Di susun Oleh:
Nova Astina
Masti
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Manajemen
Sarana Dan Prasarana ini dengan baik, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih pada Bapak H. Ngatman Aziz, S.Ag. M.Pd selaku Dosen mata kuliah
manajamen sarana dan prasarana yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap ada kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang akan kami buat dimasa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang disusun dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
i
DAFTAR ISI
BAB 1…………………………………………………………………………………………1
PENDAHULUAN…………………………………………………………………..…………1
Rumusana masalah…………………………………………………………………………….1
BAB II…………………………………………………………………………………………2
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………2
BAB III……..……………………………………………………………………….………11
PENUTUP……………………………………………………………………………………11
KESIMPULAN………………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA……………………………..…………………………………………12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1.Pengertian Pengendalian.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengendalian
Pengendalian adalah mengatur, melaksanakan, mengembangkan, membimbing
untuk mencapai tujuan. Pengendalian sarana dan prasaran pendidikan adalah proses
mengatur, melaksanakan, mengembangkan, sarana dan prasana pendidikan sehinga
tercapainya tujuan pendidikan.1
1
Barnawi & M.arifin. manajeemen sarana dan prasarana sekolah (Yogyakarta: Ar Ruzz media,
2012,h.17
2
memungkunkan optimasi dalam penyelenggaraan suatu rencana, program, proyk, dan
kegiatan oleh unsur dan unit pelaksana.
pengawasan yang dilakukan oleh aperteman atau unit pengawasan yang di bentuk
dalam organisasi itu sendiri.
Pengawasan yang dilakukan oleh aparat atau unit pengawasan dari organisasi
tersebut.
3. Pengawasan preventif
Pengawasan yang dilakukan sebelum rencana itu diadakan.
4. Pengawasan represif
Pengawasan yang dilakukan setelh adanya pelaksanaan pekerjaan.
Adapun syarat syarat umum pengawasan serta metode pengawasan sarana dan
prasarana yaitu:
1. Metode pengawasan langsung yaitu pengawasan yang pengawasannya dilakukan
secara langsung pada tempat pelaksanaan pekerjaan, baik dengan system
investigative sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundang yang
berlaku.
2. Metode pengawasan tidak langsung yaitu pengawasan yang secara formal di
lakukan oleh aparat pengawasan yang bertindak atas nama pimpinan
organisasinya.
3
3. Metode pengawasan informal yaitu pengawasan yang tidak melalui system formal
atau prosedur yang telah di tentukan.
B. Unsur-unsur pengendalian sarana dan prasarana pendidikan
1. Perencanaan pengadaan barang yaitu kegiatan administrasi yang dilaksanakan
demi menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan.
Perencanaan pengadaan barang ini berdasarkan analisis kebutuhan dan penentuan
skala prioritas bagi kegiatan-kegiatan untuk dilaksanakan yang di sesuaikan
dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingan.
2. Prakualifikasi rekanan adalah suatu kegiatan yag dilakukan untuk mengetahui
kemampuan dasar perusahaan baik yang berbentuk badan hukum maupun tidak
yang tkegiatan pokoknya melakukan pekerjaan borongan konsultasi dan
pengadaan barang atau jasa. Rekanan adalah badan usaha yang telah lulus
prakualifikasi untuk melakukan pekerjaan jasa borongan konsultasi dan
pengadaan barang atau jasa.
3. Pengadaan barang dapat diadakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk
jumlah besar melalui tender untuk jumlah kecil dapat dibeli melalui dana taktis.
4. Penyimpanan, setelah pengadaan barang kegiatan selanjutnya adalah
menampungan barang demi keamanan kegiatan penyimpanan meliputi
penerimaan varangm penyimpanan barang, pengeluaran barang.
5. Investarisasi, dilakukan untuk penyempurnan pengurusan dan pengawasan yang
efektif . 2
2
Ibrahim bafadal , manajemen perlengkapan sekolah :teori dan aplikasinya (Jakarta :PT bumi perkasa
aksara, 2004), h. 5.
4
secara infrastruktur maupun suprastruktur. Guru sebagai pendidik dituntut untuk dapat
menyelenggarakan pembelajaran yang menarik dan bermakna sehingga prestasi yang
dicapai dapat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Setiap mata pelajaran memiliki karakter yang berbeda dengan pelajaran
lainnya. Dengan demikian, masing-masing mata pelajaran juga memerlukan sarana
pembelajaran yang berbeda pula. Dalam menyelenggarakan pembelajaran guru
pastinya memerlukan sarana yang dapat mendukung kinerjanya sehingga
pembelajaran dapat berlangsung dengan menarik. Dengan dukungan sarana
pembelajaran yang memadai, guru tidak hanya menyampaikan materi secara lisan,
tetapi juga dengan tulis dan peragaan sesuai dengan sarana prasarana yang telah
disiapkan guru. Guru membutuhkan sarana pembelajaran dalam menunjang kegiatan
pembelajaran. Selain kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran, dukungan dari sarana pembelajaran sangat penting dalam membantu
guru. Semakin lengkap dan memadai sarana pembelajaran yang dimiliki sebuah
sekolah akan memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga
pendidikan. Begitu pula dengan suasana selama kegiatan pembelajaran. Sarana
pembelajaran harus dikembangkan agar dapat menunjang proses belajar mengajar.
Yamin menyebutkan beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam menunjang proses
belajar mengajar yaitu: 3
1. perpustakaan,
2. sarana penunjang kegiatan kurikulum
3. prasarana dan sarana kegiatan ekstrakulikuler dan mulok.
3
Suharsimi arikunto dan lia yuliana manajemen, h. 282-283
5
Selain menyediakan, sekolah juga menjaga dan memelihara sarana prasarana yang
telah dimiliki.
6
pegeluaran uang yang berkenaan dengan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
di sekolah itu dapat dipertanggungjawabkan baik kepada Pemerintah, Yayasan
Pembina, maupun masyarakat.
Pengadaan sarana dan prasarana sekolah seharusnya di rencanakan dengan
hati-hati sehingga semua pengadaannya selalu sesuai dengan, atau memenuhi
kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana sekolah. Perencanaan pengadaan sarana
dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu proses memikirkan dan
menetapkan program pengadaan fasilitas sekolah, baik yang berbentuk sarana maupun
prasarana pendidikan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu.
Soekarno (1987) mendeskripsikan langkah-langkah perencanaan pengadaan
perlengkapan pendidikan di sekolah sebagai berkut:
7
Sering kali sekolah mendapat bantuan sarana dan prasarana pendidikan dari
Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan
Nasional Provinsi, dan Dinas Pendidikan Nasional Kota/Kabupaten.
Dalam kaitan itu ada beberapa cara yang ditempuh untuk mendapatkan
perlengkapan yang dibutuhkan di sekolah, yaitu sebagai berikut:
8
badan barang perlengkapan yang sekiranya mudah dibaca dan dilihat. Tujuan
pembuatan dan penulisan kode tersebut adalah untuk memudahkan semua pihak
dalam mengenal kembali semua perlengkapan disekolah, baik ditinjau dari
kepemilikan, penanggung jawab, maupun jenis dan golongannya. Biasanya kode
barang itu berbentuk angka atau numerik yang menunjukkan departemen, lokasi,
sekolah, dan barang.
Ditinjau dari waktu pemeliharaannya ada dua macam pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah:
9
1. Mencegah dan atau membatasi kerugian yang lebih besar sebagai akibat
pengeluaran dana untuk perbaikan perlengkapan yang rusak.
2. Mencegah terjadinya pemborosan biaya pengamanan perlengkapan yang tidak
berguna lagi.
3. Membebaskan lembaga dari tanggungjawab pemeliharaan dan pengamanan.
4. Meringankan beban inventarisasi.
1. Barang-barang dalam keaadan rusak berat sehingga tidak dapat manfaatkan lagi
2. Barang-barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan
3. Barang-barang kuno yang penggunaannya tidak efisien lagi
4. Barang-barang yang terkena larangan
5. Barang-barang yang mengalami penyusutan diluar kekuasaan pengurus barang
6. Barang-barang yang pemeliharaan tidak seimbang dengan penggunaannya
7. Barang-barang yang berlebihan dan tidak digunakan lagi
8. Barang-barang yang dicuri
9. Barang-barang yang diselewengkan
10. Barang-barang yang terbakar atau musnah akibat adanya bencana alam
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Barnawi & M.arifin. 2012 manajeemen sarana dan prasarana sekolah (Yogyakarta: Ar Ruzz
media,
Ibrahim bafadal , 2004 manajemen perlengkapan sekolah :teori dan aplikasinya (Jakarta :PT
bumi perkasa aksara,
12