperti tim saring.
b. Tim saring dapat dibuat sendiri yang terdiri dari bahan-bahan sebagai berikut : Makanan pokok(beras) 20 gr, lauk hewani(daging
ayam) 25 gr, lauk nabati (tahu tempe) 20 gr, sayuran (wortel bayam) 25 gr, air 3 4 gelas.
c. ASI terus diberikan sesuka bayi.

6. Makanan Lunak
1. Bayi umur 9-12 bulan diberi makanan lunak berupa bubur nasi lengkap atau tim lengkap tanpa disaring lagi. Bayi jangan diberi
makanan yang terlalu banyak mengandung minyak, margarin atau mentega karena lemak yang dikandungnya akan memperberat
kerja pencernaannya.
2. Nasi Tim merupakan makanan bayi lengkap gizi, sebagaimana makanan perintis untuk nasi remas lengkap atau hidangan
makanan pokok beserta lauk pauk untuk orang dewasa.
3. ASI terus diberikan sesuka bayi.

7. Cara Menilai Respon Bayi Terhadap Makanan


a. Respon jangka pendek
1. Disukai atau tidak. Anak tampak puas dan senang.
2. Toleransi. Cocok untuk saluran cerna bila tidak menimbulkan gangguan saluran cerna, muntah, kembung, diare.
3. Efek samping. Makanan tidak cocok apabila menimbulkan gejala alergi, asma, eksim, urtikaria
b. Respon jangka panjang
1. Secara keadaan fisik anak aktif, lincah, riang, cerdas, tidak pucat, tidak lemah.
2. Secara antropometri. Bertambah usia bertambah ukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala.

http://nutrisiuntukbangsa.org/gizi-seimbang-untuk-masa-balita/

Kebutuhan Gizi Pada Balita


Kecukupan gizi harus selalu terpenuhi dalam menu sehari-hari si kecil. Kuncinya gizi seimbang!
Gizi seimbang adalah pengaturan makanan yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah seimbang
untuk proses pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan tubuh. Unsur-unsur zat gizi tersebut:
Karbohidrat sebagai sumber tenaga/energi
Karbohidrat berperan penting sebagai sumber energi untuk aktivitas gerak anak. Seperti diketahui, usia balita adalah masa anak
banyak bergerak/bereksplorasi untuk mengembangkan rasa ingin tahunya. Jika kekurangan energi maka akan menghambat minat
anak untuk bereksporasi. Akibatnya rasa ingin tahu anak kurang berkembang, sehingga berdampak pula pada perkembangan
kecerdasannnya. Kebutuhan karbohidrat 50-60% dari energi total. Tapi perlu diperhatikan kelebihan karbohidrat dapat
menyebabkan obesitas.

Makanan sumber karbohidrat antara lain: nasi, jagung, mie, makaroni, bihun, dan terigu, umbi-umbian seperti ketela dan kentang.

Protein sebagai sumber pembangun


Protein mengandung asam amino yang berfungsi sebagai zat pembentuk sel-sel tubuh. Protein paling berperan dalam
pertumbuhan otak, sebab protein berfungsi membentuk DNA, terutama di masa kritis pertumbuhan otak. Kecukupan protein yang
dianjurkan adalah 10-15% dari total energi.
Sumber protein ada dua, hewani dan nabati. Sumber protein hewani ada di daging, ayam, ikan, telur, hati, susu, keju. Sedangkan
sumber protein nabati ada di kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, kacnag tanah, jagung, beras, dan gandum.

Lemak untuk energi dan kecerdasan


Lemak juga berfungsi sebagai sumber energi, pelarut vitamin A,D,E,K, dan penting untuk kecerdasan. ASI adalah makanan bayi
paling sempurna yang mengandung komposisi asam lemak terbaik antara lain asam linoleat dan asam linolenat yang akan
membentuk omega 3,6,9 yang dibutuhkan untuk perkembangan kecerdasan.Konsumsi lemak yang dianjurkan pada balita adalah
15-20% dari energi total. Kelebihan lemak akan menyebabkan obesitas dan penyempitan pembuluh darah, terutama pembuluh
darah jantung dan otak. Sementara kekurangan lemak berakibat kegagalan pertumbuhan, baik fisik maupun kecerdasannya.
Sumber lemak juga ada dua, yaitu lemak hewani dan nabati . Lemak hewati dapat dijumpai pada daging sapi dan ayam,jeroan,
telur, ikan, udang, keju, susu, minyak ikan, lemak sapi/ayam,mentega, dan lain-lain. Sedangkan lemak nabati dijumpai pada
minyak goreng (kelapa/kelapa sawit),santan, margarin, kacang tanah, dan lain-lain.

Vitamin dan Mineral


Vitamin dan mineral berfungsi sebagai pemelihara dan pengatur aktivitas metabolisme dalam tubuh. Umumnya vitamin dan
mineral dijumpai pada sayur dan buah-buahan.Proses tubuh tidak akan berjalan lancar bila tidak ada vitamin yang larut di dalam
air ( vitamin B kompleks dan C)seerta mineral-mineral penting seperti zat besi, yodium, kalsium, dan lain-lain. Anak yang sulit
makan sayur atau buah akan mengalami defisiensi vitamin dan mineral.Dalam jangka panjang defesiensi ini akan mengganggu
metabolisme pencernaan makanan di dalam tubuh. Berbagai hasil penelitian ilmiah membuktikan vitamin dan mineral memberi
efek nyata dalam melindungi sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak dari berbagai penyebab kerusakan yang akan menurunkan fungsi-
fungsinya.
Air sebagai pelarut zat gizi
Air dibutuhkan tubuh untuk berbagai aktivitas dalam tubuh. Asupan air untuk balita sekitar 1000-1500 ml, dalam bentuk
minuman, sayur, buah, jus, dan lain-lain.
http://mamaimut.wordpress.com/2012/01/08/kebutuhan-gizi-pada-balita/

. NUTRISI ANAK BALITA

2. Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan: Mampu menjelaskan pentingnya nutrisi pada anak balita. Mampu
menjelaskan prinsip pemberian makanan pada anak dan balita. Mampu menjelaskan pola makan anak balita yang
baik. Mampu menjelaskan jenis, waktu pemberian dan fungsi makanan selingan.

3. Mengapa gizi yang baik sangat penting bagi balita? Gizi yang baik merupakan salah satu unsur penting dalam
mewujudkan manusia yang berkualitas. Usia balita merupakan usia yang rawan, karena pertumbuhan pada usia balita
sangat menentukan perkembangan fisik dan mental anak di usia remaja dan keberhasilan di saat dewasa. Untuk itu
makanan yang bergizi sangat penting bagi pertumbuhan sel otak yang merupakan dasar kecerdasannya.
Pertumbuhan sel otak yang sangat cepat dan intensif berlangsung sejak bayi dalam kandungan sampai usia kurang
lebih dua tahun dan selanjutnya terus berkembang hingga usia 3 4 tahun dengan kecepatan yang sudah berkurang
bila dibandingkan dengan sebelumnya.

4. Bagaimana pola pemberian makanan yang baik pada balita?

5. POLA MAKAN SEHAT UNTUK BAYI 0 6 BULAN Berikan pada bayi 0 6 bulan HANYA Air Susu Ibu (ASI),
jangan memberikan makanan lainnya karena perut bayi belum cukup kuat mencerna makanan tambahan. Gizi dari
ASI sud a h mencukupi kebutuhan bayi !! ASI yang pertama keluar sangat bermanfaat bagi kekebalan tubuh bayi.
Oleh sebab itu sebaiknya 30 menit setelah dilahirkan, bayi diberikan ASI. Bila mengalami kesulitan minta petugas
kesehatan untuk membantu. Jangan membuang ASI pertama yang berwarna kekuningan karena mengandung zat gizi
dan zat kekebalan yang sangat diperlukan bayi. Berikan ASI sesuai keinginan bayi (sedikitnya 8 kali selama sehari
semalam) Sejak usia 6 bulan, bayi dapat dikenalkan dengan makanan pendamping ASI berupa makanan lumat,
seperti bubur susu, bubur tepung atau pisang. Perlu diingat dalam memberikan makanan pendamping ASI: - ASI
harus lebih diutamakan, sehingga - Berikan ASI lebih dahulu - Berikan ASI sesering dan sebanyak yang diinginkan
bayi/balita - Sesudah prinsip 1-3 di atas dipenuhi, berilah makanan pendamping ASI, dalam porsi kecil-kecil Makanan
pendamping ASI pada usia 6 9 bulan sebaiknya diberikan 2 kali sehari

6. POLA MAKAN SEHAT UNTUK BAYI 6 12 BULAN Sejak anak berusia 6 bulan, makanan lumat lainnya dapat
diperkenalkan seperti bubur nasi, bubur ayam. Tambahkan dalam makanan lumat ini sayuran dan lauk. Pada usia 7
9 bulan, makanan pendamping ASI berupa makanan lembek sebaiknya diberikan 3 kali sehari Sejak usia 9 bulan,
dapat diperkenalkan makanan lembek, seperti nasi tim campur sayur-sayuran dan lauk. Pada usia 9 12 bulan,
makanan pendamping ASI yang berupa makanan lembek sebaiknya diberikan 3 kali sehari. Tambahkan pada menu
bayi buah atau sari buah (jeruk, pepaya, pisang dll).

