Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR IPS SD

Dosen Pengampu:

L Heny Nirmayani , M.Pd.

Oleh :

Putu Ayu Nita Andriani

(2111031037)

PGSD 2E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN DHARMA ACARYA

STAHN MPU KUTURAN

SINGARAJA

2022 / 2023

i
KATA

Puji syukur saya panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa , karena
atas Asung Wara Nugraha , saya dapat menyelesaikan makalah ini meskipun
banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini ditulis dengan tujuan yang nantinya
dapat memberikan manfaat besar bagi kita dan mereka yang mempelajarinya.

Disamping itu dapat menambah wawasan bagi kita tentang “ IPS dan
Pembangunan SDM Indonesia.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
Bapak/Ibu dosen dan teman-teman yang telah membantu dan memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi penyajian maupun
materinya. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dan pengetahuan
penulis. Oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun untuk penyusunan makalah ini.

Singaraja , 15 Juli 2022

ii
DAFTAR

Halaman Judul

KATA PENGANTAR..................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................3

BAB I Pendahuluan

Latar Belakang...............................................................................4

Rumusan Masalah…......................................................................6

Tujuan…..........................................................................................6

Manfaat...........................................................................................6

BAB II Pembahasan

2.1 Jelaskan Tujuan Ips dan Tujuan Pendidikan Nasional............7

2.2 Apa dan Bagaimana Peran Ips Menyongsong Globalisasi.....11

BAB III Penutup

Simpulan…...................................................................................12

Saran…...........................................................................................13

Daftar pustaka.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia,


oleh karena itu harus mendapat perhatian yang lebih serius. Berkaitan dengan hal
ini, pendidikan merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia dalam segala aspek kehidupan, sekaligus sebagai upaya pewarisan
nilainilai budaya bagi kehidupan manusia. Pendidikan IPS merupakan bagian
integral dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk membangun warga
negara yang baik. Melalui Pendidikan IPS diharapkan terbentuk Sumberdaya
Manusia (SDM) yang beradab, yakni SDM yang berpendidikan (berpengetahuan
dan berketerampilan) dan berbudaya (berkarakter kuat).

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia adalah bagian dari


proses dan tujuan dalam pembangunan nasional Indonesia. Oleh karena itu,
pikiranpikiran pembangunan yang berkembang di Indonesia dewasa ini sangat
dipengaruhi oleh kesadaran yang makin kuat akan tidak terhindarnya keikutsertaan
bangsa Indonesia dalam proses global yang sedang berlangsung itu. Diharapkan
proses ini membawa keuntungan dan mendorong proses pembangunan nasional.

Pada waktu yang bersamaan, bangsa Indonesia juga menghadapi tantangan


untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain yang telah lebih dahulu
maju. Oleh karena itu, pembangunan bangsa yang maju dan mandiri, untuk
mewujudkan kesejahteraan, mengharuskan dikembangkannya konsep
pembangunan yang bertumpu pada manusia dan masyrakatnya. Atas dasar itu,
untuk mencapai tujuan pembangunan yang demikian, titik berat pembangunan
diletakkan pada bidang ekonomi dengan kualitas sumber daya manusia.

Konsep indikator pembangunan manusia sebagai ukuran pembangunan


yang sejajar dengan indikator pendapatan per kapita dan laju pertumbuhan.
Semuanya
terkait dengan proses pergolakan sosial yang berlangsung dalam tiga dasawarsa
terakhir sejak tahun 60 an. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
2

sebagai rangkaian upaya untuk mewujudkan manusia seutuhnya dan masyarakat


Indonesia seluruhnya mencakup pembangunan manusia, sebagai insan
memberikan tekanan pada harkat, martabat, hak, dan kewajiban manusia yang
tercermin dalam nilai-nilai yang terkandung dalam diri manusia baik segi etika,
estetika, maupun logika yang meliputi nilai-nilai rohaniah kepribadian dan
kejuangan.

