Anda di halaman 1dari 4

Nama : Bayu Adrianto

NIM : 1810714087
Kelas : 18 C
Tugas Epidemiologi Gizi

1. a. Epidemiologi (Agent-Host-Environment)
1. Ebola
Agent : virus ebola
Host : Manusia,kelelawar atau monyet
Environment : Lingkungan sanitasi yang tidak baik

2. Flu burung
Agent : virus Al dari family orthomyxoviridae dengan genus A, B, dan C
Host : manusia yang rentan seperti pekerja di peternakan maupun
pedagang
Environment : Lingkungan fisik yang kurang bersih seperti pada pasar
tradisional penjualan unggas,tempat pemotongan unggas.
3. Tetanus
Agent : Clostridum tetani
Host : Hewan dan manusia
Environment : Lingkungan yang banyak terdapat bahan yang tajam dan
berkarat
b. Epidemiologi ( Agent- Host)
1. Gondok
Agent : defisiensi iodium
Host : anak anak
2. Anemia
Agent : defisiensi Fe
Host : remaja putri dan ibu hamil

3. Rakitis
Agent : kekurangan vitamin D
Host : manusia, paling sering menyerang anak anak di usia 6-36 bulan

c. Epidemiologi (Agent-Environment)
1. stabilitas vitamin C
Agent : Vitamin C
Environment : Lingkungan bersuhu tinggi
2. hipotermia
Agent : suhu dingin
Host : wilayah eropa pada suhu dingin

3. Kualitas Air
Agent : e. coli
Host : lingkungan dengan sanitasi yang buruk

d. epidemiologi (Environment-Host)
1. penyakit jantung koroner
Environment : Gaya hidup yang tidak sehat
Host : dewasa pra lanjut usia
2. Anoreksia
Environment : lingkungan yang membuat stress
Host : remaja perempuan
3. Bulimia Nervosa
Environment : masalah psikologis ataupun lingkungan budaya yang
tidak sehat
Host : Manusia,umumnya berjenis kelamin perempuan pada
anak-anak atau remaja dan dewasa muda
Penyakit Menular Ebola
 Fase Prepathogenesis
A. Agent
Agent yang bereperan dalam penyakit Ebola ialah virus ebola yang
berasal dari genus Ebolavirus,famili Filoviridae. Famili Filoviridae memiliki
garis tengah 800 nm dan panjang mencapai 1000 nm. Virus Ebola
mengandung molekul lurus dan TNA negatif dengan masa inkubasi 2-21 hari.

B. Host
Diperkirakan Kelelawar buah dari famili Pteropodidae adalah host
virus Ebola alami. Ebola dimasukkan ke dalam populasi manusia,melalui
kontak dekat dengan darah,sekresi organ,atau cairan tubuh lainnya dari hewan
tang terinfeksi seperti simpanse,gorila,kelelawar buah,monyet,kijang
hutan,dan landak.
Ebola kemudian menyebar melalui manusia ke manusia melalui kontak
langsung(melalui kulit rusak atau selaput lendir) dengan darah,sekresi,organ
atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi,dan dengan permukaan bahan
seperti kasur,sprei atau pakaian yang terkontaminasi cairan dari penderita.

C. Environment : Lingkungan dengan sanitasi yang tidak baik


 Fase Pathogenesis
 Fase Subklinis
Pada fase ini telah terjadi infeksi,namu belum nampak gejala
dan gangguan fungsi organ. Penyebaran virus ebola diduga berawal
dari interaksi antara manusia dengan hewan yang infeksi,seperti
kelelawar buah,monyet,atau simpanse. Sejak itu,penularan virus
mulai terjadi antar manusia. Darah atau cairan tubuh penderita dapat
masuk ke dalam tubuh orang lain melalui luka pada kulit atau lapisan
dalam hidung,mulut dan dubur. Cairan tubuh yang dimaksud ialah air
liur,muntah,keringat,ASI,urine,tinja,dan air mani.
Virus Ebola juga dapat menular melalui kontak dengan benda
yang telah terkontaminasi oleh cairan tubuh penderita,seperti
pakaian,sprei,perban,dan jarum suntik. Namun,Ebola tidak ditularkan
melalui udara,atau melalui gigitan nyamuk. Penderita Ebola juga
tidak dapat menularkan pada orang lain hingga gejala penyakit
muncul.
 Fase Klinis
Masa inkubasi virus Ebola mulai dari hari ke-2 sampai ke-
21,umumnya diantara 5 hari sampai 10 hari. Gejala-gejalanya antatra
lain demam,pendarahan,nyeri kepala,nyeri otot dan sendi,adang
tenggorokan,lesu,disertai muntah,diare,dan nyeri perut. Pendarahan
mulai muncul hampir bersamaan dengan munculnya ruam
makulopopular,yaitu di hari ke-5 sampai 7,tejadi diberbagai bagian
tubuh seprti mulut,mata,telinga,hidung dan kulit. Pendarahan hanya
terjadi pada <50% penderita dan bahkan tidak ditemukan pada beberapa
kasus fatal.
Dapat juga ditemukan adanya edema pada wajah,leher dan
daerah genital (skrotum/labia) dan hepatomegali. Bila sistem imun
penderita kuat,maka dalam 10-12 hari setelah onset demam dapat
berangsur-angsur menghilang.
 Fase Konvalesen
Pada fase ini dapat terjadi Pseduo-remisi (hari ke 7-8). Pada
periode ini penderita merasa sehat dengan konsumsi makanan yang
baik. Di periode ini sebagian penderita dapat sembuh dan selamat dari
penyakit. Namun pada fase selanjutnya dapat terjadi agregasi (hari ke-
9). Pada beberapa kasus terjadi penurunan kondisi kesehatan yang
drastis yang disertai dengan gangguan respirasi yang akhinya dapat
menyebabkan terjadinya gangguan homeostatis berupa pendarahan
pada kulit (petekie) serta gangguan neuropsikiatrik seperti
delerium,koma,gangguan kardiovaskular,dan syok hipovolemik.
Sedangkan pasien meninggal biasanya karena tidak meresponya sistem
imun terhadap virus. Tingkat kematian dapat mencapai 50% hingga
90%.

 Faktor Pencegahan Berdasarkan Fase Pre-Patogenesis dan Patogenesis


Ebola

FASE PRE PATOGENESIS


 pencegahan primer
1. Mengurangi risiko penularan satwa liar ke manusia dari kontak dengan kelelawar
buah atau monyet yang terinfeksi dan konsumsi daging mentah mereka
2. Menggunakan sarung tangan dan pelindung lainnya saat kontak dengan hewan
primata
3. Memasak produk hewani seperti daging sampai matang
4. Menjaga kebersihan lingkungan
5. Mengurangi risiko penularan dari penderita dengan cara tidak kontak langsung
terutama dengan cairan tubuh mereka
6. Melakukan sanitasi lingkungan yang lebih baik dan bersih

FASE PATOGENESIS

 Pencegahan sekunder
1. Larangan melakukan hubungan seks selama 3 bulan atau sampai pemeriksaan
bebas dari virus
2. Terapi kekebalan dan obat yang sedang di evaluasi
3. Mendukung perawatan rehidrasi dan pengobatan spesifik
4. Pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan

 Pencegahan tersier
1. Rehabilitasi
2. karantina

Anda mungkin juga menyukai