Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Implementasi Program Pendidikan

Makalah Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Mata Kuliah


“ Manajemen Kurikulum dan program pendidikan “
Dosen Pengampu : Sela Kholidaini M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 10

1. Khairun Nisa (2011030336)


2. Koirul Zaza ( 2011030339)
3. Yusi Anggraini (2011030296)

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

‫السالم عليكن ورحمة هللا وبر كاته‬

Segala puji bagi Allah Subhanahu wata`ala yang telah memberikan nikmat
serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulisan
makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah "Manajemen Kurikulum Dan Program
Pendidikan” yang berjudul”Implementasi Program Pendidikan ” sebagai tugas
kelompok dari dosen pengampu Sela Kholidaini M.Pd

Makalah ini membahas tentang bagaimana mengimplementasikan program


pendidikan yang di harapkan dapat memberikan informasi kepada para pembaca,
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena
itu,kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga materi dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.

‫والسالم عليكن ورحمة هللا وبر كاته‬

Lampung, Februari 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
BAB II................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2
A. Program pendidikan ................................................................................................... 2
B. Implementasi PUS ( Pendidikan Untuk Semua) ........................................................ 4
C. Penghambat Program Pendidikan Dan Upaya Mengatasinya .................................... 7
BAB III ............................................................................................................................... 9
PENUTUP .......................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu persoalan dari berbagai masalah bangsa dalam menghadapi


masa depan adalah masalah peningkatan kemampuan pembangunan. Terjadinya
krisis multi dimensi yang terjadi pada erasekarang ini adalah merupakan bentuk
ketidakmampuan para pemimpin bangsa dalam memenej kondisi rumah tangga
Negara sehingga terjadi banyak penyimpangan-penyimpangan keuangan Negara.
Kemudian sangat berimbas kepada rakyat kecil yang menuai penderitaan yang
berkepanjangan sampai saat ini.

Pendidikan di Indonesia harus dapat berperan serta positif dalam eraglobalisasi


ini, kita tidak ingin hanya menjadi obyek bulan-bulanan bangsa lain. Oleh sebab
itu kita harus mempersiapkan diri sedini mungkin untukmenyongsong era
tersebut, salah satu alternative adalah mempersiapkansumber daya manusia
melalui proses pendidikan.Dewasa ini bangsa Indonesia sedang berupaya
meningkatkan sumber daya manusia. Hal tersebut dilakukan dengan
meningkatkan kecerdasan sumber daya manusia. Upaya mencerdaskan manusia
Indonesia dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan dan membuat
kebijakan-kebijakan di suatu lembaga.

B. Rumusan Masalah
1.Apa program pendidikan diseluruh jenjang pendidikan?

2.Bagaimana program pendidikan dilaksanakan?

3.Bagaimana hambatan dan solusi dari kegiatan pendidikan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Program pendidikan

Ada tiga pengertian penting dan perlu ditekankan dalam menentukan


program, yaitu realisasi atau implementasi suatu kebijakan,terjadi dalam waktu
relatif lama-bukan kegiatan tunggal tetapi jamak berkesinambungan, dan terjadi
dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Pengertian program adalah
suatu unit atau kesatuan kegiatan maka program merupakan sebuah sistem, yaitu
rangkaiankegiatan yang dilakukan bukan hanya satu kali tetapi
berkesinambungan. Pengertian program secara umum yaitu pelaksanaan program
yang selalu terjadi di dalam sebuah organisasi yang artinya harus melibatkan
semua orang.

Dalam kehidupan, terdapat juga program yang berlangsunghanya dalam waktu


singkat, yaitu misalnya program Peringatan Hari Besar Nasional di OSIS suatu
sekolah atau Masa Ta’aruf bagi Mahasiswa Baru di suatu organisasi di
kemahahasiswaan. Kegiatan-kegiatan dalam program ini, dapat diklasifikasikan
sebagai programkarena mengandung beberapa komponen kegiatan. Misalnya,
kegiatan memperingati HUT RI, Hardiknas, Bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan
lainsebagainya. Selain itu program ini juga memuat kegiatan-kegiatan lainnya,
seperti kegiatan pencarian dana, penunjukkan kepanitiaan, perizinan, sampai
kegiatan pementasan minat, bakat, dan seni para anggota organisasi.

