Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Bahan bangunan merupakan jenis materi yang dipakai untuk pengisi suatu bangunan. Bahan
bangunan itu antara lain agregat (pasir, batu pecah dan lain-lain), semen, kayu, aluminium,
baja/besi (sebagai panil) dan lain-lain sedangkan bahan struktur merupakan jenis materi dari
struktur atau rangka suatu bangunan yang umumnya antara lain: batu, kayu, beton dan baja,
namun di antaranya terdapat bahan struktur bahan struktur yang lain yaitu aluminium, campuran
logam seperti: baja ringan, dan aloy-aloy lainnya. Bahan struktur bangunan dari zaman kezaman
selalu mengalami perubahan kearah yang lebih maju dan modern. Bahan bangunan yang
mulanya berbahan struktur batu, kayu memilki kelemahan yang di benahi dengan bahan
konstruksi beton. Namun bahan struktur ini masih memliki kelemahahan yang dbenahi oleh
bahan struktur baja. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dbahas mengenai baja sebagai
bahan struktural bangunan modern.
RUMUSAN MASALAH
Dari uraian di atas penulis menarik beberapa rumusan masalah, yaitu:
Apa itu baja?
Jenis Type Baja.

TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
Mengetahui apa itu baja.
Mengetahui jenis type baja.
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN BAJA
Baja adalah logam aloy yang komponen utamanya adalah besi, dengan karbon sebagai material
pengaloy utama. Karbon bekerja sebagai agen pengeras, mencegah atom besi, yang secara alami
teratur dalam lattice, bergeser melalui satu sama lain. Memvariasikan jumlah karbon dan
penyebaran alloy dapat mengontrol kualitas baja. Baja dengan peningkatan jumlah karbon dapat
memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga lebih rapuh. Definisi klasik, baja adalah besi-
karbon aloy dengan kadar karbon sampai 5,1 persen; ironisnya, aloy dengan kadar karbon lebih
tinggi dari ini dikenal dengan besi.
Sekarang ini ada beberapa kelas baja di mana karbon diganti dengan material aloy lainnya, dan
karbon, bila ada, tidak diinginkan. Definisi yang lebih baru, baja adalah aloy berdasar-besi yang
dapat dibentuk secara plastik.

Jenis profil Baja


BAJA PROFIL I
Baja bentuk “I” : baja profil bentuk “I”, bertepi belat canai panas yang digunakan untuk umum
dengan ukuran tinggi badan mulai dari 80 mm sampai 600 mm.

I H x B x d x t mm
I 120 x 80 x 8 x 12 mm

2
Gambar Sistem Sambungan Baja

Gambar Konstruksi Baja I

3
TABEL BAJA PROFIL I

Sebagai Informasi
Ukuran Penampang Acuan terhadap besaran menurut sumbu lentur
(mm) Luas Bera
terhadap
penampa t c c
r1 r2 x-x dan y-y
ng Kg/ x y
Penama lx ly ix iy zx zy
HxB t1 t2 Cm2 m2
an Cm4 Cm4 Cm Cm Cm3 Cm3
100 X 4.
I 100 4.5 6.8 2.7 10.6 8.34 0 0 171 12.2 4.01 1.07 34.2 4.88
50 5
100 x
5 8 7 3.5 16.43 12.9 0 0 281 47.3 4.14 1.70 56.2 12.6
75
125 x
I 125 5.5 9.5 9 4.5 20.45 16.1 0 0 538 57.5 5.13 1.68 86.0 15.3
75
140 X 5.
I 140 5.6 8.6 3.4 18.2 14.3 0 0 573 35.2 5.31 1.4 81.9 10.7
66 7
150 X
I 150 5.5 9.5 9 4.5 21.83 17.1 0 0 819 57.5 6.12 1.62 109 15.3
75
150 X
8.5 14 13 6.5 46.15 36.2 0 0 1760 385 6.18 2.89 235 61.6
125
180 X
I 180 6 10 10 5 30.06 23.6 0 0 1670 138 7.45 2.14 186 27.5
100
11. 7.
7.5 7.5 4.5 33.4 26,2 0 0 2140 117 8.0 1.87 214 26
3 5
I 200
7 7 10 10 5 33.06 26.0 0 0 2170 138 7.45 2.05 217 27.7
9 9 16 15 7.5 64.16 50.4 0 0 4460 753 8.34 3.43 446 100
12.
7.5 12 6 48.79 38.3 0 0 5180 337 10.3 2.63 414 53.9
250 X 5
I 250
125 10.
10 19 21 70.73 55.5 0 0 7310 583 10.2 2.76 585 86.0
5
I 300 8 13 12 6 61.58 48.3 0 0 9480 588 12.4 3.09 632 78.4

4
18. 1270
10 19 9.5 83.47 65.5 0 0 886 12.3 3.26 849 118
300 X 5 0
150 11. 11. 1470
22 23 97.88 76.8 0 0 1080 12.2 3.32 978 143
5 5 0
1520
9 15 13 6.5 74.58 58.5 0 0 702 14.3 3.07 870 93.5
350 X 0
I 350
50 12. 2240
12 24 25 111.1 87.2 0 0 1180 14.2 3.26 1280 158
5 0
2410
10 18 17 8.5 91.73 72.0 0 0 864 16.2 3.07 1200 115
400 X 0
I 400
50 12. 13. 2410
25 27 122.1 95.8 0 0 1240 16.2 3.18 1580 165
5 5 0
3920
11 20 19 9.5 116.8 91.7 0 0 1510 18.3 3.72 2170 231
450 X 0
I 450
175 13. 4880
13 26 27 146.1 115 0 0 2020 18.3 3.72 2170 231
5 0
12. 9840
13 25 25 169.4 133 0 0 2460 24.1 3.81 3280 259
600 X 5 0
I 600
190 1300
16 35 38 19 224.5 176 0 0 3540 24.1 3.97 4330 373
00

5
BAJA PROFIL C

Baja profil C adalah salah satu komponen rangka atap baja pada bangunan, yang di gunakan sebagai pengganti kayu, kokoh,dan
penggunaannya sebagai alternatif konstruksi kayu telah terbukti dan lebih presisi dan tidak berubah bentuk sehingga konstruksinya
lebih kuat dan tahan lama.

Karakteristik Baja Profil C


Anti karat
Kuat dan tahan lama
Menghasilkan beban yang berat dalam sebuah SKO (struktur dan konstruksi)
Bentuk fisik dari baja ini menyerupai abjad C sehingga di sebut baja profil C
C atau KANAL