7. POLA MAKAN SEHAT UNTUK BAYI 12 24 BULAN Tetap berikan ASI sesuai dengan keinginan anak sampai
berusia 2 tahun Sejak usia 1 tahun anak dapat diperkenalkan pada makanan seperti makanan orang dewasa, berupa
nasi lembek, sayur, lauk dan buah Pada usia 1 2 t a h u n, makanan pendamping yang berupa makanan orang
dewasa tersebut sebaiknya diberikan minimal 3 kali sehari Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari (diantara
waktu makan pagi dan siang serta diantara makan siang dan sore/malam), seperti bubur kacang hijau, buah-buahan,
biskuit, nagasari, kue. Ingat makanan selingan bukanlah makanan jajanan, seperti kerupuk, chiki atau permen Pada
usia 1 2 tahun anak dilatih untuk makan makanan yang lebih bervariasi. Semakin bertambah umur anak makanan
yang diberikan dapat semakin keras seperti layaknya makanan yang dimakan oleh orang dewasa.

8. POLA MAKAN SEHAT UNTUK BAYI 24 BULAN ATAU LEBIH Sejak usia 2 tahun anak anak sudah bisa makan
makanan orang dewasa berupa nasi, sayur, lauk, serta buah dan sebaiknya diberikan minimal sebanyak 3 kali sehari
Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari Sejak usia 2 tahun makan yang diberikan harus lebih bervariasi Bila
sudah tidak minum ASI, susu perlu ditambahkan kedalam menu sehari-hari anak
9. Bagaimana Prinsip Pemberiannya? Pemberian makanan harus disesuaikan dengan umur anak, contohnya pada
anak usia 6 bulan mulailah pemberian makanan seperti nasi tim, sari buah, dll. Pengenalan makanan seperti itu
mempermudah pemberian makanan pada usia selanjutnya, sehingga anak tidak menolak bila diberikan makanan
yang beraneka ragam.

10. Pada anak usia 1 tahun keatas hendaknya diberikan makanan yang sama dengan makanan yang dimakan orang
dewasa (keluarga) dengan menggunakan bahan makanan yang beragam. Makanan yang diberikan sebaiknya harus
mengandung unsur-unsur dibawah ini : Makanan sumber tenaga yang diperoleh dari bahan makanan sumber
karbohidrat. Makanan ini diperlukan untuk aktivitas anak seperti bermain, berlari dan lain-lain. Makanan sumber zat
pembangun yang dapat diperoleh dari bahan makanan sumber protein hewani dan protein nabati. Makanan ini
diperlukan untuk pembentukan berbagai jaringan tubuh baru , seperti pertumbuhan gigi, tulang dan bagian tubuh
lainya. Makanan sumber Vitamin dan Mineral terutama vitamin A, D, E, K, B Kompleks dan C. Makanan ini diperlukan
untuk mengatur proses metabolisme dan pertumbuhan tubuh. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral dapat
diperoleh dari sayuran dan buahbuahan.

11. Memasuki usia 2 tahun anak mulai menunjukan rasa suka pada makanan yang diberikan ibunya. Jika hal ini
terjadi jangan coba memaksa anak untuk makan sesuatu yang tidak disukainya, berilah makanan alternatif lain. Jika
anak menolak untuk makan sayuran, cobalah mengolah sayuran dengan variasi lain. Kalau anak tetap menolak,
gantilah dengan memberi buahbuahan namun jangan berhenti mencoba, upayakan terus agar anak mau
makan/suka dengan sayuran. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemberian makan pada anak pada saat
anak lapar. Suasana makan yang menyenangkan sangat membantu untuk membangkitkan selera makan anak. Hal
lain yang tidak kalah penting adalah penampilan makanan yang semenarik mungkin.

12. Bagaimana sebaiknya pola makan untuk anak balita? Pola makan untuk anak balita berbeda dengan anak usia
sekolah, remaja dan orang dewasa, terutama pada jumlah porsi dan frekuensi pemberian makan. Pemberian makan
pada anak balita dengan porsi kecil tapi sering tetap memegang peran. Adapun pembagian waktu makan adalah
sebagai berikut : 1. Bangun Tidur 2. Makan Pagi 3. Selingan Pagi 4. Makan Siang 5. Selingan Sore 6.
Makan Malam 7. Sebelum Tidur

