Anda di halaman 1dari 17

Makalah Ilmiah

Pentingnya Menyiapkan Generasi Terencana Dalam


Rangka Meningkatkan Sumber Daya Manusia

Suci Fidia Anim


XII-Mipa 4

Sman 1 Durenan
Tahun Ajaran 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan untuk dapat
menyelesaikan makalah ilmiah berjudul “Pentingnya menyiapkan generasi terencana dalam
rangka meningkatkan sumber daya manusia” ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tanpa
adanya berkat dan rahmat Allah SWT tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ilmiah ini saya memaparkan bagaimana pentingnya peran generasi muda
bangsa Indonesia berperan serta untuk membangun bangsa Indonesia menjadi lebih maju
baik dari segi pendidikan dan kebudayaan. Sebuah anugerah luar biasa bagi bangsa dengan
penuh keberagaman, maka dari itu dengan unsur kebeagaman ini kita harus berjuang bersama
menjadikan bangsa Indonesia menjadi lebih baik kedepannya.
saya dengan penuh kesadaran, menyadari bahwa makalah ilmiah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna. Maka dari itu kritik dn saran sebagai masukan bagi saya kedepan dalam
pembuatan makalah ilmiah sangatlah berarti. Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf
bila ada kata-kata dalam penyampaian yang kurang berkenan. Sekian dan terima kasih.

DURENAN, MARET 2021

PENULIS
SUCI FIDIA ANIM

2
DAFTAR ISI

Sampul………………………………………………………………………..………………..1
Kata pengantar…………………………………………………………….…………….……..2
Daftar isi…………………………………………………………...…………………………..3

BAB 1 Pendahuluan
I.1 Latar Belakang ………………………………………………………...………….……
4
I.2 Identifikasi Maslah……………………………………………………..………………6
I.3 Ruang Lingkup …………………………………………………………………...……6
I.4
Tujuan…………………………………………………………………………………..6

BAB II Pembahasan
II.1 Pentingnya Membentuk Sdm Yang Berkualitas………………………………………7
II.2 Penghambat Terbentuknya Sdm Yang Berkualitas …………………………………10
II.3 Solusi Dari Penghambat Terbentuknya Sdm Yang Berkualitas………………………
13
II.4 Tahap Tahap Merencanakan Generasi Terencana……………………………………
14

BAB III Penutup


III.1 Kesimpulan ……………………………………………………….……...…………15
III.2 Saran……………………………………………………………….………………..16
Daftar pustaka ……………………………………………………………………..…..……..17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah populasi penduduk yang sangat tinggi.
Menurut Data Sensus Penduduk di Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2010 bahwa jumlah
penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa dengan 27,6% dari jumlah penduduknya adalah
remaja umur 10-24 tahun yakni sebanyak 64 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang besar
ini menjadi tantangan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, menciptakan lapangan
kerja, meningkatkan infrastruktur dan pelayanan publik dalam rangka pembangunan nasional
yang lebih baik. Dalam Undang Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan
dengan jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan
kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta
lingkungan penduduk setempat.
Disamping itu pula perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga didefinisikan
sebagai rangkaian usaha untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan
mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk. Berdasarkan hal
tersebut, Pemerintah Indonesia harus mengendalikan laju pertumbuhan penduduk yang sangat
tinggi dengan sebaik-baiknya. Karena jumlah penduduk bukan hanya merupakan modal,
tetapi juga akan menjadi beban dalam pembangunan. Pembangunan manusia merupakan
pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat. Salah satu dimensi dalam pembangunan
nasional adalah masalah kependudukan. Oleh karena itu pemerintah harus bisa membekali
sumber daya manusia yang ada, guna mendorong pembangunan nasional yang lebih baik
serta menjadikan jumlah penduduk yang besar tersebut menjadi modal utama pembangunan
nasional.
Dari penjelasan di atas, Pemerintah Indonesia harus melakukan tindakan agar dapat
meminimalisir jumlah pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi serta memberdayakan
jumlah penduduk yang ada agar terciptanya keseimbangan pertumbuhan yang efektif. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan yaitu memaksimalkan peranan badan atau instansi yang
kompeten dalam menghadapi masalah kependudukan. Jumlah remaja yang besar bisa
menjadi aset bangsa sekaligus juga masalah bila tidak dilakukan pembinaan dengan baik.
Ditambah lagi arus informasi yang tidak terkendali akan juga berdampak positif dan negatif
bagi remaja.
Kedua hal tersebut apabila tidak dikendalikan dan dibina oleh pemerintah akan melahirkan
remajaremaja Indonesia yang berperilaku hidup tidak sehat dan tidak berakhlak. Perilaku
hidup seperti ini tentunya akan mempengaruhi pembangunan nasional dalam perspektif
kependudukan, karena tentunya permasalahan kependudukan tidak hanya berbicara tentang
kuantitas, tetapi juga kualitas manusianya. Kualitas manusia Indonesia 10-20 tahun ke depan
akan dipengaruhi dari kualitas remaja saat ini. Pembinaan terhadap remaja perlu dilakukan
melalui dua sisi, di satu sisi pembinaan dilakukan untuk membantu remaja menghadapi

