Anda di halaman 1dari 13

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS KEPENDUDUKAN

Disusun Oleh :

Muhammad Hakim Tijaman 3201131006


Nia Kandita Br Tarigan 3203331017
Reiza Mariati Nababan 3203331006

Mata Kuliah: Geografi Kependudukan Dan Demografi


Dosen Pengampu :
Rohani, S.Pd., M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini..

Adapun yang menjadi judul tugas kami adalah “Permasalahan Dan Isu-isu Strategis
Kependudukan”. Tugas makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kita semua khususnya dalam hal Geografi Kependudukan Dan Demografi.

Jika dalam penulisan makalah kami terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan
dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya
atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu
evaluasi dalam pembuatan tugas ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat
berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Medan, Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................3

A. Latar Belakang...............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................................4
D. Manfaat..........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5

A. Defenisi Demografi.......................................................................................................5
B. Ruang Lingkup Demografi........................................................................6
C. Manfaat Demografi...................................................................................6
D. Teori-teori Demografi...............................................................................7

BAB III PENUTUP...............................................................................................................11

A. Kesimpulan..................................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk saat ini semakin meningkat, dan menjadi isu yang sangat
mencemaskan bagi negara-negara di dunia. Di Indonesia hal ini menjadi masalah besar
dibandingkan dengan negara lain, karena Pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan baik ekonomi, maupun sosial, terutama peningkatan mutu
kehidupan atau kualitas penduduk dalam sumber daya manusia yang dibarengi besarnya
jumlah penduduk yang tidak terkontrol. Semuanya terkait penyedian anggaran dan fasilitas
kesehatan, pendidikan serta ketersediaan pangan.

Jika dilihat dari segi pembangunan, maka jumlah penduduk sangat berpengaruh dengan
masalah pembangunan suatu wilayah. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan
memegang peran yang penting. Semakin lengkap data kependudukan yang tersedia maka
semakin mudah rencana pembangunan di susun. Menurut Undang-Undang Nomor 52 Tahun
2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, kependudukan
adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas,
penyebaran, kualitas, dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial
budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat. Di samping itu di sebutkan pula
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk
mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada
seluruh dimensi penduduk. Dari definisi tersebut diharapkan adanya keseimbangan dalam
pertumbuhan penduduk sehingga kehidupan masyarakat dapat terkendali dan seimbang.

Menurut Karmoto (2004:168) dalam dasar-dasar demografi, kebijakan kependudukan


utama di Indonesia saat ini adalah kebijakan Keluarga Berencana. Kebijakan ini sudah luas
diketahui oleh masyarakat, kebijakan Keluarga Berencana ini telah berhasil mengubah
pandangan masyarakat yang pro natalis menjadi anti natalis.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat,


Dr.Sugiri Syarif menyatakan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk saat ini cukup
mengkhawatirkan, dimana pertambahan jumlah penduduk tersebut tidak sebanding lagi
dengan jumlah kebutuhan pokok, sehingga pemerintah sulit dalam memenuhi kebutuhan
pokok. Untuk mengatasi masalah laju pertumbuhan penduduk tersebut, maka cara yang
paling tepat adalah menurunkan tingkat kelahiran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja masalah kependudukan yang dialami oleh negara Indonesia?
2. Apa saja isu-isu strategis dalam program kependudukan di Indonesia dan juga
keluarga berencana?

C. Tujuan

1. Untuk megetahui apa saja masalah kependudukan yang dialami oleh negara
Indonesia.
2. Untuk megetahui apa saja isu-isu strategis dalam program kependudukan di Indonesia
dan juga keluarga berencana.

D. Manfaat

1. Sebagai bahan masukan bagi lembaga yang bersangkutan dalam melaksanakan


kebijaksanaan kependudukan untuk meningkatkan pengetahuan dan partisipasi
masyarakat tentang gerakan keluarga berencana di seluruh Indonesia.
2. Untuk menambah wawasan penulis tentang masalah kependudukan maupun
kebijaksanaan kependudukan di Indonesia.
3. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang yang ingin meneliti permasalahan yang sama.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Permasalahan Kependudukan Di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya sangat besar. Sebagai
negara kepulauan, penduduk Indonesia tersebar di berbagai provinsi yang ada di Indonesia.
Jumlah penduduk yang ada di setiap provinsi berbeda dan jumlahnya terus bertambah.
Pertumbuhan penduduk yang besar dan persebaran tidak merata menjadi sumber
permasalahan di Indonesia.

Dalam buku Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan (2004) karya Nommy Horas
Thombang Siahaan, perkembangan jumlah penduduk negara-negara di dunia khususnya
negara-negara sedang berkembang selama dasawarsa terakhir ini sangat terasa pesatnya.
Indonesia menempati ranking terbesar penduduknya dari semua negara berkembang setelah
China, India, dan Amerika Serikat.

Menurut Kemdikbud RI, distribusi atau persebaran penduduk adalah bentuk penyebaran
penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebar merata atau tidak.
Persebaran penduduk dapat diketahui dari kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk adalah
suatu ukuran yang menunjukkan berapa banyak jiwa atau penduduk yang tinggal dalam satu
kilometer persegi wilayah. Kepadatan penduduk menjadi indikator adanya perbedaan sumber
daya yang dimiliki suatu wilayah. Wilayah yang memiliki sumber daya yang lebih baik, baik
sumber daya fisik maupun sumber daya manusia, akan cenderung dipadati penduduk.
Kepadatan penduduk juga memberikan informasi kepada pemerintah tentang pemerataan
pembangunan. Wilayah yang penduduknya jarang menunjukkan pembangunan belum merata
ke berbagai wilayah.

Masalah kependudukan di negara Indonesia ditandai oleh beberapa hal, yakni:

1. Jumlah penduduk yang kian meningkat


Jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 160 juta jiwa. Hasil sensus pada
1980 berjumlah 147 juta jiwa dengan persentasi pertumbuhan sebesar 2,34 persen
pertahun. Tapi berdasarkan sensus penduduk pada 2000, jumlah penduduk Indonesia
menjadi 203,4 juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,35 persen pertahun.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis hasil sensus penduduk terbaru yang
diadakan setiap sepuluh tahun. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, diketahui
jumlah penduduk Indonesia tahun 2020 mencapai 270.203.917 jiwa (per September
2020). Jumlah penduduk Indonesia tersebut merupakan data penduduk terbaru
berdasarkan sinkronisasi data Administrasi Kependudukan (Adminduk) dari
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil)
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
(2010-2020), terjadi penambahan jumlah penduduk sebanyak 32,56 juta jiwa atau
rata-rata sebanyak 3,26 juta setiap tahun. Sementara laju pertumbuhan penduduk
Indonesia sebesar 1,25 persen per tahun.

2. Penyebaran penduduk sangat timpang


Di Pulau Jawa yang hanya 7 persen dari seluruh luas daratan Indonesia
bermukim kurang lebih 120 juta jiwa penduduk. Tingkat kepadatannya sekitar 700
jiwa perkilometer persegi. Dibandingkan Sumatera, Kalimantan, Irian atau Maluku
yang masing-masing hanya 88,20 dan 8 per kilometer persegi. Sebagian besar
penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa, sedangkan luas Pulau Jawa
merupakan sebagian kecil dari luas Wilayah Indonesia. Situasi itu merupakan
tantangan raksasa kependukan.
Kepadatan penduduk ekonomi adalah perbandingan antara jumlah penduduk
suatu wilayah dengan kemampuan sektor ekonominya. Menurut dari Dinamika
Kependudukan (2019), perhitungan kepadatan penduduk ekonomi tidak hanya
berdasarkan sektor pertanian seperti kepadatan penduduk agraris dan fisiografis.
Kepadatan penduduk ekonomi juga memperhitungkan sektor industri dan sektor
perdagangan. Kepadatan penduduk ekonomi juga dipengaruhi kesuburan tanah,
tingkat intensitas dalam bertani, jarak dengan kota industri makmur, serta tingkat
kebutuhan sosial penduduk.

3. Situasi struktur umur penduduk yang kurang menguntungkan


Jumlah penduduk kebanyakan berumur muda dan itu akan menjadi yang
tantangan berat bagi pembangunan. Di Indonesia menurut sensus penduduk pada
1980 jumlah penduduk yang berumur muda kurang lebih berjumlah 100 juta. Tolak
ukur yang biasa dipergunakan untuk menentukan umur muda adalah 30 tahun ke
bawah. Dari jumlah itu, sepertiganya berusia di bawah 15 tahun. Jumlah anak yang
berada di bawah usia lima tahun sekitar 22 juta orang. Menurut sensur penduduk pada
2000, struktur umur penduduk dikelompokan dalam tiga kelompok, yakni: Kelompok
umur muda 0-14 tahun, 36,6 persen Kelompok umur produkstif (15-64 tahun), 59,6
persen Kelompok umur tua (65 tahun) atau lebih: 3,8 persen. Struktur kependudukan
yang dominan berusia muda merupakan tantangan berat bagi pembangunan. 
Menurut dari Komposisi Penduduk (2019), kepadatan penduduk adalah
perbandingan antara jumlah penduduk dan luas daerah yang ditempati. Kepadatan
penduduk atau population density menggunakan satuan penduduk jiwa/km². Cara
menghitungnya yakni jumlah penduduk di suatu wilayah dibagi luas wilayah tersebut.
Semakin besar angkanya maka semakin padat wilayahnya. Sebaliknya, semakin kecil
angkanya maka semakin renggang penduduknya.

Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),


perkembangan jumlah penduduk dunia yang sangat cepat ini akan menimbulkan ledakan
penduduk. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan ketersediaan
berbagai sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum. Selain itu tidak diimbangi dengan
pencapain kualitas SDM yang tinggi, maka akan muncul dampak atau permasalahan-
permasahan. Jika terus menerus dibiarkan maka akan terjadi ledakan penduduk. Ledakan
penduduk sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang cepat dan memberikan dampak yang
buruk bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Besarnya jumlah penduduk yang besar itu
menjadi masalah dan memiliki dampak positif maupun negatif. Di mana berpotensi terjadinya
konflik dan benturan antara berbagai kepentingan kelompok. Selain itu permasalahan
penyediaan tenaga kerja dalam sumber daya alam. Penyediaan lapangan pekerjaan sangatlah
minim sehingga timbul pengangguran.

Komposisi penduduk bisa digambarkan lewat piramida. Biasanya, piramida memuat


pengelompokan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin. Umur digambarkan lewat
garis vertikal, sementara jenis kelamin dengan garis horizontal. Dasar piramida adalah
penduduk dengan usia termuda dan semakin tua ke atas. Lewat piramida ini, kita bisa
mengetahui dengan cepat struktur dan komposisi penduduk.
B. Isu-Isu Strategis Program Kependudukan Dan KB

Beberapa kajian isu strategis program kependudukan dan keluarga berencana serta
usulan untuk perbaikan pelayanan keluarga berencana berupa data jumlah penduduk, laju
pertumbuhan penduduk (LPP), total fertility rate (TFR), contraceptive prevalence
rate (CPR), Unmet Neet dan age fertility specific rate (ASFR).

a. Jumlah Penduduk Indonesia

Pada dasarnya masalah kependudukan Indonesia berkaitan dengan tiga aspek


yaitu,kuantitas, kualitas dan mobilitas (Direktorat Analisis Dampak Kependudukan, 2011).
Dari aspek kuantitas, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2014
Indonesia memiliki jumlah penduduk sangat besar yang mencapai 252,164 juta jiwa, ini
menempatkan Indonesia pada urutan 4 dunia dengan jumlah penduduknya (Statistical
Yearbook Of Indonesia, 2015). 

Sedangkan dari aspek kualitas Indonesia memiliki kualitas penduduk yang rendah, ini
terlihat dari laporan pembangunan manusia tahun 2015 program pembangunan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (UNDP), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada di peringkat
ke-110 dari 188 negara dengan besaran IPM sebesar 0, 68 atau sama dengan besaran tahun
2014. Posisi IPM Indonesia ini, sama dengan IPM Negara Gabon yang mengalami
kemerdekaan belakangan yaitu pada tahun 1960 (Kompas,2015). 

Walaupun berada pada urutan ke-110 tetapi secara keseluruhan, jika dihitung dari
tahun 1980 hingga 2014, berarti IPM Indonesia mengalami kenaikan 44,3 persen (Kompas,
2015). Sementara dari aspek mobilitas, persebaran populasi penduduk Indonesia terjadi
ketimpangan, dimana penduduk terkonsentrasi di pulau Jawa (58%), padahal pulau Jawa
memiliki luas 7% dari total daratan Indonesia (Wordpress, 2015).

Permasalahan kependudukan di atas tentunya akan berdampak pada pembangunan


sebuah negara yang sedang berkembang. Beberapa permasalahan yang dapat terjadi dari
aspek kuantitas penduduk berdampak pada pembangunan antara lain:

(a) Ketidakseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan produksi (pangan, sandang,


papan).

(b) Pembangunan berpusat pada daerah padat penduduk sehingga terjadi kesenjangan sosial.
(c) Munculnya pemukiman kumuh dikota-kota besar, sehingga ada kesenjangan sosial antara
kaya dan miskin diperkotaan.

(d) Banyaknya pengangguran dan munculnya kriminal. 

Sedangkan dari aspek kualitas penduduk, terjadi beberapa hal seperti:

(a) Masalah pendidikan meliputi, rendahnya penguasaan teknologi dan rendahnya


pemahaman masyarakat merawat hasil pembangunan (fasilitas umum).

(b) Masalah kesehatan meliputi, pembangunan fisik terhambat, objek dan subjek


pembangunan rendah.

(c) Tingkat pendapatan dan penghasilan rendah berdampak pada, daya beli masyarakat
rendah sehingga bidang ekonomi kurang berkembang baik, pembangunan hanya dinikmati
oleh kelas menengah keatas. 

Beberapa upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan


tersebut:

(a) Permasalahan aspek kuantitas : Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk


dilakukan melalui penekanan terhadap angka kelahiran yaitu pembatasan jumlah kelahiran,
menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.

(b) Permasalahan Aspek kualitas : (1) Bidang Pendidikan, diperlukan kebijakan berupa, wajib
belajar 9 tahun, proyek belajar terbuka bahkan pelatihan-pelatihan bagi pengajar dan apresiasi
terhadap karya dan beasiswa bagi penduduk yang tak mampu,(2) Bidang Kesehatan,
diperlukan upaya-upaya dan penanggulangan seperti, perbaikan gizi penduduk, pencegahan
maupun pemberantasan berbagai penyakit menular, sarana air bersih dan sanitasi,
pembangunan sarana-sarana pada bidang kesehatan (puskesmas dan rumah sakit), pengadaan
dan pengawasan obat dan makanan, dan upaya-upaya sosialisasi kesehatan tentang
kebersihan tubuh dan lingkungan dan (3) Bidang Penghasilan dan Pendapatan, diperlukan
upaya-upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan menekan laju
pertumbuhan, memotivasi berwiraswasta, industrialisasi, lapangan pekerjaan, dan
meningkatkan barang jasa.

(c) Permasalahan Aspek Mobilitas : persebaran populasi penduduk dilakukan upaya seperti
transmigrasi dan pembangunan industri di daerah jarang penduduk, pemerataan
pembangunan ke pelosok, sarana prasana di pedesaan diperbaiki bahkan dilakukan upaya-
upaya seperti pemberdayaan ekonomi.

b. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Indonesia

LPP adalah perubahan (∆) jumlah penduduk pada sebuah wilayah setiap tahun. Beberapa
faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk Indonesia seperti, nalitas,
kematian, migrasi (imigrasi dan emigrasi). LPP berguna untuk memprediksi jumlah
penduduk suatu wilayah di masa yang akan datang, dihitung menggunakan tiga metode
pertumbuhan penduduk,  yaitu : laju pertumbuhan penduduk aritmetika, laju pertumbuhan
penduduk geometri, dan laju pertumbuhan penduduk eksponensial.

Dari data  proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menunjukkan bahwa
jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu
dari 238,5 juta pada tahun 2010 menjadi 305,6 juta pada tahun 2035. Pertumbuhan rata-rata
per tahun penduduk Indonesia selama periode 2010-2035 menunjukkan kecenderungan terus
menurun. 

Dalam periode 2010-2015 dan 2030-2035 laju pertumbuhan penduduk turun dari 1,38
persen menjadi 0,62 persen per tahun. Turunnya laju pertumbuhan ini ditentukan oleh
turunnya tingkat kelahiran dan kematian (BPS, Proyeksi penduduk 2010-2035).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 2011. Rencana Strategis


Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun 2010-2014.

BKKBN. 2007. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta : BPS, BKKBN,


DepKes.

Sumut.bps.go.id

Sumut.bkkbn.go.id

Anda mungkin juga menyukai