Dapat disimpulkan bahwa program pendidikan itu membutuhkan waktu lama


untuk tercapainya suatu program tersebut. Persiapannya juga perlu memikirkan
matang-matang, agar program tersebut berjalan sesuai keinginan.

2
Dimana pendidikan merupakan menjadi suatu proses yang mencakup tiga dimensi
yaitu individu, masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan
seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan
peranan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat.
Sedangkan kegiatan pendidikan yaitu suatu proses transfer ilmu dan pembentukan
kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya.

Dengan demikian pengajaran lebih berorientasi pada pembentukan di bidang


tertentu, oleh karena itu perhatian dan minatnya lebih bersifat teknis.

Kegiatan pendidikan juga merupakan sebuah aktifitas yang memiliki maksud atau
tujuan tertentu yang diarahkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
manusia baik sebagai manusia ataupun sebagai masyarakat dengan sepenuhnya.
Dalam pendidikan terdapat dua hal penting yaitu aspek kognitif (berpikir) dan
aspek efektif(merasa).1

Jadi, Pendidikan juga memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber
daya manusia ke arah yang lebih baik. Pendidikan diharapkan mampu membentuk
peserta didik yang dapat mengembangkan sikap, keterampilan dan kecerdasan
intelektualnya agar menjadi manusia yang terampil, cerdas, dan berakhlak mulia.

1
Suharsimi Arikunto dan Ceppi Safruddin Abdul Jabar,
Evaluasi Program PendidikanPedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan
, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2010), hal. 4.

3
B. Implementasi PUS ( Pendidikan Untuk Semua)

Sesuai Deklarasi Dakar, tujuan Pendidikan Untuk Semua (PUS) adalah:

(1) memperluas dan meningkatkan pendidikan anak usia dini khususnya bagi
anak-anak sangat rawan & kurang beruntung;

(2) menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar di tahun 2015 untuk semua anak
khususnya anak perempuan dan anak dalam keadaan sulit & minoritas;

(3) mengembangkan proses pembelajaran dan life skills untuk pemuda dan orang
dewasa;

(4) mencapai kemajuan 50% tingkat literasi dewasa di tahun 2015, khususnya
bagi perempuan;

(5) menghapus disparitas gender pada pendidikan dasar dan menengah di tahun
2005 dan meraih kesetaraan gender di tahun 2015 dan

(6) meningkatkan mutu pendidikan (Dinas Pendidikan Jawa Tengah: 2016) Dalam
implementasi PUS, Pemerintah Kota Salatiga, menetapkan kebijakan bidang
Pendidikan:2

(1) Meningkatkan pemerataan dan mutu serta pemerataan akses penyelenggaraan


PAUD;

(2) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan
akses penyelenggaraan pendidikan dasar;

(3) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan
akses penyelenggaraan pendidikan menengah;

2
Bambang Ismanto. Dkk, kinerja pendidikan dasar dalam implementasi pendidikan untuk semua, (
jurnal kelola) vol. 4, no. 1, Hal 4.

4
(4) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan
akses penyelenggaraan pendidikan non formal dan informal;

(5) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan
akses penyelenggaraan pendidikan khusus;

(6) Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan


formal dan non formal;

(7) Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik


dalampenyelenggaraan pendidikan; dan

(8) Meningkatkan wawasan kebangsaan, kearifan lokal dan kesetaraan gender


dalam penyelenggaraan pendidikan (Disdikpora: 2016).

Kebijakan yang berpihak pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan Kecakapan Hidup, Pengarusutamaan
Gender, dan Peningkatan Mutu Pendidikan, merupakan langkah strategis untuk
menyiapkan sumber daya manusia yang lebih baik di masa depan. Kualitas
sumber daya manusia memiliki dampak luas terhadap seluruh aspek kehidupan,
baik sosial, politik, ekonomi, budaya maupun pertahanan dan keamanan
(Disdikpora: 2015).

