1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pola makan ?
2. Bagaimana kebutuhan nutrisi pada berbagai tahapan usia ?
1.3 Tujuan
Tujuan Umum :
1. Untuk memahami tentang konsep nutrisi pada tiap tahapan usia
Tujuan Khusus :
1. Untuk memahami perbedaan kebutuhan nutrisi pada masing-masing
tahapan usia.
2. Untuk mempelajari apa yang dimaksud pola makan dan yang
mempengaruhinya
BAB II
PEMBAHASAN
1. KEBUTUHAN NUTRISI PADA BAYI
A. Nutrisi Bagi Neonates( bayi baru lahir 0 hari sampai 28 hari)
Kebutuhan bayi akan zat-zat gizi adalah yang paling tinggi bila dinyatakan
dalam satuan berat badan karena bayi sedang ada dalam periode pertumbuhan yang
sangat pesat. Kebutuhan bayi akan energi adalah 100-110 kal/kg berat badan sehari
dan kebutuhannya akan protein adalah 3-4 gram/kg berat badan sehari. Bayi mulai
disusukan sedini mungkin, langsung setelah lahir. Waktu dan lama menyusui
disesuaikan dengan kebutuhan bayi (on demand) untuk pertumbuhan tulang kerangka,
kebutuhan kalsium (Ca) dan posfor (P) harus sangat diperhatikan. Di daerah tropik,
kebutuhan vitamin D bagi pertumbuhan bayi tidak merupakan persoalan, asal bayi
tersebut cukup terkena sinar matahari tersebut.
Ketika dilahirkan, bayi tidak cukup dibekali cadangan vitamin A dan vitamin
K sehingga harus diberi vitamin ini sejak umur dini postnatal. Juga unsur Fe termasuk
yang cepat menyusut pada neonatus. Usus neonatus masih steril tidak mengandung
flora, sampai mengkonsumsi makanan (ASI) pertama dari luar. Flora usus ini sanggup
mensintesa berbagai vitamin B-kompleks dan vitamin K. Terutama vitamin K harus
diberikan pada neonatus, untuk menghindarkan hemorrhagia neonatorum karena
kekurangan vitamin K tersebut. Sudah jadi prosedur standar di banyak rumah sakit
untuk memberikan suntikan depot vitamin K pada anak yang baru lahir, sebagai
tindakan profilaksis.
Derajat penguapan cairan badan pada bayi relatif tinggi, sehingga pemberian
air kepada bayi harus diperhatikan khusus. Makanan bayi yang alamiah adalah ASI
(Air Susu Ibu). Tidaklah benar kalau ada yang mengadvertensikan susu kaleng cair
maupun bubuk sama baiknya dengan ASI. Salah satu sifat yang tidak pernah akan
terdapat pada susu kaleng ialah adanya kandungan immunoglobulin yang memberi
daya tahan (pertahanan tubuh) kepada bayi, berasal dari tubuh ibunya. Sampai umur
enam bulan bayi cukup diberikan ASI dapat pula ditambah suplemen sari buah sejak
1- 1,5 bulan postnatal. Di Indonesia di anjurkan untuk memberikan ASI kepada anak
sampai umur sekitar 2 tahun.
B. Nutrisi Bagi Infant (1-2 tahun)
Pada usia ini bayi dapat diberikan buah–buahan (pisang) atau biscuit sejak
usia 2 bulan sedangkan pemberian makanan lumat sampai lembik (bubur susu) pada
usia 3 – 4 bulan, sesuai keperluan bayi masing – masing. Bayi akan lapar dan
menangis terus bila ASI kurang dan hal ini juga akan terlihat dari pertumbuhan bayi
yang tidak memuaskan.
Untuk mengatasi pertumbuhan, bayi perlu ditimbang secara berkala, yaitu bila
mungkin dilakukan setiap hari pada minggu pertama, selanjutnya setiap minggu
sampai akhir bulan pertama, kemudian setiap 2 minggu dalam bulan kedua dan ketiga
dan seterusnya setiap bulan. Pada bulan keempat biasanya dimulai pemberian
makanan padat, yaitu makanan lumat, misalnya bubur susu yang dapat dibuat dari
tepung (beras, jagung atau havermouth), susu dan gula. Waktu yang untuk
memberikan makanan lumat dapat dipilih yang sesuai, misalnya sekitar jam 09.00
dengan memperhatikan bahwa kira – kira 2 jam sebelumnya tidak diberikan apa–apa.
Dengan demikian bayi menyusui dengan kebutuhannya, diberi bubur susu satu kali
dan buah – buahan satu kali. Pada umur ini dapat pula diberikan telur ayam, akan
tetapi perlu waspada terhadap kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria. Bila terjadi
hal ini, pemberian telur ditangguhkan. Biasanya setiap bayi sudah tahan terhadap telur
pada usia 7 bulan keatas. Pada bayi umur 5 – 6 bulan dapat diberikan 2 kali makanan
bubur susu sehari, buah – buahan dan telur. Bayi umur 6 – 7 bulan dapat mulai
diberikan nasi tim yang merupakan makanan lunak dan juga merupakan makanan
campuran yang lengkap karena dapat dibuat dari beras, bahan makanan sumber
protein hewani (hati, daging cincang, telur atau tepung ikan) dan bahan makanan
sumber protein nabati yaitu tahu, tempe, sayuran hijau (bayam), buah tomat dan
wortel. Dengan demikian nasi tim merupakan makanan yang mengandung nutrien
yang lengkap bila dibuat dengan bahan – bahan tersebut. Selama masa bayi makan
nasi tim harus disaring terlebih dahulu untuk memudahkan menelannya dan tidak
banyak mengandung serat – serat yang dapat mempersulit pencernaan.
Pada bayi umur 8 – 12 bulan bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya
dengan nasi tim, yaitu, pada pagi hari sebagai makan pagi, misalnya jam 09.00, pada
siang hari sebagai makan siang sekitar jam 13.00 dan pada sore hari sebagai makan
malam sekitar jam 17.00 – 18.00.
Bila bayi disusukan sesuai dengan anjuran yaitu melebihi masa 1 tahun, perlu
diperhatikan kemingkinan timbulnya anoreksia terhadap makanan lin, sehingga anak
akan kekurangan protein dan kalori, dan pada akhirnya menderita penyakit Malnutrisi
Energi Protein (MEP). Pengaturan makan bayi yang berhasil pada masa bayi akan
mempermudah kelancaran pengaturan makan pada usia selanjutnya.
Pada akhir masa bayi telah dibiasakan bayi menerima makanan 3 kali sehari,
yaitu pada waktu pagi (makan pagi), siang (makan siang), dan sore atau malam
(makan malam). Selama masa bayi telur cukup diberikan sekali sehari, bila bayi tidak
alergi. Telur dapat dimakan tersendiri setelah dimasak matang atau setengah matang
atau dimakan bersama – sama dengan nasi tim.
Kebutuhan Nutrisi
1. Kecepatan pertumbuhan berkurang secara dramatis sehingga kebutuhan anak usia
ini terhadap kalori, protein dan cairan menurun.
2. Kebutuhan kalori 102 kkal/kgBB/hari & Kebutuhan protein 1,2 gr/kgBB/hari.
3. Pemberian susu tidak lebih dari 1 liter / hari untuk membantu menjamin asupan
makanan yang kaya zat besi. Pemeriksaan hematokrit harus dilakuakn untuk
screening anemia.
4. Anak toddler dengan diet vegetarian tidak menerima protein yang cukup, harus
dirujuk ke ahli gizi.
Pola dan pilihan makanan
1. Pada usia 12 bulan, kebanyakan toddler makan makanan keluarga.
2. Pada usia 18 bulan, sebagaian besar toddler mengalami anoreksi fisiologis dan
menjadi pemilih dalam hal makanan,menginginkan suatu makanan tertentu, mkan
dalam jumlah besar di suatu hari dan sangat sedikit di hari berikutnya.
3. Toddler memilih makanan sendiri dan lebih menyukai makanan dalam porsi
kecil (makanan yang enak dan mengundang selera).
4. Toddler lebih menyukai satu jenis makanan dalam piring daripada makanan
yang dicampur.
