Hasbiani A1E315395
Semester/Kelas : I/D
PROGRAM PG-PSD
BANJARMASIN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas limpahan rahmatnya,
sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini berjudul MASALAH PENDUDUK DAN SDM DI INDONESIA
Dengan tujuan penulisan makalah ini sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan untuk
memperdalam pemahaman dari materi ini.
Selain itu, penulisan makalah ini tak terlepas pula dengan tugas mata kuliah IPS
Namun kami cukup menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun.
BAB 1
PENDAHULUAN
Padahal, kalau kita mau menyadari, sebenarnya masalah kependudukan ini adalah
masalah yang teramat penting. Tidak kalah pentingnya dengan berbagai macam masalah
lainnya yang seringkali kita perdebatkan dalam berbagai seminar dan diskusi. Dan
sebenarnya berkaitan erat dengan masalah ekonomi, hukum dan norma agama. Jadi, memang
tidak bisa diabaikan begitu saja.
1.3 Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
Negara Indonesia yang memiliki semua sumber daya alam maupun sumber daya
manusia sepertinya belum muncul ke permukaan 100%, masih banyak yang belum tergali,
sehingga Negara Indonesia terkesan lambat dalam proses pembangunannya. Dengan jumlah
penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, Negara Indonesia belum mampu
menyejahterakan semua penduduknya. Berbagai dampak atas banyaknya penduduk yang
belum sejahtera akan mengakibatkan berbagai persoalan yang berhubungan dengan
kependudukan. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara
lain :
Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah penduduk yang ada.
Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India, dan
Amerika Serikat.
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah yang
dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlah penduduk setiap satu km2 atau setiap
1mil2. permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata.
Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan,
kriminalitas, pemukiman kumuh dsb.
Sejak sensus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia berbentuk limas atau
ekspansif. Artinya pada periode tersebut, jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada
penduduk usia tua. Susunan penduduk yang seperti itu memberikan konsekuensi terhadap
hal-hal berikut :
Dilakukan dengan cara transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang
penduduknya. Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa kekota, pemerintah
mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan hingga ke pelosok,
perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap
pembangunan adalah sebagai berikut :
2. Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana
pendidikan.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah :
2) Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
b. Masalah Kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena
kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan yang rendah
umumnya disebabkan:
5. Penyakit menular.
2. Jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka
dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak
optimal.
Jadi, semakin rendah laju pertumbuhan penduduk suatu negara akan semakin
menguntungkan bagi peningkatan kemakmuran negara tersebut. Laju pertumbuhan penduduk
yang tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi negara jika tidak diikuti dengan
peningkatan produksi dan efisiensi dibidang lainnya. Banyaknya jumlah penduduk akan
menambah beban sumber daya produktif terhadap sumber daya yang belum produktif yang
akibat lanjutnya akan menciptakan masalah sosial yang cukup rumit.
2.2 Masalah SDM di Indonesia
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi
ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan
serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Dalam
kaitan tersebut setidaknya kita harus tahu kondisi sumber daya manusia indonesia sekarang
ini dan permasalahan apa yang dialami indonesia mengenai SDM-nya. Kurang lebih
permasalahan SDM indonesia adalah:
5. Belum adanya kesadaran bagi pemerintah bangsa Indonesia untuk memperbaik SDM
Indonesia. Dilihat dari rendahnya alokasi APBN untuk sektor pendidikan tidak lebih dari
12% pada pemerintahan di era reformasi. Keadaan ini menunjukkan bahwa belum ada
perhatian serius dari pemerintah pusat terhadap perbaikan kualitas SDM. Padahal sudah
saatnya pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah secara serius membangun SDM yang
berkualitas. Sekarang bukan saatnya lagi Indonesia membangun perekonomian dengan
kekuatan asing. Tapi sudah seharusnya bangsa Indonesia secara benar dan tepat
memanfaatkan potensi sumberdaya daya yang dimiliki (resources base) dengan kemampuan
SDM yang tinggi sebagai kekuatan dalam membangun perekonomian nasional
Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama
ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya
keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan
rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaatan sumberdaya alam intensif (hutan, dan hasil
tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan investasi langsung. Dengan demikian,
bukan berasal dari kemampuan manajerial dan produktivitas SDM yang tinggi. Keterpurukan
ekonomi nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan
pembangunan akibat dari rendahnya kualitas SDM dalam menghadapi persaingan ekonomi
global.
3.1 KESIMPULAN
Masalah yang timbul akibat kependudukan di Indonesia sangat berpengaruh bagi
pembangunan. Namun, pemerintah dan masyarakan mesti mengetahui dampak yang akan
timbul, dikarenakan angka kelahiran yang sangat besar. Bukan hanya permasalahan yang
akan dipengarui oleh angka kelahiran, tapi lingkungan pun akan rusak. Dimana tingkat
penganguran akan semakin banyak, angka kemiskinan, dan kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh padatnya penduduk. Bangsa Indonesia belum berhasil untuk mensejahtrakan
penduduknya, karena masih banyaknya masyarakat yang tergolong pada kreteria kurang
mampu, miskin, banyak anak, lingkungan yang kurang memadai.
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang
tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai
dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari
kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan
kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang
usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang
menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dll.
3.2 SARAN
Untuk mengatasi banyaknya pengangguran terlebih dahulu kita harus memberi perhatian
kepada anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa ini. Pemerintah harusnya memberikan
pendidikan yang baik, karena pendidikan di Indonesia masihlah banyak yang masih kurang
dengan standar. Masih banyak bangunan sekolah yang tak layak dipergunakan, peralatan
sekolah yang belum lengkap, dan lain-lain. Selain itu banyaknya penduduk miskin di
Indonesia yang tidak menyekolahkan anak-anaknya karena masalah dana yang tidak mampu
untuk membayar biaya sekolah. Walaupun sudah mendapat BOS (Bantuan Operasional
Sekolah) dan Bea Siswa tetap saja tidak dapat untuk membeli peralatan belajar dan
perlengkapan sekolah. Jadi pemerintah harus tanggap betapa pentingnya pendidikan itu.
DAFTAR PUSTAKA