Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD 1


“Masalah Penduduk dan Masalah Sosial”

Dosen Pengampu:
Raihanah Sari, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 5 :


Aulia Aisyah Azzahro 2210125320039
Muhammad Fathar Aditya Rizhan 2210125310023
Putri Aulia 2210125220042
Hadijah 2210125320029
Diana 2210125220051
Nurus Syifa 2210125220043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT, kami sebagai penulis dapat menyelesaikan
makalah berjudul “Masalah Penduduk dan Masalah Sosial” dengan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Raihanah Sari,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial SD 1 dan
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan saran atas penyusunan
makalah ini.
Kami sebagai penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, untuk itu kami mengharapkan saran dan masukan untuk
perbaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun para
pembaca.

Banjarmasin, 12 Maret 2023

Penulis

i
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................2
D. Manfaat.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
A. Pengertian Penduduk..............................................................................................4
B. Faktor-faktor penyebab Masalah Kependudukan...................................................4
C. Masalah Sosial.......................................................................................................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................................14
A. Kesimpulan.............................................................................................................14
B. Saran........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia saat ini masih memiliki beberapa masalah kependudukan. Kesuburan dan tingkat
tinggi pertumbuhan penduduk yang tidak sesuai dengan peningkatan kualitas penduduk akan
berpengaruh pada beban pemerintah pada kesejahteraan rakyat. Berbagai cara telah dicoba
pemerintah untuk menurunkan angka fertilitas, salah satunya melalui program KB bersama
guna menekan alat kontrasepsi. Di antara berbagai jenis pendekatan, populasi dan institusi
rumah tangga Program nasional (BKKBN) menyatakan bahwa Undang-Undang Kontrasepsi
Jangka Panjang (LCMJP). Ini adalah metode kontrasepsi paling efektif dengan tingkat
keberhasilan lebih dari 95%. Indonesia menempati urutan keempat negara terpadat di dunia.
Masalah kependudukan cukup signifikan dibandingkan dengan negara-negara dengan jumlah
penduduk yang besar yaitu peringkat di atas oleh Amerika Serikat, India dan Cina. Laju
pertumbuhan penduduk Indonesia tetap tinggi sebesar 1,1% per tahun antara tahun 2005 dan
2010 (CIPD, 2012). Selama periode yang sama, negara berkembang berpenduduk padat, tingkat
pertumbuhan penduduk di Asia Tenggara sudah rendah.

Masalah sosial di Indonesia dapat dengan mudah ditemukan berbagai bidang dan tempat.
Dilihat dari bidangnya disegala bidang, baik itu pendidikan, kesehatan, pertanian, lautan, dan
sebagainya. Tidak terkecuali tantangan masalah sosial itu saja masalah geografis juga ada di
kota - kota. Bukan impian semua orang kecuali untuk kelas yang lebih tinggi dan lebih rendah
hanya menjalani kehidupan yang tidak ada. Masalah sosial itu telah terbukti karena pekerjaan
selamanya oleh orang-orang mencoba mencari solusi memecahkan masalah sosia Ini. Salah satu
instrumen penting mengatasi bermacam-macam masalah sosial adalah kebijakan publik
kebijakan publik sangat konsen terhadap masalah yang dihadapi oleh masyarakat umum.
Kebijakan publik pemerintah harus mempertimbangkan pertanyaan yang cukup. Masalah ini
dapat diartikan sebagai ketidakpuasan dari mereka yang butuh bantuan atau perbaikan.
(Winarno, 2014).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat kami simpulkan rumusan masalah
dari makalah ini yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan Masalah Penduduk?


1
2. Mengapa Masalah Penduduk terjadi?

3. Faktor - faktor apa saja yang menyebabkan Masalah Kependudukan tersebut?

4. Bagaimana solusi dari Masalah Kependudukan tersebut?

5. Apa yang dimaksud dengan Masalah Sosial?

6. Bagaimana bentuk - bentuk Masalah Sosial yang ada di Indonesia?

7. Apa saja faktor yang menyebabkan Masalah Sosial?

8. Bagaimana solusi dari Masalah Sosial tersebut?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian Masalah Penduduk.