13. Pembagian makan di atas dapat berupa : 1. Sumber Zat Tenaga : 3 - 4 Piring ( 1 gelas nasi / penggantinya seperti
: mie, bihun, dll ) 2. Sumber Zat Pembangun : 4 - 5 Porsi lauk @ 50gr , seperti : telur, daging, ikan, tahu, tempe. 3.
Sumber Zat Pengatur 2 - 3 Porsi sayuran dan buahbuahan yang berwarna . 1 Porsi sayuran = 1 mangkuk sayuran,
terdiri dari berbagai sayuran berwarna ; 1 porsi buah + 100gr

14. Bagaimana dengan makanan selingan? Pada uraian diatas disampaikan adanya makanan selingan. Makanan
selingan mempunyai peranan penting, terutama bila anak tidak cukup mengkonsumsi seluruh porsi dari makanan
utamanya, seperti makan pagi, siang dan malam. Tapi terkadang ibuibu cenderung memberikan makanan selingan
berlebih pada anaknya sehingga nafsu makan pada saat makan (makanan utama) menurun. Pilihlah makanan
selingan yang bergizi, seperti kue-kue, buah-buahan yang sudah diolah ataupun makanan jadi dari bahan-bahan yang
bergizi (contoh: kolak pisang, bubur kacang hijau dll). Pemberian makanan selingan diberikan hanya pada waktu
antara makan pagi dan makan siang (Jam 09.0010.00) atau di antara makan siang dan makan malam (jam 15.00
16.00).

15. Apa fungsi makanan selingan? Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam makanan
selingan. Melengkapi masukan zatzat gizi yang mungkin kurang dalam makanan pagi, siang dan malam. Mengisi
kekurangan kalori akibat banyaknya aktivitas anak usia balita. Dapat berfungsi mengatasi anak yang rewel.

16. Bagaimana dengan makanan selingan yang lain? Makanan selingan yang terdiri
dari sumber kalori saja seperti : gulagula, permen, es sirup, manisan, dll. merupakan
makanan selingan yang kurang baik, karena akan mengganggu nafsu anak dan dapat
merusak gigi. Akan lebih baik bila ibu-ibu benar-benar memperhatikan pemberian
makanan selingan pada anak balitanya dengan tidak mengabaikan pemberian
makanan utama.

17. Tabel Pola Pemberian Makan Pada Balita: Umur anak Jenis makanan ASI
Makanan lumat Makanan lembek Makanan keluarga Umur 0-4 bulan, cukup ASI saja
(ASI ekslusif).Makin sering ASI diberikan makin baik 0-4 bulan Umur 4-6 bulan ASI
ditambah makanan pendamping ASI berupa makanan lumat 4-6 bulan Umur 6-12
bulan ASI ditambah makanan pendamping ASI berupa makanan lembek 6-12 bulan
Umur 1-2 tahun ASI ditambah makanan keluarga 1-2 tahun Umur 2 tahun atau lebih
makanan keluarga ditambah susu 2 tahun ke atas

http://www.slideshare.net/alunand350/nutrisi-anak-balita

Vemale.com - Banyak makanan yang diproduksi oleh pabrik-pabrik makanan. Mulai dari makanan untuk bayi hingga
manula. Terlebih lagi untuk anak-anak, para produsen makanan berlomba untuk menjaring konsumen dengan produk
yang lezat, disukai anak-anak dan balita, tetapi... tidak ada yang bisa memastikan apakah makanan-makanan
tersebut memiliki dampak pada kesehatan.

Balita dan anak-anak cenderung menyukai makanan yang manis dan gurih, sehingga mereka akan langsung memilih
pizza, donat atau snack kaya karbohidrat dan kaya perasa buatan ketimbang seporsi sayur buatan Anda. Padahal
Anda tahu mana yang lebih sehat. Jangan menyalahkan mereka, karena yang harus Anda ubah adalah menu
makanan mereka. Buatlah menu yang cocok dengan lidah dan selera mereka.

Menjaga balita dari kelebihan gula, garam dan kalori sudah menjadi tugas Anda. Agar kandungan nutrisi yang
dibutuhkan balita Anda tidak hilang, ada baiknya jika Anda mengolah sendiri makanan sehat ini. Tidak sulit
membuatnya, Anda pasti bisa menyajikan menu-menu lezat ini. Bersih, lezat, sehat dan kaya serat.

1. Potongan blueberry dan yogurt

Balita tidak akan menolak makanan yang lezat dan lembut ini. Buah blueberry segar kaya akan vitamin C dan
antioksidan. Yogurt kaya protein dan mineral. Keduanya bisa membuat daya tahan tubuh balita Anda terjaga.

