Anda di halaman 1dari 28

Makalah

PENILAIAN PROGRAM KESEHATAN


Dianjurkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Kebijakan
Kesehatan yang diampuh oleh IBU Nikmatisni Arsad S.KM, M.Kes

Oleh

Kelompok 5

Muhammad Faridz Kolopita 811415030

Mifta Hulzana Yunus 811418127

Mirnawati Ishak 811418129

Jihani Saputri Poloalo 811418138

Rafanda Arief 811418135

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA & KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Penilaian Program Kesehatan”.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan


dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih
dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis
dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul
guna penyempurnaan makalah ini. Dan semoga sengan selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan teman-teman. Amin…

Gorontalo, Mei 2019

Kelompok 5
Daftar Isi
KATA PENGANTAR……………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……...……………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah……………..…………………………………2
1.3 Tujuan………..…………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Batasan Penilaian……………………………...…………………4
2.2 Jenis Penilaian Program………………………………………….5
2.3 Ruang Lingkup Program Kesehatan……………………………..6
2.4 Langkah-langkah Penilaian Program Kesehatan……………….12
2.5 Teknik Penilaian Program Kesehatan………………………..…18
2.6 Program-program Kesehatan Masyarakat……………………....19
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………….………….22
3.2 Saran……………………………………………………………23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan yang telah dijalankan berupaya untuk lebih
meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat.
Perhatian khusus pembangunan kesehatan diberikan pada golongan masyarakat
yang berpenghasilan rendah, baik yang hidup di daerah kumuh perkotaan, daerah
pedesaan, daerah perbatasan dan kelompok masyarakat suku terasing, serta daerah
transmigrasi/permukiman baru. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan
selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
bermakna, meskipun belum dapat dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk.
Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan
untuk jenjang tingkat pertama. Sejak diperkenalkan konsep puskesmas tahun
1968, berbagai hasil telah dicapai. Angka kematian ibu dan angka kematian bayi
berhasil diturunkan dan sementara itu umur harapan hidup rata-rata meningkat
secara bermakna. Puskesmas juga menghadapi tuntutan secara terus menerus,
yaitu tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
adil, merata, dan pembiayaan kesehatan yang terjangkau. Tujuan pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat setiap orang Puskesmas telah tercapai
dengan baik, namun ada beberapa program kesehatan lainnya yang masih belum
mencapai target standar pelayanan minimal (SPM). Oleh sebab itu dibutuhkan
kajian-kajian mendalam untuk mencari solusi yang tepat dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi.
Program kesehatan masyarakat merupakan perwujudan paradigma sehat,
utamanya pada aspek keluarga dan aspek masyarakat. Program kesehatan
masyarakat meliputi beberapa program yang tergabung dalam kegiatan pokok
puskesmas dan pelayanan kesehatan dasar. Program ini terdiri atas (a) perbaikan
gizi masyarakat, (b) pemberantasan penyakit menular, (c) promosi kesehatan, dan
(d) kesehatan lingkungan. Idealnya pelayanan kesehatan masyarakat meliputi
seluruh upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif, baik untuk sasaran
bayi, anak, remaja, ibu hamil, bapak maupun yang sudah lanjut usia.
Manajemen kesehatan adalah suatu proses yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan,pengkoordinasian, dan penilaian terhadap sumber,
tata cara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan
terhadap kesehatan, perawatan, kedokteran serta lingkungan yang sehat dengan
jalan menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya yang ditujukan kepada
perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Minimnya mutu pelayanan kesehatan akan berakibat menurunnya status
kesehatan dan status gizi masyarakat terutama pada kelompok yang rentan yaitu
ibu hamil, nifas, bayi, balita, dan penduduk miskin. Morbilitas dan mortalitas pada
penyakit infeksi akan meningkat karena daya tahan tubuh melemah akibat kurang
gizi dan buruknya sanitasi lingkungan. Adanya masalah ini, memerlukan kajian
atau penelitian untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan program kesehatan
masyaraka. Penilaian Program adalah penting karena merupakan satu elemen
manajemen yang membantu manajemen menentukan efektivitas dan efisiensi
program. Oleh karena itu juga penilaian harus mendalam dan perlu dievaluasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi batasan penilaian program!
2. Apa saja jenis - jenis penilaian program kesehatan!
3. Apa saja yang menjadi ruang lingkup penilaian program kesehatan!
4. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan
penilaian program!
5. Teknik apa yang digunakan dalam penilaian program!
6. Apa saja program – program kesehatan!
1.3 Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui batasan penilaian suatu program
2. Dapat mengetahui jenis - jenis penilaian program kesehatan
3. Dapat mengetahui ruang lingkup penilaian program kesehatan
4. Dapat mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan
penilaian program
5. Dapat mengetahui teknik yang digunakan dalam penilaian program
6. Dapat mengetahui program – program kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Batasan Penilaian
Suatu program yang akan dilaksanakan khususnya program kesehatan
membutuhkan penilaian agar program yang dilaksanakan dapat dikelola dengan
baik. Penilaian adalah prosedur pelaksanaan / hasil kerja/dampak secara
sistematik, dengan membandingkannya dengan standar dan dengan mengikuti
kriteria/tujuan tertentu guna menilai dan pengambilan keputusan selanjutnya.
Batasan tentang penilaian banyak macamnya, beberapa yang terpenting
diantaranya adalah :
1. The World Health Organization
Penilaian adalah suatu cara belajar yang sistematis dari pengalaman yang
dimiliki untuk meningkatkan pencapaian, pelaksanaan,dan perencanaan
suatu program melalui pemilihan secara saksama berbagai kemungkinan
yang tersedia guna penerapan selanjutnya.
2. The American Public Association
Penilaian adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah
keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
3. The International Clearing House on Adolescent Fertility Control for
Population Options
Penilaian adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam
membandingkan hasil yang dicapai dengan tolok ukur atau kriteria yang
telah ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta
penyusunan saran-saran, yang dilakukan pada setiap tahap dari
pelaksanaan program.
4. Riecken
Penilaian adalah pengukuran terhadap akibat yang ditimbulkan dari
dilaksanakannya suatu program dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Jika diperhatikan keempat batasan diatas, segera terlihat bahwa ada dua
pendapat tentang penilaian tersebut, yakni :
1) Penilaian hanya dilakukan pada tahap akhir program
Pendapat yang seperti ini dapat dilihat dalam batasan yang dilakukan
ole Ricken. Disini dikemukakan bahwa penilaian tersebut dilakukan
terhadap akibat yang ditimbulkan oleh suatu program, yang pada
dasarnya hanya dapat dilakukan jika suatu program telah selesai
dilaksanakan.
2) Penilaian dapat dilakukan pada tahap program
Pendapat seperti ini secara tegas dikemukakan oleh The International
clearing house on Adolescent fertility control for population options
dan secara samar-samar ditemukan pula pada batasan yang dirumuskan
oleh The World Health organization dan American Public Health
Association. Pada pendapat yang terakhir ini disebutkan bahwa
penilaian tidak hanya dilakukan pada tahap akhir program, tetapi juga
dapat dilakukan pada waktu program sedang dilaksanakan dan atau
sebelum peogram itu dilaksanakan.
2.2 Jenis Penilaian Program
Sesuai dengan pengertian bahwa penilaian dapat ditemukan pada system
tahap pelaksanaan program, maka penilaian secara umum dapat dibedakan dalam
3 jenis, yakni :
1. Penilaian pada tahap awal program
Penilaian yang dilakukan disini adalah pada saat merencanakan suatu
program (Formatif evaluation). Tujuan utamanya adalah untuk
meyakinkan bahwa rencana yang disusun benar-benar telah sesuai
dengan masalah yang ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan
masalah tersebut. Penilaian yang bermaksud mengukur kesesuaian
program dengan masalah atau kebutuhan masyarakat ini sering disebut
pula denga studi penjajakan kebutuhan.

2. Penilaian pada tahap pelaksanaan program


Penilaian yang dimaksudkan disini adalah pada saat program sedang
dilaksanakan. Tujuan utamanya adalah untuk mengukur apakah
program yang sedang dilaksanakan tersebut telah sesuai dengan
rencana atau tidak, atau apakah terjadi penyimpangan-penyimpangan
yang dapat merugikan pencapaian tujuan dari program tersebut.
3. Penilaian pada tahap akhir program
Penilaian yang dilakukan disini ialah pada saat program telah selesai
dilaksanakan. Tujuan utamanya secara umum dapat dibedakan atas dua
macam yakni untuk mengukur keluaran (output) serta untuk mengukur
dampak (impact) yang dihasilkan. Dari kedua macam penilaian akhir
ini, diketahui bahwa penilaian keluaran lebih mudah daripada
penilaian dampak, karena penilaian dampak dibutuhkan waktu yang
cukup lama.
Peranan dan arti dari ketiga macam penilaian ini sama pentingnya. Karena
hasil yang diperoleh dari ketiga macam penilaian ini amat berguna untuk
membantu dalam pengambilan keputusan. Dengan dilaksanakannya penilaian,
akan dapat dihindari terjadinya sesuatu yang sia-sia, yang dalam bidang
administrasi dan yang terpenting adalah mencegah terjadinya penghamburan
sumber, tata cara, dan kesanggupan ( tenaga, dana, sarana dan metode) yang
keadaanya memang selalu amat terbatas.
2.3 Ruang Lingkup Program Kesehatan
Sesuai dengan luasnya pengertian kesehatan, maka ruang lingkup
penilaian yakni hal-hal yang dinilai dari suatu program kesehatan adalah amat
luas. Disini ada beberapa sarjana yang memberikan ruang lingkup program
kesehatan yaitu sebagai berikut :
1. Deniston
Deniston menyebutkan bahwa hal-hal yang dapat dinilai suatu, program
kesehatan dibedakan atas 4 jenis yakni :

a. Kelayakan Program
Penilaian yang dilakukan disini ialah terhadap program secara
keseluruhan. Program yang dinilai layak jika program tersebut
telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan
situasi dan kondisi yang dihadapi.
b. Kecukupan Program
Sama halnya dengan kelayakan,maka penilaian yang dilakukan
disini ialah juga terdapat program secara keseluruhan. Suatu
program dinilai cukup jika program tersebut telah dapat
dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
c. Efektivitas Program
Penilaian juga dilakukan terhadap program secara keseluruhan.
Suatu progam dinilai efektif jika program tersebut telah dapat
dilaksanakan dengan hasil yang dapat menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
d. Efisiensi
Sama halnya dengan efektivitas, maka penilaian juga dilakukan
terhadap program secara keseluruhan. Suatu program dinilai
efisien, jika program tersebut dapat dilaksanakan dengan hasil
yang kecuali dapat menyelesaikan masalah juga pada waktu
pelaksanaannya tidak memerlukan sumber daya yang besar.
2. George James
Sama halnya dengan Deniston, maka George James juga memberikan
ruang lingkup penilaian suatu program kesehatan atas 4 macam, sebagai
berikut :
1. Upaya program
Penilaian yang dilakukan disini adalah terhadap upaya yang
dilaksanakan oleh program dalam mencapai rencana/tujuan
yang telah ditetapkan. Jika upaya yang dilaksanakan telah
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, maka program
tersebut, dari sudut penampilannya, mendapat penilaian yang
baik.
2. Penampilan program
Penilaian yang dilakukan disini ialah terhadap penampilan
program yang dibandingkan dengan rencana yang telah
ditetapkan. Jika hasil yang dicapai dinilai sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, maka program tersebut, dari
sudut penampilannya, mendapat penilaian yang baik.
3. Ketepatan pengambilan program
Penilaian yang dilakukan disini ialah terhadap penampilan
program yang dibandingkan dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Jika hasil yang dicapai dinilai sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, maka program tersebut dari
sudut ketepatan penampilan, mendapat penilaian yang baik.
4. Efisiensi program
Penilaian yang dilakukan disini ialah terhadap penampilan
program yang dibandingkan tidak hanya terhadap tujuan dan
atau masalah, tetapi juga terhadap pengggunaan sumber daya.
Jika hasil yang dicapai dinilai dapat mencapai tujuan, berhasil
mengatasi masalah serta penggunaan sumber dayanya terbatas,
maka program tersebut, dari sudut efisiensi, mendapat
penilaian yang baik.
3. Milton R. Roemer
Milton R.Roemer membedakan ruang lingkup penilaian suatu proses
program kesehatan atas 6 jenis yaitu :
a. Status kesehatan yang dihasilkan
Disini penilaian yang dilakukan terhadap tingkat kesehatan
yang dihasilkan dan dilaksanakannya suatu program kesehatan.
Mudah dipahami bahwa penilaian ini sulit dilakukan, karena
berbagai faktor lainnya sebenarnya turut mempengaruhi status
kesehatan seseorang atau masyarakat, harus turut
diperhitungkan.
b. Kualitas pelayanan yang dilaksanakan
Penilaian yang dilakukan disini ialah terhadap kualitas
pelayanan kesehatan. Penilaian dilakukan dengan
membandingkan terhadap suatu tolok ukur dan ataupun kriteria
yang telah ditetapkan. Suatu program kesehatan dianggap baik,
jika kualitas pelayanan telah sesuai dengan standar minimal
pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan. Tolok ukur dan
ataupun kriteria yang dipergunakan sebagai perbandingan
banyak macamnya. Misalnya angka kesembuhan, lama rata-
rata hari perawatan ataupun obat yang diberikan terhadap
penderita.
c. Kualitas pelayanan yang dihasilkan
Secara umum disebutkan jika ratio antara dana dan masyarakat,
ratio antara tenaga dan masyarakat serta rasio antara sarana dan
masyarakat adalah tinggi, maka pelayanan kesehatan itu dinilai
baik, karena berarti kontak antara masyarakat dengan
pelayanan kesehatan lebih sering hal ini dapat disebabkan
kualitas program kesehaatan yang baik.
d. Sikap masyarakat terhadap program kesehatan
Program kesehatan juga dapat dinilai dari sikap masyarakat
(attitude of recipients) yang memanfaatkan program kesehatan
tersebut. Penilaian yang seperti ini bersifat subjektif dan karena
itu hasilnya sulit dipercaya.
e. Sumber daya yang tersedia
Penilaian yang dilakukan disini ialah terhadap sumber daya
yang tersedia (resources made available), baik terdapat sumber
dana, tenaga dan ataupun sumber sarana. Jika sumber tersebut
tersedia secara memadai, maka program tersebut dinilai cukup
baik.
f. Biaya yang dipergunakan
Penilaian yang dilakukan disini ialah terhadap biaya (cost of
the program) yang dipergunakan oleh program. Dasar penilaian
ialah melakukan perbandingan antara input dengan output. Jika
perbedaannya terlalu besar, maka program tersebut dinilai tidak
baik.
4. Blum
Blum membedakan ruang lingkup penilaian atas enam macam, yakni:
a. Pelaksanaan program
Pertanyaan pokok yang akan dijawab pada penilaian tentang
pelaksanaan program ialah apakah program tersebut terlaksana
atau tidak, bagaimana pelaksanaannya serta faktor-faktor
penopang dan penghambat apakah yang ditemukan pada
pelaksanaan program.
b. Pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan
Pertanyaan pokok yang akan dijawab pada penilaian tentang
pemenuhan kriteria program ialah apakah dalam pelaksanaan
program, semua ketentuan yang telah ditetapkan terpenuhi atau
tidak. Ketentuan dan ataupun kriteria yang dimaksudkan disini
adalah seperti yang tercantum dalam rencana kerja program
yang dimaksud.
c. Efektivitas program
Penilaian tentang efektivitas program menunjuk pada
keberhasilan program dalam mencapai tujuan ataupun
mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
d. Efisiensi program
Sama halnya dengan penilaian tentang efektivitas, maka
penilaian tentang efisiensi program juga melihat keberhasilan
program dalam mencapai tujuan ataupun mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi, tetapi dikaitkan dengan penggunaan
dana. Sekalipun program dapat mencapai tujuan ataupun
mengatasi masalah, tetapi jika memerlukan biaya yanag besar
maka program tersebut dinilai tidak efisien.
e. Keabsahan hasil yang dicapai oleh program
Pada penilaian tentang keabsahan hasil rogram (validity), maka
penilaian tersebut dikaitkan pula dengan kemampuannya
memberikan hasil yang sama pada setiap kali program tersebut
dilaksanakan. Program disebut absah (valid), apabila pada
setiap kali program tersebut dilaksanakan, hasil yang diperoleh
adalah sama.
f. Sistem yang dipergunakan untuk melaksanakan program
Pada penilaian tentang sistem, yang dinilai adalah seluruh
faktor yang terdapat dalam program, dan atau seluruh faktor
yang diperkirakan mempengaruhi program.
Secara sederhana, ruang lingkup penilaian dapat dibedakan atas 4
kelompok, yakni:
1. Penilaian terhadap masukan
Termasuk kedalam penilaian tehadap masukan (input) ini ialah yang
menyangkut pemanfaatan berbagai sumber daya, baik sumber dana, tenaga
dan sumber sarana.
2. Penilaian terhadap proses
Penilaian terhadap proses (process) lebih dititikberatkan pada pelaksanaan
program, apakah sesuai dengan rencana yang ditelah ditetapkan atau tidak.
Proses yang dimaksudkan disini mencakup semua tahap administrasi,
mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan program.

3. Penilaian terhadap keluaran


Yang dimaksud dengan penilaian tehadap keluaran (output) ialah penilaian
terhadap hasil yang dicapai dari dilaksanakannya suatu program.
4. Penilaian terhadap dampak
Penilaian terhadap dampak (impact) program mencakup pengaruh yang
ditimbulkan dari dilaksanakannya suatu program.
2.4 Langkah-langkah Penilaian Program Kesehatan
Untuk dapat melaksanakan pekerjaan penilaian, tentu diperlukan pedoman
untuk melaksanakannya. Pedoman yang dimaksud pada dasarnya terdiri dari
langkah-lngkah yang harus dilakukan pada waktu pelaksanaan.
1. Mac Mahon
Membedakan langkah-langkah penilaian atas tiga tahap yaitu :
a) Tahap menentukan macam dan ruang lingkup penilaian
Langkah pertama yang harus dilakukan pada penilaian adalah menentukan
macam dan ruang lingkup penilaian yang akan dilaksanakan.
b) Tahap pemahaman program yang akan dinilai
Langkah seharusnya yang harus dilakukan ialah memahami dengan
lengkap program yang akan dinilai. Disebutkan bahwa berhasil tidaknya
penilaian yang dilakukan sangat dipengaruhi sekali oleh sampai seberapa
jauh pemahaman yang dimiliki terhadap program yang akan dinilai.
c) Tahap pelaksanaan dan menarik kesimpulan
Langkah terakhir yang dilakukan ialah melaksanakan penilaian tersebut
untuk kemudian menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh. Untuk
dapat menarik kesimpulan dianjurkan untuk mempergunakan hasil dari
program lain yang sesuai.
2. Audie Knutson
Langkah-langkah penilaian ada penilaian ada tiga macam yakni :
a) Tahap pemahaman program yang akan dinilai
Tahap pertama yang akan dilakukan ialah dengan memahami dengan
lengkap program yang akan dinilai.
b) Tahap mengembangkan rencana penilaian dan melaksanakan penilaian.
Langkah selanjutnya ialah mengembangkan rencana penilaian yang akan
dipergunakan dan kemudian dilanjutkan dengan melakukan penilaian
sesuai dengan rencana yang telah disusun.
c) Tahap menerik kesimpulan.
Langkah selanjutnya ialah menarik kesimpulan terhadap hasil yang di
peroleh.Kesimpulan tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan
hasil terhadap data awal atau terhadap data dari program lain yang
disesuai.
3. Levey dan Loomba
Levey dan Loomba membedakan langkah-langkah penilaian atas 6 jenis
yakni :
a) Tahap menetapkan tujuan penilaian
Langkah pertama yang harus dilakukan ialah menetapkan dahulu tujuan
penilaian. Tujuan ini akan dapat ditetapkan apabila dipelajari dengan baik
program yang akan dinilai.
b) Tahap melengkapkan tujuan dengan tolak ukur tertentu.
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan ialah melengkapkan tujuan
penilaian dengan tolak ukur tertentu.
c) Tahap mengembangkan model, rencana dan program penilaian
Setelah tolak ukur berhasil dilengkapkan dilanjutkan dengan
mengembangkan model rencana dan program penilaian tersebut harus
jelas sehingga bukan saja dapat dipakai sebagai pegangan tetapi juga dapat
dipahami dan dipergunakan oleh pihak ketiga seandainya ingin melakukan
penilaian yang sama.
d) Tahap melaksanakan penilaian
Apabila model rencana dan penilaian telah berhasil disusun lanjutkanlah
dengan melaksanakan penilaian itu sendiri. Catatlah hasil yang ingin
dicapai.
e) Tahap menjelaskan derajat keberhasilan yang dicapai
Lanjutkan pekerjaan penilaian tersebut dengan menjelaskan derajat
keberhasilan dan kegagalan yang dicapai oleh program. Penjelasan yang
dimaksud ialah dalam bentuk kesimpulan tentang hasil program yang
dinilai.
f) Tahap menyusun saran-saran
Langkah terakhir yang harus dilaksanakan ialah menyusun saran-saran
sesuai dengan hasil penilaian yang diperoleh.
4. Menurut The World Health Organization
Langkah-langkah penilaian ada Sembilan tahap yakni :
a) Tahap penentuan hal yang akan dinilai.
Langkah pertama yang dilakukan ialah menentukan hal yang akan dinilai.
Pekerjaan ini dapat dilakukan jika dapat dipelajari dengan baik program
yang akan dinilai.
b) Tahap melengkapkan keterangan yang dibutuhkan
Langkah selanjutnya yang dilakukan ialah mengumpulkan berbagai
keterangan yang ada hubungannya dengan program yang akan dinilai.
Untuk ini perlunya dipelajari secara cermat berbagai laporan yang ada dan
yang berhubungan dengan pelaksanaan program.
c) Tahap memeriksa hubungan antara keterangan dengan tujuan penilaian.
Apabila berbagai keterangan telah berhasil diperoleh, lanjutkanlah dan
penyeleksian keterangan. Buanglah keterangan yang tidak ada
hubungannya dengan tujuan penilaian.
d) Tahap menilai kecukupan keterangan.
Lanjutkan pekerjaan penilaian ini dengan menilai kecukupan penilaian
keterangan yang diperoleh. Apabila keterangan tersebut dianggap belum
cukup, lakukan pengumpulan keterangan lagi. Jika telah cukup, lanjutkan
ke tahap berikutnya
e) Tahap menetapkan kemajuan program
Nilai kemajuan program dengan mempergunakan keterangan yang telah di
kumpulan. Kemajuan program dapat dinilai dari keberhasilannya
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f) Tahap menetapkan efektivitas program
Langkah selanjutnya ialah menetapkan efektivitas program. Suatu program
dianggap efektif jika dinilai dapat mengatasi masalah yang mendasari
dilaksanakannya program tersebut.
g) Tahap menetapkan efisiensi program
Lanjutkan dengan menilai efisiensi program yakni yang dikaitkan dengan
besarnya dana yang dipergunakan untuk melaksanakan program tersebut.
h) Tahap menetapkan dampak program
Setelah ditetapkan efektivitas dan efisisensi program lanjutkan dengan
menetapkan dampak program.
i) Tahap menarik kesimpulan dan menyusun saran
Langkah terakhir yang dilakukan ialah menarik kesimpulan serta
menyusun saran-saran sesuai dengan hasil penilaian.
Sama halnya dengan ruang lingkup penilaian, maka keempat pembagian
langkah-langkah penilaian ini pada dasarnya tidak berbeda antara satu dengan
lainnya. Yang ditemukan adalah pembagian yang satu lebih melengkapi
pembagian yang lainnya. Langkah-langkah yang ditempuh pada waktu
melaksanakan penilaian agaknya merupakan perpaduan dari keempat pembagian
di atas. Lankah-langkah yang dimaksud ialah :
1) Pahami dahulu program yang akan dinilai
Untuk dapat memahami program dengan baik perhatian harus ditujukan
kepada semua unsur program yang meliputi :
o Latar belakang dilaksanakannya program
o Masalah yang mendasari lahirnya program
o Tujuan yang ingin dicapai oleh program
o Kegiatannya dilakukan untuk mencapai tujuan program
o Organisasi dan tenaga pelaksana program
o Sumber daya yang dipergunakan oleh program
o Waktu dan tahapan program
o Tolak ukur kriteria keberhasilan dan rencana penilaian program (jika
ada)
2) Tentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang akan dilakukan
Apabila pemahaman program telah dilakukan lanjutkanlah dengan
menentukan macam dan ruang lingkup penilaian. Pekerjaan yang seperti
ini makin bertambah penting jika kebetulan tidak ditemukan keterangan
apapun tentang penilaian dalam rencana kerja yang ditetapkan
sebelumnya.
3) Susunlah rencana penilaian
Pada dasarnya rencana penilaian harus memenuhi semua syarat rencana
yang baik yakni :
 Tujuan penilaian
Rumuskan tujuan penilaian dengan jelas yakni yang mempunyai
tolak ukur ataupun kriteria sehingga memudahkan pengambilan
kesimpulan.
 Macam data
Tetapkan macam data atau keterangan yang diperlukan untuk
penilaian yang tentu saja berbeda antara satu program dengan
program lainnya.
 Sumber data
Sumber data yang baik ialah dapat dipercaya, akurat dan lengkap.
 Cara mendapatkan data
Pada dasarnya ada empat cara yakni wawancara, pemeriksaan,
pengamatan, dan ataupun peran serta.
 Cara menarik kesimpulan
Secara umum kesimpulan dapat dilakukan dengan lima cara yakni :
1. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan data awal
Harus diyakini bahwa data awal yakni data yang sebelum dilaksanakannya
program tersedia dengan lengkap.
2. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan program
Cara ini dapat dipergunakan jika rumusan tujuan jelas dan lengkap.
3. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil program lain
Jika kesimpulan ditarik dengan membandingkan hasil yang diperoleh
dengan hasil dari program lain haruslah diupayakan bahwa program lain
tersebut adalah program yang sesuai. Harus selalu diingat bahwa betapa
sesuainya program tersebut selalu ditemukan beberapa faktor yang
berbeda, misalnya keadaan social budaya masyarakat tempat dilakukannya
program, waktu pelaksanaan program, pelaksana program, dan lain
sebagainya.

4. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan sesuatu tolak ukur.


Kesimpulan dapat ditarik dengan membandingkan hasil yang dicapai
dengan suatu tolak ukur berupa indikator dan ataupun kriteria tertentu.
Indikator (indicator) dipergunakan jika yang ingin diukur adalah suatu
perubahan, mudah dimengerti karena indikator mengandung tolak ukur
berupa variabel. Misalnya angka kematian, angka komplikasi, angka
kesembuhan dan lain sebagainya yang seperti ini. Jika menggunakan
kriteria (criteria) maka yang diukur adalah hasil dari suatu perbuatan
karena kriteria mengandung tolak ukur berupa standar. Misalnya standar
layanan medis, yang baik atau tidaknya ditentukan oleh beberapa kriteria.
Antara lain anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
diagnosis, tindakan dan lain sebagainya yang seperti ini.
5. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil dari kontrol.
Jika cara ini yang ingin dipergunakan, haruslah diyakini bahwa program
lain sebagai kontrol tersebut memang ada.
4) Laksanakan penilaian.
Apabila rencana penilaian telah berhasil disusun, lanjutkan dengan
melaksanakan penilaian tersebut. Catatlah semua kegiatan serta hasil yang
diperoleh.
5) Tarik kesimpulan
Hasil penilaian haruslah disimpulkan. Tariklah kesimpulan tersebut sesuai
dengan cara yang telah ditetapkan dalam rencana penilaian. Pada dasarnya
ada dua macam kesimpulan yang sering disimpulkan, yakni :
 Kesimpulan tentang keberhasilan program
Yang dinilai di sini ialah sampai seberapa jauh program telah
berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik berupa
keluaran dan ataupun dampaknya. Lazimnya kesimpulan tersebut
ditarik dengan membandingkan hasil yang diperoleh terhadap tolak
ukur yang ditetapkan. Hitunglah presentase keberhasilannya.
Untuk menghitung presentase keberhasilan sering dipergunakan
formula sebagai berikut :
X2 – X0
% keberhasilan =
X 100%
XI – X0
X2 = Pencapaian
X1 = Tujuan
X0 = Masalah
 Kesimpulan tentang nilai program
Nilai program ada dua yakni efektifitas dan efisiensi. Program
dinilai efektif jika dapat menyelesaikan masalah. Sedangkan jika
dalam menyelesaikan masalah tersebut diperlukan penggunaan
sumber dana yang sedikit maka program tersebut dinilai efisien.
Karena penilaian efisiensi dikaitkan dengan biaya atau cost maka
pada saat ini banyak dikembangkan berbagai perhitungan biaya
program kesehatan. Perhitungan seperti ini menjadi perhatian
utama para ahli ekonomi kesehatan atau health economics yang
banyak membantu dalam pengambilan keputusan tentang alokasi
biaya. Dua contoh perhitungan biaya yang sering dipergunakan
adalah cost benefit analisis dan cost effektifness analisis.
6) Susunlah saran-saran
Langkah terakhir yang dilaksanakan pada penilaian adalah menyusun
saran-saran sesuai dengan hasil penilaian. Tujuannya ialah untuk lebih
memperbaiki pelaksanaan program pada masa yang akan datang
2.5 Teknik Penilaian Program
Teknik penilaian banyak macamnya, karena semuanya tergantung dari
program yang akan dinilai. Dalam praktek sehari-hari yang sering dipergunakan
adalah teknik Ragpie Program Matrix (RPM). Adapun prinsip dari RPM adalah
sebagai berikut :

a. Sederhanakan dan kelompokanlah program kedalam tiga penahapan


yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian akhir
program.
b. Sederhanakan dan kelompokanlah program ke dalam tiga komponen
yakni komponen sumber, kegiatan dan tujuan.
c. Isilah kotak yang terbentuk dengan keterangan yang sesuai dan
lakukan perbandingan. Setelah itu tarik kesimpulan dan susunlah
saran.

2.6 Program - program Kesehatan Masyarakat


Krisis ekonomi mendalam serta bencana yang beruntun membebani
sumber daya dan pelayanan kesehatan sehingga berdampak pada rendahnya status
gizi, menurunnya pelayanan kesehatan dan rendahnya higienitas masyarakat yang
mengakibatkan rendahnya kualitas kesehatan dan tingginya angka kesakitan dan
kematian masyarakat. Hal ini diperparah dengan banyaknya masyarakat yang
berpendidikan dan berpendapatan rendah (miskin), serta kondisi ekonomi makro
yang tidak stabil. Pada kenyataan akhir-akhir ini muncul berbagai penyakit yang
diperkirakan sudah tidak ada lagi sepeti; malaria, TBC, polio dan banyaknya
angka kekurangan gizi yang menjangkiti bayi, balita dan anak-anak. Berbagai
upaya telah dilakukan oleh pemerintah dengan program-program kesehatan bagi
masyarakat miskin seperti askeskin (asuransi kesehatan masyarakat miskin),
JPKM miskin dan pengobatan dasar gratis bagi masyarakat, serta menghidupkan
kembali peran Posyandu di daerah-derah terpencil.

Hal ini berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan


Undang-Undang Nomor 23/ 1992 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa setiap
orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan karena masalah yang demikian.
Karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh
perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggungjawab mengatur
agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat
miskin dan tidak mampu.

