Kelompok 2
1. Penanya : Ega Ista Nengrum
Jelaskan penanggulangan masalah gizi dalam epid?
Penjawab : Nadia Nurul Islami
Untuk penanggulangan masalah gizi, peran epidemiologi ada 3 hal yang bisa
menjadi strategi yaitu:
1. Penguatan Sistem Surveilans
2. Pengembangan Sistem Informasi
3. Pengguatan Kapasitas Petugas Kesehatan
2. Penanya : Rahayu Ma’ruf
Tolong jelaskan bagaimana itu faktor internal dan faktor eksternal pada model
roda?
Penjawab : Sri Agleylan H.Kimun
- Pada lingkaran kecil atau pada faktor internalnya ini menyatakan bahwa suatu
penyakit disebabkan oleh adanya interaksi antara genetik dengan
lingkungannya. Faktor internal ini berkaitan dengan kepribadian individu,
dimana kepribadian tersebut akan meninggkatkan resiko penyakit tertentu.
- Pada lingkaran besar atau pada faktor eksternal ini lebih ke lingkungan, itu
baik dari lingungan fisik, biologis, dan sosial. Faktor lingkungan ini selalu
tidak stabil sehingga dapat mempengaruhi kesehatan host.
3. Penanya : Adriana A.S Antung
Tolong jelaskan unsur-unsur yang termasuk dalam Agent?
Penjawab : Mifta Hulzana Yunus
- unsur penyebab biologis : semua unsur penyebab yang tergolong makhluk
hidup termasuk kelompok mikroorganisme seperti virus, bakteri, protozoa,
jamur, kelompok cacing dan insekta.
- unsur nutrisi : semua unsur penyebab yang termasuk golongan zat nutrisi dan
dapat menimbulkan penyakit tertentu karena kekurangan maupun kelebihan zat
nutrisi tertentu seperti protein, lemak, hidrat arang, vitamin, mineral dan air
- unsur kimiawi : semua unsur dalam bentuk senyawaan kimia yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit tertentu. Pada umumnya
berasala dari luar tubuh termasuk berbagai jenis zat racun, obat-obatan keras,
berbagai senyawaan kimia tertentu dan lain sebagainya. Unsur tersebut dalam
bentuk padat, cair atau gas. Ada juga senyawaan kimia sebagai hasi produk
tubuh (dari dalam) yang dapat menimbulkan penyakit tertentu seperti ureum,
kolesterol, dan lain-lain.
- unsur fisika : semua unsur yang dapat menimbulkan penyakit melalui proses
fisika misalnya panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan, radiasi dan lain-
lain. Proses kejadian penyakit dalam hal ini terutama melalui proses fisika yang
dapat menimbulkan kelainan dan gangguan kesehatan.
- Unsur genetika : disebabkan oleh sifat keturunan (gen)
4. Penanya : Aisa Melinda
Jelaskan gambaran terjadinya penyakit dalam epidemiologi?
Penjawab : Indah Indriyani Umar
Terjadinya penyakit digambarkan dalam tiga konsep yaitu konsep segitiga, jaring-
jaring sebab akibat dan model roda. Dalam konsep segitiga penanganan penyakit
dapat dilakukan dengan menyeimbangkan interaksi antara host, agent dan
lingkungan. Dalam konsep jaring-jaring, penyakit dapat ditangani dengan
memutuskan salah satu rantai jaring-jaring. Dalam konsep roda, penyakit dapat
ditangani dengan adaptasi yang tepat sesuai pergeseran roda kondisi lingkungan
dan internal.
4. Penanya : Irmawati Mauludu
Bagaimana hubungan antara host, agent, dan environment?
Penjawab : Nurjana Hasiru
Hubungan antara host, agent, dan environment dalam menimbulkan suatu
masalah amat komplek dan manjemuk, disebutkan bahwa ketiga faktor ini saling
mempengaruhi. Dimana host dan agent penyakit saling berlomba untuk menarik
keuntungan dari lingkungan. Hubungan antara host, agent dan environment ini di
ibaratkan seperti timbangan, disini host dan agent berada di ujung masing-masing,
sedangkan environment sebagai penumpunya.
Kelompok 3
1. Penanya : Pratiwi Hulinggi
Penjawab : Aisa Melinda
Pertanyaan : Sebutkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan dari masa
inkubasi pada Riwayat alamiah penyakit!
Jawaban : Masa inkubasi dari suatu penyakit infeksi ditentukan oleh beberapa faktor antara
lain :
1) Dosis atau jumlah patogen yang masuk ke dalam tubuh : Semakin banyak jumlah patogen
yang masuk ke dalam tubuh, maka kemungkinan untuk menimbulkan gejala penyakit
semakin cepat. Karena terlalu banyak pathogen yang masuk tidak dapat dimusnahkan
oleh sistem imun tubuh.
2) Jalur masuk pathogen : Tergantung dari jenis mikroorganisme dan rute penyebarannya.
Mikroorganisme paling cepat menyebar ke seluruh tubuh apabila masuk melalui
pembuluh darah mengikuti sirkulasi aliran darah.
3) Kecepatan suatu mikroorganisme untuk bereplikasi (berkembang biak) : Siklus hidup
suatu mikroorganisme untuk bereplikasi berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain,
ada yang membutuhkan waktu cepat, ada juga yang membutuhkan waktu lama. Ada juga
mikroorganisme yang membutuhkan hewan perantara untuk berkembangbiak, sebagai
contoh parasit. Sebagian besar jenis parasit akan berkembang atau menjadi parasit
dewasa di dalam tubuh nyamuk, kemudian akan masuk kembali ke dalam tubuh manusia
melalui gigitan nyamuk.
4) Daya tahan tubuh atau kemampuan sistem imun seseorang : Dalam keadaan normal,
seluruh permukaan tubuh manusia dijaga oleh sistem kekebalan tubuh, seperti permukaan
kulit dan lapisan mukosa bertugas untuk mencegah masuknya patogen. Pada saat ada
luka di kulit atau mukosa, maka pathogen akan mudah masuk ke dalam tubuh.
2. Penanya : Fatlun Indriani Adam
Penjawab : Ega Ista Nengrum
Pertanyaan : Tolong jelaskan tingkatan pencegahan dalam Epidemiologi Penyakit Tidak
Menular, yaitu :
1) Pencegahan Primodial : Misalnya menciptakan pra kondisi dimana masyarakat merasa
bahwa merokok ini merupakan suatu kebiasaan yang tidak baik dan masyarakat mampu
bersikap positif untuk tidak merokok.
2) Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) : Seperti promosi kesehatan dan
pencegahan khusus. Sasarannya ialah faktor penyebab, lingkungan dan pejamu. Langkah
pencegahan di faktor penyebab misalnya, menurunkan pengaruh serendah mungkin
(desinfeksi, pasteurisasi, sterilisasi, penyemprotan insektisida) agar memutus rantai
penularan.
3) Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) : Seperti diagnosis dini serta
pengobatan tepat. Sasarannya ialah pada penderita/seseorang yang dianggap menderita
(suspect) dan terancam menderita.
4) Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) : Seperti pencegahan terhadap cacat dan
rehabilitasi. Sasarannya adalah penderita penyakit tertentu.
3. Penanya : Meylanda Daud
Penjawab : Zulyana Fatricia Arapa
Pertanyaan : Apakah yang terjadi bila seseorang terlalu lama kekurangan zat gizi simpanan??
Jawaban : Akibat kekurangan zat gizi simpanan gizi dalam tubuh digunakan untuk memenuhi
kebutuhan. Apabila kondisi ini berlangsung lama maka simpanan akan habis dan akan terjadi
kemorosatan jaringan. Pada saat seperti ini orang sudah dinamakan malnutrisi atau kurang
gizi. Dengan meningkatkan defisiensi gizi maka muncul perubahan biokimia dan rendahnya
zat gizi dalam darah berupa rendahnya tingkat hemoglobin, serum dan karoten serta vitamin
A. Apabila keadaan ini berlangsung lama maka akan terjadi perubahan fungsi tubuh seperti
kelemahan, pusing, kelelahan, nafas pendek.
Kelompok 4
Kelompok 5
1. Pertanyaan : dari aisya melinda klmpk 3 : Tolong jelaskan Kelebihan dari metode klinis.
Penjawab : siti nur ain b. Hamid
Jawaban : Kelebihan metode klinis. Metode klinis untuk menilai status gizi, memiliki
beberapa kelebihan, di antaranya adalah:
a. Pemeriksaan status gizi dengan metode klinis mudah dilakukan dan pemeriksaannya
dapat dilakukan dengan cepat. Misal pemeriksaan anak yang odema karena kekurangan
protein cukup memijit bagian kaki yang bengkak
b. Melakukan pemeriksaan status gizi dengan metodeklinis tidak memerlukan alat-alat yang
rumit. Misalnya pada pengukuran pembesaran kelenjar gondok karena kekurangan
iodium, cukup dengan menggunakan jarijari tangan pengukur.
c. Tempat pemeriksaan klinis dapat dilakukan di mana saja, tidak memerlukan ruanganyang
khusus
d. Kalau prosedur ukur dilakukan dengan tepat, maka metode klinis menghasilkan data yang
cukup akurat dalam menilai status gizi.
2. Pertanyaan : dari irma mauludu klmpk 6 : Faktor apa sja yg ada dlam penilaian status gizi?
Penjawab : Vionita milinia pianaung
Jawaban : Faktor yang Perlu di Pertimbangkan dalam Memilih Metode Penilaian Status Gizi
1. Tujuan : Tujuan pengukuran sangat perlu diperhatikan dalam memilih metode, seperti
tujuan ingin melihat fisik seseorang, maka metode yang di gunakan adalah antropometri.
Apabila ingin melihat status vitamin dan mineral dalam tubuh sebaiknya menggunakan
metode biokimia.
2. Unit Sampel yang Akan Di ukur : Berbagai jenis unit sampel yang akan diukur sangat
mempengaruhi penggunaan metode penilaian status gizi. Jenis unit sampel yang akan
diukur meliputi individual, rumah tangga/keluarga dan kelompok rawan gizi. Apabila
unit sampel yang akan diukur adalah kelompok atau masyarakat yang rawan gizi secara
keseluruhan maka sebaiknya menggunakan metode antropometri, karena metode ini
murah dan dari segi ilmiah bisa dipertanggungjawabkan.
3. Jenis Informasi yang Dibutuhkan : Pemilihan metode penilaian status gizi sangat
tergantung pula dari jenis informasi yang diberikan. Jenis informasi itu antara lain:
asupan makanan, berat dan tinggi badan, tingkat hemoglobin dan situasi sosial ekonomi.
4. Tingkat Reabilitas dan Akurasi yang Dibutuhkan : Masing-masing metode penilaian
status gizi mempunyai tingkat reabilitas dan akurasi yang berbeda-beda. Contoh
penggunaan metode klinis dalam menilai tingkatan pembesaran kelenjar gondok adalah
sangat subjektif sekali.
5. Tersedianya Fasilitas dan Peralatan : Berbagai jenis fasilitas dan peralatan yang
dibutuhkan dalam penilaian status gizi. Fasilitas tersebut ada yang mudah didapat dan ada
pula yang sangat sulit diperoleh. Pada umumnya fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan
dalam penilaian status gizi secara antropometri relatif lebih mudah diperoleh Universitas
Sumatera Utara dibanding dengan peralatan penentuan status gizi dengan biokimia. egeri
dan ada yang didapat dari dalam negeri.
6. Tenaga : Ketersediaan tenaga baik jumlah maupun mutunya sangat mempengaruhi
penggunaan metode penilaian status gizi. Jenis tenaga yang digunakan dalam
pengumpulan data status gizi antara lain: ahli gizi, dokter, ahli kimia, dantenaga lain.
Penilaian status gizi secara biokimia memerlukan tenaga ahli kimia atau analis kimia,
karena menyangkut berbagai jenis bahan dan reaksi kimia yang harus dikuasai. Berbeda
dengan penilaian status gizi secara antropometri tidak memerlukan tenaga ahli, tetapi
tenaga tersebut cukup dilatih beberapa hari saja sudah dapat menjalankan tugasnya.
7. Waktu : Penelitian ataupun pengambilan data terkadang membutuhkan waktu yang
singkat atau bahkan lama. Metode antropometri, klinis, biofisik cenderung membutuhkan
waktu singkat karena hasil langsung bisa dicatat. Sedangkan metode biokimiawi
membutuhkan waktu relatif lama karena perlu pencatatan lapangan dan pemeriksaan
laboratorium.
8. Dana : Masalah dana sangat mempengaruhi jenis metode yang akan digunakan untuk
menilai status gizi. Umumnya penggunaan metode biokimia relatif mahal dibanding
dengan metode lainnya. Penggunaan metode disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai dalam penilaian status gizi.
Kelompok 6
1. Penanya: Indri Rahmi Pano
Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan antropometri?
Penjawab: Faradilla V. Sinandaka
Jawaban :
1) Faktor Internal ( Genetik)
Jenis kelamin, pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran
kecepatan pertumbuhan, proporsi jasmani dan lain-lain.
Ras atau Bangsa
Umur, kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi
dan masa adolesensi.
2) Faktor eksternal ( Lingkungan)
Mekanis, faktor mekanis sperti posisi fetus yang abnormal dapat menyebabkan
kelainan kongenital seperti clubfoot.
Toksin Kimia ( seperti aminopterin, dan obat kontrasepsi lainnya) bahwa obat-obatan
trsebut dspat menimbulkan kelainan seperti palatoskizis
Radiasi (Sinar rontgen, radium dan lain-lain) pemakaian radium dan sinar rontgen
yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
2. Penanya: Aisa Melinda
Jelaskan salah satu jenis2 antropometri!
Penjawab: Frisilia laiya
Jawaban : Tinggi Badan, pertumbuhan skeletal. Pada keadaa normal, TB tumbuh seiring
dengan pertambahan umur. Pertumbuhan TB tidak seperti BB, relatif kurang sensitif pada
masalah kekurangan gizi dalam waktu singkat. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap TB akan
nampak dalam waktu yang relatif lama.
3. Penanya: Rahayu Ma’ruf
Jelaskan Bagian utama yaitu antropometri statis dan antropometri dinamis!
Penjawab: Irmawati Mauludu
1) Antropometri Statis, dimana pengukuran pada manusia dilakukan dalam posisi diam dan
linier pada permukaan tubuh.
2) Antropometri Dinamis, dimana pengukuran dilakukan dengan memerhatikan gerakan-
gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksankan kegiatannya.
4. Penanya: Sarintan Hiola
Mengapa imt tidak dapat diterapkan pada ibu hamil dan olaragawan?
Penjawab: Rahma Triana
Jawaban : karena, rumus Imt juga tidak dpat berlaku pada ibu hamilakn mengalami peningkat
dibandingkan sebelumnya sehingg apa bila dilakukan pengukuran status gizi menggunakan
rumus IMT hasilnya akan cenderung melebihi normal ( overweight obesitas). Meningkatkan
berat badan ini bukan semata mata status gizi ibu yang lebih,melainkan di dalam perut ibu
juga terdapat janin yang turus tubuh dan berkembang hingga proses persalinan.ibu akan
mengonsumsi banyak makan untuk mencukupi kebutuhan sang bayi .dengan demikian berat
badan ibu akan bertambah karena makan lebih banyak dari biasanya disertai penambahan
berat bayi yang berada didalamnya.
Hal yang sma dengan atlet dan ibu hamil juga terjadi pada remaja karena status gizi tidak
dapat digambarkan dengan menghitung IMT sja .tolak ukur IMT yang digunakan pada
remaja tidaklah sama dengan dewasa,walaupan cara menghitungnya sama .IMT pada remaja
perlu dibedakan berdasarkan unjr dan jenis kelamin .hak ini dikarenakan pada anak
perempuan dan lakk laki memiliki jumlah perubahan lemak tubuh yang berbeda beda setiap
golongan umjr,sehingga membutuhkan perhitungan tersendiri u tuk mengetahui status
gizinya.
Kesimpulannya, Penilain status gizi meggunakn IMT pada olaragawan ibu hamil belum
cukupi untuk menggambarkan status gizi ,perlu ditunjang dengan pengukuran antropometri
lainya.
Kelompok 7