2. Potongan apel segar yang dioles ke selai kacang

Ini adalah menu yang lezat. Apel yang 'kres' dicampur dengan gurih selai kacang. Apel kaya vitamin C dan vitamin A.
Selai kacang kaya dengan protein dan lemak baik. Lebih baik lagi jika Anda membuat sendiri selai kacang ini agar
tidak banyak mengandung gula.

3. Omelet telur
Balita Anda tentu suka dengan menu sederhana ini. Telur kaya dengan protein yang baik untuk masa pertumbuhan
balita Anda. Omelet ini juga membantu si balita kenyang lebih lama. Pilih telur ayam kampung untuk menu omelet ini.

4. Sereal dari gandum dan susu

Menu ini adalah kesukaan anak-anak dan kaya serat. Campur sereal, susu dan beri potongan kecil buah segar
seperti strawberry atau apel. Pastikan Anda memilih sereal yang tidak memakai banyak gula dan pemanis buatan.
Jika si kecil merasa sereal ini kurang manis, beri sedikit madu.

5. Lumatan pisang dan alpukat

Perpaduan manis pisang dan gurih alpukat akan membuat balita Anda suka. Dengan kandungan serat yang tinggi,
kandungan kalium pada pisang baik untuk menjaga kesehatan buah hati Anda. Jangan takut dengan lemak nabati
pada alpukat, ini baik untuk menjaga kesehatan jantung si kecil.

6. Bubur sayur

Sulit membujuk balita makan sayur? Buatkan bubur sayur yang rendah lemak dan bebas perasa buatan. Campur
sayur seperti wortel, brokoli, kembang kol dengan plain yogurth, bawang putih, perasan lemon, sedikit garam, merica
dan madu. Sehat dan alami bukan?

7. Smoothies

Minuman lembut ini tidak akan ditolak oleh balita Anda. Blender buah kesukaannya dengan plain yogurt, tambahkan
sedikit gula. Ini jauh lebih sehat daripada jus yang dijual dalam kemasan.

8. Roti tawar gandum dan selai keju

Daripada memilih roti tawar warna putih, pilih roti tawar yang terbuat dari gandum utuh. Jenis ini lebih kaya serat dan
lebih sedikit kalori dibanding dengan roti tawar putih. Selai keju kaya akan protein, pilih yang rendah garam. Bisa juga
Anda oles dengan selai strawberry atau selai kacang buatan sendiri.

Dengan banyaknya menu, nutrisi yang sehat untuk balita Anda dapat terjaga. Anda juga bisa menjadikan menu di
atas sebagai menu yang sehat untuk Anda dan seluruh keluarga. (vem/wsw)

http://www.vemale.com/relationship/ibu-bayi-dan-balita/7554-makanan-sehat-dan-lezat-untuk-balita.html

menu makanan sehat untuk bayi balita


Menu makanan sehat - Apel adalah salah satu menu makanan sehat bagi balita. satu buah apel sehari sangat

dianjurkan oleh dokter untuk konsumsi balita, tapi diharuskan untuk memberikan apel yang berasa manis dan

jangan dahulu memberikan apel yang berasa masam.

buah apel dapat diberikan pada saat usia bayi 6 bulan keatas, bisa berupa selai apel yang banyak dijual,atau

untuk mencari aman, kita bisa ebuat sendiri selai apel segar. dan juga memilih jenis dan habitat asli apel juga

penting, Sebaiknya Anda membeli apel organik karena 91% dari apel yang diuji oleh USDA ditemukan

mengandung residu pestisida. JikaIndonesia terbaru membeli saus apel, membaca label untuk memastikan

bahwa tidak ada tambahan gula ke campuran mereka. Asam askorbat merupakan salah satu bahan tambah untuk

saus apel yang harus diperhatikan. Ini adalah Vitamin C dan digunakan sebagai pengawet untuk menjaga saus

apel menjadi coklat.

MENU MAKANAN SEHAT


Membuat menu makanan sehat untuk bayi :

Carilah apel yang segar yang tanpa luka (gembuk:bahasa jawanya).

selanjutnya dikupas, dan menanak apel sampek lunak, karena diusia 6 bulan keatas bayi masih membutuhkan

masakan lunak, halus, karena alat pencernaan masih sangat riskan

selanjutnya bisa langsung disajikan atau bisa membuat model makanan baru dengan mencampurkan

3 apel menengah buang biji dan potong menjadi 8 potongan

1/2 bawang merah potong 1 inci irisan

1 sdm minyak zaitun extraalami

garam dan merica sedikit saja

Panaskan oven sampai 400 F dan campuran apel dan bawang dengan garam ekstra minyak zaitun dan merica.