5. Orangtua harus menanjurkan penggunaan alat makan tetapi menyadari bahwa
toddler lebih menyukai mengunakan tangan.
D. Nutrisi Bagi Pra Sekolah
Karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu
diperhatikan pada anak Prasekolah adalah sebagai berikut :
a) MP-ASI lengkap. Terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan
buah-buahan.
b) MP-ASI sederhana. Terdiri dari makanan pokok, lauk hewani atau nabati, dan sayur
atau buah.
Ciri-ciri MP-ASI yang dikatakan baik:
a) Padat energi, protein, dan zat gizi mikro yang tidak terlalu banyak terkandung
di ASI
b) .Tidak berbumbu tajam, menggunakan gula, garam, penyedap rasa, pewarna,
dan pengawet secukupnya.
c) Mudah ditelan dan disukai anak.
Penting untuk dipahami bahwa pola pemberian makanan di usia ini akan
memengaruhi selera makan anak di kemudian hari. Itu sebabnya, sebaiknya
perkenalkan anak dengan aneka macam makanan agar terbiasa.
Baik itu dari sumber protein, karbohidrat, lemak, serat, dan sebagainya. Secara
keseluruhan, kebutuhan asupan lemak untuk anak di usia 6-24 bulan juga cenderung
meningkat.
Kebutuhan nutrisi harian anak di usia ini juga meningkat dari sebelumnya.
Hal ini karena ia masih dalam masa tumbuh kembang dan mengalami masa
pubertas.
Berikut beberapa anjuran pemenuhan gizi untuk anak usia 6-18 tahun:
5. PENGERTIAN REMAJA
Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa
awal dewasa, jadi pada masa remaja ini manusia tidak dapat disebut sudah dewasa
tetapi tidak dapat juga disebut sebagai anak-anak. Usia remaja biasanya dimulai saat
laki-laki atau perempuan berusia 10-12 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun.
Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang yang cepat, pertambahan
berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan
karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan
kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan
identitas sangat menonjol dan lebih suka menghabiskan waktu diluar waktu
berkumpul bersama keluarga. Perubahan-perubahan fisik ini akan mempengaruhi
status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau
kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik masalah kekurangan gizi atau
kelebihan gizi
6. KARAKTERISTIK PERILAKU MAKAN REMAJA
Berikut ini karakteristik perilaku makan yang dimiliki remaja:
a) Kebiasaan tidak makan pagi dan malas minum air putih
Gadis remaja sering terjebak dengan pola makan tak sehat, menginginkan penuru
nan berat badan secara drastic, bahkan sampai gangguan pola makan.
b) Kebiasaan “ngemil” yang rendah gizi (kurang kalori, protein, vitamin dan
mineral) seperti makanan ringan, kerupuk, dan chips.
c) Kebiasaan makan makanan siap saji (fast food) yang komposisi gizinya tidak sei
mbang yaitu terlalu tinggi kandungan energinya, seperti pasta, fried chiken, dan
biasaya juga disertai mengkonsumsi minuman bersoda yang berlebihan.
7. NUTRISI PADA USIA REMAJA
Beberapa alasan yang mendasari masa remaja membutuhka banyak zat gizi adalah :
a. Secara fisik terjadi pertumbuhan yang sangat cepat .
b. Mulai berfungsi dan berkembangnya organ-organ reproduksi.
c. Remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi di banding usia
lainnya
Penentuan kebutuhan gizi remaja secara umum didasarkan pada angka kecukupan gizi
yang dianjurkan diindonesia. Yaitu sebagai berikut :
a. Energy
b. Protein
c. Lemak
d. Vitamin
e. Mineral
f. Kalsium
g. Besi (Fe)
h. Seng (Zn)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah zat yang diperlukan tubuh untuk membentuk energi dan
berlangsungnya fungsi organ tubuh secara normal. Nutrisi sangat penting bagi manusia
karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup.
Pada tiap tahapan usia memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, sehingga
diperlukan pola makan dan menu yang seimbang sesuai dengan kebutuhan pada tahapan usia
masing-masing.
3.2 Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan.
Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-
makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap
individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh
manusia bisa terserang penyakit akibat imunt tubuh yang menurun.