PERENCANAAN PENDIDIKAN
Tentang
Oleh:
Dosen Pembimbing:
2021 M/1443 H
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “Konsep Perencanaan Pendidikan (Lanjutan)”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pembimbing yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 16
B. Saran ........................................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan mempunyai peranan dan fungsi yang cukup penting bagi kehidupan manusia,
baik pendidikan dalam aspek kognitif, afektif (sikap), maupun psikomotorik. Oleh karena
itu, sudah menjadi suatu keharusan bagi manusia untuk dapat merasakan proses tersebut.
peradaban. Selain itu pendidikan memberikan bekal kepada manusia untuk menyongsong
hari esok yang lebih cerah dan lebih manusiawi. Sedangkan, dalam menjalankan sebuah
aktivitas sehari-hari, manusia tidak bisa lepas dengan adanya sebuah perencanaan.
Dengan adanya perencanaan yang bagus, maka aktivitas sehari-hari dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena perencanaan merupakan
apa yang diharapkan dan apa yang akan dilakukan. Rangkaian proses kegiatan itu
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan dan direncanakan. Oleh karena itu, dalam
pembahasan makalah ini, kami akan membahas tentang bagaimana konep perencanaan
1
pendidikan itu sehingga perencanaan yang direncanakan dapat maksimal dan tujuan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
tentang pendidikan. Pendidikan memiliki ciri unik dalam kaitannya dengan pembangunan
nasional dan mempunyai ciri khas karena menjadi muara garapan adalah manusia.
pendidikan itu membangun manusia yang harus mampu membagun dirinya dan
masyarakat.
peserta didik.
praktikal dan segmentaris tetapi menyeluruh dan terpadu serta disusun secara
logis dan rasional serta mencakup berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan.
3
6. Perencanaan pendidikan harus dikembangkan dengan memperhatikan
Perang Dunia II di beberapa tempat memiliki ciri khas. Umumnya belum kompleks dan
belum melibatkan keseluruhan hidup suatu bangsa yang ditandai dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Mempunyai padangan jangka pendek yang berlaku hanya sampai pada anggaran
pisah.
umumnya.
1
Udin Sacfuddin Sa'ad dan Abin Syammuddin Makmun,2007, Perencanaan Pendidikan: Suans Pendekatan
Kompetensif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hlm 13
4
4. Tidak dinamis model perencanaan pendidikannya statis dan tidak berubah dari
tahun ke tahun.
sangat dipengaruhi oleh adanya perubahan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, sosial,
ekonomi, dan politik. Perkembangan itu memberikan tekanan dalam masalah pendidikan
yang jauh lebih berat dan semuanya itu harus dihadapi. Mereka telah berhasil mengatasi
masalah masalah tersebut, tetapi manajemen dan perencanaan sebagai alatnya telah
Setelah berlalunya Perang Dunia II, terjadilah berbagai kekacauan dalam sistem
pendidikan di berbagai negara, terutama Inggris, Perancis, Rusia dan beberapa negara di
Eropa Barat. Kebanyakan negara menginginkan kembali kepada sistem pendidikan yang
perencanaan yang kompleks dan mempunyai pandangan jauh ke depan, dan diperlukan
pemeriksaan yang teliti pada kondisi dan akibat-akibat ekonominya dari suatu
masyarakat.
Pada perkembangan terkini, para ahli ekonomi Barat melihat pendidikan tidak
dipandang sebagai sektor yang bersifat konsumtif dan tidak produktif yang menyerap
investasi atau penanaman modal (investasi jangka panjang) yang dapat membantu
pertumbuhan ekonomi, sehingga dengan menggunakan lebel bunu ini sektor pendidikan
5
Sebagai dampaknya, para pendidik dan para perencana dituntut untuk memikirkan
tenaga kerja, merencanakan dan menguasai penerimaan murid kemudian output lulusan
atau hasilnya supaya sesuai dengan pola kemasyarakatan yang telah dibenarkan oleh para
berikut:
4. Konsep dinamis yang menjamin rencana dikonstruksi dengan lentur sehinga tidak
2. Rencana bersifat luwes dan fleksibel, dalam arti mengandung kemungkinan untuk
3. Pragmatis yang bersifat praktis disertai dengan perhitungan logis dan rasional,
disusun berdasarkan fakta dan data, bukan merupakan hayalan atau dugaan-
dugaan.
