Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MATA KULIAH PKN SD

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM DIMENSI PEMBELAJARAN PKN SD

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PKN SD dalam meraih gelar Sarjana Strata 1

Dosen Pengampu : SITI HUSNA,S.Pd.SD, M.Pd

Oleh kelompok 2 :

Aik Rahayu Dianawati 218620520

Ana najuah 218610157

Fida Nawilah 218610156

Andini Puji Lestari 218620519

Fitri Komarawati 208610105

Niar Fajriati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP ARRAHMANIYAH KLB LIMO KOTA DEPOK
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah swt atas segala nikmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Solawat teriring salam kita sampaikan kepada
baginda Rasullallah saw kepada para keluarga , sahabat dan mudah-mudahan sampai kepada kita
umatnya , pada hari kiamat nanti kita semua akan mendapatkan syafaatnya. Aamiin

Pada kesempatan ini kami bersyukur atas telah selesainya penyusunan makalah ini, hal
ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak.

Ucapan trimkasih kami sampaikan kepada :

1. Dosen pengampu mata kuliah PKN SD, Siti Husna, S.Pd.SD M.Pd , yang telah
memberikan bimbingan serta arahan sehingga makalah ini dapat kami susun dan kami
selesaikan.
2. Rekan-rekan mahasiswa/i STKIP Arrahmaniyah yang telah banyak membantu baik moril
maupun materil dalam penulisan makalah ini .
3. Orang tua kami atas segala doa , support/ dukungan pada kami dalam menyelesaikan
tugas ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis dan bagi orang lain yang membacanya. Kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dimasa yang akan datang kami harapkan.

Depok , Oktober 2022


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang………………………………………………………….................... 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………. 1
C. Tujuan Pembahasan …………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pendidikan karakter ………………………………………………………………. 2


a. Pengertian Pendidikan Karakter ………………………………………………. 2
b. Dimensi Pendidikan Karakter ………………………………………………… 2
c. Fungsi Pendidikan Karakter …………………………………………………... 3
d. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ………………………………………………. 4
B. Pendidikan Karakter dalam Dimesi PKn SD ……………………………………... 4
a. Implementasi pendidikan karater oleh guru dalam mendukung pembelajaran PKn
…………………………………………………………………………………. 4
b. Implementasi Pendidikan Karater pada Evaluasi Pembelajaran PKn di SD
………………………………………………………………………………….. 6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ………………………………………………………………………………… 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang


menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

Pendidikan tidak dapat dilakukan tanpa pengajaran dan pengajaran tidak berarti apa-apa
tanpa searah dengan tujuan pendidikan. Pengajaran berkaitan dengan usaha mengembangkan
kapasitas intelektual dan keterampilan fisik. Oleh karena itu, menurut jalil (2012:2)
mengartikan pengajaran sebagai proses pengubahan sikap dan tingkah laku manusia untuk
menjadi dewasa ( citra dan nilai ) melalui pengajaran dan latihan.

Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar,


2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan
kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain
(soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh
hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa
berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini
mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk
ditingkatkan. Melihat masyarakat Indonesia sendiri juga lemah sekali dalam penguasaan soft
skill. Untuk itu penulis menulis makalah ini, agar pembaca tahu betapa pentingnya pendidikan
karakter bagi semua orang, khususnya bangsa Indonesia sendiri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut , maka permasalahan penulisan ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:

1.Apakah yang dimaksud pendidikan karakter ?

2. Bagaimanakah pendidikan karakter dalam dimensi PKN di SD ?

C. Tujuan Pembahasan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan :

1. Memaparkan pendidikan karakter

2. Memaparkan pendidikan karakter dalam dimensi PKN SD

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan Karakter
a. Pengertian Pendidikan Karakter

Kaimuddin dalam jurnal bertajuk Implementasi Pendidikan Karakter dalam


Kurikulum 2013 (2014), pendidikan karakter merupakan usaha sadar yang terencana dan
terarah melalui lingkungan pembelajaran untuk tumbuh kembangnya seluruh potensi
manusia yang memiliki watak berkepribadian baik, bermoral-berakhlak, dan berefek
positif konstruktif pada alam dan masyarakat.
Pengertian pendidikan karakter sendiri dapat dipahami dari tiap-tiap katanya
secara terpisah. Pendidikan merupakan proses pembelajaran kebiasaan, keterampilan, dan
pengetahuan manusia yang diteruskan dari generasi sebelumnya kepada generasi
berikutnya. Sementara itu, karakter merupakan akumulasi watak, sifat, dan kepribadian
individu yang mengarah pada keyakinan dan kebiasaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tanpa meninggalkan pengertiannya masing-masing, dapat dipahami bahwa pendidikan
karakter adalah usaha yang terencana untuk membangun karakter individu agar nantinya
menjadi pribadi yang bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang banyak.
Selain itu , Pendidikan karakter merupakan suatu pola pendidikan yang
menekankan pendidikan yang berorientasikan pada pembentukan karakter peserta didik,
pendidikan karakter sendiri menjadi pembaruan dari sistem pendidikan sebelumnya yang
agak dominan menekankan penilaian pada kemampuan kognitif anak, sehingga dimensi
lain seperti aspek psikomotor dan afektif tidak terlalu dilibatkan dalam memberikan
penilaian pada siswa.
Berangkat dari kondisi output pendidikan yang sebagian memang memiliki intelegensi
tinggi namun dalam hal kecakapan dalam bersikap dan keterampilan yang masih perlu
ditingkatkan, maka konsep pendidikan karakter diharapkan menjadi solusi untuk
melahirkan generasi yang unggul dalam berbagai hal guna melahirkan generasi emas
indonesia.
Gerakan penguatan pendidikan karakter diharapkan menjadi fondasi dan ruh utama
pendidikan, pendidikan karakter diharapkan mampu membangun manusia yang cakap
dalam akhlak, cerdas dalam berpikir dan terampil. Pendidikan karakter sendiri memiliki
beberapa dimensi yang yang saling berkaitan satu sama lain.

b. Dimensi pendidikan karakter


Berikut beberapa dimensi-dimensi dari pendidikan karakter:
1. Dimensi etik (olah hati)
Dalam dimensi ini siswa diharapkan menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa,
sehingga sangat jelas proses/prosedurnya yakni dengan banyak mendidik dan mengajar
anak/siswa/peserta didik untuk belajar dan memahami ilmu agama. Ilmu agama
merupakan fondasi utama yang bisa membentuk karakter siswa untuk menjadi pribadi
yang berakhlak mulia. Generasi yang memiliki akhlak mulia bisa menjadi recovery dalam
masyarakat dalam menghadirkan suasana masyarkata yang santun dan peduli
2. Dimensi literasi (olah pikiran)
Dalam dimensi ini siswa didorong untuk menjadi manusia yang cerdas dan menjadi
individu yang unggul dalam bidang akademis sebagai hasil pembelajaran yang bisa
digunakan sebagai pembelajaran sepanjang hayat. Dimensi literasi/olah pikiran
diharapkan bisa menggrow-up semangat dan motivasi siswa untuk menjadi pembelajar
yang serius dan bersungguh-sungguh dalam mengejar mimpi dan cita-citanya agar kelak
bisa menjadi pribadi yang sukses dan bermanfaat bagi orang lain.
3. Dimensi estetik (olah rasa)

2
Dimensi estetik berorientasikan dalam mendidik siswa menjadi manusia yang memiliki
integritas moral, rasa berkesenian dan berkebudayaan. Melalui dimensi ini siswa akan
belajar menemukan sisi estetik dalam dirinya baik yang berkaitan dalam bidang seni,
kebudayaan dan moral.
4. Dimensi kinestetik (olahraga)
Dimensi kinestetik menekankan pada pembentukan individu yang sehat dan mampu
berparisipasi aktif sebagai warga negara. Dan hal tersebut bisa terwujud secara maksimal
jika peserta didik memiliki raga yang sehat.

c. Fungsi Pendidikan Karakter


Mengacu pada pengertian di atas, pendidikan karakter memiliki fungsi dasar
untuk mengembangkan potensi seseorang agar dapat menjalani kehidupannya dengan
bersikap baik. Dalam lingkup pendidikan formal, pendidikan karakter di sekolah
berfungsi untuk membentuk karakter peserta didik agar menjadi pribadi yang berakhlak
mulia, bermoral, tangguh, berperilaku baik, dan toleran.

Ketiga fungsi tersebut adalah:


1. Fungsi pembentukan dan pengembangan potensi
Agar perserta didik mampu mengembangkan potensi dalam dirinya untuk berpikir
baik, berhati nurani baik, berperilaku baik, dan berbudi luhur.

2. Fungsi untuk penguatan dan perbaikan


Memperbaiki dan menguatkan peran individu, keluarga, satuan pendidikan,
masyarakat, dan pemerintah untuk melaksanakan tanggung jawabnya dan berpartisipasi
dalam mengembangkan potensi kelompok, instansi, atau masyarakat secara umum.

3. Fungsi penyaring
Pendidikan karakter digunakan agar masyarakat dapat memilih dan memilah
budaya bangsa sendiri, dapat menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai karakter dan budaya bangsa sendiri yang berbudi luhur.

d. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan nilai-nilai pendidikan
karakter sebagai prioritas pengembangan Penguatan Pendidikan Karakter. Dan lima
karakter utama yang turut menetukan pentingnya pendidikan karakter yaitu:

1. Religius
Diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang
dianut, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan lain

2. Nasionalis
Ditunjukkan melalui apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga lingkungan, taat
hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama

3. Integritas
Meliputi sikap tanggung jawab, konsistensi tindakan dan perkataan yang
berdasarkan kebenaran, menghargai martabat individu, serta mampu menunjukkan
keteladanan

4. Mandiri
Menjadi pembelajar sepanjang hayat, mempergunakan segala tenaga, pikiran,
waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita

3
5. Gotong royong
Diharapkan peserta didik menunjukkan sikap menghargai sesama, dapat bekerja
sama, inklusif, tolong menolong, memiliki empati dan rasa solidaritas

B. Pendidikan Karakter dalam dimensi PKn SD


Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran dengan visi utama
sebagai pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional. Ia merupakan pendidikan
demokrasi, pendidikan moral, pendidikan sosial, dan masalah pendidikan politik. Proses
pembelajaran menuntut terlibatnya emosional, intelektual, dan sosial dari guru dan siswa
sehingga nilai-nilai itu bukan hanya dipahami (bersifat kognitif) tetapi dihayati (bersifat
objektif) dan dilaksanakan (bersifat perilaku). PKn merupakan mata pelajaran yang secara
umum bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia, sehingga
memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan
memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Secara garis besar mata pelajaran PKn
memiliki 3 dimensi yaitu :
1) Dimensi Pengetahuan Kewarganegaraan (Civics Knowledge) yang mencakup bidang
politik, hukum dan moral
2) Dimensi Keterampilan Kewarganegaraan (Civics Skills) meliputi keterampilan partisipasi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan
3) Dimensi Nilai-nilai Kewarganegaraan (Civics Values) mencakup antara lain percaya diri,
penguasaan atas nilai religius, norma dan moral luhur (Depdiknas, 2003: 4).

Pembelajaran Pendidikan PKn di sekolah dasar adalah persiapan seorang pendidik terkait
dengan penyusunan program perencanaan atau persiapan yang akan memberikan arah bagi
seorang pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Persiapan tersebut masuk ke dalam input
pembelajaran berupa dokumen-dokumen pembelajaran yang meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat materi tentang pentingnya keutuhan menjaga
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selanjutnya setelah perencanaan pembelajaran
disusun dengan baik, maka proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode
ceramah, tanya jawab, dan penugasan dengan pendekatan kontekstual (Parhan dan Sukaenah,
2020: 363).
a. Implementasi pendidikan karater oleh guru dalam mendukung pembelajaran PKn
Julaibah (2014: 231-236) menyebutkan beberapa langkah dalam implementasi pendidikan
karater oleh guru dalam mendukung pembelajaran PKn berkarater di sekolah dasar (Julaibah,
2014: 231-236).

1. Perencanaan
Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus
dimiliki setiap guru. Perencanaan pembelajaran sedikitnya mencakup tiga kegiatan, yaitu:
(a) Identifikasi kebutuhan, (b) Identifikasi kompetensi, (c) Penyusunan program
pembelajaran. Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada Rencana Pendidikan
karakter di dalam proses pembelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Konsep belajar dan
mengajar ini membantu guru dan siswa mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata, sehingga siswa mampu untuk membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka.

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan
pengenalan nilai-nilai, pengintegrasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik
sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar
kelas pada semua mata pelajaran. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran selain untuk
menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang

4
dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginte-
grasikan nilai-nilai dan menjadikannya perilaku.

3. Evaluasi
Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan
kompetensi peserta didik, yang dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar,
penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, perencanaan serta penilaian program. Untuk
dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan, perlu dilakukan usaha atau tindakan
penilaian atau evaluasi. Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan
perimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Proses pembelajaran adalah
proses yang bertujuan. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang
diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajar.
Berdasarkan perdapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa rencana
pembelajaran yang telah dibuat tersebut seorang guru/pendidik harus mampu
mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran yang dibuatnya. Keberhasilan
seorang guru dalam mengimplementasikan pendidikan karakter terlihat dari mampunya siswa
yang dididiknya mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata.
Sehingga siswa mampu untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka dengan penyampaian dalam pembelajaran
menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
Proses pembelajaran PPKn merupakan inti dari pendidikan untuk membangun karakter
pengetahuan dan konsep jati diri, keberhasilan proses belajar ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik faktor manusia maupun faktor siswa sebagai pelaksanaan pembelajaran. Sebagai
bangsa yang baik kita harus tau tata cara dari Pancasila yang mana telah kita tau dari
sebelumnya yang bahwa pancasiala adalah ideologi ataupun dasar negara, hal ini
menunjukkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan oleh masyarakat ataupun rakyat
Indonesia harus menpatuhi atau menjalankan yang sesuai dengan Pancasila. Secara historis,
Pancasila mempunyai nilai-nilai diambil dari budaya bangsa Indonesia sendiri, sehingga
mempunya fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, Malaka, dkk (2020 : 133).

Ada tiga jenis faktor pembelajaran pendidikan karakter menggunakan pendekatan proses
belajar peserta didik secara aktif dan berpusat pada anak khususnya pada pembelajaran
Pendidikan PPKn, yakni sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan keluarga.

1. Faktor di lingkungan sekolah melalui beberapa aktvitas dasar, yaitu:


(a) perencanaan pembelajaran dilakukan dengan memasukkan nilai-nilai karakter yang
dikembangkan ke dalam silabus dan RPP
(b) pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menginternalisasikan nilai-nilai karakter
dalam kegiatan awal, inti, dan penilaian.
2. Faktor lingkungan masyarakat yang menyebabkan peserta didik berperilaku tidak sesuai
dengan harapan, siswa yang belum mencapai KKM, dan masih terdapat beberapa siswa
yang pada saat pembelajaran masih ramai sendiri.
Solusi yang dilakukan yaitu :
(a) pendekatan antar guru dengan siswa dan orang tua yang digunakan guru untuk tercapainya
implementasi pendidikan karakter
(b) melakukan remedial bagi siswa yang belum mencapai KKM
3. Faktor lingkungan keluarga
Fungsi utama keluarga adalah sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh dan
mensosialisasikan anak, mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat
menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik, serta, memberikan kepuasan dan
lingkungan yang sehat guna tercapainya keluarga sejahtera.

b. Implementasi Pendidikan Karater pada Evaluasi Pembelajaran PKn di SD


5
Evaluasi pendidikan karakter adalah upaya untuk membandingkan perilaku anak dengan
standar atau indikator karakter yang ditetapkan oleh guru kelas. Evaluasi pendidikan karakter
menggunakan (1) evaluasi pada akhir pembelajaran, (2) mengamati karakter masing-masing
siswa, (3) pada kompetensi yang dilaksanakan, (4) evaluasi diri anak, (5) catatan guru
kelas, dan (6) lembar kerja siswa atau LKS.
Menurut Albertus (2012 :82-83) evaluasi pendidikan karakter dilaksanakan secara
berkesinambungan yang bertujuan memantau proses pelaksanaan dan perubahan karakteristik
siswa untuk meningkatkan keefektivan pelaksanaan pendidikan karakter. Oleh karenanya
setiap guru diwajibkan mengevaluasi tiap pelaksanaan pendidikan karakter, sehingga dapat
dimanfaatkan untuk perbaikan pelaksanaan. Guru harus selalu mengevaluasi metode
pembelajaran yang selama ini dipakai dalam pendidikan karakter. Selain itu juga harus
mampu mengevaluasi sikap perilaku yang ditampilkan dalam sepak terjang dan perjuangan
yang digariskan dan agenda yang direncanakan.
Evaluasi pembelajaran PPKn harus bersifat utuh. Artinya evaluasi pembelajaran
dilakukan baik dalam proses maupun hasil belajar yang menyangkut aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor. Dengan demikian, semua ranah kehidupan siswa menjadi objek evaluasi
pembelajaran Pendidikan. Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu Penilaian pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar
oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Untuk mata pelajaran
pendidikan PKn, penilaian hasil pembelajaran dilakukan oleh pendidik dan satuan
pendidikan. Penilaian hasil pembelajaran oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan
untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhis semester, dan ulangan kenaikan kelas (Ihsan, 2017: 55-56).
Jika masih ada peserta didik yang tidak mencapai nilai rata-rata, maka guru memberikan
motivasi kepada peserta untuk menerapkan nilai-nilai karater yang baik dan memberikan
motivasi pada saat pembelajaran berlangsung sehingga peserta didik tertarik pada
pembelajaran PPKn.
1. Guru harus mengunakan metode dan teknik pembelajaran yang bervariasi dan efektif
yang sesuai secara maksimal sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan dan hasil
belajar di perolah dengan baik.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan melibatkan
peserta didik dalam menerapkan nilai-nilai karater dalam materi PPKn.
3. Guru mengunakan media pembelajaran yang sesuai dengan nilai karater dengan
pembentukan karater pada pembelajaran PPKn, sehingga terciptanya suasana
pembelajaran yang kondunsif, dan menyenangkan bagi peserta didik.

Penelitian yang dilakukan Nadziroh, dkk (2020: 1) menunjukan bahwa


(1) implementasi karakter dalam PPKn dapat menanamkan ke dalam diri siswa nilai
keteladanan, penghargaan, kerja sama, memberikan dorongan moral atau arahan dengan
mengajarkan hak dan kewajiban sebagai warga negara serta memberi teladan atau contoh
yang baik.
(2) Nilai- nilai yang diimplementasikan dalam pembelajaran PKn adalah nilai mandiri,
disiplin, percaya diri, saling menghormati, menghargai pendapat, toleransi, budi pekerti, dan
sopan santun. Nilai kejujuran, tanggung jawab, visi kepemimpinan, dan keteladanan
ditanamkan dalam diri siswa. Untuk meningkatkan efektivitas pendidikan karakter dalam
PPKn, maka upaya membangun generasi cerdas dan berkarakter dapat dilakukan dengan
membentuk kemampuan berpikir kritis siswa melalui kegiatan pembelajaran di kelas,
mengembangkan kapasitas individu menjadi warga negara yang baik (good citizens), yaitu

6
individu yang sadar akan hak dan kewajibannya; dan mewujudkan perilaku berkarakter
dalam kehidupan di lingkungan sekolah.
Peran guru PPKn dalam membangun generasi muda yang cerdas dan berkarakter dapat
dilakukan dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat, menjadi fasilitator yang
baik dalam setiap proses pembelajaran, dan mampu menanamkan nilai-nilai kebaikan melalui
keteladanan dalam bersikap dan berperilaku di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

BAB III

7
PENUTUP

KESIMPULAN

pendidikan karakter merupakan usaha sadar yang terencana dan terarah melalui
lingkungan pembelajaran untuk tumbuh kembangnya seluruh potensi manusia yang memiliki
watak berkepribadian baik, bermoral-berakhlak, dan berefek positif konstruktif pada alam dan
masyarakat.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran dengan visi utama


sebagai pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional. Ia merupakan pendidikan
demokrasi, pendidikan moral, pendidikan sosial, dan masalah pendidikan politik. Proses
pembelajaran menuntut terlibatnya emosional, intelektual, dan sosial dari guru dan siswa
sehingga nilai-nilai itu bukan hanya dipahami (bersifat kognitif) tetapi dihayati (bersifat objektif)
dan dilaksanakan (bersifat perilaku). PKn merupakan mata pelajaran yang secara umum
bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia, sehingga memiliki
wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk
berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai