oleh
2006050054
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuania-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dra.. M.T.Danong,
M,Si. pada bidang studi mata kuliah Pengetahuan Lingkungan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang dinamika populasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis
Daftar Isi
Cover.........................……………………………..........................................................................................… i
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan…………....…………………….................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3.2 Saran........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefenisikan menjadi dua :
Orang yang tinggal di daerah tersebut
Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang
yang mempunyai surat resmi untuk tinggal disitu. Misalkan bukti
kewarganegaraan,tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan
ruang tertentu.
Kepadatan adalah hasil bagi jumlah objek terhadap luas daerah. Dengan demikian satuan
yang digunakan adalah satuan/luas daerah, misalnya : buah/m2.
Jadi,Kepadatan Penduduk adalah banyaknya penduduk per satuan luas atau suatu ukuran
yang menunjukkan banyaknya jumlah penduduk yang tinggal dalam satu kilometer
persegi wilayah.
Wilayah Indonesia semakin padat penduduk, hal ini dibuktikan dengan semakin padatnya
penduduk. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2000 penduduk penduduk Indonesia sebesar 107
orang per kilometer persegi,angka ini meningkat hingga mencapai 124 pada tahun 2010 dan 134
pada tahun 2015. Angka tersebut menunjukkan bahwa kepadatan penduduk di Indonesia menjadi
lebih dari dua kali lipat penduduk. Penduduk pada tahun 1971,sekitar 50 tahun yang lalu dimana
saat itu masih 62 orang per kilometer persegi.
Hasil Sensus Penduduk 2020 menunjukkan, dengan luas daratan Indonesia sebesar 1,9 juta
kilometer persegi,maka kepadatan penduduk Indonesia pada tahun 2020 adalah sebanyak 141 jiwa
per kilometer persegi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama 2010-2020 rata-rata laju
pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,25 persen per tahun yang dipengaruhi oleh faktor
kelahiran,kematian,dan juga migrasi.
Dengan sebaran per pulau, hasil Sensus Penduduk 2020 meunjukkan bahwa penduduk
Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Dengan luas sekitar 7 persen dari total wilayah
Indonesia, Pulau Jawa dihuni oleh 151,6 jiwa atau 56,10% penduduk Indonesia,diikuti
Sumatera(21,68%),Sulawesi (7,36%), Kalimantan(6,15%),Bali-Nusa Tenggara(5,54%),dan Maluku-
Papua (3,17%).
Kepadatan penduduk ini menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap km2.
Pengukuran kepadatan penduduk suatu wilayah dapat dibedakkan menjadi 3,yaitu sebagai berikut :
1. Kepadatan Penduduk Aritmatik ialah kepadatan penduduk per satuan luas,dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
Kepadatan penduduk aritmatik = Jumlah penduduk(jiwa)
Luas wilayah(km2)
2. Kepadatan fisiologis ialah jumlah penduduk tiap kilometer persegi tanah pertanian. Dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
Kepadatan penduduk fisiologis = Jumlah penduduk(jiwa)
Luas lahan pertanian(km2)
3. Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk petani tiap km2 tanah pertanian.
Dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Kepadatan penduduk agraris = Jumlah penduduk petani(jiwa)
Luas lahan pertanian(km2)
Kepadatan penduduk pada daerah tertentu akan memiliki efek samping terkait dengan
permasalahan kependudukan,antara lain :
Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut ialah:
1. Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program keluarga berencana (KB).
2. Persebaran dan kepadatan penduduk diatasi dengan seperti program transmigrasi dan
pembangunan lebih intensif di kawasan indonesia timur.
3. Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan seperti pembangunan fasilitas seperti pusat
kesehatan masyarakat “puskemas” dan rumah sakit umum “RSUD” dan pelayanan kesehatan gratis
bagi penduduk miskin.
4. Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan seperti penyediaan fasilitas pendidikan yang
lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia, penciptaan kurikulum pendidikan yang
sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, peningkatan kualitas tenaga pengajar “guru dan
dosen” di lembaga pendidikan milik pemerintah, penyediaan program pelatihan bagi para pengajar
dan pencari kerja dan mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga-
lembaga pemerintah.
5. Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan seperti penciptaan perangkat hukum yang
menjamin tumbuh dan berkembangnya usaha/investasi baik PMDN ataupun PMA, optimalisasi
peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja,
penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kepadatan penduduk yang berlebihan tentu saja akan mengganggu kenyamanan bersama di
lingkungan tersebut. Terlebih lagi masih ada ketidakmerataan jumlah penduduk di daerah-daerah
tertentu. Agar terhindar dari Kepadatan Penduduk kita sebagai masyarakat harus mengikuti upaya
atau solusi yang sudah diberikan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
https://blog.ruangguru.com/jenis-dan-dampak-kepadatan-penduduk
https://setkab.go.id/hasil-sensus-penduduk-2020-bps-meski-lambat-ada-pergeseran-penduduk-
antarpulau/#:~:text=Hasil%20SP2020%20menunjukkan%2C%20dengan%20luas,141%20jiwa%20per
%20kilometer%20persegi.