OLEH :
Puji syukur kami haturkan kehadiat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan hasil Pengalaman Belajar
Lapangan II (PBL II) di wilayah RT 026 RW 007 Kelurahan Tuak Daun Merah,
Kecamatan Oebobo Kota Kupang ,serta penyusunan dan penulisan laporan dari
hasil monitoring dan evaluasi PBL II ini dengan baik..
Pada dasarnya laporan Pengalaman Belajar Lapangan II ini dibuat sebagai
suatu hasil pertanggung jawaban atas hasil monitoring dan evaluasi telah
dilaksanakan dari tanggal 09 Maret sampai tanggal 25 Maret 2020. Laporan PBL
II ini merupakan persyaratan akademik yang harus dipenuhi. Laporan PBL II ini
dilengkapi dengan tabel serta persentase hasil monitoring dan evaluasi intervensi
masalah yang dilaksanakan dilokasi PBL II.
Oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada:
ii
8. Seluruh Masyarakat RT 026/RW 007, kelurahan Tuak Daun Merah
yang telah bersedia membantu dan menerima kami selama kegiatan
PBL II berlangsung
9. Rekan-rekan dalam kelompok 13 PBL II yang telah berjuang
bersama-sama, baik dalam susah maupun senang
10. Teman-teman Mahasiswa Angkatan 2017 yang telah bersama-sama
terjun ke masyarakat dan saling membantu dalam pelaksanaan
kegiatan PBL II
11. Orang tua, sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan baik
materil atau nonmaterial dalam kelancaran kegiatan PBL II
12. Serta pihak-pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu
Kami menyadari bahwa laporan PBL II ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik, saran, dan pendapat yang bersifat membangun akan kami
terima guna penyempurnaan laporan ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II METODELOGI
BAB IV PENUTUP
iv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Distribusi Sepuluh Penyakit Terbesar di Kelurahan Tuak Daun Merah –
Kecamatan Oebobo Kupang Maret-Mei 2019 ............................................ 7
Tabel 3.3. Hasil Pre Test dan Post Test Penyuluhan Tentang Pengolahan Sampah di
RT 026/RW 007 Kelurahan TDM, Kecamatan Oebobo (Pengetahuan) ..... 11
Tabel 3.4. Hasil Pre Test Penyuluhan Tentang Pengolahan Sampah di RT 026/RW
007 Kelurahan TDM, Kecamatan Oebobo (Sikap) ..................................... 12
Tabel 3.6. Hasil Pre Test, Post Test dan evaluasi Penyuluhan Tentang Pengolahan
Sampah di RT 026/RW 007 Kelurahan TDM, Kecamatan Oebobo ........... 22
vi
DAFTAR GRAFIK
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pengalaman belajar lapangan merupakan kegiatan belajar dengan
menemukan masalah yang ada. Kegiatan PBL dibagi menjadi dua bagian
dimana pada bagian pertama mahsiswa melihat masalh, merancangkan dan
melaksanakan kegiatan intervensi,sedangkan pada bagian kedua mahasiswa
harus mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan apakah efektif dan tepat
dalam menyelesaikan masalah sehingga pada saat mendatangkan kegiatan
tersebut dapat dijadikaan acuan dalam penyelesaian masalah yang sama dan
bila tidak dapat menjawab permasalahan maka ditinjau kembali kekurangan
yang ada dalam kegiatan dan direvisi kembali sehingga dapat menjawab
permasalahan yang ada.
Kegiatan PBL I telah dilaksanakan pada 13 Juni sampai 12 Juli 2019 di
Kecamatan Oebobo,Kelurahan Tuak Daun Merah, RW007/RT 026 Kota
Kupang. Masalah kesehatan yang ditemukan adalahyang berhubungan dengan
faktor lingkungan yaitu masalah sampah lebih tepatnya pengolahan sampah
yang kurang baik dan yang berhubungan dengan penyimpangan dari praktik
PHBS yaitu masalah merokok tepatnya perilaku merokok didalam rumah.
Dari kedua masalah tersebut maka kelompok bersama dengan pak RT dan
masyarakat setempat menyepakati untuk memprioritaskan masalah
pengolahan sampah yang kurang baik. Kemudian kelompok melakukan
intervensi untuk menanggulangi masalah tersebut dengan melakukan
penyuluhan tentang sampah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat,
demonstrasi daur ulang sampah non organik sebagai alternatif pengolahan
sampah yang bernilai ekonomis, dan pembuatan tempat sampah percontohan
sebagai contoh tempat sampah yang baik dan benar.
PBL II merupakan kelanjutan dari kegiatan PBL sebelumnya, yaitu PBL I.
Tujuan dari dilakukannya PBL II adalah untuk mengevaluasi hasil intervensi
atau program yang telah dilakukan pada PBL I. Tahap-tahap evaluasi yang
dilakukan yaitu dengan menentukan indikator keberhasilan sebagai tolak ukur
yang membantu kelompok dalam menilai program intervensi yang telah
dilakukan berhasil atau tidak dalam mencapai tujuan.
2
Dari hasil evaluasi dapat dilihat bahwa tidak terjadi peningkatan
pengetahuan masyarakat. Selain itu, kegiatan demonstrasi daur ulang sampah
non organik yang telah dilakukan tidak mencapai target yang telah ditetapkan,
dan untuk pembuatan tempat sampah percontohan juga dapat dilihat bahwa
tidak mencapai target sasaran program.
Hasil evaluasi dan analisis dijadikan panduan dalam perencanaan program
selanjutnya serta menjadi acuan dalam penentuan kegiatan yang dilaksanakan
dengan masalah yang sama pada wilayah tertentu. Selain itu, hasil evaluasi
juga dapat menjadi contoh perencanaan kegiatan yang disempurnakan kembali
guna menjawab permasalahan yang ada secara tepat dan efisien.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memperoleh hasil evaluasi kegiatan intervensi yang telah dilakukan pada
PBL I sebagai ukuran keberhasilan yang berkaitan dengan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang cara pembuatan tempat sampah
percontohan, cara pemilahan samapah organik dan anorganik, dan
bagaimana cara mengolah samapah anorganik menjadi hasil kreativitas
yang bernilai ekonomis.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mengevaluasi pengetahuan masyarakat tentang pemilahan sampah dan
pengolahan sampah yang telah diintervensi saat PBL 1.
b. Mengevaluasi kegiatan demonstrasi pembuatan tempat sampah
percontohan berdasarkan indikator sistem yang telah ditetapkanoleh
kelompok saat PBL 1.
c. Mengevaluasi kegiatan demostrasi daur ulang sampah non organik
berdasarkan indikator sistem yang telah ditetapkan oleh kelompok saat
PBL I.
3
BAB II
METODELOGI
4
melakukan pre dan post test pada kegiatan PBL I tentang pemilahan
sampah dan pengolahan sampah. Hal ini dilakukan untuk mengukur
tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat mengenai pengolahan sampah
dan pemilahan sampah yang telah diintervensi. Instrument yang digunakan
untuk pengambilan data dalam evaluasi summative adalah kusioner.
2.3 Ruang Lingkup Evaluasi
a. Penilaian Terhadap Input
1) Tenaga
Menilai ketersediaan tenaga yang berpartisipasi untuk melaksanakan
kegiatan intervensi penyuluhan tentang sampah, demonstasi daur ulang
sampah non organik dan pembuatan percontohan tempat sampah.
2) Menilai ketersediaan tenaga yang berpartisipasi untuk melaksanakan
kegiatan intervensi penyuluhan tentang sampah, demonstasi daur ulang
sampah non organik dan pembuatan percontohan tempat sampah.
3) Menilai ketersediaan sarana dan prasarana untuk kegiatan intervensi
penyuluhan tentang sampah, demonstasi daur ulang sampah non
organik dan pembuatan percontohan tempat sampah.
b. Penilaian Terhadap Masukan Proses
1) Perencanaan
Menilai perencanaan intervensi oleh kelompok pada kegiatan
intervensi penyuluhan tentang sampah, demonstrasi daur ulang sampah
non organik dan pembuatan percontohan tempat sampah. Penilaian
terhadap perencanaan yang dilakukan mengenai waktu, sasaran dan
tempat.
2) Pengorganisasian
Melihat pembagian tugas kelompok mengenai tanggung jawab
pelaksanaan program di lapangan.
3) Pelaksanaan
Melihat pelaksanaan intervensi program tersebut apakah telah berjalan
dengan baik atau tidak. Penilaian dilakukan dengan melihat kehadiran
warga dan partisipasi saat mengikuti kegiatan.
5
c. Penilaian Terhadap Masukan Output
Melakukan penilaian terhadap hasil yang dicapai dari kegiatandemonstrasi
daur ulang sampah non organik dan pembuatan percontohan tempat
sampah sementara di rumah. hasil yang akan dinilai meliputi peningkatan
pengetahuan bagi masyarakat tentang cara pengolahan sampah yang baik
dan benar agar masyarakat terhindar dari masalah kesehatan
2.4 Langkah-langkah Penilaian
Langkah-langkah penilaian yang diakkan kelompok dalam melaksanakan
evaluasi pada PBL II ini adalah sebagai berikut :
a. Pemberitahuan kepada RT 26
Kelompok PBL II bertemu dengan ketua RT 26/RW 007 untuk
memberitahukan mengenai pelaksanaan PBL II. Pada kegiatan ini,
kelompok juga memohon bantuan kepada RT 26/RW 007 kelurahan Tuak
Daun Merah dalam hal mengkoordinasikan kegiatan evaluasi ini.
b. Penyusunan kuesioner untuk keperluan intervensi
Kuesioner ini diambil berdasarkan kuesioner yang telah disusun dan
digunakan pada pretest penyuluhan tentang sampah saat PBL I.
c. Pelaksanaan evaluasi (observasi dan post test)
Kelompok melakukan post test setelah dilakukannya penyuluhan yang
mana pada penyuluhan 6 bulan sebelumnya diberikan pretest dan post test.
Post test ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap dari
masyarakat yang telah mengikuti penyuluhan serta membandingkan
dengan post test yang telah dilakukan setelah penyuluhan 6 bulan yang
lalu. Selain itu, kelompok juga melakukan observasi (pengamatan
langsung) terhadap tindakan lanjutan dan intervensi yang telah dilakukan
dalam hal ini membuat kerajinan daur ulang sampah non organik dan
tempat sampat percontohan yang sudah di berikan.
d. Dokumentasi
Pengambilan data melalui proses dokumentasi berbagai kenyataan nyata
yang ada dilapangan yang terkait dengan pelaksanaan evaluasi melalui
foto.
6
BAB III
2. Dyspepsia 27 12,11
3. Myalgia 22 9,87
4. Faringitis 18 8,07
5. Rhinitis 16 7,17
6. Dermatitis 8 3,59
7. Febris 7 3,14
8 Tonsilitis 2 0,90
9 Anemia 2 0,90
10 Hipertensi 1 0,45
7
Berdasarkan tabel 3.1, dapat diketahui bahwa kasus penyakit
yang paling banyak terjadi di Kelurahan Tuak Daun Merah tahun 2019
adalah ISPA sebanyak 120 kasus (53,81%) dan kasus penyakit yang
paling sedikit terjadi adalah penyakit Hipertensi1 kasus (0,45%).
2. SAMPAH
KERANJANG 54.65
47
8
Pada grafik 3.1 menunjukan Distribusi Frekuensi keluarga berdasarkan
jenis tempat sampah pada masyarakat RT 026 / RW 007, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar keluarga memiliki tempat sampah
dengan jenis keranjang, yaitu sebanyak 47 KK (54,65%) dan sebagian
kecil keluarga memiliki tempat sampah dengan jenis bak sampah dari
kayu/semen, dengan jumlah 1 KK (1,16%). Distribusi keluarga
berdasarkan tidak adanya penutup pada tempat sampah pada masyarakat
RT 026 / RW 007,dapat dilihat bahwa sebanyak 79 KK tidak memiliki
penutup tempat sampah dan terdapat 7 KK yang memiliki penutup tempat
sampah.
102
100
DIBAKAR
9
3.2 Hasil Intervensi
3.2.1 Masalah yang ditemukan di RT 026, RW 007 Kelurahan Tuak Daun
Merah
Masalah ditemukan berdasarkan hasil pengumpulan data dari
kuisioner, oberservasi dan dokumentasi, kemudian dilakukan analisis data
serta berdasarkan hasil mini lokakarya. Dari hasil analisis, kelompok
menemukan masalah-masalah kesehatan masyarakat di RT 026 RW 007
adalah masalah sampah dan merokok dalam rumah.
Berdasarkan identifikasi masalah di lingkungan masyarakat di RT
026 RW 007, Kelurahan Tuak Daun Merah, pada saat kegiatan mini
lokakarya dengan menggunakan metode USG bersama dengan masyarakat
mengenai masalah yang akan dijadikan prioritas maka ditemukan masalah
kesehatan yang dianggap penting dan perlu untuk diintervensi yaitu masalah
sampah.
3.2.2 Bentuk Intervensi
a. Intervensi non fisik
Intervensi non fisik yang dilakukan adalah melakukan penyuluhan
kepada masyarakat RT 027, RW 007 tentang pemilahan dan pengolahan
sampah disertai dengan pembagian leaflet dan pengukuran tingkat
pengetahuan masyarakat melalui pre-test dan post test menggunakan
kuisoner. Penyuluhan dilaksanankan pada hari Sabtu, 13 Juli 2019 pukul
16.00 WITA, bertempat di tiga wilayah yakni Rumah Ketua RT 026
Bapak Marten Tefa, Rumah Bapak Erik Sigar dan Rumah Bapak Yulius
Engge.Intervensi diikuti oleh 9 KK yang terdiri dari 25 orang. Berikut
adalah hasil pre test dan post test pada PBL I.
10
Tabel 3.3 Hasil Pre Test dan Post Test Penyuluhan Tentang
Pengolahan Sampah di RT 026/RW 007 Kelurahan TDM, Kecamatan
Oebobo (Pengetahuan)
Nilai
No.
Nama
Post-test I
Pre-test
(Intervensi)
1 R1 100 84,61
2 R2 69,23 84,61
3 R3 69,23 84,61
4 R4 61,53 84,61
5 R5 69,23 84,61
6 R6 84,61 61,53
7 R7 76,92 100
8 R8 69,23 100
9 R9 84,61 92,30
10 R10 69,23 84,61
11 R11 92,30 100
12 R12 53,84 53,84
13 R13 92,30 84,61
14 R14 84,61 69,23
15 R15 84,61 100
16 R16 69,23 69,23
17 R17 92,30 100
18 R18 69,23 100
19 R19 84,61 100
20 R20 84,61 100
21 R21 69,23 100
22 R22 76,92 100
23 R23 84,61 100
24 R24 69,23 100
25 R25 53,54 100
Persentase peningkatan pengetahuan pada pre dan post test dengan rumus
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠
𝐦𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐞𝐭𝐚𝐡𝐮𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚
: X 100%
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫
= 18 x 100%
25
= 72 %
11
Pada PBL 1 setelah melakukan intervensi, dari hasil pre dan post test
diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada
masyarakat RT 026, RW 007 Kelurahan TDM sebesar 72 %.
PERTANYAAN / PERNYATAAN
Nama Resp
1 2 3 4 5 6 7 8
R1 4 4 4 4 4 3 4 3
R2 4 3 3 3 4 1 2 1
R3 4 4 4 4 4 3 3 1
R4 4 4 4 4 4 3 3 3
R5 3 1 4 3 4 3 3 2
R6 4 4 4 4 4 3 3 1
R7 4 4 3 4 4 3 3 3
R8 4 3 3 3 4 4 3 2
R9 4 3 3 3 4 1 2 1
R10 4 4 4 4 4 4 4 4
R11 4 4 3 3 4 3 3 2
R12 3 3 4 4 4 4 4 4
R13 4 4 4 4 4 4 4 2
R14 4 4 4 4 4 4 3 2
R15 4 4 4 4 4 4 3 2
12
R16 4 3 4 4 4 1 3 2
R17 4 4 3 3 4 3 3 2
R18 4 4 3 4 4 3 3 2
R19 4 4 4 4 4 4 4 2
R20 4 4 4 4 4 4 3 3
R21 3 4 3 3 3 3 3 2
R22 4 4 4 4 4 4 3 2
R23 3 3 3 3 3 4 3 1
R24 4 3 4 4 4 3 3 2
R25 4 3 3 3 3 4 3 2
KATEGORI
SS (4) 84 64 60 64 88 44 20 8 54.00
87.50
S (3) 16 32 40 36 12 44 72 16 33.50
TS (2) 0 0 0 0 0 12 8 56 9.50
12.50
STS (1) 0 4 0 0 0 0 0 20 3.00
Keterangan :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
13
terhadap pertanyaan tersebut karena sebagian besar masyarakat RT
026 telah memiliki tempat sampah di rumah.
2) Dari 25 responden terdapat 64% yang menjawab sangat setuju
terhadap pernyataan “Menurut saya, membuang sampah pada
tempatnya itu merupakan tindakan yang keren”, sebesar 32%
menjawab setuju dan 4 % menjawab sangat tidak setuju. Responden
menjawab sangat setuju dan setuju karena tindakan tersebut dapat
mengurangi sampah di lingkungan mereka sedangkan respoden yang
menjawab sangat tidak setuju karena menurut dia tindakan tersebut
biasa saja.
3) Dari 25 responden terdapat 60% yang menjawab sangat setuju dan
sebesar 40% menjawab setuju terhadap pernyataan “Menurut saya,
membuang sampah pada tempatnya itu pekerjaan yang mudah”.
Responden menjawab sangat setuju dan setuju karena tindakan
tersebut mudah dilakukan dimana memang sudah tersedia tempat
sampah di rumah.
4) Dari 25 responden terdapat 64% yang menjawab sangat setuju dan
sebesar 36% menjawab setuju terhadap pernyataan “Jika saya
memiliki sampah saat sedang di jalan, saya tidak akan buang
sampahnya dengan sembarangan”. Responden menjawab sangat
setuju dan setuju karena responden sadar jika sampah dibuang
sembarang dapat mencemari lingkungan.
5) Dari 25 responden terdapat 88% yang menjawab sangat setuju
sebesar 12% menjawab setuju terhadap pernyataan “Menurut saya,
membuang sampah pada tempatnya dapat membuat lingkungan
menjadi bersih dan sehat”, karena dengan tindakan tersebuat dapat
membuat masyarakat di lingkungan tersebut merasa nyaman.
6) Dari 25 responden terdapat 44% yang menjawab sangat setuju dan
sebesar 44% menjawab setuju terhadap pernyataan “Saya tidak suka
terhadap orang yang membuang sampah sembarangan”, serta 12%
tidak setuju. Responden menjawab sangat setuju dan setuju karena
14
membuang sampah sembarang membuat lingkungan menjadi kotor
dan tidak enak di pandang mata sedangkan responden yang
menjawab sangat tidak setuju karena dia tidak peduli dengan
tindakan orang-orang di lingkungannya.
7) Dari 25 responden terdapat 20% yang menjawab sangat setuju
terhadap pernyataan dan sebesar 72% menjawab setuju “Saya akan
menasehati orang yang membuang sampah sembarangan”, serta 8%
tidak setuju. Responden menjawab sangat setuju dan setuju karena
karena menurut mereka membuang sampah sembarangan merupakan
tindakan yang salah dan merugikan. Sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju karena mereka menganggap itu lebih kepada
kesadaran diri masing-masing orang dan merasa tidak enak untuk
menasehati orang lain.
8) Dari 25 responden terdapat 8% yang menjawab sangat setuju dan
sebesar 16% menjawab setuju terhadap pernyataan “Saya tidak akan
memungut sampah yang saya temui di jalan”, serta 56% tidak setuju
dan 20% sangat tidak setuju. Responden menjawab sangat setuju dan
setuju karena mereka menganggap sampah merupakan tanggung
jawab masing-masing orang maka tidak perlu memungut sampah
yang ditemui di jalan. Sedangkan, responden yang menjawab tidak
setuju dan sangat tidak setuju karena menurut mereka kebersihan
lingkungan termasuk jalan merupakan tanggung jawab bersama
maka menganggap memungut sampah di jalan pun lumrah untuk
dilakukan.
15
Tabel 3.5 Hasil Post Test I Penyuluhan Tentang Pengolahan Sampah
di RT 026/RW 007 Kelurahan TDM, Kecamatan Oebobo (Sikap)
PERTANYAAN / PERNYATAAN
Nama Resp
1 2 3 4 5 6 7 8
R1 4 4 4 4 4 3 3 1
R2 4 3 3 3 4 3 2 1
R3 4 4 4 4 4 3 3 1
R4 4 4 4 4 4 3 3 1
R5 4 4 4 4 4 3 3 1
R6 4 1 1 3 4 3 3 3
R7 4 4 3 4 4 3 3 3
R8 4 3 3 3 4 4 3 2
R9 4 4 4 4 4 3 3 2
R10 4 4 4 4 4 3 4 4
R11 4 4 4 1 4 4 4 1
R12 4 4 3 3 4 3 4 2
R13 4 4 4 4 4 4 4 2
R14 4 4 4 4 4 4 4 2
R15 4 4 4 4 4 4 3 2
R16 4 4 3 4 4 1 3 2
R17 4 4 4 1 4 4 4 1
16
R18 4 4 3 4 4 3 3 2
R19 4 4 4 4 4 4 4 2
R20 4 4 4 4 4 4 3 3
R21 3 4 3 3 3 3 3 2
R22 4 4 4 4 4 4 3 2
R23 3 3 3 3 3 4 3 1
R24 4 3 4 4 4 3 3 2
R25 4 3 3 3 3 4 3 2
KATEGORI
SS(4) 92 76 60 64 88 44 28 4 57.00
86.50
S (3) 8 20 36 28 12 52 68 12 29.50
TS (2) 0 0 0 0 0 0 4 52 7.00
13.50
STS (1) 0 4 4 8 0 4 0 32 6.50
Keterangan :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
17
2) Dari 25 responden terdapat 76% yang menjawab sangat setuju
terhadap pernyataan “Menurut saya, membuang sampah pada
tempatnya itu merupakan tindakan yang keren”, sebesar 20%
menjawab setuju dan 4 % menjawab sangat tidak setuju. Responden
menjawab sangat setuju dan setuju karena tindakan tersebut dapat
mengurangi sampah di lingkungan mereka sedangkan respoden yang
menjawab sangat tidak setuju karena menurut dia tindakan tersebut
biasa saja.
3) Dari 25 responden terdapat 60% yang menjawab sangat setuju
terhadap pernyataan “Menurut saya, membuang sampah pada
tempatnya itu pekerjaan yang mudah”, sebesar 36% menjawab
setuju dan 4 % tidak setuju. Responden menjawab sangat setuju dan
setuju karena tindakan tersebut mudah dilakukan sedangkan
respoden yang menjawab sangat tidak setuju karena dia merasa
malas melakukan tindakan tersebut.
4) Dari 25 responden terdapat 64% yang menjawab sangat setuju
terhadap pernyataan “Jika saya memiliki sampah saat sedang di
jalan, saya tidak akan buang sampahnya dengan sembarangan”,
sebesar 28% menjawab setuju. Responden menjawab sangat setuju
dan setuju karena jika sampah dibuang sembarang dapat mencemari
lingkungan tersebut.
5) Dari 25 responden terdapat 88% yang menjawab sangat setuju
terhadap pernyataan “Menurut saya, membuang sampah pada
tempatnya dapat membuat lingkungan menjadi bersih dan sehat”,
sebesar 12% menjawab setuju karena dengan tindakan tersebuat
dapat membuat masyarakat di lingkungan tersebut merasa nyaman.
6) Dari 25 responden terdapat 44% yang menjawab sangat setuju
terhadap pernyataan “Saya tidak suka terhadap orang yang
membuang sampah sembarangan”, sebesar 52% menjawab setuju
dan 4 % sangat tidak setuju. Responden menjawab sangat setuju dan
setuju karena membuang sampah sembarang membuat lingkungan
18
menjadi kotor dan tidak enak di pandang mata sedangkan responden
yang menjawab sangat tidak setuju karena dia tidak peduli dengan
tindakan orang-orang di lingkungannya.
7) Dari 25 responden terdapat 28% yang menjawab sangat setuju
terhadap pernyataan “Saya akan menasehati orang yang membuang
sampah sembarangan”, sebesar 68% menjawab setuju dan 4 % tidak
setuju. Responden menjawab sangat setuju dan setuju karena karena
membuang sampah sembarangan merupakan tindakan yang salah
dan merugikan sedangkan responden yang menjawab tidak setuju
karena menurut mereka tidak perlu dinasehati tergantung dari
kesadaran diri masing-orang saja.
8) Dari 25 responden terdapat 4% yang menjawab sangat setuju dan
sebesar 12% menjawab setuju terhadap pernyataan “Saya tidak akan
memungut sampah yang saya temui di jalan”, serta 52% tidak setuju
dan 32% sangat tidak setuju. Responden menjawab sangat setuju dan
setuju karena mereka menganggap sampah merupakan tanggung
jawab masing-masing orang maka tidak perlu memungut sampah
yang ditemui di jalan. Sedangkan, responden yang menjawab tidak
setuju dan sangat tidak setuju karena menurut mereka kebersihan
lingkungan termasuk jalan merupakan tanggung jawab bersama
maka menganggap memungut sampah di jalan pun lumrah untuk
dilakukan.
b. Intervensi fisik
Intervensi fisik yang dilakukan sebanyak dua kegiatan yaitu demonstrasi
daur ulang sampah dan pembuatan tempat sampah percontohan di
rumah. Intervensi ini diikuti oleh masyarakat RT 026, RW 007 sebanyak
9 KK.
1) Demonstrasi daur ulang sampah non organik
19
Demonstrasi daur ulang sampah non organik dilaksanakan pada hari
Sabtu, 13 Juli 2019 pukul 17.00 WITA, bertempat di tiga wilayah
yakni Rumah Ketua RT 026 Bapak Marten Tefa, Rumah Bapak Erik
Sigar dan Rumah Bapak Yulius Engge.Demontrasi daur ulang
sampah non organik diikuti oleh 9 KK. Intervensi ini bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan masyarakat tentang pengelolaan
sampah non organik agar masyarakat dapat mengolah sampah
dengan cara yang lebih baik dan menghasilkan nilai ekonomis bagi
masyarakat itu sendiri.
2) Pembuatan tempat sampah percontohan
Pembuatan percontohan tempat sampah sementara dilaksanankan
pada hari Sabtu 13 Juli 2019 pukul 17.00 dan Senin 15 Juli 2019
pukul 11.00 WITA, bertempat di tiga wilayah yakni Rumah Ketua
RT 026 Bapak Marten Tefa, Rumah Bapak Erik Sigar dan Rumah
Bapak Yulius Engge. Intervensi ini diikuti oleh 9 KK. Tujuan dari
intervensi ini adalah sebagai pemicu bagi masyarakat setempat agar
dapat membuat tempat sampah sementara di rumah mereka masing -
masing menjadi tempat sampah organik dan anorganik dan memiliki
penutup sehingga sampah tidak dibakar lagi di halaman rumah yang
pada akhirnya dapat mengurangi pencemaran udara dan menjaga
estetika lingkungan rumah.
20
1) Tenaga
Berdasarkan hasil pengamatan, ketersediaan masyarakat yang
berpartisipasi untuk melaksanakan kegiatan intervensi penyuluhan
tentang sampah, demonstasi daur ulang sampah non organik dan
pembuatan percontohan tempat sampah masih sangat kurang. Jumlah
masyarakat yang mengikuti intervensi hanya sebanyak 9 KK dari
jumlah total 102 KK di RT 026, RW 007.
2) Dilihat dari ketersediaan sarana dan parasarana ketika intervensi
dinilai cukup baik karena kegiatan intervensi telah berjalan dengan
lancar yang didukung oleh perencanaan dan persiapan yang matang
dari kelompok dan masyarakat yang terlibat didalamnya.
21
jawab di Kampung Sumba dengan 8 anggota. Hasilnya setiap
pembagian telah dilakukan dengan sangat baik dan berjalan lancar.
3) Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan intervensi telah berjalan dengan lancar. Namun,
kelompok juga mengalami beberapa hambatan antara lain ada warga
yang lupa bahwa kegiatan telah diadakan sehingga kelompok harus
pergi lagi ke rumah-rumah warga untuk mengingatkan dan juga
masih sangat kurang partisipasi warga karena dilihat dari jumlah total
102 KK hanya sebanyak 9 KK yang mengikuti intervensi. Akan
tetapi, warga yang mengikuti intervensi sangat aktif dan
mengikutinya hingga intervensi selesai.
c. Penilaian Terhadap Output
Melakukan penilaian terhadap hasil yang dicapai dari intervensi.
Penilaian dilakukan dengan melihat hasil intervensi disesuaikan dengan
target yang telah ditetapkan dalam POA (Plan Of Action). Evaluasi
dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner, melakukan
observasi dan dokumentasi sesuai dengan intervensi yang telah dilakukan
sebelumnya pada PBL I. Berikut ini adalah hasil evaluasi terhadap
keluaran (output) dari intervensi yang telah dilakukan ketika PBL I :
= 12 x 100%
25
= 48 %
Berdasarkan tebel 3.6 tentang hasil analisis nilai pre-test, post-test I
(Intervensi PBL I) dan post-test II(evaluasi) dan hasil perhitungan
mengunakan rumus,diketahui bahwa presentase peningkatan pengetahuan
pada post-test I adalah 72% dan presentase peningkatan pengetahuan pada
evaluasi (post-test II) adalah 48%, sehingga selisih presentase peningkatan
pengetahuan pada post-test I dengan pada saat melakukan evaluasi kurang
lebih delapan bulan kemudian yaitu pada PBL II adalah 16%. Hal ini
menunjukan tidak terjadi peningkatan pengetahuan dari peserta
Penyuluhan Tentang Pengolahan Sampah karena hasil pada PBL II tidak
mencapai target yang ditetapkan pada Plan Of Action yaitu sebesar 80%.
23
Tabel 3.7 Hasil Post Test II Penyuluhan Tentang Pengolahan Sampah
di RT 026/RW 007 Kelurahan TDM, Kecamatan Oebobo (Sikap)
PERTANYAAN / PERNYATAAN
Nama Resp
1 2 3 4 5 6 7 8
R1 4 4 4 4 3 3 2 2
R2 4 4 4 4 4 3 4 3
R3 4 4 4 3 4 3 3 3
R4 4 4 4 3 4 4 4 3
R5 4 4 3 3 4 3 3 2
R6 4 3 3 3 3 3 3 3
R7 4 4 4 4 4 4 3 2
R8 4 4 4 4 4 2 2 3
R9 4 4 4 3 4 4 3 2
R10 4 4 4 4 4 4 4 4
R11 4 4 4 4 4 4 4 1
R12 3 3 3 3 3 3 3 3
R13 4 3 3 3 4 4 4 1
R14 4 3 3 3 4 3 4 2
R15 4 4 4 4 4 4 4 3
R16 3 3 3 3 3 4 3 3
R17 4 4 4 4 4 4 4 1
R18 4 3 3 3 4 4 3 3
24
R19 4 3 4 2 4 4 4 2
R20 4 4 4 4 4 4 4 2
R21 4 4 4 4 4 4 4 2
R22 4 3 3 4 4 4 3 3
R23 3 3 4 2 3 3 3 2
R24 4 4 4 3 4 4 4 4
R25 4 4 4 4 3 4 4 4
KATEGORI
SS (4) 88 64 68 48 76 64 52 12 59.00
91.50
S (3) 12 36 32 44 24 32 40 40 32.50
TS (2) 0 0 0 8 0 4 8 36 7.00
8.50
STS (1) 0 0 0 0 0 0 0 12 1.50
Keterangan :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
26
7) Dari 25 responden terdapat 52% yang menjawab sangat setuju
terhadap pernyataan dan sebesar 40% menjawab setuju “Saya akan
menasehati orang yang membuang sampah sembarangan”, serta 8%
tidak setuju. Responden menjawab sangat setuju dan setuju karena
karena menurut mereka membuang sampah sembarangan merupakan
tindakan yang salah dan merugikan. Sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju karena mereka menganggap itu lebih kepada
kesadaran diri masing-masing orang dan merasa tidak enak untuk
menasehati orang lain.
8) Dari 25 responden terdapat 12% yang menjawab sangat setuju dan
sebesar 40% menjawab setuju terhadap pernyataan “Saya tidak akan
memungut sampah yang saya temui di jalan”, namun 36% tidak
setuju dan 12% sangat tidak setuju. Responden menjawab sangat
setuju dan setuju karena setuju karena menurut mereka itu bukan
sampah mereka dan merasa jijik jika harus memungut sampah orang
lain. sedangkan responden yang menjawab tidak setuju karena
menurut mereka sampah yang ada itu merupakan tanggung jawab
bersama untuk kebersihan dan kesehatan bersama
27
meningkat sebesar 44% yakni 4 kepala keluarga. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hasil intervensi fisik (Demonstrasi Daur Ulang
Sampah Anorganik) yang kami lakukan di kelurahan TDM, RT 026 tidak
berhasil karena pelaksanaan intervensi fisik tidak sesuai dengan indikator
yang diharapkan.
28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Evaluasi kegiatan penyuluhan tentang Pengolahan Sampah berdasarkan
indikator sistem yang telah ditetapkan oleh kelompok pada PBL
I.Berdasarkan hasil analisis nilai pre-test, post-test I (Intervensi PBL I) dan
post-test II(evaluasi) dan hasil perhitungan mengunakan rumus,diketahui
bahwa presentase peningkatan pengetahuan pada post-test I adalah 72%
dan presentase peningkatan pengetahuan pada evaluasi (post-test II) adalah
48%, sehingga selisih presentase peningkatan pengetahuan pada post-test I
dengan pada saat melakukan evaluasi kurang lebih delapan bulan
kemudian yaitu pada PBL II adalah 16%. Hal ini menunjukan tidak terjadi
peningkatan pengetahuan dari peserta Penyuluhan Tentang Pengolahan
Sampah karena hasil pada PBL II tidak mencapai target yang ditetapkan
pada Plan Of Action yaitu sebesar 80%. Berdasarkan hasil analisis nilai
pre-test, post-test I (Intervensi PBL I) dan post-test II(evaluasi)
menunjukan sikap masyarakat tentang pengolahan sampah di RT 026/RW
007 Kelurahan TDM, Kecamatan Oebobo yaitu sebesar 59% sangat setuju
32,5% setuju selanjutnya 7 % tidak setuju dan 1,5 % sangat tidak setuju
sesuai dengan pernyataan yang terlampir dalam kuisoner post test.