Menyebar campuran apel di atas loyang dan panggang sampai apel lunak sekitar 15 menit.
http://bedahdigital.wordpress.com/2012/02/27/menu-makanan-sehat-untuk-bayi-balita/

Gizi Balita adalah hal paling utama yang harus diperhatikan oleh orang tua jika ingin tumbuh kembang putra putrinya
maksimal.

Pemenuhan gizi pada setiap balita merupakan suatu keharusan karena hal ini sangat berpengaruh pada masa depan si buah
hati, terutama pada 5 tahun pertama, karena apa yang terjadi selama 5 tahun pertama tersebut sangat menentukan tahun
demi tahun pertumbuhan dan perkembangannya. Hal inilah yang seharusnya mendasari setiap orang tua untuk berusaha
agar gizi balitanya terpenuhi semaksimal mungkin.

Tapi apa saja sih zat gizi yang dibutuhkan oleh anak kita agar tumbuh kembangnya maksimal?

Berikut beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan oleh setiap balita yang sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya.

1. Vitamin A, D, E dan K

Ke-4 vitamin ini sangat vital bagi pertumbuhan balita Anda. Jadi, usahakan agar asupan vitamin ini terpenuhi setiap
harinya. Seperti kita ketahui, vitamin A sangat baik untuk penglihatan dan kesehatan kulit balita kita, sedangkan vitamin D
berperan penting dalam meningkatkan penyerapan kalsium serta membantu pertumbuhan tulang dan gigi anak. Sementara
vitamin E memiliki antioksidan yang membantu pertumbuhan sistem syaraf dan pertumbuhan sel. Vitamin K membantu
pembekuan darah.

2. Kalsium

Merupakan mineral yang sangat dibutuhkan oleh balita dalam pembentukan massa tulangnya. Kalsium sangat penting untuk
membentuk tulang yang kuat sehingga balita Anda terhindar dari patah tulang ketika mulai belajar memanjat dan aktif
bermain. Kebutuhan harian balita akan kalsium umumnya sebesar 500mg/hari. Sumber makanan dari kalsium antara lain
susu, keju, tahu, brokoli, tomat, oatmeal, kacang-kacangan, dan ikan salmon.

3. Vitamin B dan C

Fungsi dari vitamin B antara lain meningkatkan sistem syaraf dan imun tubuh balita Anda, meningkatkan pertumbuhan sel,
serta mengatur metabolisme tubuh. Sementara vitamin C berfungsi untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh
balita serta mencegah sariawan.

Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin B antara lain beras merah, pisang, kacang-kacangan, ikan, daging dan
telur. Sementara untuk memenuhi gizi balita Anda dengan vitamin C, Anda dapat memperolehnya dari tomat, kentang,
stroberi serta sayur-sayuran hijau.

4. Zat Besi
Balita sangat membutuhkan zat besi terutama untuk membantu perkembangan otaknya. Jika kebutuhan gizi balita akan zat
besi tidak terpenuhi, kemungkinan ia akan mengalami kelambanan dalam fungsi kerja otak. Sumber makanan yang
mengandung at besi antara lain daging, ikan, brokoli, telur, bayam, kedelai serta alpukat.

Saatnya bagi para orang tua untuk lebih waspada dalam memenuhi gizi balitanya agar tumbuh kembang si kecil bisa
maksimal dan ia berhasil mencapai masa depannya dengan gemilang karena terpenuhinya gizi balita secara maksimal.

http://duniaanak.org/makanan-anak/gizi-balita-beberapa-nutrisi-penting-balita.html

Gizi Bagi Balita Balita yang tercukupi dengan baik akan kebutuhan gizi bagi kesehatan tubuhnya, biasanya terlihat lebih
aktif, cerdas dan ceria. Ia terlihat begitu periang dan padai bersosialisasi dengan lingkungan disekitranya. Ini di karenakan
gizi marupakan salah satu faktor yang cukup penting bagi proses kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan balita. Akan
menjadi hal yang cukup menyenangkan tentu, jika orang tua memiliki balita yang sehat dari segi fisik dan psikisnya.

Kesehatan serta pertumbuhan fisik balita cukup erat kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi. Jika seorang balita sering
diberi asupan makanan yang mengandung zat-zat yang tidak baik, seperti jenis makanan yang mengandung bahan
pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan, pelezat makanan dan yang sejenisnya, maka bisa dipastikan hal itu akan
langsung terlihat efeknya bagi kesehatan tubuh. Maka, pemberian makanan dengan pemenuhan gizi yang memadai adalah
cara yang tepat untuk menjaga kesehatan serta tumbuh kembang balita. Jadi, perhatikan dengan baik pola makan untuk
balita.

Di sini, kita akan bersama-sama mengulas sedikit mengenai arti penting gizi bagi balita. Ada beberapa faktor yang menjadi
alasan kenapa orang tua harus benar-benar memperhatikan jenis makanan yang diberikan untuk putra-putrinya, terutama
yang masih berusia balita.

Di antara manfaat maupun arti penting pemenuhan gizi bagi balita adalah:
Untuk mengoptimalkan kesehatan dan perkembangan balita.

Pemenuhan gizi yang sempurna pada balita akan membuat sistem imun pada balita menjadi kuat dan cenderung lebih tahan
terhadap serangan penyakit. Di samping itu, balita yang sehat juga cenderung akan lebih cepat beradaptasi dan mudah
menangkap respon dalam proses belajar di lingkungan sekitarnya.

Untuk menjaga sitem kekebalan tubuh dari penyakit.

Pada masa balita, sistem kekebalan tubuh belum benar-benar terbentuk dengan sempurna. Oleh karena itu balita harus
mendapatkan asupan gizi yang cukup. Gizi akan membantu membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga balita
tidak akan mudah terserang sakit. Adapun untuk menyediakan gizi yang cukup bagi balita, maka cukup dengan cara di beri
makanan yang sehat dan seimbang yang biasa di kenal dengan 4 sehat 5 sempurna.

Untuk mempercepat proses pertumbuhan.

Gizi sangat berpengaruh dalam membantu proses pertumbuhan balita. Balita yang terpenuhi dengan baik asupan gizi
cenderung akan mengalami peningkatan tinggi badan dan berat badan lebih baik di banding balita yang kekurangan gizi.

Untuk menunjang kecerdasan berfikir dan pertumbuhan otak.

Jika gizi yang diperlukan oleh otak tidak terpenuhi, maka perkembangan otak akan terhambat, dan hal tersebut secara
otomatis akan berakibat pada lemahnya tingkat kecerdasan balita.

http://duniaanak.org/kesehatan-anak/arti-penting-gizi-bagi-balita.html
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu si kecil makan dan
mendapatkan nutrisi yang ia butuhkan. Siapkan menu yang menarik dan
berkreasi lah dengan menu-nya.
Memberi makan balita membutuhkan kesabaran dan kreatifitas. Banyak para ibu yang mengeluh lantaran balita mereka menolak
untuk makan dan sangat selektif dengan makanan yang disajikan. Hampir semua balita memiliki kebiasaan untuk menyukai satu
jenis makanan saja dalam satu hari. Selain itu, sayuran atau buah menjadi makanan yang paling sulit untuk mereka sukai. Padahal
mereka juga membutuhkan vitamin dan serat yang ada dalam buah dan sayuran. Sebenarnya makanan apa saja yang dibutuhkan
mereka dalam satu hari?

Seorang balita membutuhkan kalori sekitar 1000-1300 per hari. Tapi nyatanya, kebutuhan kalori ini akan sulit terpenuhi jika si kecil
menolak untuk makan. Sehingga Anda pun harus pintar-pintar mengakali pola makannya, agar kebutuhan kalori mereka terpenuhi.

Balita biasanya belum tentu mau mengkonsumsi tiga kali makan besar dalam satu hari. Biasanya mereka hanya berselera untuk
satu kali makan besar dan beberapa kali makan kecil atau camilan. Sehingga Anda juga bisa mengira-ngira berapa banyak
makanan yang perlu Anda siapkan.

Berikut beberapa tips yang dapat digunakan untuk membantu mereka


mendapatkan pola makan yang seimbang:
Tawarkan camilan dalam sebuah wadah besar yang menarik. Sajikan makanan dalam cup berwarna-warni, cetakan puding atau
cetakan muffin, biarkan ia mengeksplorasi berbagai makanannya.
Buatkan saus dari berbagai jenis sayuran/daging. Berikan snack seperti roti, crackers atau sayuran dan sajikan bersama saus
yang telah Anda buat dari berbagai jenis sayuran/daging.
Bentuk sandwich atau pizza dengan menggunakan cookie cutter, sajikan dalam porsi kecil.
Sajikan semua makanan dalam porsi kecil. Jangan pernah menyediakan porsi besar, sebab kapasitas perutnya masih cukup kecil.
Jika ia tidak mau menghabiskan makanan, jangan simpan sisa makanannya. Coba tawarkan lagi makanan yang sama beberapa
jam kemudian. Jika ia menolak, berikan makanan yang lain.
Berikan buah bergantian dengan sayur. Jika ia menolak mengkonsumsi sayur, coba berikan buah. Anda bisa memberikan pisang
atau alpukat sebagai sumber energi disaat mereka menolak makanan besar, sehingga gula darah mereka dapat stabil dan
mereka tidak menjadi rewel (cranky).

