Anda di halaman 1dari 12

Critical Book Review

Manajemen Kelas

DISUSUN OLEH :
Nama : Dinda Zulaikha
Nim : 0307172096
Jur/Sem : MPI – 2/ Semester 3
Mata Kuliah : Manajemen Kelas
Dosen Pembimbing : Novita Sari, M.Pd

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
T.A 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan nikmat dan kesehatan dan
kesempatan sehingga saya bisa menyelesaikan tugas CBR untuk memenuhi tugas-tugas mata
kuliah Manajemen Kelas sesuai waktu yang telah ditentukan. Ucapan terimakasi kepada kedua
Orangtua yang selalu membimbing dan mensuport dalam membuat tugas. Ucapan terimakasi
juga kepada Ibu Novita Sari, M.Pd sebagai dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Kelas.

Semoga hasil Penelitian ini padat memenuhi tugas-tugas mata kuliah Manajemen Kelas,
semoga sesuai dengan hasil yang diharapkan, dan bermanfaat bagi pembaca dan terkhusus
kepada diri saya sendiri. Hasil penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan keritik dan saran dari para pembaca terkhusus kepada dosen pembimbing
agar kedepan nya penulis dapat mengerjakan hasil yang lebih baik lagi.

Penulis

Medan, 15 Oktober 2018


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mempelajari tentang manajemen kelas, kita harus mengetahui terlebih dahulu tantang
manajemen, dan kelas. Dan dalam mempelajari manajemen kelas, kita juga harus tau pengertiannya
terlebih dahulu. Dalam tugas CBR ini, kami akan membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan
manajemen kelas. Manajemen kelas juga merupakan sebuah pengantar untuk mempelajari ,
memahami dan menyelami yang sangat kompleks. Dengan mengenai topik yang ada dalam
manajemen kelas, maka hal ini akan dikaji terlebih dahulu secara ilmiah dan baru dilaksanakan
pemahamannya dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam manajemen kelas.
Dalam critical book review ini mahasiswa dituntut untuk mengkritik dan di ringkas untuk
memahami oleh mahasiswa. Dan juga menganalisis dan membandingkan serta mengkritik isi buku
berdasarkan fakta.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan nya untuk memenuhi tugas mata kulaih Manajemen Kelas dengan tugas Critical Book
Rieviw. Dan menambah wawasan mahasiswa mengetahui tentang Manajemen Kelas. Meningkatkan
kemampuan mahasiswa untuk menganalisis dan meneliti buku serta mengkritik.
BAB II

Identitas Buku

Buku Utama

Judul buku : Manajemen Kelas Classroom management Guru Profesional yang Inspiratif,
kreatif, menyenangkan, dan Berprestasi

Penerbit : ALFABETA, CV

Penulis : Dr. Euis Karwati, M.Pd.

Donni Juni Priansa, S. Pd., S.E., S.S., M.M., QWP

Tahun : 2015

Isi Buku : 340

ISBN : 978-602-289-018-8
BAB III

RINGKASAN ISI BUKU

A. Bab 1 Aspek Manajemen Dalam Kelas


Manajemen adalah proses perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan
pekerjaan serta penggunaan semua daya untuk mencapai tujuan. Manajemen kelas adalah usaha
sadar untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan serta melaksanakan
pengawasan surpervisi atau pengawasan terhadap program dan kegiatan yang ada dikelas sehingga
proses belajar mengajar secara sistematis, efektif dan efisien.
Teori manajemen yang dikenal adalah manajemen klasik, neo klasik, dan modern. Ada lima
macam pendekatan manajemen yaitu :
1. Proses oprasional
2. Perilaku manusia
3. System social,
4. System system
5. Kuantitatif
Fungsi manajemen kelas sebenernya merupakan implementasi dari fungsi-fungsi manajemen
yang diaplikasikan didalam kelas oleh guru untuk mendukung pencapaian tujuan pencapaian
secara efektif, yang terdiri dari fungsi perencanaan kelas, fungsi pengorganisasian kelas, fungsi
kepemimpinan kelas, dan fungsi pengendalian kelas. Dalam manajemen kelas, guru melakukan
sebuat proses atau tahapan kegiatan yang dimulai dari merencanakan, melaksanakaan dan
mengevaluasi, sehingga apa yang dilakukannya merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling
terkait.
Komponen-komponen manajemen kelas pada umumnya dibagi dua yaitu keterampilan yang
berhubungan dengan penciptaan dan pemelihararaan kondiisi belajar yang optimal (bersifat
preventif) dan keterampian yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang
optimal.
B. Bab 2 Ruang Kelas
Ruang kelas sesungguhnya dapat dipahami sebagai ruang yang ada di dalam bangunan maupun
yang ada diluar bangunan. Ruang kelas merupakan suatu ruangan yang terdapat dalam bangunan
sekolah. Ruang kelas berfungsi sebagai sarana bagi proses pembelajaran peserta didik. Ruang
kelas menjadi proses belajar yang dialami oleh peserta didik, serta mengajar yang dilakukan oleh
guru, secara langsung atau tatap muka.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru maupun pihak sekolah dalam menata kelas
adalah:
1. Visibilitas (keleluasaan pandang)
2. Aksesibilitas (mudah dicapai)
3. Fleksibilitas (keluwesan)
4. Kenyamanan
5. Keindahan.

