PENDAHULUAN
Sumber Daya Manusia (SDM) juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam
Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumber daya manusia Indonesia dan sekaligus
merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi generasi penerus dalam pembangun
bangsa. Dalam upaya mewujudkan bangsa dan masyarakat Indonesia yang maju, mandiri
penelitian dan keilmuan dapat menghasilkan berbagai pemikiran dan konsepsi untuk
memajukan harkat dan martabat manusia serta budaya bangsa melalui kegiatan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan karya seni yang bermutu sesuai dengan
kebutuhan pembangunan.
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi syarat mutlak untuk melaksanakan
investasi manusia jangka panjang, karena setiap orang menempuh jalur pendidikan tidak
secara otaomatis menjadikan dirinya berkualitas. Masih diperlukan proses dalam dunia
Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai Kemampuan Sumber Daya Manusia di
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu Bagaimana Kemampuan Sumber Daya
1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk memberikan informasi mengenai
kondisi Sumber Daya Manusia Indonesia saat ini kepada para pembaca.
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari makalah ini yaitu agar para pembaca dapat mengetahui kondisi Sumber
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara sederhana (secara objektif) sumber daya diartikan sebagai alat untuk mencapai
tujuan, atau kemampuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangakan secara subjektif , sumber daya dapat
diartikan segala sesuatu baik berupa benda maupun bukan benda yang dibutuhkan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara sederhana sumber daya manusia dapat diartikan sebagai seluruh
penduduk yang berada di suatu wilayah atau tempat dengan ciri-ciri demografis dan sosial
ekonomis. Sumber daya manusia adalah semua potensi yang berhubungan dengan data kependudukan
yang dimiliki oleh suatu daerah atau negara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu bangsa atau negara. Sumber daya
manusia harus memadai, baik dilihat dari segi kuantitas maupun kualitas. Segi kuantitas bersangkut paut
dengan jumlah, kepadatan, dan mobilitas penduduk. Sedangkan kualitas terutama terutama dilihat dari
beberapa aspek, seperti tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan kualitas tenaga kerja yang
tersedia.
Kualitas sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting dalam setiap gerak
pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang dapat mempercepat
pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak diikuti dengan kualitas yang memadai,
hanyalah akan menjadi beban pembangunan. Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk baik secara
perorangan maupun kelompok berdasarkan tingkat kemajuan yang telah dicapai. Agar menjadi
sumber daya manusia yang tangguh penduduk harus mempunyai kualitas yang memadai
sehinga dapat menjadi modal pembangunan yang efektif. Tanpa adanya peningkatan koalitas,
jumlah penduduk yang besar akan menimbulkan berbagai masalah dan menjadi beban
pembangunan. Analisis mengenai kualitas sumber daya manusia sering dibedakan menjadi
kualitas fisik dan kualitas non fisik. Indikator yang dapat menggambarkan kualitas fisik penduduk
3
meliputi tingkat pendidikan, derajat kesehatan, dan indeks mutu hidup. Kualitas non fisik
meliputi kualitas spiritual keagamaan, kekaryan, etos kerja, kualitas kepribadian
bermasyarakat, dan kualitas hubungan selaras dengan lingkungannya.
Sampai saat ini, baik kualitas fisik maupun non fisik sumbar daya manusioa Indonesia masih
belum sesuai dengan yang diharapkan. Karena adanya kesulitan pengukuran kualitas non fisik, sehingga
yang sering di jadikan patokan adalah kualitas fisik. Kualitas kehidupan fisik penduduk setiap negara
berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh lingkungan, letak geografis, dan ras
genetiknya. Negara-negara yang berada disekitar khatulistiwa, kualitas penduduknya
tergolong rendahdan negara-negara tersebut merupakan negara terbelakang di bidang ekonomi
dibandingkan dengan negara-negara yang berada di daerah subtropis. Keadaan ini kemungkinan besar
disebabkan karena daerah-daerah disekitar khatulistiwa tidak mengenal pergantian musimseperti di daerah
sub tropis, sehingga mereka bisa hidup sepanjang tahun tanpa mengalami kesulitan mencari perlindungan
terutama di musim dingin. Hal inilah yang mendidik penduduknya kurang berfikir untuk menghadapi
tantangan alam, dan akhirnya menyebabkan sifat malas.
Dengan keadaan yang demikian, maka penduduk disekitar khatulistiwa hidupnya tetap miskin walaupun
daerah-daerah tersebut kaya akan sumber daya alam. Keadaan ini sangat berbeda dengan keadaan
penduduk di daerah subtropis walaupun daerahnya tidak tersedia sumber daya alam yang banyak, namun
mereka sanggup menguasai teknologi, sehingga hasil penguasaan teknologi tersebut membuat kualitas
kehidupan mereka menjadi lebih baik. Indonesia yang mengedepankan sektor ekonomi yang selama ini
menjadi prioritas pembangunan, ternyata tidak mampu meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Tiga faktor utama penentu HDI (Human Development Indeks) yang dikembangkan UNDP
adalah :
1. Pendidikan
Kualitas penduduk dalam bidang pendidikan sangat penting untuk diketahui, sebab dapat
menggambarkan kemampuan penduduk dalam menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Di bidang pendidikan salah satu masalah yang dihadapi Indonesia adalah tingkat putus
sekolah yang tingi. Walaupun putus sekolah itu sudah terjadi jauh sebelum krisis moneter,
namun semakin menjadi-jadi setelah Indonesia mengalami krisis moneter. Untuk
mengukur tingkat pendidikan penduduk, dapat dilakukan dengan cara memperhatikan data
penduduk yang masih buta huruf, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan tamat
Universitas. Semakin tinggi presentase penduduk yang yang masih berarti kualitas
penduduk di nagara yang bersangkutan dilihat dari aspek pendidikan sangat rendah. Dan secara
umum bahwa tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih relatif rendah bahkan ada
yang masih buta huruf.
4
2. Kesehatan
Selain pendidikan, kesehatan penduduk merupakan faktor penting yang perlu untuk
ditingkatkatkan, sebab jika penduduk terus-terusan sakit, akan berpengaruh terhadap tingkat
produktivitas. Artinya, semakin banyak penduduk yang sakit, maka akan semakin
rendah kualitas penduduk berdasarkan tingkat kesehatan. Kondisi kesehatan dan gizi anak
di Indonesia masih memprihatinkan. Selain cakupan yang masih rendah, program yang
diselenggarakan itu masih masih terfragmentasi sehingga tidak menyentuh kebutuhan tumbuh
kembang anak secara holistik. Rendahnya cakupan dan kualitas penyelenggaraan program
pengembangan anak usia dini mengakibatkan kondisi anak Indonesia masih memprihatinkan yang
ditunjukkan dengan rendahnya derajat kesehatan dan gizi.
3. Ekonomi
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor dalam perubahan perekonomian. Dalam artian
bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki keterampilan
serta berdaya saing tinggi. Dalam kaitannya dengan hal tersebut ada hal yang penting yang
menyangkut kondisi sumber daya manusia Indonesia, yaitu : Pertama adanya ketimpangan antara
jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi
sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67
juta orang, dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open
unemployment).Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah
sekitar 8 juta. Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja ada yang masih relatif rendah.
Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar
63,2%. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan
rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.
5
2. Kurangnya tingkat pendidikan yang tinggi yang disediakan sumber daya manusia.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk
pembangunan.Perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim.Gambaran ini
tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit.Kualitas siswa masih
rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU
Pendidikan kacau.Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita
kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata
alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota
dan kabupaten.
6
beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan
harganya.
11. Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.
Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998)
sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar
87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open
unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah
sekitar 8 juta.
7
12. Rendahnya mutu hasil pendidikan.
Penduduk buta huruf usia 10 tahun ke atas masih tinggi yaitu sekitar 18,7 juta
orang (11%) dan usia 10-44 tahun tercatat 5,9 juta orang. Tingginya angka buta huruf
karena masih terus terjadi siswa putus SD di kelas awal (1-3) yaitu 250.000-300.000
per tahun.
8
18. Rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan untuk memberikan
layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat.
10
5. Perusahaan harus secara komprehensif mengatasi masalah tenaga kerja dan
kepemimpinan secara berkala.
6. Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan secara
berkala.
7. Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan dan
keahlian untuk para pegawai baru dan para pemimpin perusahaan.
8. Perusahaan harus melakukan delapan pendekatan yang dapat digunakan untuk
perencanaan, tenaga kerja, rekruitmen, pelatihan, pengembangan karir manajemen
kinerja, merek perusahaan, keahlian pekerja dan sistem meritokasi.
9. Pemerintah dan pihak swasta harus memberikan bantuan pelatihan. Beberapa bantuan
pelatihan yang diberikan itu antara lain meliputi keterampilan kerajinan rotan, tenun
tekstil, makanan, minuman, jamu, peternakan dan pertanian.
10. Pemerintah dan pihak swasta memberikan bantuan modal. Bantuan modal itu
diharapkan bisa menjadi tambahan masyarakat dan sumber daya manusia untuk
menggerakan usahanya atau membuka usaha baru yang dapat banyak menyerap
tenaga kerja.
11. Perusahaan harus memberikan pelatihan keterampilan teknologi terbaru secara
berkala kepada seluruh tenaga kerja yang bekerja diperusahaan tersebut.
12. Perusahaan memeberikan beasiswa pendidikan kepada seluruh karyawan
diperusahaan tersebut untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.
13. Perusahaan memberikan dana kesejahteraan kepada seluruh karyawannya supaya
kesejahteraan karyawannya terjamin.
14. Pemerintah dan perusahaan harus menyediakan sarana dan prasarana untuk melatih
keterampilan para karyawannya. Seperti menyediakan komputer dan alat-alat
teknologi lainnya.
15. Perlunya rumah-rumah singgah untuk anak jalanan guna menjadi tempat belajar.
Pemerintah harus lebih memperhatikan anak-anak jalanan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber daya manusia adalah semua potensi yang berhubungan dengan data kependudukan
yang dimiliki oleh suatu daerah atau negara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Kualitas sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting dalam setiap gerak
pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang dapat mempercepat
pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak diikuti dengan kualitas yang
memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan. Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk
baik secara perorangan maupun kelompok berdasarkan tingkat kemajuan yang telah dicapai.
Tiga faktor utama penentu HDI ( Human Development Indeks ) yang dikembangkan UNDP adalah :
1) Pendidikan 2) Kesehatan 3) Ekonomi.
3.2 Saran
Kualitas atau kemampuan Sumber Daya Manusia Indonesia masih perlu perhatian yang
cukup serius dari pemerintah. Karena SDM merupakan faktor yang paling penting
untuk kemajuan suatu Bangsa atau Negara.
12
DAFTAR PUSTAKA
13