4
tantangan hidup masa sekarang. Di sisi lain pembinaan perlu juga dilakukan kepada remaja
dalam mempersiapkan kehidupan di masa mendatang. Pembinaan dua arah ini perlu
dilakukan secara bersinergis.
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia adalah bagian dari proses dan tujuan
dalam pembangunan nasional Indonesia. Oleh karena itu, pikiran-pikiran pembangunan yang
berkembang di Indonesia dewasa ini sangat dipengaruhi oleh kesadaran yang makin kuat
akan tidak terhindarnya keikutsertaan bangsa Indonesia dalam proses global yang sedang
berlangsung itu. Diharapkan proses ini membawa keuntungan dan mendorong proses
pembangunan nasional.
Pada waktu yang bersamaan, bangsa Indonesia juga menghadapi tantangan untuk mengejar
ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain yang telah lebih dahulu maju. Oleh karena itu,
pembangunan bangsa yang maju dan mandiri, untuk mewujudkan kesejahteraan,
mengharuskan dikembangkannya konsep pembangunan yang bertumpu pada manusia dan
masyrakatnya. Atas dasar itu, untuk mencapai tujuan pembangunan yang demikian, titik berat
pembangunan diletakkan pada bidang ekonomi dengan kualitas sumber daya manusia.
Konsep indikator pembangunan manusia sebagai ukuran pembangunan yang sejajar dengan
indikator pendapatan per kapita dan laju pertumbuhan. Semuanya terkait dengan proses
pergolakan sosial yang berlangsung dalam tiga dasawarsa terakhir sejak tahun 60 an.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai rangkaian upaya untuk mewujudkan
manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya mencakup pembangunan manusia,
sebagai insan memberikan tekanan pada harkat, martabat, hak, dan kewajiban manusia yang
tercermin dalam nilai-nilai yang terkandung dalam diri manusia baik segi etika, estetika,
maupun logika yang meliputi nilai-nilai rohaniah kepribadian dan kejuangan.
Dalam konteks pembangunan nasional, pembangunan manusia yang seutuhnya, kemampuan
profesional dan kematangan kepribadian saling memperkuat satu sama lain. Profesionalisme
dapat turut membentuk sikap dan perilaku serta kepribadian yang tangguh, sementara
kepribadian yang tangguh merupakan prasyarat dalam membentuk profesionalisme. Minimal
ada empat kebijakan pokok dalam upaya peningkatan SDM yaitu: Peningkatan kualitas hidup
yang meliputi baik kualitas manusianya seperti jasmani dan rohani, serta kualitas
kehidupannya seperti perumahan dan pemukiman yang sehat; Peningkatan kualitas SDM
yang produktif dan upaya pemerataan penyebarannya; Peningkatan kualitas SDM yang
berkemampuan dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai IPTEK yang
berwawasan lingkungan; serta Pengembangan pranata yang meliputi kelembagaan dan peran
hukum yang mendukung upaya peningkatan kualitas SDM.
Peningkatan kapasitas dan kualitas suatu bangsa melalui pembangunan SDM yang
unggul merupakan tugas bersama dalam menciptakan bangsa yang kuat dan negara yang
makmur. Melalui SDM yang unggul, tangguh dan berkualitas baik secara fisik dan mental
akan berdampak positif tidak hanya terhadap peningkatan daya saing dan kemandirian
bangsa, namun juga dalam mendukung pembangunan nasional. Dalam kaitan ini, terdapat
beberapa hal yang harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan kualitas SDM antara
lain, pertama, adalah sistem pendidikan yang baik dan bermutu. Untuk mencapai hal tersebut,
maka diperlukan penataan terhadap sistem pendidikan secara menyeluruh, terutama berkaitan
dengan kualitas pendidikan, serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan dunia
kerja. Pemerintah dalam hal ini memiliki peran penting dalam penyelenggaraan sistem

5
pendidikan yang efektif dan efisien, berorientasikan pada penguasaan IPTEK serta merata di
seluruh pelosok tanah air.
Kedua adalah penguatan peran agama dalam kehidupan sosial bermasyarakat dalam rangka
memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa (character building). Ketiga adalah
peningkatan kapasitas SDM melalui berbagai Diklat, kompetensi, pembinaan dan lain-lain.
Tenaga kerja profesional dan terampil sesuai tuntutan/kebutuhan pasar merupakan faktor
keunggulan suatu bangsa dalam menghadapi persaingan global.
Pemerintah memegang peranan penting dalam menyiapkan program-program strategis guna
menghasilkan SDM berkualitas dan siap memasuki pasar kerja. Terakhir, adalah pembinaan
dan pengembangan masyarakat terutama generasi muda. Sebagai penopang utama dalam roda
pembangunan, pemberdayaan generasi muda diharapkan dapat menciptakan generasi yang
kreatif, inovatif dan berdaya saing tinggi. Karakteristik generasi muda seperti inilah yang
diharapkan mampu berkonstribusi dan memenangkan persaingan global.
Mempertimbangkan peran strategis SDM bagi akselerasi pembangunan negara, kebijakan dan
langkah strategis program kerja yang komperehensif mestiterwujud agar dapat mencetak
banyak SDM Indonesia yang unggul dan mampu bersaing di tingkat global. Sinergi kebijakan
antar pemangku kepentingan pada sektor terkait dan lintas sektor juga mutlak diperlukan
guna menyatukan sumber daya dan potensi yang ada bagi percepatan pembangunan SDM
Indonesia.
Upaya tersebut tentu saja membutuhkan kerjasama dari semua pihak khususnya
keluarga dalam hal pemberian pendidikan dan keahlian sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh pemerintah. Kesadaran serta semangat untuk terus meningkatkan kualitas diri
dan daya saing juga diperlukan dari generasi muda yang merupakan agen pembangunan bagi
bangsa ini. Selain itu, diperlukan pengawasan dan evaluasi untuk memastikan program-
program yang ada berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan memberikan dampak yang
signifikan dalam meningkatkan produktifitas tenaga kerja khususnya generasi muda. Dengan
SDM yang berkualitas, target dalam pembangunan Indonesia akan lebih mudah tercapai.

1.2 Identifikasi masalah


1. seberapa pentingkah meningkatkan sumber daya manusia ?
2. apa saja hal hal penghambat perkembangan kualitas sumber daya manusia?
3. mengapa diadakannya generasi berencana ?
4. bagaimana solusi untuk mempermudah menyiapkan generasi terencana?
5. apa tujuan menyiapkan generasi terencana bagi sumber daya manusia?

1.3 Tujuan
Tujuan membuat makalah ini adalah untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang
pentingnya upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, hal hal yang menjadi
hambatan dalam usaha pengembangan kualitas sumber daya manusia. Solusi dari hambatan
dalam usaha perkembangan kualitas sumber daya manusia dan tahap tahap untuk menyiapkan
generasi terencana.

6
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Manusia


Pengembangan sumber daya manusia perlu dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan. Agar pengembangan dapat dilaksanakan dengan baik, harus terlebih
dahulu ditetapkan suatu program pengembangan sumber daya manusia.
Progam pengembangan sumber daya manusia yang disusun secara cermat dan berdasarkan
metode-metode ilmiah serta berpedoman pada keterampilan yang dibituhkan saat ini maupun
masa depan. Pengembangan haruslah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual, dan sumber daya moral manusia kerangka kerja prestasi yang baik dan
mencapai hasil yang optimal.
Pengembangan sumber daya manusia dirasa semakin penting manfaatnya karena pekerjaan
atau pekerjaan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan diantara
perusahaan yang sejenis.
Setiap sumber daya manusia yang ada di dalam suatu perusahaan (dunia kerja) dituntut agar
bekerja efektif, efisien kualitas dan kuantitas pekerjaannya dengan baik sehingga daya saing
perusahaan lebih besar. Pengembangan ini dilakukan untuk tujuan nonkarier atau karier bagi
sumber daya manusia melalui latihan dan pendidikan.
Pimpinan dalam suatu perusahaan menyadari bahwa sumber daya manusia yang baru saja
memasuki dunia kerja pada umumnya hanya memiliki kecakapan teoritis saja dari bangku
kuliah atau pun dari jenjang pendidikan yang baru saja mereka tempuh. Jadi, pengembangan
yang perlu dilakukan, karena melatih dan meningkatkan kemampuannya secara nyata untuk
dapat menyelesaikan pekerjaannya. Pengembangan sumber daya manusia sangat penting dan
membutuhkan dana yang besar dalam pengusahaannya, tetapi dngan biaya yang besar
tersebut merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan. Karena denga hal ini, maka
sumber daya manusia yang ada akan terampil dan cakap, sehingga ketika mereka
menyelesaikan pekerjaannya (melakukan) maka mereka akan bekerja lebih efektif, efisien,
Mengurangi pemborosan bahan baku dan peralatan maupun perlengkapan lainnya akan lebih
awet dalam pemeliharaannya. Hasil kerja pun akan lebih baik yang akan berimbas pula pada
suatu daya saing perusahaan. Dengan daya saing yang besar ini, maka akan dapat dipastikan
bahwa perusahaan tersebut nantinya akan memiliki peluang yang lebih baik agar mampu
mencapai laba yang maksimal maupun tujuan yang telah ditetapkan pada awal akan tercapai
secara keseluruhan. Imbasnya bagi sumber daya manusia yang ada maka akan memdapatkan
penghargaan berupa gaji yang maksimal, sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki diri
dan juga penyemangat dalam bekerja. maka dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan
memiliki peluang yang lebih baik agar mampu memperoleh laba yang maksimal atau tujuan
yang telah ditetapkan pada awal akan tercapai secara keseluruhan. Imbasnya bagi sumber
daya manusia yang ada maka akan memdapatkan penghargaan berupa gaji yang maksimal,