Tidak semua anak mau menerima makanan baru dengan mudah. Tapi Anda bisa terus mencoba memberikan hingga beberapa
kali. Jika ia tidak mau makan berat tiga kali dalam sehari, berikan makan berat paling tidak satu kali. Anda bisa memberikan
makanan kecil yang padat kalori dengan nutrisi yang seimbang untuk camilannya, misalnya risol, kroket, mie schotel, dll.

Hal terpenting yang harus Anda ingat mengenai pola makan si kecil adalah, selalu siapkan makanan dalam porsi kecil dan cek
berat badannya setiap bulan. Jika berat badannya menurun, segera berkonsultasi dengan dokter anak, tapi selama berat
badannya tidak menunjukkan penurunan, Anda tidak perlu khawatir.
http://www.nutriclub.co.id/my_toddler/Pages/pola_makan_balita.aspx

Perkembangan balita Ibu


Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat, Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental
yang pesat. Pada masa ini otak balita Ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih
lancar.

Beda menu balita dengan orang dewasa


A Balita memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari orang dewasa. Mereka butuh lebih banyak lemak dan lebih sedikit serat.
Cermati perbedaan ini saat Ibu merencanakan menu makan balita:

Gula & Garam - lupakan penggunaan gula dan garam pada menu bayi. Kalau pun ia sudah berusia di atas 1 tahun, batasi
penggunaannya. Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram.
Cermati makanan balita Ibu karena makanan orang dewasa belum tentu cocok untuknya. Kadang makanan Ibu terlalu banyak
garam atau gula, atau bahkan mengandung bahan pengawet atau pewarna buatan.

Porsi Makan - Porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa. Mereka membutuhkan makanan sumber energi yang
lengkap gizi dalam jumlah lebih kecil namun sering.

Kebutuhan Energi & Nutrisi - Bahan makanan sumber energi seperti karbohidrat,protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat
wajib dikonsumsi anak setiap hari. Atur agar semua sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari.

Susu Pertumbuhan Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi balita. Sedikitnya balita butuh 350 ml/12
oz per hari. Susu Pertumbuhan dari Nutricia merupakan susu lengkap gizi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12
bulan ke atas dan menjadi pelengkap menu buah hati ibu.

Jadi apakah menu seimbang itu?


Menu seimbang adalah gabungan dari :

Karbohidrat
Seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mi.
Kenalkan beragam karbohidrat secara bergantian.
Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan atau bekal sekolah seperti puding roti atau donat
kentang yang lezat.

Buah dan sayur


Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel
Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi berbeda.
Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.

Susu dan produk olahan susu


Susu pertumbuhan
Produk olahan susu seperti keju dan yoghurt
Pastikan balita Ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari konsumsi susunya

Protein
Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan
Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan
Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber protein lain.
Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman berkadar vitamin C tinggi untuk membantu penyerapan zat besi.

Lemak dan gula


Seperti yang terdapat dalam minyak , santan , dan mentega, roti, dan kue juga mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk
perkembangan otak. Pastikan balita Ibu mendapatkan kadar lemak esensial dan gula yang cukup bagi pertumbuhannya. Namun
perlu diperhatikan bahwa lemak dan gula tidak digunakan sebagai pengganti jenis makanan lainnya (seperti karbohidrat).

Makanan yang Harus Dihindari


Beberapa makanan perlu perhatian extra untuk dihindari, diantaranya:

Makanan yang terlalu berminyak , junk food, dan makanan berpengawet sebaiknya dihindari. Gunakan bahan makanan segar
untuk menu makan keluarga terutama untuk balita.
Penggunaan Garam. bila memang diperlukan sebaiknya digunakan dalam jumlah sedikit. Dan pilih garam beryodium yang baik
untuk kesehatan. Bila membeli makanan dalam kemasan, perhatikan juga kandungan garamnya.
Aneka jajanan di pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan gizinya. Ibu bisa membuat sendiri jajanan untuk
balita Ibu hingga ia tidak tergiur untuk jajan.
Telur dan kerang. Karena seringkali menimbulkan alergi bahkan keracunan bila Ibu tidak jeli memilih yang segar dan salah
mengolahnya. Biasakan mengolah telur sampai matang untuk menghindari bakteri yang dapat mengganggu pencernaan.
Kacang-kacangan. Karena bisa jadi juga bisa jadi pencetus alergi. Jangan berikan kacang bila si balita belum terampil mengunyah
karena bisa tersedak.
http://www.nutriclub.co.id/my_toddler/article/a_balanced_diet_for_toddlers

Anda mungkin juga menyukai