Tugas utama guru adalah menciptakan kondisi dan suasana yang kondusif dikelas agar peserta
didik termotivasi untuk belajar dengan optimal. Pembangunan fisik kelas membutuhkan perhatian
yang memadai. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membangun fisik kelas antara lain
berkenaan dengan aspek fungsional, konstruksi, estetika, pembiayaan, serta pertumbuhan jumlah
peserta didik.

C. Bab 3 Guru Profesional


Guru adalah orang yang memiliki tugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua
aspek nya, melalui pengoptimalan berbagai potensi multiple intelligence yang dimiliki oleh peserta
didik. Pengertian guru dalam konteks pendidik dan pengajar bagi peserta didik yang ada
diberbagai jenjang pendidikan. Guru merupakan factor penentuan yang sangat dominan dalam
proses pengajaran peserta didik.
Terdapat sejumpah konsep yang berkenaan dengan propesionalisme, yaitu profesi,
profesionalitas, dan profesionalisasi. Profesionalisme guru sering dikaitkan dengan tiga factor yang
cukup penting, yaitu kompetensi guru, sertifikasi guru, dan tunjangan profesi guru. Empat aspek
terkait profesi pendidikan, yaitu profesionalisme profesi keguruan, otoritas profesi guru, kebebasan
akademik, serta tanggung jawab moral dan pertanggung jawaban jabaran.
D. Bab 4 Komunikasi Dalam Pembelajaran
Komunikasi merupakan proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi satu dengan yang lainnya, yang pada akhirnya menghasilkan pemahaman
yang sama. Komunikasi dapat dipahami sebagai suatu proses penyampaian informasi, proses
penyampaian gagasan dari seseorang kepada orang lain. Fungsi komunikasi adalah sebagai sarana
pengendalian, motivasi, pengungkapan emosi, informasi, bahan diskusi, sosialisasi, hiburan,
integrasi, pendidikan dan kebudayaan.
Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu dipahami dlaam pembangunan komun ikasi yang
efektif dalam pembelajaran, yaitu kejelasan, ketetapan, konteks, alur dan budaya. Guru juga
memiliki keterampilan komunikasi antar pribadi sehingga komunikasi yang dilaksanakannya bias
berlangsung secara efektif. Komunikasi keterampilan antar pribadi bisa dipahami dari tiga
kelompok besar yaitu :
1. Kemampuan untuk mengungkapkan perasaan
2. Kemampuan menjelaskan perasaan
3. Mendorong peserta didik untuk memilih alternative perilaku