Implementasi kebijakan publik memerlukan persyaratan agar mendapatkan


dukung- an, layak dilaksanakan dan bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini sesuai
dengan model implementasi dari Brian W. Hoogwood dan Lewis A. Gun (dalam
Nugroho, 2006: 131) yang menetapkan persyaratan implementasi kebijakan
publik:

a. Jaminan bahwa kondisi eksternal yang dihadapi oleh lembaga/badan pelaksana


tidak akan menimbulkan masalah yang besar.

b.Tersedia sumber daya yang memadai termasuk sumber daya waktu.

c. Perpaduan sumber-sumber yang diperlukan benar-benar ada.

5
d. Didasari hubungan kausal yang andal.

e. Hubungan kausalitas yang terjadi

f. Hubungan saling ketergantungan kecil.

g. Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan.

h. Tugas-tugas telah dirinci dan ditempatkan dalam urutan yang benar.

i. Komunikasi dan koordinasi yang sempurna

j. Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan


mendapatkan kepatuhan yang sempurna.

Konsepsi ini relevan dengan program pendidikan dasar sebagai implementasi


kebijakan secara nasional yang menjadi kewajiban bagi setiap daerah di
Indonesia. Bahkan program ini juga sebagai komitmen dalam pencapaian tujuan
pembangunan milinium. Millenium Development Goals (MDGs) dideklarasikan
bulan September tahun 2000 oleh para pemimpin dunia di New York. Deklarasi
Millennium ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
pembangunan sumber daya manusia dan pengentasan kemiskinan. Keikutsertaan
Indonesia dalam menyepakati Deklarasi Milenium bersama dengan 189 negara
lain pada tahun 2000 bukan semata-mata untuk memenuhi tujuan dan sasaran
MDGs, namun keikutsertaan itu ditetapkan dengan pertimbangan bahwa tujuan
dan sasaran MDGs sejalan dengan tujuan dan sasaran pembangunan Indonesia
(Bappenas: 2012). Dalam rangka mewujudkan tujuan itu, maka dirumuskan
delapan tujuan pembangun- an millennium yang salah satunya adalah pendidikan
dasar untuk semua. Pendidikan menjadi salah target untuk meningkatkan mutu
kehidupan masyarakat minimal pada tataran pendidikan dasar.3 Kualitas sumber
daya manusia akan meningkat/membaik jika mereka mengenyampendidikan,
paling tidak mengenyampendidikan dasar yaitu pendidikan wajib 9 tahun. Target

3
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(BAPPENAS), Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011,
http://www.bappenas.go.id/files/1913/5 229/9628/laporan-pencapaian-tujuan- pembangunan-
milenium-di-indonesia- 2011__20130517105523__3790__0.pd f

6
dari tujuan kedua MDGs (Stalker, 2008) adalah memastikan bahwa pada tahun
2015 semua anak di manapun, baik laki-laki maupun perempuan, akan bisa
menyelesaikan pendidikan dasar secara utuh. Indikator keberhasilan ditentukan
berdasarkan tingkat partisipasi di sekolah dasar, kelulusan, dan angka melek
huruf.

C. Penghambat Program Pendidikan Dan Upaya Mengatasinya

Dalam penerarapan program pendidikan pasti memiliki kendala- kendala


yang harus dihadapi dan diatasi adapun penyebab terjadinya hambatan program
pendidikan yaitu :

1. Kurangnya pemahaman kepala sekolah dan guru terhadap kurikulum


sekolah penggerak masih menjadi kendala dalam implementasi Program
Sekolah Penggerak (PSP).

2. akses masyarakat miskin terhadap pendidikan formal dan non formal


disebabkan oleh tingginya biaya pendidikan.

3. jumlah dana mutu prasarana dan sarana pendidikan.

4. Kurangnya minat siswa dan daya tangkap dalam proses pembelajaran.

Adapun upaya yang bisa dilakukan dalam meningkatkan program pendidikan agar
berjalan secara efektik dan efesian yaitu :

a. Upaya melaksanakan Program Pengembangan diri dalam Pembentukan


Karakter siswa.

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standart isi yang didalamnya


memuat struktur kurikulum, telah mempertajam perlunya disusun dan di
laksanakannya program pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
kebutuhan, bakat, dan minat setisp peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.

7
Menurut teori Elisabeth pada masa transisi yaitu masa kanak-kanak ke masa
remaja itu siswa sangat membutuhkan pengertian-pengertian yang khusus, bisa
dari bentuk dukungan motifasi atau guru bisa memahami karakter siswa yang
sekiranya harus di back up kembali.Tentunya guru menginginkan yang terbaik
untuk siswa dan sekolah, maka dari itu kepala sekolah sudah memikirkan
bagaimana bisa mencetak siswa yang berkompeten dalam bidang akademi
maupun non akademi, berharap para siswa akan membentuk pribadinya yang di
harapkan sekolah. Memperhatikan kelebihan minat anak membutuhkan usaha
yang serius dan berkesinambungan. Dengan mengembangkan minat dan bakat
serta memberikan karir sejak dini, remaja akan semakin menyadari mengenai apa
yang ia suka dan mampu lakukan, dan akan menjadi lebih jelas pendidikan atau
pekerjaan apa yang mungkin akan ditekuninya disertai dengan pemahaman
tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga ia bisa menentukan pilihannya
yang tepat dan menyiapkan diri untuk menggapai impiannya.4

b. Meningkatan mutu pendidikan tenaga pendidik

masih banyak terjadi tenaga pengajar atau guru yang belum berkompenten dan
kurangnya pembelajaran sehingga masih mengalami kesulitan dalam
menggunakan dan membuat program pembelajaran kurikulum yang bisa
mempengaruhi kualitas dan mutu siswa.

c. Sarana dan Prasarana

sarana dan prasarana sekolah sangat penting akan berlangsungnya program


pendidikan siswa dengan sarana dan prasarana akan membuat siswa nyaman
menerima pembelajaran.

4
Restisa Indah Septiani,”Pelaksanaan Program Pengembangan diri sebagai
upaya Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme di SMA Negeri 1 Malang”.
Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan maka


program merupakan sebuah sistem, yaitu rangkaiankegiatan yang dilakukan bukan
hanya satu kali tetapi berkesinambungan. Pengertian program secara umum yaitu
pelaksanaan program yang selalu terjadi di dalam sebuah organisasi yang artinya
harus melibatkan semua orang.

Dapat disimpulkan bahwa program pendidikan itu membutuhkan waktu lama


untuk tercapainya suatu program tersebut. Persiapannya juga perlu memikirkan
matang-matang, agar program tersebut berjalan sesuai keinginan.

Dan bisa menerapkan atau menimplementasikan PUS dalam program pendidikan


sebagai salah satu jalan untuk mengepuayakan program berajalan dengan baik
salah satunya dengan kebijakan pendidikan.

Dalam rangka mewujudkan tujuan itu, maka dirumuskan delapan tujuan


pembangun- an millennium yang salah satunya adalah pendidikan dasar untuk
semua. Pendidikan menjadi salah target untuk meningkatkan mutu kehidupan
masyarakat minimal pada tataran pendidikan dasar. Kualitas sumber daya manusia
akan meningkat/membaik jika mereka mengenyampendidikan, paling tidak
mengenyampendidikan dasar yaitu pendidikan wajib 9 tahun.

Adapun penghambat dan upayanya untuk mengatasi program pendidikan dan


melaksanakan pendidikan yaitu kurangnya pengalaman dan mutu guru, dana
sarana dan pra sarana, terhalangnya dana karena biaya sekolah yang mahal dan
minat siswa dalam pembelajaran yang rendah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikunto dan Ceppi Safruddin Abdul Jabar,


Evaluasi Program PendidikanPedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan
Praktisi Pendidikan
, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2010), hal. 4.

Bambang Ismanto. Dkk, kinerja pendidikan dasar dalam implementasi pendidikan


untuk semua, ( jurnal kelola) vol. 4, no. 1, Hal 4.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan


Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Pembangunan Milenium Di Indonesia
2011, http://www.bappenas.go.id/files/1913/5 229/9628/laporan-pencapaian-
tujuan- pembangunan-milenium-di-indonesia-
2011__20130517105523__3790__0.pd f

Restisa Indah Septiani,”Pelaksanaan Program Pengembangan diri sebagai


upaya Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme di SMA Negeri 1 Malang”.
Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang.

10

Anda mungkin juga menyukai