Novriandinny Usman
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................46
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................47
DAFTAR TABEL
JUDUL
NO HAL
Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kelurahan Wongkaditi
2.3.1 5
Barat Tahun 2019
Jumlah Penduduk berdasarkan Kepala Keluarga per jenis kelamin di
2.3.2 5
Kelurahan Wongkaditi Barat Tahun 2019
2.4 Keadaan Pendidikan di Kelurahan Wongkaditi Barat Tahun 2019 6
Jumlah Sarana dan Prasarana Kebersihan di Kelurahan Wongkaditi Barat
2.6 6
Tahun 2019
3.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jumlah Penduduk RT 8
3.2 Tabel Distribusi Frekuensi penduduk menurut KK dan KRT 8
3.3 Tabel Distribusi Frekuensi penduduk menurut jenis kelamin 9
3.4 Tabel distribusi penduduk menurut status pernikahan 10
3.5 Tabel distribusi penduduk berdasarkan pendidikan terkahir 10
3.6 Tabel distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan 11
Tabel Ditribusi penduduk berdasarkan perilaku keluar rumah selama
3.7 12
pandemic
Tabel distribusi penduduk berdasarkan perilaku menggunakan masker
3.8 12
saat keluar rumah
Tabel distribusi penduduk berdasarkan perilaku penggunaan transportasi
3.9 13
umum
Tabel distribusi penduduk berdasarkan perilaku mencuci
3.10 14
tangan/menggunakan handsanitizer
Tabel distribusi penduduk berdasarkan perilaku menjaga jarak dengan
3.11 15
orang lain
Tabel distribusi penduduk berdasarkan perilaku berkunjung ke
3.12 15
tetangga/saudara selama pandemi
3.12 Tabel distribusi penduduk berdasarkan penduduk yang memiliki bayi 16
Tabel distribusi penduduk berdasarkan penduduk yang memiliki bayi
3.13 16
mendapatkan imunisasi selama pandemic
3.14 Tabel distribusi penduduk menurut rumah yang terdapat lansia 17
3.15 Tabel distribusi penduduk lansia berdasarkan perilaku keluar rumah 17
Tabel distribusi penduduk berdasarkan rumah yang memasang tempat
3.16 18
cuci tangan/handsanitizer di pintu masuk
Tabel distribusi penduduk berdasarkan kebisasaan mencuci tangan
3.17 19
setelah tiba di rumah
Tabel distribusi penduduk berdasarkan kebiasaan segera mandi keramas
3.18 19
setelah tiba di rumah
3.19 Tabel distribusi penduduk berdasarkan kebiasaan segera mengganti baju 20
setelah tiba di rumah
Tabel distribusi penduduk berdasarkan perilaku mengurangi aktivitas
3.20 20
berkunjung ke tempat umum
Tabel distribusi penduduk berdasarkan apakah dalam sehari kena cahaya
3.21 21
matahari
Tabel distribusi penduduk berdasarkan apakah berolahraga/jalan kaki
3.22 22
setiap hari min. 30 menit
Tabel distribusi penduduk berdasarkan seberapa sering mengkonsumsi
3.23 22
sayur dan buah
Tabel distribusi penduduk berdasarkan seberapa sering kebiasaan
3.24 23
mengkonsumsi suplemen/vitamin C&E
Tabel distribusi penduduk berdasarkan seberapa sering mengkonsumsi
3.25 24
ramuan/jamu
3.26 Tabel distribusi penduduk berdasarkan penduduk yang merokok 25
Tabel distribusi penduduk berdasarkan penduduk yang merokok dalam
3.27 25
rumah
Tabel distribusi penduduk penduduk yang menderita penyakit tidak
3.28 26
menular
3.29 Tabel distribusi penduduk berdasarkan pengetahuan covid 26
3.30 Tabel distribusi penduduk berdasarkan media informasi Covid-19 27
Tabel distribusi penduduk berdasarkan keluhan/sakit selama 1 bulan
3.31 28
terakhir
Tabel distribusi penduduk berdasarkan mencari pengobatan jika
3.32 28
mengalami gangguan kesehatan selama masa pandemi
Tabel distribusi penduduk berdasarkan apakah ada perbedaan pencarian
3.33 29
pengobatan sebelum dan saat masa pandemi
Tabel distribusi penduduk berdasarkan bagaimana perasaan di tengah
3.34 30
masa pandemi
Tabel distribusi penduduk berdasarkan bagaimana perasaan jika
3.35 31
berkunjung ke tempat umum
3.36 Tabel skoring prioritas masalah kesehatan 41
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setingi –
tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi
bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah (Share
Responsibility). Pembangunan kesehatan sesuai dengan tujuannnya yaitu untuk
mencapai Indonesia sehat 2015, harus diimbangi dengan interpensi perilaku yang
memungkinkan masyarakat lebih sabar, mau dan mampu melakukan hidup sehat
sebagai prasyarat pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable
Development).Untuk menjadikan masyarakat mampu hidup sehat, masyarakat
harus lebih tau dengan pengetahuan tentang cara – cara hidup sehat. Oleh sebab
itu promosi kesehatan hendaknya dapat berjalan secara integral dengan berbagai
aktivitas pembangunan kesehatan sehingga menjadi arus utama pada percepatan
pencapaian MDG’s dan mewujudkan jaminan kesehatan masyarakat semesta.
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) adalah merupakan salah satu metode
pengajaran kepada mahasiswa disamping metode-metode pengajaran yang ada
diantaranya metode ceramah, metode praktikum laboratorium, metode diskusi,
dll. diharapkan dengan metode ini lebih memungkinkan pengembangan sikap
dan kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi, merumuskan,
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi alternative pemecahan masalah
khususnya masalah kesehatan msyarakat. Selain itu PBL merupakan proses
belajar untuk mendapatkan kemampuan profesionalisme yang merupakan
kemampuan spesifik dan mutlak untuk dimiliki oleh seorang tenaga dibidang
kesehatan masyarakat. Kemampuan yang diharapkan dimiliki tersebut adalah
menetapkan diagnosis kesehatan maysarakat, mengembangkan program
penanganan masalah kesehatan yang bersifa promotif, preventif, rehabilitative,
melakukan pendekatan komunits, dan bekerja dalam tim multidisipliner.
Seperti kita ketahui di awal tahun 2020. Covid-19 menjadi masalah
kesehatan dunia. Kasus ini di awali dengan informasi dari badan kesehatan dunia
(WHO) pada tanggal 31 Desember 2019 yang menyebutkan adanya kasus kluster
pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di kota wuhan, provinsi Hubei,
China. Kasus ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian dan terjadi
importasi diluar china. Pada tanggal 30 januari WHO menetapkan COVID-19
sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia. Pada tanggal
12 februari 2020, WHO resmi menetapkan penyakit novel corronavirus pada
manusia ini dengan sebutan corronavirus dessease (COVID-19).
Menimbang situasi pandemic saat ini, untuk kegiatan PBL 1 semester genap
2019/2020 konsep kegiatan telah disusun menyesuaikan dengan kondisi di
lapangan dan memperhatikan protocol kesehatan yang telah di tetapkan oleh
pemerintah. Oleh karena itu dukungan pemerintah daerah setempat untuk dapat
menerima kedatangan mahasiswa kami dalam melakukan proses pembelajaran di
lapangan serta mengenal lebih banyak kondisi kesehatan masyarakat termasuk
kondisi kesehatan mereka sendiri. Semoga segala yang kita harapkan yakni ingin
menjadikan masyarakat hidup sehat dapat terwujud, karena kesehatan adalah
investasi yang sangat berharga untuk masa depan.
1.2 Maksud Dan Tujuan PBL 1
Tujuan Umum : Meningkatkan Pemahaman Dan Keterampilan mahasiswa
tentang ilmu kesehatan masyarakat dan aplikasinya
ditengah-tengah masyarakat.
Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa mampu melakukan community diagnosis melalui kegiatan
pengumpulan dan analisis data baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
2. Mahasiswa mampu menganalisa struktur budaya dan social masyarakat.
3. Mahasiswa mampu menganalisa permasalahan yang ada di masyarakat
bersama-sama dengan anggota masyarakat.
4. Mahasiswa mampu menganalisa situasi factor penyebab masalah yang
dituangkan dalam bentuk pohon masalah dan dirumuskan bersama dengan
masyarakat.
5. Mahasiswa bersama dengan anggota masyarakat dapat menemukan prioritas
masalah dan merumuskan alternative pemecahannya
6. Mahasiswa mampu mempuat Planning of Action (POA) dari prioritas
masalah yang telah dirumuskan bersama masyarakat.
7. Mahasiwa mampu membuat penyusunan laporan kegiatan yang dilakukan
pada PBL 1.
8. Mahasiswa mampu mensosialisasikan kegiatan yang akan di laksanakan
pada PBL II.
9. Mahasiswa mampu membuat proposal secara sederhana dalam bentuk plan
of action (POA) dari masalah yang akan di intervensi.
10. Mahasiswa mampu mengaktifkan peran serta masyarakat dalam setiap
kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program.
11. Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan dasar sebagai seorang
change of agent di masyarakat.
12. Mahasiswa mampu bekerja sama dengan masyarakat setempat dalam
melaksanakan kegiatan intervensi.
13. Mahasiswa mampu memaparkan dan mempertanggungjawabkan hasil
kegiatan implementasi program intervensi PBL II.
14. Mahasiswa mampu membuat penyusunan laporan kegiatan yang telah
dilakukan pada PBL II.
15. Mahasiswa mampu mensosialisasikan kegiatan yang akan dilakukan pada
pelaksanaaan PBL III.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI
3. Jumlah Keluarga
Tabel 2.3.2 Jumlah Penduduk berdasarkan Kepala Keluarga per jenis
kelamin di Kelurahan Wongkaditi Barat Tahun 2019
KK Laki- KK Jumlah
Jumlah Laki Perempuan Total
4. Keadaan Pendidikan
Tabel 2.4.1Keadaan Pendidikan di Kelurahan Wongkaditi Barat Tahun
2019
Laki-Laki Perempuan
Tingkat Pendidikan
Tamat SMP/sederajat 35 Jiwa 2 Jiwa
3. Sarana Kesehatan
Sarana Prasarana Tenaga Kesehatan di Kelurahan Wongkaditi Barat adalah
sebagai berikut:
a. Dokter umum : 2 jiwa
b. dokter gigi : 1 jiwa
c. dokter spesialis lainnya : 1 jiwa
d. Jumlah paramedis : 5 jiwa
4. Prasarana Kesehatan
Sarana Prasarana Faslitas Kesehatan di Kelurahan Wongkaditi Barat adalah
sebagai berikut:
a. Puskesmas : 1 unit
b. Puskesmas Pembantu : 1 unit
c. Posyandu : 1 unit
5. Prasarana Air Bersih
Sarana Prasarana air bersih di Kelurahan Wongkaditi Barat adalah sebagai
berikut:
a. Jumlah Sumur pomp : 2 unit
b. Jumlah hidran umum : 18 Unit
c. Jumlah PDAM : 250 Unit
BAB III
HASIL PENDATAAN DAN PEMBAHASAN
PELAKSAAN KEGIATAN
3.1 Hasil Pendataan
Jumlah Jiwa
Wilayah
n %
RT 03 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan tabel 3.1 maka tersebut dapat dilihat bahwa penduduk
jumlah penduduk di RT 03/02 sebanyak 101 jiwa dengan presentase 100,0%.
2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepala Keluarga Dan Jumlah Kepala
Rumah Tangga
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk menurut
jumlah kepala keluarga dan Jumlah Kepala Rumah Tangga yang dapat dilihat
pada tabel 3.2 sebagai berikut :
Status Pernikahan n %
Menikah 93 92,1
Belum Menikah 8 7,9
Janda/Duda - -
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.4, maka dapat dilihat bahwa penduduk RT
03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat yang sudah menikah sebanyak 93 orang
(92,1%) dam yang belum menikah sebanyak 8 orang (19,8%).
Pendidikan Terakhir n %
Pekerjaan N %
PNS/TNI/POLRI 12 11,9
Petani 6 5,9
Pedagang/Wiraswasta 13 12,9
Buruh Harian 11 10,9
Supir/Tukang Bentor/Ojek 4 4,0
Nelayan 0 0
IRT 51 50,5
Belum Bekerja 4 4,0
Jumlah 101 100
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.6 maka dapat ditunjukkan bahwa penduduk
RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat yang merupakan Ibu Rumah Tangga
(IRT) yaitu sebanyak 51 orang (50,5%), pedagang/wiraswasta sebanyak 13
orang (12,9%), PNS/TNI/POLRI sebanyak 12 orang (11,9%), buruh harian
sebanyak 11 orang (10,9%), Petani sebanyak 6 orang (5,9%), Supir/tukang
bentor/ojek dan orang yang belum bekerja sebanyak 4 jiwa (4,0%), dan 0
orang untuk pekerjaan nelayan.
7. Distribusi Penduduk Berdasarkan Perilaku Keluar Rumah
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk menurut
perilaku keluar rumah yang dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut :
Tabel 3.7Distribusi Penduduk Berdasarkan Perilaku Keluar Rumah Di
RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota
Utara Kota Gorontalo Tahun 2020
Perilaku Keluar Rumah N %
Sering (Tiap Hari) 25 24,8
Kadang-kadang (3-5 kali/Minggu) 32 31,7
Jarang (<2 kali/Minggu) 22 21,8
Tidak Pernah 22 21,8
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.7 maka dapat ditunjukkan bahwa penduduk
RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat yang kadang-kadang keluar rumah
sebanyak 32 orang (31,7%), sering keluar rumah sebanyak 25 orang (24,8%),
yang jarang keluar rumah dan yang tidak pernah keluar rumah sebanyak 22
orang (21,8%).
8. Distribusi Penduduk Berdasarkan Perilaku Menggunakan Masker
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk menurut
perilaku menggunakan masker dapat dilihat pada tabel 3.8 sebagai berikut :
Tabel 3.8Distribusi Penduduk Berdasarkan Perilaku Menggunakan
Masker Di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Kecamatan
Kota Utara Kota Gorontalo Tahun 2020
Perilaku Menggunakan Masker N %
Sering 27 26,7
Kadang-kadang 32 31,7
Jarang 36 35,6
Tidak Pernah 6 5,9
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.8 maka dapat dilihat bahwa penduduk RT
03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat yang jarang menggunakan masker
sebanyak 36 orang (35,6%), yang kadang-kadang menggunakan masker
sebanyak 32 orang (31,7%), sering menggunakan masker sebanyak 27 orang
(26,7%), dan yang tidak pernah menggunakan masker sebanyak 6 orang
(5,9%).
9. Distribusi Penduduk Berdasarkan Perilaku Penggunaan Transportasi
Umum
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk menurut
perilaku penggunaan transportasi umum dapat dilihat pada tabel 3.9 sebagai
berikut :
Tabel 3.9Distribusi Penduduk Berdasarkan Perilaku Penggunaan
Transportasi Umum Di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi
Barat, Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo Tahun 2020
Perilaku Penggunaan Transportasi
n %
umum
Sering 3 3,0
Kadang-kadang 19 18,8
Jarang 26 25,7
Tidak Pernah 53 52,5
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.9 maka dapat dilihat bahwa penduduk RT
03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat yang tidak pernah menggunakan
transportasi umum yaitu sebanyak 53 orang (52,5%), yang jarang
menggunakan transportasi umum, 26 orang (25,7%), yang kadang-kadang
sebanyak 19 orang (18,8%) dan sering yang sebanyak 3 orang (3,0%).
10. Distribusi Penduduk Berdasrkan Perilaku Mencuci
Tangan/Menggunakan Handsanitizer Saat Menyentuh Barang-Barang Di
Tempat Umum
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk menurut
perilaku mencuci tangan/menggunakan handsanitizer saat menyetuh barang
ditempat umum dapat dilihat pada tabel 3.10 sebagai berikut :
Tabel 3.10Distribusi Penduduk Berdasarkan Perilaku Mencuci
Tangan/Menggunakan Handsanitizer Di RT 03/02,
Kelurahan Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota Utara Kota
Gorontalo Tahun 2020
Perilaku Mencuci
tangan/menggunakan n %
hadsanitizer
Sering 8 7,9
Kadang-kadang 26 25,7
Jarang 67 66,3
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.10 maka dapat dilihat bahwa penduduk RT
03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat yang jarang mencuci
tangan/menggunakan handsanitizer saat menyentuh barang-barang di tempat
umum yakni sebanyak 67 orang (66,3%), yang kadang sebanyak 26 orang
(17,9%) dan sering sebanyak 8 jiwa (7,9%).
11. Distribusi Penduduk Berdasarkan Perilaku Menjaga Jarak Dengan
Orang Lain
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk menurut
perilaku menjaga jarak dengan orang lain dapat dilihat pada tabel 3.11sebagai
berikut :
Tabel 3.11Distribusi Penduduk Berdasarkan Perilaku Menjaga Jarak
Dengan Orang Lain Di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi
Barat, Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo Tahun 2020
Perilaku Menjaga Jarak n %
Sering 26 25,7
Kadang-kadang 50 49,5
Jarang 25 24,8
Tidak Pernah 0 0
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.11 maka dapat di lihat bahwa penduduk RT
03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat terdapat sebanyak 50 orang (49,5%) yang
kadang-kadang menjaga jarak dengan orang lain, 26 orang (25,7%) yang
sering menjaga jarak dengan orang lain, dan 25 orang (24,8%) yang jarang
menjaga jarak dengan orang lain, dan 0 orang untuk orang yang tidak pernah
menjaga jarak dengan orang lain.
12. Distribusi Penduduk Berdasarkan Perilaku Berkunjung Ke
Tetangga/Saudara
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk menurut
perilaku berkunjung ke tetangga/saudara dapat dilihat pada tabel 3.12 sebagai
berikut :
Tabel 3.12Distribusi Penduduk Berdasarkan Perilaku Berkunjung Ke
Tetangga/Saudara Di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi
Barat, Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo Tahun 2020
Perilaku Berkunjung ke
n %
tetangga/saudara
Sering 22 21,8
Kadang-kadang 33 32,7
Jarang 31 30,7
Tidak Pernah 15 14,9
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.12 maka dapat di lihat bahwa penduduk RT
03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat terdapat sebanyak 33 orang (32,7%) yang
kadang-kadang berkunjung ke tetangga/saudara selama pandemi, 31 orang
(30,7%) yang jarang berkunjung, 22 orang (21,8%) yang sering berkunjung
dan 15 orang (14,9%) yang tidak pernah berkunjung.
13. Distribusi Berdasarkan Penduduk Yang Memiliki Bayi
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk yang
memiliki bayi dapat dilihat pada tabel 3.13 sebagai berikut :
Tabel 3.13Distribusi Berdasarkan Penduduk Yang Memiliki Bayi Di RT
03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota Utara
Kota Gorontalo Tahun 2020
Memiliki Bayi n %
Ya 19 18,8
Tidak 82 81,2
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.13 maka dapat di lihat bahwa penduduk
Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat terdapat sebanyak 82 orang
(81,2%) yang tidak memiliki bayi, sedangkan 19 orang (18,8%) yang
memiliki bayi.
14. Distribusi Berdasrkan Penduduk Yang Memiliki Bayi Mendapatkan
Imunisasi
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk yang
memiliki bayi dan mendapatkan imunisasi dapat dilihat pada tabel 3.14
sebagai berikut :
Tabel 3.14Distribusi Berdasarkan Penduduk Yang Memiliki Bayi
Mendapatkan Imunisasi Di RT 03/02, Kelurahan
Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo
Tahun 2020
Bayi Mendapatkan
Imunisasi Selama Masa n %
Pandemi Covid-19
Ya 7 6,9
Tidak 94 93,1
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.14 maka dapat di dilihat bahwa penduduk
RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat yang tidak memiliki bayi sebanyak 82
orang (81,2%), bayi yang mendapatkan imunisasi sebanyak 7 orang (6,9%)
dan yang tidak mendapatkan imunisasi yakni 12 jiwa (11,9%).
15. Distribusi Berdasarkan Penduduk Lansia
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk lansia dapat
dilihat pada tabel 3.15 sebagai berikut :
Tabel 3.15Distribusi Berdasarkan Penduduk Lansia Di RT 03/02,
Kelurahan Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota Utara Kota
Gorontalo Tahun 2020
Ya 47 46,5
Tidak 54 53,5
Jumlah 106 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.15 maka dapat di lihat bahwa penduduk RT
03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat yang tidak termasuk lansia sebanyak 54
orang (53,5%) dan yang termasuk lansia sebanyak 47 orang (46,5%)
16. Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan Perilaku Keluar Rumah
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk lansia
berdasarkan perilaku keluar rumah dapat dilihat pada tabel 3.16 sebagai
berikut :
Tabel 3.16Distribusi Penduduk Lansia Berdasarkan Perilaku Keluar
Rumah Di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat,
Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo Tahun 2020
Perilaku Keluar Rumah pada
n %
Lansia
Ya 21 20,8
Tidak 80 79,2
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.16 maka dapat ditunjukkan bahwa
penduduk RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat dari 47 orang (46,5%)
lansia, terdapat sebanyak 21 jiwa (20,8%) lansia yang sering keluar rumah,
dan 21 jiwa (25,7%) yang tidak keluar rumah sebanyak.
17. Distribusi Penduduk Berdasarkan Rumah yang Memasang Tempat Cuci
Tangan/Handsanitizer di Pintu Masuk Rumah
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk yang
memasang tempat cuci tangan/handsanitizer di pintu masuk Rumah dapat
dilihat pada tabel 3.17 sebagai berikut :
Tabel 3.17Distribusi Penduduk Berdasarkan Rumah yang Memasang
Tempat Cuci Tangan/Handsanitizer di Pintu Masuk Rumah
Di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota
Utara Kota Gorontalo Tahun 2020
Pemasangan Tempat Cuci
n %
Tangan/Handsanitizer
Ya 41 40,6
Tidak 60 59,4
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.17 maka dapat di lihat bahwa penduduk RT
03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat terdapat sebanyak 60 rumah (59,6%)
yang memasang tempat cuci tangan/hansanitizer dan 41 rumah (40,4%) yang
tidak memasang tempat cuci tangan/hansanitizer.
18. Distribusi Penduduk Kebiasaan Mencuci Tangan Setelah Tiba Di Rumah
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk mencuci
tangan setelah tiba di Rumah dapat dilihat pada tabel 3.18 sebagai berikut :
Tabel 3.18DistribusiPenduduk Berdasarkan Kebisasaan Mencuci
Tangan Setelah Tiba di Rumah Di RT 03/02, Kelurahan
Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo
Tahun 2020
Sering 20 19,8
Kadang-kadang 69 68,3
Jarang 12 11,9
Tidak Pernah 0 0
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.24 maka dapat di lihat bahwa penduduk RT
03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat terdapat sebanyak 69 orang (68,3%) yang
kadang mengkonsumsi sayur dan buah, 20 orang (19,8%) yang sering
mengkonsumsi sayur dan buah, yang jarang sebanyak 12 orang (11,9%) dan
yang tidak pernah sebanyak 0 orang (0%).
25. Distribusi Penduduk Seberapa Sering Mengkonsumsi Suplemen/Vitamin
C&E
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk tentang
kebiasaan mengkonsumsi suplemen/vitamin C & E dapat dilihat pada tabel
3.25 sebagai berikut :
Tabel 3.25Distribusi Penduduk Berdasarkan Seberapa Sering Kebiasaan
Mengkonsumsi Suplemen/Vitamin C&E Di RT 03/02,
Kelurahan Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota Utara Kota
Gorontalo Tahun 2020
Mengkonsumsi
n %
Suplemen/Vitamin
Sering 17 16,8
Kadang-kaidang 20 19,8
Jarang 11 10,9
Tidak Pernah 53 52,5
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.25 maka dapat ditunjukkan bahwa
penduduk RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat terdapat sebanyak 53 orang
(52,5%) yang tidak pernah mengkonsumsi suplemen/vitamin C&E, 20 orang
(19,8%) yang kadang-kadang, 17 orang (16,8%) sering, 11 orang (10,9%)
yang jarang mengkonsumsi suplemen/vitamin C&E.
26. Distribusi Penduduk Seberapa Sering Mengkonsumsi Ramuan/Jamu
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk tentang
kebiasaan mengkonsumsi ramuan/jamu dapat dilihat pada tabel 3.26 sebagai
berikut :
Tabel 3.26Distribusi Penduduk Berdasarkan Seberapa Sering
Mengkonsumsi Ramuan/Jamu Di RT 03/02, Kelurahan
Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo
Tahun 2020
Mengkonsumsi Ramuan/jamu n %
Sering 6 5,9
Kadang-kadang 16 15,8
Jarang 3 3,0
Tidak Pernah 76 75,2
Jumlah 106 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.26 maka dapat ditunjukkan bahwa
penduduk RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat terdapat sebanyak 76 orang
(75,2%) yang tidak pernah mengkonsumsi ramua/jamu, 16 orang (15,8%)
yang kadang-kadang, 6 orang (5,9%) sering, dan 3 orang (3,0%) yag jarang
mengkonsumsi ramua/jamu.
27. DistribusiPenduduk Yang Merokok
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk yang
merokok serta merokok dalam rumah dapat dilihat pada tabel 3.27sebagai
berikut :
Tabel 3.27Distribusi Berdasarkan Penduduk Yang Merokok Di RT 03/02,
Kelurahan Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota Utara Kota
Gorontalo Tahun 2020
Anggota keluarga ada yang
n %
merokok
Ya 69 68,3
Tidak 32 31,7
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.27 maka dapat di lihat bahwa penduduk RT
03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat yang merokok 69 orang (68,3%), dan
yang tidak merokok sebanyak 32 orang (31,7%).
28. Distribusi Penduduk yang Merokok Dalam Rumah
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk yang
merokok dalam rumah dapat dilihat pada tabel 3.28 sebagai berikut :
Tabel 3.28Distribusi Berdasarkan Penduduk Yang Merokok Dalam
Rumah Di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat,
Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo Tahun 2020
Anggota keluarga ada yang
n %
merokok/merokok dalam rumah
Ya 37 36,6
Tidak 64 63,4
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.27 maka dapat di lihat bahwa penduduk
RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat yang merokok dalam rumah sebanyak
37 orang (36,6%), dan tidak merokok di dalam rumah sebanyak 32 orang
(37,1%).
29. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penyakit Tidak Menular
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk yang
mengalami penyakit dapat dilihat pada tabel 3.29 ebagai berikut :
Tabel 3.29Distribusi Penduduk yang Menderita Penyakit Tidak Menular
Di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota
Utara Kota Gorontalo Tahun 2020
Mengalami penyakit N %
Hipertensi 26 25,7
Diabetes Melitus 7 6,9
Sesak Nafas 2 2,0
Kanker 0 0,0
Stroke/Gangguan Jantung 1 1,0
Gagal Ginjal 0 0,0
Lainnya 19 18,8
Tidak ada penyait 45 44,6
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.29 maka dapat ditunjukkan bahwa
penduduk RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat terdapat sebanyak 45 orang
(44,6%) yang tidak memiliki penyakit tidak menular, 19 orang (18,8%) yang
menderita penyakit lainnya, 26 orang (25,7%) yang menderita hipertensi, 7
orang (6,9%) yang menderita diabetes melitus dan 2 orang (2,0%) yang
menderita sesak nafas.
30. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengetahuan Covid-19
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk berdasarkan
pegetahuan covid-19 dapat dilihat pada tabel 3.30.1 sebagai berikut :
Tabel 3.30Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengetahuan Covid Di RT
03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota Utara
Kota Gorontalo Tahun 2020
Mengetah Mengetah Mengetah
Mengetah
Mengetah ui Cara ui Tanda ui Cara
ui Virus
ui Apa itu Penulara dan Pencegah
Penyebab
Covid-19 n Covid- Gejala an Covid-
Covi-19
19 Covid-19 19
n % n % n % n % N %
99, 93, 98, 99, 95,
Ya 100 94 99 100 96
0 1 0 0 0
Tidak 1 1,0 7 6,9 2 2,0 1 1,0 5 5,0
Jumla 100 100 100 100 100
101 101 101 101 101
h ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.30.1 maka dapat dilihat bahwa hamper
seluruh penduduk di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat yang mengetahui
apa itu covid-19, virus penyebab covid-19, cara pencegahan covid-19, tanda
dan gejala covid-19, dan bagaimana cara mencegah covid-19 yaitu sebanyak
100 orang (99,0%) sedangkan yang tahu tentang pengetahuan covid-19
sebanyak 1 orang (1,0%).
Tabel 3.30.2Distribusi Penduduk Berdasarkan Media Informasi Covid-19
Di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Kecamatan
Kota Utara Kota Gorontalo Tahun 2020
Media n %
Sosial Media
(Facebook/Instagram/Whatsapp/Twiter, 33 32,7
dll.)
Media massa 60 59,4
Penyuluhan 3 3,0
Lainnya 5 5,0
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.30.2 maka dapat dilihat bahwa lebih
banyak penduduk di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat yang mengetahui
informasi covid-19 melalui media massa yaitu sebanyak 60 orang (59,4%) dan
yang paling sedikit yaitu melalui penyuluhan yaitu 3 orang (3,0%).
31. Distribusi Penduduk Keluhan/Sakit Selama 1 Bulan Terakhir
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk apakah
mengalami keluhan/sakit sekama 1 bulan terakhir dapat dilihat pada tabel 3.31
sebagai berikut :
Tabel 3.31 Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluhan/Sakit Selama 1
Bulan Terakhir Di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat,
Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo Tahun 2020
Ya 27 26,7
Tidak 74 73,3
Jumlah 101 100,0
Sumber : Data Primer RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.31 maka dapat dilihat bahwa sebagian
besar penduduk RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat sebanayk 74 jiwa
(73,3%) yang tidak ada keluhan sakit dan jumlah penduduk yang mengalami
keluhan sakit selama 1 bulan terakhir sebanyak 34 jiwa (32,1%).
32. Distribusi Penduduk Mencari Pengobatan Jika Mengalami Gangguan
Kesehatan Selama Masa Pandemi
Dari hasil survey di lapangan didapatkan distribusi penduduk mencari
engobatan jika mengalami gangguan kesehatan selama masa pandemi dapat
dilihat pada tabel 3.32 sebagai berikut :
Tabel 3.32Distribusi Penduduk Berdasarkan Mencari Pengobatan Jika
Mengalami Gangguan Kesehatan Selama Masa Pandemi Di
RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota
Utara Kota Gorontalo Tahun 2020
Berdasarkan data pada tabel 3.34 maka dapat dilihat bahwa sebagian
besar perasaan penduduk RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat di tengah
masa pandemi Covid-19 yang merasa kurang bahagia sebanyak 51 orang
(50,5%) dan yang merasa biasa saja sebanyak 51 jiwa (49,5%).
35. Distribusi Penduduk Bagaimana Perasaan Jika Berkunjung ke Tempat
Umum
Dari data Primer yang diperoleh di lapangan sebagai hasil survei, maka
didapatkan distribusi pendudukbagaimana perasaan bagaimana perasaan jika
berkunjung ke tempat umum dapat dilihat pada tabel 3.35 sebagai berikut :
Tabel 3.35 Distribusi Penduduk Berdasarkan Bagaimana Perasaan Jika
Berkunjung ke Tempat Umum Di RT 03/02, Kelurahan
Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo
Tahun 2020
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengolahan data primer yang diperoleh, maka dapat
diuraikan beberapa variabel penting yang terdapat dalam kuisioner yaitu sebagai
berikut:
3.2.1 Data Responden
1. Karakteristik Penduduk
Karakteristik penduduk Kelurahan Wongkaditi Barat yaitu ada 2.078
jiwa yang tersebar di 5 RT dan 2 RW, tetapi saya hanya mendata satu RT saja
yaitu RT 03/02 dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 144 dan
jumlah Kepala Rumah Tangga (KRT) sebanyak 116 KRT. Dari 144 KRT
terdapat 116 Kepala Rumah Tangga, hal ini disebabkan karena terkadang di
dalam satu rumah tangga tertentu terdapat 2-3 Kepala Keluarga.
Dari hasil pendataan yang dilakukan, yang saya dapatkan hanya 101
KK. Hal ini disebabkan karena ada beberapa rumah yang sudah tidak
berpenghuni dengan alasan telah pindah atau karena sedang mudik, dan juga
ada beberapa rumah yang tidak menerima tamu dalam masa pandemic seperti
ini.
Dari hasil pendataan di dapatkan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 33
jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 68 jiwa.
Dilihat dari status pernikahan responden yang, sebagian besar responden
yang berstatus sudah menikah sebanyak 93 responden, dan 8 responden yang
belum menikah.
Diketahui dari tingkat pendidikan penduduk RT 03/02, Kelurahan
Wongkaditi Barat, sebagian besar tingkat pendidikan terakhir adalah Tamat
SMA yaitu sebanyak 30 jiwa, dan yang paling sedikit yaitu orang yang tidak
sebanyak 1 jiwa.
Dilihat dari jenis pekerjaan, Untuk Usia Kerja, mayoritas penduduk
wanita berprofesi sebagai ibu rumah tangga, hal ini bisa dilihat dari jumlah
ibu rumah tangga di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat sebanyak 51
jiwa. Sementara di urutan kedua terbanyak adalah pedagang, yakni sebanyak
13 jiwa, sedangkan profesi yang paling sedikit yaitu nelayan adalah 0 jiwa,
hal ini dikarenakan lokasi kelurahan yang berjarak jauh dengan pantai.
2. Perilaku Beresiko
Dilihat dari seberapa sering penduduk keluar rumah, bahwa penduduk
RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat banyak penduduk yang kadang-
kadang keluar rumah yaitu sebanyak 32 jiwa dan urutan kedua terbanyak
yaitu sering keluar rumah yaitu sebanyak 25 jiwa. Hal ini dikarenakan
kebanyakan penduduk RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat yang masih
aktif bekerja sehingga mengharuskan mereka untuk keluar rumah. Sedangkan
yang paling sedikit adalah orang yang jarang dan tidak pernah keluar rumah
yaitu 22 jiwa, karena kelurahan wongkaditi barat sendiri sudah termasuk zona
merah sehingga beberapa penduduk memiih untuk menetap dirumah.
Dilihat dari penggunaan masker saat keluar rumah atau saat berinteraksi
dengan orang lain, bahwa penduduk RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat
paling banyak yang jarang memakai masker yaitu sebanyak 36 jiwa, dan
yang paling sedikit adalah orang yang tidak pernah memakai masker saat
keluar rumah yaitu 6 jiwa. Hal ini dikarenakan masih banyak penduduk yang
belum terbiasa menggunakan masker dan merasa pengap saat menggunakan
menggunakan masker, terutama untuk lansia.
Diliht dari penggunaan transortasi umum, bahwa paling banyak
penduduk yang tidak pernah menggunakan transportasi umum yaitu 53 jiwa,
dan ururtan kedua yaitu yang paling sedikit adalah orang yang sering
menggunakan transportasi umum yaitu 3 jiwa. Hal ini karena sudah banyak
penduduk yang mempunyai kendaraan sendiri.
Diketahui dari mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer setelah
menyentuh barang-barang di tempat umum, bahwa penduduk RT 03/02,
Kelurahan Wongkaditi Barat yang paling banyak yang jarang mencuci tangan
atau menggunakan handsanitizer adalah sebanyak 67 jiwa, dan yang paling
sedikit adalah yang sering mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer
yaitu 7 jiwa, karena masih banyak masyarakat kurang kesadaran tentang
pentingnya mencuci tangan dan juga masih kurangnya sarana tempat cuci
tangan.
Dilihat dari penduduk yang menjaga jarak 1,5 meter, bahwa paling
banyak penduduk yang kadang-kadang menjaga jarak yaitu 50 jiwa, dan yang
paling sedikit adalah penduduk tidak pernah menjaga jarak yaitu sebanyak 0
jiwa. Hal ini dikarenakan sudah banyak masyarakat yang sadar pentingnya
menjaga jarak untuk menghindari penularan virus.
Dilihat dari sering berkunjung ke tetangga/saudara selama pandemi,
bahwa penduduk RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat paling banyak yang
kadang-kadang berkunjung ke tetangga/saudara yaitu sebanyak 33 jiwa,
sedangkan yang paling sedikit adalah penduduk yang tidak pernah
berkunjung ke tetangga/saudara yaitu 15 jiwa. Hal ini dikarenakan banyak
penduduk yang belum bisa membiasakan diri untuk tetap di rumah dan tidak
berkumpul bersama.
3. Bayi dan Lansia
Dilihat dari adanya bayi bahwa sebagian besar orang yang tidak
memiliki bayi yaitu sebanyak 82 jiwa dan yang memiliki bayi adalah 19 jiwa.
Dari 19 bayi tersebut, bayi yang mendapatkan imunisasi hanya 7 jiwa dan
yang tidak mendapatkan imunisasi adalah 12 jiwa. Dari data tersebut bisa
dilihat bahwa masih banyak bayi yang tidak mendapatkan imunisasi selama
pandemic, hal ini dikarenakan para orang tua yang takut membawa bayinya
ke puskesmas dalam keadaan pandemic, dan ada juga yang tidak
mendapatkan imunisasi karena tidak adanya pelayanan di puskesmas.
Diketahui dari adanya lansia, sebagian besar rumah yang tidak memiliki
lansia yaitu sebanyak 54 jiwa, sedangkan yang memiliki lansia didalamnya
yaitu 47 jiwa. Dari 47 lansia tersebut, lansia yang masih sering keluar rumah
sebanyak 21 jiwa, dan lansia yang tidak sering keluar yaitu 26 jiwa. Hal ini
karena banyak lansia yang sudah takut untuk keluar rumah karena menurut
mereka, lansia lebih berisiko untuk terinfeksi virus.
4. Imunitas
Dilihat dari adanyan penduduk yang memasang tempat cuci tangan di
pintu masuk rumah, diketahui bahwa banyaknya penduduk yang tidak
memasang tempat cuci tangan yaitu sebanyak 60 jiwa, sedangkan orang yang
tidak memasang tempat cuci tangan di pintu masuk rumah adalah 41 jiwa.
Hal ini dikarenakan banyak orang yang merasa harga ember untuk cuci
tangan sangat mahal sehingga lebih memilih mencuci tangan di dalam kamar
mandi.
Dilihat dari penduduk yang mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir setelah tiba di rumah, bahwa banyaknya orang yang mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir setelah tiba di rumah yaitu sebanyak 88 jiwa,
lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir setelah tiba di rumah yaitu 13 jiwa. Hal ini
dikarenakan sudah banyak orang yang menyadari bahwa pentingnya mencuci
tangan setelah dari tempat umum.
Diketahui dari penduduk yang segera mandi setelah tiba di rumah, dapat
dilihat bahwa banyak orng yang tidak mandi setelah tiba di rumah yaitu 52
jiwa, hal ini beda tipis dengan orang yang mandi setelah tiba di rumah
sebanyak 49 jiwa. Hal ini karena banyak masyarakat yang mempunyai
kebiasaan mandi sebelum bepergian sehingga ketika pulang mereka tidak
mandi lagi karena menganggap mereka masih bersih.
Diketahui dari penduduk yang mengganti baju setelah tiba di rumah
bahwa banyaknya orang yang tidak mengganti baju yaitu ada 59 jiwa dan
orang yang mengganti baju yaitu 42 jiwa. Hal ini karenakan banyak orang
yang takut jika pakaiannya sudah terpapar virus, namun ada juga yang
menganggap bahwa mereka selalu menjaga jarak saat keluar dan hanya
sebentar diluar sehingga tidak perlu menggant baju.
Diketahui dari mengurangi aktivitas berkunjung ke tempat-tempat
umum bahwa lebih banyak penduduk yang mengurangi aktivitas berkunjung
ke tempat umum yaitu sebanyak 87 jiwa, dibandingkan dengan orang yang
tidak mengurangi aktivitas berkunjung ke tempat umum yang hanya 14 jiwa.
Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang sudah merasa khawatir jika
harus keluar rumah.
Diketahui dari adanya orang yang kena cahaya matahari atau berjemur
selama 15 menit, yang paling banyak yaitu orang yang kadang-kadang
berjemur yaitu sebanyak 47 jiwa dan yang tidak pernah kena cahaya matahari
atau berjemur ada 0 jiwa. Hal ini dikarenakan banyak warga yang masih
beraktivitas sperti biasanya, misalnya para petani yang masih pergi ke sawah,
atau para ibu rumah tangga yang menjemur pakaian atau merawat tanaman.
Dilihat dari adanya orang yang sering berolahraga atau jalan kaki
selama 30 menit, diketahui bahwa penduduk yang jarang berolahraga atau
jalan kaki sebanyak 51 jiwa, dan yang tidak pernah berolahraga atau jalan
kaki ada 3 jiwa. Hal ini karena banyak yang masyarakat yang merasa malas
jika harus berolahraga dan untuk yang tidak pernah berolahraga tersebut
adalah lansia yang sudah tidak bisa aktif bergerak.
Dilihat dari penduduk yang mengkonsumsi sayur dan buah, sebagian
besar orang kadang-kadang mengkonsumsi sayur dan buah yaitu sebanyak 69
jiwa, sedangkan yang tidak pernah ada 0 jiwa. Hal ini dikarenakan banyak
masyarakat yang masih kurang menyukai sayuran,atau buah-buahan sehingga
mereka hanya mengonsumsinya kadang-kadang.
Dilihat dari penduduk yang mengkonsumsi suplemen/vitamin C&E,
sebagian besar penduduk tidak pernah mengkonsumsi suplemen/vitamin C&3
sebanyak 53 jiwa, dan yang jarang mengkonsumsi ada 11 jiwa. Hal ini
dikarenakan banyak masyarakat yang berfikir jika mengonsumsi vitamin
hanya untuk orang yang sakit dan beberapa orang juga merasa tidak
membutuhkan vitamin.
Dilihat dari penduduk yang mengkonsumsi ramuan/jamu sebagian besar
orang yang tidak pernah mengkonsumsi sebanyak 76 jiwa, dan yang paling
sedikit orang yang jarang mengkosumsi sebanyak 3 jiwa. Hal ini dikarenakan
banyak masyarakat yang tidak suka ramuan tradisional.
5. Perilaku Merokok
Diketahui dari perilaku merokok, dapat dilihat bahwa masih banyak
orang yang merokok yaitu sebanyak 69 jiwa, yang merokok di dalam rumah
yaitu sebanyak 37 jiwa, dan orang yang tidak merokok di dalam rumah ada
32 jiwa. Hal ini dikarenakan banyak orang yang sudah ketergantungan
dengan rokok, meskipun mereka tau dampak buruk akibat merokok.
6. Penyakit Tidak Menular
Diketahui bahwa dari 101 responden terdapat 45 jiwa yang tidak
mempunyai penyakit menular dan 26 jiwa mengalami penyakit hipertensi dan
ada juga 19 jiwa yang menderita penyakit lainnya seperti penyakit kolestrol,
maag dan katarak. Sedangkan tidak ada orang yang menderita kanker atau
gagal ginjal dalam 101 responden yang diwawancara.
7. Pengetahuan Tentang Covid-19
Sebagian besar penduduk RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat lebih
banyak mengetahui informasi tentang covid-19 dari media masa yaitu
sebanyak 60 jiwa, dan yang paling sedikit yaitu melalui penyuluhan yaitu
sebanyak 3 jiwa.
Diketahui bahwa sebagian besar penduduk sudah mengetahui apa itu
covid-19, virus penyebab, bagaimana cara penularan, tanda dan gejala serta
cara mencegah covid-19. Hal ini dapat dilihat dari hasil pendataan yaitu
sebanyak 100 jiwa yang telah mengetahui covid-19 dan hanya 1 orang
penduduk yang tidak tahu apa itu covid-19, karena responden tersebut
meerupakan lansia yang sudah tidak beraktivitas diluar.
8. Pencarian Pengobatan
Diketahui dari penduduk yang mengalami keluhan/sakit selama 1 bulan
terakhir, sebanyak 74 penduduk yang tidak mengalami keluhan/sakit, dan ada
27 jiwa yang mengalami keluhan/sakit.
Diketahui dari mencari pertolongan pengobatan, banyak penduduk yang
berobat sendiri selama pandemi yaitu sebanyak 74 jiwa, sedangkan penduduk
yang berobat di rumah sakit hanya ada 1 orang. Menurut survei banyak
masyarakat yang lebih memilih berobat sendiri daripada harus ke puskesmas
karena takut akan di sangka bahwa terjangkit corona meskipun hanya flu
biasa atau demam dan juga takut bertemu dengan para tenaga kesehatan
karena takut mereka membawa virus.
Dilihat dari perbedaan perilaku pencarian pengobatan sebelum dan saat
pandemi, ada 85 jiwa yang mengalami perbedaan pencarian pengobatan dan
orang yang tidak mengalami perbedaan pencarian pengobatan yaitu sebanyak
16 jiwa.
9. Psikologis
Diketahui dari menggambarkan situasi perasaan selama pandemi, bahwa
orang yang merasa kurang bahagia sebanyak 51 orang dan yang merasa biasa
saja selama pandemi ada 50 jiwa.
Diketahui dari perasaan saat berkunjung ke tempat umum, terdapat 52
jiwa yang merasa cemas saaat berada di tempat umum dan ada 18 jiwa yang
merasa sangat cemas. Hal ini dikarenakan kota gorontalo merupakan zona
merah, terutama kelurahan wongkaditi barat sendiri, sehingga mwmbuat
orang yang keluar rumah merasa cemas jika akan bertemu dengan orang yang
terinfeksi dan ikut terjangkit virus, terutama jika di tempat umum yang susah
untuk menjaga jarak seperti pasar.
3.3. Faktor Pendukung dan Penghambat
3.3.1 Faktor Pendukung
Adapun yang merupakan faktor pendukung selama kegiatan PBL I di
RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat adalah:
1. Adanya dukungan dan kerja sama yang baik dari para aparat kelurahan
khususnya bapak Kepala Lurah Wongkaditi Barat (Bapak Samrin Pakaya).
2. Adanya bantuan dari aparat kelurahan dan ketua RT dalam mengenalkan
batas-batas wilayah PBL
3. Adanya saran dan bimbingan dari dosen pembimbing maupun dosen
pengelola.
4. Adanya kerja sama serta bantuan dari Karang Taruna, aparat kelurahan dan
Babinkamtibmas kelurahan Wongkaditi Barat dalam proses pendataan.
3.3.2 Faktor Penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat selama kegiatan PBL 1 di
RT 03/02 Kelurahan Wongkaditi Barat adalah :
1. Responden tidak berada di dalam Rumah pada saat pendataan
2. Responden yang tidak menerima orang lain selain keluarga
3. Responden yang mengira pendataan ini untuk mencari orang yang
terinfeksi covid-19.
4. Cuaca yang berbah-ubah dan lebih sering hujan, sehingga menghambat
proses pendataan.
BAB IV
INDENTIFIKASI, PRIORITAS DAN PEMECAHAN MASALAH
KESEHATAN
4.1 Identifikasi Masalah Kesehatan
Dari data hasil survey lapangan yang saya lakukan di RT 03/02 Kelurahan
Wongkaditi Barat selama 2 minggu, saya menemukan beberapa masalah
kesehatan yang utama.
Adapun masalah-masalah kesehatan yang saya temukan di RT 03/02
Kelurahan Wongkaditi Barat adalah sebagai berikut :
1. Mencuci Tangan/Menggunakan Handsanitizer Saat Menyentuh Barang-
Barang Di Tempat Umum
Banyak masyarakat yang tidak mencuci tangan atau menggunakan
handsanitizer saat menyentuh barang di tempat umum, padahal bisa saja
barang-barang tersebut terdapat virus dan akan masuk kedalam tubuh jika
menyentuh wajah.
2. Perilaku merokok
Masih banyak masyarakat yang merokok meskipun tau bahaya merokok dan
masih banyak juga yang merokok di dalam rumah, padahal di dalam rumah
tersebut ada bayi maupun lansia yang rentan terhadap penyakit.
3. Perilaku tidak menggunakan msker
Masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker saat keluar rumah
atau berinteraksi dengan orang lain, seperti yang dilihat dari hasil
pengamatan, penduduk yang sering menggunakan masker hanya 27 orang dari
101 orang, sedangkan lainnya hanya menggunakannya kadang-kadang dan
jarang.
4.2 Prioritas Masalah Kesehatan
Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas saya akan menentukan prioritas
masalah menggunakan metode scoring dengan menghitung besarnya masalah
(magnitude), tingkat keparahan masalah (severity), kerentanan (vulnerability),
biaya yang di butuhkan (cost) serta memperhatikan perhatian public terhadap
masalah (public concent).
Tabel 4.2 Tabel Skoring Prioritas Masalah Kesehatan Di RT 03/02,
Kelurahan Wongkaditi Barat, Kecamatan Kota Utara Kota
Gorontalo Tahun 2020
No Masalah M S V C PC Jumlah
Mencuci Tangan/Menggunakan
Handsanitizer Saat Menyentuh
1, 4 4 3 2 3 288
Barang-Barang Di Tempat
Umum
2 Perilaku merokok 4 3 3 2 2 144
Perilaku tidak menggunakan
4 3 4 3 3 2 216
masker
Sumber: Data primer RT 03/02 Kelurahan Wongkaditi Barat, Juni 2020
Masalah Dan Menjadi Bahan Pertimbangan Untuk Solusi Pembuatan
Program Kesehatan di Desa Bulotalangi Timur Kecamatan Bulango Timur
Kabupaten Bone Bolango Tahun 2019.
1. Besarnya suatu masalah (Magnitude), yaitu seberapa besar
masalahmenimpasuatu masyarakat atau seberapa besar masyarakat yang
tertimpamasalah tersebut khususnya membahas masalah kesehatan.
2. Tingkat keparahan masalah (severity), yaitu seberapa besar dampak yangdi
timbulkan atau seberapa besar pengaruhnya terhadap masalahkesehatan.
3. Tingkat penanggulangan (Vulnerability), yaitu ada atau tidaknya
penanggulangan yang efektif atau alternatif pemecahan yang di tawarkan
oleh masyarakat.
4. Biaya (cost), yaitu seberapa besar biaya yang di butuhkan untuk
melakukan penanggulangan masalah tersebut.
5. Dukungan Publik (Public Consent) yaitu perhatian dari masyaraka
terhadap masalah yang di hadapi.
Keterangan:
1. Besar Masalah dengan (Magnitude) tinggi skor 4 dan yang terendah di beri
skor 3.
2. Tingkat Keparahan (Severity) tinggi skor 4 dan yang terendah di beri skor 3.
3. Tingkat Penanggulangan (Vulnurability) skor tertinggi 3 dan skor yang
rendah di beri skor 2.
4. Biaya (Cost) yang paling tertinggi 3 dan yang terendah di beri skor 2
5. Perhatian Masyarakat (Public Concern) yang paling tertinggi di beri skor 3
dan yang terendah di beri skor 2.
4.3 Pemecahan Masalah
4.3.1 Mencuci Tangan/Menggunakan Handsanitizer Saat Menyentuh Barang-
Barang Di Tempat Umum
Dari data yang diperoleh bisa dilihat bahwa hanya sebanyak 7,9% jiwa
yang sering menggunakan handsanitizer atau mencuci tangan saat
menyentuh benda di tempat umum. Hal ini menjadi prioritas masalah
karena mencuci tangan adalah hal yang wajib dilakukan, terutama dalam
masa pandemic seperti ini.
Alternative Pemecahan Masalah untuk masalah mencuci tangan yaitu :
1. Pembuatan poster tentang pentingnya cuci tangan
2. Sosialisasi tentang pentingnya mencuci tangan dengan air mengalir.
4.3.2 Perilaku Merokok
Masalah Perilaku Merokok berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan
masih terdapat 68,3% Kepala Keluarga yang merokok hal ini menjadi
prioritas masalah dikarenakan perilaku merokok di dalam rumah yang
akan berdampak pada kesehatan anggota keluarga lainnya terutama untuk
bayi dan lansia.
Alternative pemecahan masalah untuk masalah perilaku merokok
1. Sosialisasi tentang Bahaya Merokok
2. Pembuatan Baliho tentang Bahaya merokok
4.3.3 Perilaku tidak menggunakan masker
Perilaku tidak mengunakan masker merupakan salah satu prioritas
masalah ini bisa dilihat dari hasil pendataan hanya 26,7% orang yang
menggunakan masker, padahal menggunakan masker adalah salah satu
cara untuk menghindari penularan virus.
Alternative Pemecehan Masalah untuk masalah perilaku penggunaan
masker yaitu :
1. Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kegunaan masker serta
pentingnya menggunakan masker
2. Pembagian masker gratis kepada masyarakat di RT 03/02 kelurahan
Wongkaditi Barat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pendataan yang saya lakukan di RT 03/02, Kelurahan
Wongkaditi Barat, maka dapat di simpulkan bahwa :
1. Jumlah kepala Keluarga Di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat sebanyak
144 KK dan 116 KRT tetapi yang terdata dan yang menjadi responden hanya
101 KK dan 89 KRT. Dimana terdiri dari 33 (32.7%) Laki-Laki dan 68
(67.3%) Perempuan.
2. Penduduk RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat sebagian besar telah
menikah, yaitu sebanyak 93 jiwa yang telah menikah dan 8 jiwa yang belum
menikah.
3. Berdasarkan tingkat Pendidikan responden di RT 03/02 Kelurahan
Wongkaditi Barat, banyak yang menempuh bangku pendidikan sampai di
SMA yaitu sebanyak 30 (29.7%) responden dan yang tidak menempuh
pendidikan 1 (1.0%) responden.
4. Mayoritas penduduk wanita RT 03/02 Kelurahan Wongkaditi Barat, yang
berprofesi sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 51 jiwa (50.5%)
5. Alasan masyarakat di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat keluar rumah
sebagian besar karena untuk pekerjaan dikarenakan ekonomi yang akan
semakin menurun jika tidak bekerja.
6. Beberapa responden jarang mencuci tangan saat berada di tempat-tempat
umum, yantu sebanyak 67 jiwa (66.3%)
7. Responden mengatakan jarang berjaga jarak dengan alasan mengetahui siapa
orang yang sedang dengannya sehingga tidak perlu menjaga jarak.
8. Dari 101 reponden terdapat 19 bayi dan bayi yang mendapatkan imunisasi
hanya sebanyak 7 orang, sedangkan 12 jiwa lainnya tidak dilakukan imunisasi
selama pandemi.
9. Sebanyak 68.3% masyarakat RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat
Kebiasaan yang merokok hal ini dikarenakan kebiasaan dan sulit untuk hilang.
10. Responden di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat pada umumnya tidak
mengalami keluhan sakit dalam 1 bulan terakhir
11. Rata – rata tempat pencarian pengobatan di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi
Barat dalah dengan mencari obat sendiri karena takut jika harus ke pelayanan
kesehatan
12. Dari hasil pendataan dapat diperoleh identifikasi masalah adalah Mencuci
Tangan/Menggunakan Handsanitizer Saat Menyentuh Barang-Barang Di
Tempat Umum, Perilaku tidak menggunakan masker, dan perilaku Merokok
13. Alternatif pemecahan masalah yang akan dilakukan pada NEW PBL II nanti
adalah kegiatan intervensi fisik dan non fisik. Untuk intervensi fisik yaitu
berupa Pembuatan poster tentang pentingnya cuci tangan dan untuk intervensi
non fisik yaitu dengan Sosialisasi tentang pentingnya mencuci tangan
5.2 Saran
1. Kepada Masyarakat Di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat agar selalu
memperhatikan kebersihan dan perilaku hidup sehat karena hal ini dapat
berpengaruh terhadap kesehatan baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat menimbulkan penyakit.
2. Kepada Masyarakat Di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat untuk lebih
memerhatikan dan mengikuti protocol penanganan Covid-19 untuk
mencegah terjadinya tingkat kasus Covid-19.
3. Kepada pemerintah Di RT 03/02, Kelurahan Wongkaditi Barat agar dapat
bekerja sama dengan mahasiswa untuk menciptakan masyarakat Desa yang
peduli kesehatan untuk mencegah kasus covid di Di RT 03/02, Kelurahan
Wongkaditi Barat.
DAFTAR PUSTAKA
Kelurahan Wongkaditi Barat. 2019 Profil Kelurahan Wongkaditi Barat Tahun 2019,
Wongkaditi Barat: Kantor Kantor Kelurahan Wongkaditi Barat.
Tim Penyusun. 2020. Panduan dan Jurnal Pengalaman Belajar,Gorontalo:
Universitas Negeri Gorontalo.
Lampiran 1
PLANNING OF ACTION (POA)
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN I
KELURAHAN WONGGADITI BARAT KECAMATAN KOTA UTARA
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Hari ke-
Penanggung
No Kegiatan Tujuan Target Tempat Ket.
Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Wongkaditi
Barat
5. Pengolahan dan Mengetahui 100% Novriandinny Rumah
analisis data gambaran Usman
demografis dan
kondisi
kesehatan di RT
03/02 Kelurahan
Wongkaditi
Barat
6. Pembuatan Mempertanggun 100% Novriandinny Rumah
laporan akhir g jawabkan hasil Usman
kegiatan PBLI
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan Gorontalo, Juni 2020
Koordinator Lapangan