H x B x d x t mm

Kegunaan Baja C Dalam Konstruksi


Baja C sering di gunakan untuk gording pada struktur rangka atap pada bangunan.
Penampang F dalam
Ukuran-ukuran dalam mm Sumbu Lentur X-X
cm2 Berat e
kg/m mm Ix Wx ix rkx kx
H B D t=r r1 prof. Flens Badan
Cm4 Cm3 cm cm cm
1,0 0,7
3 30 33 5 7 3,5 5,4 2,3 0,8 4,27 13,1 6,4 4,26 4,56
8 8
1,5 1,1
4 40 35 5 7 3,5 6,2 2,5 1,2 4,87 13,3 14,1 7,05 2,72
0 4
1,9 1,4
5 50 38 5 7 3,5 7,1 2,7 1,7 5,59 13,7 26,4 10,6 1,91
2 9
61/ 2,5 1,9
65 42 5,5 7,5 4,0 9,0 3,2 2,6 7,09 14,2 57,5 17,7 1,41
2 2 6
3,1 2,4
8 80 45 6 8 4,0 11,0 3,6 3,8 8,64 14,5 106 26,5 1,14
0 1
3,9 3,0 0,88
10 100 50 6 8,5 4,5 13,5 4,3 4,9 10,6 15,5 206 41,2
1 5 5
4,6 3,5 0,79
12 120 55 7 9 4,5 17,0 5,0 7,0 13,4 16,0 364 60,7
2 7 5
5,4 4,2 0,69
14 140 60 7 10 5,0 20,4 6,0 8,4 16,0 17,5 605 86,4
5 3 0
10, 6,2 4,8 0,62
16 160 65 7,5 5,5 24,0 6,8 10,4 18,8 18,4 925 116
5 1 3 5
6,9 5,3 0,58
18 180 70 8 11 5,5 28,0 7,7 12,6 22,0 19,2 1350 150
5 6 0
11, 7,7 5,9 0,58
20 200 75 8,5 6,0 32,2 8,6 15,0 25,3 20,1 1910 191
5 0 3 5
12, 8,4 6,5 0,52
22 220 80 9 6,5 37,4 10,0 17,4 29,4 21,4 2690 245
5 8 5 0
9,2 7,0 0,94
24 240 85 9,5 13 6,5 42,3 11,1 20,1 33,2 22,3 3600 300
2 9 5
9,9 7,6 0,48
26 260 90 10 14 7,0 48,3 12,6 23,1 37,9 23,6 4820 371
9 8 5
10, 8,4 0,45
28 280 95 10 15 7,5 53,3 14,3 24,7 41,8 25,3 6280 448
9 1 5
11, 9,1 0,43
30 300 100 10 16 8,0 58,8 16,0 26,8 46,2 27,0 8030 535
7 0 5
17, 12, 8,9 0,53
32 320 100 14 8,8 75,8 17,5 40,8 59,5 26,0 10870 679
5 1 6 0
12, 9,5 0,47
35 350 100 14 16 8,0 77,3 16,0 45,3 60,6 24,0 12840 734
9 0 0
13, 14, 10, 0,40
38 380 102 16 11,5 79,7 16,3 47,1 62,6 23,5 15730 826
5 1 4 0
14, 11, 0,41
40 400 110 14 18 9,0 91,5 19,8 51,9 71,8 26,5 20350 1020
Baja C biasanya digunakan sebagai penopang suatu struktur, membentuk rangka atap. Kalau di rumah, biasanya dipakai sebagai
gording. jarang sekali digunakan dalam pembuatan rumah, biasanya dipakai dalam membuat struktur rangka atap yang bentangannya
besar sperti gereja ,ruko dan lain-lain.

Detail sambungan Baja C

Detail Sambungan Baja C


Gambar Konstruksi Baja C
BAJA PROFIL L (BAJA SIKU)
Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki) profil berpenampang L yang dihasilkan dari proses canai panas
(hot rolling mill) Bj P siku sama kaki memiliki bentuk sebagai berikut:
Lebar kedua kakinya sama (A)
Tebal kedua kaki sama (t)

No. Lebar Kaki (A) Toleransi Kesikuan (“T”)


1. 25 s/d 50 1
2. 60 s/d 75 1,8
3. 80 s/d 100 2,3
4. 120 s/d 150 3,3
5. 151 s/d 200 5

SIKU
H x B x t mm

120 x 80 x 8 mm

SIKU SAMAKAKI
H x B x t mm

80 x 80 x 8 mm

Kelurusan
Penyimpangan kelurusan atau kelengkungan yang diizinkan pada Gambar 3 adalah q
dan besarnya maks 0,3% dari panjang nominal L.

Keterangan gambar:
A adalah lebar kaki;q adalah penyimpangan kelurusan
Gambar 3 Penyimpangan kelurusan

Sifat tampak
Permukaan Bj P siku sama kaki tidak boleh ada lipatan, gelombang, cerna yang dalam dan hanya boleh berkarat ringan atau cacat
lainnya yang tidak merugikan pada penggunaan akhir.

Dimensi dan toleransi


Panjang
Ukuran panjang nominal adalah 6 m, 9 m dan 12 m adapun toleransinya seperti Tabel 2.

Tabel 2 Ukuran panjang dan toleransi

No. Ukuran Panjang Toleransi


1. s/d 6 m +40 mm
2. diatas 6 m Setiap pertambahan panjang 1 m maka dari nilai
toleransi positif tersebut di tambah 5 mm.
Berat
Toleransi berat per kelompok Bj P siku sama kaki seperti Tabel 3.

Tabel 3 Toleransi berat perkelompok

No. Tebal Kaki “t” (mm) Toleransi Berat (%)


1. s/d 10 ±5
2. diatas 10 ±4

CATATAN
a. Kelompok harus terdiri dari ukuran yang sama.
b. Jumlah batang dalam tiap kelompok minimum 10.
c. Berat tiap kelompok minimum 1 (satu) ton.
Penampang
a. Standar ukuran penampang
Ukuran nominal luas penampang, berat permeter panjang batang dan karakteristik
penampang Bj P siku sama kaki pada Gambar 4 ditetapkan adalah seperti pada Tabel 3.
b. Toleransi
Toleransi ukuran penampang berdasarkan pada Gambar 4 adalah seperti Tabel 4.

Kegunaan Baja Siku Dalam Konstruksi


Baja L sering di gunakan untuk SPANT , yaitu untuk memikul baja profil C (Gording). Selain itu biasanya baja ini digunakan untuk;
Baja siku biasanya digunakan sebaga penopang suatu struktur, membentuk rangka utama ataupun sekunder. Kalau di rumah, biasanya
dipakai sebagai pembatas atap. jarang sekali digunakan dalam pembuatan rumah, biasanya dipakai dalam membuat struktur
penyimpanan yang portable maupun semi portable. Bisa juga dipakai sebagai bahan pembuat rangka mesin berukuran besar.
Konstruksi Baja I

Gambar Konstruksi
TABEL BAJA PROFIL L

Standar ukuran
Sebagai informasi
penampang (mm)

Acuan terhadap besaran menurut sumbu lentur terhadap


x – x dan y – y

Penamaa Posisi
n Luas Modulus
Berat titik Radius girasi (cm) penampang
AxA T r1 r2 penampang
kg / m berat Momen inersia (cm4)
(cm3)
(cm) (cm)

IX = Maks IX = Max
Cx = Cy Min IV Min IV Zv = Zy
Iy IU IY IU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
L 25 25 x 25 3 4 2 1,427 1,12 0,719 0,797 1,26 0,332 0,747 0,940 0,483 0,448
L 30 30 x 30 3 4 2 1,727 1,36 0,844 2,26 0,590 1,86 1,140 0,585 0,661
L 40 40 x 40 3 4,5 2 2,336 1,82 1,090 3,53 5,60 1,460 2,250 1,550 0,790 1,210
L 40 40 x 40 4 4,5 3 3,054 2,39 1,12 4,48 7,09 1,86 2,700 1,52 0,78 1,15
L 40 40 x 40 5 4,5 3 3,755 2,95 1,17 5,42 8,59 2,250 3,290 1,510 0,774 1,910
L 45 45 x 45 4 6,5 3 3,492 2,74 1,24 6,50 10,3 2,700 3,760 1,720 0,880 2,000
L 45 45 x 45 5 6,5 3 4,302 3,38 1,28 7,91 12,5 3,290 4,580 1,720 0,874 2,460
L 50 50 x 50 4 6,5 3 3,892 3,06 1,37 9,06 14,4 3,760 1,53 1,92 0,983 2,490
L 50 50 x 50 5 6,5 3 4,802 3,77 1,41 11,1 17,5 4,580 1,52 1,91 0,976 3,080
L 50 50 x 50 6 6,5 3 5,644 4,43 1,44 12,6 20,0 5,23 1,50 1,88 0,963 3,550
L 60 60 x 60 5 6,5 3 5,802 4,55 1,66 19,6 31,2 8,09 1,84 2,32 1,180 4,520
L 60 60 x 60 6 6,5 3 6,892 5,41 1,69 22,80 36,10 9,43 1,82 2,29 1,17 5,29
L 65 65 x 65 6 8,5 4 7,527 5,91 1,81 29,4 46,6 12,2 1,98 2,49 1,270 6,26
L 70 70 x 70 6 8,5 4 8,127 6,38 1,93 37,1 58,9 15,3 2,14 2,69 1,37 7,33
L 70 70 x 70 7 8,5 4 9,397 7,38 1,97 42,40 67,10 17,60 2,12 2,67 1,87 8,43
BAJA RINGAN
Profile Baja Ringan C-Truss

FOOT PLATE
Berfungsi sebagai tumpuan batang struktur kuda- kuda,
dipasang menumpu di atas ring balok.

