Anda di halaman 1dari 4

TUGAS GEOSTATISTIK

KRIGING

OLEH :

NAMA : KATHARINA BAPTISTI V. NGERE

NIM : 1806100003

KELAS :A

SEMESTER :V

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG
Data sampel kandungan emas dan vein

Kandungan Ketebalan Vein


No Sampel Latitude Longitude elevasi (m)
emas (gr/ton) (cm)
1 600493.47 8904047.53 477 10.5 32
2 600609.21 8903941.86 450 6.8 36
3 600657.79 8903779.85 450 6.7 35
4 600963.51 8903760.27 453 8.3 28
5 600508.22 8903101.13 476 27.2 48
6 600774.57 8902725.97 490 19.5 56
7 600096.51 8902448.32 512 8.4 22
8 600468.63 8901776.77 493 4 20
9 598454.13 8903912.41 542 22.4 16
10 598530.34 8903486.79 546 5.7 20
11 599021.55 8903254.79 533 3.9 26
12 598990.31 8902965.84 508 4.2 18
13 598641.54 8902490.38 524 2.7 20
14 599400.10 8904486.07 518 1.8 14
15 599571.36 8903851.94 628 1.6 12

KOEFISIEN KORELASI
60

50 R² = 0.3899
ketebalan vein (cm)

40

30

20

10

0
0 5 10 15 20 25 30
kandungan emas (gr/ton)

Dari data yang ada, dicari nilai r untuk mengetahui hubungan antara kandungan emas dan
ketebalan vein, nilai R2 yang didapat dari hasil perhitungan menggunakan Microsoft excel adalah
0,3899, jadi nilai r = 0,624. Berdasarkan hasil perhitungan r, dimana nilai r = 0,624 yang berada
pada kisara 0,61-0,79, hubungan korelasi antara kedua variabel yaitu kandungan emas dan
ketebalan vein erat. Jadi bisa disimpulkan bahwa, koefien korelasi kandungan emas dan
ketebalan vein memiliki hubungan erat.
Dari data sampel diatas, dilakukan metode kriging menggunakan ArcGis untuk mengetahui
keterdapatan emas di daearah tersebut secara kualitatif. Kriging adalah salah satu metode analisis
spasial yang berdasarkan auto korelasi spasial menggunakan semivariogram, penggunaan metode
ini dilakukan untuk memperkirakan nilai di suatu titik yang tidak tersampel berdasarkan titik
tersampel yang ada di sekitarnya. Secara umum metode kriging merupakan Analisa geostatistik
untuk menentukan kandungan suatu mineral, contohnya kandungan emas. Untuk melakukan
kriging, kita membutuhkan data sampel beberapa titik, kemudian data ini akan di olah dan
dikorelasikan menggunakan ArcGis hingga menghasilkan data yang dibutuhkan, seperti yang
ditampilkan pada gambar di bawah ini

Berdasarkan hasil yang di dapatkan, dapat dilihat pada legenda bahwa daerah dengan warna biru
hingga biru kehijauan memiliki kandungan emas yang rendah yaitu sekitar 1,6 gr/ton sampai
3,92 gr/ton, daerah yang berwarna kuning kehijauan hingga warna kuning tua memiliki
kandungan emas rata-rata yaitu sekitar 3,92 gr/ton sampai 10,38 gr/ton, dan daerah yang
berwarna orange hingga merah memiliki kandungan emas yang tinggi yaitu sekitar 10,38 gr/ton
sampai 27,2 gr/ton. Dapat dilihat dari gambar diatas, daerah di sekitar Desa Ekateta dan di
sebelah barat laut Desa Non Baun memiliki potensi emas yang tinggi, sedangkan di arah utara
dan barat daya sekitar Desa Non Baun tidak begitu memiliki potensi emas.
Jadi, di sarankan jika ingin mencari emas, pencarian dilakukan pada daerah yang berwarna
orange hingga merah yang memiliki kandungan emas sekitar 10,38 gr/ton sampai 27,2 gr/ton
seperti di sebelah utara Desa Ekateta juga di sebelah barat laut Desa Non Baun, karena di sekitar
daerah desa tersebut memiliki kandungan emas yang tinggi.
Setelah diketahui letak lokasi dengan kadar emas yang tinggi, dapat dilakukan ekplorasi lanjutan
seperti membuka lahan, pemetaan, drilling dan blasting untuk mendapatkan data bawah
permukaan, dan yang terakhir di lakukan pembatasan area tambang, kemudian bisa dilanjutkan
dengan proses eksploitasi.

Anda mungkin juga menyukai