Dalam konteks pembangunan nasional, pembangunan manusia yang


seutuhnya, kemampuan profesional dan kematangan kepribadian saling
memperkuat satu sama lain. Profesionalisme dapat turut membentuk sikap dan
perilaku serta kepribadian yang tangguh, sementara kepribadian yang tangguh
merupakan prasyarat dalam membentuk profesionalisme. Minimal ada empat
kebijakan pokok dalam upaya peningkatan SDM yaitu: Peningkatan kualitas hidup
yang meliputi baik kualitas manusianya seperti jasmani dan rohani, serta kualitas
kehidupannya seperti perumahan dan pemukiman yang sehat; Peningkatan
kualitas SDM yang produktif dan upaya pemerataan penyebarannya; Peningkatan
kualitas SDM yang berkemampuan dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan
menguasai IPTEK yang berwawasan lingkungan; serta Pengembangan pranata
yang meliputi kelembagaan dan peran hukum yang mendukung upaya
peningkatan kualitas SDM. Peningkatan kapasitas dan kualitas suatu bangsa
melalui pembangunan SDM yang unggul merupakan tugas bersama dalam
menciptakan bangsa yang kuat dan negara yang makmur. Melalui SDM yang
unggul, tangguh dan berkualitas baik secara fisik dan mental akan berdampak
positif tidak hanya terhadap peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa,
namun juga dalam mendukung pembangunan nasional. Dalam kaitan ini, terdapat
beberapa hal yang harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan kualitas
SDM antara lain, pertama, adalah sistem pendidikan yang baik dan bermutu.
Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan penataan terhadap sistem
pendidikan secara menyeluruh, terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan,
serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Pemerintah
dalam hal ini memiliki peran penting dalam penyelenggaraan sistem pendidikan
yang efektif dan efisien, berorientasikan pada penguasaan IPTEK serta merata di
seluruh pelosok tanah air.
Kedua adalah penguatan peran agama dalam kehidupan sosial
bermasyarakat dalam rangka memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa
(character building). Ketiga adalah peningkatan kapasitas SDM melalui berbagai
3

Diklat, kompetensi, pembinaan dan lain-lain. Tenaga kerja profesional dan


terampil sesuai tuntutan/kebutuhan pasar merupakan faktor keunggulan suatu
bangsa dalam menghadapi persaingan global.Pemerintah memegang peranan
penting dalam menyiapkan program-program strategis guna menghasilkan SDM
berkualitas dan siap memasuki pasar kerja. Terakhir, adalah pembinaan dan
pengembangan masyarakat terutama generasi muda. Sebagai penopang utama
dalam roda pembangunan, pemberdayaan generasi muda diharapkan dapat
menciptakan generasi yang kreatif, inovatif dan berdaya saing tinggi. Karakteristik
generasi muda seperti inilah yang diharapkan mampu berkonstribusi dan
memenangkan persaingan global.

Mempertimbangkan peran strategis SDM bagi akselerasi pembangunan


negara, kebijakan dan langkah strategis program kerja yang komperehensif
mestiterwujud agar dapat mencetak banyak SDM Indonesia yang unggul dan
mampu bersaing di tingkat global. Sinergi kebijakan antar pemangku kepentingan
pada sektor terkait dan lintas sektor juga mutlak diperlukan guna menyatukan
sumber daya dan potensi yang ada bagi percepatan pembangunan SDM Indonesia.

Upaya tersebut tentu saja membutuhkan kerjasama dari semua pihak


khususnya keluarga dalam hal pemberian pendidikan dan keahlian sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Kesadaran serta semangat untuk terus
meningkatkan kualitas diri dan daya saing juga diperlukan dari generasi muda
yang merupakan agen pembangunan bagi bangsa ini. Selain itu, diperlukan
pengawasan dan evaluasi untuk memastikan program-program yang ada berjalan
sesuai dengan yang diharapkan dan memberikan dampak yang signifikan dalam
meningkatkan produktifitas tenaga kerja khususnya generasi muda. Dengan SDM
yang berkualitas, target dalam pembangunan Indonesia akan lebih mudah tercapai.

1.2 Rumusan Masalah :


1. Bagaimana Tujuan Ips dan Tujuan Pendidikan Nasional ?
2. Bagaimana Peran Ips Menyongsong Globalisasi ?
4

1.3 Tujuan :

1. Menjelaskan Tujuan Ips dan Tujuan Pendidikan Nasional .

2. Menjelaskan Peran Ips Menyongsong Globalisasi.

1.4 Manfaat

Bagi penulis manfaat teoritis yang dapat di peroleh yaitu menambah


wawasan pemahaman kepada para pembaca , Penulis dalam menganalisis materi
yang ditulis dalam makalah ini. Penulis juga mendapatkan berbagai pengalaman
mengenai teknik penulisan makalah , teknik pengutipan , dan teknik
penggabungan materi dari berbagai sumber . Bagi pembaca dapat memperoleh dan
menambah wawasan pengetahuan pembaca tentang “IPS dan Pembangunan
SDM
Indonesia”
5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Ips dan Tujuan Pendidikan Nasional

Pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)Pelajaran IPS di Sekolah Dasar


merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari
sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan
masalah sosial kehidupan (Menurut Sapriya, 2009).Sedangkan menurut Somantri
(Sapriya:2008:9) menyatakan IPS adalah penyederhanaan atau disiplin ilmu ilmu
sosial humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan. Adapun yang
menjadi ruang lingkup pelajaran IPS menurut Taneo (2009:36) adalah manusia
sebagai anggota masyarakat atau manusia dalam konteks sosial.

Tujuan pembelajaran IPS tidak hanya menekankan pada aspek


pengetahuan saja, melainkan juga pembinaan peserta didik untuk mengembangkan
dan menerapkan nilai-nilai pengetahuan tersebut di tengah masyarakat. Nilai-nilai
tersebut misalnya tenggang rasa dan tepo sliro, kepedulian terhadap sesama dan
lingkungan, disiplin, ketaatan, keteraturan, etos kerja, dan lain-lain.

Selain itu tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi


peserta didik atau siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan
yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik
yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

a. Tujuan pembelajaran IPS :

Program-program pembelajaran IPS di sekolah dapat dicapai jika


diorganisasikan secara baik dan tepat. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci
sebagai berikut (Awan Mutakin, 1998).
6

1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya,


melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.
2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode
yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah sosial.

3. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat


keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di
masyarakat.

4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu


membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang
tepat.

5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri


sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun
masyarakat. pengembangan keterampilan pembuatan keputusan.

6. Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.

7. Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat


menghakimi.

8. Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupan-nya


“to prepare students to be well-functioning citizens in a democratic society’ dan
mengembangkan kemampuan siswa mengunakan penalaran dalam mengambil
keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya.

9. Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan siswa


terhadap materi Pembelajaran IPS yang diberikan.

b. Tujuan Pendidikan Nasional , merupakan suatu faktor yg amat sangat


krusial pada dalam pendidikan, sebab tujuan pendidikan ini artinya arah yang
hendak dicapai atau yang hendak pada tuju sang pendidikan. pada
penyelenggaraannya pendidikan tidak bisa dilepaskan asal sebuah tujuan yg
hendak dicapai, hal ini dapat dibuktikan menggunakan penyelenggaraan
pendidikan yang
7

pada alami bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan yg berlaku di masa Orde lama
berbeda menggunakan tujuan pendidikan pada masa Orde Baru. sejak Orde Baru
sampai sekarang, rumusan tentang tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan
sesuai dengan tuntutan pembangunan serta perkembangan kehidupan masyarakat
dan negara Indonesia. Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu insan
yang beriman serta bertaqwa terhadap yang kuasa yang Maha Esa serta berbudi
pekerti luhur, mempunyai pengetahuan serta keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yg mantap serta berdikari serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan serta kebangsaan.

Tujuan pendidikan nasional di atas wajib diupayakan bisa dicapai sang


seluruh penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan yang
bersifat formal. buat mencapainya membutuhkan saat yang lama dan memerlukan
analisis tujuan yang lebih khusus asal setiap jenjang pendidikan diadaptasi
menggunakan tingkat kemampuan serta kebutuhan siswa.

Tujuan pendidikan dasar adalah memberi bekal kemampuan dasar pada


siswa buat berbagi kehidupanya menjadi langsung, anggota umat manusia dan
mempersiapkan peserta didik buat mengikuti pendidikan menengah. Tujuan
pendidikan dasar di atas memberikan makna bahwa tujuan pendidikan dasar
artinya pondasi, dasar atau batu loncatan buat mencapai tujuan pendidikan yang
lebih tinggi.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan


nasional menjelaskan bahwa fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional
dituangkandi dalam pasal 3 yang mengatakan bahwa:“Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”

Menurut Hovelock dan Huberman (1977) dalam suatu sistem yang paling
besar pengaruhnya adalah sistem pendidikan, termasuk unsur-unsur pendidikan
8

baik pendidikan formal maupunpendidikan non formal yang bertujuan untuk


pembangunan negara secara keseluruhan melalui penyediaan tenaga kerja yang
berfungsi untuk peranan-peranan yang beragam dan melalui pengajaran pada
generasi baru mengenai tujuan-tujuan masyarakat secara menyeluruh dan alat-alat
pemenuhan mereka. Tujuan pendidikan menurut Johan Amos Comenius adalah
untuk membuat persiapan yang berguna diakhirat nanti. Sepanjang hidup manusia
merupakan proses penyiapan diri untuk kehidupan diakhirat. Dunia ini adalah
buku yang paling lengkap yang tidak akan habis dikaji untuk dipahami dan
diambil manfaatnya sepanjang hayat (Tirtahardjo dan La Solo, 2008 : 43).

Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki posisi


yang sangat penting diantara komponen-komponen pendidikanlainya. Dapat
dikatakan seluruh komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata
mata terarah untuk pencapian tujuan pendidikan tersebut (Tirtahardjo dan La
Solo,2008 : 37).

Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO Dalam upaya meningkatkan


kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu
pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural
Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang
maupun masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning
to be, dan (4) learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan tersebut
menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.
9

2.2 Peran Ips Menyongsong Globalisasi

Perubahan yang terjadi diberbagai bidang kehidupan manusia, merupakan


dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan masuknya arus
globalisasi, membawa pengaruh yang multidimensional diberbagai bidang
kehidupan. Di bidang pendidikan, perubahan ini dituntut oleh faktor kebutuhan
siswa, masyarakat, dan lapangan kerja. Salah satu bentuk perubahan yang dituntut
tersebut adalah tentang kurikulum Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Kurikulum Pendidikan IPS dituntut untuk menyesuaikan diri dengan berbagai
perubahan global yang terjadi saat sekarang ini. Dengan ada perubahan kurikulum
ini, diharapkan siswa sejak dini sudah dibiasakan melihat, memahami,
menganalisis, merefleksikan, memprediksi berbagai fenomena yang terjadi di
sekitar mereka dari persfektif glabal. Oleh sebab itu, melalui Pendidikan IPS,
sejak dini peserta didik sudah harus sudah dibiasakan berfikir global, melihat
segala sesuatu dengan perspektif multidimensional. Dengan perspektif global,
siswa mampu melihat dunia beserta berbagai fenomena yang ada didalamnya.