E. Bab 5 Memahami Peserta Didik


Pesert didik merupakan individu yang memiliki jumlah yang potensi, baik bersifat fisik
maupun psikis yang khas, sehingga ia merupakan insan manusia dengan pribadi yang unik. Peserta
didik merupakan individu yang sedang mengalami perkembangan, baik beserta tahap kematangan
usianya, maupun sebagai respon terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya.
Hubungan guru dan peserta didik dapat dikatakan baik, jika hubungan sebut memiliki sifat
yang memahami, saling terbuka, komunikasi, kebebasan dan dukungan. Tahap perkembangan
peserta didik dapat di pahami dengan memakai model tahap perkembangan kognitif Vigotsky,
tahap perkembangan Erikson, tahap perkembangan moral Kohlberg, dan tahap perkembangan
yang terkait dengan Agama.
Prestasi belajar adalah perubahan perilaku individu. Individu akan pemperoleh perilaku yang
baru, menetap, fungsional, positif, disadari dan sebagainya. Perubahan perilaku sebagai hasil
pembelajaran atau prestasi belajar ialah perilaku secara keseluruhan yang mencangkup aspek
kognitif, afektif, konatif, dan motorik.
F. Bab 6 Motivasi Peserta Didik
Motivasi belajar adalah perilaku dan factor-faktor yang mempengaruhi peserta didik untuk
berperilaku terhadap proses belajar yang dialaminya. Motivasi belajar merupakan proses yang
menunjukkan intensitas peserta didik dalam mencapai arah dan tujuan proses belajar yang
dialaminya. Motivasi adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri peserta didik yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar seta memberikan
arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran yang dihendaki oleh peserta didik dapat
tercapai. Motivasi yang menyebabkan siswa melakukan kegiatan belajar dapat timbul dari dalam
dirinya sendiri maupun dari luar dirinya.
Empat fungsi motivasi bagi peserta didik adalah mendorong berbuat, menentukan arah
perbuatan, menyeleksi perbuatan, dan pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Tiga macam
karakteristik motivasi yang berkenaan dengan peserta didik, yaitu usaha ketekunan dan arah. Teori
motivasi yang lazim digunakan untuk menjelaskan sumber motivasi peserta didik sedikitnya bisa
digolongkan menjadi dua, yaitu sumber motivasi dari dalam diri (intrinsic) dan sumber motivasi
dari luar (ekstrinsik).
Banyak motivasi yang dapat dilakukan oleh guru untuk memotivasi peserta didik, antara lain
member nilai, hadiah, kompetensi, pujuan dan hukuman. Motivasi adalah mendorong tingkah laku
peserta didik. Factor-faktor yang mempengaruhi peseta didik adalah keluarga, konsep diri, jenis
kelamin, pengakuan, cita-cita, kemampuan belajar, kondisi peserta didik, kondisi lingkungan,
unsure-unsur dinamis dalam belajar, serta upaya guru dalam memotivasi peserta didik.

G. Bab 7 Belajar
Belajar merupakan sebuah proses perubahan didalam kepribadian manusia sebagai dari hasil
pengalaman atau interaksi antara individu dengan lingkungan. Perubahan tersebut ditampakkan
dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan
kemampuan yang lain.
Perubahan perilaku ini lah yang menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar yang dialami
oleh peserta didik. Gaya belajar peserta didik merupakan kombinasi bagaimana iya perayap, dan
kemudian mengatur dan mengelola informasi. Gaya belajar peserta didik adalah visual, auditorial,
kinestetik, dan digital auditorial/pembelajaran logis.
Pakar psikolog pada umumnya menggunakan pendekatan penelitian yang berbeda untuk
memahami teori-teori tentang belajar. Metode penelitian tersebut dapat berupa metode eksperimen,
observasi naturalis, studi kausal-komperatif, studi korelasi, survai dan tes psikologi, serta sejarah
kasusu klinikal.

H. Bab 8 Media Pembelajari

Landasan pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari empat perspektif utama, yaitu
landasan psikologi, teknologis, emprik, dan filosofi. Sejumlah criteria yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih media pembelajaran adalah kemudahan untuk mengakses dan menggunakannnya,
biaya, fasilitas yang tersedia, media interaktif, dan dukungan organisasi. Pertimbangan dalam
memilih media pembelajaran adalah pertimbangan individu, motivasi, emosi, partisipasi,
penguatan.

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi media visual, media audio, mendia
audio-visual, media cetak, media model, media realita, belejara benda sebenernya melalui
specimen computer, multimedia, dan internet.

I. Bab 9 Model Pembelajaran


Model pembelajaran dapat dipahami sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dan terencana dalam mengorganisasikan proses pembelajaran peserta didik
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Model pembelajaran juga dapat
dipahami sebagai blueprint guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses pembelajaran.
Beberapa aspek yang pertembimbangan oleh guru dalam pemilihan model pembelajaran
adalah berkaitan dengan orientasi pembelajaran: outcome, content, atau process. Kelompok
model-model pembelajaran antara model klasik, model implementasi teknologi, model personal,
model interaksi, model pengembangan, model proses kelompok, model pengembangan kognitif,
model modifikasi prilaku, dan model fundamental.
J. Bab 10 Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah terdiri dari sejumlah kompeten penting, yaitu jumlah fisik yang terdiri
dari sarana sekolah, prasarana sekolah, dan kelengkapan sekolah, serta lingkungan non-fisik/social
yang terdiri dari interaksi antar gurudengan pesera didik dan interaksi antara pesera didik denganh
peserta didik.
Lingkungan sekolah yang nyaman merupakan salah satu yang mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran peserta didik. Syarat-syarat dalam menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman
adalah lapangan, pepohonan rindang, system sanitas dan sumur serapan air, toilet yang bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana ibadah, kantin sehat, bangunan sekolah yang kokoh dan sehat,
dan lingkungan sekolah yang mendukung.

K. Bab 11 Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research telah berkembang dinegara-
negara maju seperti Inggris, Australia, dan Amerika. PTK berkenaan dengan bagaimana
sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari
pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat melakukan percobaan memalui gagasan perbaikan
dalam praktik pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya tersebut.
Langkah langkah umum yang biasa digunakan dalam PTK ialah identifikasi masalah,
menganalisis masalah, dan factor penyembabnya, pemecah masalah, dan kelayakan solusi dan
pemecah masalah. Beberapa model PTK yang sering digunakan dalam pendidikan antara lain
model Kurt Lewin, model Kemmis & Mc Taggart, model John Elliiott, model Hopkins, model
Gabungan Sanford dan Kemmis.
BAB IV
KELEMAHAN KELEBIHAN DAN ANALISIS

A. KELEBIHAN

Kelebihan yang dimiliki buku ini yaitu manajemen kelas dijelaskan secara detail,
pemaparannya begitu luas dan komprehensif. Keunikan lain yang dimiliki buku ini yaitu terdapat
rangkuman pada setiap bab yang telah diuraikan untuk memudahkan pembaca jika dirasa uraian
terlalu panjang dan melelahkan. Buku ini cocok untuk dijadikan rujukan bagi dosen, guru, dan
calon guru. Buku ini juga memiliki rangkuman di setiap babnya.
Hal ini akan memudahkan pembaca dalam memahami isi buku ini karena dengan adanya
rangkuman itu pembaca yang tidak sempat atau memiliki banyak waktu membaca akan lebih
mudah dengan adanya rangkuman tersebut. Di dalam buku ini juga dilengkapi dengan adanya
gambar-gambar yang menunjang pemahaman isi buku dan hal ini juga menampakkan kesan
buku yang monoton dengan tulisan tanpa adanya selingan gambar, walaupun hanya sekedar
gambar mindmap.
Dan setiap bab yang dibahas memiliki pembahasan yang lengkap mulai dari pengertian,
aspek-aspek yang penting terkait bab yang sedang dibahas, dan juga tidak lupa terdapat
rangkuman dari bab tersebut. Selain itu bahasa yang digunakan di dalam buku ini menggunakan
bahasa yang baik dan benar sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) serta pemilihan
diksi yang tepat.

B. KEMAHAN

Menurut saya terdapat beberapa kekurangan di dalam buku ini, diantaranya adalah masih
kurangnya gambar seperti gambar ruang kelas, proses belajar, dan lainnya yang dapat digunakan
sebagai media contoh di dalam pembahasan, bagaimana wujud pengelolaan kelas yang baik dan
nyaman seperti yang telah diuraikan dalam bentuk paragraf teori yang dijabarkan secara luas,
sehingga pembaca harus membayangkan sendiri bagaimana pengelolaan kelas yang baik
menurut isi buku ini.
C. ANALISIS
Menurut saya buku ini sangat cukup menarik dan penting untuk dibaca. Buku ini sangat
bermanfaat untuk mendidik, dan pendidikan dalam memenejemen kelas dan buku ini juga
dapat mendorong keingintahuan para pembaca untuk lebih memahami lagi tentang manajemen
kelas.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa buku ini menjelaskan apa apa saja yang
berhubungan dengan Manajemen Kelas. Sehingga buku ini sangat bermanfaat bagi siapa saja
yang membaca terutama bagi seorang pendidik. Manfaat setelah kita membaca buku ini sangat lah
besar karena kita dapat mengetahui tentang apa itu Manajemen dan Pengelola Kelas, dan apa saja
yang dapat dipelajari dalam manajemen kelas.

Saran

Saran yang akan saya berikan kepada buku yang telah saya resensi ini. Saya harap
kedepannya untuk lebih baik lagi menyajikan tentang materi-materi yang akan dibahas. Kedua
buku ini sudah baik dan bagus untuk dibaca. Namun, ada beberapa hal yang harus lebih
diperhatikan lagi seperti kata-kata yang sulit untuk dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai