Anda di halaman 1dari 11

PROSES SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM

Imam Andrianto
Institut Agama Islam Tribakti Kediri
Imamandrianto1996@gmail.com

Ma’ruf Abadi
Institut Agama Islam Tribakti
Marufabadi400@gmail.com

ABSTRAK
Supervisi merupakan suatu aktivitas pembinaan yang terencana untuk membantu
para dan pegawai sekolah melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Istilah supervisi
pendidikan dibangun dari dua kata: supervisi dan pendidikan. supervisi merupakan suatu
proses, yaitu serangkaian kegiatan yang teratur dan beraturan serta berhubungan satu sama
lain dan diarahkan kepada suatu tujuan. Secara garis besar kegiatan dalam proses supervisi
dapat dibagi atas empat, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut.
Perencanaan supervisi perlu disusun oleh supervisor agar pelaksanaan supervisi dapat
terarah. Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan pemberian bantuan dari supervisor
kepada Pendidik, agar dapat terlaksana dengan efetif pelaksanaannya harus sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan dan ada follow up untuk melihat keberhasilan proses
dan hasil pelaksanaan supervisi. Pada akhir proses supervisi dilakukan evaluasi. Evaluasi
dilakukan untuk mengetahui tujuan yang sudah dicapai, hal-hal yang sudah dilakukan dan
hal yang belum dilaksanakan. Tindak lanjut adalah bagian terakhir dari kegiatan
pengawasan proses pembelajaran. Tindak lanjut merupakan jastifikasi, rekomendasi, dan
eksekusi yang disampaikan oleh pengawas atau kepala satuan pendidikan tentang pendidik
yang menjadi sasaran kepengawasannya. Ada tiga alternatif tindak lanjut yang diberikan
terhadap pendidik. Ketiga tindak lanjut itu adalah: (1) Penguatan dan penghargaan
diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar; (2) Teguran yang bersifat mendidik
diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar; dan (3) Guru diberi kesempatan
untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.

Kata kunci : Proses Supervisi, Teknik Supervisi, Administrasi Pendidikan, Supervisi,


pendidikan.

A. PENDAHULUAN
Di era kontemporer yang sangat mengagungkan teknologi saat ini, pendidikan
merupakan mobilitas strategi dalam melakukan proses transformasi budaya, sehingga
eksistensi dan kemajuan bangsa dapat terwujud. 1Alasannya, pendidikan saat ini menjadi
manifestasi psikal dari pengetahuan. Tidak dapat dipungkiri bahwa, maju atau mundurnya
1
David L. Goetsch dan Stanley B. Davis. Quality Management (New Jersey: Mc Graw Hill, 2003), h. 21.

Proses Supervisi Pendidikan Islam 1


suatu bangsa, sangat besar kemungkinan ditentukan oleh maju atau mundurnya pendidikan di
negara tersebut.2 Sehingga penguasaan teknologi dengan penyelenggaraan sistem pendidikan
yang baik, maka akan mewujudkan kemajuan kebudayaan bangsa yang berdampak bagi
kesejahteraan, kemakmuran, dan sebagai manifestasi masyarakat madani.
Pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam kehidupan manusia yang
merupakan proses pembentukan pribadi dan karakter manusia. Pendidikan formal adalah
salah satu focus, manusia diberikan dasar-dasar pengetahuan sebagai dasar-dasar
pengetahuan sebagai pegangan dalam menjalani hidup, dimana dalam hal ini menjadi suatu
jenjang yang memang sudah selayaknya dilalui dalam proses kehidupan manusia.
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau
supervise dan supervisor bertanggung jawab dalam munculnya suatu yang efektif dan
efisien dalam program tersebut. 3Istilah supervisi pendidikan sudah cukup lama dikenal dalam
dunia pendidikan di Indonesia. Pengertian supervisi pendidikan pada umumnya mengacu
kepada usaha perbaikan situasi belajar mengajar. Akan tetapi nampaknya masih terdapat
banyak keragaman pendapat dalam menafsirkan istilah tersebut. Dan hal ini akan membawa
implikasi yang berbeda pula dalam pelaksanaannya.
Dalam perkembangannya, pengawas satuan pendidikan lebih diarahkan untuk
memiliki serta memahi bahkan dituntut untuk dapat mengamalkan apa yang tertuang dalam
permen tentang kepengawasan. Hal ini salah satunya tentang kompetensi dalam memahami
proses dan teknik dalam supervisi. Proses supervisi merupakan rangkaian kegiatan yang
dilakukan dalam supervisi pendidikan.
Proses ini penting dalam melihat sejauh mana keberhasilan suatu tujuan dalam proses
belajar mengajar. Teknik supervisi merupakan cara-cara yang ditempuh dalam mencapai
tujuan tertentu, baik yang berhubungan dengan penyelesaian masalah guru-guru dalam
mengajar, masalah kepala sekolah dalam mengembangkan kelembagaan serta masalah-
masalah lain yang berhubungan serta berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan.4 Jadi,
pada pembahasan kali ini, penulis mencoba untuk menggali terkait proses supervisi
pendidikian dengan tujuan supaya kita semua mengetahui hal tersebut dan menerapkannya
pada lembaga pendidikan dimana tempat kita bernaung.

2
Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan. (Jakarta: Pustaka Setia, 1991), h. 98.
3
Larasari. (2019). Proses Supervisi Pendidikan. Uniersitas Negeri padang, Indonesia.
4
Rahma Yulia, Proses Supervisi Pendidikan, 2020.

Proses Supervisi Pendidikan Islam 2


B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Supervisi Pendidikaan
Supervisi berasal dari Bahasa Ingris yang terdiri dari dua akar kata , yaitu super dan
vision . Super berarti di atas dan vision mempnyai arti melihat, maka secara keseluruhan
supervise diartikan dengan melihat dari atas. Dengan pengertian itulah maka supervise
diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah sebagai pejabat
yang berkedudukan di atas atau lebih tinggi dari guru untuk melihat atau mengawasi
pekerjaan guru. Berbicara mengenai pengertian supervise pendidikan, banyak sekali tawaran
dari para pakar yang bisa diambil sebagai bahan referensi . Hal ini bisa dibuktikan dengan
pendapat bebrapa para ahli sebagaimana pendapat M. Ngalim Purwanto dalam bukunya “
Administrasi “ mengartikan bahwa supervise pendidikan adalah suatu aktifitas pembinaan
yang direncanakan untuk membantu para Guru dan pegawai sekolah lainnya dalam
melakukan pekerjaan secara efektif. Suharsini Arikunto menyatakan bahwa supervise adalah
pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan
kemampuan untuk mengembangkan situasi mengajar dengan baik. Made Pidarta mengartikan
supervise pendidikan adalah suatu proses pembimbingan dari pihak atasan kepada para guru
atau personalia lainnya, yang langsung menangani belajar para siswa untuk memperbaiki
situasi belajar mengajar agar para siswa dpat belajar secara efektif dengan dengan prestasi
belajar yang semakin meningkat. Carter V.Good dalam bukunya , Dictionary of Education
mngatakan bahwa supervise pendidikan adalah usaha dari seorang kepala atau atasan untuk
memimpin guru-guru dan petugas lainnya dalam memperbaiki kinerja, pengajaran.termasuk
menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran dan metode mengajar serta evaluasi
pengajaran.
Dari pendapat diatas, dapat kita simpulkan bahwa supervise pendidikan adalah usaha
untuk membantu membina, membimbing dan mengarahkan seluruh staf sekolah , agar
mereka dapat meningkakan kemampuan situasi belajar mengajar dengan lebih baik. Begitu
juga dengan supervise pendidikan islam dapat dikatakan sebagai suatu usaha untuk
membantu para guru dan staf sekolah lainnya, dalam segala hal khususnya yang terkait
dengan kegiatan edukatif dan administrative yang dilaksanakan dengan cara sistematis,
demokratis, dan koferatif agar dapat mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan
kondusif.
Pada pengertian lain supervise adalah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan
untuk membantu para guru dengan pegawai dalam melakukan pekerjaan mereka secara

