Disusun Oleh :
Kelompok 10
TAHUN 2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu wata`ala yang telah memberikan nikmat
serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulisan
makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah "Manajemen Kurikulum Dan Program
Pendidikan” yang berjudul”Implementasi Program Pendidikan ” sebagai tugas
kelompok dari dosen pengampu Sela Kholidaini M.Pd
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1.Apa program pendidikan diseluruh jenjang pendidikan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Program pendidikan
2
Dimana pendidikan merupakan menjadi suatu proses yang mencakup tiga dimensi
yaitu individu, masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan
seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan
peranan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat.
Sedangkan kegiatan pendidikan yaitu suatu proses transfer ilmu dan pembentukan
kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya.
Kegiatan pendidikan juga merupakan sebuah aktifitas yang memiliki maksud atau
tujuan tertentu yang diarahkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
manusia baik sebagai manusia ataupun sebagai masyarakat dengan sepenuhnya.
Dalam pendidikan terdapat dua hal penting yaitu aspek kognitif (berpikir) dan
aspek efektif(merasa).1
Jadi, Pendidikan juga memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber
daya manusia ke arah yang lebih baik. Pendidikan diharapkan mampu membentuk
peserta didik yang dapat mengembangkan sikap, keterampilan dan kecerdasan
intelektualnya agar menjadi manusia yang terampil, cerdas, dan berakhlak mulia.
1
Suharsimi Arikunto dan Ceppi Safruddin Abdul Jabar,
Evaluasi Program PendidikanPedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan
, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2010), hal. 4.
3
B. Implementasi PUS ( Pendidikan Untuk Semua)
(1) memperluas dan meningkatkan pendidikan anak usia dini khususnya bagi
anak-anak sangat rawan & kurang beruntung;
(2) menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar di tahun 2015 untuk semua anak
khususnya anak perempuan dan anak dalam keadaan sulit & minoritas;
(3) mengembangkan proses pembelajaran dan life skills untuk pemuda dan orang
dewasa;
(4) mencapai kemajuan 50% tingkat literasi dewasa di tahun 2015, khususnya
bagi perempuan;
(5) menghapus disparitas gender pada pendidikan dasar dan menengah di tahun
2005 dan meraih kesetaraan gender di tahun 2015 dan
(6) meningkatkan mutu pendidikan (Dinas Pendidikan Jawa Tengah: 2016) Dalam
implementasi PUS, Pemerintah Kota Salatiga, menetapkan kebijakan bidang
Pendidikan:2
(2) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan
akses penyelenggaraan pendidikan dasar;
(3) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan
akses penyelenggaraan pendidikan menengah;
2
Bambang Ismanto. Dkk, kinerja pendidikan dasar dalam implementasi pendidikan untuk semua, (
jurnal kelola) vol. 4, no. 1, Hal 4.
4
(4) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan
akses penyelenggaraan pendidikan non formal dan informal;
(5) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan
akses penyelenggaraan pendidikan khusus;
Kebijakan yang berpihak pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan Kecakapan Hidup, Pengarusutamaan
Gender, dan Peningkatan Mutu Pendidikan, merupakan langkah strategis untuk
menyiapkan sumber daya manusia yang lebih baik di masa depan. Kualitas
sumber daya manusia memiliki dampak luas terhadap seluruh aspek kehidupan,
baik sosial, politik, ekonomi, budaya maupun pertahanan dan keamanan
(Disdikpora: 2015).
5
d. Didasari hubungan kausal yang andal.
3
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(BAPPENAS), Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011,
http://www.bappenas.go.id/files/1913/5 229/9628/laporan-pencapaian-tujuan- pembangunan-
milenium-di-indonesia- 2011__20130517105523__3790__0.pd f
6
dari tujuan kedua MDGs (Stalker, 2008) adalah memastikan bahwa pada tahun
2015 semua anak di manapun, baik laki-laki maupun perempuan, akan bisa
menyelesaikan pendidikan dasar secara utuh. Indikator keberhasilan ditentukan
berdasarkan tingkat partisipasi di sekolah dasar, kelulusan, dan angka melek
huruf.
Adapun upaya yang bisa dilakukan dalam meningkatkan program pendidikan agar
berjalan secara efektik dan efesian yaitu :
7
Menurut teori Elisabeth pada masa transisi yaitu masa kanak-kanak ke masa
remaja itu siswa sangat membutuhkan pengertian-pengertian yang khusus, bisa
dari bentuk dukungan motifasi atau guru bisa memahami karakter siswa yang
sekiranya harus di back up kembali.Tentunya guru menginginkan yang terbaik
untuk siswa dan sekolah, maka dari itu kepala sekolah sudah memikirkan
bagaimana bisa mencetak siswa yang berkompeten dalam bidang akademi
maupun non akademi, berharap para siswa akan membentuk pribadinya yang di
harapkan sekolah. Memperhatikan kelebihan minat anak membutuhkan usaha
yang serius dan berkesinambungan. Dengan mengembangkan minat dan bakat
serta memberikan karir sejak dini, remaja akan semakin menyadari mengenai apa
yang ia suka dan mampu lakukan, dan akan menjadi lebih jelas pendidikan atau
pekerjaan apa yang mungkin akan ditekuninya disertai dengan pemahaman
tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga ia bisa menentukan pilihannya
yang tepat dan menyiapkan diri untuk menggapai impiannya.4
masih banyak terjadi tenaga pengajar atau guru yang belum berkompenten dan
kurangnya pembelajaran sehingga masih mengalami kesulitan dalam
menggunakan dan membuat program pembelajaran kurikulum yang bisa
mempengaruhi kualitas dan mutu siswa.
4
Restisa Indah Septiani,”Pelaksanaan Program Pengembangan diri sebagai
upaya Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme di SMA Negeri 1 Malang”.
Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10