Perokok sedang atau berat memiliki resiko untuk mengalami PPOK 8 kali lebih besar daripada perokok ringan. Secara patologis rokok dapat menyebabkan gangguan pergerakan silia pada jalan nafas, menghambat fungsi makrofak alveola, menyebabkan hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus bronkus. 2. Kelompok laki-laki Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, jumlah PPOK lebih tinggi pada laki-laki dibanding perempuan, dengan total sampel 1 juta jiwa. Emfisema terdapat pada 65% laki laki dan 15% wanita. Hal ini dikarenakan banyaknya kaum laki laki yang mengonsumsi rokok.
3. Orang dengan usia lebih dari 45 tahun
Pada orang dengan usia yang lebih tua, fungsi paru-parunya akan menurun. Oleh karena itu, orang tersebut memiliki cukup kerusakan jaringan paru-paru untuk menghasilkan emfisema. 4. Orang dengan golongan sosial ekonomi yang rendah Terjadinya PPOK pada golongan ini berkaitan dengan polusi, ventilasi yang tidak adekuat pada rumah tinggal, gizi buruk, dll. 5. Bayi dan anak-anak
6. Orang yang terkena infeksi pernapasan
Infeksi saluran napas berat pada anak akan menyebabkan penurunan fungsi paru dan meningkatkan gejala respirasi saat dewasa. Kejadian infeksi berat pada anak tersebut merupakan penyebab dasar timbulnya hiperesponsif jalan napas yang merupakan faktor risiko PPOK. 7. Orang yang terpapar polusi Polusi di dalam ruangan memberkan risiko lebih besar terjadinya PPOK dibandingkan dengan polusi di luar ruangan.
Distribusi Geografis PPOK
Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) kurang populer di kalangan masyarakat. Di Amerika Serikat pada tahun 1991 diperkirakan terdapat 14 juta orang yang menderita PPOK, meningkat 41,5% dibandingkan tahun 1982, sedangkan mortalitas menduduki peringkat empat penyebab terbanyak yaitu 18,6 per 100.000 penduduk. Pada tahun 1991 dan angka kematian ini meningkat 32,9% dari tahun 1979-1991. WHO menyebutkan PPOK merupakan penyebab kematian keempat didunia yaitu akan menyebabkan kematian pada 2,75 juta orang atau setara dengan 4,8%. Selain itu WHO juga menyebutkan bahwa sekitar 80 juta orang akan menderita PPOK dan 3 juta meninggal karena PPOK pada tahun 2005. Di Asia Tenggara diperkirakan prevalensi PPOK sebesar 6,3% dengan prevalensi tertinggi ada di negara Vietnam (6,7%)dan RRC (6,5%).