Proses Supervisi Pendidikan Islam 3


efektif. Dengan demikian maka hakekat supervise pendidikan adalah suatu proses
pembimbingan dari pihak kepala sekolah kepada guru guru dan personalia sekolah yang
langsung menangani belajar para siswa untuk memperbaiki situasi belajar mengajar para
siswa agar para siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang semakin
meningkat. Disamping itu pula memperbaiki situasi bekerja secaraefektif, disiplin,
bertanggung jawab dan memenuhi akuntabilitas. 5
2. Proses Supervisi Pendidikan
Menurut Rifai (1982), supervisi merupakan suatu proses, yaitu serangkaian kegiatan
yang teratur dan beraturan serta berhubungan satu sama lain dan diarahkan kepada suatu
tujuan. Secara garis besar kegiatan dalam proses supervisi dapat dibagi atas empat, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut.
a. Perencanaan
Perencanaan supervisi perlu disusun oleh supervisor agar pelaksanaan supervisi
dapat terarah. Mengingat perencanaan merupakan pedoman dan arah dalam pelaksanaan,
maka ada beberapa hal yang harus dicantumkan dalam perencanaan supervisi, yaitu :
 Tujuan supervisi
 Alasan mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksanakan
 Bagaimana (metode/teknik) mencapai tujuan yang telah dirumuskan
 Siapa yang akan dilibatkan/diikutsertakan dalam kegiatan-kegaitan yang akan
dilakukan
 Waktu pelaksanaan
 Hal-hal yang diperlukan dalam pelaksaannya serta cara memperoleh hal-hal
tersebut.
Tahapan perencanaan terdiri dari: tahap penyusunan dan tahap persiapan:
a) Tahap penyusunan
 Penyusunan Program Tahunan
Penyusunan program tahunan adalah bersifat penugasan yang diberikan kepada
pengawas sekolah yang bersangkutan sesuai dengan kewenangannya oleh koordinator
pengawas sekolah. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyusunan
program tahunan adalah:

5
Pembelajaranmu, “Pengertian, Tujuan,Peranan, Jenis dan Prinsip Supervisi Pendidikan Islam”, 2022.
https://www.pembelajaranmu.com/2017/03/pengertian-tujuanperanan-jenis-dan.html

Proses Supervisi Pendidikan Islam 4


1. Mengidentifikasi hasil pengawasan sebelumnya dan kebijakan bidang pendidikan.
Mengidentifikasi hasil pengawasan sebelumnya adalah mendata atau menandai
keberhasilan dan ketidakberhasilan program pengawas sebelumnya. Keberhasilan akan
dintandai dengan pencapaian tujuan atau terpenuhinya kriteria keberhasilan yang
ditetapkan di dalam program. Keberhasilan dalam pelaksanaan program tahun lalu tentu
didukung oleh berbagai faktor. Faktor-faktor pendukung itu juga dicatat atau
diidentifikasi. Keberhasilan pelaksaan program dengan faktor pendukungnya itu
menjadi modal untuk mengembangkan program tahun ini.
Faktor-faktor yang berpengaruh (yang mendukung keberhasilan dan
ketidakberhasilan) terhadap pelaksanan program kepengawasan tersebut biasanya
meliputi: (a) sumberdaya pendidikan seperti sarana/ prasarana, manusia, dana, dan
lingkungan; (b) program sekolah seperti program kepala sekolah, program tatausaha,
program kurikuler, dan program ekstrakurikuler; (c) proses pembelajaran yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian; dan (d) hasil belajar seperti hasil ulangan
harian, hasil ulangan umum, hasil ujian akhir sekolah dan hasil ujian akhir nasional,
dan hasil kegiatan pengembangan diri atau ekstrakurikuler.
2. Mengolah dan menganalisis hasil pengawasan sebelumnya
Mengolah dan menganalisis hasil pengawasan tahun lalu meliputi beberapa
kegiatan. Kegiatan-kegiatan itu antara lain: (a) mengelompokkan masalah berdasarkan
ruang lingkupnya; (b) menganalisis (menguraikan) masalah menjadi lebih rinci; (c)
menempatkan atau mencari faktor penyebab setiap masalah yang dianalisis; (d) mencari
alternatif saran atau pemecahan masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
format tertentu. Kriteria untuk pengolahan dan analisis ini adalah ketepatan metodologi
dan kelengkapan seluruh komponen yang diolah dan dianalisis.
3. Merumuskan Rancangan Program Tahunan
Rancangan program tahunan pengawasan sekolah disusun dengan isi
(komponen atau unsur-unsur) yang lengkap. Rancangan ini disusun dengan sistematika
yang logis dan dapat diukur keberhasilan dan ketidakberhasilannya. Dengan demikian,
untuk penganalisisan dalam rangka penyususnan program tahun berikut akan dapat
dilaksanakan dengan mudah. Kriteria yang digunakan untuk penyusunan rancangan ini
adalah kelengkapan komponen atau isi dan ketepatan perumsuannya.
4. Mengkoordinasikan Rancangan Program
Rancangan program tahunan ini perlu dikoordinasikan dengan atasan pengawas
seperti Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Pengkoordinasian ini diperlukan

Proses Supervisi Pendidikan Islam 5


untuk mendapat masukan dan dukungan dari atasan. Dengan dukungan dan masukan
itu, program akan mendapat legalisasi secara administratif.
5. Memantapkan dan Menyempurnakan Rancangan Program
Memantapkan dan menyempurnakan rancangan program tahunan adalah
pekerjaan yang terakhir dalam menyusun program tahunan kepengawasan. Kegiatan
pada tahap ini adalah merevisi program. Hal-hal yang perlu diperbaiki, ditambah,
dkurangi, dan disempurnakan akan berlangsung pada fase ini. Semua masukan,
terutama yang datang dari atasan dijadikan bahan untuk merevisi program. Masukan
atau informasi dari satuan pendidikan yang akan menjadi sasaran pengawasan,
ditampung dan diakomodasi pada fase ini. Selain itu, berbagai kemungkinan seperti
perkembangan baru, informasi baru, teknologi, dan sejenisnya yang juga pantas
dijadikan pertimbangan untuk memperbaiki program. Artinya, fase ini adalah fase final
dalam penyusunan program tahunan sehingga program itu benar-benar bedaya guna
dan berhasil guna.
 Penyusunan Program Semesteran
Program semester pengawasan sekolah disusun oleh masing-masing pengawas
sekolah. Program ini berisi pengawasan seluruh sekolah yang menjadi tanggung
jawabnya. Langkah-langkah penyusunannya adalah seperti berikut ini.
1) Menjabarkan program tahunan dan dikaitkan dengan identifikasi masalah dari
sekolah binaan.
2) Mengolah dan menganalisis hasil identifikasi yang dikaitkan dengan hasil
penjabaran program tahunan. Pengolahannya meliputi pengelompokan masalah ke
dalam kelompok yang sama di setiap sekolah. Kemudian juga dikelompokkan sesuai
dengan skala prioritas. Dengan demikian akan diperoleh masalah sejenis dan
masalah yang mendesak untuk dimasukkan ke dalam program semesteran.
3) Mempelajari visi dan misi sekolah binaan yang menjadi tanggung jawab pengawas.
Setiap sekolah memiliki visi, misi, dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu
pemahaman yang mendalam terhadap visi, misi, dan tujuan setiap sekolah sangatlah
diperlukan. Dengan adanya variasi visi, misi, dan tujuan sekolah yang menjadi
binaan pengawas, maka program semester disusun secara spesifik setiap sekolah.
4) Merumuskan rancangan program semester dengan kriteria antara lain: (a) disusun
berdasarkan ketentuan yang ada; (b) sekurang-kurangnya berisi identitas sekolah
yang akan dikunjungi; nama pengawas, waktu atau jadwal kunjungan; visi dan misi

Proses Supervisi Pendidikan Islam 6


sekolah; identifikasi masalah; dan deskripsi kegiatan yang terdiri dari tujuan,
sasaran, indikator keberhasilan.
5) Menyampaikan dan mengkoordinasikan kepada koordinator pengawas sehingga
mendapat masukan dan dukungan. Bedasarkan masukan itu dilakukan revisi
program semester sehingga menjadi program semester yang mantap dan siap untuk
dilaksanakan.
b) Tahap Persiapan. Dalam tahap ini yang perlu dipersiapkan:
a) Format/instrumen supervisi.
b) Materi pembinaan/supervisi.
c) Buku catatan .
d) data supervisi/pembinaan sebelumnya.6
b. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan pemberian bantuan dari supervisor
kepada Pendidik, agar dapat terlaksana dengan efetif pelaksanaannya harus sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan dan ada follow up untuk melihat keberhasilan proses
dan hasil pelaksanaan supervisi. Beberapa tahapan dalam kegiatan pelaksanaan
diantaranya adalah :
1. Pengumpulan data
Pelaksanaan supervisi diawali dengan pengumpulan data untuk menemukan berbagai
kekurangan dan kelemahan guru. Data yang dikumpulkan adalah mengenai keseluruhan
situasi belajar mengajar.
2. Penilaian
Data yang sudah dikumpulkan diolah, kemudian dinilai. Penilaian ini dilakukan
terhadap keberhasilan murid, keberhasilan guru, serta faktor-faktor penunjang dan
penghambat dalam proses belajar mengajar.
3. Deteksi kelemahan
Pada tahap ini supervisor mendeteksi kelemahan atau kekurangan guru dalam
mengajar. Dalam rangka mendeteksi kelemahan, supervisor memperhatikan beberapa
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas guru yaitu : penampilan guru di depan
kelas, penguasan materi, penggunaan metode, hubungan antar personil dan administrasi
kelas.
4. Memperbaiki kelemahan

