Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 1

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT LAHAN KERING KEPULAUAN

KELOMPOK 9:

ESRYK INDRIYANI KALE CHRISTINE S. GOSPA


JACQUILINE C. RATE DJAMI WEHELMINCE S. C. DASI MUDA
MARIA Y. KOMEP

PEMINATAN GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
A. Lahan Kering Kepulauan Di Lihat Dari Posisi Secara Fisik
Menurut Dry Subhumid lahan kering merupakan kawasan dengan nisbah
presepitasi/evapotranspirasi potensial tahunan berkisar 0,05-0,65 yang
mencakup lahan di kawasan beriklim ringkai (arid), semi-ringkai (semi-arid) ,
dan sub-lembab kering . Universita Nusa Cendana sendiri berada pada satu-
satunya lahan kering kepulauan di dunia dengan keunikan alam, interaksi
sosial, dan budaya khas Nusa Tenggara Timur.
B. Lahan Kering Kepulauan Di Lihat Dari Aspek Sosial Budaya
Dari aspek sosial budaya bisa dilihat bahwa Kawasan Lahan Kering
Kepulauan (KLKK) biasanya menunjuk kepada suatu ruang sosial (social
space), yang di dalamnya itu terdapat sekelompok manusia yang berdomisili,
beraktivitas, dan berinteraksi di antara sesamanya. Ruang sosial tersebut terdiri
dari lingkungan pemukiman dan lingkungan penjelajahan sebagai “lahan” bagi
pencaharian manusia untuk mencukupi kebutuhan mereka.
Untuk memahami budaya Kawasan Lahan Kering Kepulauan (KLKK) secara
komprehensif, maka kita perlu mendalami hal-hal pokok pikiran yang terkait
dengan kebudayaan yaitu:
1. Untuk memahami seluk-beluk kehidupan manusia yang multidimensional
seperti di Kawasan Lahan Kering Kepulauan (KLKK) maka dapat didekati
dengan berbagai perspektif kebudayaan. Perspektif kebudayaan ini bukan
hanya hasil karya manusia (benda-benda budaya) semata-mata melainkan
lebih ke arah pola perilaku, sistem sosial, cara berpikir dan berekspresi,
hingga konsep, gagasan atau pemikiran, dan sistem nilai yang menjadi
acuannya. Jadi kajian budaya Kawasan Lahan Kering Kepulauan (KLKK)
ini idealnya dipandang sebagai satuan hidup yang telah eksis dan
dipraktekkan oleh para pendukungnya.
2. Untuk memahami kehidupan budaya Kawasan Lahan Kering Kepulauan
(KLKK) hendaknya dilakukan pendalaman terhadap dimensi isi atau unsur-
unsurnya baik itu berupa : bahasa, sistem teknologi, sistem mata
pencaharian atau ekonomi, sistem dan organisasi sosial (termasuk khasanah
politik dan hukum), sistem pengetahuan, religi, maupun kesenian dan
pendidikan. Setiap unsur oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dalam tiga
dimensi wujud, yaitu:
a. Wujud yang berupa kompleks gagasan, konsep, dan pemikiran manusia
(culture system).
b. Wujud yang berupa kompleks aktivitas (social system)
c. Wujud yang berupa benda-benda kongkrit (physical culture, material
culture, artifacts).

Gambar tahap tahap transisi demografi. epidemiologi, dan nutrisi dalam gizi
kesehatan

C. PERANAN PANGAN DAN GIZI DALAM PEMBANGUNAN


a. Aplikasi Ilmu Gizi
Ilmu gizi: mempelajari proses yang terjadi pada organisme hidup.
Proses tersebut mencakup pengambilan dan pengolahan zat padat &
cair dari makanan yang diperlukan utk memelihara khidupan,
pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh dan menghasilkan energi.
Ruang Lingkup Ilmu Gizi Berdasarkan Komisi Pangan dan Gizi AS
Thn, 1995
b. PANGAN/GIZI SEBAGAI KEBUTUHAN DAN MODAL DASAR
 Gizi Salah berpengaruh negatip terhadap perkembangan
mental, perkembangan fisik, produktivitas dan kesanggupan
kerja manusia, yang semuanya mempengaruhi kesanggupan
ekonomi
 90% pertumb. dan perkemb. otak berlangsung pada masa
janin sampai lahir
 KEP masa kehamilan akibatkan BBLR yang akan hambat
perkembangan mental dan kemampuan motorik
 Hub. BBLR dan status gizi kurang pd usia balita dengan
meningkatnya resiko terkena Penyakit non infeksi
(kegemukan, diabetes, jantung, kanker, stroke, hipertensi) di
usia dewasa
 Krisis ekonomi  lost generation:
 KEP maka IQ lbh rendah 10 –13 skor
 Anemia IQ lebih rendah 5 – 10 skor
 GAKI IQ lebih rendah 50 skor
 Produktivitas buruh anemia menurun 10 -30%
c. Dampak Gizi dan kesehatan terhadap kualitas manusia
 Gizi Kurang & Infeksi
Membuat tumbuh Kembang otak tidak maksimal bersifat
permanen dan tidak dapat di pulihkan dan mutu sumber daya
manusia menjadi rendah dan dapat menjadi beban bagi
Negara.

 Gizi cukup &Sehat


Membuat anak menjadi anak yang cerdas dan produktif dan
mempunyai mutu sumber daya manusia yang tinggi dan
menjadi asset Negara.

D. KECERDASAN DAN PRODUKTIVITAS

Masalah Gizi Jumlah Penderita IQ lost/ Penderita Total IQ lost

1. Gizi Buruk 1,3 juta 10-13 17 juta

2. GAKY 900 ribu 10-50 140 juta


- Kretin 10 juta
- Gondok 42 juta
- Risiko
daerah endemik

3. Anemia 8,1 juta 5-10 40-80 juta


- Balita 51,8 juta
- Usia
produktif

Menurunkan produktivitas 20-30%

a. Manivestasi Investasi Intervensi Program Gizi

Penanggulangan Gizi Mikro (Anemia. KVA, GAKY)

No. Jenis Program Intervensi Manfaat


Setiap USD

1. Fortifikasi tepung terigu dengan zat besi 84.1

2. Supplementasi kapsul Vitamin A kepada semua balita 50.0

3. Iodisasi garam 28.0

4. Pemberian pil besi kepada ibu hamil 24.7

5. Fortifikasi gula dengan vitamin A 16.0

6. Supplementasi yodium pada WUS 13.8

b. Pangan dan gizi sebagai intervensi pembangunan

Investasi pembangunan tidak lagi terbatas pada sarana dan prasarana, tetapi
mencakup pemenuhan kebutuhan pokok, kesehatan dan kesejahteraan social.
Untuk itu “Perbaikan gizi merupakan investasi pembangunan”.

c. Globalisasi , gaya hidup dan status gizi


 Pesatnya perdagangan,industri pangan,jasa,dan informasi
 Gaya hidup Ubah Pola Kons. (selera) Lokal jadi Global (fast
food, health food, dll)
 Tinggi lemak jenuh dan gula, rendah serat dan zat gizi mikro
 Tinggi Kolesterol, Plasma urea, dan Plasma albumin kemudian
menuju
 Gemuk/Obes, meningkat radikal bebas (pemicu peny.
Degeneratif) dimana pada bagaian terakhir ini merupakan
penyakit kemakmuran .

Pada globalisasi sendiri saat ini menjadi pesatnya perdagangan


industri pangan , jasa dan informasi sehingga gaya hidup sendir
diubah menjadipola konsumsi secara lokal yang menjadi global.
Sehingga pada saat inilah masyarakat menjadi rentan dalam
penyakit dalam permasalahan tentang makanan . kolestror yang
tinggi dapat membuat penyakit dalam tubuh sehiingga menimbulkan
penyakit atau kemakmuran seperti obesitas, meningkat radikla bebas
dan pemicu penyakit degeneratif.

d. Masalah pangan dan gizi


Dampak dari masalah pangan dan gizi kita kethui yaitu menurrunnya daya
tahan tubuh sehingga tubuh kita rentan terhadap peyakit. Dilihat dari tabel
berikut penyebab masalah pangan dan gizi memiliki penyebab yaitu
secara langsung dan tidak langsung. Penyebab secara langsung ini
dikarenakan perekonomian yang sangat minim dan kurangnya
pengetahuan sehingga membuat terjadinya kekurngan gizi dan diakibatkan
penyakit infeksi yang mengakibatkan persediaan kebutuhan dirumah
tidakbersih ,sanitasi air bersih yang tidak memadai serta kurangnya
pengetahuan pendidikan dan ketrampilan yang bersumber padaxkrisinya
ekonomi langsung.
Masalah yang ada pada masyarakat yaitu kurangnya pemberdayaan wanita
dan keluarga, kurang pemanfaatan SDM sehingga penganggur yang
banyak dan kemiskinan yang membuat masyarakat tidak bisa memenuhi
kebutuhan gizinya. Dapat kita lihat aka masalah yang terjadi yaitu
ekonomi yang rendah kemudian politik serta kehidupan sosial yang sangat
minim dimasyarakat.
e. Perubahan masalah gizi di Indonesia
Perubahan masalah gizi di indonesia dapat kita lihat dari perubahan gaya
hidup yang menjadi perubahan pola-pola konsumsi yang dijadikan gizi
lebih atau degeneratif. Sehingga pada tingkat kematian dan kelahiran
mempunyai primamide penduduk. Dan proposi uisa sekolah dan angktn
kerja menjadi sorotan masyarakat ekonomi.
Pada tingkat kemajuan iptek industri global menjadi pencemaran
lingkungan berkembangan pesat dan memnimbulkan penyakit
dimastarakat sehingga gizi kurang menjadi kurang dan ekonomi
atauperekonomian menjdi sangat rendah .
f. Faktor yang mempengaruhi mortalitas dan natalitas
Faktor Biologi
 Wanita 15-49 thn berpotensi hamil & pria usia >15 thn sampai
akhir hayat dpt jedi ayah bagi anak-anaknya
 Gizi kurang yang lama akan pengaruhi kemampuan biologis (haid
pertama ditentukan status gizi wanita usia remaja, wanita menyusui
dpt perpanjang waktu utk tdk haid kembali sbg kontrasepsi alami, )
 Status gizi rendah turunkan resistensi tubuh thdp penyakit shg
akibatkan kematian. Sebaliknya status gizi baik akan lahirkan anak
yg normal dgn resiko kematian bayi rendah
 Lahirkan bayi diusia muda atau terlalu tua akibatkan kualitas janin
rendah, juga rugikan kesehatan ibu. Begitu pula jarak melahirkan
yg terlalu dekat

2. Sosio Budaya dan Ekonomi


 Banyak keluarga inginkan keluarga besar/jaminan hari tua
 Anak dianggap sbg asset ekonomi
 Preferensi inginkan anak laki-laki
 Anak pemberian Tuhan shg jangan dibatasi
 Kawin muda (15-19 tahun): potensi banyak anak, tp resiko BBLR,
keguguran, dan atau lahir mati
3. Pendidikan
 Wanita pendidikan rendah biasanya punya anak banyak krn sulit
diajak memahami dampak negative
 Frekuensi kehamilan dan lahirkan tinggi akan sebabkan ibu
berpeluang alami gangguan kesehatan dan kematian tinggi

4. Pengetahuan dan Teknologi


 Kemajuan IPTEK di bidang kedokteran dan pelayanan kesehatan
akibatkan penurunan angka kematian : IMUNISASI,
VAKSINASILainnya: Teknik Kontrasepsi
5. Struktur Kependudukan
 Ditunjukan oleh piramida penduduk : melebar ditengah menuju ke
atas mencirikan penduduk gol. Mudah (>15 tahun) dan tua yg
tinggi. Cerminkan bahwa proporsi usia subur yg tinggi dengan
potensi melahirkan yg tinggi pula
PERTANYAAN:
1. Saya ingin bertanya pada pola pikiran ke dua bagian unsur oleh
Koentjaraningrat yang terdiri dari 3 dimensi itu maksudnya bagaimana
pak. Terimakasih pak.
2. Slide 26 : Investasi pembangunan tidak lagi terbatas pada sarana dan
prasarana, tetapi mencakup pemenuhan kebutuhan pokok, kesehatan dan
kesejahteraan sosial, tetapi nyatanya bantuan pemerintah sering diabaikan
oleh pihak pengelola contohnya penggunaan BPJS yang sering dinomor
duakan, bagaimana Cara pemerintah untuk menangani ketidakadilan
tersebut?

Anda mungkin juga menyukai