7
sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki diri dan juga penyemangat dalam bekerja.
maka dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan memiliki peluang yang lebih baik
agar mampu memperoleh laba yang maksimal atau tujuan yang telah ditetapkan pada awal
akan tercapai secara keseluruhan. Imbasnya bagi sumber daya manusia yang ada maka akan
memdapatkan penghargaan berupa gaji yang maksimal, sehingga dapat digunakan untuk
memperbaiki diri dan juga penyemangat dalam bekerja.
Pengembangan sumber daya manusia itu sendiri juga dapat dibedakan menjadi dua. Yakni
pengembangan sumber daya manusia secara makro dan mikro. Pengembangan sumber daya
yang sangat penting sekali dalam rangka mencapai tujuan yang efektif. Pengembangan
sumber daya secara makro ini bertumpu pada pengertian bahwa pengembangan sumber daya
manusia yang terarah dan terencana dalam pengelolaan yang baik akan dapat memberikan
sumber daya alam yang ada, atau setidaknya pengelolaan dan penggunaan sumber daya alam
dapat tepat guna. Karena SDM yang telah dikembangkan sepertinya, akan memiliki
keterampilan yang cukup untuk memanfaatkan hasil alam secara berkelanjutan.
Yang kedua adalah pengembangan sumber daya manusia secara mikro. Pengembangan
sumber daya manusia secara mikro ini lebih menekankan pada pengoptimalan hasil kerja
yang maksimal dalam suatu perusahaan.
Baik secara makro maupun mikro, pengembangan sumber daya manusia jelaslah menuju
pada sasaran peningkatan kualitas sumber daya manusia yang nantinya akan bermuara pada
pembangunan bangsa. Dalam pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang
disebut dengan sumber daya (sumber daya) baik SDA atau Sumber daya alam maupun SDM
atau sumber daya manusia. Kedua sumber daya ini sangat penting dalam mendukung suatu
pembangunan. Namun untuk mendukung suatu pembangunan, SDM adalah yang terpenting,
karena memiliki suatu SDM yang terampil dan berkualitas maka ia akan mampu SDA yang
dimiliki negara yang terbatas.
Untuk Negara-negara berkembang, dimana terdapat “Labour Surplus Economy” artinya
modal pembangunan tak dapat dituangkan hanya pada tersedianya atau kemungkinan
tersedianya dana investasi.Pembanguan tersebut akan terlalu mahal dan juga akan mengalami
hambatan selama sesuatu waktu sumber investasi menjadi terbatas, baik yang berasal dari
pemerintah maupun dari masyarakat. Selain itu jumlah SDM yang besar yang didukungnya
dijadikan sebagai keunggulan karena jumlah penduduk yang besar dapat dikembangkan
sebagai tenaga kerja yang akan menjadi modal pembangunan yang besar yang sangat
menguntungkan usaha - usaha disegala bidang.
Pentingnya pengembangan sumber daya manusia ini juga dapat diklasifikasikan menurut
manfaatnya bagi masing-masing subjek yang ada, yakni bagi indivudu selaku tenaga kerja,
perusahaan, dan untuk personal, hubungan manusia, dan pelaksanaan kebijakan.
 Manfaat untuk individu selaku tenaga kerja
 Membantu individu selaku tenaga kerja dalam mengambil keputusan yang lebih baik
dan efektif.
 Melalui pengembangan SDM, motivasi dari pengakuan, prestasi, pertumbuhan,
tanggung jawab, dan kemajuan diinternalisasikan dan dilaksanakan.
 MembaNtu dalamm mendorong dan mencapai pengembangan dan kepercayaan diri.
 Membantu seseorang dalam mengatasi stres, ketegangan, kekecewaan, dan konflik.

8
 Menyediakan informasi untuk memperbaiki kepemimpinan, ketrampilan komunikasi,
sikap dan sikap.
 Meningkatkan penghargaan dan perasaan kepuasan pekerjaan.
 Mengarahkan seseorang pada tujuan pribadi sambil memperbaiki keterapilan A.
 Memuaskan kebutuhan pribadi bagi karyawan
 Mengembankan jiwa untuk terus mau belajar
 Membantu seseorang dalam mengembangkan keterampilan berbicara dan
mendengarkan juga kemampuan menulis.
 Membantu mengurangi rasa takut dan khawatir dalam mencoba melakukan tugas
baru.
 Manfaat untuk perusahaan
 Mengarahkan kemampulabaan dan atau lebih positif terhadap orientasi pada
keuntungan
 Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada semua tingkat perusahaan
 Memperbaiki moral pekerja
 Membantu orang mengidentifikasi tujuan perusahaan
 Membantu menciptakan citra perusahaan yang lebih baik
 Membantu perkembangan kebenaran, keterbukaan, dan kepercayaan.
 Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan
 Membantu pengembangan perusahaan
 Belajar dari karyawan yang haus
 Membantu dalam petunjuk pekerjaan
 Membantu dalam mewujudkan dan melaksanakan kebijakan
 Menyediakan informasi untuk kebutuhan masa depan dalam semua segi di perusahaan
 Perusahaan mendapat keputusan yang lebih efektif dalam menangani masalah
 Membantu dalam pengembangan promosi dari dalam perusahaan
 Membantu dalam pengembangan keterampilan kepemimpinan, motivasi, loyalitas,
sikap yang lebih baik, dan aspek-aspek lainnya yang menampilkan pekerja dan
manajer yang sukses
 Membantu dalam meningkatkan produktivitas dan kulaitas kerja.
 Membantu agar penurunan biaya dalam banyak aspek, seperti produksi, personalia,
administrasi, dll
 Mengembangkan rasa tanggung jawab sejalan dengan kompetensi dan kemampuan
dalam pengetahuan.
 Memperbaiki hubungan antara pekerja dan manajemen.
 Biaya konsultasi dari pihak luar dengan memanfaatkan konsultan internal yang
kompeten
 Menstimuli pencegahan pencegahan banyak pemecatan
 Mengurangi perilaku suboptimal, seperti perumahan alat.
 Menciptakan iklim yang tepat untuk pertumbuhan dan komunikasi.
 Membantu dalam komunikasi komunikasi organisasi perusahaan.
 Membantu karyawan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada
 Membantu dalam mengatasi konflik dan juga mencegah setres dan tensi
 Manfaat Untuk Personal, Hubungan Manusia, dan Pelaksanaan Kebijakan
 Memperbaiki komunikasi antara kelompok dan individu

9
 Membantu dalam orientasi untuk karyawan baru dan mendapatkan pekerjaan baru
melalui pengalihan dan atau promosi
 Menyediakan informasi tentang kesempatan yang sama dan kegiatanyan disepakati
 Menyediakan informasi tentang hokum pemerintah yang berorientasi dan kebijakan
administrasi
 Memperbaiki keterampilan hubungan lintas personal.
 Membuat kebijakan, aturan, dan regulasi perusahaan yang dapat dilaksanakan
 Memperbaiki membangun moral kepanduan gerak
 Menyediakan lingkungan yang baik untuk belajar, berkembang, dan koordinasi
 Membuat perusahaan menjadi tempat yang lebih baik untuk bekerja dan hidup

II.2 Penghambat Terbentuknya SDM Yang Berkualitas


Masalah-masalah yang timbul dalam sumber daya manusia di indonesia adalah:
1. Tingginya pengakses pornografi di Indonesia
Pornografi adalah penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksualitas manusia secara
terbuka (eksplisit) dengan tujuan membangkitkan birahi (gairah seksual).
Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, Yuliandre Darwis, menyebutkan Indonesia
merupakan negara kedua yang pengguna internetnya paling banyak mengunduh konten-
konten vulgar. Maka bisa disebut Indonesia merupakan negara darurat pornografi. Hubungan
pornografi dan kualitas sdm yaitu pornografi dapat memiliki dampak yang buruk kepada
otak. Tetapi sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa menonton film porno dapat
berdampak buruk bagi kesehatan otak. Para peneliti di Jerman menemukan, terlalu sering
atau secara teratur menonton film atau video porno dapat membuat volume otak di daerah
striatum mengalami penyusutan. Striatum merupakan daerah di otak yang berkaitan dengan
motivasi. Sehingga pornografi dapat merusak generasi penerus, dan menghambat
terbentuknya sdm yang berkualitas
2. Maraknya penggunaan narkoba/obat-obatan terlarang di usia muda
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah
lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah
Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Jumlah
pengguna narkoba di Indonesia hingga November 2015 mencapai 5,9 juta orang. Hal tersebut
disampaikan Komjen Pol Budi Waseso Kepala Badan Narkotika Nasional ( BNN) saat
berkunjung di Pondok Pesantren Blok Agung Banyuwangi Senin (11/1/2016). Dan setiap hari
ada 30-40 orang yang mati karena narkoba. Narkoba banyak memiliki dampak yang
berbahaya, utamanya dampak berbahaya narkoba yaitu mengganggu kerja otak. Sehingga
dapat merusak sumber daya manusia di Indonesia pada masa produktifnya.
3. Kurangnya tingkat pendidikan yang tinggi yang disediakan sumber daya manusia.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk
pembangunan.Perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim.Gambaran ini tercermin
dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit.Kualitas siswa masih rendah,
pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan

10
kacau.Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk.
Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di
tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.
4. Keterbatasan penyediaan kesempatan kerja.
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan untuk
diisi oleh para pencari kerja.Namun bisa diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja.
5. Rendahnya tingkat pendapatan per kapita sumber daya manusia.
Pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi
berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera. Pendapatan
per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli) masyarakat rendah,
sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan harganya.
6. Rendahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki sumber daya masyarakat.
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai kenyataan dalam alam manusia.
8. Kurangnya pengetahuan teknologi baru yang digunakan
Teknologi adalah suatu benda atau objek yang diciptakkan oleh manusia yang bisa
bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Teknologi yang diciptakkan oleh manusia
pada mulanya hanya sebuah alat-alat sederhana namun besar akan manfaatnya. Dengan
inovatif nya manusia membuat teknologi sangat cepat berkembang.
8. Pembangunan perekonomian di setiap daerah tidak merata.
Pembangunan yang kurang merata disebabkan perekonomian yang kurang lancar disuatu
negara pada umumnya dan khususnya daerah satu dengan daerah lain. Pembangunan
memiliki dampak yang sangat penting dalam menanggulangi pengangguran khususnya
pembangunan perekonomian. Apabila pembangunan perekonomian suatu daerah maju atau
lancar, maka lapangan pekerjaan yang tersedia di suatu daerah akan semakin banyak. Akan
tetapi bila kurangnya lapangan pekerjaan tetap terjadi maka akan menimbulkan
pengangguran.
9. Rendahnya produktivitas tenaga kerja.
produktivitas tenaga kerja menunjukkan kemampuan seseorang tenaga kerja atau pekerja
untuk menghasilkan sejumlah output dalam satu satuan waktu tertentu. Produktivitas tenaga
kerja tersebut dapat merupakan ukuran efisiensi pemanfaatan tenaga kerja.
10. Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.
Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta
orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada
sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus
selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.

11
11. Rendahnya mutu hasil pendidikan.
Penduduk buta huruf usia 10 tahun ke atas masih tinggi yaitu sekitar 18,7 juta orang (11%)
dan usia 10-44 tahun tercatat 5,9 juta orang. Tingginya angka buta huruf karena masih terus
terjadi siswa putus SD di kelas awal (1-3) yaitu 250.000-300.000 per tahun.
12. Tingginya pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada
waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia
dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995
sampai 2000.
13. Lesunya dunia usaha.
Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini
mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi.
14. Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia.
Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia adalah terbatasnya kemampuan
seseorang karena kurangnya pengetahuan dan berlatih untuk menguasai keterampilan
tertentu.
15. Tingginya tingkat kemiskinan.
Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya Program
Inpres Data Tertinggal (IDT), pemberian kredit untuk para petani dan pengusaha kecil berupa
Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), Program Kawasan
Terpadu (PKT), Program bapak Angkat, Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) dan
program wajib belajar.
16. Rendahnya tingkat pendidikan formal.
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus negeri dan pendidikan formal
berstatus swasta.
17. Rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan untuk memberikan layanan
kesehatan kepada seluruh masyarakat.
18. Inflasi dan Tingkat Pengangguran yang Terus Meningkat.
Inflasi atau kenaikan tingkat harga secara umum dan terus menerus bagi sebuah negara
sebenarnya merupakan hal yang wajar, selama tidak melebihi batas normal, berlangsung
singkat dan masih dapat terkendalikan oleh pemerintah.Inflasi ini dianggap berbahaya karena
dapat menyebabkan dampak negatif seperti menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat,
memburuknya distribusi pendapatan dan mengganggu stabilitas ekonomi. Seperti halnya
inflasi, pengangguran yang terus meningkat merupakan masalah bagi pebangunan

12
ekonomi.Pengangguran yang terus meningkat biasanya berdampak buruk terhadap kehidupan
sosial ekonomi masyarakat dan stabilitas nasional.
19. Masalah Pemerataan Pendapatan.
Masalah lain yang dihadapi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan ekonomi adalah
masalah pemerataan pembangunan. Pembangunan ekonomi Indonesia terkonsentrasi hanya di
kota-kota besar terutama di Pulau Jawa dan didominasi oleh kelompok tertentu.Pada
hakikatnya, pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
sehingga keberhasilan pembangunan nasional tidak hanya diukur dengan keberhasilan
dibidang ekonomi (secara materi).

II.3 Solusi Dari Penghambat Terbentuknya Generasi Terencana


Oleh karena banyaknya masalah-masalah SDM di indonesia tersebut, maka terlahirlah solusi
sebagai berikut:
1. Pemerintah harus membuat program sekolah gratis 12 tahun.
2. Memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak yang miskin.
3. Pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana fasilitas yang memadai staf pengajar
yang berkompetensi, kurikulum yang tepat dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi
yang baik dan tidak berbelit-belit.
4. Membuka lowongan pekerjaan agar masayrakat didaerah bisa bekerja dan mendapatkan
pendapatan yang tinggi sehingga dapat menyekolahkan anak-anak mereka sampai jenjang
perguruan tinggi.
5. Perusahaan harus secara komprehensif mengatasi masalah tenaga kerja dan kepemimpinan
secara berkala.
6. Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan secara berkala.
7. Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan dan keahlian
untuk para pegawai baru dan para pemimpin perusahaan.
8. Perusahaan harus melakukan delapan pendekatan yang dapat digunakan untuk
perencanaan, tenaga kerja, rekruitmen, pelatihan, pengembangan karir manajemen kinerja,
merek perusahaan, keahlian pekerja dan sistem meritokasi.
9. Pemerintah dan pihak swasta harus memberikan bantuan pelatihan. Beberapa bantuan
pelatihan yang diberikan itu antara lain meliputi keterampilan kerajinan rotan, tenun tekstil,
makanan, minuman, jamu, peternakan dan pertanian.
10. Pemerintah dan pihak swasta memberikan bantuan modal. Bantuan modal itu diharapkan
bisa menjadi tambahan masyarakat dan sumber daya manusia untuk menggerakan usahanya
atau membuka usaha baru yang dapat banyak menyerap tenaga kerja.
11. Perusahaan harus memberikan pelatihan keterampilan teknologi terbaru secara berkala
kepada seluruh tenaga kerja yang bekerja diperusahaan tersebut.

13
12. Perusahaan memeberikan beasiswa pendidikan kepada seluruh karyawan diperusahaan
tersebut untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.
13. Perusahaan memberikan dana kesejahteraan kepada seluruh karyawannya supaya
kesejahteraan karyawannya terjamin.
14. Pemerintah dan perusahaan harus menyediakan sarana dan prasarana untuk melatih
keterampilan para karyawannya. Seperti menyediakan komputer dan alat-alat teknologi
lainnya.
15. Perlunya rumah-rumah singgah untuk anak jalanan guna menjadi tempat belajar.
Pemerintah harus lebih memperhatikan anak-anak jalanan.

II.4 Tahap-Tahap Menyiapkan Generasi Terencana


Berikut adalah tahapan-tahapan dalam menyiapkan generasi terencana demi terwujudnya
sumber daya manusia yang berkualitas. Disini keluarga dan lingkungan banyak berperan
dalam mempersiapkan generasi terencana. Tahapan-tahapannya yaitu ;
1. Penanaman Nilai-Nilai Moral Melalui 8 Fungsi Keluarga yang meliputi:
1. Fungsi Agama lewat pemberian nilai-nilai keagamaan yang baik sebagai bekal hidup
2. Fungsi Budaya, keluarga harus mampu menanamkanpenguninya untuk hidup sebagai
makhluk sosial yang saling interaksi yang baik antara satu sama lainya.
3. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang yang diberikan orang tua kepada anak/remaja akan
menghantarkan mereka untuk belajar bukan saja hanya menyayangi tetapi juga belajar
menghargai orang lain.
4. Fungsi Perlindungan, keluarga hendaknya tempat berlindungnya remaja di mana di
dalamnya ditemukan rasa aman serta nyaman.
5. Fungsi Reproduksi, remaja lewat keluarganya diharapkan dapat memahami
pentingnya menjaga serta melindungi dirinya lewat pemahaman fungsi reproduksi
secara sehat dan benar lewat pernikahan yang sah, teguh dalam menjaga kesucian
reproduksinya hingga menikah kelak.
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan diharapkan memberikan pemahaman terhadap
remaja akan pentingnya hidup bersosialisasi dengan baik dan benar, karena sejatinya
manusia membutuhkan satu dan lainnya.
7. Fungsi Ekonomi, keluarga hendaknya dapat memberikan pemahaman pentingnya
memcari sumber pemasukan yang baik serta menggunakannya dengan baik pula lewat
tindak hidup hemat dan menabung.
8. Fungsi Lingkungan, keluarga hendaknya dapat mengaktualisasikan dirinya lewat
bersikap bersih dan disiplin
2. Pendewasaan Usia Perkawinan, dengan meningkatkan usia perkawinan pertama dengan
minimal usia 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi laki-laki. Merencanakan kerangka masa
reproduksi dengan merencanakannya sebaik mungkin lewat tiga masa reproduksi, yaitu
menunda perkawinan dan kehamilan, masa menjarangkan kehamilan serta masa mencegah
kehamilan.
3. Pemahaman yang benar akan seksualitas serta bahaya NAPZA, HIV dan AIDS,

14
4. Memiliki Keterampilan Hidup, yang mampu menghantarkan remaja untuk berperilaku
positif dan beradaptasi dengan lingkungan yang memungkinkannya seseorang mampu
menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya.
5. Ketahanan Keluarga Berwawasan Gender, Keluarga memiliki fungsistrategis untuk
menanamkan nilai kesetaraan dalam setiap aktivitas keluarga, karena dalam keluargalah
semua struktur, peran, fungsi sebuah sistem berada. Lewat kemajemukan ini semua
diharapkan ketahanan keluarga dapat tercipata dengan sebaiknya.
6. Komunikasi Efektif Orangtua terhadap Remaja, komunikasi merupakan cara
menyampaikan pemikiran dan bahasa lewat bahasai, mendengar, gerak tubuh dan ungkapan
perasaan. Komunikasi yang baik dan efektif antar orang tua akan menghantarkan remaja
menuju gerbang kehidupannya dengan baik.
7. Peran Orangtua Dalam Pembinaan Tumbuh Kembang Remaja, peranan orang tua dalam
membimbing remaja dalam masa tumbuh kembangya remaja sangat penting dengan
meningkatkan rasa percaya dirinya, memotivasinya serta serta mampu mandiri mengatasi
persoalan-persoalan hidup sang remaja. Maka di sini penting orang tua untuk bersikap
sebagai pendidik, sebagai panutan, sebagai pendampin, sebagai konselor, sebagai
komunikator sekaligus juga sebagai teman dan sahabat.
8. Kebersihan dan Kesehatan Diri Remaja, Keluarga memegang peranan penting untuk
mengajarkan pentingnya remaja menjaga kesehatannya mulai dari seluruh anggota tubuhnya
hingga termasuk kebutuhan istirahat dan olah raganya.
9. Pemenuhan Gizi Remaja. perubahan anak menuju remaja secara otomatis akan mengalami
perubahan pola makan pula, pentingnya memberikan pemahaman kepada remaja untuk
mengenal pola makan sehat serta tidak terpengaruh oleh pola hidup yang tidak sehat. Sikap
hidup remaja termasuk didalamnya keinginan untuk memiliki tubuh yang ideal harus
diarahkan pada pola makan/diet yang sehat.

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Pengembangan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting. Utamanya
pengembangan sumber daya manusia ini sangat bermanfaat di bidang pekerjaan/jabatan,
sebagai akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan
yang sejenis. Selain itu pengembangan sumber daya manusia perlu dilakukan secara
terencana. Ada dua program pengembangan sumber daya manusia, yaitu secara makro dan
mikro.
Selain manfaat dari usaha pengembangan sumber daya manusia. Ada banyak hambatan-
hambatan yang muncul dan menghalangi usaha kita mencapai sumber daya manusia yang

15
berkualitas dan dengan kuantitas yang banyak. Salah satu masalah utama dari pengembangan
sumber daya alam yaitu pornografi dan narkoba.
Atas hambatan/permasalahan yang muncul dari usaha pengembangan sumber daya manusia.
Maka lahirlah beberapa solusi yang bisa memecahkan masalah-masalah sehingga
tercipta/terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kuantitas yang
banyak.
Agar kita memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dengan kuantitas yang banyak.
Menyiapkan generasi terencana merupakan salah satu jalan yang harus ditempuh demi
mencapai sumber daya manusia yang berkualitas dengan kuantitas yang banyak. Keluarga
dan lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan generasi terencana
yang berkualitas baik.

III.2 Saran
Berdasarkan Karya Ilmiah diatas, dapat diambil beberapa saran yang ditujukan kepada
Pemerintah dan Masyarakat sebagai berikut :
III.2.1 Pemerintah
Salah satu faktor vital dalam mempersiapkan generasi terencana adalah pendidikan. Di
Indonesia masih banyak sarana/infrastruktur pendidikan masih jauh dari kata memadai.
Alangkah baiknya pemerintah lebih memperhatikan sektor pendidikan ini demi terbentuknya
generasi sumber daya manusia yang handal dan berkualitas.
Informasi dan teknologi sangat mudah didapat sekarang. Banyak anak-anak yang belum
cukup umur sudah memiliki akses yang berlebih terhadap internet. Sehingga banyak anak
muda/remaja sudah pernah mengakses konten porno secara sengaja maupun tidak sengaja.
Pemerintah sebaiknya lebih meningkatkan program internet positif, diberlakukan kepada
seluruh penyedia layanan internet tanpa terkecuali.
Narkoba juga merupakan salah satu musuh utama dalam menyiapkan generasi terencana.
Pemerintah sebaiknya memberi kontribusi lebih dalam mencegah penyebaran narkoba pada
anak muda/remaja.
III.2.2 Masyarakat
Untuk anak muda, dan penulis sendiri. Sebaiknya kita lebih memperkaya diri dengan
informasi atas banyak hal, yang bermanfaat tentunya. Terutama teknologi. Di era modern ini,
persaingan di dunia kerja semakin ketat, belum lagi Indonesia yang ikut serta dalam program
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Sehingga sumber daya manusia yang dimiliki oleh
negeri ini memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi.
Seperti yang sudah disebut sebelumnya, narkoba dan pornografi merupakan dua musuh
utama bagi generasi muda penerus di Indonesia. Bagi anak muda/remaja, cari kegiatan positif
sesama anak muda/remaja agar bisa mengisi waktu secara bermanfaat. Dan untuk orang
dewasa/orang tua, beri perhatian yang cukup kepada anak muda/remaja yang ada di sekitar.
Jangan sampai generasi penerus negeri ini rusak karena narkoba dan pornografi.

16
Daftar Pustaka

 https://id.wikipedia.org/
 https://tiarawahyurahmawati.wordpress.com/2013/01/07/pentingnya-dan-tujuan-
pengembangan-sumber-daya-manusia/
 http://risnaelhand.blogspot.co.id/2015/12/makalah-permasalahan-sumber-daya.html
 http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/08/ingin-tahu-dampak-buruk-menonton-
film-porno-bagi-otak-kita
 http://www.tribunnews.com/nasional/2016/05/07/indonesia-peringkat-dua-
pengunduh-pornografi-di-internet
 http://regional.kompas.com/read/2016/01/11/14313191/
Buwas.Pengguna.Narkoba.di.Indonesia.Meningkat.hingga.5.9.Juta.Orang
 http://bkkbn.go.id/

17

Anda mungkin juga menyukai