Nim : 0307181007
Prodi : MPI IV/III
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses pembelajaran bahwa penguasaan pengetahuan dan keterampilan
hidup yang dibutuhkan siswa dalam menghadapi kehidupan rill adalah merupakan
tujuan pendidikan. Tetapi dalam proses pembelajaran dalam kelas bagaiamana siswa
dapat menguasai dan memahami bahan ajar secara tuntas masih merupakan masalah
yang sulit. Hal tersebut dikarenakan bahwa dalam satu kelas para siswa adalah
merupakan makhluk sosial yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Perbedaan
tersebut dapat dilihat dari aspek kecerdasan, pisikologis, biologis. Dari perbedaan
tersebut maka dapat menimbulkan beragamnya sikap dan anak didik di dalam kelas.
Menjadi tugas guru bagaiman menjadikan keanekaragaman karakteristik siswa
tersebut dapat diatasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
B. Rumusan Masalah
Maka berdasarkan dari latar belakang diatas kami mengusung rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian dari manajemen Ruang Belajar?
2. Bagaimana fungsi dan tujuan manajemen Ruang Belajar?
3. Bagaimana ruang lingkup manajemen Ruang Belajar?
4. Bagaimana prinsip-prinsip manajemen Ruang Belajar?
1
1. Pengertian dari manajemen Ruang Belajar.
2. Fungsi dan tujuan Ruang Belajar
3. Ruang lingkup manajemen Ruang Belajar
4. Prinsip-prinsip manajemen Ruang Belajar
2
KAJIAN TEORI
A.Pengertian
Ruang belajar atau belajar adalah ruangan yang dibatasi empat dinding atau
tempat peserta didik belajar (Mutohar, 2013:60). Selanjutnya Mutohar menjelaskan
definisi manajemen ruang belajar yaituproses atau upaya yang dilaksanakan secara
sistematis untuk menciptakan atau mewujudkan kondisi belajaryang dinamis dan
kondusif dalam upaya menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
B.Tujuan
3
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial,
ekonomi, budaya serta sifat-sifat individualnya.
C.Prinsip-Prinsip
4
Pencahayaan tidak hanya mempengaruhi keadaan fisik, namun juga
memiliki pengaruh terhadap psikologi dan keindahan ruang. Pencahayaan
ruang belajar yang kurang akan menyebabkan kelelahan pada mata dan
menyebabkan sakit kepala, sehingga dapat mempengaruhi semangat peserta
didik dalam melakukan proses pembelajaran di belajar. Pencahayaan yang
baik dapat diperoleh jika tersedia jendala dan ventilasi yang cukup. Namun
perlu juga diperhatikan agar penataan temapt duduk tidak membuat
pencahayaan dari luar menyilaukan penglihatan peserta didik, karena sinar
yang terlalu kuat juga akan mengganggu penglihatan.
b. Penghawaan/suhu udara
Suhu udara ruang belajar berpengaruh terhadap konsentrasi peserta
diidik. Jika peserta didik merasa kurang nyaman dalam suhu ruangan,
konsentrasi dan perhatiannya akan beralih dan tersita oleh ketidaknyamanan
fisik mereka. Jika hal itu terjadi maka proses pembelajaran menjadi tidak
efektif, oleh karena itu sirkulasi udara dan kondisi jendala sangat penting.
c. Akustik
Lingkungan belajar yang tenang adalah kebutuhan dasar dalam
pendidikan. Bukan hanya untuk peserta didik tetapijuga untuk guru. Ruang
belajar yang bising menyebabkan peserta didik yang sedang mengikuti proses
pembelajaran cepat merasa lelah karena pengaruh pendengaran dan sukar
untuk berkonsentrasi.
d. Kepadatan belajar
Kepadatan belajar berkenaan dengan jumlah peserta didik dalam ruang
belajaryang akan mempengaruhi kualitas proses belajar.
5.Keindahan
5
Prinsip keindahan ini berkenaan dengan menata ruang belajar yang
menyenangkan dan kondusif bagi proses pembelajaran. Ruang belajar yang indah dan
menyenangkan dapat berpengaruh positif pada sikap dantingkah laku peserta didik
terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan.
1.Sekolah Dasar
6
2.Sekolah Menengah Pertama
7
d. Rasio minimum luas ruang belajar2 m2/peserta didik. Untuk rombongan
belajardengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang
belajar30 m2.
e. Lebar minimum ruang belajar5 m.
f. Ruang belajarmemiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan
yangmemadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke
luarruangan.
g. Ruang belajarmemiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru
dapatsegera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapatdikunci dengan baik
saattidak digunakan.
1.Perencanaan
8
direncanakan pendayagunaannya. Apakah untuk ruang teori atau untuk ruang
lainnya, hal ini perlu diprogramkan agar berfungsi efektif dan efisien.
c. Perencanaan proses pengadaan atau proses rehabilitas. Proses pengadaan
ruang belajar atau proses rehabilitasi akan dapatdilaksanakan jika sekolah
tersebut mengajukan permohonan kepada dinas terkait.
d. Perencanaan kebutuhan perabot untuk berfungsinya penggunaan ruang belajar
baru. Biasanya dengan adanya ruang belajar baru maka kebutuhan perabot
disesuaikan.
e. Perencanaan inventarisasi, pemeliharaan dan pelaporan. Dalam hal
pemeliharaan dan pelaporan ruang belajar perlu dilakukan setiap saat. Sebab
jika ruang belajar tidak dipelihara maka sudah dipastikan ruang belajar dan
perabot di dalamnya akan cepat rusak dan hancur.
2.Pengorganisasian
Agar ruang belajar dapat berfungsi dengan baik misalnya untuk teori maupun
praktek maka pengorganisasian dan fungsionalitas ruang belajar ini diatur di bawah
kendali kepala sekolah dengan memberikan wewenang kepada salah satu wakil
kepala sekolah untuk bertanggung jawab dalam hal pengorganisasian dan
pemeliharaannya. Pengorganisasian dalam kaitannya dengan manajemen ruang
belajar bermakna adalah:
9
a. Menentukansumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan pengelolaan ruang belajar.
b. Membagitugas dalam hal mengelola ruang belajar.Hal ini dilakukan agar
benar-benar ruang belajar itu dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
c. Mendelegasikanwewenang dan tanggung jawab dalam hal pemeliharaan ruang
belajar.
4.Pemeliharaan
10
Berhasilnya manajemen ruang belajar dalam memberikan dukungan terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran setidaknya dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor sebagai
berikut:
1.Kondisik fisik
2.Kondisi sosio-emosional
3.Kondisi organisasional
11
PEMBAHASAN
12
B. Fungsi Dan Tujuan Manajemen Ruang Belajar
Manajemen Ruang Belajar selain memberi makna penting bagi tercipta dan
terpeliharanya kondisi kelas yang optimal, manajemen Ruang Belajar berfungsi :
1. Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas, misalnya membantu
kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan kelompok,
membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu
individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok/kelas, membantu prosedur kerja
dan mengubah kondisi kelas.
2. Memelihara agar tugas itu dapat berjalan lancar.
a. Tujuan manajemen Ruang Belajar diantaranya adalah:
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, sebagai lingkungan
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan mereka semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi pembelajaran.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta media pembelajaran yang
mendukung dan memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan
lingkungan sosial, emosional dan intelektual mereka dalam kelas.
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial,
ekonomi, budaya, dan sifat-sifat individunya.
C. Ruang Lingkup Manajemen Ruang Belajar
a. Manajemen kurikulum
Kurikulum adalah suatu cakupan kerja yang digunakan oleh seorang guru
sebagai pedoman yang akan dicapai di dalam proses belajar mengajar. Jadi
manajemen kurikulum adalah sebuah perencanaan atau pengarahan untuk
menyelesaikan kurukulum tersebut.
b. Manajemen peserta didik
13
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia baik dari jalur jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Jadi, manajemen peserta didik adalah suatu proses kegiatan yang
rencanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap
seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat
mengikuti PBM dengan efektif dan efesien, UUSPN (2003 ).
c. Kegiatan akademik
Kegiatan akademik dikategorikan sebagai kegiatan PBM (teaching),
diantaranya membuat persiapan sebelum mengajar, melaksanakan pengajaran yang
telah dipersiapkan, dan menilai sejauh mana pelajaran yang sudah disajikan itu
berhasil dan dikuasai peserta didik
d. Kegiatan administratif
Kegiatan administratif dikategorikan sebagai kiegiatan "non teaching"
sebagai kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan guru bagi kelancaran mengajarnya
seperti kegiatan-kegiatan procedural, dan kegiatan organisasional.
Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya ruang lingkup manajemen kelas dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
1. Fisik, pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat fisik
mencakup pengaturan siswa dalam belajar, ruang belajar, dan perabot kelas.
2. Nonfisik pengelolaan kelas yang memfokuskan pada aspek interaksi siswa dengan
siswa lainnya, siswa dengan guru dan lingkungan kelas atau sekolahnya sebelum,
selama, dan setelah pembelajaran. Atas dasar ini aspek psikologis, social, dan
hubungan interpersonal perlu diperhatikan. Imam gunawan.
D. Prinsip – Prinsip Ruang Belajar
Ada enam prinsip yang harus dipahami oleh seorang guru dalam kegiatan
manajemen kelas yang efektif :
a. Hangat dan antusias
14
Hangat dalam konteks manajemen kelas adalah sikap penuh kegembiraan dan
penuh kasih sayang kepada peserta didik. Sementara antusias dalam konteks
manajemen kelas adalah sikap bersemangat dalam kegiatan mengajar
b. tantangan
berikut ini beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam
memberikan tantangan kepada peserta didik :
1. melakukan evaluasi sederhana secara berkala setiap minggu
2. mengaitkan materi pelajaran dengan berbagai fakta dilapangan
3. mengajarkan keterampilan hidup dalam kegiatan belajar kepada peserta didik
c. bervariasi
tujuanya adalah :
1. untuk menarik dan meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi pelajaran
2. memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat dan
minatnya terhadap mata pelajaran yang diajarkan
3. menanamkan perilaku yang positif pada peserta didik untuk mengembangkan bakat
dan minatnya terhadap mata pelajaran yang diajarkan
4. memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuanya
d. keluwesan
keluwesan dalam konteks manajemen Ruang Belajar merupakan perilaku
seorang guru untuk mengubah metode belajar mengajar sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan kondisi kelas untuk mencegah munculnya gangguan belajar
e. penekanan pada hal – hal yang positif
penekanan yang dilakukan oleh seorang guru terhadap perilaku peserta didik
yang positif
f. penanaman disiplin diri
15
mendidik peserta didik untuk berperilaku baik, mendidik peserta didik untuk
menjauhi perilaku buruk
16
KESIMPULAN
Ruang belajar atau belajar adalah ruangan yang dibatasi empat dinding atau
tempat peserta didik belajar. Menurut Rukmana dan Suryana manajemen ruang
belajar adalah proses pemberdayaan sumber daya baik material element maupun
human element di dalam belajarsehingga memberikan dukungan terhadap kegiatan
belajar siswa dan mengajar guru. Manajemen ruang belajar pada umumnya bertujuan
untuk meningkatkan efektifivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan
pembelajaran. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam manajemen ruang belajar
dikemukakan oleh Loiseel (Mutohar, 2014:139) adalah sebagai berikut:
17
yang direncanakan dalam mengelola ruang belajar. Ruang belajar agar kondisinya
selalu bersih dan baik harus selalu diawasi dan dikontrol serta dijaga oleh semua
warga sekolah. Pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara dan menyimpan
barang-barang di ruang belajar dan juga memelihara dan merawat ruang belajar itu
sendiri. Pemeliharaan iniperlu dilakukan agar meubelir dan media lainnya yang
terdapat di dalam ruang belajar dalam kondisi baik dan siap pakai. Berhasilnya
manajemen ruang belajar dalam memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran setidaknya dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor sebagai berikut:
1. Kondisik fisik
2. Kondisi sosio-emosional
3. Kondisi organisasional
18
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan, dan Danim, Yunan. Administrasi Sekolah Dan Manajemen Kelas.
Bandung: Pustaka Setia. 2010.
19
Gibson, James L., Donelly, J.H. dan Ivancevich, J.M. Manajemen. Alihbahasa: Zuhad
Ichyaudin. 1996.
20