4. Rencana bersifat sederhana, sistematis, jelas, dan mudah dipahami oleh para
pelaksana.
6
5. Ada skala prioritas berdasarkan kondisi sarana dan prasarana (man, money,
6. Rencana mempunyai daya guna, dalam arti hasil suatu rencana benar-benar dapat
dirasakan manfaatnya, baik diri sendiri maupun bagi lembaga atau masyarakat
umumnya.2
pertanyaan yang dirumuskan dalam enam pertanyaan, yaitu: what, why, where,
2. Why, menanyakan sebab-sebab jenis kegiatan itu yang harus dilakukan. Jawaban
itu sehingga memperoleh pengertian yang lebih jelas dan terperinci tentang latar
3. Where, menanyakan hal yang berhubungan dengan lokasi atau tempat rencana itu
akan dilaksanakan. Hal ini mencakup letak, tata ruang, tingkat pelaksanaan suatu
4. When, menanyakan hal yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan rencana itu.
Hal ini mencakup prioritas, fase pencapaian, bahkan jangka pencapaian tujuan
dan mengawasi. Hal ini mencakup juga wewenang dan tanggungjawab, hierarki,
2
Siti Aisyah,Perencanaan Pendidikan,Adaara : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume. 7, No. 1 November
2018,P-ISSN: 2407-8107,hl 717-718
7
syarat-syarat personal, pembagian tugas, pengadaan tenaga, penempatan, dan
pembinaannya.
dan tata kerja, standar yang harus dipenuhi, iklim sekitar lokasi, pembiayaan, dan
lain-lain.3
dilakukan atau dipertimbangkan oleh para perencanaan ketika akan menyusun rencana
pendidikan.4 Adapun beberapa prinsip yang dikemukakan menurut para ahli diantaranya
sebagai berikut.
perhatian sewajarnya baik formal maupun non formal, pendidikan dasar sampai
3
Ibid,hl 719
4
Ibid,hl 720
8
3. Perencanaan pendidikan harus memerhatikan aspek-aspek kualitatif dan
kuantitatif, yaitu kemajuan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh jumlah anak
yang dapat ditampung di sekolah, tetapi juga apakah output pendidikan ia dapat
memenuhi kebutuhan pasaran kerja, atau apakah dapat membuat individu menjadi
sejahtera.
yaitu karena siklus pendidikan berlangsung antara 10 sampai 20 tahun dan sulit
dengan segera diketahui hasilnya dalam jangka waktu 1-2 tahun: Banyak
saja, maka perencanaan pendidikan harus kontinu dan dirancang dalam jangka
pengelolaannya
dan data yang dapat diandalkan. yaitu banyak bukti betapa terhambatnya saluran-
saluran informasi dari daerah ke pusat, dan sebaliknya, bahkan antar unit-unit
9
keluarga, masyarakat dan pemerintah, oleh sebab itu asas integrasi mencakup juga
Sementara itu, Udin Syaefudin Sa'ud dan Abin Syamsuddin Makmun (2005)
2. Perencanaan itu fleksibel, yaitu tidak kaku tetapi dinamis dan responsif terhadap
3. Perencanaan itu objektif rasional, yaitu untuk kepentingan umum bukan untuk
4. Perencanaan itu tidak dimulai dari nol tapi dari apa yang dimiliki, maksudnya
segala potensi yang tersedia merupakan aset yang perlu digunakan secara efisien
dan optimal.
terkoordinir, maksudnya segala kekuatan dan modal dasar perlu dihimpun secara
pendidikan.
6. Perencanaan itu disusun dengan data, maksudnya perencanaan yang tanpa data
5
Matain,2013,Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan,Jakarta : Rajawali Pers,hl 19-21
10
8. Perencanaan itu komprehensif dan ilmiah, maksudnya mencakup seluruh aspek
Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa, yang dimaksud dengan
atau dipertimbangkan oleh para perencana ketika akan menyusun rencana pendidikan
yang apabila diabaikan maka perencanaan pendidikan yang dilakukan tidak akan
mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Dari sejumlah prinsip perencanaan
memperhitungkan prinsip-prinsip:
non formal. pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi dalam arti yang seluas-
luasnya.
