Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

DAN PEMBELAJARAN
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Ilmu Pendidikan

Disusun oleh :

Kelompok 2 /Pendidikan Kimia / 4A

1. Aida Ainayya Qotrunnada (1192080003)


2. Alvi Khoirunnisaa (1192080005)
3. Reza Hijriansyah (1192080055)
4. Shinta Yulianti Rohman (1192080061)
5. Winny Utami Dewi (1182080069)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAAN

UIN SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Illahi Rabbi atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sang pencipta alam dan pemberi kehidupan bagi
hamba hamba-Nya dengan hendak-Nya kami sanggup menyelesaikan makalah tentang
“Hubungan Pendidikan dengan Proses Belajar Mengajar dan Pembelajaran” dengan lancar.

Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan juga
untuk menambah wawasan keilmuan kita tentang ilmu pendidikan. Sehingga bertambah pula
pengetahuan tentang hal tersebut.

Akhir kata “Tiada Gading yang Tak Retak” tiada karya yang sempurna selain
dari karya-Nya. Demikian pula dengan makalah yang kami susun ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan sebagai bahan evaluasi di
masa mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat, dan menambah khazanah keilmuannya
kepada kita semua Aamiin.

Bandung, Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan .......................................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
A. Landasan Teori ............................................................................................................................. 3
1. Pengertian Pendidikan.............................................................................................................. 3
2. Hubungan antara Pendidikan dengan Proses Belajar dan Proses Pembelajaran ...................... 4
3. Hubungan Pendidikan dengan Pengajaran dan Pembimbingan ............................................... 5
BAB III.................................................................................................................................................... 7
PENUTUP............................................................................................................................................... 7
A. Simpulan ..................................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang saling berhubungan erat dan tidak
dapat dipisahkan dalam kegiatan edukatif. Belajar dan pembelajaran dikatakan sebuah
bentuk edukasi yang menjadikan adanya suatu interaksi antara guru dengan siswa.
Belajar dimaknai sebagai proses perubahan perilaku sebagai hasil interaksi individu
dengan lingkungannya. Proses perubahan tingkah laku dapat terjadi dalam berbagai
kondisi. Adapun pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik,
dengan bahan pelajaran, metode penyampaian, strategi pembelajaran, dan sumber belajar
dalam suatu lingkungan belajar.

Keberhasilan dalam proses belajar dan pembelajaran dapat dilihat melalui tingkat
keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan tercapainya tujuan
pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Dengan
demikian, efektivitas sebuah proses belajar dan pembelajaran ditentukan oleh interaksi
diantara komponenkomponen tersebut.

Pendidikan berasal dari kata “didik” yang mana dalam kamus besar bahasa
Indonesia, pendidikan berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran. Dalam
perngertian yang lebih luas, pendidikan diartikan sebagai keseluruhan pengalaman
belajar setiap orang yang terjadi sepanjang hidupnya, yang bisa terjadi secara formal,
nonformal, dan informal.

Tujuan dari pendidikan sendiri ada tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang
menjadi tujuan negara juga yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk manusia
yang berwatak, menanamkan rasa persatuan, membentuk manusia yang bebas dan
merdeka serta mengembangkan manusia yang seutuhnyayang beriman dan dan bertaqwa
kepada tuhan yang maha Esa dan berbudi pekerti , memiliki pengetahuan.

Dalam proses pendidikan dibutuhkan konsep sebagai berikut yaitu konsep self
learning yang sangat penting ditanamkan pada pendidikan dasar sehingga akan

1
membantu siswa untuk belajar secara mandiri pada level-level berikutnya. Berani dalam
berpendapat dan mengespresikan diri adalah psikologis yang harus dibangun dari mulai
pendidikan dasar. Dan juga ada empat pilar proses pendidikan yaitu learning to
know (belajar untuk menguasai pengetahuan), learning to do (belajar untuk menguasai
pengetahuan), learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), learning to live
together (belajar untuk bermasyarakat). Sehingga dapat meningkatkan kualitas SDM,
yaitu manusia yang berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,
berdisiplin, beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani.

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan.


2. Untuk mengetahui hubungan antaran pendidikan dengan proses belajar dan
pembelajaran.
3. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dengan pengajaran, pelatihan, dan
pembinaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
1. Pengertian Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997: 232), pendidikan adalah proses
pengubahan sikap prilaku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses; perbuatan; cara mendidik).
Senada dengan definisi ini adalah definisi yang disampaikan oleh Ralph W. Tyler, yang
menyatakan bahwa pendidikan merupakan suatu proses mengubah pola perilaku
manusia. Perilaku di sini dalam pengertian yang luas, yang meliputi pemikiran dan
perasaan. Pendidikan dipandang dengan cara ini adalah ketika sebuah lembaga
pendidikan menghendaki para peserta didik belajar secara mandiri untuk
mengidentifikasi perubahan yang diperlukan dalam pola perilaku para peserta didik
(Tyler, 1973: 6).

Ki Hajar Dewantoro mendefinisikan pendidikan sebagai daya upaya untuk


memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan
tubuh anak. Ketiga hal tersebut tidak boleh dipisah-pisahkan satu sama lain. Hal ini
dimaksudkan untuk memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-
anak didik. Oleh karena itu, fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi
peserta didik sehingga menjadi cakap dan kreatif sekaligus mampu bertanggungjawab
dalam berinteraksi, membangun serta mengembangkan masyarakatnya (Muhaimin,
2003: 43).

Umberto Sihombing (2002: 10) yang mendefinisikan pendidikan sebagai proses


sosial dalam memanusiakan manusia melalui pembelajaran yang dilakukan secara sadar,
baik secara terencana maupun tidak. Proses pendidikan bukan hanya apa yang disebut
dengan transfer of knowledge, transfer of value, transfer of skills, namun totalitas
kegiatan yang dapat memanusiakan manusia sehingga menjadi individu yang mampu
mengembangkan dirinya dalam menghadapi dan memecahkan berbagai permasalahan
dalam kehidupannya.

3
Pengertian-pengertian tersebut di atas mengandung sebuah pemahaman bahwa
hakekat pendidikan adalah seperti apa yang dinyatakan oleh ahli psikologi pendidikan
seperti Chaplin, Tardif, dan Reber, yaitu pengembangan potensi atau kemampuan
manusia secara menyeluruh yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengajarkan
pelbagai pengetahuan dan kecakapan yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri (Syah,
1999: 35).

Istilah pendidikan dalam bahasa Arab dikenal dengan terma yang beragam,
yaitu at-tarbiyah, at-ta’lim,dan at-ta’dib.Kata at-tarbiyyah sebangun dengan kata ar-
rab, rabbayani, nurabbi, ribbayun, dan rabbani. Apabila at-tarbiyah diidentikan dengan
kata ar-rabb, Fahrurrozi berpendapat bahwa ar-rabb merupakan fonem yang seakar at-
tarbiyah yang berarti at-tamiyah yaitu pertumbuhan dan perkembangan (Tatang,S, 2012 :
p .15).

2. Hubungan antara Pendidikan dengan Proses Belajar dan Proses Pembelajaran

Belajar merupakan proses yang bersifat internal (A purely internal event ) yang
tidak dapat dilihat dengan nyata. Proses itu terjadi didalam diri seseorang yang sedang
mengalami proses Belajar. “Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan
secara terus-menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup” (Thobroni
dan Mustofa, 2013: 16). Sedangkan menurut Slameto (2010, 2) “belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil Pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Belajar adalah proses perubahan kegiatan


respon karena adanya situasi atau pengalaman baru. Belajar sebagai konsep mendapatkan
pengetahuan dalam praktiknya banyak dianut. Guru bertindak sebagai pengajar yang
berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat
mengumpulkan atau menerimanya. Proses belajar mengajar ini banyak didominasi oleh
aktivitas menghafal. Sehingga hanya mengutamakan aspek pengetahuan kognitif saja.
Melihat fenomena tersebut maka diperlukan adanya pembelajaran yang melibatkan aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik.

“Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,


untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber

4
belajar” (Dimyati Dan Mudjiono, 2013: 297). Sedangkan menurut Thobroni dan Mustofa
(2013: 21) pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang berulang-ulang dan
menyebabkan adanya perubahan perilaku yang disadari dan cenderung bersifat tetap.
Pembelajaran memiliki makna bahwa subjek belajar harus dibelajarkan bukan diajarkan.
Subjek belajar yang dimaksud adalah siswa atau pembelajar yang menjadi pusat kegiatan
belajar. Siswa sebagai subjek belajar dituntut untuk aktif mencari, menemukan,
menganalisis, merumuskan masalah, dan menyimpulkan suatu masalah.

Berdasarkan uraian diatas Pembelajaran adalah upaya atau proses atau kegiatan
atau mengelola terjadinya proses belajar yang efektif dengan tujuan untuk
memaksimalkan proses belajar peserta didik.

Hubungan pendidikan dengan proses belajar dan proses pembelajar ini sangat erat
yaitu Pendidikan merupakan suatu usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan
potensi yang ada pada dirinya.

3. Hubungan Pendidikan dengan Pengajaran dan Pembimbingan

Pengertian pengajaran menurut beberapa ahli yaitu :

a) Mahani Razali

Pengajaran adalah aktivitas aktivitas yang memiliki tujuan dan bertujuan dimana
guru berbaagi informasi dengan peserta didik umtuk memungkinkan mereka
menyelesaikan suatu tugas yang tidak bisa mereka selesaikan sendiri sebelum itu.

b) Sulaiman Masri Mashudi Bashari, Juliliana Mohd Junid (2007) :

Pengajaran merupakan prose4s kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai unsur


termasuk kualitas pengajaran, kecerdasan, bakat, dan minat siswa serta pengaruh
motivasi, lingkungan sekolah, rumah dan orang tua terhadap siswa nya.

c) Lydina Harlina Martono, Satya Jeowana (2006)

Pengajaran merupakan salah satu aspek dari pendidikan, yaitu aspek pengetahuan
(kognitif).Pengajaran memberikan keterampilan dan pengetahuan, sedangkan
pendidikan membimbing anak ke arah kehidupan yang benar.

5
Pendidik dalam rangka pengajaran dituntut untuk melakukan kegiatan yang bersifat
edukatif dan ilmiah. Oleh karena itu peran pendidik tidak hanya sebagai pengajar tetapi
sekaligus sebagai pembimbing yaitu sebagai wali yang membantu anak didik mengatasi
kesulitan dalam studinya dan pemecahan bagi permasalahan lainya. Dilain pihak
pendidik juga berperan sebagai pemimpin (khusus diruang kuliah/kelas), sebagai
komunikator dengan masyarakat, sebagai pengembangan ilmu dan penjabaran luasan
ilmu (innovator), bahkan juga berperan sebagai pelaksana administrasi. Peranan pendidik
dapat ditinjau dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas pendidik
mengemban peranan–peranan sebagai ukuran kognitif, sebagai agen moral, sebagai
inovator dan kooperatif.

Pendidik sebagai ukuran kognitif. Tugas pendidik umumnya adalah mewariskan


pengetahuan berbagai keterampilan kepada generasi muda. Hal-hal yang akan diwariskan
itu sudah tentu harus sesuai ukuran yang telah ditentukan masyarakat dan merupakan
gambaran tentang keadaan sosial, ekonomi, dan politik. Karena itu pendidik harus
mampu memenuhi ukuran kemampuan tersebut.

Pendidik sebagai agen moral dan politik. Pendidik bertindak sebagai agen moral
masyarakat, karena fungsinya mendidik warga masyarakat agar melek huruf, pandai
berhitung dan berbagai keterampilan kognitif lainnya. Keterampilan-keterampilan itu
dipandang sebagai bagian dari proses moral, karena masyarakat yang telah pandai
membaca dan pengetahuan, akan berusaha menghindari dari tindakan-tindakan kriminal
dan menyimpang dari aturan masyarakat.

Pendidik sebagai innovator. Berkat kamajuan ilmu pengetahuan dan teknoligi, maka
masyarakat senantiasa berubah dan berkembang dalam semua aspek. Perubahan dan
perkembangan itu menuntut terjadinya inovasi pendidikan. Tanggung jawab
melaksanakan inovasi itu diantaranya terletak pada penyelenggaraan pendidikan.

Peranan kooperatif dalam melaksanakan tugasnya pendidik tidak mungkin


bekerjasama sendiri dan mengandalkan kemampuan diri sendiri. Karena itu para
pendidik perlu bekerja sama antara sesama pendidik dan dengan pekerja-pekerja sosial,
lembaga-lembaga kemasyarakatan, dan dengan persatuan orang tua murid.

6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap prilaku seseorang atau sekelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Belajar
merupakan proses yang bersifat internal (A purely internal event ) yang tidak dapat dilihat
dengan nyata. Proses itu terjadi didalam diri seseorang yang sedang mengalami proses
Belajar.

Menurut Mahani Razali Pengajaran adalah aktivitas aktivitas yang memiliki tujuan dan
bertujuan dimana guru berbaagi informasi dengan peserta didik umtuk memungkinkan
mereka menyelesaikan suatu tugas yang tidak bisa mereka selesaikan sendiri sebelum itu.
Bimbingan pendidikan merupakan bantuan yang diberikan kepada anak yang dapat berupa informasi
pendidikan, cara belajar yang efektif, pemilihan jurusan, lanjutan sekolah, mengatasi masalah belajar,
mengembangkan kemampuan dan kesanggupan secara optimal dalam pendidikan atau membantu agar
para peserta didik dapat sukses dalam belajar dan mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan
sekolah.

7
Daftar Pustaka

Afandi, Akhmad ; Suteja (2006). DASAR DASAR PENDIDIKAN. CV Elsi Pro : CIREBON.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. II, Cet.
IX, Jakarta: Balai Pustaka.

Dewantara, Ki Hajar, (1977), Pendidikan, Yogyakarta: Majelis Luhur Per-satuan Taman


Siswa.

Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

M. Sobri Sutikno(2013), Belajar dan Pembelajaran. Holistica : LOMBOK.

Muhaimin, 2003. Arah Baru Pengembangan Kurikulum : Hingga Redefinisi Islamisasi


Pengetahuan. Bandung: Penerbit Nusantara

Sihombing Umberto, 2002. Menuju Pendidikan Bermakna Melalui Pendidikan Berbasis


Masyarakat, Jakarta: Multiguna

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin, (1999), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Cet. IV Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Tatang,S (2012), Ilmu Pendidikan , Bandung: CV. Pustaka Setia.

Thobroni, M., & Mustofa, A. 2013. Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan
Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional . Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Tyler, Ralpgh W. 1973. Basic Principles Of Curriculum And Instruction, London: The
University of Chicago Press.

Anda mungkin juga menyukai