Anda di halaman 1dari 101

PENGORGANISASIAN DAN

PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Kartika Anggun DS, MKM– Departemen PKIP,


FKMUI
NO TANGGAL TOPIK TUGAS

1 4 Sept 2014 Pengenalan Perkuliahan PPM dan Tugas Individu :


& Pengaturan Kelas Pap Smear
5 Sept 2014

2 11 Sept 2014 Kenapa PPM, keterkaitan dengan falsafah Tugas Kelompok ke-1: Resume
& bernegara, dan kaitan dengan konsep PPM
12 Sept 2014 kesehatan masyarakat (definisi Winslow dan Tugas Kelompok Studi Kasus:
5 tingkat pencegahan) 1. Bandungwangi
2. Pemberantasan Cacingan
3. Posyandu

3 18 Sept 2014 Hakekat manusia Tugas Kelompok ke-2: Resume


& Hakekat Manusia
19 Sept 2014
4 25 Sept 2014  Presentasi Studi Kasus Bandung Wangi Tugas Kelompok ke-3: Resume
&  Pemberdyaan Masyarakat Kasus Bandungwangi dan
26 Sept 2014 Pemberdayaan Masyarakat

5 2 Okt 2014 Falsafah Piring Terbang, Situasi Belajar dan Tugas Kelompok ke-4: Resume
& Self-directed Action Situasi Belajar dan Self-directed
3 Okt 2014 Action
6 9 Okt 2014 Pendekatan Direktif dan Non-direktif, Tugas Kelompok ke-4 : Resume
& Pendekatan Direktif dan Non-
10 Okt 2014 direktif

7  Tahapan dan Model PPM Tugas Kelompok ke-5 : Resume


16 Okt 2014  Presentasi Studi Kasus Program Tahapan dan Model PPM dan
& Pencegahan Cacingan di Sekolah Kasus Pemberantasan Cacingan
17 Okt 2014
Tugas Video (utk minggu yad):
membuat video singkat dengan
memanfaatkan telpon genggam

8 23 Okt 2014 Presentasi mahasiswa (video singkat untuk Tugas Kelompok ke-6: Resume
& penyadaran masyarakat tentang isu hasil video
24 Okt 2014 kesehatan)

9 30 Oktober 2014 Advokasi Regulasi Rokok di Indonesia Tugas Kelompok ke-7: Resume
& Advokasi Regulasi Rokok di
31 Oktober 2014 Indonesia
11 6 November 2014 Aksi Damai  Waktu pelaksanaan Persiapan Aksi (Kepanitiaan
& tentative (kelas gabungan) antar kelas)
7 November 2014

12 13 November 2014  Primary Health Care Tugas Kelompok ke-8:Resume


&  Presentasi Studi Kasus Program PHC dan Kasus Pemberantasan
14 November 2014 Pemberantasan Cacingan di Sekolah Cacingan

13 20 November 2014 Difusi inovasi Tugas Kelompok ke-9 :Resume


& Difusi Inovasi
21 November 2014 Metode: Presentasi & Diskusi Kelompok

14 27 November 2014 LSM Tugas Kelompok ke-10:Resume


& LSM
28 November 2014 Metode: Presentasi & Diskusi Kelompok

15 4 Desember 2014 Kapita Selekta -


&
5 Desember 2014 Metode: Presentasi & Diskusi Kelompok

16 11 Desember 2014 UAS (Gabungan semua kelas)


BEBERAPA PERTANYAAN MENDASAR

• Kenapa perlu PPM dalam kegiatan Kesmas?


• Kenapa upaya Kesmas tidak kita serahkan saja ke
petugas kesehatan?
• Kenapa upaya pembangunan tidak kita serahkan saja
ke Pemerintah dan aparatnya?
• Kenapa perlu mengorganisasikan dan
mengembangkan masyarakat?

5
PEMBUKAAN UUD 45

• ....... membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia


yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia
• memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia ........

6
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

• untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
• agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya,
• sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis.
(UU Kesehatan 36/2009 pasal 3)

7
PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT

• Apa yang dimaksud dengan masyarakat?