Untuk menghadapi tantangan global ini, kurikulum Pendidikan IPS


memegang peranan yang sangat penting dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Kurikulum sebagai suatu dokumen dan pedoman dalam proses kegiatan belajar
mengajar, memuat berbagai inovasi dan kreativitas dalam meningkatkan kualitas
pendidikan dan harus harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu pengalaman
belajar. Pengertian ini mengandung arti bahwa kurikulum harus tertuang dalam
sebuah dokumen atau rencana tertulis. Dokumen atau rencana tertulis itu berisikan
pernyataan mengenai kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik yang
mengikuti kurikulum tersebut. Pengertian kualitas pendidikan di sini mengandung
makna bahwa kurikulum sebagai dokumen merencanakan kualitas hasil belajar
yang harus dimiliki oleh peserta didik.
1

Pendidikan IPS di Sekolah Dasar sebagai wahana untuk membimbing dan


mengarahkan siswa memasuki era globalisasi, perlu dikembangkan kurikulum dan
sarana penunjang pelaksanaannya untuk memberi wawasan global dan
keterampilan dalam menghadapi permasalahan yang muncul dari persaingan
global.
1
1

BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia,


oleh karena itu harus mendapat perhatian yang lebih serius. Berkaitan dengan hal
ini, pendidikan merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia dalam segala aspek kehidupan, sekaligus sebagai upaya pewarisan
nilainilai budaya bagi kehidupan manusia. Pendidikan IPS merupakan bagian
integral dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk membangun warga
negara yang baik. Melalui Pendidikan IPS diharapkan terbentuk Sumberdaya
Manusia (SDM) yang beradab, yakni SDM yang berpendidikan (berpengetahuan
dan berketerampilan) dan berbudaya (berkarakter kuat).

Pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)Pelajaran IPS di Sekolah Dasar


merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari
sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan
masalah sosial kehidupan (Menurut Sapriya, 2009).Sedangkan menurut Somantri
(Sapriya:2008:9) menyatakan IPS adalah penyederhanaan atau disiplin ilmu ilmu
sosial humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan. Adapun yang
menjadi ruang lingkup pelajaran IPS menurut Taneo (2009:36) adalah manusia
sebagai anggota masyarakat atau manusia dalam konteks sosial.

Perubahan yang terjadi diberbagai bidang kehidupan manusia, merupakan


dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan masuknya arus
globalisasi, membawa pengaruh yang multidimensional diberbagai bidang
kehidupan. Di bidang pendidikan, perubahan ini dituntut oleh faktor kebutuhan
siswa, masyarakat, dan lapangan kerja. Salah satu bentuk perubahan yang dituntut
tersebut adalah tentang kurikulum Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Kurikulum Pendidikan IPS dituntut untuk menyesuaikan diri dengan berbagai
perubahan global yang terjadi saat sekarang ini. Dengan ada perubahan kurikulum
ini, diharapkan siswa sejak dini sudah dibiasakan melihat, memahami,
1

menganalisis, merefleksikan, memprediksi berbagai fenomena yang terjadi di


sekitar mereka dari persfektif glabal. Oleh sebab itu, melalui Pendidikan IPS,
sejak dini peserta didik sudah harus sudah dibiasakan berfikir global, melihat
segala sesuatu dengan perspektif multidimensional. Dengan perspektif global,
siswa mampu melihat dunia beserta berbagai fenomena yang ada didalamnya.

3.2 SARAN

Saran Pembaca diharapkan dapat mengetahui keterkaiatan antara etnosains


dan kearifan local di lingkungan masyarakat yang ada. Tentunya terhadap penulis
sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada
kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
1

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, R. (2012). Perspektif dan tujuan pendidikan IPS. Pengembangan


Pendidikan IPS, 1-41.

Amal, B. K. (2017). Pembelajaran Ips Berkarakter Dan Peranannya Dalam


Menghadapi Era Globalisasi Mea.

Ratnawati, E. (2016). Pentingnya Pembelajaran IPS Terpadu. Edueksos: Jurnal


Pendidikan Sosial & Ekonomi, 2(1).

Anda mungkin juga menyukai