Untuk pelaksanaan kegiatan program di Puskesmas, program kesehatan


masyarakat tersebut mempunyai target dari standar pelayanan minimal kesehatan
yang sudah ditentukan oleh pemerintah namun demikian masih diketemukan
permasalahan-permasalahan di lapangan yaitu rendahnya cakupan kegiatan akibat
keterbatasan-keterbatasan di puskesmas termasuk sumber daya manusia petugas
kesehatan, Untuk menggambarkan keberhasilan pembangunan kesehatan melalui
kesehatan masyarakat diperlukan standar pelayanan minimal bidang
kesehatan.Tenaga pelaksana kegiatan pelayanan masyarakat belum sesuai
berdasarkan standar minimal pelayanan yang ditetapkan oleh Departemen
Kesehatan RI tahun 2004, yaitu tingkat pendidikan pelaksana program kesehatan
masyarakat seharusnya oleh tenaga dengan spesifikasi pendidikan sederajat D3
kesehatan. Menyangkut sumber biaya, sumber biaya diperoleh dari berbagai
sumber, seperti Anggaran Pendapatan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah, Asuransi Kesehatan, dan Program Kompensasi Pengurangan
Subsidi Bahan Bakar Minyak, dan lain-lain.
Program kesehatan masyarakat meliputi beberapa program yang tergabung
dalam kegiatan pokok puskesmas dan pelayanan kesehatan dasar. Program ini
terdiri atas :
1. Program promosi kesehatan:
(a) mengkoordinir kegiatan penyuluhan kesehatan
(b) melaksanakan kegiatan sosialisasi JPKM
(c) melakukan penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)
(d) pelayanan klinik sanitasi, dan lain-lain
(e) membuat perencanaan dan laporan.
2. Program kesehatan lingkungan:
(a) melaksanakan kegiatan dalam rangka penyehatan lingkungan,
(b) melakukan pemeriksaan tempat-tempat umum (TTU), tempat pengelolaan
makanan (TPM), tempat penjualan dan penyimpanan pestisida,
(c) melakukan pembinaan/penyuluhan kepada masyarakat tentang sarana air
minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA),dll
(d) membuat perencanaan dan laporan.
3. Program gizi masyarakat:
(a) melaksanakan tugas kegiatan upaya perbaikan gizi keluarga dan gizi
masyarakat
(b) melaksanakan pendistribusian Vitamin A, tablet Fe,
(c) melakukan koordinasi dengan lintas sektoral terkait dengan kegiatan UPGK
(usaha perbaikan gizi keluarga),
(d) membuat perencanaan dan laporan.
4. Program pemberantasan penyakit menular:
(a) melaksanakan penyuluhan yang berhubungan dengan kegiatan pemberantasan
penyakit menular,
(b) melaksanakan imunisasi,
(c) melaksanakan kegiatan pemberantasan penyakt menular,
(d) membuat perencanaan dan laporan.
Dari berbagai program kesehatan tersebut diatas, tentunya masih ada lagi
program lain yang lebih terperinci yang telah dibuat dan dilaksanakan.
Pelaksanaan kegiatan atau program-program tersebut di masyarakat walaupun
sudah dilaksanakan namun belum memenuhi atau belum menjangkau semua
masyarakat terutama masyarakat di daerah terpencil karena kurangnya sarana
transportasi, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penilaian adalah prosedur pelaksanaan/hasil kerja/dampak secara
sistematik, dengan membandingkannya dengan standar dan dengan mengikuti
kriteria/tujuan tertentu guna menilai dan pengambilan keputusan selanjutnya.
Secara umum penilaian dapat dibedakan dalam 3 jenis, yakni :
a. Penilaian pada tahap awal program : Penilaian yang dilakukan
pada saat merencanakan suatu program. Tujuan utamanya adalah
untuk menyakinkan bahwa rencana yang disusun dapat
menyelesaikan masalah yang ditemukan.
b. Penilaian pada tahap pelaksanaan program : Penilaian yang
dilakukan pada saat program sedang dilaksanakan. Tujuan
utamanya adalah mengukur apakah program yang sedang
dilaksanakan telah sesuai dengan rencana atau tidak, apakah
terjadi penyimpangan – penyimpangan yang dapat merugikan
pencapaian tujuan dari program
c. Penilaian pada tahap akhir program : Penilaian yang dilakukan
pada saat program telah selesai dilaksanakan. Tujuan utamanya
untuk mengukur keluaran dan mengukur dampak yang dihasilkan
dari program.
Langkah – langkah penilaian suatu program adalah :
a. Pahami dahulu program yang akan dinilai
b. Tentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang akan dilakukan
c. Susunlah rencana penilaian
d. Melaksanakan penilaian
e. Menarik kesimpulan.
f. Menyusun saran – saran

Teknik penilaian merupakan suatu metode yang digunakan


terhadap pelaksanaan program dan dalam praktik kesehariannya, teknik yang
sering digunakan adalah teknik Ragpie Program Matrix.
Program kesehatan masyarakat meliputi beberapa program yang
tergabung dalam kegiatan pokok puskesmas dan PHC, yang terdiri dari : (a)
perbaikan gizi masyarakat, (b) pemberantasan penyakit menular, (c) promosi
kesehatan, dan (d) kesehatan lingkungan.
3.2 Saran
Untuk meningkatkan suatu program, penilaian sangat beperan dalam suatu
program untuk mengetahui hasil dari program yang di jalankan. Oleh sebab itu
penilaian program perlu dipergunakan secara baik dan semaksimal mungkin guna
penerapannya selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Awar, azrull.1996.Pengantar administrasi kesehatan : Jakarta
Notoatmodjo, soekidjo. 2003. Ilmu kesehatan masyarakat : Jakarta
http://cybergenerationatjeh.blogspot.com/2011/08/penilaiana-program-
kesehatan.html
http://www.depkes.go.id
http://www.ptaskes.com/read/askespjkmu
http://fk.uns.ac.id/static/materi/Surveilans_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf
http://kesehatan.kaltimprov.go.id/arsip/2011/01/23/menkes-beberkan-program-
prioritas-kemenkes-2011.html
http://dinkes.pamekasankab.go.id/index.php/berita/166-hari-kesehatan-nasional

Anda mungkin juga menyukai