Anda di halaman 1dari 23

PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN DALAM ORGANISASI

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah


“Organisasi dan Manajemen Kesehatan”

Dosen Pengampu: Ibu Indah Doanita Hasibuan, SKM., M.Kes

Disusun Oleh:
Kelompok 2
FATIMA 0801221101
SITI AMANDA SIREGAR 0801222344
SALSABILLA JULIANDA SUMPENO 0801222345
ZALFA NAIFAH AZALIA 0801222347

KELAS IKM 7 SEM 3


PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN..........................................................................5
2.1 Konsep Manajemen Keuangan dalam Layanan Kesehatan.................................................
2.2 Sumber Dana dalam Layanan Kesehatan............................................................................
2.3 Jumlah Dana dalam Layanan Kesehatan.............................................................................
2.4 Belanja dalam Layanan Kesehatan....................................................................................
2.5 Prinsip Pengelolaan Keuangan (POAC Keuangan) dalam Layanan
Kesehatan.................................................................................................................................
2.6 Langkah-Langkah Manajemen Keuangan dalam Layanan Kesehatan..............................
BAB III PENUTUP...............................................................................................18
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
PERTANYAAN.....................................................................................................21

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh
komponen yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia
khususnya para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami
yakin dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan
kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sabtu, 7 Oktober 2023

Penulis

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen keuangan adalah salah satu aspek yang sangat krusial dalam
kesuksesan dan keberlanjutan sebuah organisasi, baik itu dalam sektor bisnis,
pemerintahan, maupun organisasi nirlaba. Manajemen keuangan yang baik
memungkinkan organisasi untuk mengelola sumber daya finansialnya dengan
efisien dan efektif, sehingga menciptakan landasan yang kokoh untuk pencapaian
tujuan organisasi. Oleh karena itu, pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip
manajemen keuangan menjadi sangat penting dalam konteks manajemen
organisasi modern.
Seiring dengan kompleksitas tuntutan ekonomi dan perubahan cepat dalam
lingkungan bisnis dan sosial, organisasi dituntut untuk memiliki pemahaman yang
mendalam tentang prinsip-prinsip manajemen keuangan yang relevan. Dengan
pemahaman ini, organisasi dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam hal
alokasi sumber daya, perencanaan anggaran, investasi, dan pengendalian biaya.
Makalah ini bertujuan untuk menyelidiki dan menjelaskan prinsip-prinsip
manajemen keuangan yang fundamental dalam konteks organisasi. Dengan
pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip ini, organisasi dapat
meningkatkan kinerjanya, mengelola risiko keuangan, dan mencapai tujuan
keuangan mereka.

4
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Konsep Manajemen Keuangan dalam Layanan Kesehatan


A. Definisi Manajemen Keuangan dalam Layanan Kesehatan
Manajemen keuangan dalam layanan kesehatan adalah serangkaian
kegiatan, strategi, dan proses yang terkait dengan perencanaan, pengelolaan, dan
pengawasan sumber daya keuangan yang digunakan dalam penyediaan pelayanan
kesehatan. Ini mencakup pengelolaan dana, pengaturan keuangan, perencanaan
anggaran, pemantauan pengeluaran, dan pengambilan keputusan keuangan yang
bijak dalam organisasi atau lembaga kesehatan.1
B. Pentingnya Manajemen Keuangan dalam Layanan Kesehatan
Manajemen keuangan dalam layanan kesehatan sangat penting karena:
1. Efisiensi Penggunaan Dana: Layanan kesehatan seringkali membutuhkan
sumber daya finansial yang besar. Manajemen keuangan yang baik dapat
membantu organisasi kesehatan mengalokasikan dan menggunakan dana
dengan lebih efisien, memastikan bahwa setiap dolar yang diinvestasikan
memberikan nilai terbaik.
2. Kualitas Pelayanan Kesehatan: Pengelolaan keuangan yang efektif dapat
mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Ini mencakup
pemeliharaan peralatan medis, pelatihan tenaga medis, dan pengembangan
fasilitas, yang semuanya berkontribusi pada pelayanan yang lebih baik
kepada pasien.2
3. Keberlanjutan Finansial: Organisasi kesehatan harus mampu menjaga
keberlanjutan finansial agar dapat terus memberikan pelayanan.
Manajemen keuangan yang buruk dapat mengarah pada defisit, yang dapat
mengancam eksistensi organisasi.
4. Kepatuhan Regulasi: Layanan kesehatan sering kali tunduk pada berbagai

1
Kurniawan, M. F., Siswoyo, B. E., Mansyur, F., Aisyah, W., Revelino, D., & Gadistina,
W. (2016). Pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi (monitoring dan evaluasi Jaminan
Kesehatan Nasional di Indonesia). Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia: JKKI, 5(3), 122-131.
2
Putri, A. E. (2020). GAMBARAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN DI
RUMAH SAKIT (Doctoral dissertation, STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo Surabaya).

5
regulasi dan standar. Manajemen keuangan yang baik membantu
organisasi mematuhi aturan keuangan dan perpajakan yang berlaku.
5. Transparansi dan Akuntabilitas: Transparansi dalam penggunaan dana dan
pelaporan keuangan adalah prinsip penting dalam layanan kesehatan.
Manajemen keuangan yang baik mencakup pelaporan yang akurat dan
tepat waktu kepada pemangku kepentingan, seperti pemerintah, donatur,
dan pasien.
6. Inovasi dan Pengembangan: Pengelolaan keuangan yang efisien dapat
mendukung inovasi dalam penyediaan layanan kesehatan, seperti investasi
dalam teknologi medis terbaru atau program-program pencegahan
penyakit yang baru.
Pemahaman konsep manajemen keuangan dalam layanan kesehatan
adalah langkah awal yang penting dalam memastikan bahwa organisasi atau
lembaga kesehatan dapat beroperasi dengan baik dan memberikan pelayanan
berkualitas kepada masyarakat. Dalam bagian selanjutnya, kita akan menjelajahi
sumber dan jumlah dana yang digunakan dalam layanan kesehatan serta prinsip
pengelolaan keuangan (POAC Keuangan) yang relevan dalam konteks ini.3

2.2 Sumber Dana dalam Layanan Kesehatan


Sumber dana dalam layanan kesehatan mencakup berbagai asal-usul dana
yang digunakan untuk mendukung operasi, pengembangan, dan penyediaan
pelayanan kesehatan. Dalam konteks ini, terdapat dua kategori utama sumber
dana: dana publik dan dana privat.4
A. Dana Publik
Dana publik merujuk kepada sumber dana yang diberikan oleh pemerintah
atau lembaga publik untuk mendukung layanan kesehatan.
Berikut adalah penjelasan tentang dana publik dalam layanan kesehatan:

3
Sitorus, E., & Nurwahyuni, A. (2017). Analisis Pembiayaan Kesehatan Bersumber
Pemerintah Di Kota Serang Tahun 2014-2016. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 6(3), 138-
148.
4
Budiarto, W., & Kristiana, L. (2015). Pemanfaatan Dana Kapitasi Oleh Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Dalam Penyelenggaraan JKN. Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan, 18(4), 437-445.

6
1. Pemerintah Pusat: Pemerintah pusat atau pemerintah federal seringkali
mengalokasikan anggaran besar untuk sistem kesehatan nasional. Dana ini
dapat digunakan untuk mendukung berbagai aspek layanan kesehatan,
termasuk pembiayaan rumah sakit, pembelian peralatan medis, dan
program-program pencegahan penyakit.
2. Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah atau pemerintah lokal juga
berperan penting dalam pembiayaan layanan kesehatan. Mereka dapat
mengalokasikan dana untuk mendukung rumah sakit daerah, pusat
kesehatan masyarakat, dan program kesehatan lokal.
3. Dana Internasional: Beberapa organisasi internasional dan badan donor
negara-negara maju memberikan bantuan keuangan untuk proyek-proyek
kesehatan di negara-negara berkembang. Dana ini digunakan untuk
meningkatkan akses ke layanan kesehatan dasar, mengatasi wabah
penyakit, dan mengembangkan sistem kesehatan yang lebih kuat.5
B. Dana Privat
Dana privat dalam layanan kesehatan merujuk kepada sumber dana yang
berasal dari individu atau entitas swasta. Ini mencakup beberapa sumber dana
yang penting dalam sistem kesehatan:6
1. Pembayaran Pasien: Pasien membayar untuk layanan kesehatan yang
mereka terima, baik melalui biaya konsultasi dokter, biaya rawat inap,
atau tindakan medis lainnya. Ini mencakup pembayaran tunai langsung
oleh pasien.
2. Asuransi Kesehatan: Banyak individu dan keluarga memiliki polis
asuransi kesehatan yang membantu mereka membayar biaya perawatan
medis. Asuransi kesehatan dapat diberikan oleh perusahaan swasta atau
oleh pemerintah sebagai bagian dari program asuransi sosial.

3. Donasi Pribadi: Donatur pribadi, termasuk individu dan organisasi amal,

5
Salim, D. L. F. (2020). Aksesibilitas Pembiayaan Kesehatan Dalam Program Jaminan
Kesehatan Nasional. Lex Et Societatis, 8(4).
6
Setyawan, F. E. B. (2015). Sistem pembiayaan kesehatan. Saintika Medika, 11(2), 119-
126.

7
dapat memberikan sumbangan finansial kepada rumah sakit, yayasan
kesehatan, atau organisasi non-profit lainnya yang berfokus pada layanan
kesehatan.
4. Investor Swasta: Investor swasta dapat mengalokasikan modal ke dalam
sektor kesehatan melalui investasi dalam perusahaan-perusahaan farmasi,
peralatan medis, atau organisasi yang beroperasi di sektor ini.
Sumber dana dalam layanan kesehatan sangat beragam dan berperan
penting dalam menjaga keberlanjutan sistem kesehatan. Manajemen keuangan
yang baik dalam konteks ini mencakup pengelolaan sumber dana dari berbagai
sumber ini dengan efisien dan transparan, memastikan bahwa dana digunakan
untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.
Selanjutnya, kita akan menjelajahi bagaimana jumlah dana dikelola dalam
layanan kesehatan serta prinsip pengelolaan keuangan yang relevan (POAC
Keuangan) dalam konteks ini.7

2.3 Jumlah Dana dalam Layanan Kesehatan


Proses pengelolaan dana dalam layanan kesehatan melibatkan sejumlah
tahapan penting, termasuk penghimpunan, alokasi, dan pengawasan. Bagian ini
akan menjelaskan tahapan-tahapan tersebut dalam konteks layanan kesehatan.
1. Penghimpunan Dana
Penghimpunan dana dalam layanan kesehatan melibatkan proses
mengumpulkan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk mendukung operasi
dan penyediaan layanan kesehatan. Ini termasuk:
a. Pemerintah: Pemerintah, baik pusat maupun daerah, menghimpun dana
melalui berbagai sumber, termasuk pajak kesehatan, pendapatan
pemerintah, dan sumbangan internasional. Dana ini digunakan untuk
membiayai berbagai aspek sistem kesehatan, seperti rumah sakit, pusat
kesehatan, dan program-program kesehatan.
b. Pembayaran Pasien: Pasien membayar untuk layanan kesehatan yang

7
Sediawan, M. L. (2020). KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM PENINGKATAN
KUALITAS LAYANAN KESEHATAN, SUATU TINJAUAN LITERATUR. In Conference on
Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) (Vol. 3, No. 1, pp. 47-56).

8
mereka terima, baik secara tunai atau melalui asuransi kesehatan.
Penghimpunan dana dari pasien ini mencakup biaya konsultasi, biaya
rawat inap, dan biaya perawatan medis lainnya.
c. Asuransi Kesehatan: Dana juga dikumpulkan melalui premi asuransi
kesehatan yang dibayarkan oleh individu atau majikan. Dana ini kemudian
digunakan untuk membayar klaim medis yang diajukan oleh peserta
asuransi.
d. Donasi dan Sumbangan: Dana dalam bentuk donasi dan sumbangan dari
individu, yayasan kesehatan, atau organisasi non-profit dapat digunakan
untuk mendukung layanan kesehatan. Donasi ini dapat digunakan untuk
membiayai proyek-proyek khusus, penelitian medis, atau peralatan medis.
2. Alokasi Dana
Setelah dana dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah alokasi dana. Ini
melibatkan pengalokasian sumber daya keuangan ke berbagai komponen dalam
sistem layanan kesehatan. Proses alokasi dana mencakup:8
a. Pembiayaan Operasional: Dana dialokasikan untuk membiayai operasional
sehari-hari fasilitas kesehatan, termasuk gaji tenaga medis, perawatan
pasien, pembelian obat-obatan, dan perawatan peralatan medis.
b. Investasi dan Pengembangan: Sebagian dana dialokasikan untuk investasi
jangka panjang dalam pengembangan fasilitas kesehatan, perolehan
peralatan medis yang baru, atau proyek-proyek peningkatan mutu layanan
kesehatan.
c. Program Kesehatan: Dana juga dapat dialokasikan untuk mendukung
program-program kesehatan seperti imunisasi, pencegahan penyakit,
kampanye edukasi, dan penelitian medis.
3. Pengawasan Dana
Pengawasan dana adalah tahap penting dalam manajemen keuangan
layanan kesehatan. Ini melibatkan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan
terhadap bagaimana dana digunakan. Pengawasan dana mencakup:
8
Hakimudin, D. R., & HAYATI, B. (2010). ANALISIS EFISIENSI BELANJA
KESEHATAN PEMERINTAH DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2005–
2007 (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS DIPONEGORO).

9
a. Pengendalian Pengeluaran: Pengawasan pengeluaran yang ketat untuk
memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan anggaran dan prioritas
yang telah ditetapkan.
b. Audit Keuangan: Melakukan audit keuangan berkala untuk memeriksa
kepatuhan terhadap regulasi, keakuratan pencatatan, dan efektivitas
penggunaan dana.
c. Pelaporan Keuangan: Membuat laporan keuangan yang transparan dan
akurat untuk pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, donatur, dan
pasien.9
Penghimpunan, alokasi, dan pengawasan dana merupakan langkah-
langkah kunci dalam manajemen keuangan layanan kesehatan. Proses ini harus
dilakukan dengan cermat dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan
yang baik untuk memastikan bahwa dana digunakan secara efisien dan efektif
dalam mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas.

2.4 Belanja dalam Layanan Kesehatan


Belanja dalam layanan kesehatan mencakup pengeluaran organisasi
layanan kesehatan untuk berbagai keperluan yang mendukung operasional,
perawatan pasien, investasi, dan pengembangan fasilitas kesehatan. Bagian ini
akan menjelaskan berbagai aspek belanja dalam layanan kesehatan.10
1. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah pengeluaran yang diperlukan untuk menjaga
operasional sehari-hari organisasi layanan kesehatan. Ini mencakup:
a. Gaji dan Upah: Pembayaran kepada staf medis, perawat, dokter, teknisi
medis, dan staf administratif yang terlibat dalam penyediaan layanan
kesehatan.
b. Biaya Perawatan Pasien: Biaya yang terkait dengan perawatan pasien,

9
Solida, A., Noerjoedianto, D., Mekarisce, A. A., & Widiastuti, F. Pola Belanja
Kesehatan Katastropik Peserta Jaminan Kesehatan di Kota Jambi. Jurnal Kebijakan Kesehatan
Indonesia: JKKI, 10(4), 209-215.
10
Yanti, P., & Kustiani, N. A. (2016). Analisis Efisiensi Belanja Daerah Urusan
Kesehatan dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA): Studi Pada Pemerintah
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten. Info Artha, 4, 81-96.

10
termasuk biaya rawat inap, perawatan ambulans, obat-obatan, dan
pemeriksaan medis.
c. Pemeliharaan Peralatan Medis: Pengeluaran untuk memelihara dan
memperbaiki peralatan medis seperti CT scan, MRI, alat x-ray, dan alat
medis lainnya.
d. Biaya Operasional Fasilitas: Pembayaran utilitas seperti listrik, air, dan
gas, serta pemeliharaan dan perbaikan fasilitas kesehatan.
e. Biaya Administrasi: Biaya yang terkait dengan administrasi umum
organisasi, termasuk biaya penyusunan laporan keuangan, biaya hukum,
dan biaya manajemen.11
2. Investasi
Investasi dalam layanan kesehatan mencakup pengeluaran untuk
perolehan aset jangka panjang yang mendukung perawatan pasien dan
peningkatan mutu layanan kesehatan. Ini bisa termasuk:
a. Pembelian Peralatan Medis: Investasi dalam peralatan medis baru atau
penggantian peralatan lama untuk meningkatkan kualitas diagnosis dan
perawatan.
b. Pengembangan Teknologi Informasi: Pengeluaran untuk implementasi
sistem rekam medis elektronik, perangkat lunak manajemen pasien, dan
infrastruktur TI yang mendukung layanan kesehatan.
c. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Investasi dalam pelatihan dan
pengembangan staf medis dan non-medis untuk meningkatkan kompetensi
dan keterampilan mereka.
3. Pengembangan Fasilitas Kesehatan
Pengembangan fasilitas kesehatan mencakup pengeluaran yang digunakan
untuk memperluas atau meningkatkan fasilitas kesehatan yang ada atau
membangun fasilitas baru. Ini bisa termasuk:
a. Pembangunan Rumah Sakit atau Klinik Baru: Pengeluaran untuk
merencanakan, membangun, dan melengkapi fasilitas baru yang mampu

11
Sulaiman, E. S. (2021). Manajemen kesehatan: Teori dan praktik di puskesmas. Ugm
Press.

11
menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik.
b. Renovasi Fasilitas Kesehatan: Biaya yang terkait dengan perbaikan dan
pembaruan fasilitas kesehatan yang sudah ada, termasuk peningkatan
kapasitas dan kenyamanan pasien.
c. Pengembangan Pusat Kesehatan Masyarakat: Pengeluaran untuk
mendirikan atau mengembangkan pusat kesehatan masyarakat yang
menyediakan layanan kesehatan dasar dan program-program pencegahan
penyakit.
Manajemen belanja dalam layanan kesehatan membutuhkan perencanaan
yang cermat dan pengawasan yang teliti untuk memastikan bahwa dana
digunakan secara efisien dan efektif. Keputusan investasi dan pengembangan
fasilitas harus didasarkan pada kebutuhan pasien, perubahan teknologi, dan
strategi jangka panjang organisasi layanan kesehatan. Belanja yang bijak adalah
bagian integral dari manajemen keuangan yang baik dalam layanan kesehatan. 12

2.5 Prinsip Pengelolaan Keuangan (POAC Keuangan) dalam Layanan


Kesehatan
Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan (POAC Keuangan) dalam layanan
kesehatan adalah panduan dasar yang mendasari cara organisasi atau lembaga
kesehatan mengelola sumber daya keuangan mereka. Prinsip-prinsip ini
membantu memastikan penggunaan dana yang efisien, transparan, dan akuntabel
dalam mendukung penyediaan pelayanan kesehatan berkualitas. Berikut adalah
penjelasan tentang prinsip-prinsip tersebut:13
1. Prinsip Transparansi
Transparansi adalah prinsip yang mendorong organisasi layanan kesehatan
untuk menyediakan informasi keuangan yang jelas dan mudah dipahami kepada
semua pemangku kepentingan, termasuk pasien, staf, pemerintah, dan donatur.
Prinsip ini mencakup:
a. Pelaporan Keuangan: Menyediakan laporan keuangan yang akurat,

12
Febrianti, I. T. D. TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN KESEHATAN.
13
Kusuma, J. R., & Narastri, M. (2023). Implentasi PSAP Nomor 13 Pada Penyajian dan
Akuntabilitas Laporan Keuangan Puskesmas Modopuro. Student Research Journal, 1(2), 68-77.

12
terstruktur, dan teratur kepada pemangku kepentingan. Laporan tersebut
harus mencakup sumber dan penggunaan dana, serta keuangan organisasi
secara keseluruhan.14
b. Keterbukaan Biaya: Memberikan informasi kepada pasien tentang biaya
layanan kesehatan dan opsi pembayaran yang tersedia. Pasien harus dapat
memahami biaya yang mereka tanggung dan memiliki akses ke rincian
biaya secara terperinci.
c. Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Melibatkan pemangku kepentingan,
seperti keluarga pasien, dalam pengambilan keputusan keuangan yang
signifikan, terutama dalam kasus perawatan yang mahal atau pemilihan
opsi pengobatan.
2. Prinsip Akuntabilitas
Prinsip akuntabilitas mengharuskan organisasi layanan kesehatan untuk
bertanggung jawab atas penggunaan dana mereka kepada semua pemangku
kepentingan. Hal ini mencakup:15
a. Pemantauan Kinerja: Melakukan pemantauan terhadap penggunaan dana
dan mengukur kinerja keuangan organisasi secara teratur. Evaluasi
dilakukan untuk memastikan bahwa dana digunakan secara efisien dan
efektif.
b. Audit Independen: Melakukan audit keuangan independen secara berkala
oleh pihak luar yang kompeten dan tidak terkait dengan organisasi. Audit
ini dapat memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan integritas laporan
keuangan.
c. Penggunaan Dana Sesuai Tujuan: Menggunakan dana sesuai dengan
tujuan organisasi, terutama yang berkaitan dengan penyediaan pelayanan
kesehatan berkualitas dan perawatan pasien yang aman.
3. Prinsip Optimalisasi Dana
Prinsip ini mendorong organisasi layanan kesehatan untuk mengelola dana
14
Machmud, R. (2008). Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Andalas, 2(2), 186-190.
15
Puarada, N. A. (2016). Pengaruh Pengelolaan Keuangan Dan Sistem Informasi
Akuntansi Terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba (Studi pada Yayasan SMA Pasundan di Wilayah
Kota Bandung) (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomi Unpas).

13
mereka dengan bijak dan mencari cara untuk mengoptimalkan penggunaannya.
Ini mencakup:
a. Perencanaan Anggaran: Merencanakan anggaran dengan hati-hati untuk
memastikan bahwa dana dialokasikan dengan benar dan sesuai prioritas.
b. Pengendalian Pengeluaran: Memantau dan mengendalikan pengeluaran
agar tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan.
c. Efisiensi Operasional: Mencari cara untuk meningkatkan efisiensi
operasional, termasuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan
produktivitas staf.
4. Prinsip Pengawasan dan Evaluasi
Prinsip ini menekankan pentingnya pengawasan dan evaluasi terus-
menerus terhadap pengelolaan keuangan dalam layanan kesehatan. Ini
mencakup:16
a. Pengukuran Kinerja: Menilai kinerja keuangan dengan menggunakan
indikator kinerja yang relevan, seperti rasio keuangan, efisiensi
penggunaan dana, dan tingkat kepatuhan terhadap anggaran.
b. Perbaikan Berkelanjutan: Menggunakan temuan dari evaluasi untuk
mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan dan mengambil
tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan manajemen keuangan.
c. Pelaporan Hasil: Melaporkan hasil evaluasi kepada pemangku
kepentingan untuk memastikan akuntabilitas dan mengkomunikasikan
upaya perbaikan yang dilakukan.
Prinsip-prinsip POAC Keuangan dalam layanan kesehatan membantu
organisasi atau lembaga kesehatan mengelola dana mereka dengan efisien,
mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan memastikan transparansi dan
akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan mereka. Prinsip-prinsip ini berperan
penting dalam mendukung penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas
kepada masyarakat.

16
Badriah, L., & Avianti, W. (2023). The Financial Analisis Efektifitas Pengelolaan
Modal Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada RSUD Bayu Asih Kabupaten
Purwakarta. Eqien-Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 12(02), 157-168.

14
2.6 Langkah-Langkah Manajemen Keuangan dalam Layanan Kesehatan
A. Penyusunan Anggaran
1. Identifikasi Kebutuhan: Identifikasi kebutuhan finansial organisasi,
termasuk biaya operasional, investasi, dan pengembangan fasilitas.17
2. Perencanaan Anggaran: Susun rencana anggaran yang mencakup semua
biaya yang diperlukan dan alokasikan dana sesuai prioritas.
3. Konsultasi Stakeholder: Konsultasikan rencana anggaran dengan
pemangku kepentingan, termasuk manajemen, staf medis, dan pihak yang
terlibat dalam pengambilan keputusan keuangan.
4. Validasi Anggaran: Pastikan bahwa anggaran yang telah disusun sesuai
dengan sumber dana yang tersedia dan tujuan organisasi.
B. Penghimpunan Dana
1. Pengumpulan Dana Publik: Koordinasikan dengan pemerintah atau
lembaga publik untuk mendapatkan dana yang telah dialokasikan untuk
layanan kesehatan. Pastikan semua persyaratan dan regulasi terpenuhi.
2. Penerimaan Pembayaran Pasien: Terapkan sistem pengumpulan biaya
pelayanan kepada pasien, baik secara tunai maupun melalui asuransi
kesehatan. Pastikan pasien memiliki pemahaman yang baik tentang biaya
yang mereka tanggung.
3. Pengelolaan Donasi dan Sumbangan: Mengelola dengan baik dana yang
diterima melalui donasi dan sumbangan, dan gunakan untuk tujuan yang
telah ditentukan.18
C. Alokasi Dana
1. Prioritaskan Penggunaan Dana: Alokasikan dana sesuai dengan prioritas
organisasi, termasuk pembiayaan operasional sehari-hari, investasi, dan
pengembangan fasilitas.
2. Investasi yang Bijak: Pertimbangkan dengan cermat keputusan investasi,
seperti perolehan peralatan medis baru, berdasarkan pada kebutuhan
pasien dan dampak jangka panjang.
17
Wibowo, A. (2020). Manajemen keuangan. Penerbit Yayasan Prima Agus Teknik, 1-
324.
18
Karyatun, S. (2018). Mengelola keuangan kesehatan. Ilmu dan Budaya, 40(54).

15
3. Pengembangan Fasilitas: Jika ada rencana pengembangan fasilitas,
alokasikan dana untuk konstruksi atau renovasi sesuai dengan perencanaan
yang matang.
D. Pengawasan dan Evaluasi
1. Pemantauan Keuangan: Lakukan pemantauan keuangan yang berkala
untuk memastikan bahwa pengeluaran sesuai dengan anggaran dan tujuan.
2. Audit Keuangan: Selenggarakan audit keuangan secara berkala oleh pihak
luar yang independen untuk memverifikasi integritas laporan keuangan.
3. Evaluasi Kinerja: Lakukan evaluasi kinerja keuangan dan operasional
untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.19
E. Pelaporan dan Transparansi
1. Laporan Keuangan: Buat laporan keuangan yang akurat dan teratur untuk
pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham, pemerintah, dan
pasien.
2. Keterbukaan Biaya: Informasikan pasien tentang biaya pelayanan dan opsi
pembayaran yang tersedia, termasuk asuransi kesehatan.
3. Transparansi dan Akuntabilitas: Pastikan bahwa organisasi layanan
kesehatan mematuhi regulasi keuangan dan standar akuntansi yang
berlaku.
4. Komunikasi Pemangku Kepentingan: Komunikasikan hasil pemantauan
dan evaluasi kepada pemangku kepentingan untuk memastikan
akuntabilitas.
F. Perbaikan Berkelanjutan
1. Identifikasi Perbaikan: Gunakan temuan dari evaluasi dan audit untuk
mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dalam manajemen
keuangan.
2. Rencana Perbaikan: Susun rencana perbaikan yang mencakup langkah-
langkah konkret untuk meningkatkan manajemen keuangan.

19
Lendriyono, F. (2022). Manajemen Organisasi Layanan Masyarakat (Vol. 1).
UMMPress.

16
3. Pelaksanaan Tindakan: Terapkan tindakan perbaikan dan monitor
kemajuan mereka secara teratur.
4. Evaluasi Hasil: Lakukan evaluasi ulang untuk memastikan bahwa
perbaikan telah berhasil dan membawa perubahan positif.
Tata cara ini membantu organisasi layanan kesehatan dalam manajemen
keuangan mereka untuk mencapai tujuan keuangan mereka, seperti penyediaan
pelayanan kesehatan berkualitas, keberlanjutan finansial, dan akuntabilitas
terhadap pemangku kepentingan.20

BAB III
PENUTUP

20
Dakhi, Y. (2016). Implementasi POAC terhadap kegiatan organisasi dalam mencapai
tujuan tertentu. Warta Dharmawangsa, (50).

17
3.1 Kesimpulan
Makalah ini membahas konsep manajemen keuangan dalam layanan
kesehatan, termasuk definisinya, pentingnya, sumber dan jumlah dana dalam
layanan kesehatan, belanja dalam layanan kesehatan, prinsip-prinsip pengelolaan
keuangan dalam layanan kesehatan, serta langkah-langkah manajemen keuangan
dalam layanan kesehatan. Kesimpulannya adalah bahwa manajemen keuangan
yang baik dalam layanan kesehatan sangat penting untuk efisiensi penggunaan
dana, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, keberlanjutan finansial,
kepatuhan regulasi, transparansi, dan akuntabilitas. Langkah-langkah manajemen
keuangan yang terstruktur melibatkan penyusunan anggaran, penghimpunan dan
alokasi dana, pengawasan dan evaluasi, serta pelaporan dan perbaikan
berkelanjutan.

3.2 Saran
Makalah ini masih dalam tahap pembelajaran. Masih banyak terdapat
kekurangan dan ketidaksempurnaan pada makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik
dari pembaca sangatlah membantu dalam perkembangan dan peningkatan penulis
dalam membuat makalah kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

18
Febrianti, I. T. D. TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN KESEHATAN.
Machmud, R. (2008). Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Andalas, 2(2), 186-190.
Karyatun, S. (2018). Mengelola keuangan kesehatan. Ilmu dan Budaya, 40(54).
Dakhi, Y. (2016). Implementasi POAC terhadap kegiatan organisasi dalam
mencapai tujuan tertentu. Warta Dharmawangsa, (50).
Lendriyono, F. (2022). Manajemen Organisasi Layanan Masyarakat (Vol. 1).
UMMPress.
Wibowo, A. (2020). Manajemen keuangan. Penerbit Yayasan Prima Agus Teknik,
1-324.
Badriah, L., & Avianti, W. (2023). The Financial Analisis Efektifitas Pengelolaan
Modal Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada RSUD Bayu
Asih Kabupaten Purwakarta. Eqien-Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 12(02),
157-168.
Puarada, N. A. (2016). Pengaruh Pengelolaan Keuangan Dan Sistem Informasi
Akuntansi Terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba (Studi pada Yayasan
SMA Pasundan di Wilayah Kota Bandung) (Doctoral dissertation, Fakultas
Ekonomi Unpas).
Kusuma, J. R., & Narastri, M. (2023). Implentasi PSAP Nomor 13 Pada Penyajian
dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Puskesmas Modopuro. Student
Research Journal, 1(2), 68-77.
Sulaiman, E. S. (2021). Manajemen kesehatan: Teori dan praktik di puskesmas.
Ugm Press.
Yanti, P., & Kustiani, N. A. (2016). Analisis Efisiensi Belanja Daerah Urusan
Kesehatan dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA): Studi Pada
Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Banten. Info Artha, 4, 81-96.
Solida, A., Noerjoedianto, D., Mekarisce, A. A., & Widiastuti, F. Pola Belanja
Kesehatan Katastropik Peserta Jaminan Kesehatan di Kota Jambi. Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia: JKKI, 10(4), 209-215.
Hakimudin, D. R., & HAYATI, B. (2010). ANALISIS EFISIENSI BELANJA
KESEHATAN PEMERINTAH DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

19
TAHUN 2005–2007 (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
DIPONEGORO).
Sediawan, M. L. (2020). KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM
PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KESEHATAN, SUATU
TINJAUAN LITERATUR. In Conference on Innovation and Application
of Science and Technology (CIASTECH) (Vol. 3, No. 1, pp. 47-56).
Setyawan, F. E. B. (2015). Sistem pembiayaan kesehatan. Saintika Medika, 11(2),
119-126.
Salim, D. L. F. (2020). Aksesibilitas Pembiayaan Kesehatan Dalam Program
Jaminan Kesehatan Nasional. Lex Et Societatis, 8(4).
Budiarto, W., & Kristiana, L. (2015). Pemanfaatan Dana Kapitasi Oleh Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Dalam Penyelenggaraan JKN. Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan, 18(4), 437-445.
Sitorus, E., & Nurwahyuni, A. (2017). Analisis Pembiayaan Kesehatan
Bersumber Pemerintah Di Kota Serang Tahun 2014-2016. Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia, 6(3), 138-148.
Putri, A. E. (2020). GAMBARAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN DI
RUMAH SAKIT (Doctoral dissertation, STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo
Surabaya).
Kurniawan, M. F., Siswoyo, B. E., Mansyur, F., Aisyah, W., Revelino, D., &
Gadistina, W. (2016). Pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi
(monitoring dan evaluasi Jaminan Kesehatan Nasional di
Indonesia). Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia: JKKI, 5(3), 122-131.

PERTANYAAN

20
1. Jelaskan mengapa manajemen keuangan dalam layanan kesehatan sangat
penting.
Jawaban:
Manajemen keuangan dalam layanan kesehatan sangat penting karena
beberapa alasan. Pertama, efisiensi penggunaan dana adalah kunci untuk
mengalokasikan dan menggunakan sumber daya finansial dengan lebih baik,
sehingga setiap dolar yang diinvestasikan dapat memberikan nilai terbaik.
Kedua, manajemen keuangan yang baik mendukung peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan melalui pemeliharaan peralatan medis, pelatihan tenaga
medis, dan pengembangan fasilitas. Ketiga, keberlanjutan finansial merupakan
faktor penting agar organisasi kesehatan dapat terus memberikan pelayanan.
Keempat, manajemen keuangan yang baik membantu organisasi mematuhi
aturan keuangan dan perpajakan yang berlaku. Kelima, transparansi dan
akuntabilitas dalam penggunaan dana adalah prinsip penting dalam layanan
kesehatan. Terakhir, pengelolaan keuangan yang efisien mendukung inovasi
dalam penyediaan layanan kesehatan, seperti investasi dalam teknologi medis
terbaru atau program-program pencegahan penyakit yang baru.
2. Jelaskan perbedaan antara dana publik dan dana privat dalam layanan
kesehatan, serta berikan contoh masing-masing.
Jawaban:
Dana publik dalam layanan kesehatan merujuk kepada sumber dana
yang diberikan oleh pemerintah atau lembaga publik. Contoh dana publik
termasuk anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat untuk mendukung
sistem kesehatan nasional, dana yang dialokasikan oleh pemerintah daerah
untuk rumah sakit daerah, dan bantuan keuangan dari organisasi internasional
atau negara-negara maju untuk proyek-proyek kesehatan di negara
berkembang.
Dana privat dalam layanan kesehatan merujuk kepada sumber dana
yang berasal dari individu atau entitas swasta. Contoh dana privat termasuk
pembayaran pasien untuk layanan kesehatan yang mereka terima, premi
asuransi kesehatan yang dibayarkan oleh individu atau majikan, donasi pribadi

21
yang diberikan oleh individu atau organisasi amal kepada rumah sakit atau
organisasi kesehatan, serta investasi modal swasta dalam perusahaan farmasi
atau peralatan medis.
3. Jelaskan tiga tahap utama dalam pengelolaan dana dalam layanan kesehatan.
Jawaban:
Tiga tahap utama dalam pengelolaan dana dalam layanan kesehatan adalah:
1) Penghimpunan Dana: Tahap ini melibatkan pengumpulan sumber daya
keuangan yang diperlukan untuk mendukung operasi dan penyediaan
layanan kesehatan. Ini mencakup penghimpunan dana dari pemerintah,
pembayaran pasien, pengelolaan donasi dan sumbangan, serta sumber-
sumber lainnya.
2) Alokasi Dana: Setelah dana dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah
alokasi dana. Ini melibatkan pengalokasian sumber daya keuangan ke
berbagai komponen dalam sistem layanan kesehatan, seperti pembiayaan
operasional sehari-hari, investasi dalam peralatan medis, dan dukungan
untuk program-program kesehatan.
3) Pengawasan Dana: Pengawasan dana adalah tahap penting dalam
manajemen keuangan layanan kesehatan. Ini mencakup pemantauan dan
evaluasi berkelanjutan terhadap bagaimana dana digunakan, termasuk
pengendalian pengeluaran, audit keuangan, dan pelaporan keuangan yang
akurat dan tepat waktu kepada pemangku kepentingan.
4. Jelaskan empat prinsip pengelolaan keuangan (POAC Keuangan) dalam
layanan kesehatan dan mengapa prinsip-prinsip ini penting.
Jawaban:
Empat prinsip pengelolaan keuangan (POAC Keuangan) dalam
layanan kesehatan beserta pentingnya masing-masing adalah:
1) Prinsip Transparansi: Prinsip ini mendorong organisasi layanan kesehatan
untuk menyediakan informasi keuangan yang jelas dan mudah dipahami
kepada semua pemangku kepentingan. Ini penting karena transparansi
memastikan bahwa semua pihak terlibat memahami penggunaan dana dan
memiliki visibilitas terhadap tata cara keuangan.

22
2) Prinsip Akuntabilitas: Prinsip akuntabilitas menekankan pentingnya
organisasi layanan kesehatan untuk bertanggung jawab atas penggunaan
dana mereka kepada semua pemangku kepentingan. Ini penting karena
membantu memastikan integritas pengelolaan dana dan kepatuhan
terhadap regulasi.
3) Prinsip Optimalisasi Dana: Prinsip ini mendorong organisasi untuk
mengelola dana mereka dengan bijak dan mencari cara untuk
mengoptimalkan penggunaannya. Penting karena membantu organisasi
memaksimalkan hasil dari sumber daya keuangan yang terbatas.
4) Prinsip Pengawasan dan Evaluasi: Prinsip ini menekankan pentingnya
pengawasan dan evaluasi terus-menerus terhadap pengelolaan keuangan
dalam layanan kesehatan. Ini penting karena memungkinkan organisasi
untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan memastikan
manajemen keuangan yang efisien.

23

Anda mungkin juga menyukai