Anda di halaman 1dari 16

PERANAN MANUSIA DAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN

Makalah ini diajukan sebagai tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan

Dosen pengampu: Nurhayati, M.Pd

Oleh:

Suci

NIM: 1 2.211.200.129

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM ABDULLAH SAID

BATAM

TA 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang memberikan
kepada kita rahmat dan karunianya agar kita tetap istiqomah menjalankan
perintahnya. Dengan adanya Makalah ini yang berjudul “PERANAN MANUSIA
DAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN” untuk memudahkan dan
menambahkan wawasan dalam berbagai bidang kususnya dalam bidang
“PENGANTAR PENDIDIKAN”
Dalam penyusunan Makalah ini masih banyak kekurangan yang dapat
ditemui dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran dari teman-
teman maupun dosen pembimbing sangatlah diharapkan. Supaya dalam
penyusunan dan membuat makalah yang akan datang menjadi lebih baik dari saat
ini. Akhir kata, semoga dengan adanya makalah ini kita bisa jadikan sebagai
pedoman dan referensi baru dan lebih bermanfaat untuk kita semua, dan dapat
mengikat hubungan silaturahmi antara kita semua.

Batam, 25 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Pengertian Peranan Manusia dan Pendidikaan dalam Pembangunan
2
2.2 Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan 6
2.3 Perubahan masyarakat 8
2.4 Peranan Pendidikan dalam Pembangunan 8
2.5 Peranan Manusia Dalam Pembangunan 10
2.6 Pembangunan Sebagai Tindakan Terencana 10
BAB III PENUTUP 12
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
3.3 Dalil 12
DAFTAR PUSTAKA 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan dan mencakup
seluruh aspek kehidupan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
dalam proses pembangunan, pendidikan memegang peranan yang sangat penting
dan strategis demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu
bersaing di era globalisasi sehingga diharapkan berdampak positif terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Pendidikan dan pembangunan merupakan dua hal yang saling terkait dan
saling menentukan. Tidak ada proses pembangunan tanpa pendidikan, dan tidak
ada pendidikan yang berhasil tanpa di dukung oleh keberhasilan pembangunan.
Dengan demikian pendidikan dan pembangunan sama seperti dua sisi mata uang.
Pada intinya, pembangunan bermuara pada pembangunan sumber daya manusia.
Manusia sebagai titik tumpu pembangunan karena menjadi subjek sekaligus objek
pembangunan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja sumber daya manusia dalam pembangunan?
2. Apa saja perubahan masyarakat?
3. Apa saja peranan pendidikan dalam pembangunan?
4. Apa saja peranan manusia dalam pembangunan?
5. Apa saja Pembangunan sebagai tindakan yang terencana?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui sumber daya manusia
2. Mengetahui perubahan masyarakat
3. Mengetahui peranan pendidikan dalam pembangunan
4. Mengetahui peranan manusia dalam pembangunan
5. Mengetahui pembangunan sebagai tindakan yang terencana

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERANAN MANUSIA DAN PENDIDIKAN DALAM


PEMBANGUNAN
Pendidikan merupakan sektor strategis didalam pembangunan suatu
bangsa dan negara secara keseluruhan. kualitas suatu bangsa ditentukan oleh
kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM yang berkualitas hanya bisa
dihasilkan melalui pendidikan yang berkualitas pula.SDM yang berkualitas ini
dibutuhkan untuk membangun semua sektor pembangunan. Semakin disadari
bahwa pembangunan pendidikan mempunyai peran strategis didalam menunjang
semua sektor pembangunan.1
Pendidikan memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan
pembangunan bangsa, baik pendidikan formal maupun non formal. Peran
pendidikan tidak sebatas memberikan pengetahuan dan keahlian pada tiap
individu untuk dapat bekerja sebagai agen perubahan ekonomi yang baik bagi
masyarakat. Pendidikan juga menanamkan tata nilai yang serba luhur atau akhlak
mulia, norma-norma, cita-cita, tingkah laku, dan aspirasi, selalu berkaitan baik
secara langsung maupun tidak langsung dengan kepentingan pembangunan
bangsa, khususnya pembangunan SDM.2
pembangunan menurut Sulistiani et al. (2017) adalah adanya kemajuan
dan pertumbuhan. Pembangunan merupakan segala upaya-upaya yang dilakukan
secara sadar dan terencana yang menghasilkan perubahan, sedangkan
perkembangan merupakan proses yang terjadi secara alami yang merupakan hasil
dari terjadinya pembangunan.3
Pendidikan dan pembangunan merupakan dua hal yang saling terkait dan
saling menentukan. Tidak ada proses pembangunan tanpa pendidikan, dan tidak
ada pendidikan yang berhasil tanpa di dukung oleh keberhasilan pembangunan.
Dengan demikian pendidikan dan pembangunan sama seperti dua sisi mata uang.

1
Kuneifi Elfachmi, Amin. 2016. Pengantar Pendidikan. Pamulang: Penerbit Erlangga. Hal,101
2
Ervika Dewi Wahyuni, dkk. Pengembangan Buku Ajar Pengantar Pendidikan Dengan Muatan
Nilai Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 4 No. 2, (Maret 2022),Hal,101
3
Astuti, dkk. Tinjauan Sejarah atas Peran Organisasi Kemasyarakatan Islam pada Pembangunan
Indonesia. Jurnal Iman dan Spiritualitas, Volume 2, Nomor 1: –. 10.(February2022),Hal,122-123

2
Pada intinya, pembangunan bermuara pada pembangunan sumber daya manusia.
Manusia sebagai titik tumpu pembangunan karena menjadi subjek sekaligus objek
pembangunan.4
2.2 SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN
Sumber daya manusia merupakan aspek yang mendasar bagi
pembangunan sebuah negara, adanya proses pengembangan sumber daya manusia
menjadi strategi untuk menopang berbagai sektor kehidupan manusia, juga
sebagai langkah untuk kemandirian sebuah negara. eksistensi suatu masyarakat
akan bisa tetap bertahan di tengah perubahan zaman, manakala mereka memiliki
kualitas pada dirinya yang didukung dengan kreativitas, inovasi, kompetensi dan
kepribadian yang mendukung. Sebaliknya, mereka akan ‘tergilas’ oleh dinamika
zaman, manakala tiada kualitas, kompetensi, inovasi, kreativitas dan kepribadian
yang cakapa di dalam diri mereka.1 Salah satu jalan untuk menggali kreativitas,
melahirkan inovasi, mengembangkan kompetensi, meningkatkan kualitas dan
membentuk kepribadian yang unggul adalah melalui ‘jalur’ pendidikan, dalam hal
ini ialah pendidikan Islam. Mengingat, pendidikan Islam merupakan tempat di
mana segala macam potensi yang ada di dalam diri manusia (peserta didik) diolah,
dikembangkan dan dilahirkan, sehingga menjadi generasi (lulusan) yang unggul
secara intelektual, moral, sosial dan spiritual.5
Sumber daya manusia dan kompetensi yang dimiliki masyarakat masih
kurang baik dari segi pendidikan maupun pengalaman. Mayoritas pendidikan
terakhir dari data yang diperoleh di kantor Desa adalah Sekolah Dasar.
masyarakat menjadi hal yang penting untuk peningkatan potensi dan kemampuan
masyarakat. Oleh karena itu pemberian bantuan program dalam bidang pertanian,
perikanan, peternakan, kerajinan dan pengolahan pupuk kompos di pabrik kompos
yang sudah dibangun, harus dibekali pelatihan dan sosialisasi agar program
pemberdayaan dapat dilaksanakan dapat berjalan secara berkelanjutan dan
memberikan manfaat terhadap kesejahteraan masyarakat.6
4
Perawati Bte Abustang, dkk. pengantar pendidikan. Makassar: Penerbit Rizky Artha Mulia. Hal,
122-124
5
Muhamad Basyrul Muvid, dkk. Pendidikan Islam dan Indeks Pembangunan Manusia. Jurnal
Pendidikan Islam, Volume : 20 Nomor : 1 (2022),Hal,32-33
6
Imelda Veronica Gea, dkk. Peranan corporate social responsibility (CSR) terhadap tingkat
pembangunan desa. Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Manajemen, Volume. 18 Issue 3
(2022),Hal,557

