Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN


Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah pengelolaan Pendidikan
Dosen Pengampu : Imelda Helsy, M.Pd

Disusun Oleh :
Erna Wati (1192080021)
Lutfi Siti N (1192080039)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DAJTI BANDUNG
BANDUNG
2022

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Terimakasih
kami ucapkan kepada Imelda Helsy, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengelolaan Pendidikan. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini untuk menambah
wawasan tentang pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 06 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian .............................................................................................................................. 2
1. Pendidik .......................................................................................................................... 2
2. Tenaga Kependidikan ...................................................................................................... 2
3. Pengelolan pendidik dan tenaga kependidikan ................................................................ 2
B. Tujuan dan fungsi pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan ................................... 3
C. Tahapan dalam pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan .......................................... 3
D. Tantangan dalam pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan ................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan sangat menentukan kemajuan dan kualitas suatu negara. Negara-negara


industri memiliki pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik dicapai melalui kualitas guru
yang baik. Guru merupakan faktor kunci dalam kualitas pendidikan dan kemajuan bangsa.
Saat ini, negara Indonesia masih menghadapi berbagai masalah dalam mengelola guru.
Beberapa daerah di Indonesia masih mengalami kekurangan tenaga pendidik, hal ini
menunjukkan persebaran guru yang tidak merata antar daerah. Hal ini mempengaruhi
kualitas pendidikan di daerah tersebut dan juga mempengaruhi perkembangan daerah
tersebut. Selain itu, masih banyak keluhan tentang kurangnya kompetensi di bidang guru,
seperti guru yang tidak bisa menggunakan komputer, metode mengajarnya berupa ceramah,
tidak bisa menerapkan metode mengajar yang aktif dan menyenangkan. Karena pendidikan
itu harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, maka pendidiknya pun
harus dapat merubah cara mengajar yang menghasilkan anak didik yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, kami tertarik untuk mengkaji lebih dalam terkait
permasalahan mengenai pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di
Indonesia. Mengingat dimasa depan nanti mungkin kami nantinya merupakan salah satu
pendidik di Indonesia, pembahasan masalah ini akan mejadi acuan bagi kami agar menjadi
pendidik yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan ?
2. Apa tujuan dan fungsi pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan ?
3. Bagaimana tahapan dalam pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan ?
4. Bagaimana tantangan dalam pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan?

C. Tujuan

1. Dapat memahami pengertian pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan


2. Dapat memahami tujuan dan fungsi pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan
3. Dapat memahami tahapan dalam pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan
4. Dapat memahami tantangan dalam pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

1. Pengertian Pendidik
Pendidik dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari kata dasar didik
yang berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai
akhlak dan kecerdasan pikiran dan mendapat imbuhan pe- sehingga menjadi pendidik yang
berarti orang yang mendidik . Sedangkan menurut istilah pendidik berarti orang-orang yang
bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik dengan mengupayakan
perkembangan seluruh potensi anak didik baik potensi afektif, potensi kognitif maupun
potensi psikomotorik.
Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) BAB XII, Tahun 2005 Pasal 139, Pasal 1
dinyatakan bahwa pendidik mencakup guru, dosen, konselor, pamong belajar, pamong
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, pelatih, dan sebutan lain dari profesi yang
berfungsi sebagai agen pembelajaran peserta didik.
Dalam UU SPN No 20 tahun 2003 pasal 37 ayat 2 yang berbunyi : “Pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan kepada
masyarakat terutama bagi pendidikan pada perguruan tinggi”.
2. Pengertian Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan adalah tenaga atau personil yang terlibat dalam suatu lembaga
atau organisasi pendidikan yang memiliki wawasan pendidikan, dan melakukan
penyelenggaraan pendidikan.
Pasal 140 Ayat 1 (RPP, Bab XII/2005) menyatakan bahwa tenaga kependidikan
mencakup pimpinan satuan pendidikan, penilik satuan pendidikan nonformal, pengawas
satuan pendidikan formal, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi sumber
belajar, tenaga lapangan pendidikan, tenaga administrasi, psikolog, pekerja sosial, terapis,
tenaga kebersihan sekolah, dan sebutan lain untuk petugas sejenis yang bekerja pada satuan
pendidikan.
3. Pengertian Pengelolaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

2
1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan
pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan
mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidikan
sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi,
penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan/pengembangan
dan pemberhentian.
B. Tugas dan Fungsi Tenaga Kependidikan
Tugas dan Fungsi Tenaga Pendidik Dan Kependidikan Berdasarkan Undang-Undang
No 20 Tahun 2003 Pasal 39:
1. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
2. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