2. Evaluasi kegiatan demonstrasi daur ulang sampah non organik berdasarkan
indikator sistem yang telah ditetapkan oleh kelompok pada PBL I.Untuk
mengukur tingkat keberhasilan intervensi fisik (daur ulang sampah non
organik), dilihat dari indikator keberhasilan yang ditentukan sebesar 56%
dari 9 kk , diharapkan kepala keluarga yang membuat sebanyak 5 KK
(56%). Namun, hasil yang terjadi di lapangan hanya meningkat sebesar
44% yakni 4 KK. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil intervensi fisik
(Demonstrasi Daur Ulang Sampah Anorganik) yang kami lakukan di
29
kelurahan TDM, RT 026 tidak berhasil karena pelaksanaan intervensi fisik
tidak sesuai dengan indikator yang diharapkan.
3. Evaluasi kegiatan pembuatan tempat sampah percontohan berdasarkan
indikator sistem yang telah ditetapkan oleh kelompok pada PBL I. Untuk
mengukur tingkat keberhasilan fisik (Pembuatan Tempat Sampah
Percontohan), dilihat dari indikator keberhasilan yang ditentukan sebesar
66% dari 3 tempat sampah percontohan yang dibuat, diharapkan akan
bertambah sebanyak 2 buah tempat sampah (66%). Namun, hasil yang
terjadi di lapangan hanya meningkat sebesar 33% yakni 1 buah tempat
sampah percontohan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil intervensi
fisik (Pembuatan Tempat Sampah Percontohan) yang kami buat di
kelurahan TDM, RT 026 tidak berhasil karena pelaksanaan intervensi fisik
tidak sesuai dengan indikator yang diharapkan.
4.2 Saran
1. Bagi masyarakat
Melalui kegiatan PBL II ini diharapkan agar masyarakat mengetahui
bagaimana pentingnya pengolahan sampah dan mau berperan aktif untuk
merubah perilaku hidup mereka kearah yang lebih baik lagi sehingga dapat
terhindar dari dampak negatif yang dapat menganggu kesehatan mereka.
2. Bagi instansi setempat
Bagi Lurah, Ketua RW. 007, Ketua RT. 026 Kelurahan Tuak Daun Merah
diharapkan agar dapat menjadi penggerak bagi masyarakat sehingga
masyarakat sadar, mau dan mampu untuk mengubah perilaku mereka ke
arah peningkatan status kesehatan.
3. Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat terus menjalin kebersamaan dan kerjasama dengan
masyarakat untuk mendukung keberlanjutan program sehingga dapat
membawa dampak bagi peningkatan status kesehatan masyarakat di
Kelurahan Tuak Daun Merah, khususnya pada RW. 007, RT. 026.
30
DAFTAR PUSTAKA
Terjadinya
Evaluasi
Untuk peningkatan
1 kali sumatif
meningkatkan Kelurahan pengetahuan
dengan
pengetahuan dan TDM RT 26 sebesar 80% pada
melakukan
kesadaran peserta
Penyuluhan a. Wilayah Alat tulis, Dolvin,dkk 11-15 wawancara
masyarakat Masyara- penyuluhan
1. tentang Kali kuisioner,leafle Putra,dkk Maret (post test)
tentang bahaya kat RT 26 sebelum dan
sampah t, kamera 2020 untuk
sampah yang b. Kampung Dicky,dkk sesudah
Sumba mengukur
dibuang penyuluhan
c. Kampung tingkat
sembarangan dengan
Tengah pengetahuan
bagi kesehatan menggunakan pre
dan sikap
dan post test
32
baik berdasarkan (66%) b. Kampung kamera setempat dan intervensi
syarat-syarat Sumba pemanfaatan fisik yaitu
kesehatan agar c. Kampung tempat sampah pembuatan
masyarakat Tengah tersebut tempat
dapat membuat sampah
tempat sampah percontohan
percontohan
tersebut di
rumah masing-
masing
33
Menggerakk lilin, cutter
an
masyarakat
untuk
memanfaatk
an sampah
menjadi nilai
ekonomis
34
Lampiran 2. Kuisoner Post Test
KUISIONER
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
DI RT 026 / RW 007 KELURAHAN TUAK DAUN MERAH KOTA
KUPANG
1. Nama Responden :
2. Jenis Kelamin :
3. Umur :
4. PendidikanTerakhir :
I. Pengetahuan
37
II. Sikap
Petunjuk: isilah jawaban dengan tanda “√” (checklist) pada kotak dibawah
ini
38
Lampiran 3. Daftar Hadir Kegiatan PBL II
Tempat PBL I Yang Dinilai : RT 026 / RW 007 Kelurahan TDM, Kecamatan Oebobo
Bulan Maret
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
2 Magdalena Susilawati
3 Yusanti Radinan
5 Violeta G. E. Raruk
6 Helmi Manu
7 Henyta P. M. Bifel
13 Vitriani Darvina
14 Atikah R. La Udu
16 Omis Y. A. D. Asbanu
17 Suyitro Seme
18 Fitri S. Boimau
19 Selfina Y. Sabuna
20 Rini Ariyanti
40
Lampiran 4. Dokumentasi PBL II
41
Hasil Evaluasi Tempat Sampah Percontohan
42
Bakti Sosial Bersama Masyarakat RT 026/ RW 007 Kelurahan Tuak Daun Merah
43