Sekumpulan orang yang tinggal di
desa/kampung?
• Adakah “masyarakat” yang lain?
• Istilah: community dan society

8
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT

• Ilmu dan seni untuk


– mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan
meningkatkan derajat kesehatan
• melalui upaya masyarakat yang terorganisir
• untuk tercapainya:
– perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan
penyakit menular, penyuluhan tentang kesehatan,
pengorganisasian pelayanan pengobatan dan
perawatan, pengembangan rekayasa sosial untuk
menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan
setiap orang (Winslow, 1920) 9
PERBEDAAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN
KEDOKTERAN
• Bersifat pencegahan • Bersifat pengobatan
(preventif dan promotif) dan perawatan (kuratif
dan rehabilitatif)
• Sasaran masyarakat luas • Sasaran individu
• Pelayanan berbasis
masyarakat (pelayanan • Pelayanan berbasis
primer) rumahsakit (pelayanan
sekunder dan tertier)

10
LIMA TINGKAT PENCEGAHAN

1. Promosi Kesehatan
2. Perlindungan khusus
3. Diagnosa dini dan pengobatan segera
4. Pembatasan kecacatan
5. Rehabilitasi

11
SINERGI PENDEKATAN KEDOKTERAN DAN
KESEHATAN MASYARAKAT
• Keduanya bersifat saling mengisi, seperti dua sisi dari
sebuah koin
• Upaya preventif-promotif akan optimal jika
disinergikan dengan upaya kuratif-rehabilitatif dan
sebaliknya
• Di pelayanan primer porsi pelayanan preventif-
promotif lebih besar daripada kuratif-rehabilitatif
• Di pelayanan sekunder dan tertier pelayanan kuratif-
rehabilitatif lebih besar daripada preventif-promotif

12
KURATIF

PREVENTIF

PRIMER SEKUNDER/
TERTIER

13
Tugas Kelompok
• 5 Issu Kesehatan:
HIV & AIDS
Gizi & Balita
Kanker leher rahim
Kespro remaja
Rokok

14
Petunjuk pengerjaan tugas
• Masing-masing kelompok akan diberikan 1 isu
untuk dibahas (dibagi oleh ketua kelompok)
• Dari kelima isu tersebut, uraikan aspek kesmas
dan aspek medis dari masing-masing isu

15
HAKEKAT MANUSIA
PERTANYAAN KUNCI

• Kenapa tidak ada konsep tunggal tentang Hakekat


Manusia?
• Ada berapa konsep tentang Hakekat Manusia? Apa
saja? Apa perbedaan satu sama lain?
• Apa kaitan konsep Hakekat Manusia dan PPM?

17
PSIKO-ANALITIK

• Penggerak perilaku: dorongan instink yang


perlu pemuasan
• Freud: id-ego-super ego
• Instink utama: seksual dan agresi
• Ego menjembatani id dengan lingkungan
berdasarkan prinsip realitas
• Super ego: hasil interaksi dengan lingkungan
(norma, moral, adat dsb). Fungsi pengawasan
18
HUMANISTIK

• Manusia bisa memilih


• Arah tujuan yang positif
• Perkembangan pribadi: mengalir tanpa ahir
(on becoming)

19
BEHAVIORISTIK

• Lingkungan adalah penentu perilaku manusia


• Reaktif
• Proses belajar, diawali sebagai kertas putih
• Dehumanisasi vs dehomunkulasi

20
HAKEKAT MANUSIA DAN PPM

• Ketiga komponen dalam Hakekat Manusia (psiko-


analitik, humanistik dan behavioristik) ada dalam diri
setiap manusia
• Ketiganya saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi
• Resultan interaksi menghasilkan karakteristik
manusia yang berbeda-beda
• Upaya PPM bertujuan untuk memfasilitasi unsur
positif yang ada di setiap komponen tersebut
sehingga bisa meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat 21
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

