Disusun oleh:
Wita Eka Putri Cahyani (1401420055)
2021
-Uraian Pelaksanaan-
Hasil diskusi kelompok 6
1.1 Tempat dan Waktu
Hari, tanggal : Selasa, 06 April 2021
Pukul : 10.10 s.d. 10.40
Tempat : WhatsApp Group
1.2 Peserta
Mahasiswa rombel E angkatan 2020
1.3 Proses Jalannya Diskusi
Diskusi dilaksanakan pada hari Selasa, 06 April 2021 pada pukul 10.10 s.d. 10.40. Diskusi
dibuka oleh Ibu Dra. Arini Estiastuti, M. Pd. Lalu dilanjutkan oleh moderator dengan salam
dan memperkenalkan anggota kelompok 6, kemudian materi dibaca dan dipahami terlebih
dahulu. Setelah itu dibuka sesi tanya jawab dan dijawab aktif oleh anggota kelompok 6,
kemudian peserta ikut serta dalam diskusi.
1.4 Rangkuman Hasil Diskusi
Sesi tanya jawab
1. Nama : Niken Setyowati
NIM : 1401420145
Pertanyaan :
Izin bertanya kepada kelompok 6. Bagaimana aktualisasi penerapan nilai dan sikap oleh
guru SD kepada siswa SD dalam pembelajaran ilmu sosial yang diajarkan?
Dijawab oleh :
Nama : Vefta Puji Rahayu
NIM : 1401420055
Jawaban :
Saya perwakilan kelompok 6 izin menjawab pertanyaan dari Niken.
Aktualisasi penerapan nilai dan sikap oleh guru SD kepada siswa dalam
pembelajaran ilmu sosial :
Penanaman nilai dan sikap pada pengajaran IPS hendaknya dipersiapkan dan
dirancang berkesinambungan dengan penekanan pada setiap tingkat yang berbeda.
Semakin tinggi jenjangnya semakin besar unsur pemahaman dan
pertanggungjawabannya.
Dijawab oleh :
Nama : Vefta Puji Rahayu
NIM : 1401420055
Jawaban :
Saya perwakilan kelompok 6 izin menjawab pertanyaan dari Meliana.
Di dalam ppt disebutkan bahwa terdapat tiga model belajar dalam rangka
pembentukan sikap, kemudian dari tiga model belajar tersebut model belajar
manakah yang paling cocok untuk diterapkan kepada siswa SD kelas rendah?
Menurut saya model belajar yang paling cocok diterapkan untuk siswa SD kelas
rendah adalah Mengamati dan Meniru karena pembelajaran model ini berlangsung
melalui pengamatan dan peniruan. Berdasar kenyataan, bahwa mayoritas perilaku
manusia dipelajari melalui model, yaitu dengan mengamati dan meniru perilaku atau
perbuatan orang lain, terutamanya orang-orang yang berpengaruh. Melalui proses
pengamatan dan peniruan akan terbentuk pula pola sikap dan perilaku yang sesuai
dengan orang yang ditiru.
Bagi para siswa di sekolah, orang - orang yang berpengaruh terutama adalah orang
tua dan guru. Bagi masyarakat pada umumnya, orang-orang berpengaruh dan dapat
menjadi model antara lain : tokoh- film, artis, politikus, dan tokoh-tokoh masyarakat
yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari. Orang-orang ini memberi pengaruh
tertentu terhadap perilaku dan kehidupan masyarakatnya. Terima kasih.
Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasional konkret, kecenderungan
belajar anak usia sekolah dasar menuju kearah konkrit yaitu proses belajar beranjak
dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan
diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang
lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan
yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih
bermakna, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Sehingga menurut saya siswa lebih cocok dengan metode mengamati dan meniru
dikarenakan sesuai dengan tahapan yang dimiliki siswa kelas rendah bahwa masih
berada pada tahapan operasional konkrit, dengan mengamati dan meniru membuat
siswa mearasakan keadaan yang sebenarnya ada bukti atau alasan yang
memudahkan siswa memahami.Contohnya kita sebagai guru bisa memberikan
contoh dengan ketika ada sampah di buang ke tempat sampah, siswa bisa
mengamati dan menirunya karena tindakan tersebut nyata dan merupakan tindakan
tanggung jawab kita terhadap sampah,sehingga siswa nanti akan menerapkannya.
Dijawab oleh :
Nama : Putri Nur Fitriana
NIM : 140142015
Jawaban :
Perwakilan dari kelompok 6, izin menjawab.
Nilai utility adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan guna atau kegunaan. Jadi nilai
utility pada konteks ini bisa di asumsikan dengan hal-hal yang penting atau berguna
bagi manusia.
Mohon maaf apabila kurang tepat. Terimakasih.
Dijawab oleh :
Nama : Uswatun Alifah
NIM : 1401420195
Jawaban :
Saya sebagai perwakilan kelompok 6, mohon izin menjawab.
Media sosial memang dapat berdampak buruk terhadap nilai dan sikap pada anak.
Cara mengajarkan dan mempertahankan nilai dan sikap yang telah ditanamkan pada
anak agar tidak luntur dalam pembelajaran IPS adalah dengan adanya
pendampingan dan pengawasan, baik oleh guru maupun keluarga. Waktu anak
untuk bergelut dengan media sosial sebaiknya dibatasi. Saat bermain media sosial
juga harus didampingi oleh orang yang lebih dewasa untuk memastikan anak tidak
terpengaruh dampak negatif terhadap nilai-nilai dirinya sehingga nilai dan sikapnya
tetap dapat terjaga.
Keteladanan dan pembiasaan penerapan nilai dan sikap yang didapat dari
pembelajaran IPS juga harus dilakukan tentunya dengan pembinaan agar anak tidak
mudah bergeser nilai-nilai baiknya.
Terima kasih dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan.
1.5 Kesimpulan
Sikap atau sikap mental adanya pada diri seseorang, bukan pada alam pikiran orang
sebagai anggota masyarakat. Sikap mental merupakan reaksi emosional seseorang
terhadap lingkungannya, baik secara positif maupun negatif, baik berkenaan dengan
persetujuan maupun penolakan tentang kondisi sosial yang dialaminya. Walaupun
sikap mental ini ada pada diri seseorang tetapi sangat dipengaruhi oleh sistem nilai,
pengalaman, dan pendidikan. Oleh karena itu pendidikan, khususnya pengajaran IPS
dapat digunakan sebagai sarana untuk membina sikap mental anak didik, terutama di
sekolah dasar.
Terdapat kaitan erat antara nilai, sikap, dan perilaku. Nilai merupakan kepercayaan
normatif, yang ikut menentukan apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh
seseorang, sehingga terbentuk sikapnya terhadap sesuatu obyak. Selanjutnya sikap
akan mempengaruhi perilaku dan perbuatan seseorang.
Hasil diskusi kelompok 7
1.1 Tempat dan Waktu
Hari, tanggal : Selasa, 06 April 2021
Pukul : 10.41 s.d. 11.16
Tempat : WhatsApp Group
1.2 Peserta
Mahasiswa rombel E angkatan 2020
1.3 Proses Jalannya Diskusi
Diskusi dilaksanakan pada hari Selasa, 06 April 2021 pada pukul 10.41 s.d. 11.16. Diskusi
dibuka oleh Ibu Dra. Arini Estiastuti, M. Pd. Lalu dilanjutkan oleh moderator dengan salam
dan memperkenalkan anggota kelompok 7, kemudian materi dibaca dan dipahami terlebih
dahulu. Setelah itu dibuka sesi tanya jawab dan dijawab aktif oleh anggota kelompok 7,
kemudian peserta ikut serta dalam diskusi.
1.4 Rangkuman Hasil Diskusi
Sesi tanya jawab