3
Pertahanan negara merupakan segala usaha untuk mempertahankan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari
ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Kemampuan suatu
negara dalam membangun kekuatan pertahanannya harus selalu dikaitkan dengan
kemampuan sumber daya nasional yang dimilikinya, agar menjadi suatu kekuatan
yang efektif (Sebastian, 2015). Salah satu sumber daya nasional yang memainkan
peran penting dalam pertahanan nasional adalah Sumber Daya Manusia. Potensi
SDM Indonesia yang begitu melimpah tentunya menjadi keunggulan bila mampu
dikordinasikan menjadi sistem pertahanan. Permasalahan pertahanan negara yang
semakin bervariatif dalam perkembangan spectrum ancaman, tentunya
membutuhan Sumber Daya Manusia yang handal untuk pelaksanaan ataupun
pembuatan kebijakan pertahanan negara. Negara Indonesia tidak dapat lagi
mengedepankan kekuatan bersenjata dalam menjaga kedaulatannya. Oleh karena
itu, diperlukan penguasaan teknologi dan kapabilitas Sumber Daya Manusia
dalam mengeloal apertahanan negara7
1. Konsepsi manusia seutuhnya
Dalam era pembangunan, diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas secara utuh. Konsepsi manusia seutuhnya menurut Noor Syam dalam
buku Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan (1980) mencakup pengertian: (1)
keutuhan potensi manusia sebagai subjek yang berkembang; dan (2) keutuhan
wawasan (orientasi) manusia sebagai subjek yang sadar nilai (yang menghayati
dan yakin akan cita-cita dan tujuan hidupnya).
Potensi-potensi manusia sebagai subjek yang berkembang meliputi:
1. Potensi Jasmaniah, yaitu fisik, badan, dan pacaindra yang sehat (normal)
2. Potensi Pikir, yaitu akal, rasio, dan inteligensi.
3. Potensi Rasa, yaitu perasaan dan emosi, baik perasaan etis moral maupun
perasaan estetis.
4. Potensi Karsa, yaitu kehendak, kemauan, keinginan, hasrat atau
kecenderungan-kecenderungan nafsu, termasuk prakarsa.
5. Potensi Cipta, yaitu daya cipta kreativitas, fantasi, dan imajinasi.

7
Deny Aprianto Putro, Peran Sumber Daya Manusia dalam Industri Pertahanan Nasional guna
Keamanan Negara. : Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Adminsitrasi dan Pelayanan
Publik, Volume IX Nomor 2 (2022),Hal,345-346

4
6. Potensi Karya, yaitu kemampuan untuk menghasilkan, kerja, dan amal
sebagai tindak lanjut dari kelima poin sebelumnya, atau tindakan dan
lakon manusia.
7. Potensi Budi Nurani, yaitu kesadaran budi, hati nurani, kata hati,
conscienci, geweten atau gewessen yang bersifat super rasioanal.8
2. Keutuhan wawasan (orientasi) manusia sebagai subjek yang sadar nilai
Tingkah laku manusia, terutama yang dewasa dan berpendidikan,
dipengaruhi oleh wawasan atau orientasi terhadap nilai-nilai yang ada didalam
kehidupan dan telah diakui kebenarannya. wawasan tersebut meliputi:
1. Wawasan dunia akhirat merupakan cara pandang manusia tentang
kehidupan di dunia yang pasti akan berakhir dengan kematian, selanjutnya
akan diteruskan di dalam kehidupan akhirat. sesuai dengan pandangan ini,
manusia berusaha untuk memperoleh kehidupan yang baik di dunia. untuk
itu, manusia berusaha untuk berbuat baik dan meninggalkan dosa.
2. Wawasan individualitas dan sosial yang seimbang artinya, tingkah laku
manusia yang didasarkan atas keseimbangan antara kepentingan pribadi
dan kepentingan masyarakat.
3. Wawasan jasmaniah dan rohaniah, yaitu kesadaran dan pribadi akan
adanya kebutuhan jasmaniah seperti kesehatan, makanan bergizi, olahraga,
rekreasi, dan sebagainya. Selain itu, wawasan ini juga mencakup
keasadaran akan kebutuhan rohani, nilai-nilai budaya, ilmu pengetahuan,
kesenian, dan nilai agama.
4. Wawasan masa lampau dan masa depan, yaitu cara pandang manusia
untuk memperoleh kebahagian atau kesejahteraan dimasa datang dengan
bercermin dari pengalaman masa lampau.
3. Kualitas manusia
Kualitas fisik dan nonfisik
Emil Salim (1991) mengelompokkan kualitas manusia kedalam dua bagian,
yaitu kualitas fisik dan nonfisik. kedua kualitas manusia itu harus saling
melengkapi secara seimbang.

8
Kuneifi Elfachmi, Amin. 2016. Pengantar Pendidikan. Pamulang: Penerbit Erlangga. Hal,102-103

5
Kualitas fisik menyangkut sifat lahiriah atau badaniah seperti ukuran dan dan
bentuk tubuh, daya atau tenaga fisik, kesegaran, dan kesehatan jasmani.
Kualitas nonfisik meliputi:
a. Kualitas pribadi yang melekat pada diri
b. Kualitas hubungan dengan yang lain seperti hubungan dengan tuhan,
alam lingkungan, masyarakat, dan sesama manusia
c. Kualitas kekaryaan yang tercermin didalam produktivitas, disiplin kerja,
keswadayaan, keswakaryaan, dan wawasan masa depan
4. Beberapa segi kualitas manusia yang perlu ditingkatkan sebagai sumber
daya pembangunan
Dalam rangka meningkatkan kualitas manusia sebagai sumber daya
pembangunan, Emil Salim mengemukakan perlunya penekanan terhadap beberapa
segi kualitas manusia yang meliputi kualitas spiritual; kualitas kemasyarakatan
dan kualitas berbangsa; dan kualitas kekaryaan.
1. Kualitas spiritual merupakan kualitas yang menyangkut hubungan
manusia dengan tuhan. dalam hubungan ini, perlu ditumbuhkan kesadaran
untuk mengembangkan segi-segi kehidupan spiritual yang benar dan
menghindari subjektivisme intuisi yang tidak terkontrol oleh dimensi
sosial yang menjurus pada kultur. segi-segi kehidupan spiritual seperti
iman, takwa, dan moralitas perlu ditingkatkan. Kemudian, kepada Tuhan
Yang Maha Esa, manusia sebagai individu yang bebas akan memiliki
kesempatan untuk mengembangkan dirinya didalam pembentukan
kepribadian. untuk mengembangkan kepribadian manusia, diperlukan tata
cara peribadatan untuk mencapai kualitas spiritual umum, yaitu takwa.
2. Kualitas kemasyarakatan dan kualitas berbangsa masyarakat Indonesia
bersifat majemuk sehingga diperlukan keterikatan lintas kelompok
sebagaimana tercermin didalam kualitas bermasyarakat dan berbangsa.
indikasi dari kualitas ini adalah kesetiakawanan sosial, tanggung jawab,
dan disiplin sosial. kesetiakawanan sosial akan tumbuh subur bila
diimbangi dengan pertumbuhan keadilan sosial, dimana semua
diperlakukan secara adil dan mempunyai kesempatan yang sama.
Tanggung jawab dan disiplin sosial tercermin pada kesadaran golongan.

6
komitmen ini harus tumbuh atas dasar pemahaman dan bukan paksaan dari
luar.
3. Kualitas kekaryaan kualitas ini dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor
pribadi (kecerdasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman sikap
kerja), faktor lingkungan dalam organisasi (situasi kerja, kepemimpinan),
dan faktor lingkungan luar organisasi (nilai-nilai sosial, keadaan ekonomi,
dan lain-lain).
5. Berbagai komponen dari pribadi yang mandiri
Adapun pribadi mandiri memiliki komponen-komponen sebagai berikut:
1. Bebas yakni tumbuhnya tindakan atas kehendak sendiri dan bukan karena
orang lain, bahkan tidak bergantung pada orang lain.
2. Progresif dan ulet hal ini tampak pada usaha mengejar prestasi dengan
penuh ketekunan, serta upaya untuk merencanakan dan mewujudkan
harapan-harapannya.
3. Berenisiatif, yakni mampu berpikir dan bertindak secara orisinal, kreatif,
dan penuh inisiatif.
4. Pengendalian diri dalam (internal locus of control), yaitu adanya
kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi, mampu
mengendalikan tindakan serta kemampuannya, dan memengaruhi
lingkungan atas usahanya sendiri.
5. Kemantapan diri (self esteem, self confidence) mencakup aspek percaya
diri dan memperoleh kepuasan atas usahanya sendiri.
Menurut GBHN 1993-1998, kualitas manusia Indonesia adalah manusia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,
berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta
sehat jasmani dan rohani. kualitas manusia Indonesia juga meliputi manusia yang
mempunyai jiwa patriotik dan rasa cinta tanah air, mempunyai semangat
kebangsaan dan kesetiakawanan sosial serta memiliki kesadaran pada sejarah
bangsa dan sikap menghargai para pahlawan dan berorientasi kepada masa depan
(GBHN, 1993).9

9
kuneifi Elfachmi, Amin. 2016. Pengantar Pendidikan. Pamulang: Penerbit Erlangga. Hal,103-106

7
2.3 PERUBAHAN MASYARAKAT
Pada suatu akhir pekan, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, seorang
anak laki-laki, dan seorang anak perempuan yang sedang beranjak remaja sedang
menikmati libur akhir pekan mereka. mereka berempat duduk bersama, makan
bersama di restoran, dan jalan-jalan bersama ditempat hiburan. akan tetapi, tidak
ada perbincangan yang terjadi diantara mereka. masing-masing sibuk memainkan
ponsel pintarnya. mereka beraktivitas bersama, tetapi tidak ada komunikasi
diantara mereka, seakan-akan mereka hanya sendiri dan masing-masing
tenggelam didalam pikirannya sendiri.
Contoh diatas adalah bagian dari perubahan perilaku sosial masyarakat
yang sedang melanda keluarga-keluarga Indonesia saat ini. dampaknya adalah
anak tidak lagi menjadikan orang tua sebagai sesuatu yang luar biasa atau dapat
dikatakan, orang tua tidak lagi menjadi idola di rumahnya. Hal ini disebabkan
oleh rendahnya pola komunikasi antar anggota keluarga. Padahal, pada sisi lain,
salah satu tujuan akhir dari sebuah proses pendidikan di rumah dan di sekolah
dalam terciptanya rasa saling menghormati dan dinastika yang positif antar
anggota keluarga.10

2.4 PERANAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN


Pembahasan terkait modal manusia tidak bisa lepas dari pengaruh keluarga
sebagai miniatur pembentuk masyarakat. Orang tua memiliki pengaruh besar
dalam pendidikan, stabilitas perkawinan, dan banyak dimensi lain dari kehidupan
anak-anak mereka (Becker, 1993). Anak-anak lebih mudah menerima
pembelajaran ketika mereka telah siap. Perbedaan kecil yang terjadi di antara
anak-anak dalam hal persiapan yang diberikan oleh keluarga mereka, sering kali
akan menjadi perbedaan besar ketika mereka telah tumbuh remaja (Becker, 1993).
Kekerasan seperti pukulan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak akan
membekas dan menyebabkan efek kerusakan yang berkepanjangan. Di sisi lain,
orang tua yang tegas namun bersimpati kepada anak akan membantu dan
memotivasi anak-anak mereka untuk menjadi angkatan kerja yang baik. Oleh

10
kuneifi Elfachmi, Amin. 2016. Pengantar Pendidikan. Pamulang: Penerbit Erlangga. Hal,106-109

8
karena itu, pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dapat diupayakan
sejak dini melalui pendidikan yang baik di dalam keluarga.
Orang tua yang peduli dan mengupayakan pendidikan yang baik serta
efektif bagi putra putrinya, berpeluang besar untuk dapat menciptakan generasi
muda mudi yang terpelajar. Kaum terpelajar ini cenderung akan menaruh
perhatian lebih untuk berinvestasi pada aspek-aspek kehidupan yang dapat
menunjang kesehatan dan kesejahteraannya. Oleh karena itu tidak salah jika
dikatakan bahwa pendidikan adalah upaya untuk meningkatkan taraf kehidupan. 11
1. Mengembangkan Teknologi Baru
Hasil pendidikan adalah orang terdidik yang mempunyai kemampuan
melaksanakan penelitian dan pengembangan yang dapat menghasilkan teknologi
baru. Lembaga – lembaga penelitian dan pengembangan seperti Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia, Badan-badan Penelitian dan Pengembangan di setiap
departemen, dan sebagainya, orang-orang terdidik hasil pendidikan bekerja, dan
menghasilkan berbagai teknologi baru.
2. Menjadi Tenaga Produktif dalam Bidang Konstruksi
Orang-orang terdidik hasil pendidikan, juga masuk dan aktif bekerja di
bidang konstruksi yang menghasilkan rancang bangun berbagai macam pabrik
dan perusahaan. Pabrik-pabrik ini yang akan menghasilkan berbagai barang
kebutuhan hidup dan jasa.
3. Menjadi Tenaga Produktif yang Menghasilkan Barang dan Jasa
Orang-orang terdidik hasil pendidikan menjadi pula masukan dalam
pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan, sebagai tenaga kerja produktif yang
memproses produksi barang-barang kebutuhan hidup dan jasa. dengan demikian,
adalah penghasil barang dan jasa yang diperlukan masyarakat.
4. Pelaku Generasi dan Penciptaan
Budaya Orang-orang terdidik hasil pendidikan tidak hanya merevisi
kebudayaan masa lampau, tetapi juga sekaligus individu-individu atau kelompok
individu yang melakukan perbaikan dan penciptaan unsur-unsur budaya baru
berdasarkan budaya lama yang telah dimilikinya. Mereka inilah yang memelihara
dan memperbaiki nilai-nilai budaya dalam masyarakat.
11
Choiru Umatin, dkk. 2021. Pengantar Pendidikan. Kediri: CV. Pustaka Learning Center. Hal,
35-39

9
5. Konsumen Barang dan Jasa
Orang-orang terdidik hasil pendidikan merupakan generasi baru yang
mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik dan
perusahaan-perusahaan. Sebagai konsumen, mereka merupakan konsumen yang
lebih banyak jenis kebutuhannya serta lebih kritis dalam menggunakan barang-
barang keperluan hidup dan jasa, apabila dibandingkan dengan orang-orang yang
tidak/kurang terdidik.12
2.4 PERANAN MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN
Manusia sebagai subjek pembangunan berperan aktif dalam pembangunan.
peran yang diemban manusia dalam pembagunan antara lain peran sebagai
perencana, pelaksana, dan sekaligus sebagai pengawas. selanjutnya, uraian berikut
ini akan dibatasi pada peran manusia dalam perencana pendidikan dan
pengawasan pembangunan pendidikan. perencanaan pendidikan adalah suatu
usaha melihat masa depan dalam hal menentukan kebijakan prioritas dan biaya
pendidikan yang mempertimbangkan kenyataan kegiatan yang ada didalam
bidang ekonomi, sosial, dan politik untuk mengembangkan potensi sistem
pendidikan nasional, memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani
oleh sistem tersebut (Beeby, 1984)13

2.5 PEMBANGUNAN SEBAGAI TINDAKAN TERENCANA


Pendidikan memberikan perhatian terhadap konsumsi intelektualitas. Pada
ranah pendidikan formal, individu peserta didik diibaratkan sebagai bibit pohon,
agar pohon dapat tumbuh dengan baik, memiliki daun yang lebat sebagai
perindang, pohon disiram dan diberikan pupuk secara teratur. Pendidikan
mendukung rencana capaian jangka panjang. 14

Langkah kebijakan yang perlu dilakukan untuk mendukung arah


pembangunan pendidikan, yaitu a) memperluas akses dan memberikan

12
Perawati Bte Abustang, dkk. pengantar pendidikan. Makassar: Penerbit Rizky Artha Mulia.
Hal,142-143
13
kuneifi Elfachmi, Amin. 2016. Pengantar Pendidikan. Pamulang: Penerbit Erlangga. Hal,112

14
Amirudin, Dani Nur Saputra, Kadek Ayu Ariningsih, Maria Patrisia Wau, Rafiqa Noviyani,
Ermelinda Yosefa Awe,Luluk Firdausiyah. 2021. Book Chapther Pengantar Pendidikan.
Banyumas: Penerbit CV. Pena Persada. Hal,57

10
kesempatan merata bagi anak usia sekolah agar mendapatkan pendidikan dengan
baik secara luas, b) layanan pendidikan harus diberikan solusi dan alternatif untuk
anak usia sekolah yang mengalami trauma akibat konflik atau kerusuhan serta
korban bencana alam, c) melakukan usaha dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan, seperti pengembangan kurikulum atau competency based, pemenuhan
sarana dan prasarana pendidikan, meningkatkan kompetensi guru/pengajar serta
kesejahteraan mereka, d) terselenggaranya pembangunan pendidikan
yangmemadai bagi seluruh lapisan masyarakat, e) melakukan usaha yaitu
memperluas pendidikan bagi masyarakat melalui jalur pendidikan luar sekolah
yaitu dengan memperluas penuntasan buta aksara, pembekalan kewirausahaan dan
memberikan beasiswa, f) mewujudkan sistem pendidikan yang demokratis dengan
melakukan monitoring terhadap sistem perundangan/peraturan untuk
pembangunan pendidikan. Hal ini dapat dilaksanakan komite reformasi
pendidikan yang telah terbentuk melalui keputusan kementerian pendidikan, g)
meningkatkan upaya penelitian untuk kemampuan SDM, keunggulan teknologi
untuk menyesuaikan kebutuhan pembangunan pendidikan (Suryadi, Ace,
Budimansyah & Dasim, 2009). 15

