Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber Daya Manusia (SDM) juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam

pembangunan bangsa, sehingga untuk meningkatkan kualitas SDM diperlukan pendidikan.

Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumber daya manusia Indonesia dan sekaligus

merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi generasi penerus dalam pembangun

bangsa. Dalam upaya mewujudkan bangsa dan masyarakat Indonesia yang maju, mandiri

dan sejahtera, peranan pendidikan sangat penting.Pendidikan tinggi melalui kegiatan

penelitian dan keilmuan dapat menghasilkan berbagai pemikiran dan konsepsi untuk

memajukan harkat dan martabat manusia serta budaya bangsa melalui kegiatan

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan karya seni yang bermutu sesuai dengan

kebutuhan pembangunan.

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi syarat mutlak untuk melaksanakan

pembangunan. Setiap manusia dituntut kompetensi individunya untuk berinovasi guna

memacu pembangunan ekonomi disegala bidang. Meningkatkan kualitas SDM merupakan

investasi manusia jangka panjang, karena setiap orang menempuh jalur pendidikan tidak

secara otaomatis menjadikan dirinya berkualitas. Masih diperlukan proses dalam dunia

kerjanya menuju ke jenjang yang lebih ahli atau berkualitas.

Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai Kemampuan Sumber Daya Manusia di

Indonesia secara umum atau secara lebih luas.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu Bagaimana Kemampuan Sumber Daya

Manusia dIndonesia Saat Ini Secara Umum.

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk memberikan informasi mengenai

kondisi Sumber Daya Manusia Indonesia saat ini kepada para pembaca.

1.3.2 Manfaat

Manfaat dari makalah ini yaitu agar para pembaca dapat mengetahui kondisi Sumber

Daya Manusia Indonesia pada saat ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM)

Secara sederhana (secara objektif) sumber daya diartikan sebagai alat untuk mencapai

tujuan, atau kemampuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangakan secara subjektif , sumber daya dapat

diartikan segala sesuatu baik berupa benda maupun bukan benda yang dibutuhkan manusia untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara sederhana sumber daya manusia dapat diartikan sebagai seluruh

penduduk yang berada di suatu wilayah atau tempat dengan ciri-ciri demografis dan sosial

ekonomis. Sumber daya manusia adalah semua potensi yang berhubungan dengan data kependudukan

yang dimiliki oleh suatu daerah atau negara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia. Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu bangsa atau negara. Sumber daya

manusia harus memadai, baik dilihat dari segi kuantitas maupun kualitas. Segi kuantitas bersangkut paut

dengan jumlah, kepadatan, dan mobilitas penduduk. Sedangkan kualitas terutama terutama dilihat dari

beberapa aspek, seperti tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan kualitas tenaga kerja yang

tersedia.

2.2 Kemampuan Sumber Daya Manusia Indonesia

Kualitas sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting dalam setiap gerak
pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang dapat mempercepat
pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak diikuti dengan kualitas yang memadai,
hanyalah akan menjadi beban pembangunan. Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk baik secara
perorangan maupun kelompok berdasarkan tingkat kemajuan yang telah dicapai. Agar menjadi
sumber daya manusia yang tangguh penduduk harus mempunyai kualitas yang memadai
sehinga dapat menjadi modal pembangunan yang efektif. Tanpa adanya peningkatan koalitas,
jumlah penduduk yang besar akan menimbulkan berbagai masalah dan menjadi beban
pembangunan. Analisis mengenai kualitas sumber daya manusia sering dibedakan menjadi
kualitas fisik dan kualitas non fisik. Indikator yang dapat menggambarkan kualitas fisik penduduk

3
meliputi tingkat pendidikan, derajat kesehatan, dan indeks mutu hidup. Kualitas non fisik
meliputi kualitas spiritual keagamaan, kekaryan, etos kerja, kualitas kepribadian
bermasyarakat, dan kualitas hubungan selaras dengan lingkungannya.
Sampai saat ini, baik kualitas fisik maupun non fisik sumbar daya manusioa Indonesia masih
belum sesuai dengan yang diharapkan. Karena adanya kesulitan pengukuran kualitas non fisik, sehingga
yang sering di jadikan patokan adalah kualitas fisik. Kualitas kehidupan fisik penduduk setiap negara
berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh lingkungan, letak geografis, dan ras
genetiknya. Negara-negara yang berada disekitar khatulistiwa, kualitas penduduknya
tergolong rendahdan negara-negara tersebut merupakan negara terbelakang di bidang ekonomi
dibandingkan dengan negara-negara yang berada di daerah subtropis. Keadaan ini kemungkinan besar
disebabkan karena daerah-daerah disekitar khatulistiwa tidak mengenal pergantian musimseperti di daerah
sub tropis, sehingga mereka bisa hidup sepanjang tahun tanpa mengalami kesulitan mencari perlindungan
terutama di musim dingin. Hal inilah yang mendidik penduduknya kurang berfikir untuk menghadapi
tantangan alam, dan akhirnya menyebabkan sifat malas.
Dengan keadaan yang demikian, maka penduduk disekitar khatulistiwa hidupnya tetap miskin walaupun
daerah-daerah tersebut kaya akan sumber daya alam. Keadaan ini sangat berbeda dengan keadaan
penduduk di daerah subtropis walaupun daerahnya tidak tersedia sumber daya alam yang banyak, namun
mereka sanggup menguasai teknologi, sehingga hasil penguasaan teknologi tersebut membuat kualitas
kehidupan mereka menjadi lebih baik. Indonesia yang mengedepankan sektor ekonomi yang selama ini
menjadi prioritas pembangunan, ternyata tidak mampu meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Tiga faktor utama penentu HDI (Human Development Indeks) yang dikembangkan UNDP
adalah :
1. Pendidikan
Kualitas penduduk dalam bidang pendidikan sangat penting untuk diketahui, sebab dapat
menggambarkan kemampuan penduduk dalam menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Di bidang pendidikan salah satu masalah yang dihadapi Indonesia adalah tingkat putus
sekolah yang tingi. Walaupun putus sekolah itu sudah terjadi jauh sebelum krisis moneter,
namun semakin menjadi-jadi setelah Indonesia mengalami krisis moneter. Untuk
mengukur tingkat pendidikan penduduk, dapat dilakukan dengan cara memperhatikan data
penduduk yang masih buta huruf, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan tamat
Universitas. Semakin tinggi presentase penduduk yang yang masih berarti kualitas
penduduk di nagara yang bersangkutan dilihat dari aspek pendidikan sangat rendah. Dan secara
umum bahwa tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih relatif rendah bahkan ada
yang masih buta huruf.

4
2. Kesehatan
Selain pendidikan, kesehatan penduduk merupakan faktor penting yang perlu untuk
ditingkatkatkan, sebab jika penduduk terus-terusan sakit, akan berpengaruh terhadap tingkat
produktivitas. Artinya, semakin banyak penduduk yang sakit, maka akan semakin
rendah kualitas penduduk berdasarkan tingkat kesehatan. Kondisi kesehatan dan gizi anak
di Indonesia masih memprihatinkan. Selain cakupan yang masih rendah, program yang
diselenggarakan itu masih masih terfragmentasi sehingga tidak menyentuh kebutuhan tumbuh
kembang anak secara holistik. Rendahnya cakupan dan kualitas penyelenggaraan program
pengembangan anak usia dini mengakibatkan kondisi anak Indonesia masih memprihatinkan yang
ditunjukkan dengan rendahnya derajat kesehatan dan gizi.

3. Ekonomi
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor dalam perubahan perekonomian. Dalam artian
bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki keterampilan
serta berdaya saing tinggi. Dalam kaitannya dengan hal tersebut ada hal yang penting yang
menyangkut kondisi sumber daya manusia Indonesia, yaitu : Pertama adanya ketimpangan antara
jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi
sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67
juta orang, dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open
unemployment).Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah
sekitar 8 juta. Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja ada yang masih relatif rendah.
Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar
63,2%. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan
rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.

2.3 Masalah-Masalah SDM di Indonesia


Masalah-masalah yang timbul dalam sumber daya manusia di indonesia adalah:

1. Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas.


Sumber daya manusia yang berkualitas adalah SDM yang komperhensip dalam
berpikir dan selalu mengantisipasi tuntutan di masa depan, memiliki sikap positif,
berperilaku terpuji, dan berwawasan, serta memiliki kemampuan, keterampilan , dan
keahlian yang sesuai dengan kebutuhan diberbagai bidang serta sektor pembangunan.

5
2. Kurangnya tingkat pendidikan yang tinggi yang disediakan sumber daya manusia.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk
pembangunan.Perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim.Gambaran ini
tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit.Kualitas siswa masih
rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU
Pendidikan kacau.Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita
kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata
alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota
dan kabupaten.

3. Kurangnya keterampilan sumber daya manusia.


Kurangnya keterampilan sumber daya manusia adalah tidak menguasai
Keterampilan yang dibutuhkan oleh para penyedia kesempatan kerja. Sumber daya
manusia yang tidak mempunyai keterampilan tidak akan dapat bersaing untuk
mendapatkan suatu pekerjaan.

4. Kurangnya keahlian sumber daya manusia


Keahlian sumber daya manusia untuk menguasai sesuatu yang dibutuhkan oleh
perusahaan adalah faktor yang sangat penting yang harus dimiliki oleh sumber daya
manusia tersebut.Dengan memiliki keahlian yang khusus maka dia akan dengan mudah
untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahliannya.

5. Keterbatasan penyediaan kesempatan kerja.


Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan
pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja.Namun bisa diartikan juga sebagai
permintaan atas tenaga kerja.

6. Rendahnya tingkat pendapatan per kapita sumber daya manusia.


Pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu
memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang
sejahtera. Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya

6
beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan
harganya.

7. Rendahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki sumber daya masyarakat.


Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan,
dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai kenyataan dalam alam manusia.

8. Kurangnya pengetahuan teknologi baru yang digunakan


Teknologi adalah suatu benda atau objek yang diciptakkan oleh manusia yang
bisa bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Teknologi yang diciptakkan oleh
manusia pada mulanya hanya sebuah alat-alat sederhana namun besar akan manfaatnya.
Dengan inovatif nya manusia membuat teknologi sangat cepat berkembang.

9. Pembangunan perekonomian di setiap daerah tidak merata.


Pembangunan yang kurang merata disebabkan perekonomian yang kurang
lancar disuatu negara pada umumnya dan khususnya daerah satu dengan daerah
lain. Pembangunan memiliki dampak yang sangat penting dalam
menanggulangi pengangguran khususnya pembangunan perekonomian. Apabila
pembangunan perekonomian suatu daerah maju atau lancar, maka lapangan pekerjaan
yang tersedia di suatu daerah akan semakin banyak. Akan tetapi bila kurangnya
lapangan pekerjaan tetap terjadi maka akan menimbulkan pengangguran.

10. Rendahnya produktivitas tenaga kerja.


produktivitas tenaga kerja menunjukkan kemampuan seseorang tenaga kerja
atau pekerja untuk menghasilkan sejumlah output dalam satu satuan waktu
tertentu. Produktivitas tenaga kerja tersebut dapat merupakan ukuran efisiensi
pemanfaatan tenaga kerja.

11. Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.
Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998)
sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar
87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open
unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah
sekitar 8 juta.
7
12. Rendahnya mutu hasil pendidikan.
Penduduk buta huruf usia 10 tahun ke atas masih tinggi yaitu sekitar 18,7 juta
orang (11%) dan usia 10-44 tahun tercatat 5,9 juta orang. Tingginya angka buta huruf
karena masih terus terjadi siswa putus SD di kelas awal (1-3) yaitu 250.000-300.000
per tahun.

13. Tingginya pertumbuhan penduduk.


Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah
tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan
penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk
Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000.

14. Lesunya dunia usaha.


Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat
ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi.

15. Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia.


Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia adalah
terbatasnya kemampuan seseorang karena kurangnya pengetahuan dan berlatih untuk
menguasai keterampilan tertentu.

16. Tingginya tingkat kemiskinan.


Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara,
misalnya Program Inpres Data Tertinggal (IDT), pemberian kredit untuk para petani
dan pengusaha kecil berupa Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Modal Kerja Permanen
(KMKP), Program Kawasan Terpadu (PKT), Program bapak Angkat, Gerakan
Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) dan program wajib belajar.

17. Rendahnya tingkat pendidikan formal.


Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. Pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus negeri
dan pendidikan formal berstatus swasta.

8
18. Rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan untuk memberikan
layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat.

19. Inflasi dan Tingkat Pengangguran yang Terus Meningkat.


Inflasi atau kenaikan tingkat harga secara umum dan terus menerus bagi
sebuah negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, selama tidak melebihi batas
normal, berlangsung singkat dan masih dapat terkendalikan oleh pemerintah.Inflasi ini
dianggap berbahaya karena dapat menyebabkan dampak negatif seperti menurunkan
tingkat kesejahteraan rakyat, memburuknya distribusi pendapatan dan mengganggu
stabilitas ekonomi. Seperti halnya inflasi, pengangguran yang terus meningkat
merupakan masalah bagi pebangunan ekonomi.Pengangguran yang terus meningkat
biasanya berdampak buruk terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan
stabilitas nasional.

20. Masalah Pemerataan Pendapatan.


Masalah lain yang dihadapi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
ekonomi adalah masalah pemerataan pembangunan. Pembangunan ekonomi Indonesia
terkonsentrasi hanya di kota-kota besar terutama di Pulau Jawa dan didominasi oleh
kelompok tertentu.Pada hakikatnya, pembangunan nasional adalah pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya sehingga keberhasilan pembangunan nasional tidak
hanya diukur dengan keberhasilan dibidang ekonomi (secara materi).

2.4 Peran Pemerintah


Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah:
1. Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana
(KB).
2. Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan :
a. Program Transmigrasi
b. Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.
3. Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:
a. Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
b. Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin
9
4. Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:
a. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di
Indonesia.
b. Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
c. Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik
pemerintah.
d. Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja.
e. Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga
pemerintah.
5. Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan :
a. Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang-nya
usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
b. Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih
banyak menyerap tenaga kerja.

2.5 Solusi-Solusi masalah SDM


Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas
pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia
berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia
(2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37
dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama
Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53
negara di dunia.
Oleh karena banyaknya masalah-masalah SDM di indonesia tersebut, maka
terlahirlah solusi sebagai berikut:
1. Pemerintah harus membuat program sekolah gratis 12 tahun.
2. Memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak yang miskin.
3. Pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana fasilitas yang memadai staf
pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat dan memiliki sistem administrasi
dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit.
4. Membuka lowongan pekerjaan agar masayrakat didaerah bisa bekerja dan
mendapatkan pendapatan yang tinggi sehingga dapat menyekolahkan anak-anak
mereka sampai jenjang perguruan tinggi.

10
5. Perusahaan harus secara komprehensif mengatasi masalah tenaga kerja dan
kepemimpinan secara berkala.
6. Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan secara
berkala.
7. Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan dan
keahlian untuk para pegawai baru dan para pemimpin perusahaan.
8. Perusahaan harus melakukan delapan pendekatan yang dapat digunakan untuk
perencanaan, tenaga kerja, rekruitmen, pelatihan, pengembangan karir manajemen
kinerja, merek perusahaan, keahlian pekerja dan sistem meritokasi.
9. Pemerintah dan pihak swasta harus memberikan bantuan pelatihan. Beberapa bantuan
pelatihan yang diberikan itu antara lain meliputi keterampilan kerajinan rotan, tenun
tekstil, makanan, minuman, jamu, peternakan dan pertanian.
10. Pemerintah dan pihak swasta memberikan bantuan modal. Bantuan modal itu
diharapkan bisa menjadi tambahan masyarakat dan sumber daya manusia untuk
menggerakan usahanya atau membuka usaha baru yang dapat banyak menyerap
tenaga kerja.
11. Perusahaan harus memberikan pelatihan keterampilan teknologi terbaru secara
berkala kepada seluruh tenaga kerja yang bekerja diperusahaan tersebut.
12. Perusahaan memeberikan beasiswa pendidikan kepada seluruh karyawan
diperusahaan tersebut untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.
13. Perusahaan memberikan dana kesejahteraan kepada seluruh karyawannya supaya
kesejahteraan karyawannya terjamin.
14. Pemerintah dan perusahaan harus menyediakan sarana dan prasarana untuk melatih
keterampilan para karyawannya. Seperti menyediakan komputer dan alat-alat
teknologi lainnya.
15. Perlunya rumah-rumah singgah untuk anak jalanan guna menjadi tempat belajar.
Pemerintah harus lebih memperhatikan anak-anak jalanan.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sumber daya manusia adalah semua potensi yang berhubungan dengan data kependudukan
yang dimiliki oleh suatu daerah atau negara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Kualitas sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting dalam setiap gerak
pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang dapat mempercepat
pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak diikuti dengan kualitas yang
memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan. Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk
baik secara perorangan maupun kelompok berdasarkan tingkat kemajuan yang telah dicapai.
Tiga faktor utama penentu HDI ( Human Development Indeks ) yang dikembangkan UNDP adalah :
1) Pendidikan 2) Kesehatan 3) Ekonomi.

3.2 Saran
Kualitas atau kemampuan Sumber Daya Manusia Indonesia masih perlu perhatian yang
cukup serius dari pemerintah. Karena SDM merupakan faktor yang paling penting
untuk kemajuan suatu Bangsa atau Negara.

12
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Risna. Masalah Sumber Daya Manusia Di Indonesia. 2015.


http://risnaelhand.blogspot.co.id/. 3 Desember 2016.

Kesiapan SDM Indonesia Menghadapi MEA. 2015.


http://novivpt.blogspot.co.id/2015/04/kesiapan-sdm-indonesia-menghadapi-mea.html. 3
Desember 2016.

Raha, Septian. Makalah Sumber Daya Manusia. 2012


https://www.academia.edu/6194409/MAKALAH_SUMBER_DAYA_MANUSIA. 3
Desember 2016.

13

Anda mungkin juga menyukai