SELF DRILLING SCREW (SDS)


Sebagai konektor/ penyambung
PF 12 - 14 x 20 HWFS sebagai pengikat chord dengan
web chordnya
PF 10 - 16 x 16 HWFS sebagai pengikat Reng dengan
chordnya
Baut pengikat/ Self Drilling Screw (SDS) berperan penting dalam mempertahankan kekokohan dan kekuatan
struktur rangka atap baja ringan. Penggunaan SDS yang tidak berkualitas dapat mempengaruhi struktur dan
performa rangka atap baja ringan, sehingga dapat membahayakan keselamatan anda dan juga investasi anda.
Berbekal pengalaman selama ini, PT. Catur Purata Pilar memilih menggunakan SDS merek PENFAST™ deng
pertimbangan:
Diproduksi dari berbagai macam material dengan lapisan akhir berkualitas yang memenuhi standar Australia
(AS3566).
Didesain khusus dengan lapisan anti karat setebal 5µ dengan hasil akhir berwarna putih mengkilap berfungsi
sebagai lapisan pelindung yang mencegah terjadinya karat yang disebabkan oleh kelembaban dan juga polusi.
Pembuatan mata bor dengan proses produksi pembentukan dibawah titik beku, membuat mata bor Penfast lebih
kuat dan lebih tajam, sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya kerusakan pada permukaan materia
baja ringan.
Bentuk ulir dirancang khusus lebih kasar untuk membuat material baja ringan dapat tersusun diantara alurnya,
sehingga mampu memikul beban yang besar di sambungannya.
Dirancang khusus dengan ulir yang penuh dari ujung kepala baut dan tanpa karet sehingga dapat mengikat mat
dengan kencang.

DYNABOLT
Sebagai pengikat Foot Plate ke Ring Balok
M8 (HLC 10 x 80/48)

Beberapa alasan, mengapa PT. Catur Purata Pilar memilih menggunakan Dynabolt merek
HILTI™:
Terbuat dari baja Grade 8.8 dengan Min Tensile Strenght 500 Mpa.
Pemekaran angkur di dalam beton cukup besar, sehingga lebih menjamin kekuatan
Lapisan galvanis min. 5 micron
Memiliki data teknis yang lengkap :

Spesifikasi Baja Ringan


Posted on February 12, 2009 by admin

spesifikasi rangka atap baja ringan


Banyaknya produk baja ringan yang beredar di pasaran tidak berarti memudahkan
konsumen dalam menentukan pilihan yang tepat, dikarenakan masing-masing merk tentu
saja mengaku sebagai produk unggulan yang paling baik diantara yang lainnya. Semakin
banyaknya merk baja ringan yang beredar di pasaran membuat konsumen atau pemakai
baja ringan di Indonesia menjadi bingung dalam menentukan pilihan.
Dalam memilih rangka atap baja ringan yang berkualitas, perlu diperhatikan beberapa hal
penting sebagai berikut: Mutu Baja, karena ketebalan profil baja ringan sangat tipis (yang
beredar di Indonesia berkisar 0,5 sampai 1 mm), bahan baja yang harus dipakai adalah
baja mutu tinggi atau biasa disebut High Tension Steel, umumnya (standar) G550, artinya
Yield Strength maupun Tension Strength dari baja tersebut minimal 550 MPa. (“minimal”
tidak sama dengan “rata-rata” dengan kata lain sewaktu diuji tarik di laboratorium,
tension strength-nya tidak boleh kurang dari 550 MPa) Lapisan Anti Karat Di Indonesia
lapisan anti karat yang umumnya dipakai adalah lapisan Z (Zinc) yang sering disebut
Galvanis atau lapisan AZ (Aluminum dan Zinc). Masing-masing lapisan punya kelebihan
maupun kekurangan sendiri. Banyak orang salah mengerti bahwa bahan Aluminum Zinc
lebih baik daripada Zinc (Galvanis), padahal yang menentukan adalah ketebalan lapisan
yang dipakai, bukan jenisnya. Untuk mencapai taraf ketahanan yang relatif setara,
ketebalan lapisan Zinc yang dipakai harus lebih tebal daripada Aluminum Zinc. Standar
umum untuk bahan struktural (menanggung beban), ketebalan lapisan Aluminum Zinc
tidak boleh kurang dari 100 gram/m2 (AZ 100) sedangkan untuk lapisan Zinc (Galvanis)
tidak kurang dari 200 gram/m2 (Z 200). Di negara-negara yang sudah mengadopsi
standar / peraturan bangunan (building codes) untuk baja ringan, pemakaian ketebalan
lapisan yang kurang dari standar tersebut merupakan pelanggaran yang serius.
Oleh karena itu sertifikat atau hasil uji bahan baik dari mutu baja, ketebalan profil, kadar
lapisan anti karat (coating) menjadi syarat mutlak dalam pemilihan produk atau merek
baja ringan.
Gambar Konstruksi Baja Ringan

Gambar Kerja

Bab III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil makalah yang telah Kita baca maka, Kita dapat mengetahui bagaimana
menggunakan baja, serta kegunaan baja sebagai bahan bangunan. Baja juga mempunyai
mutu yang cukup baik di banding jenis bahan lainnya. ada beberapa jenis baja yang Kita
ketahui dari makalah ini antara lain; Baja L, I, C, dan Baja Ringan. Di dalam baja L lebih
sering dipakai pada konstruksi atap tepatnya pada bagian kaki kuda-kuda dan lain-lain.
Sedangkan baja I biasanya lebih sering di pakai pada konstruksi kolom dan balok. Baja C
biasa nya dipakai pada konstruksi atap tepatnya sebagai gording dan lain-lain. Dalam
menggunakan baja ringan ada beberap hal yang perlu di perhatikan antara lain ketebalan
baja ringan Mutu Baja, karena ketebalan profil baja ringan sangat tipis (yang beredar di
Indonesia berkisar 0,5 sampai 1 mm) Oleh karena itu sertifikat atau hasil uji bahan baik
dari mutu baja, ketebalan profil, kadar lapisan anti karat (coating) menjadi syarat mutlak
dalam pemilihan produk atau merek baja ringan.
3.2 Saran
Berdasarkan hasil makalah yang telah Saya buat, maka Saya sangat menyadari bahwa
hasil penulisan Saya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu Saya sangat
mengharapkan usul dan saran dari Teman-teman, terutama dari Bapak Dosen yang telah
membimbing Saya dalam mengerjakan Makalah ini. Sehingga ke depannya lagi Saya
dapat menulis dengan sempurna, serta baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet @ Google.Com


Edward G. Nawy,H. Wibi Hardani, Beton Prategang, suatu pendekatan
mendasar
Ir. Heinz Frick & Puja L. Setiawan, Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan
MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN 1
BAJA

NAMA : VITALIS I. TAMONOB


NIM : 1006092015
JURUSAN : TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2011
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar……………………………………………………………………..i
Daftar Isi…………………………………………………………………………...ii

Bab I Pendahuluan
Latar Belakang…………………………………………………………………1
Rumusan Masalah……………………………………………………………...1
Tujuan Penulisan……………………………………………………………….1
Bab II Pembahasan
2.1Pengertian Baja…………………………………………………………………2
2.2Jenis Profil Baja..……………………………………………………………….2

Bab III Penutup


3.1 Kesimpulan……………………………………………………….…………..17
3.2Saran…………………………………………………………………………..17
Daftar Pustaka…………………………………………………………………….18

Kata Pengantar

Puji syukur Penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi
tugas Mata Kuliah Teknologi Bahan 1.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Kupang, Juni 2011

Penyusun

Anda mungkin juga menyukai