BADARIAH
NIM. P1801215008
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
B. Tujuan .................................................... 10
A. Kesimpulan .................................................... 22
B. Rekomendasi .................................................... 22
Daftar Pustaka .................................................... 24
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
persaingan. Perubahan lingkungan yang cepat menuntut setiap
organisasi untuk cepat menanggapi dan beradaptasi dengan
perubahan, dan munculnya perubahan ini bukan dengan dilawan
atau ditentang, namun justru harus dikelola.
5
cepat, maka mereka harus memahami bahwa belajar bukan
merupakan konsep yang “unitary”.
6
mencakup keberadaan (being), kemampuan menghasilkan
(generativeness) dan keterkaitan (connectedness), yakni
adanya keyakinan dan pengakuan, bahwa setiap kehadiran
individu akan memberikan kontribusi pada organisasi sesuai
dengan keahliannya yang dapat dipadukan melalui keterkaitan
dengan individu lainnya dalam organisasi.
7
3. Visi Bersama (Shared Vision)
8
menerjemahkan disiplin-displin itu kedalam tindakan (kegiatan)
organisasi yang lebih luas. Disiplin ini membantu kita melihat
bagaimana kita mengubah sistem-sistem secara lebih efektif,
dan bertindak lebih selaras dengan proses-proses yang lebih
besar dari alam dan dunia ekonomi.
Konsep learning organization dapat diartikan sebagai
kemampuan suatu organisasi untuk terus menerus melakukan
proses pembelajaran (self leraning) sehingga organisasi tersebut
memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam merespon
beragam perubahan yang muncul. Menurut Pedler, Boydell dan
Burgoyne dalam (Dale, 2003) mendefinisikan bahwa organisasi
pembelajaran adalah “Sebuah organisasi yang memfasilitasi
pembelajaran dari seluruh anggotanya dan secara terus menerus
mentransformasikan diri”. Menurut Lundberg (Dale, 2003)
menyatakan bahwa pembelajaran adalah “suatu kegiatan bertujuan
yang diarahkan pada pemerolehan dan pengembangan
keterampilan dan pengetahuan serta aplikasinya”.
Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju sebagai salah satu
Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam Lingkup pemerintah
Kabupaten Mamuju juga senantiasa melakukan Learning
organization dalam menanggapi perubahan lingkungan yang ada.
Data dan informasi merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa
disangkal lagi dalam perencanaan pembangunan. Keberhasilan
suatu keputusan atau kebijakan yang akan dibuat oleh pengambil
kebijakan membutuhkan data dan informasi yang akurat, tepat
waktu, dapat dipercaya dan juga relevan. Demikian pula kebijakan
pembangunan di bidang kesehatan tidak terlepas dari data-data
yang akurat yang dikumpulkan oleh pemegang program (subjek
matter). Kebutuhan data dan informasi di bidang kesehatan dari
hari ke hari semakin meningkat, masyarakat semakin peduli
dengan situasi kesehatan dan hasil pembangunan kesehatan yang
9
telah di lakukan oleh pemerintah terutama terhadap masalah –
masalah kesehatan yang berhubungan langsung dengan
kesehatan mereka, sebab kesehatan menyangkut hajat hidup
masyarakat luas, kepedulian masyarakat akan informasi kesehatan
ini memberikan nilai positif bagi pembangunan kesehatan itu
sendiri.
Untuk itu pengelola program (subjek matter) berkewajiban
mengadakan dan memberikan data serta informasi yang
dibutuhkan masyarakat yang dikemas secara baik dan akurat.
Salah satu tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju yaitu
mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sistem informasi data
yang banyak dan juga beragam yang tersebar diberbagai
unit/bidang. Oleh karena itu diperlukan kesamaan persepsi dalam
rangka pengintegrasian sistem informasi yang ada di lingkup Dinas
Kesehatan Kabupaten Mamuju. Pengintegrasian sistem informasi
ini sangat diperlukan karena di dalam internal Dinas Kesehatan
sendiri masih banyak sekali perbedaan data mengenai obyek yang
sama (terutama data dasar) antara pemegang program yang satu
dengan program lainnya.
B. Tujuan
Memungkinkan adanya perubahan dalam lingkup Dinas
kesehatan kabupaten Mamuju dengan pendekatan Personal
Mastery
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
11
a. Visi Pribadi.
b. Tegangan Kreatif.
12
kompromi dan kebiasaan lama. Sesungguhnya, orang-orang yang
kreatif memanfaatkan kesenjangan diantara apa yang mereka
inginkan dan apa yang harus dilakukan untuk menghasilkan daya
perubahan. Mereka ini tetap teguh dengan kebenaran visi mereka.
13
Orang-orang yang mampu menempatkan dirinya ditengan-tengah
sistem dan mengetahui adanya tekanan-tekanan yang muncul
diantara satu orang dengan yang lainnya biasanya akan lebih
memiliki rasa kasihan dan empati.
14
c. Menciptakan pikiran yang jernih dan inovatif
d. Menciptakan realitas yang diinginkan.
Dengan menguasai 4 aspek yang telah dikemukakan,
diharapkan seseorang dapat menggunakannya untuk mengatasi
kebutaan yang dialami. Setelah mampu menguasai 4 aspek tersebut,
dapat dikatakan telah menguasai Personal Mastery. Seseorang yang
telah menguasai Personal Mastery memiliki komitmen yang tinggi
terhadap suatu hal, lebih sering mengambil insiatif, secara terus
menerus mengembangkan kemampuannya untuk menciptakan hasil
terbaik dalam kehidupan yang benar-benar diinginkan.
15
5. Menciptakan pertumbuhan organisasi yang tetap dan berjangka
panjang
6. Pemenuhan tanggung jawab social dengan baik
Dengan demikian terlihat jelas bahwa Personal Mastery tidak
saja baik bagi diri sendiri namun juga mempengaruhi lingkungan
kerja, lingkungan tempat tinggal dengan cara yang positif.
16
E. Ciri Good dan Poor Personal Mastery
Mereka yang memilik penguasaan diri (personal mastery) yang
tinggi akan memiliki ciri sebagai berikut :
1. Melihat visi sebagai panggilan dari lubuk hati paling dalam dan
bukan sekedar gagasan atau ide.
2. Memiliki komitmen dan inisiatif yang lebih tinggi dibanding lainnya.
17
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
18
Dalam upaya mencapai Visi & Misi tersebut salah satu sarana
yang dapat digunakan adalah dengan melakukan pelaporan,
pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan
kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal
di bidang kesehatan di kabupaten/kota.
B. Struktur organisasi
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
Bidang BUPK Bidang P2PL Bidang Bina Kesga Bidang Promkes & PSM
19
C. Pendekatan Personal Mastery untuk Perubahan
20
penanggung jawab, Sekretaris, Para Kepala Bidang, Kepala
Seksi/Penanggung jawab program, Tim Pengelola Data yang
dibentuk, bahkan sampai pada tingkat Puskesmas sebagai ujung
tombak pelaksanaan pelayanan kesehatan di masyarakat (sumber
data). Adapun perubahan yang dapat dilakukan adalah ;
a. Membentuk tim Pengelola dan Komunikasi data kesehatan yang
bertanggung jawab dalam pengumpulan data di bidang dan dinas.
b. Data- data kesehatan pada obyek yang sama (data dasar) yang
dihasilkan bidang-bidang menjadi valid dan konsisten.
c. Lebih mudah dalam melakukan monitoring dan evaluasi program
yang dilaksanakan bidang (subjek matter) mengenai target
sasaran dan realisasi.
d. Tercapainya pelayanan prima terhadap pengguna data kesehatan
baik internal maupun konsumen data kesehatan yang diiringi
dengan data yang akurat, valid, konsisten, dan up to date (tepat
waktu).
Karena Personal Mastery membawa dampak positif baik bagi
diri sendiri maupun bagi orang lain khususnya dilingkungan kerja,
maka kita harus senantiasa mengembangkan Personal Mastery kita
kearah yang lebih sempurna. Personal Mastery adalah sebuah proses
yang kontinyu maka dibutuhkan komitmen yang tinggi untuk terus
menerus mempertahankan dan mengembangkannya.
Pengeluaran data satu pintu diharapkan memiliki urgensi yang
penting baik sebagai bahan kebijakan dibidang kesehatan (internal)
tetapi juga terhadap pelayanan publik bagi pengguna data tentang
data kesehatan. Selain tidak terjadi perbedaan data antar bidang,
dengan adanya sistem satu pintu dapat diharapkan lebih akurat dan
tepat waktu.
BAB IV
21
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakteristik Dasar dari Personal Mastery adalah :
1. Percaya Diri
2. Mengambil banyak prakarsa
3. Belajar lebih cepat
4. Belajar berkesinambungan, tidak pernah “Arrive” (Longlife
Education)
5. Punya rasa tanggung jawab yang luas dibidangnya
6. Memiliki “Sense of Purpose” dibelakang visinya (perhatian
yang sungguh-sungguh)
7. Sangat dan selalu ingin tahu, memiliki komitmen pada
realitas
8. Menyadari ketidaktahuan dan ketidakmampuan
Era globalisasi saat ini, menuntut setiap organisasi harus
dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi di
masyarakat dan lingkungan sekitar. Berdasar pada berbagai
kondisi perubahan yang ada Dinas Kesehatan kabupaten Mamuju
berusaha untuk selalu memberikan pelayanan secara maksimal
kepada publik bukan hanya dari segi pelayanan kesehatan secara
umum melainkan dalam penyediaan data yang merupakan sumber
informasi.
Salah satu perubahan yang dilakukan adalah dengan
membuat sistem pelayanan data yang terintegrasi melalui program
1 pintu.
B. Rekomendasi
Banyak hambatan yang muncul yang dapat menghalangi
kesuksesan penerapan perubahan yang akan dilakukan. Oleh
sebab itu untuk melaksanakan suatu perubahan dalam suatu
organisasi membutuhkan kepercayaan diri yang tinggi dan berani
22
mengambil prakarsa. Kemampuan untuk cepat beradaptasi dan
selalu ingin belajar disertai dengan rasa tanggung jawab yang luas
terhadap tugas masing-masing. Dan yang paling penting adalah
adanya komitmen yang tinggi pada realitas yang ada sehingga apa
yang diharapkan dari adanya suatu perubahan yaitu memberikan
manfaat bagi masyarakat.
23
DAFTAR PUSTAKA
24