22
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

NEGARA 2010 2011


Indonesia 108 124
Viet Nam 113 128
Thailand 92 103
Filipina 97 112
Singapore 27 26
Brunei 37 33
Malaysia 57 61
23
BUDGET OF MOH IN 2008
TOTAL BUDGET 18,762,751,356,000

Drug & medical supplies 1,610,580,448,000


Individual health program 7,951,096,813,000 9,561,677,261,000 51.0%

Health promotion and empowerment 231,000,000,000


CDC 715,541,282,000
Community health 2,239,608,996,000
Nutrition 600,000,000,000
Environment 320,000,000,000
R&D 290,280,077,000 4,396,430,355,000 23.4%

Others: 4,804,643,740,000 25.6%

1. Good governance 2,366,229,640,000


2. Health resources 628,181,891,000
3. Personnel training 201,000,000,000
4. Personnel accountability 45,605,372,000
4. Human resources 51,978,000,000
5. Policy and management 1,511,648,837,000
18,762,751,356,000 100.0%

Sumber: Nota Keuangan & RAPBN 2008 (Ede Darmawan) 24


KENAPA KONDISI KESEHATAN KITA BURUK?

• Banyak penyebab: sosial-ekonomi-politik-


keamanan, pendidikan, bencana alam/konflik
dsb
• Petugas/pejabat tidak memberi panutan
kepada masyarakat, korupsi merajalela
• Upaya pembangunan belum mampu
memberdayakan masyarakat tapi malah
menciptakan ketergantungan

25
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (1)

• Proses untuk membuat masyarakat berdaya


agar mampu meningkatkan kesejahteraannya
secara berkelanjutan dan berkeadilan
• Masyarakat akan menjadi lebih berdaya jika
mempunyai “power” untuk meningkatkan
kesejahteraan (pemberdayaan =
empowerment)

26
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2)
• “Power”:
– Digali dari dalam
– Dibantu/difasilitasi dari luar
• Dari dalam: memanfaatkan dan meningkatkan potensi
yang sudah ada (potensi sumber daya alam, potensi
sumber daya manusia)
• Dari luar: melalui pengembangan kebijakan, bantuan
teknis dan keuangan, pendidikan
• “Power” tersebut diperlukan untuk memotong
“lingkaran setan” yang telah menyebabkan masyarakat
mengalami ketidakberdayaan (dispowerment) secara
khronis
27
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (3)

• Masyarakat yang berdaya (dalam bidang kesehatan)


adalah masyarakat yang mau dan mampu
memelihara dan mengembangkan kesehatannya
secara mandiri dan berkelanjutan
• Apa peran petugas?
Petugas berperan:
– Membantu masyarakat untuk mencapai
kemampuan tersebut melalui upaya yang
berkelanjutan, edukatif dan bersifat kemitraan
– Petugas bukan atasan masyarakat tetapi mitra
kerja 28
PROSES PEMBERDAYAAN

• Melalui upaya yang bersifat edukatif dan kemitraan


maka masyarakat akan mengakumulasi pengalaman
belajar sehingga akhirnya mempunyai kemampuan
untuk memelihara dan mengembangkan kesehatan
secara mandiri
• Kesehatan merupakan hak azasi masyarakat (rights to
health) dan pemerintah (beserta aparatnya)
mempunyai kewajiban agar hak tersebut dapat
terpenuhi

29
LINGKARAN KETIDAKBERDAYAAN

Tk pendidikan rendah

Produktivitas Kemampuan
rendah sosial-ekonomi
rendah

Derajat kesehatan rendah


30
LINGKARAN PEMBERDAYAAN

Tk pendidikan tinggi

Produktivitas tinggi Kemampuan sosial-


ekonomi tinggi

Derajat kesehatan tinggi

31
SIAPKAH PETUGAS MEMBERDAYAKAN
MASYARAKAT?
• Petugas harus memposisikan dirinya bukan
sebagai atasan masyarakat tetapi mitra kerja
masyarakat
• Masyarakat adalah pelaku utama dan petugas
mendampingi masyarakat agar dapat menjadi
pelaku utama yang baik
• Petugas perlu memiliki ketrampilan bekerja
sebagai mitra kerja masyarakat

33
PERLU KESIAPAN SUPRA STRUKTUR

• Sistem pemerintah harus bersifat melayani dan


mengayomi (public servant, to serve and to
empower)
• Depkes/Dinas Kesehatan (dan instansi pemerintah
lain) harus mampu merubah pola pikir lama
(“sebagai atasan”) menjadi pola pikir baru (“sebagai
mitra kerja masyarakat”)
• Depkes/Dinas Kesehatan harus melakukan upaya
advokasi ke Pemerintah Pusat/Pemda/Lintas Sektor
agar mendukung upaya pemberdayaan masyarakat
34
FILSAFAH PIRING TERBANG
FALSAFAH PIRING TERBANG

• Sebuah piringan jika berputar semakin cepat


akan bergerak naik dan jika putaran berkurang
akan bergerak turun
• Kecepatan putaran bisa oleh energi dari dalam
dan bisa dibantu dari luar
• Bantuan dari luar harus disesuaikan dengan
situasi dan kondisi putaran
– Jika mendadak dan tidak sesuai dengan putaran
yang ada maka akan terjadi kegoncangan
36
PENGGERAKAN MASYARAKAT

• Apakah yang bisa menggerakan masyarakat


untuk mengatasi masalah (kesehatan)
mereka?
– Apakah harus ada bantuan dari luar? Kenapa?
– Apakah ada potensi dari dalam? Bagaimana
menggalinya?
• Apakah bantuan luar tidak memunculkan
ketergantungan (dependency)? Bagaimana
caranya agar tidak terjadi hal ini?
37
SITUASI BELAJAR
DALAM
KESEHATAN MASYARAKAT
SITUASI BELAJAR

• Situasi yg diwajibkan (required outcome


situation)
• Situasi yg disarankan (recommended outcome
situation)
• Situasi yang ditetapkan sendiri (self-directed
outcome situation)
 Margareth Mead (antropolog kesehatan)

39
PERTANYAAN KUNCI

• Apakah ada hubungan antara situasi yang satu


dan yang lain?
• Situasi mana yang paling memberikan
pembelajaran yang paling optimal? Kenapa?
• Situasi mana yang lebih sering ditemukan di
masyarakat? Kenapa? Apa yang diperlukan
untuk merubah hal ini?

40
SELF-DIRECTED ACTION
KONDISI UNTUK MUNCULNYA
SELF-DIRECTED ACTION

• Ada sejumlah orang yang tidak puas terhadap kondisi


kesejahteraannya
• Mereka meyakini bahwa kondisi ini bisa diperbaiki
atas upaya mereka
• Ada sumber daya setempat –atau dapat
dihubungkan dengan sumber daya luar- yang bisa
digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan

42
PERAN PETUGAS UNTUK MENDORONG SELF-
DIRECTED ACTION
• Memunculkan ketidakpuasan dalam masyarakat
terhadap kondisi kesejahteraannya
– Penyajian informasi/data tentang kondisi kesehatan
• Memfasilitasi agar tumbuh keyakinan untuk
memecahkan masalah
– Membahas tentang pengalaman keberhasilan atau
kegagalan di tempat lain
– Pelatihan
• Membantu mengidentifikasi sumber daya setempat atau
menghubungkan dengan sumber daya luar
– Pendampingan, bantuan teknis
– Networking/Jejaring dengan pihak-pihak lain
43
PENDEKATAN DIREKTIF DAN NON-
DIREKTIF

44
Apa kelebihan dan kekurangan
pendekatan seperti di bawah ini?

45
Apa kelebihan dan kekurangan
pendekatan seperti di bawah ini?

46
ASUMSI DASAR

Direktif Non-direktif
• Petugas tahu apa yg • Masyarakat yg lbh
dibutuhkan masy krn mengetahui apa
petugas memilik bekal kebutuhannya krn
ketrampilan dan mereka telah
pendidikan mengalami dan mampu
• Petugas menetapkan survive
apa yg hrs dilakukan • Petugas menggali dan
sebagai solusi atas belajar dari masy sambil
masalah yg dihadapi bersama-sama mencari
masy solusi
47
PERBEDAAN

Direktif: Non-direktif:
• Instruksi, komando, • Fasilitasi,
mobilisasi pendampingan,
• Masyarakat sebagai pemberdayaan
obyek, petugas sebagai • Masyarakat sebagai
pelaku utama subyek (pelaku utama),
• Interaksi bersifat petugas sbg
atasan-bawahan pendamping
• Interaksi bersifat
kesetaraan/kemitraan
48
KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN

Direktif Non-direktif
• Waktu singkat • Butuh waktu lama
• Perubahan perilaku • Perubahan perilaku
tidak berkelanjutan berkelanjutan
• Target petugas tercapai • Target petugas bisa
tetapi tidak terjadi tidak sepenuhnya
pemberdayaan tercapai tetapi terjadi
masyarakat pemberdayaan
masyarakat

49
KONSEP APLIKASI

• Pendekatan direktif dan non-direktif bukan dua pendekatan


yang terpisah seperti pilihan antara hitam dan putih, tetapi
sebuah kontinum
• Pilihannya bukan all or none (bukan 100% direktif atau
100% non-direktif) tetapi perubahan bertahap menuju ke
pendekatan yang lebih non-direktif (bukan 100% non-
direktif)
NON-DIREKTIF

DIREKTIF

A B
SELF-DIRECTED ACTION
KONDISI UNTUK MUNCULNYA
SELF-DIRECTED ACTION

• Ada sejumlah orang yang tidak puas terhadap kondisi


kesejahteraannya
• Mereka meyakini bahwa kondisi ini bisa diperbaiki
atas upaya mereka
• Ada sumber daya setempat –atau dapat
dihubungkan dengan sumber daya luar- yang bisa
digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan

52
PERAN PETUGAS UNTUK MENDORONG SELF-
DIRECTED ACTION

• Memunculkan ketidakpuasan dalam masyarakat


terhadap kondisi kesejahteraannya
– Penyajian informasi/data tentang kondisi kesehatan
• Memfasilitasi agar tumbuh keyakinan untuk
memecahkan masalah
– Membahas tentang pengalaman keberhasilan atau
kegagalan di tempat lain
– Pelatihan
• Membantu mengidentifikasi sumber daya setempat
atau menghubungkan dengan sumber daya luar
– Pendampingan, bantuan teknis
– Networking/Jejaring dengan pihak-pihak lain
53
WORKING WITH PEOPLE

• Go to the people
Live with them
Love them
Learn from them
Start with what they have
Build on what they know.
• But of the best leaders
When their task is accomplished
Their work is done
The people will all remark
We have done it ourselves.
54
• Ing ngarso sing tulodo
Ing madyo mbangun karso
Tut wuri handayani

55
NON-DIREKTIF

DIREKTIF

REQUIRED RECOMMENDED SELF-DIRECTED


OUTCOME OUTCOME OUTCOME
SITUATION SITUATION SITUATION

56
TAHAPAN PPM
PENTAHAPAN

1. Persiapan
Petugas
1. Persiapan Petugas ++++
2. Persiapan Sosial + + + +

2. Perencanaan ++ ++

++ ++
3. Pelaksanaan
+ +++
4. Pemantauan dan penilaian + +++

5. Perluasan
Masyarakat
1. Kuantitas
2. Kualitas 58
PERLUASAN

M&E

PELAKSANAAN

PERENCANAAN

PERSIAPAN 59
PERSIAPAN PETUGAS

• Persiapan teknis (pelatihan, lokakarya)


• Persiapan administratif (pembagian tugas,
keuangan)
• Pendekatan wilayah (penetapan lokasi,
koordinasi dengan pimpinan wilayah)

60
PERSIAPAN SOSIAL

• Pengenalan masyarakat
– Mengenali karakteristik sosial-budaya masyarakat,
kepemimpinan setempat, interaksi sosial
• Pengenalan masalah
– Mengenali kebutuhan dan permasalahan
masyarakat, pengalaman masa lalu
• Penyadaran
– Menyiapkan upaya agar masyarakat mau dan
mampu melakukan perubahan

61
PERENCANAAN

Bersama-sama dengan masyarakat:


• Membuat identifikasi masalah
• Menyusun prioritas masalah
• Menyusun rencana kegiatan, target, tahapan,
waktu, pembagian tugas
• Mulai menyiapkan masyarakat (kader) sebagai
peer educator
• Prinsip: think big, start small, act now and
sustain

62
PELAKSANAAN

• Mendampingi dan memberikan bimbingan


teknis pada masyarakat dalam pelaksanaan
kegiatan
• Masyarakat sebagai pelaku utama dan petugas
sebagai pendamping

63
PERLUASAN

• Memperluas kegiatan secara kuantitatif


dan/atau kualitatif
– Perluasan kualitatif: menambah isi kegiatan
dengan hal baru
– Perluasan kuantitatif: memperbanyak kegiatan
serupa di tempat lain
• Warga masyarakat yang aktif diberi peran
menjadi nara sumber dalam kegiatan
perluasan (mis sebagai fasilitator, pendamping
dsb) 64
MODEL-MODEL PPM
• Model A: Locality development
• Model B: Social planning
• Model C: Social action

66
MODEL ORIENTASI ORIENTASI STRATEGI PERAN PETUGAS
TUJUAN KEKUASAA
N
A

67
PENUTUP

• Tujuan kita bernegara a.l adalah


mencerdaskan bangsa
• Kegiatan pembangunan kesehatan ditujukan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
agar mandiri dalam meningkatkan derajat
kesehatan melalui proses pemberdayaan
• Pemberdayaan masyarakat dilakukan secara
bertahap dalam sebuah upaya yang
berkelanjutan

68
PHC DI INDONESIA
1978: 2014:
1974: Konperensi Universal
Inpres Alma Health
Ata/HFA 2000: Target Coverage
Kesehatan 2000 HFA (BPJS)

1975:Raker 1984: 2010:


nas PKMD Posyandu Indonesia 2015:
Sehat
MDGs

70
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

NEGARA 2010 2011


Indonesia 108 124
Viet Nam 113 128
Thailand 92 103
Filipina 97 112
Singapore 27 26
Brunei 37 33
Malaysia 57 61
71
SEBEGITU BURUKAH KEMAMPUAN BANGSA
INDONESIA?

72
COMPARISON OF ANEMIA PREVALENCE RATE BEFORE AND AFTER
THE INTERVENTION AT 8 POSYANDUS
IN KEL. PANGGANG ISLAND 2008-2009

100.0%

90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%

0.0%
BAYI BALITA BUMIL BUTEKI BUBALITA KADER
BASELINE 88.9% 79.1% 75.5% 29.1% 18.9% 24.1%
ENDLINE 80.8% 66.1% 36.3% 6.0% 10.5% 20.1%
73
BASELINE ENDLINE
PERBANDINGAN PREVALENSI AWAL DAN AHIR
DI 21 POSYANDU DI 5 KLINIK YKB 2010-2011

90,0%

80,0%

70,0%

60,0%

50,0%

40,0%

30,0%

20,0%

10,0%

0,0%
IBU MENYUSUI
BALITA (N=701) IBU BALITA (N=244) IBU HAMIL (N=65) KADER (N=32) TOTAL (N=1097)
(N=55)
AWAL 57,1% 76,2% 61,5% 80,0% 78,1% 63,4%
AHIR 19,1% 26,6% 12,3% 32,7% 31,3% 21,4%

AWAL AHIR 74
LATAR BELAKANG PHC

• Semangat pembangunan pasca PD II


• Konsep trickle down effect
• Perkembangan di negara maju
• Situasi di negara berkembang
• Kesenjangan negara maju dan berkembang
– GDP
– Alokasi biaya kesehatan

75
SITUASI INDONESIA PRA-PHC

• Keterbatasan anggaran pembangunan


• Alokasi biaya kesehatan
• Pelayanan kesehatan yang lebih dominan
kuratif berbasis rumah sakit
• Penggunaan peralatan kesehatan yang
canggih dan mahal
• Jangkauan pelayanan yang terbatas