6
A. Fajri Alvi, Proses dan Teknik Supervisi, 2022.
https://www.academia.edu/21975869/PROSES_and_TEKNIK_SUPERVISI

Proses Supervisi Pendidikan Islam 7


Jika melalui deteksi ditemukan kelemahan dan kekurangan, maka pada tahap ini
dilakukan perbaikan atau peningkatan kemampuan.
5. Bimbingan dan pengembangan
Supervisor perlu memberikan bimbingan kepada guru agar apa yang diperolehnya
dapat diterapkan / diaplikasikan dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya.7
c. Evaluasi
Pada akhir proses supervisi dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui tujuan yang sudah dicapai, hal-hal yang sudah dilakukan dan hal yang belum
dilaksanakan. Evaluasi supervisi dilakukan untuk semua aspek, meliputi evaluasi hasil,
proses dan pelaksanaan. Teknik evaluasi yang dilakukan : wawancara, angket, observasi
penampilan dan tingkah laku guru, kunjungan kelas, dan memperhatikan reaksi dan
pendapat pihak ketiga seperti sesama guru, pegawai, dan orang tua.8
d. Tindak Lanjut
Tindak lanjut adalah bagian terakhir dari kegiatan pengawasan proses
pembelajaran. Tindak lanjut merupakan jastifikasi, rekomendasi, dan eksekusi yang
disampaikan oleh pengawas atau kepala satuan pendidikan tentang pendidik yang menjadi
sasaran kepengawasannya. Ada tiga alternatif tindak lanjut yang diberikan terhadap
pendidik. Ketiga tindak lanjut itu adalah: (1) Penguatan dan penghargaan diberikan kepada
guru yang telah memenuhi standar; (2) Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada
guru yang belum memenuhi standar; dan (3) Guru diberi kesempatan untuk mengikuti
pelatihan/penataran lebih lanjut.
Pendidik perlu penguatan atas kompetensi yang dicapainya. Penguatan adalah
bentuk pembenaran, bentuk legalisasi, dan bentuk pengakuan atas kompetensi yang
dicapainya. Pengakuan seperti ini diperlukan oleh pendidik, bukan hanya sebagai motivasi
atas keberhasilannya, tetapi juga sebagai kepuasan indvidu dan kepuasan profesional atas
kerja kerasnya. Penguatan seperti ini jarang, bahkan hampir tidak diterima oleh pendidik.
Penghargaan bagi pendidik yang telah memenuhi standar perlu diberikan. Hal itu akan
membedakan antara pendidik yang berkompetensi standar dengan yang belum standar.
Bnetuk penghargaan yang diberikan sesuai dengan kondisi pada satuan pendidikan
bersangkutan atau ditentukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah yang

7
A. Fajri Alvi, Proses dan Teknik Supervisi, 2022.
https://www.academia.edu/21975869/PROSES_and_TEKNIK_SUPERVISI
8
Larasari. (2019). Proses Supervisi Pendidikan. Uniersitas Negeri padang, Indonesia.

Proses Supervisi Pendidikan Islam 8


menjadi pengawasnya. Hal ini pun jarang bahkan hampir tidak diperoleh guru selama ini.
Oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41/2007 tentang Standar Proses, hal
ini sangat ditekankan.
Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi
standar. Teguran dapat dilakukan dengan cara lisan atau tertulis. Idealnya, untuk
memenuhi persyaratan administratif, teguran syogiyanya disampaikan secara tertulis. Hal
itu akan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat pula terdokumentasi. Jika teguran itu
behasil memotivasi pendidik, dokumennya akan bermakna positif baik bagi yang menegur
maupun yang ditegur. Kalau teguran itu tidak berhasil memotivasi agar pendidik berupaya
mencapai standar dalam kerjanya, tentu dapat dilanjutkan dengan teguran berikutnya.
Intinya, teguran yang bersifat mendidik adalah teguran yang diharapkan dapat
menimbulkan perubahan dan yang ditegur tidak merasa dilecehkan atau tidak merasa
tersinggung.
Tindak lanjut yang terakhir adalah merekomendasikan agar pendidik diberi
kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau penataran. Rekomendasi itu bukan hanya
bermakna bagi pendidik, tetapi juga bermakna bagi institusi tempat pendidik bertugas
untuk meningkatkan kinerjanya.9