perencanaan yang menyeluruh. Sifat integral ini harus sudah tampak di dalam
3. Efisien, yaitu biaya yang terbatas harus diusahakan seefisien mungkin dalam
6
Ibid,hl 21-22
11
5. Fleksibel, yaitu tidak kaku tetapi dinamis dan responsiterhadap tuntutan
data dan informasi yang lengkap dan akurat, karena jika tidak, maka perencanaan
pendidikan yang telah disusun tidak akan memiliki kekuatan yang dapat
diandalkan.
pendidikan.7
Banghart and Trull dalam Sa’ud (2007) ada beberapa tahapan yang semestinya dilalui
1. Tahap need assessment, yaitu melakukan kajian terhadap beragam kebutuhan atau
pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Kajian awal ini harus cermat, karena
7
Ibid,hl 22-23
12
sebelumnya; (b) sumber daya apa yang tersedia, dan (c) apa yang akan dilakukan
2. Tahap formulation of goals and objective, yaitu perumusan tujuan dan sasaran
harus berdasarkan pada visi, misi dan hasil kajian awal tentang beragam
3. Tahap policy and priority setting, yaitu merancang tentang rumusan prioritas
prioritas kebijakan ini harus dijabarkan kedalam strategi dasar layanan pendidikan
4. Tahap program and project formulation, yaitu rumusan program dan proyek
5. Tahap feasibility testing, yaitu dilakukan uji kelayakan tentang beragam sumber
daya (sumber daya internal/ eksternal; atau sumber daya manusia/ material).
cermat dan akurat, akan menghasilkan tingkat kelayakan rencana pendidikan yang
baik.
oleh: (a) kualitas sumber daya manusianya (kepala sekolah, guru, komite sekolah,
karyawan, dan siswa); (b) iklim atau pola kerjasama antar unsur dalam satuan
pendidikan sebagai suatu tim kerja (team work) yang handal; dan (c) kontrol atau
13
pengawasan dan pengendalian kegiatan selama proses pelaksanaan atau
7. Tahap evaluation and revision for future plan, yaitu kegiatan untuk menilai
revisi program untuk rencana layanan pendidikan berikutnya yang lebih baik.8
Perencanaaan tidak akan berjalan sebagimana mestinya, kecuali diketahui pula cara
atau memulai sebuah perencanaan. Tanpa adanya proses,mustahil sebuah perencanaan akan
berikut:
1. Penyusunan rencana
a) Tinjauan keadaan.
dalam rencana.
e) Persetujuan rencana.
Dalam tahap ini, dilakukan perumusan yang lebih terperinci mengenai tujuan atau
sasaran dalam jangka waktu tertentu, suatu perincian jadwal kegiatan, jumlah
8
Fatkhul Mubin,Pengertian,Unsur,Prinsip,Dan Ruang Lingkup Perencanaan Pendidikan, Andralogi Jurnal Pendidkan
Islam 2 (1),174-189,hl 6-7.
14
pembiayaan. Pengesahan rencana juga diperlukan agar mempunyai kedudukan
legal untuk pelaksanaannya. Tahap ini perlu dibantu dengan penyusunan suatu
3. Pelaksanaan rencana
5. Dalam proses perencanaan perlu dilakukan pula evaluasi. Evaluasi ini membantu
kegiatan pengawasan. dalam ha ini dilakukan suatu evaluasi atau suatu tinjau
yang berjalan secara terus menerus. Dari hasil evaluasi ini dapat dilakukan
pelaksanaan perencanaan.9
9
Siti Aisyah,Perencanaan Pendidikan,Adaara : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume. 7, No. 1 November
2018,P-ISSN: 2407-8107,hl 726-728
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
tentang pendidikan. Pendidikan memiliki ciri unik dalam kaitannya dengan pembangunan
nasional dan mempunyai ciri khas karena menjadi muara garapan adalah manusia.
atau dipertimbangkan oleh para perencanaan ketika akan menyusun rencana pendidikan .
Perencanaaan tidak akan berjalan sebagimana mestinya, kecuali diketahui pula cara atau
tercapai.
B. Saran
Kami sebagai penulis berharap agar makalah ini mempunyai manfaat kepada
pembaca.Dan melalui makalah ini juga diharapkan pembaca dapat mempelajarinya serta
16
DAFTAR PUSTAKA
Sa'ad, Udin Sacfuddin dan Abin Syammuddin Makmun. 2007. Perencanaan Pendidikan: Suans
17