76
KONPERENSI ALMA ATA

• Perlu perubahan dalam sistem pelayanan


kesehatan
• Kesepakatan HFA 2000
– Prioritas pelayanan kesehatan primer/esensial
– Jangkauan pelayanan yang lebih merata
– Keterlibatan masyarakat dalam pelayanan
kesehatan primer

77
BAGAIMANA SITUASI SEKARANG? (Tugas
Kelompok)
• Apakah ada keseimbangan antara pelayanan
preventif-promotif dan kuratif-rehabilitatif?
• Apakah ini tercermin dalam kebijakan,
anggaran dan kegiatan di lapangan?
• Kenapa tolok ukur kesehatan kita tetap lebih
rendah dibandingkan negara Asean lain?

78
TOTAL PREVALENCE RATE DECREASE OF INTESTINAL WORM INFECTION
1987-2007
90.0%

80.0%
78,6%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0% < 5%

0.0%
87/88 88/89 89/90 90/91 91/92 92/93 93/94 94/95 95/96 96/97 97/98 98/99 99/00 00/01 01/02 02/03 03/04 04/05 05/06 06/07
79
SUCCESSFULL EXPERIENCE FROM JAPAN
AFTER 2ND WORLD WAR

80
CONVERSION OF FERTILE TO INFERTLE EGGS FROM COHORT
ANALYSIS IN 40 SCHOOLS
(1988-1990)

45%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
1988 1989 1990
TOTAL PREV 41.6% 28.9% 29.6% 24.9% 29.4% 19.7%
FERTILE EGGS 28.2% 16.5% 18.5% 12.9% 17.5% 8.4%
INFERTILE EGGS 13.3% 12.4% 11.1% 12.0% 11.9% 11.3%

YEAR

TOTAL PREV FERTILE EGGS INFERTILE EGGS


81
ASSEMBLY LINE SYSTEM FOR MASS SCREENING
STOOL LABORATORY
COLLECTION PREPARATION

Pengumpulan Laboratorium Sortir/pengelompokan Pencetakan


spesimen Tinja di Pemberancasan spesimen berdasarkan Tinja
sekolah Cacingan Wilayah
Sekolah
LABORATORY Kelas
Abjad

SPECIMENT SORTATION
Pengeringan
Pengobatan di DIRECTLY OBSERVED Spesimen hasil
sekolah TREATMENT DRYING cetakan
AT SCHOOL (“DOTS”)

Klinik, lab Hasil


Sekolah print out Data Entry Hasil Pemeriksaan
komputer (Komputer) Pemeriksaan Spesimen
Mikroskop

SCHOOLS PRINTOUT DATA ENTRY RESULTS MICROSCOPE


EXAMINATION

82
MASS SCREENING LABORATORY
• Using assembly line system
– Stool collection is conducted after health education
activities at school
– Examination procedure is divided into several steps/units
which is done by separate people
– Microscope technicians examine 300 – 400 speciments/day
(using Kato technique)
– Using Kato technique to identify worms and calculate
number of eggs semi quantitaively
– Examination results are entered and results are sent to
school
– The same lab system can be applied to other mass
examination (anemia etc)
• Treatment are done at school (Directly Observed Treatment at
School)
– Using pyrantel pamoate and in 1991 was changed with
83 combination of oxantel and pyrantel pamoate
DIFUSI INOVASI
APA ITU DIFUSI INOVASI?

• Difusi:
– proses aliran dari cairan dengan konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah
– perembesan
• Inovasi:
– Sesuatu yang masih baru atau dianggap baru
• Difusi inovasi:
– Proses penyebaran inovasi dalam kelompok
komunitas tertentu

86
KENAPA PERLU PEMBAHASAN MASALAH DIFUSI
INOVASI?
• Dalam pekerjaaan kita sebagai petugas
maupun sebagai penentu kebijakan kesehatan
maka kita sebetulnya memperkenalkan
sebuah inovasi
• Dengan memahami proses difusi inovasi maka
kita bisa merencanakan dan melaksanakan
proses penyebaran inovasi dengan lebih
terencana dan sistematik

87
LIMA KATEGORI ADOPTER

1. Inovator
2. Early adopter
3. Early majority
4. Late majority
5. Laggard

88
JUMLAH LG
LM

EM

EA

INOV

WAKTU

89
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENERIMAAN INOVASI
• Manfaat (advantage)
• Kesesuaian (compatibility)
• Kerumitan (complexity)
• Dapat dicoba (trialability)
• Dapat diamati hasilnya (observability)

90
TAHAPAN ADOPSI

Konsep lama: Konsep baru:


• Awareness • Knowledge
• Interest • Persuasion
• Evaluation • Decision
• Trial • Confirmation
• Adoption

91
Knowledge

Persuasion

Decision

Confirmation

D+ D+ D- D-
C+ C- C+ C-
92
LSM
PELAKU UPAYA PEMBANGUNAN

• Pemerintah
• Non pemerintah:
– Komersial (private commercial)
• Bisnis, perbankan, industri, perdagangan dsb
– Sosial/non-komersial (private social)
• Organisasi profesi, partai politik, LSM,
organisasi massa

94
ORGANISASI

PEMERINTAH NON-PEMERINTAH

PRIVATE VOLUNTARY PRIVATE COMMERCIAL

PARPOL ORGANISASI LSM PERUSAHAAN DSB


MASSA

ORGANISASI PROFESI

95
KEBERADAAN LSM

• Sudah ada sejak sebelum kemerdekaan


RI
– Mis: Budi Utomo, Taman Siswa, Nahdatul
Ulama, Muhammadyah dsb
• Ikut membentuk kebangsaan Indonesia
• Bukan organisasi tandingan pemerintah
tetapi sebagai mitra

96
ISTILAH LSM

• Sebuah badan hukum yang bertujuan untuk


mendorong pemberdayaan dan
pengembangan swadaya masyarakat
(mengajarkan cara memancing ikan bukan
memberi ikan)
• Kelompok-kelompok tertentu sering
mengklaim dirinya sebagai LSM untuk
kegiatan yang lebih merupakan upaya politis
– Bukan badan hukum
– Muncul tiba-tiba berkaitan dengan isu politik
tertentu 97
PERAN LSM

• Komplementer
– Menyediakan pelayanan yang belum
disediakan pemerintah
• Subsider
– Melengkapi pelayanan yang sudah
diberikan pemerintah
• Penghubung
– Menjembatani program pemerintah yang
belum mampu menjangkau kelompok
tertentu 98
PSEUDO-LSM

• Diposisikan sebagai organisasi non-


pemerintah tetapi mempunyai hubungan
yang dekat dengan pemerintah
– Misalnya: PKK, KNPI, Dharma Wanita,
Pramuka

99
KARAKTERISTIK LSM

• Non profit
– Tidak bermotif komersial
• Non sektarian
– Tidak membatasi pada kelompok agama tertentu
• Non partisan
– Tidak berpihak pada aliran politik tertentu
• Non diskriminatif
– Tidak membedakan perlakuan berdasarkan
agama, etnik, politik, status kesehatan 100
Sumber Pendanaan LSM
• Luar Negeri  Funding agency (Gates
Foundation)
• Dalam Negeri 
1. Donasi,
2. Sedekah,
3. Zakat,
4. CSR
101
PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
• Merupakan konsep untuk memberdayakan
masyarakat melalui upaya yang bersifat
pembelajaran dengan memanfaatkan potensi
yang ada di masyarakat
• Melalui PPM peningkatan derajat kesehatan
dicapai melalui upaya bersama berbagai unsur
yang ada di masyarakat

102
PENUTUP

• Kesehatan masyarakat bertujuan untuk


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
• Tujuan ini dicapai dengan memanfaatkan
potensi dan sumber daya masyarakat
• Untuk itu diperlukan kemampuan untuk
mengorganisasikan dan mengembangkan
masyarakat

103

Anda mungkin juga menyukai