C. Tahapan dalam Pengelolaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

1. Perencanaan

Perencanaan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah pengembangan


dan strategi dan penyusunan tenaga pendidik dan kependidikan (Sumber Daya
Manusia/SDM) yang komprehensif guna memenuhi kebutuhan organisasi di masa depan.
Perencanaan SDM merupakan awal dari pelakasanaan fungsi manajemen SDM. Walupun
merupkan langkah awal yang harus dilaksanakan , perencanaan ini seringkali tidak
diperhatikan dengan seksama. Dengan melakukan perencanaan ini, segala fungsi SDM
dapat dilaksankan dengan efektifefisien.
2. Seleksi

3
“Selection” atau seleksi didefinisikan sebagai suatu proses pengambilan keputusan
dimana individu dipilih untuk mengisi suatu jabatan yang didasarkan pada penilaian
terhadap seberapa besar karakterisik individu yang bersangkutan, sesuai dengan yang
dipersyaratkan oleh jabatan tersebut. Walaupun proses seleksi itu penting dan sangat
menentukan keberhasilan roda organisasi, permasalahan sering timbul manakala proses
penempatan pegawai yang kompeten beralih dari proses rekrutmen menuju tahapan
seleksi.
3. Pembinaan dan Pengembangan

Pembinaan atau pengembangan tenaga kependidikan merupakan usaha


mendayagunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap tenaga
kependidikan yang ada diseluruh tingkatan manajemen organisasi dan jenjang pendidikan
(sekolah). Tujuan dari kegiatan pembinaan ini adalah tumbuhnya kemampuan setiap
tenaga kependidikan yang meliputi pertumbuhan keilmuannya, wawasan berpikirnya,
sikap terhadap pekerjaannya dan keterampilan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari
sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan.
4. Penilaian

Penilaian tenaga kependidikan merupakan usaha yang dilakukan untuk mengetahui


seberapa baik performa seseorang tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya dan seberapa besar potensinya untuk berkembang. Performa ini dapat
mencakup prestasi kerja, cara kerja dan pribadi; sedangkan potensi untuk berkembang
mencakup kreativitas dan kemampuan mengembangkan karir.

5. Kompensasi

Kompensasi merujuk pada semua bentuk upah atau imbalan yang berlaku bagi suatu
pekerjaan. Secara umum kompensasi ini memiliki dua komponen, yaitu 1) kompensasi
langsung berupa upah, gaji, insentif, komisidan bonus dan 2) kompensasi tidak langsung,
misalnya berupa asuransi kesehatan, fasilitas untuk rekreasi dan sebagainya.
6. Pemberhentian

Pemberhentian tenaga kependidikan merupakan proses yang membuat seseorang


tenaga kependidikan tidak dapat lagi melaksanakan tugas pekerjaan atau fungsi
jabatannya baik untuk sementara waktu maupun untuk selama-lamanya. Banyak alasan
yang menyebabkan seorang tenaga kependidikan berhenti dari pekerjaannya (putus
hubungan kerja), yaitu:

4
a. Karena permintaan sendiri untuk berhenti

b. Karena mencapai batas usia pensiun menurut ketentuan yang berlaku (bagi
pegawai negeri).
c. Karena adanya penyederhanaan organisasi yang menyebabkan adanya
penyederhanaan tugas di satu pihak sedang di pihak lain diperoleh kelebihan
tenaga kerja.
d. Karena yang bersangkutan melakukan penyelewengan atau tindakan pidana,
misalnya melanggar peraturan yang berlaku seperti melanggar sumpah jabatan,
melanggar peraturan disiplin, korupsi dan sebagainya.
e. Karena yang bersangkutan tidak cukup cakap jasmani atau rohani, seperti cacat
karena suatu hal yang menyebabkan tidak mampu lagibekerja; mengidap penyakit
yang membahayakan diri dan lingkungan, berubah ingatan dan sebagainya.
f. Karena meninggalkan tugas dalam jangka waktu tertentu sebagai pelanggaran
atas ketentuan yang berlaku
g. Karena meninggal dunia atau karena hilang sebagaimana dinyatakanoleh pejabat
yang berwenang.

D. Tantangan dalam Pengelolaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Gambaran tentang berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan tenaga


kependidikan antara lain adalah:
1. Profesi dalam bidang kependidikan (selain guru) masih belum luas dikenal oleh
masyarakat (seperti laboran, pustakawan) sehingga kurang mendukung terhadap
pengembangan profesi, karena salah satu ukuran profesi adalah pengakuan dari
masyarakat tentang eksistensi profesi tersebut.
2. Adanya perilaku tenaga kependidikan yang kurang menguntungkan, seperti: perilaku
yang paternalistik yang terjadi karena keengganan bawahan untuk berpendapat atau
karena dominasi atasan terhadap bawahan itu teramat kuat, kepatuhan semu,
kekurang mandirian dalam bekerja; konsensus yang menekankan pada perilaku
penggarapan secara informal dan forum formal/resmi hanya mengukuhkannya dan
adanya perilaku evasif yakni tidak satunya kata dengan perbuatan.
3. Perilaku tenaga kependidikan yang cenderung primordialisme, yaitu enggan
meninggalkan tempat asalnya, sehingga pemerataan tenaga ahli di bidang
kependidikan sangat sulit dilaksanakan. Hal ini juga ditandai dengan sulitnya

5
beradaptasi dengan lingkungan baru, sehingga mereka tidak mudahuntuk bekerja di
tempat baru.
4. Mutasi yang terjadi di lingkungan organisasi pendidikan kadang berkonotasi buruk
akibatnya perpindahan tenaga kependidikan dari satu wilayah ke wilayah lain sangat
jarang dilakukan. Hal ini berakibat buruk bagi pengembangan staf, dengan kata lain
wilayah yang kekurangan tenaga ahli akan sulit menerima supply tenaga ahli yang
baru. Produktivitas kerja masih dianggap rendah yang diakibatkan oleh kecerobohan-
kecerobohan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengelolaan tenaga kependidikan
itu sendiri, seperti: perencanaan/pengadaan tenaga kependidikan yang belum efektif,
penyeleksian yang belum lancar, sistem imbalan yang belum memadai dan adil, dan
pengawasan ketenagaan yang belum mendapat perhatian yang cukup.
5. Berbagai perubahan telah terjadi di luar sistem pendidikan atau sistem sekolah, yang
diakibatkan oleh lajunya pertumbuhan penduduk, kemajuan IPTEK dan perubahan-
perubahan global, regional, atau lokal yang terjadi dalam kondisi sosial, ekonomi dan
budaya. Perubahan-perubahan ini untuk sebagian telah membawa dampak yang
kurang menguntungkan terhadap kondisi kehidupan para pegawai atau tenaga
kependidikan yang hidup dalam lingkungan organisasi pendidikan nasional sebagai
sistem yang terbuka

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Manajemen tenaga pendidik dan tenaga kependidikan adalah aktivitas yang harus
dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam
organisasi kependidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan
SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan dan
latihan/pengembangan dan pemberhentian.
2. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan sedangkan pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran.
3. Tahapan dalam pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan diantaranya
Perencanaan, Seleksi, Pembinaan dan Pengembangan, Penilaian, Kompensasi dan
pemberhentian.
4. Tantangan dalam pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan diantaranya
Profesi dalam bidang kependidikan masih belum luas, adanya perilaku tenaga
kependidikan yang kurang menguntungkan, perilaku tenaga kependidikan yang
cenderung primordialisme, Mutasi dan Berbagai perubahan telah terjadi di luar
sistem pendidikan atau sistem sekolah

B. Saran

Diharapkan kepada pembaca untuk mencermati dengan seksama makalah yang penulis
buat sebagai salah satu pengantar Pengelolaan Pendidikan. Penulis menyadari banyak
kekurangan dalam pembuatan makalah ini baik dalam penulisan ataupun dalam isi. Jadi, kepada
pembaca dimohon untuk menggali lagi dari berbagai sumber sebagai pembanding dan untuk
menambah pengetahuan tentang pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Biro Kepegawaian. (2000). Himpunan Ketentuan Pelaksanaan PP Bidang Kepegawaian.


Jakarta: Biro Kepegawaian Depdiknas.

Castetter, B.W.(1996). The Human Resources Function in Educational Administration.


New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Cahayani,Ati, (2005),Strategi dan Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia,


Gramedia,Jakarta

Dirjen Dikdasmen. (1997). Keputusan Mendikbud No. 0296/U/1996 tentang Penugasan


Guru Pegawai Negeri Sipil sebagai Kepala Sekolah di Lingkungan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Depdikbud.

Hadari Nawawi, (2001), Perencanaan SDM untuk organisasi Provit dan Non Provit,
Yogyakarta, Gajah Mada University Press

Hasibuan, M.S.P. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia: Dasar dan Kunci
Keberhasilan. Jakarta: Penerbit Gunung Agung.
Moekijat. (2000). Administrasi Kepegawaian Negara. Bandung: CV Mandar Maju.Randall
S Schuler, (1987),Personnal and Human Resource Management , Los
Angeles, West Publishing Company.

Sedarmayanti, (2007), Manajemen Sumber Daya Manusia : Reformasi Birokrasi dan


Manajemen Pegawai Negeri Sipil,Bandung, Refika Aditama.

Tim Dinas P & K Propinsi DT I Jawa Barat. (1985). Petunjuk Praktis Pengangkatan
Jabatan Kepala Sekolah Dasar di Lingkunagn Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Bandung: Dinas P & K Propinsi DT I Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai