Disusun Oleh :
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
dan seterusnya, disebut bilangan berpangkat. Pada penjelasan lebih lanjut
akan dibahas dalam bab pembahasan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan bentuk bilangan berkuadrat dan akar pangkat dua?
2. Bagaimana cara menyelesaikan operasi hitung bilangan berkuadrat
dan penarikan akar pangkat dua?
3. Apa pengertian dan bentuk bilangan berpangkat dan akar pangkat?
4. Bagaimana cara menyelesaikan operasi hitung bilangan berpangkat
dan penarikan akar pangkat?
3
BAB II
PEMBAHASAN
1) Bilangan Berkuadrat
Bilangan kuadrat adalah bilangan yang merupakan hasil dari
perkalian tertentu dengan dirinya.1 Untuk memahami lebih lanjut
mengenai bilangan kuadrat perhatikan gambar di bawah ini:
1
Yurniwati, Ensiklopedia Pembelajaran Matematika Untuk Sekolah Dasar (Jakarta: UNJ,
2016), hal. 13.
4
1 2 3 4 5 6
… … … … … …
1 4 9 …. …. ….
1² 2² 3² …. …. ….
5
menggunakan gambar lagi, namun dapat dilakukan dengan cara
mengalikan bilangan tersebut dengan bilangan itu sendiri seperti
berikut:
1 1x1 12 = 1
2 2x2 22 = 4
3 3x3 32 = 9
4 4x4 42 = 16
5 5x5 52 = 25
6 6x6 62 = 36
7 7x7 72 = 49
8 8x8 82 = 64
9 9x9 92 = 81
10 10 x 10 102 = 100
Bilangan 1, 4, 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, 100,... disebut bilangan
kuadrat sempurna. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk
mengamati bilangan-bilangan hasil perpangkatan dua (kuadrat) pada
tabel. Siswa diminta untuk menjelaskan hasil pengamatan mereka.
Siswa diharapkan akan menemukan bahwa ternyata angka terakhir
hasil kuadrat suatu bilangan adalah 1, 4, 5, 6, 9, 00. Sehingga akhirnya
akan ditemukan ringkasan seperti berikut ini:
6
2) Akar Pangkat Dua
Pada dasarnya cara menghitung akar pangkat dua sudah
digunakan oleh bangsa Babilonia sejak awal tahun 2000 Sebelum
Masehi (SM). Hal itu ditunjukkan dengan adanya artefak berupa batu
untuk menggoreskan tulisan yang terdapat di perpustakaan Universitas
Yale. Artefak tersebut menunjukkan adanya perhitungan akar pangkat
dua secara akurat sampai lima angka desimal.2 (Akan tetapi cara
hitungnya akan diuraikan pada sub-bab operasi hitung akar pangkat
dua).
2
Pujiati dan Nany Darmawati, Modul: Pembelajaran Perpangkatan dan Penarikan Akar
Bilangan di SD (Yogyakarta: PPPPTK, 2010), hlm.5.
7
Sebelum masuk pada pengertian dan bentuk akar pangkat dua,
perhatikan gambar dan pertanyaan berikut!
Suatu meja laboratorium berbentuk persegi
seperti pada gambar di samping, akan
ditutupi ubin persegi sebanyak 144 buah.
Pertanyaan:
1) Berapakah banyak ubin pada tiap sisinya?
2) Apakah hubungan antara banyak ubin pada tiap sisi dengan
banyak seluruh ubin yang menutupi meja tersebut?
(selanjutnya akan dihitung pada sub-bab operasi hitung akar
pangkat dua)
a2 = y maka √y = a
Sehingga,
12 = 1 maka √1 = 1
52 = 5 maka √25 = 5
3
Nanang Pratama dan Ricki Yuliardi, Pembelajaran Matemtika untuk Guru SD dan Calon
Guru SD (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018), hlm. 93.
8
Terbukti bahwa akar pangkat dua atau akar kuadrat merupakan
kebalikan dari bilangan pangkat (bilangan berkuadrat).
1 √1 = 1
2 √4 = 2
3 √9 = 3
4 √16 = 4
5 √25 = 5
6 √36 = 6
7 √49 = 7
8 √64 = 8
9 √81 = 9
10 √100 = 10
9
Oleh karena operasi hitung sangat penting bagi siswa untuk
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan bilangan kuadrat dan
akar kuadrat, setelah mengenal bilangan pangkat dua (kuadrat) dan akar
pangkat dua. Namun sebelumnya seorang guru juga harus menguasai cara
menyelesaikan operasi hitung yang berkaitan dengan bilangan kuadrat dan
akar kuadrat. Serta perlu mengetahui cara cepat atau teknik menghitung
kuadrat suatu bilangan agar tingkat penguasaan guru dalam materi
meningkat.. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan tentang bilangan tersebut adalah antara lain
sebagai berikut:
1) Bilangan Berkuadrat
Kuadrat dari bilangan yang terdiri dari satu angka bilangan pokok
selalu menghasilkan bilangan yang paling banyak terdiri dari 2 angka.
Sebagai contoh angka paling besar adalah 9 yang jika dikuadratkan
menjadi 81 (2 angka). Hasil kuadrat satu angka kadang ditulis dengan
format 2 angka dengan menambahkan angka nol di depan. Sebagai
contoh, 12 = 01, 22 = 04, dan 32 = 094.
Dengan mengetahui sifat kuadrat serta perkalian pada
pembahasan sebelumnya maka bisa diketahui bahwa asli kuadrat 2
angka selalu menghasilkan bilangan yang paling banyak terdiri dari 4
angka. Hasil 3 angka boleh ditulis dengan menambah angka nol di
depan. Contoh: 102 = 0100, 122 = 0144, 132 = 0169.
Adapun operasi hitung pada bilangan berkuadrat dapat dilakukan
dengan cara:
a. Perkalian Berulang
b. Menghitung Jumlah Satuan Persegi, dan sejenisnya
c. Pendekatan Tabel
d. Pendekatan Segitiga Pascal Pangkat Dua
4
Modul Kuadrat Umum, Modul Kuadrat Bilangan 2 Angka, hal.1.
10
e. Pendekatan Luas
f. Menggunakan Selisih Kuadrat dari Dua Bilangan
g. Melakukan Perpangkatan Suatu Bilangan yang Bilangan
Akhirnya 5
5
Mohammad Faizal Amir dan Bayu Hari Prasojo, Buku Ajar Matematika Dasar (Sidoarjo:
Umsida Press, 2016), hal. 6.
11
disebut dengan kubik. Bilangan pangkat tiga sudah mulai dipelajari pada
kelas VI sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah.
Kemudian siswa dibimbing untuk memahami arti dari bilangan
pangkat dan hasilnya, seperti pada skema pangkat tiga (kubik) di bawah
ini:
Pada skema diatas, dibaca “pangkat tiga dari 3 sama dengan dua puluh
tujuh (27). Bilangan 27 adalah hasil dari 3 pangkat tiga (3 kubik).6
Adapun bilangan berpangkat dibagi menjadi tiga macam antara lain
bilangan berpangkat bulat positif, berpangkat bulat negatif, berpangkat
nol, berpangkat pecahan, dan bentuk akar.
Contoh:
4 x 4 x 4 d itulis dengan 43 d ibaca empat pangkat tiga atau empat kubik
6
Pujiati dan Nany Darmawati, Modul: Pembelajaran Perpangkatan dan Penarikan Akar
Bilangan di SD (Yogyakarta: PPPPTK, 2010), hlm.36.
7
Nanang Pratama dan Ricki Yuliardi, Pembelajaran Matemtika untuk Guru SD dan Calon
Guru SD (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018), hlm. 86.
12
5 x 5 x 5 x 5 ditulis dengan a4 dibaca lima pangkat empat
Pada bentuk 43 “dibaca empat pangkat tiga”, yang mana
merupakan bilangan bulat positif. Bilangan 4 disebut bilangan pokok
atau bilangan dasar, sedangkan bilangan 3 yang ditulis agak di atas
disebut pangkat atau eksponen.
Sifat-sifat operasi pada bilangan berpangkat bulat positif adalah
sebagai berikut:8
a) Jika a ∈ R, p dan q adalah bilangan bulat positif maka
ap x aq = ap+q
b) Jika a ∈ R d an a ≠
0, p dan q b ilangan bulat positif maka:
p
ap : aq = aaq = ap−q
8
Mohammad Faizal Amir dan Bayu Hari Prasojo, Buku Ajar Matematika Dasar (Sidoarjo:
Umsida Press, 2016), hal. 8
9
Ibid.
13
ap
Jika teorema = ap− q digunakan maka akan diperoleh:
aq
an
an
= a0 = 1
= an−n
1
a−n
= an d an 10 = 1
Contoh:
2−6 = 16 = 21 x 21 x 21 x 21 x 21 x 21 = 128
1
2
3) Bentuk Akar
Pada bilangan akar pangkat, lambang akar sama dengan lamban
akar kuadrat. Namun perbedaanya, pada lambang akar pangkat
terdapat pada nilai pangkat yang disertakan yang terletak agak ke atas
tapi sebelum lambang akar. Contoh akar pangkat 3 ditulis dengan ∛,
akar pangkat 4 ditulis ∜, dan seterusnya. Bentuk-bentuk berikut
merupakan contoh akar pangkat: ∛7, ∛8, ∜9, ∜10, dan sebagainya.
Operasi aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian dapat juga dilakukan terhadap bentuk akar. Operasi
tersebut digunakan untuk merasionalkan penyebut yang dinyatakan
dalam bentuk akar. Operasi-operasi aljabar tersebut aalah sebagai
berikut:10
a) a √x + b √x = (a + b) √x
10
Mohammad Faizal Amir dan Bayu Hari Prasojo, Buku Ajar Matematika Dasar
(Sidoarjo: Umsida Press, 2016), hal. 9
14
b) a √x - b √x = (a - b) √x
c) √a x √b = √ab
√a : √b a
d) =
√ b
√a √b √
e) = ab
√c √d √cd
4) Pangkat Pecahan
Bilangan real a yang memenuhi persamaan an = b, disebut akar
n
pangkat n d ari b dan ditulis dengan a = √b . Akar pangkat n dari b
n 1
atau √b dapat ditulis sebagai bilangan berpangkat pecahan yaitu b n .
Jika p dan q adalah bilangan asli dengan n ≠ 1 dan a a dalah bilangan
real yang tidak negatif maka:
p 1 n
a q = (ap) q = √am
dan
p 1 n
a q = (a q )p = ( √b )p
Contoh:
3 6
√26 = 2 3 = 22 = 4
= a1p
a−p
15
c. Jika a dan b adalah bilangan real, p, q, dan r adalah bilangan
rasional maka
(ap x bq)r = (ap ) r x (bq ) r = apr
x bqr
d. Jika a d an b adalah bilangan real, b ≠ 0 dan p, q, d an r adalah
bilangan rasional, maka
p pr
( baq )r = aaqr
√2
4 3
23 = √24 = ….
2) Akar Pangkat
Adapun operasi hitung pada bilangan akar pangkat dapat
dilakukan dengan cara:
a) Faktorisasi Prima
b) Pendekatan Tabel
c) Konsep Pangkat 3 (Segtiga Pascal)
16
BAB III
PENUTUP
A) Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya mengenai bilangan berkuadrat
dan berpangkat maka dapat disimpulkan bahwa, pertama, bilangan kuadrat
merupakan hasil perkalian dari bilangan itu sendiri dan dilambangkan oleh
angka 2 yang letakkan kecil menjorok ke atas yaitu seperti (a2). Sedangkan
akar kuadrat atau akar pangkat dua merupakan operasi kebalikan dari
bilangan kuadrat, yang dilambangkan dengan “ √ ”. Kedua, bilangan
berpangkat merupakan hasil perkalian berulang sebanyak lebih dari 2kali
oleh bilangan itu sendiri. Betuk bilangan pangkat mulai dari pangkat 3 (a3 ),
pangkat 4 (a4 ), pangkat 5 (a5 ), dan seterusnya. Bilangan akar pangkat
merupakan operasi kebalikan bilangan pangkat. Bentuk akar pangkat
dilambangkan mulai akar pangkat 3 (∛), akar pangkat 4 (∜), dan
seterusnya.
Ketiga, operasi hitung bilangan berkuadrat, akar kuadrat, bilangan
berpangkat, dan akar pangkat ternyata dapat dilakukan dengan banyak
cara. Hal tersebut bertujuan untuk menambah wawasan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran materi Bilangan Berkuadrat dan
Berpangkat.
B) Saran
Pembelajaran Matematika harus sesuai dengan ketentuan
undang-undang pendidikan nasional, maka diharapkan siswa mampu
melakukan perhitungan-perhitungan secara manual tanpa menggunakan
alat hitung teknologi. Hal tersebut bertujuan agar siswa mampu
menyelesaikan permasalahan-permasalahan di kehidupan sehari-hari yang
bersifat kompleks, yang mana hal itu tidak mampu diselesaikan hanya
dengan menggunakan alat hitung teknologi. Sehingga guru sebagai
17
pendidik sangat perlu enguasai materi Bilangan Berkuadrat dan Bilangan
Berpangkat dengan segala definisinya dan strategi-strategi penyelesainnya.
18
DAFTAR PUSTAKA
19