MAKALAH
KONSEP PERSONAL MASTERY
“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kepemimpinan Dan Berpikir Sistem Kesehatan
Masyarakat ”
OLEH :
KELAS K3
KELOMPOK 5 (LIMA) :
AMELIA PUTRI J1A115250
ILHAM IBNU AHMADI J1A117056
KURNIA WULAN RAMADHANI J1A117066
RAHMAYANI J1A117113
SILVI TRISTYA PRATIWI J1A117131
NADILA RAMADHAN ARBAIN S. J1A117243
SRI AYU MULYANA J1A117272
WA ODE YASNI J1A117282
Puji serta syukur, kami ucapkan kehadirat Allah SWT , karena atas Berkah
dan RahmatNya-lah kami mampu menyelesaikan penulisan makalah ini yang
membahas tentang “Konsep Personal Mastery“. Kemudian kami juga ingin
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Kepemimpinan
dan Berpikir Sistem Kesehatan Masyaraka, Ibu Agnes Mersatika Hartoyo, M.kes
dan kepada pihak lain yang telah ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 4
A. Definisi Personal Mastery ............................................................................ 4
B. Konsep Mengenali Diri ................................................................................ 7
BAB III : PENUTUP ............................................................................................ 22
A.Kesimpulan .................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
mengharapkan perilaku individu yang baik sebagai cerminan dari kinerja yang
baik. Beberapa perilaku yang diharapkan dimiliki karyawan adalah OCB
(Organizational Citizenship behaviour) dan Personal Mastery.
OCB (Organizational Citizenship behaviour) merupakan perilaku
individu terhadap organisasi atau orang lain yang dilakukan secara sukarela.
Karyawan yang memiliki OCB akan dapat mengendalikan perilakunya sendiri
sehingga dapat memilih perilaku yang terbaik untuk kepentingan organisasinya.
Begitu juga dengan karyawan yang memiliki Personal Mastery. Seperti
pendapat Senge (1990) bahwa ada lima disiplin (pilar) yang membuat suatu
organisasi menjadi learning organization, yaitu: Personal Mastery yang
merupakan prinsip bagi seseorang untuk secara terus menerus memperdalam visi
pribadi, fokus pada kekuatan diri sendiri, mengembangkan kesabaran diri serta
melihat realita secara objective. Sehingga dengan adanya pengembangan dari
masing individu dapat meningkatkan kinerja organisasi. Pilar kedua adalah
Mental Model yang memegang konsep bercermin, dan peningkatan gambaran
tentang dunia luar, dan melihat bagaimana mereka membentuk keputusan dan
tindakan kita. Pilar ketiga Shared Vision adalah membangun rasa komitmen
dalam suatu kelompok dengan menggambarkan visi perusahaan menjadi visi
pribadi karyawan. Pilar keempat Team Learning adalah kelompok berbagi
wawasan atau pengalamaan, sehingga dapat mengembangkan otak dan
kemempuan berpikir. Pilar terakhir adalah System Thinking merupakan prinsip
tentang mengaamati seluruh sistem dan tidak hanya fokus pada individu.
Kelima point di atas serta adanya Organizational Citizenship Behaviour
(OCB) dapat membantu organisasi untuk mempercepat proses pembelajaran
organisasi dan meningkatkan kemampuannya untuk beradaptasi pada perubahan.
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Personal Mastery ?
2. Bagaimana Konsep Mengenaliu diri ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui definisi dari Personal Mastery ?
2. Untuk Mengetahui Konsep Mengenaliu diri ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara etimologi, mastery berasal dari bahasa inggris dan latin yang
berarti penguasaan atau keahlian dominasi terhadap sesuatu. Sedangkan dari
bahasa Perancis, berasal dari kata Maitre yang berarti seseorang mempunyai
keahlian khusus, cakap, dan ahli dalam sesuatu.
1. Peter M. Senge
“Personal Mastery is the discipline of continually clarifying and
deepening our personal vision, of focusing our energies, of developing
patience, and of seeing reality objectively”
Personal Mastery adalah suatu disiplin yang selalu mengklarifikasi
secara terus menerus dan memperdalam visi pribadi kita, berfokus pada
energi kita, mengembangkan kesabaran, dan melihat realita secara objektif.
Personal mastery menciptakan sesuatu yang dinginkan seseorang
dalam kehidupan dan pekerjaannya. Personal Mastery menuntut komitmen
seseorang terhadap kontinuitas pengembangan suatu hal yang dikerjakan dan
dalam semua aspek kehidupan seseorang. Sehingga Personal Mastery
(Penguasaan Diri) merupakan suatu proses pembelajaran kehidupan
seseorang, bukan sesuatu yang sudah dimiliki
2. Michael J. Marquardt
“Personal Mastery is A special level of proficiency that is committed
to continually improve and perfect skills, a discipline of continually clarifying
and deepening one’s personal vision, energies, and patience”
4
5
4. Karen Childress
“Personal mastery is, well, personal. What you choose to do, the
agreements you keep with yourself, how you go about maintaining self-
confidence and self-esteem are things that you decide for yourself”.
Personal Mastery adalah Pribadi yang baik. apa yang anda pilih untuk
dikerjakan, Persetujuan/Kepercayaan yang kamu pelihara untuk diri sendiri,
bagaimana cara kamu memelihara kepercayaaan diri dan rasa kagum pada
diri sendiri merupakan suatu hal yang kamu putuskan untuk diri kamu
sendiri.
Penguasaan diri (Personal Mastery) merupakan salah satu pilar dari Fifth
Discipline Peter Senge yang membentuk organisasi pembelajar. Organisasi
pembelajar (Learning Organization) adalah organisasi dimana orang terus-
menerus memperluas kapasitas mereka untuk menciptakan hasil yang benar-benar
mereka inginkan, dimana pola baru dan ekspansi pemikiran dikelola, kebebasan
aspirasi, dan pembelajaran yang dilakukan terus-menerus. Untuk itu Peter Senge
mengidentifikasi Learning Organization dalam 5 pilar sebagai berikut:
1. Berfikir Sistem (System Thinking)
System Thinking merupakan prinsip tentang mengamati seluruh sistem dan
tidak hanya fokus pada individu. Dimana akan terlihat bahwa semua kejadian
terhubung dalam pola yang sama dan saling mempengaruhi.
2. Penguasaan Diri (Personal Mastery)
Personal mastery merupakan prinsip bagi seseorang untuk terus menerus
memperdalam visi pribadi, fokus pada kekuatan diri sendiri, mengembangkan
kesabaran diri serta melihat realita secara objektif.
3. Model Mental (Mental Models)
Mental models adalah asumsi yang tertanam, tergeneralisasi, atau
bahkan gambar yang mempengaruhi cara memahami dunia dan mengambil
tindakan.
4. Penjabaran Visi (Building Shared Vision)
Building shared vision adalah proses membangun rasa komitmen
dalam suatu kelompok dengan menggambarkan visi perusahaan menjadi visi
pribadi karyawan.
Menurut John Robert Powers (1997), konsep diri adalah kesadaran dan
pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi : siapa aku, apa
kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa
keinginanku, konsep diri menjadi dasar prilaku hidup sehari-hari yang
disadari, kesadaran dan pemahaman akan dirinya semakin mencerminkan
prinsip hidup dan kehidupannya.
a. Aspek Emosional
Personal Mastery berkaitan erat dengan aspek emosional yang
terdapat dalam diri seseorang. Hubungan tersebut bisa memunculkan
sifat atau perilaku seseorang seperti berikut ini:
1) Memahami emosi diri sendiri dan akibat emosi
2) Memahami orang lain dan emosi yang dialami
3) Berdaya secara emosional dan nyata
4) Menjadi terbuka dengan suatu hubungan
b. spek Spirital
Faktor spiritual menjadi aspek yang tidak terpisahkan dengan
Personal Mastery. Hal ini disebabkan spiritual bisa menjadi dasar
yang cukup kuat keyakinan seseorang dalam melakukan sesuatu.
Aspek spirital terdiri atas:
1) Berkaitan dengan inner self.
2) Mengapresiasi kehidupan, menyayangi orang lain.
3) Bersatu dalam perbedaan dengan orang lain.
4) Menciptakan dunia yang lebih baik untuk tempat hidup
c. Aspek Fisik
Kondisi fisik seseorang juga berpengaruh cukup kuat dalam
implementasi personal mastery. Tanpa kondisi fisik yang prima,
personal mastery seseorang bisa terpengaruh atau bahkan tereduksi.
Berikut ini beberapa contoh aspek fisik, yakni:
1) Berada secara fisik dan dalam lingkungan
2) Memahami hubungan antara ‘mind-body’
3) Bertanggung jawab dan membuat keputusan positif
4) Me-manage stress dan mencapai keseimbangan
10
d. Aspek Mental
Faktor mental memiliki pengaruh yang sama pentingnya dengan
aspek fisik. Seorang individu pada dasarnya merupakan perpaduan dari
mental dan fisik yang berkoordinasi menjadi satu kesatuan yang utuh.
Aspek mental tersebut terdiri atas:
1) Memahami cara kerja pikiran dan cara menciptakan realitas
2) Meningkatkan fokus mental dan konsentrasi
3) Menciptakan pikiran yang jernih dan inovatif
4) Menciptakan realitas yang diinginkan.
f. Sanggup menerima dirinya sebagai orang penting dan benilai bagi orang
lain, paling tidak bagiorang-orang yang ia pilih sebagai sahabatnya.
g. Dapat menerima pujian tanpa berpuar-pura rendah hati dan menerima
penghargaan tanpa merasa bersalah.
h. Cenderung menolak usaha orang lain untuk mendominasinya.
i. Sanggup mengaku kepada orang lain bahwa ia mampu merasa berbagai
dorongan dan keinginan,dari persaan marah sampai cinta, dari sedih
sampai bahagia, dari kekecewaan yang mendalam sampai kepuaasan
yang mendalam pula.
j. Mampu menikmati dirinya secara utuh dalam berbagai kegiatan yang me
liputi pekrjaan, permainan, ungkapan diri yang kreatif, persahabatan
atau sekedar mengisi waktu.
k. Peka pada kebutuhan orang lain, pada kebiasaan sosial yang telah
diterima dan terutama sekali pada gagasan bahwa ia tidak bisa
bersenang-senang dengan mengorbankan orang lain.
Konsep diri tidak dibawa sejak lahir tetapi secara bertahap sedikit demi
sedikit timbulsejalan dengan berkembangnya kemampuan persepsi
individu. Konsep diri manusia terbentuk melalui proses belajar sejak masa
pertumbuhan seorang dari kecil hingga deswasa. Bayi yang baru lahir tidak
memiliki konsep diri karena tidak dapat membedakan antara dirinya
dengan lingkungannya.
Rahmat (2000), menjelaskan bahwa konsep diri bukan hanya sekedar
gambaran deskriptif, tapi juga penilaian diri anda tentang diri anda. Jadi,
konsep diri meliputi apa yang anda pikirkan dan apa yang anda rasakan
15
Banyak hal yang terjadi tentang bagaimana cara kita berfikir dan
bagaimana cara kita memandang dunia dimana tempat kita hidup dan
bekerja. Untuk dapat meningkatkan “Personal Mastery” disini ada
beberapa hal yang dapat kita coba :
A.Kesimpulan
1. Secara etimologi, mastery berasal dari bahasa inggris dan latin yang
berarti penguasaan atau keahlian dominasi terhadap sesuatu. Sedangkan
dari bahasa Perancis, berasal dari kata Maitre yang berarti seseorang
mempunyai keahlian khusus, cakap, dan ahli dalam sesuatu
2. konsep diri adalah kesadaran dan pemahaman terhadap dirinya sendiri
yang meliputi : siapa aku, apa kemampuanku, apa kekuranganku, apa
kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku, konsep diri menjadi
dasar prilaku hidup sehari-hari yang disadari, kesadaran dan pemahaman
akan dirinya semakin mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Infed. 2006. peter senge and the theory and practice of the learning organization.
http://www.infed.org/thinkers/senge.htm. accessed Maret, 16/2019.
Warnaya, Budi. Materi konsep.
https://www.academia.edu/16466297/Materi_Konsep. Accessed 16/03/2019
http://astriniworld.blogspot.com/2017/07/personal-mastery.html
http://www.psikologikita.com/?q=psikologi/konsep-diri
23