2. Untuk mengetahui Masalah Penduduk yang ada di Indonesia.

3. Untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang menyebabkan Masalah Kependudukan
tersebut.

4. Untuk mengetahui solusi dari Masalah Kependudukan tersebut.

5. Untuk mengetahui pengertian dari Masalah Sosial.

6. Untuk mengetahui bentuk - bentuk Masalah Sosial yang ada di Indonesia.

7. Untuk mentetahui faktor apa saja yang menyebabkan Masalah Sosial.

8. Untuk mengetahui solusi dari Masalah Sosial tersebut.

D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa Mahasiswa

Menjadi lebih kreatif dan berlatih berfikir kritis untuk menganalisis masalah kependudukan dan
masakah sosial yang ada di Indonesia sampai mendapatkan solusi atas masalah tersebut.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Bahan masukan terhadap perkembangan ilmu kesehatan apabila ada penemuan baru terkait
dengan masalah kependudukan dan masalah sosial.
2
3. Bagi Masyarakat

Sebagai saran dan masukan kepada masyarakat dan Pemerintah dalam mengatasi masalah
kependudukan dan masalah sosial yang ada di Indonesia.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penduduk
Penduduk dan pembangunan adalah dua istilah yang tidak dapat dipisahkan dalam proses
pembangunan. Penduduk merupakan salah satu modal penting dalam pembangunan. Penduduk
merupakan objek hasil pembangunan dan sekaligus subjek dalam pembangunan. Penduduk
sebagai subjek berarti penduduk yang ada menjadi pelaku pembangunan yang akan
dilaksanakan. Penduduk sebagai objek berarti penduduk merupakan tujuan dan penikmat hasil
pembangunan. Pembangunan seharusnya selalu berwawasan kependudukan.

Mengapa penduduk di suatu wilayah perlu diketahui. Pertama dengan mengetahui


jumlahnya, maka setidaknya suatu wilayah akan mengetahui jumlah jiwa yang ada di
wilayahnya. Kedua, dapat dipakai untuk memperkirakan jumlah kebutuhan yang diperlukan
penduduk baik kebutuhan primer setiap hari maupun kebutuhan sekunder, tersier maupun
kuarter. Ketiga, baik dari kuantitas dan kualitas penduduk, dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan pembangunan.

Dengan demikian, data jumlah penduduk merupakan data vital yang harus dimiliki oleh
setiap wilayah. Tanpa data jumlah penduduk, maka suatu wilayah akan kesulitan untuk
membuat perencanaan pembangunan. Di setiap daerah tidak sama jumlah penduduknya, karena
memiliki keadaan fisik wilayah yang berbeda. Wilayah dengan keadaan fisik yang subur akan
menjadi konsentrasi penduduk, sebaliknya apabila tidak subur maka daerah tersebut tidak
menjadi pilihan bertempat tinggal (Bintarto, 1977).

B. Faktor-faktor penyebab Masalah Kependudukan


1. Jumlah Penduduk yang besar

Menurut berbagai hasil riset, Indonesia menduduki urutan keempat negara terbanyak
jumlah penduduknya setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Hal ini menjadi tantangan bagi
pemerintah Indonesia untuk menjamin kesejahteraan jumlah penduduk sebanyak ini dengan
kondisi ekonomi sebagai negara berkembang.

2. Persebaran Penduduk yang tidak merata dan Kepadatan Penduduk

Luasnya wilayah yang dimiliki Indonesia tidak sebanding dengan pemerataan


penduduknya. Ada daerah yang sangat padat, namun ada juga daerah yang sangat jarang
penduduknya. Tingginya kepadatan penduduk ini menyebabkan masalah-masalah sosial seperti
4
pengangguran, kemacetan, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya angka
kriminalitas, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan lain
sebagainya.

1. Kualitas Kesehatan yang rendah


Kurangnya fasilitas kesehatan masyarakat.
2. Kualitas Pendidikan yang rendah
Saat ini, Indonesia masih bermasalah dengan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan
yang rendah akan mempengaruhi kualitas penduduknya.
3. Mobilitas Penduduk
Faktor pendorong mobilitas sosial, yaitu, struktural, sosial, individu, politik, ekonomi
dan kemudahan dalam akses pendidikan.
4. Tingkat Pendapatan yang rendah
Masyarakat kurang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bekerja dan
Kurangnya lapangan pekerjaan.