15
Suhendi Syam., dkk. 2021. Pengantar Ilmu Pendidikan. Medan: Penerbit Yayasan Kita Menulis.
Hal,111

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
menurut Sulistiani et al. (2017) adalah adanya kemajuan dan pertumbuhan.
Pembangunan merupakan segala upaya-upaya yang dilakukan secara sadar dan
terencana yang menghasilkan perubahan, sedangkan perkembangan merupakan
proses yang terjadi secara alami yang merupakan hasil dari terjadinya
pembangunan.
Pendidikan merupakan sektor strategis didalam pembangunan suatu bangsa
dan negara secara keseluruhan. kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusia (SDM). SDM yang berkualitas hanya bisa dihasilkan
melalui pendidikan yang berkualitas pula.SDM yang berkualitas ini dibutuhkan
untuk membangun semua sektor pembangunan. Semakin disadari bahwa
pembangunan pendidikan mempunyai peran strategis didalam menunjang semua
sektor pembangunan.
3.2 SARAN
Dengan selesainya makalah ini, saya selaku pemakalah menyadari bahwa
banyak kesalahan dari makalah yang saya buat ini, oleh karena itu saya
menginginkan kritik dan saran dari pembaca yang baik untuk memberikan
semangat ke pada saya agar saya bisa untuk membuat makalah-makalah yang
lebih baik lagi tentunya karena dengan kritik dan saran yang baik dari pembaca.
3.3 DALIL
ۤ
ٰ ‫ال اَ ۢ ْنبِـُٔوْ نِ ْي بِا َ ْس َم ۤا ِء ٰهُٓؤاَل ۤ ِء اِ ْن ُك ْنتُ ْم‬
﴾ ٣١ َ‫ص ِدقِ ْين‬ َ ‫﴿ َو َعلَّ َم ٰا َد َم ااْل َ ْس َم ۤا َء ُكلَّهَا ثُ َّم َع َر‬
َ َ‫ضهُ ْم َعلَى ْال َم ٰل ِٕى َك ِة فَق‬
31. Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian
Dia memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan
kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu benar!”16

DAFTAR PUSTAKA

16
Qur’an Kemenag surah Al Baqarah./2:31

12
Amirudin, D. N. (2021). Pengantar Pendidikan . Banyumas: Penerbit CV. Pena Persada .

Astuti, D. R. (2022). Tinjauan Sejarah atas Peran Organisasi Kemasyarakatan Islam .


Jurnal Iman dan Spiritualitas, 122-123.

Choiru Umatin, C. A. (2021). Pengantar Pendidikan . Kediri: 35-39.p

Elfachmi, A. K. (2016). Pengantar Pendidikan . Pamulang : Penerbit Erlangga.

Imelda Veronica Gea, M. S. (2022). Peranan corporate social responsibility (CSR)


terhadap tingkat Pembangunan Desa. Jurnal Ekonomi, Keuangan dan
Manajemen, 557.

Miftahuuddin, M. B. (2022). Pendidikan Islam dan Indeks Pembangunan Manusia. Jurnal


Pendidikan Islam, 32-33.

Perawati Bte Abustang, W. F. (2018). Pengantar Pendidikan . Makassar: Penerbit Rizky


Artha Mulia.

Prasetyo, E. D. (2022). Pengembangan Buku Ajar Pengantar Pendidikan Dengan Muatan


Nilai Islam . Jurnal Pendidikan Agama Islam, 101.

Putro, D. A. (2022). Peran Sumber Daya Manusia Dalam Industri Pertahanan Nasional
Guna Keamanan Negara. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Adminsitrasi
dan Pelayanan Publik, 345-346.

Suhendi Syam, H. C. (2021). Pengantar Ilmu Pendidikan. Medan: Penerbit Yayasan Kita
Menulis.

Qur’an Kemenag surah Al Baqarah./2:31

13

Anda mungkin juga menyukai