C. KESIMPULAN
Supervisi pendidikan mempunyai makna kerjasama antara guru dan kepala sekolah
untuk mencapai ketentuan pendidikan yang sudah di sepakati bersama. Ketetapan pendidikan
yang dibuat berdasarkan dari beberapa ketentuan pendidikan yang merentang dari tujuan
yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat
pengertian pendidikan yang dimaksud.
Supervisi pendidikan mengandung pengertian proses pengamatan dan pembinaan
supervisor kepada guru guna mencapai tujuan pendidikan yang disepakati. Proses supervisi
pendidikan pada hakikatnya merujuk pada upaya untuk mencapai harapan yang telah
ditetapkan, yang keberadaannya memerlukan peran kepala sekolah yang kooperatif,
demokratif, dan memiliki strategi pendekatan sesuai dengan karakteristik guru, dan strategi
pencapaian.
Langkah supervisi pendidikan lebih difokuskan pada bagaimana seorang kepala sekolah
mampu mengkondisikan guru yang disupervisi menjadi kooperatif dengan supervisor, karena

9
A. Fajri Alvi, Proses dan Teknik Supervisi, 2022.
https://www.academia.edu/21975869/PROSES_and_TEKNIK_SUPERVISI

Proses Supervisi Pendidikan Islam 9


kurang optimalnya guru dalam mengajar perlu didiskusikan antar guru dan kepala sekolah
supaya masukan dari diskusi dengan guru berguna untuk pembenahan kinerja guru
kedepannya. Dalam ranah pemahaman srategi supervisi kepala sekolah, maka peran kepala
sekolah sebagai supervisor sangat diperhatikan. Tingkat kapabilitas kepala sekolah dalam
memimpin dan mengelola sekolah sangat menentukan keefektifan supervisi sekolah.

SARAN

Untuk meningkatkan pelaksanaan supervisi pendidikan, supervisor harus lebih


memahami tentang supervisi pendidikan. Supervisor hendaknya melakukan perencanaan
supervisi pendidikan secara terprogram untuk membantu proses pelaksanaan supervisi
pendidikan dan dapat mengetahui masalah yang masih dihadapi oleh guru. Selanjutnya
Beberapa sumber daya yang terdapat di sekolah hendaknya dapat dimanfaatkan untuk
kelancaran proses belajar mengajar. Dalam hal ini, kepala sekolah dapat memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki oleh sekolah untuk membantu mengoptimalkan kinerja mengajar
guru.
Dan untuk para guru Harus lebih ditingkatkan kembali kemampuan dan kreatifitasnya
dalam melaksanakan proses pembelajaran, disiplin kerja yang lebih baik, komitmen terhadap
tugas dan tanggung jawab yang lebih tinggi, serta menambah pengetahuan dan wawasan
keilmuannya tentang materi pelajaran yang diampunya. Dan untuk penelitian selanjutnya
dapat melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif untuk menggali informasi lebih
lanjut tentang proses pelaksanaan supervisi pendidikan dengan memberi variabel tidak hanya
satu tempat atau sekolah supaya bisa membandingkan antara satu variabel dengan variabel
lainnya dan penyesuaian antara teori dan prakteknya, serta lakukanlah komperasi terhadap
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Ilmu Pendidikan, Jakarta: Pustaka Setia. 1991.
Afriansyah, H. Proses dan Teknik Supervisi. Retrieved 20 November 2019, from E Learning
UNP website: http://elearning.unp.ac.id/mod/book/view.php? id=99776 &
chapterid=1831
A. Fajri Alvi. Proses dan Teknik Supervisi. Universitas Negeri Padang, Indonesia. 2022.
https://www.academia.edu/21975869/PROSES_and_TEKNIK_SUPERVISI

Proses Supervisi Pendidikan Islam 10


Goetsch, David L. dan Stanley B. Davis. Quality Management. New Jersey: Mc Graw Hill.
2003.
Larasari. Proses Supervisi Pendidikan. Universitas Negeri Padang. Indonesia. 2019.
Yulia, Rahma. (2020). Proses Supervisi Pendidikan. Al-Riwayah: Jurnal Kependidikan
Volume 13, Nomor 2.
Pembelajaranmu.“Pengertian, Tujuan, Peranan, Jenis dan Prinsip Supervisi Pendidikan
Islam”. 2020.
https://www.pembelajaranmu.com/2017/03/pengertian-tujuanperanan-jenis-
dan.html

Proses Supervisi Pendidikan Islam 11

Anda mungkin juga menyukai