Upaya untuk Mengatasi Masalah Kependudukan

1.Mengatasi Masalah Jumlah Penduduk yang besar

Data sensus Badan Pusat Statistik (BPS) 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk


Indonesia terus bertambah. Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat di dunia
setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Untuk mengatasi masalah jumlah penduduk yang
besar, pemerintah menggalakkan program Keluarga Berencana atau (KB). Program ini
dilaksanakan untuk mengendalikan angka kelahiran. Pelaksanaan program penyuluhan
mengoptimalkan pentingnya program Keluarga Berencana (KB). Program keluarga berencana
memberikan visi kepada masyarakat tingginya biaya hidup sehari-hari dan tingginya biaya
membesarkan anak. Dan dengan mahalnya kebutuhan keluarga dan kebutuhan yang
disediakannya kepada anak-anak, program keluarga menawarkan untuk memiliki satu atau dua
anak cukup. Keberhasilan program keluarga berencana memperlambat pertumbuhan penduduk,
mempengaruhi pengendalian penduduk.

2. Mengatasi Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Menurut sensus tahun 2010, Indonesia memiliki kepadatan penduduk sebesar 57,44% di
pulau Jawa. Sementara itu, data prakiraan penduduk Indonesia 2010-2035 yang dirilis BPS
menunjukkan bahwa pada tahun 2014 kepadatan penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di
pulau Jawa. Pemerintah terus berupaya untuk menghilangkan persebaran dan kepadatan
5
penduduk yang tidak merata. Pertama, pemerintah menggalakkan program
migrasi. Transmigrasi dilakukan untuk pemerataan penduduk dan percepatan pembangunan
daerah. Transmigrasi pada hakikatnya adalah pembangunan wilayah melalui pembangunan
pemukiman dan kawasan transmigrasi. Kedua, meningkatkan insentif di kawasan Timur
Indonesia (KTI). Dalam pembangunan jangka panjang atau (PJP) II, kawasan KTI akan
dikembangkan dengan prioritas untuk mengurangi kesenjangan antara Kawasan Indonesia
Bagian Barat (KBI) dan KTI. Dalam PJP I, pemerintah berupaya mengakselerasi perkembangan
dan evolusi KTI melalui kebijakan dan program pembangunan serta seminar, workshop, rapat
kerja dan pertemuan yang membahas isu-isu pengembangan KTI. 

3. Mengatasi Tingkat Kesehatan yang Rendah

Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat dapat diatasi dengan memperbanyak


pembangunan fasilitas kesehatan. Untuk mengatasi masalah kesehatan ini, pemerintah telah
mengambil beberapa langkah untuk bertindak untuk meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan. Upaya tersebut
di antaranya:

- Memperbaiki gizi masyarakat.


- Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
- Penjernihan air bersih dan lingkungan.
- Membangun fasilitas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit.
- Menyelenggarakan program pembelian dan pengendalian obat dan makanan.
- Organisasi konsultasi gizi dan kebersihan lingkungan.
- Pilihan lainnya adalah memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat melalui
asuransi kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat
miskin.
-

4. Mengatasi Tingkat Pendidikan Rendah

Pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan yang bisa melakukan hal tersebut. Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Yaitu:

– Menyediakan fasilitas pendidikan secara lengkap dan merata di seluruh


Indonesia;
– Pencanangan wajib belajar 9 tahun;

6
– Mengadakan proyek pembelajaran jarak jauh, seperti sekolah menengah
terbuka dan universitas terbuka;
– Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan seperti infrastruktur (gedung
sekolah, perpustakaan, laboratorium, dll.);
– Meningkatkan kualitas guru melalui inservice training (Penataran-
penataran);
– Merancang kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman dan
kebutuhan pasar tenaga kerja;
– Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pengajar di lembaga pendidikan.
– Menyediakan program pelatihan yang sesuai untuk pelajar dan pencari kerja.
– Mencanangkan gerakan orang tua asuh;
– Menawarkan beasiswa untuk siswa berprestasi.

5.Mengatasi Masalah Mobilitas Penduduk

Untuk mengatasi dan mengendalikan mobilitas penduduk dapat dilakukan dengan


mengoptimalkan usaha di setiap daerah agar dapat menyerap tenaga kerja penduduk asli daerah
tersebut. Salah satu usaha yang perlu dioptimalkan yaitu sektor pertanian di daerah-daerah
sebagai penunjang perekonomian yang utama.

6.Mengatasi Tingkat Pendapatan Rendah

a. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Kesejahteraan Masyarakat) sehingga


dapat mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan pemerintah
mengupayakan bentuk-bentuk berikut:
b. Menciptakan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembangnya
perusahaan atau penanaman modal, baik penanaman modal dalam negeri
maupun penanaman modal asing.
c. Mengoptimalkan peran BUMN dalam kegiatan ekonomi untuk menyerap tenaga
kerja yang besar.
d. Menyederhanakan dan mempercepat birokrasi perizinan usaha untuk mendorong
tumbuhnya sektor usaha dalam negeri.
e. Meningkatkan kualitas pembangunan ruang publik untuk mendorong kegiatan
ekonomi masyarakat.
7
f. Memperlambat pertumbuhan penduduk.
g. Mendorong kewirausahaan.
h. Mengaktifkan Home Crafting/Industrialisasi.
i. Memperluas kesempatan kerja.
j. Peningkatan GNP melalui peningkatan barang dan jasa.

7.Mengatasi masalah perkawinan dan perceraian

Selain angka pernikahan dini yang tinggi, angka perceraian juga cukup tinggi. Untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu dengan membuat pengaturan dan pembatasan usia menikah.

C. Masalah Sosial
1. Pengertian Masalah Sosial

Masalah sosial adalah suatu kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan
mayarakat yang tidak ideal. Masalah sosial adalah suatu kondisi sosial yang
mempengaruhi sejumlah besar orang yang memerlukan perbaikan segera dengan
sekumpulan tindakan-tindakan (Zastrow, 2000). Masalah sosial merupakan suatu
situasi atau kondisi sosial yang dievaluasi oleh orang-orang sebagai suatu situasi atau
kondisi yang tidak mengenakkan atau situasi problematik.
Masalah sosial akan dapat muncul ketika kenyataan yang ada tidak dapat
dipahami oleh pengetahuan kebudayaan yang dipunyai oleh para individunya dan atau
dipahami secara berbeda antara masing-masing individu yang terlibat di dalam
interaksi sosial yang ada (Amin, 2017: 183).
2. Bentuk-Bentuk Masalah Sosial
a. Kebodohan

Di negara kita ternyata mash banyak orang yang pendidikannya rendah bahkan
tidak pernah sekolah sama sekali. Masih ada orang yang tidak bisa membaca atau buta
huruf. Hal ini antara lain disebabkan oleh kemalasan, biaya pendidikan yang tinggi
dan tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Kamu mungkin beruntung bisa
menikmati bangku sekolah dengan mudah. Sekolahnya mudah dijangkau dan
fasilitasnya lengkap.
b. Pengangguran

Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak mendapatkan
penghasilan. Jumlah pengangguran semakin banyak karena jumlah lulusan sekolah
8
lebih banyak dari pada jumlah lapangan pekerjaan. Selain itu para pengusaha
dihadapkan pada persoalan kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar minyak yang
mahal. Hal itu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tutup dan bangkrut, atau
setidaknya mengurangi jumlah karyawannya.
c. Kemiskinan
Semakin banyak dan semakin lama orang menganggur menyebabkan
kemiskinan. Di indonesia jumlah rakyat miskin masih cukup banyak, walaupun
pemerintah telah berupaya mengatasinya. Orang yang miskin tidak dapat memenuhi
kebutuhan pokoknya seperti pangan, sandang dan papan. Kemiskinan dapat
menyebabkan berbagai permasalahan sosial yang lain, seperti kejahatan, kelaparan,
putus sekolah, kurang gizi, rentan penyakit dan stress. Kemiskinan bisa disebabkan
oleh dua hal. Yakni dari dalam diri seseorang (internal) dan faktor dari luar
(eksternal). Faktor internal antara lain karena pendidikan yang rendah, tidak memiliki
keterampilan dan karena sifat malas. Sedangkan faktor eksternal antara lain
disebabkan oleh kondisi ekonomi negara yang buruk, harga-harga melambung tinggi
dan kurangnya perhatian pemerintah.
d. Kejahatan
Kejahatan sering disebut sebagai tindak kriminal atau perbuatan yang
melanggar hukum. Pengangguran dan kemiskinan dapat menyebabkan tindak
kejahatan. Jika tidak dilandasi keimanan dan akal sehat, penganggur mengambil jalan
pintas untuk mengatasi kemiskinannya. Banyak cara keliru yang dijalani misalnya
melakukan judi, penipuan, pencurian, pencopetan, perampokan, hingga pada
pembunuhan. Yang stress dan tidak kuat bisa kemudian minum minuman keras atau
memakai narkoba. Namun, ternyata kejahatan tidak hanya karena miskin. Banyak
orang-orang yang sebenarnya sudah mapan hidupnya melakukan kejahatan.
e. Kenakalan remaja
Kenakalan remaja dapat berbentuk lain seperti coret-coret dinding di jalan,
minum-minuman keras, berdandan yang tidak semestinya ataupun menggunakan
narkoba. Penyebab kenakalan remaja antara lain sebagai berikut:
1) Kurangnya perhatian dari orang tua
2) Pengaruh lingkungan pergaulan
3) Kurang mantapnya kepribadian diri
4) Jauh dari kehidupan beragama

9
3.Penyebab Masalah Sosial
Penyebab masalah sosial dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis faktor, yaitu:

a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor terbesar penyebab masalah sosial. Krisis global
dan PHK dapat memicu aktivitas kriminal. Masalah ini disebabkan oleh
ketidakmampuan manusia untuk memenuhi kebutuhannya secara memadai, misalnya
pengangguran, anak jalanan dan lain-lain. Faktor ekonomi juga dapat digunakan sebagai
indikasi maju atau tidaknya suatu negara, dan faktor ekonomi dapat mempengaruhi
masalah sosial politik dalam aspek psikologis dan biologis mmasyarakat

b. Faktor Budaya
Masalah sosial yang disebabkan oleh budaya menyebabkan perbedaan
implementasi norma, nilai dan kepentingan sosial melalui perubahan sosial dan model
sosial yang heterogen atau multikultural. Contoh kenakalan remaja, konflik antar suku,
diskriminasi, jenis kelamin, pernikahan dini dan tumbuhnya budaya peran dalam
masyarakat yang dapat memicu permasalahan sosial. Selain itu, terdapat pula beberapa
budaya dalam masyarakat yang dapat menjadi masalah sosial, seperti budaya yang
meresap dan fatalistik. Budaya tertinggi ini memberi orang kesempatan untuk tidak
disiplin dan mematuhi aturan. Misalnya, ketika Anda mengelola sesuatu, lebih baik
memotong lingkaran dan proses/prosedur yang mengabaikan apa yang seharusnya.
Dengan demikian, praktik broker, penyuapan, dan budaya peringkat rendah adalah hal
biasa. Sikap vatalistik terkadang menimbulkan keyakinan sosial yang bertentangan
dengan logika. Keyakinan dan keyakinan yang dapat menimbulkan masalah bagi
kehidupan dan harta benda mereka. Sikap fatalistik ini juga bisa membuat orang reseptif
dan apatis terhadap perubahan. Meskipun perubahan itu benar-benar membuat hidupnya
lebih baik.

c. Faktor Biologis
Masalah ini dapat disebabkan oleh ketidakcocokan dengan kemungkinan kondisi
biologis masyarakat, lingkungan yang tidak stabil seperti wabah penyakit menular, virus
penyakit baru dan makanan beracun. Penyakit menular dapat menimbulkan masalah
sosial begitu penyakit tersebut menyebar ke suatu daerah. Malnutrisi juga merupakan
masalah sosial yang disebabkan oleh faktor ini. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
pelayanan kesehatan yang memadai, serta kondisi ekonomi dan pendidikan masyarakat
10
yang kurang memadai. Beberapa faktor yang dapat menimbulkan masalah sosial karena
faktor biologis adalah:

1) Penulis harus makan.


Kebutuhan makan dalam kehidupan sehari-hari sangat besar pengaruhnya
terhadap munculnya masalah-masalah sosial. Orang lapar dapat menghindari
perjalanan. Perilaku kepemimpinan

2) Faktor demografis.
Faktor populasi menyangkut pertumbuhan jumlah orang di wilayah kehidupan
yang permanen.

3) Faktor pertahanan diri terpisah dari faktor ini.


Seseorang biasanya tidak dapat melakukan ini dengan alasan apa pun, yang
pasti sifat asli manusia harus egois terlebih dahulu sebagai makhluk individu.
Namun di sisi lain, individu tersebut tidak dapat mempertahankan dirinya, sehingga
ia bergabung atau membentuk kelompok sosial.

4) Faktor kebutuhan lawan jenis.


Faktor ini juga membutuhkan pengaturan lembaga sosial. Jika tidak, masalah
serius akan muncul. faktor psikologi. Faktor sosial ini mengacu pada masalah yang
berkaitan dengan cara berpikir masyarakat atau individu tertentu, yang memotong
tatanan masyarakat yang ada. Seperti aliran sesat dan paham lain yang menyimpang
dari ajaran agama yang tidak masuk akal jika ditelisik secara detail. Masalah sosial
yang satu ini tidak mudah untuk dihadapi karena berkaitan dengan kepercayaan,
sehingga perlu terus disikapi dengan pendekatan yang cerdas. Contoh lain dari
masalah sosial yang disebabkan oleh faktor ini adalah:
a. Gerakan separatis, gerakan separatis mandiri.
b. Seksualitas, contohnya waria, gay dan transgender.
c. Keyakinan yang tidak benar, seperti B. kepercayaan pada mitos tertentu.
Faktor psikologis yang menyebabkan masalah sosial adalah sebagai berikut:
1) Lingkungan dan teman yang baik.
2) Orang tua yang kurang memperhatikan anaknya.
3) Keyakinan terhadap agama dan negara lemah.

11
4) Belum dewasa, belum bisa membedakan antara yang baik dan yang jahat.
Faktor psikologis juga dapat muncul jika masyarakat merasa terbebani dengan
kehidupan terutama di perkotaan. Pekerjaan yang menumpuk stres dapat
menyebabkan ledakan emosi, yang kemudian dapat memicu kontak dengan
orang atau konflik di antara anggota masyarakat

4.Solusi Masalah Sosial

Berikut upaya Indonesia dalam mengatasi permasalahan sosial yang ada:

1. Pengembangan industri kecil di pedesaan

Langkah ini dapat menjauhkan masyarakat pedesaan dari kemiskinan, pemerataan


pembangunan, dan mencegah urbanisasi (migrasi dari desa ke kota). Pengembangan
industri merupakan langkah penting, dimulai dengan sosialisasi, penanaman motivasi
dan mentalitas, seleksi, pelatihan, dukungan permodalan, dukungan pemasaran dan
manajemen usaha.

Dengan bantuan langkah-langkah komprehensif, dapat dibayangkan bahwa banyak


industri akan berlokasi di pedesaan. Pendapatan penduduk desa bervariasi dan ini
mengurangi masalah sosial yang ada. 

2. Meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan stabilitas modal

Tenaga kerja yang sebelumnya sudah ada diberikan pembinaan yang lebih intens
untuk kemudian dipindahkan ke wilayah yang lapangan kerjanya lebih
luas. Agar mampu untuk bersaing dengan pekerja lain.

Disisi lain, stabilitas modal dirancang untuk memindahkan industri dari tempat


dengan terlalu banyak pekerjaan ke tempat dengan lebih banyak pengangguran. Hal ini
dilakukan untuk mencapai pemerataan kesempatan kerja. 

3. Menanamkan nilai moral dan agama

Pemberian ajaran agama dan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat dapat
mengurangi resiko terjadinya masalah sosial. Tidak hanya itu, nilai-nilai moral dan
agama dapat menguatkan keyakinan agar jauh dari kejahatan.

4. Penyediaan dukungan asuransi kesehatan

12
Kesehatan masyarakat sangat perlu mendapat perhatian karena sangat penting bagi
pembangunan negara. Selain itu, masyarakat yang sehat menunjukkan bahwa negara
jauh dari masalah sosial.

5. Memberikan dana bantuan kegiatan sekolah (BOS) kepada siswa

Bantuan BOS ini dapat meringankan siswa yang tidak mampu untuk bersekolah.
Semakin banyak siswa datang ke sekolah, semakin baik kualitas pendidikannya.
Pendidikan sangat perlu diperhatikan, terutama dari sudut pandang pemerintah, karena
jika tidak diperhatikan dapat menimbulkan masalah sosial. 

6. Penyediaan program beasiswa

Tidak sedikit orang yang sangat ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih
tinggi, namun tidak memiliki sarana, sehingga seseorang tidak dapat memperoleh ilmu
yang diinginkannya. Oleh karena itu, menawarkan program beasiswa kepada seseorang
dengan keahlian khusus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

7. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Kota dalam kesulitan keuangan adalah salah satu tanda munculnya masalah sosial.
Itu sebabnya masyarakat yang memiliki masalah keuangan merasa terbantu dengan apa
yang ditawarkan BLT. 

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penduduk dan pembangunan adalah dua istilah yang tidak dapat dipisahkan
dalam proses pembangunan. Penduduk merupakan salah satu modal penting
dalam pembangunan. Penduduk merupakan objek hasil pembangunan dan
sekaligus subjek dalam pembangunan. Pembangunan seharusnya selalu
berwawasan kependudukan. Mengapa penduduk di suatu wilayah perlu diketahui?
Pertama dengan mengetahui jumlahnya, maka setidaknya suatu wilayah akan
mengetahui jumlah jiwa yang ada di wilayahnya. Dengan demikian, data jumlah
penduduk merupakan data vital yang harus dimiliki oleh setiap wilayah. Tanpa
data jumlah penduduk, maka suatu wilayah akan kesulitan untuk membuat
perencanaan pembangunan.

2. Faktor-faktor penyebab Masalah Kependudukan terdiri dari Jumlah Penduduk


yang besar, Persebaran Penduduk yang tidak merata dan Kepadatan Penduduk,
Kualitas Kesehatan yang rendah, Kualitas Pendidikan yang rendah, Mobilitas
Penduduk, dan Tingkat Pendapatan yang rendah.

3. Upaya untuk Mengatasi Masalah Kependudukan yaitu, Mengatasi Masalah


Jumlah Penduduk yang besar, Mengatasi Persebaran dan Kepadatan Penduduk,
Mengatasi Tingkat Kesehatan yang Rendah, Mengatasi Tingkat Pendidikan
Rendah, dan Mengatasi Masalah Mobilitas Penduduk.

4. Masalah sosial adalah suatu kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan
mayarakat yang tidak ideal. Masalah sosial merupakan suatu situasi atau kondisi
sosial yang dievaluasi oleh orang-orang sebagai suatu situasi atau kondisi yang
tidak mengenakkan atau situasi problematik. Bentuk-Bentuk dari Masalah Sosial
adalah Kebodohan, Pengangguran, Kemiskinan, Kejahatan, dan Kenakalan
Remaja.

14
B. Saran
Untuk menghadapi masalah penduduk dan masalah sosial, maka dibutuhkan
sikap yang bijaksana dan cermat dalam meneliti sebuah masalah tersebut. Tidak
sedikit masalah penduduk dan masalah sosial dikaitkan dengan suasana hati
seseorang, oleh karena itu kita harus berusaha menyikapi suatu masalah sosial
dengan baik. Tidak menghakimi seseorang yang tersangkut masalah penduduk
dan masalah sosial secara langsung, karena Indonesia memiliki hukum yang baik
untuk mengatasi hal-hal seperti itu.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hardati, P. (2013, June). Pertumbuhan penduduk dan struktur Lapangan pekerjaan


di jawa tengah. In Forum Ilmu Sosial (Vol. 40, No. 2).

Fakrulloh, Zudan Arif dan Endar Wismulyani. (2019). Globalisasi dan Masalah
Kependudukan. Klaten: Cempaka Putih.

Mu’awwanah, U., & Illah, G. R. R. (2022). Problematika Kependudukan


Indonesia. Al-tsaman: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, 4(1), 63-78.

Amin, A. (2017). Madrasah dan Pranata Sosial. At-Ta’lim: Media Informasi


Pendidikan Islam, 13(2),183-200.

Jannah, Fathul dkk. (2023). KONSEP RUANG DAN KEHIDUPAN


SOSIAL IPS KE SD-AN. Yogyakarta: K-Media.

16

Anda mungkin juga menyukai