Anda di halaman 1dari 12

Gizi daur Kehidupan Bayi &

Balita

Disusun Oleh
Nama : Dewi Candra Kurniawati
NIM : 1703329014
Kelas : Prosus
Pendahuluan
Dalam kehidupan manusia, daur atau siklus
kehidupan berkaitan dengan tumbuh kembang
dan proses penuaan. Tahapan daur atau siklus
kehidupan terdiri dari masa kehamilan, masa
menyusui, masa bayi, masa balita, masa usia
sekolah, masa remaja, masa usia dewasa dan
masa usia lanjut. Pendekatan siklus atau daur
kehidupan penting dipelajari karena kondisi
kesehatan pada satu tahap dapat dipengaruhi
oleh tahap sebelumnya.
Latar Belakang
Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan,
dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi,
anak, dewasa danusia lanjut. Periode dua tahun
pertama kehidupan merupakan masa kritis,
karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat.Gangguan gizi
yang terjadi pada periode ini bersifat permanen,
tidak dapat dipulihkan walaupun kebutuhan gizi
pada masa selanjutnya terpenuhi (Depkes RI,
2007).
Kebutuhan Gizi Bayi dan Balita

ASI mengandung lemak,


karbohidrat, protein, garam
dan mineral serta vitamin yang
paling sesuai disbanding
dengan PASI atau makanan
pendamping ASI manapun.
Selai zat gizi tersebut ASI juga
mengandung zat protektif
berupa laktobasilus
bifidus,laktoferin, lisozim,
komplemen C3 dan C4, faktor
antistreptokokus, antibodi,
imunitas seluler dan tidak
menimbulkan alergi. ASI juga
mempunyai efek psikologis
yang menguntungkan
1. Energi
Kebutuhan energy pada tahun pertama adalah 100-110 Kkal/kgBB/hr.
Penggunaanenergy tersebut adalah sebesar 50% untuk metabolism basal, 5-
10% untuk SDA, 12% untukpertumbuhan 25% untuk aktifitas dan 10%
terbuang melalui feses. Adapun anjuranpemenuhan energy sehari diperoleh
dari 50-60% Karbo hidrat, 25-35% lemak dan 10-15% dari protein.
2.protein
protein bayi dapat dipenuhi dari ASI atau Pengganti ASI
3. Lemak
Kebutuhan lemak pada bayi tidak dinyatakan dalam angka mutlak tetapi
dalam proporsi yaitu 15-20% dari total energi pada usia 6 bulan pertama dan
selanjutnya meningkat maksimal 30-35% dari total energi sehari.
4. Karbohidrat
AsupanKarbohidrat sehari untuk bayi dianjurkan sekitar 40-60% total
energi sehari.
5. Mikronutrien
Zat gizi mikro yang dibutuhkan bayi hampir semua terpenuhi dari ASI jika
konsumsi ASI nya cukup.
Kebutuhan energy pada bayi dan balita
bergantung pada banyak factor yaitu antara lain:

a. Ukuran dan komposisi tubuh.


b. Jenis kelamin, genetik.
c. Tingkat metabolisme.
d. Kondisi medis, suhu tubuh.
e. Aktifitas fisik,Dll.
Angka Kecukupan Gizi (AKG)

AKG adalah suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap


hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis
kelamin, ukuran tubuh, aktifitas tubuh untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal. Manfaat
AKG adalah sebagai acuan dalam menilai kecukupan
gizi, menyusun makanan sehari-hari termasuk
perencanaan makanan di institusi, perhitungan dalam
perencanaan penyediaan pangan tingkat regional
maupun nasional, acuan pendidikan gizi serta sebagai
acuan label pangan yang mencantumkan informasi
nilai gizi.
Masalah Gizi Yang Sering dialami Bayi dan Balita
Masa bayi dimulai dari 0 hari atau hari setelah lahir sampai usia 12 bulan.
Masa ini merupakan periode kritis pada masa pertumbuhan dan
perkembangan, Asupan gizi mempunyai pengaruh yang besa terhadap
perkembangan kesehatan bayi sampai masa dewasanya kelak. Pemberian
gizi yang berkualitas dan tepat harus diberikan pada masa ini karena
gangguan zat gizi pada masa ini akan mempengaruhi kualitas kehidupan
masa selanjutnya.
Masa bayi sangat rentan terhadap penularan penyakit karena sistem
imunitasnya belum sempurna. Faktor yang menyebabkan masalah gizi bayi
pada bayi antara lain kurangnya pemahaman orang tua terhadap gizi dan
kesehatan, asupan makan serta informasi yang keliru. Masalah gizi yang
sering timbul antara lain : BBLR, alergi, karies gigi, obesitas, diare dan
GAKY.
Lanjutan
Balita adalah kelompok anak yang berusia 1 -5 tahun,
dimana usia 1- 3 tahun termasuk dalam kelompok
konsumen pasif dan diatas 3 tahun sampai 5 tahun
masuk dalam katagori konsumen aktif. Masalah gizi
yang banyak terjadi pada kelompok balita adalah Kurang
Energi Protein, Obesitas, KVA, GAKY anemia dan
stunting. Penanganan masalah gizi harus ditangani
secara individual sesuai kasus yang diderita. Kesehatan
dan asupan gizi yang seimbang sesuai dengan
kebutuhannya merupakan kegiatan pencegahan terbaik
untuk menanggulani munculnya masalah gizi.
Pemenuhan kebutuhan energi balita digunakan untuk
metabolisme basal, aktifitas, Spesific dynamic action,
pertumbuhan dan pembuangan feses.
Faktor yang mempengaruhi gizi bayi dan
balita
1. Pendapatan
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Budaya
5. Usia
6. Kondisi fisik
7. Infeksi
Lanjutan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai