Anda di halaman 1dari 20

Hasil Diskusi Pendidikan IPS SD

Hubungan Antara Nilai dan Sikap Dalam Pembelajaran IPS SD

Disusun oleh:
Wita Eka Putri Cahyani (1401420055)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
-Uraian Pelaksanaan-
Hasil diskusi kelompok 6
1.1 Tempat dan Waktu
Hari, tanggal : Selasa, 06 April 2021
Pukul : 10.10 s.d. 10.40
Tempat : WhatsApp Group
1.2 Peserta
Mahasiswa rombel E angkatan 2020
1.3 Proses Jalannya Diskusi
Diskusi dilaksanakan pada hari Selasa, 06 April 2021 pada pukul 10.10 s.d. 10.40. Diskusi
dibuka oleh Ibu Dra. Arini Estiastuti, M. Pd. Lalu dilanjutkan oleh moderator dengan salam
dan memperkenalkan anggota kelompok 6, kemudian materi dibaca dan dipahami terlebih
dahulu. Setelah itu dibuka sesi tanya jawab dan dijawab aktif oleh anggota kelompok 6,
kemudian peserta ikut serta dalam diskusi.
1.4 Rangkuman Hasil Diskusi
Sesi tanya jawab
1. Nama : Niken Setyowati
NIM : 1401420145
Pertanyaan :
Izin bertanya kepada kelompok 6. Bagaimana aktualisasi penerapan nilai dan sikap oleh
guru SD kepada siswa SD dalam pembelajaran ilmu sosial yang diajarkan?

Dijawab oleh :
 Nama : Vefta Puji Rahayu
NIM : 1401420055
Jawaban :
Saya perwakilan kelompok 6 izin menjawab pertanyaan dari Niken.
Aktualisasi penerapan nilai dan sikap oleh guru SD kepada siswa dalam
pembelajaran ilmu sosial :
Penanaman nilai dan sikap pada pengajaran IPS hendaknya dipersiapkan dan
dirancang berkesinambungan dengan penekanan pada setiap tingkat yang berbeda.
Semakin tinggi jenjangnya semakin besar unsur pemahaman dan
pertanggungjawabannya.

Pada jenjang SD, siswa harus diperkenalkan pada proses pengembangan


pemahaman alasan-alasan akan nilai-nilai yang diperkenalkan.
 Pada siswa kelas rendah, unsur-unsur permainan dan penanaman nilai tidak
boleh dilupakan. Sebab pada tahap ini, siswa harus dikondisikan merasa
senang dalam hidup bersama, bersosialisai, dan mulai mengenal ilmu
pengetahuan. Kegiatan yang dapat diperkenalkan antara lain: mengunjungi
musium, kebun binatang, tempattempat bersejarah, dan mengenal
lingkungan alam. Ilmu pengetahuan haruslah dicintai bukan ditakuti dan
menjadi ancaman bagi siswa.

Nilai-nilai yang ditanamkan kepada siswa harus semakin diperdalam dengan


cara memperkenalkan mengapa nilai-nilai itu ditanamkan. Tahap demi tahap
mulai dikembangkan unsur pemahaman kepada diri siswa, nilai-nilai
kejujuran, keadilan, kepahlawanan harus sudah mulai diperkenalkan dan
harus mendapat tekanan serta perhatian. Ceritera dan dongeng dapat
menjadi sarana yang baik untuk pengenalan dan penanaman nilai-nilai
tersebut.

 Pada kelas tinggi, harus ditambah porsi pemahamannya, kegiatan-


kegiatannya harus dipilih yang dapat membangun sikap tanggung jawab,
keteraturan, kebersamaan dalam kelompok yang saling membantu.
Pemberian tugas baik yang bersifat individu maupun kelompok, diskusi, dan
tanya jawab merupakan metode yang cocok untuk menanamkan nilai dan
sikap dalam pengajaran IPS. Terima kasih.

 Nama : Yunia Wardani


NIM : 1401420285
Jawaban :
Penanaman nilai dan sikap saat ini sangat dibutuhkan sebab hal ini berkenaan
dengan fakta sosial bahwa kondisi sosial kemasyarakatan pasca reformasi
memperlihatkan adanya degradasi nilai masyarakat yang jauh dari tatanan dan nilai
moral bangsa Indonesia. Pendidikan karakter berkaitan dengan keseluruhan
kemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya, sebab hal itu
berkaitan dengan unsur moral, sikap sampai dengan perilaku. Sebuah karakter
dikatakan baik apabila eseorang memiliki kemampuan atas pengetahuan sebuah
moral, perasaan moral dan tindakan moral. Sebagai hasil dari proses internalisasi
secara nalar dari peserta didik terhadap nilainilai kebenaran dan kebaikan. IPS
merupakan rumpun yang diharapkan secara efektif dapat memberikan muatan besar
pendidikan karakter sebab IPS mampu memfasilitasi peserta didik untuk
membangun pengetahuan, beradaptasi dengan lingkungan, membudayakan dirinya
dengan lingkungan yang kesemuanya dapat dikembangkan melalui pembelajaran
yang power full sosial studies atau dengan melalui pendekatan berbagai disiplin
ilmu-ilmu sosial. Terima kasih.

 Nama : Kurnia Lita Cahya


NIM : 1401420275
Jawaban :
Izin menjawab pertanyaan Niken
Aktualisasi penerapan nilai dan sikap oleh guru SD kepada siswa SD dalam
pelajaran IPS :
Penanaman nilai dan sikap pada pengajaran IPS hendaknya dipersiapkan dan
dirancang berkesinambungan dengan penekanan pada setiap tingkat yang berbeda.
Semakin tinggi jenjangnya semakin besar unsur pemahaman dan
pertanggungjawabannya. Pemberian tugas baik yang bersifat individu maupun
kelompok, diskusi, dan tanya jawab merupakan metode yang cocok untuk
menanamkan nilai dan sikap dalam pengajaran IPS. Pengajaran IPS dilaksanakan
dalam waktu yang terbatas, sehingga tidak mungkin dapat memperkenalkan seluruh
nilai- nilai kehidupan manusia kepada siswa. Oleh karena itu nilai dan sikap yang
akan ditanamkan kepada siswa merupakan nilai dan sikap yang pokok dan mendasar
bagi kehidupan manusia, misalnya :
 Sikap penghargaan kepada setiap manusia.
Tidak boleh meremehkan, menghina, merendahkan, apalagi mengganggu
kebahagiaan orang lain, dianggap tidak baik.
 Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan,
dan tepat janji.
 Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup
bersama orang lain yang berbeda.
 Kebebasan dan tanggung jawab.
Siswa diajak bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak lari dari
tanggung jawab.
 Penghargaan terhadap alam.
Alam diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia agar dapat hidup
bahagia.
 Penghormatan kepada Sang Pencipta. Sikap menghargai iman orang lain,
menghargai bentuk iman orang lain, menghargai budaya orang lain perlu
dikembangkan dalam kerangka rela hidup saling membantu dan menerima
orang lain.
 Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi manusia seperti disiplin,
bijaksana, cermat, mandiri, percaya diri, semuanya lebih menunjang
penyempurnaan diri pribadi. Terimakasih.

 Nama : Meliana Putri Pramihapsari


NIM : 1401420225
Jawaban :
Yang dapat dilakukan oleh guru yaitu dengan melakukan
 Pendekatan Penanaman Nilai
Pendekatan penanaman nilai (inculcation approach) adalah suatu pendekatan
yang memberi penekanan pada penanaman nilai-nilai sosial dalam diri
siswa.
 Pendekatan perkembangan kognitif
Pendekatan ini dikatakan pendekatan perkembangan kognitif karena
karakteristiknya memberikan penekanan pada aspek kognitif dan
perkembangannya.
 Pendekatan analisis nilai
Pendekatan analisis nilai (values analysis approach) memberikan penekanan
pada perkembangan kemampuan siswa untuk berpikir logis, dengan cara
menganalisis masalah yang berhubungan dengan nilai-nilai sosial.

2. Nama : Meliana Putri Pramihapsari


NIM : 1401420225
Pertanyaan :
Izin bertanya.
Di dalam ppt disebutkan bahwa terdapat tiga model belajar dalam rangka pembentukan
sikap, kemudian dari tiga model belajar tersebut model belajar manakah yang paling
cocok untuk diterapkan kepada siswa SD kelas rendah?

Dijawab oleh :
 Nama : Vefta Puji Rahayu
NIM : 1401420055
Jawaban :
Saya perwakilan kelompok 6 izin menjawab pertanyaan dari Meliana.
Di dalam ppt disebutkan bahwa terdapat tiga model belajar dalam rangka
pembentukan sikap, kemudian dari tiga model belajar tersebut model belajar
manakah yang paling cocok untuk diterapkan kepada siswa SD kelas rendah?

Menurut saya model belajar yang paling cocok diterapkan untuk siswa SD kelas
rendah adalah Mengamati dan Meniru karena pembelajaran model ini berlangsung
melalui pengamatan dan peniruan. Berdasar kenyataan, bahwa mayoritas perilaku
manusia dipelajari melalui model, yaitu dengan mengamati dan meniru perilaku atau
perbuatan orang lain, terutamanya orang-orang yang berpengaruh. Melalui proses
pengamatan dan peniruan akan terbentuk pula pola sikap dan perilaku yang sesuai
dengan orang yang ditiru.

Bagi para siswa di sekolah, orang - orang yang berpengaruh terutama adalah orang
tua dan guru. Bagi masyarakat pada umumnya, orang-orang berpengaruh dan dapat
menjadi model antara lain : tokoh- film, artis, politikus, dan tokoh-tokoh masyarakat
yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari. Orang-orang ini memberi pengaruh
tertentu terhadap perilaku dan kehidupan masyarakatnya. Terima kasih.

 Nama : Isma Alliyatuz Zulfa


NIM : 1401420231
Jawaban :
Izin menjawab pertanyaan Meliana. Menurut saya model belajar yang paling cocok
untuk diterapkan mepada siswa SD kelas rendah yaitu model belajar mengamati dan
meniru. Siswa SD kelas rendah masig belum dapat berpikir secara luas, mereka
belum dapat sepenuhnya menggambarkan atau membayangkan sesuatu yang
dikatakan oleh guru. Dengan model mengamati dan meniru anak akan lebih mudah,
karena model ini adalah visualisasi yang dapat langsung dilihat oleh siswa. Siswa
akan mengamati dan meniru perilaku orang yang ditiru. Perilaku guru akan sangat
berpengaruh terhadap pembentukan sikap siswa. Terima kasih.

 Nama : Tarissa Destriana Putri


NIM : 1401420435
Jawaban :
Izin menjawab pertanyaan dari Meliana,
Menurut saya, dari tiga model belajar tersebut model yang paling cocok untuk
diterapkan kepada siswa SD kelas rendah adalah Model Mengamati dan Meniru.
Karena dengan mengamati dan meniru siswa SD kelas rendah dapat dengan lebih
mudah dalam mencerna pembelajaran yang ada hal itu disebabkan dengan
Mengamatai dan Meniru maka siswa SD dapat mengingat dengan lebih baik
pembelajaran karena menirukan atau melakukannya secara langsung. Dengan
melakukan dan menirukan itu siswa SD akan lebih cepat memahami dan yang pasti
akan mengingatnya dengan baik.

 Nama : Hanik Dwi Cahyati


NIM : 1401420135
Jawaban :
Saya izin menjawab pertanyaan dari Meliana, menurut saya yang paling cocok
untuk siswa SD kelas rendah adalah metode mengamati dan meniru. Siswa kelas
rendah masih banyak membutuhkan perhatian karena fokus konsentrasinya masih
kurang, perhatian terhadap kecepatan dan aktivitas belajar juga masih kurang. Hal
ini memerlukan kegigihan guru dalam menciptakan proses belajar yang lebih
menarik dan efektif.

Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasional konkret, kecenderungan
belajar anak usia sekolah dasar menuju kearah konkrit yaitu proses belajar beranjak
dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan
diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang
lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan
yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih
bermakna, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Sehingga menurut saya siswa lebih cocok dengan metode mengamati dan meniru
dikarenakan sesuai dengan tahapan yang dimiliki siswa kelas rendah bahwa masih
berada pada tahapan operasional konkrit, dengan mengamati dan meniru membuat
siswa mearasakan keadaan yang sebenarnya ada bukti atau alasan yang
memudahkan siswa memahami.Contohnya kita sebagai guru bisa memberikan
contoh dengan ketika ada sampah di buang ke tempat sampah, siswa bisa
mengamati dan menirunya karena tindakan tersebut nyata dan merupakan tindakan
tanggung jawab kita terhadap sampah,sehingga siswa nanti akan menerapkannya.

3. Nama : Vinny Juwika Sari


NIM : 1401420065
Pertanyaan :
Izin bertanya
Secara teoritis, Sandin mengklasifikasikan nilai menjadi 6 nilai, salah satunya yaitu nilai
utility. Apa maksud dari nilai utility tersebut?

Dijawab oleh :
 Nama : Putri Nur Fitriana
NIM : 140142015
Jawaban :
Perwakilan dari kelompok 6, izin menjawab.
Nilai utility adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan guna atau kegunaan. Jadi nilai
utility pada konteks ini bisa di asumsikan dengan hal-hal yang penting atau berguna
bagi manusia.
Mohon maaf apabila kurang tepat. Terimakasih.

 Nama : Faadiyah Nafiisatun Nuhaa


NIM : 1401420385
Jawaban :
Izin menjawab pertanyaan dari Vinny, Teori nilai guna (utilitas) yaitu teori ekonomi
yang mempelajari kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dari
mengkonsumsikan barang-barang. Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka semakin
tinggi nilai guna.
Teori nilai guna atau untility dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu nilai guna
total (total utility) dan nilai guna marjinal (marginal utility).
 Nilai guna total (total utility).
Nilai guna total merupakan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh oleh
konsumen dalam mengonsumsi sejumlah barang tertentu.

 Nilai guna marjinal (marginal utility).


Nilai guna marjinal merupakan pertambahan atau pengurangan kepuasan
konsumen sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan penggunaan
satu unit barang tertentu.
Terima kasih.

 Nama : Dinda Rizka Maulidya


NIM : 1401420355
Jawaban :
Izin menjawab pertanyaan dari Vinny, Utility /utilitas/kepuasan/nilai guna adalah
kepuasan yang diperoleh dalam mengkosumsi barang dan jasa. Jadi utilitas
menunjukkan kepuasan relatif yang diperoleh seorang konsumen dari penggunaan
berbagai komoditas.
Maaf jika jawaban kurang tepat, terimakasih.

 Nama : Ernisa Fariha


NIM : 1401420255
Jawaban :
Izin menjawab pertanyaan dari Vinny, nilai guna (utility) merupakan teori yang
terlebih dahulu dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam
memilih barang-barang yang akan dibeli dan dikonsumsinya. Kalau kepuasan itu
semakin tinggi maka semakin tinggi nilai guna atau utility-nya. Sebaliknya semakin
rendah kepuasan dari suatu barang maka utilitynya semakin rendah pula. Besar
kecilnya nilai guna suatu barang dan jasa tergantung pada individu yang menilainya.
Semakin banyak orang yang menilai suatu barang dan jasa sebagai barang dan jasa
yang berguna, maka semakin besar pula nilai guna barang itu. Contohnya, bagi
orang pada umumnya, nila guna mobil Honda Jazz sudah sangat memuaskan.
Sedangkan bagi orang yang memiliki harta melimpah, kepuasan memiliki mobil
Honda Jazz hanya biasa saja. Mereka lebih memperoleh kepuasan dengan
menggunakan mobil Toyota Alphard atau Ferrari.

4. Nama : Winda Widyaningsih


NIM : 1401420165
Pertanyaan :
Izin bertanya, dapat dilihat bahwa pengaruh sosial media dan platform media lainnya
sangat besar mempengaruhi pergeseran nilai dan sikap pada anak, dan kecenderungan
menjadi buruk atau tidak sesuai dengan budaya kita. Bagaimana cara mengajarkan dan
mempertahankan nilai dan sikap yang telah ditanamkan pada anak agar tidak luntur
dalam pembelajaran IPS?

Dijawab oleh :
 Nama : Uswatun Alifah
NIM : 1401420195
Jawaban :
Saya sebagai perwakilan kelompok 6, mohon izin menjawab.
Media sosial memang dapat berdampak buruk terhadap nilai dan sikap pada anak.
Cara mengajarkan dan mempertahankan nilai dan sikap yang telah ditanamkan pada
anak agar tidak luntur dalam pembelajaran IPS adalah dengan adanya
pendampingan dan pengawasan, baik oleh guru maupun keluarga. Waktu anak
untuk bergelut dengan media sosial sebaiknya dibatasi. Saat bermain media sosial
juga harus didampingi oleh orang yang lebih dewasa untuk memastikan anak tidak
terpengaruh dampak negatif terhadap nilai-nilai dirinya sehingga nilai dan sikapnya
tetap dapat terjaga.
Keteladanan dan pembiasaan penerapan nilai dan sikap yang didapat dari
pembelajaran IPS juga harus dilakukan tentunya dengan pembinaan agar anak tidak
mudah bergeser nilai-nilai baiknya.
Terima kasih dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan.

 Nama : Salsabila Dhia Candra


NIM : 1401420325
Jawaban :
Izin menajwab pertanyaan Winda, dengan cara menanamkan disetiap mata pelajaran
yang diajarkan, baik
berupa nasehat, teguran ataupun tingkah laku yang menjadi contoh panutan mereka.
Selain itu juga dapat ditanamkan diluar jam pelajaran seperti dilingkungan
sekolah maupun di rumah karena hal tersebut akan menjadikan siswa mempunyai
moral yang baik. Guru menanamkan nilai-nilai
moral kepada siswa melalui semua mata pelajaran, dengan cara menyisispkan nilai-
nilai moral tertentu, ataupun guru itu sendiri yang menjadi contoh panutan karena
jika guru memberikan contoh yang konkret kepada siswa maka akan lebih cepat
untuk diterima. Dan sebaiknya siswa yang masih di bawah umur tidak di
perbolehkan menggunakan sosial media dikarenakan akan membawakan dampak
yang sangat buruk untuk anak.

 Nama : Nekha Lailatul Jannah


NIM : 1401420175
Jawaban :
Izin menjawab cara mempertahankan nilai pembelajaran Ips kepada anak yaitu
dengan memberikan contoh melalui pengamatan dan peniruan. Berdasar kenyataan,
bahwa mayoritas perilaku manusia dipelajari melalui model, yaitu
 Dengan mengamati dan meniru perilaku atau perbuatan orang lain,
terutamanya orang-orang yang berpengaruh. Melalui proses pengamatan dan
peniruan akan terbentuk pula pola sikap dan perilaku yang sesuai dengan
orang yang ditiru.

Bagi para siswa di sekolahan, orang-orang yang berpengaruh terutama


adalah orang tua dan guru. Bagi masyarakat pada umumnya, orang-orang
berpengaruh dan dapat menjadi model antara lain : tokoh- film, artis,
politikus, dan tokoh-tokoh masyarakat yang dapat diamati dalam kehidupan
sehari-hari. Orang-orang ini memberi pengaruh tertentu terhadap perilaku
dan kehidupan masyarakatnya.
 Dalam proses pendidikan, guru atau orang tua memberikan hadiah berupa
pujian kepada anak yang berbuat sesuai dengan nilai-nilai ideal tertentu. Dari
waktu ke waktu respon yang diberi hadiah tersebut akan bertambah kuat.
Dengan demikian sikap anak akan terbentuk, mereka akan menerima nilai
yang menjadi pegangan guru atau orang tuanya.
 Menerima Informasi Verbal
misalnya informasi tentang penyakit flu burung. Informasi ini telah
membentuk sikap tertentu di kalangan warga masyarakat terhadap penyakit
flu burung, pembawa virusnya, dan orang yang terkena penyakit tersebut.
Terimakasih.

 Nama : Fahma Kamila


NIM : 1401420215
Jawaban :
Izin menjawab pertanyaan dari Winda tentang cara mengajarkan dan
mempertahankan nilai dan sikap yang telah ditanamkan pada anak agar tidak luntur
dalam pembelajaran IPS. Cara yang bisa dilakukan yang pertama adalah dengan
mengurangi penggunaan media sosial pada anak-anak dengan memberikan kegiatan
lain yang lebih menarik. Kemudian, guru juga harus memberikan contoh sikap yang
baik, karena sifat dasar anak-anak suka meniru perilaku yang dianggap teladannya
sehingga guru sebagai teladan siswa dalam mengajarkan pembelajaran IPS harus
disertai dengan sikap yang baik. Kemudian, dalam pembelajaran IPS banyak
mengajarkan mengenai hubungan antar manusia, ini bisa dikaitkan dengan
pendidikan nilai moral dalam berinteraksi dengan antar manusia sehingga akan
meminimalisasi pengaruh dari sosial media.
Terima kasih.

1.5 Kesimpulan
Sikap atau sikap mental adanya pada diri seseorang, bukan pada alam pikiran orang
sebagai anggota masyarakat. Sikap mental merupakan reaksi emosional seseorang
terhadap lingkungannya, baik secara positif maupun negatif, baik berkenaan dengan
persetujuan maupun penolakan tentang kondisi sosial yang dialaminya. Walaupun
sikap mental ini ada pada diri seseorang tetapi sangat dipengaruhi oleh sistem nilai,
pengalaman, dan pendidikan. Oleh karena itu pendidikan, khususnya pengajaran IPS
dapat digunakan sebagai sarana untuk membina sikap mental anak didik, terutama di
sekolah dasar.

Terdapat kaitan erat antara nilai, sikap, dan perilaku. Nilai merupakan kepercayaan
normatif, yang ikut menentukan apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh
seseorang, sehingga terbentuk sikapnya terhadap sesuatu obyak. Selanjutnya sikap
akan mempengaruhi perilaku dan perbuatan seseorang.
Hasil diskusi kelompok 7
1.1 Tempat dan Waktu
Hari, tanggal : Selasa, 06 April 2021
Pukul : 10.41 s.d. 11.16
Tempat : WhatsApp Group
1.2 Peserta
Mahasiswa rombel E angkatan 2020
1.3 Proses Jalannya Diskusi
Diskusi dilaksanakan pada hari Selasa, 06 April 2021 pada pukul 10.41 s.d. 11.16. Diskusi
dibuka oleh Ibu Dra. Arini Estiastuti, M. Pd. Lalu dilanjutkan oleh moderator dengan salam
dan memperkenalkan anggota kelompok 7, kemudian materi dibaca dan dipahami terlebih
dahulu. Setelah itu dibuka sesi tanya jawab dan dijawab aktif oleh anggota kelompok 7,
kemudian peserta ikut serta dalam diskusi.
1.4 Rangkuman Hasil Diskusi
Sesi tanya jawab

1. Nama : Hanik Dwi Cahyati


NIM : 1401420135
Pertanyaan :
Saya izin bertanya.
Disebutkan di ppt ada beberapa nilai dan sikap yang harus dikembangkan dalam
pembelajaran IPS di SD. Jika dalam pembelajaran terdapat kendala yaitu seperti
sekarang ini bahwa kita tidak bisa bertatap muka dikarenakan covid, apakah pandemi
ini memberikan pengaruh atau kendala dalam mengembangkan nilai dan sikap kepada
anak SD? dan bagaimana cara mengembangkan sikap dan nilai tersebut di masa
pandemi?
Terima kasih
Di jawab oleh:

 Nama : SALSABILA DHIA CANDRA


NIM : 1401420325
Jawaban :
Saya perwakilan kelompok 7 izin menjawab, menurut saya tidak akan kendala
dalam mengembangkan nilai dan sikap saat pandemi. Cara mengembangkan sikap
dan nilai di masa pandemi yaitu
1. Ajarkan cara menyampaian yang baik dan benar yaitu hindari penggunaan kata
bersifat negatif seperti jangan atau tidak boleh gunakanlah kalimat positif
sebagai gantinya. Seperti “Jangan menyontek!” Dengan “kerjakan tugasnya
secara mandiri agar kamu lebih cepat menguasai materi” ,
2. Memberi asapresiasi di setiap pencapaian siswa guna untuk meningkatkan rasa
percaya dirinya, jiwa kreatifitasnya dan inovatifnya juga akan berkembang
dengan maksimal. Karena terbiasa di perhatikan siswa akan memiliki kebiasaan
cenderung lebih peduli dengan lingkungan di sekitarnya,
3. Terapkan disiplin positif pada siswa yaitu dilakukan untuk membangun nilai
kedisiplinan pada siswa tanpa kekerasan dan ancaman. Siswa di ajarkan
bertanggung jawab dan memahami konsekuansi akibat dari setiap perbuatan
yang mereka lakukan,
4. Bangun sikap tolong menolong contohnya mengajak para siswa melakukan
donasi yang di tunjukkan bagi masyarakat kurang mampu yang terdampak
covid-19.
 Nama : Icha Lora Agustina Maryadi
NIM : 1401420155
Jawaban :
Izin menjawab pertanyaan dari Hanik Dwi Cahyati. Menurut saya iya, pandemi
Covid-19 memberikan pengaruh terhadap pengembangan nilai dan sikap siswa
sehingga bisa dibilang sedikit banyak terabaikan. Hal ini terjadi karena
pembelajaran secara daring menjadikan guru tidak bisa melihat langsung peserta
didik dan tidak ada ikatan emosional diantara kedua belah pihak. Pembelajaran
berbasis online membuat siswa kehilangan role model dan sosok guru yang menjadi
panutan. Pembelajaran dengan metode e-learning yang terhubung dengan layanan
internet tidak selamanya menjamin peserta didik aman dari pengaruh negatif dunia
digital, serta pengaruh dari kecanduan internet juga membuat siswa malas berpikir,
kurang bertanggung jawab sehingga tidak maksimal dalam menyelesaikan tugas-
tugas belajarnya.
Sedangkan cara mengembangan nilai dan sikap di masa pandemi ini adalah dengan
menerapkan kerja sama yang baik antara orangtua, sekolah, dan masyarakat, dalam
rangka membantu peserta didik memahami nilai dan sikap, menginternalisasi atau
menumbuhkan rasa cinta anak kepada kebaikan, dan menerapkan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan nyata.
Terima kasih.

 Nama : Dheanita Rachmawati


NIM : 1401420185
Jawaban :
Saya izin menjawab pertanyaan dari Hanik Dwi Cahyati, pandemi ini memberikan
pengaruh atau kendala dalam mengembangkan nilai dan sikap kepada anak SD
contohnya dalam mengerjakan ulangan harian banyak anak SD yang menyontek
atau searching di internet. Tidak hanya itu, banyak anak SD yang marah-marah
kepada orang tuanya saat sedang mengerjakan tugas dari Bapak/Ibu guru.
Cara mengembangkan sikap dan nilai di masa pandemi. Masa pandemi pendidikan
di Indonesia beralih melalui daring (online) dengan sistem pembelajaran jarak jauh.
Semua jenjang mengikuti pembelajaran melalui aplikasi yang terdapat di komputer
dan gawai. Banyak pembelajaran yang diambil ketika mengikuti belajar online.
Sekolah penting untuk membuka wawasan tentang pendidikan karakter melalui
pembelajaran jarak jauh, dengan membekali keterampilan pengajar dalam
pelaksanaan pembentukan karakter melalui pembelajaran jarak jauh. Dengan
demikian sekolah dan konselor dalam menumbuhkan keteladanan nilai-nilai
karakter khususnya pada masa belajar di rumah. Pengelolaan pendidikan karakter
dapat dikembangkan yaitu dengan cara diajarkan, dibiasakan, dilatih konsisten,
menjadi kebiasaan, menjadi karakter, menjadi budaya. Pelaksanaan ini dapat
diterapkan mulai dari rumah, kelas, sekolah, dan masyarakat. Caranya yaitu dengan
:
1. Pendidikan nilai dan sikap melalui sekolah jarak jauh di saat peserta didik
sedang school from home (sekolah dari rumah) dapat tetap dikawal dan
dikontrol oleh para guru. Salah satunya dengan memberikan lembar control
karakter. Ada banyak karakter positif yang dapat dikembangkan oleh guru sesuai
kompetensi inti dari kurikulum 2013 seperti memiliki sifat relijius, jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli, toleransi, gotong royong, santun, percaya diri,
dll.
2. Guru dapat mengembangkan lembar kontrol untuk diberikan kepada peserta
didik dan untuk orang tua. Lembar kontrol tersebut dinilai oleh guru, setelah itu
guru memberikan umpan balik. Guru kemudian menguatkan karakter yang
sudah baik dan mengubah karakter yang masih tidak sesuai.
Guru dapat pula memberikan penghargaan (prizing) kepada siswa yang berprestasi
setidaknya dengan mengucapkan selamat (congratulation) di group WA peserta
didik, dan memberikan hukuman (punishment) melalui WA jalur pribadi agar nama
baiknya tetap terjaga dan anak tidak merasa direndahkan di depan teman –
temannya.

 Nama : Ghaida Tsurayya Al Haq


NIM : 1401420345
Jawaban :
Izin menanggapi pertanyaan Hanik mengenai apakah pandemi ini memberikan
pengaruh atau kendala dalam mengembangkan nilai dan sikap kepada anak SD?dan
bagaimana cara mengembangkan sikap dan nilai tersebut di masa pandemi?
Menurut saya iya, pandemi memberikan pengaruh terhadap pengembangan nilai
dan sikap terutama pada anak di kalangan SD. Namun terlepas dari pengaruh atau
kendala yang ada, ada beberapa cara pengembangan sikap dan nilai di masa
pandemi, yaitu dengan menanamkan nilai keimanan kepada anak, menerapkan
kualitas ibadah yang baik pada anak, menciptakan sikap sosial yang tinggi,
mendidik anak mulai dini tentang ke Esa an Tuhan, serta meningkatkan rasa
kepeduliaan terhadap perintah Tuhan dan orang tua.

2. Nama : Dinda Rizka Maulidya


NIM : 1401420355
Pertanyaan :
Izin bertanya kepada kelompok penyaji, didalam ppt dijelaskan tentang penanaman nilai
dan sikap dalam pembelajaran IPS, contoh nyata penanaman seperti apa yang dapat
dilakukan dan bagaimana kita bisa yakin bahwa penanaman nilai dan sikap dalam
pembelajaran IPS ini akan berhasil?
Terimakasih
Di jawab oleh:

 Nama : Isma Alliyatuz Zulfa


NIM : 1401420231
Jawaban :
Saya perwakilan dari kelompok 7 Izin menjawab pertanyaan Dinda, penanaman
nilai dan sikap dalam pembelajaran IPS dianggap berhasil jika siswa sudah
memahami mengenai nilai dan sikap dalam pembelajaran IPS yang kemudian
diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti, memiliki kesadaran dan
kepedulian terhadap sesama, menaruh perhatian terhadap masalah-masalah sosial
serta mampu memberikan solusi, dan lain sebagainya. Terima kasih

 Nama : Tarissa Destriana Putri


NIM : 1401420435
Jawaban :
Dari Kelompok 7, Izin menambahkan jawaban dari Isma. Contoh nyata penanaman
nilai dan sikap dalam pembelajaran IPS yang dapat dilakukan yaitu menghormati
orang yang lebih tua, menghormati pendapat orang lain, peduli terhadap orang lain,
bersikap jujur dan adil, dsb. Kemudian cara kita bisa yakin bahwa penanaman nilai
dan sikap dalam pembelajaran IPS ini akan berhasil adalah dengan cara kita harus
menerapkan nilai dan sikap dalam pembelajaran IPS itu dulu dalam kehidupan
sehari-hari kita. Terimakasih.
 Nama : Hanik Dwi Cahyati
NIM : 1401420135
Jawaban :
Saya izin menjawab pertanyaan Dinda. Contoh nyata penanaman yaitu seperti yang
disebutkan di ppt ada sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta
mau hindup bersama dengan orang lain yang berbeda ini bisa ditanamkan dengan
contoh nyata yaitu dengan membuat kelompok, didalam kelompok tersebut terdapat
berbagai anak yang punya keberagaman sendiri sendiri,ini bisa menanamkan sikap
mengharagai orang lain tanpa melihat perbedaan,kemudian di kelompok tersebut
dengan memecahkan permasalahan setiap anak bisa berpendapat,sehingga
menimbulkan sikap menghormati dan mengharagai setiap pendapat yang ada.
Penanaman nilai dan sikap pembelajaran sd diniali akan berhasil ketika kita melihat
para siswa dihadapkan dengan konflik yang nyata.Ketika mereka dihadapkan
dengan permasalahan tertentu bisa kita amati bagaimana sikap dan tindakan yang
akan mereka lakukan,sehingga bisa mengetahui keberhasilan atau tidaknya
penanaman nilai dan sikap tersebut.

 Nama : Winda Widyaningsih


NIM : 1401420165
Jawaban :
Izin menjawab pertanyaan Dinda, di dalam PPT dijelaskan tentang penanaman
nilai dan sikap dalam pembelajaran IPS. Contoh nyata penanaman yang dapat
dilakukan, yaitu:
1. Tidak meremehkan, menghina, merendahkan, apalagi mengganggu kebahagiaan
oranglain.
2. Selalu berkata jujur, ramah, setia, sopan kepada orang lain.
3. Mau hidup bersama dan berdampingan kepada teman yang beda suku, agama.
4. Kita bebas mengemukakan pendapar kita namun kita juga harus bertanggung
jawab atas apa yang kita lakukan.
5. Penggunaan alam tanpa keserakahan.
6. Selalu disiplin dan jujur dalam mengerjakan tugas.
7. Selalu jujur dan percaya diri saat mengerjakan ujian.
Kita dapat yakin bahwa penanaman nilai dan sikap dalam pembelajaran IPS
akan berhasil jika ia dapat menerapkan nilai dan karakter baik tersebut.
Kemudian ketika ia dihadapkan pada konfik yang sedang terjadi maka ia dapat
menanggapi dengan menggunakan nilai dan karakter positif yang tepat. Pada
saat penanaman nilai, dialog menjadi penting karena nilai tidak akan menetap
jika anak tidak merasa butuh terkait nilai yang diajarkan. Agar anak tidak
minder maka kepribadian anak perlu diperkuat dengan pemahaman mengenai
nilai tersebut dan saat ini anak masih belum konsisten dengan nilai yang
diajarkan jangan dikritik namun diajak berdialog. Kemudian keberhasilan
terbukti ketika siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terimakasih.

 Nama : Yunia Wardani


NIM : 1401420285
Jawaban :
Izin menjawab pertanyaan dari Dinda Dalam pengembangannya harus dijiwai oleh
nilai-nilai yang luhur dan latihan mengungkapkan sikap mental secara baik, terarah
dan terpuji. Kesadaran dan penghayatan siswa terhadap nilai yang menjadi landasan
dan falsafah hidup bangsa Indonesia harus ditanamkan secara berkesinambungan,
sehingga sikap mental siswa menjadi benar-benar memancarkan kebenaran,
keluhuran, dan tanggung jawab. Penanaman nilai dan sikap ini harus sudah dimulai
sejak kecil (TK, SD), dan berkelanjutan pada jenjang berikut/di atasnya. Nilai-nilai
yang ditanamkan kepada siswa harus semakin diperdalam dengan cara
memperkenalkan mengapa nilai-nilai itu ditanamkan. Tahap demi tahap mulai
dikembangkan unsur pemahaman kepada diri siswa, nilai-nilai kejujuran, keadilan
serta kepahlawanan harus sudah mulai diperkenalkan dan harus mendapat tekanan
serta perhatian. Cerita dan dongeng bisa menjadi sarana yang baik untuk
pengenalan dan penanaman nilai-nilai tersebut. Satu hal yang tdiak boleh dilupakan
adalah nilai dan sikap yang telah tertanam sejak SD harus semakin diperdalam
sampai suatu keyakinan bahwa apa yang telah diajarkan dan dilaksanakan adalah
baik. Dengan demikian yang diharapkan nilai-nilai dan sikap yang ditanamkan
sudah menjadi suatu keyakinan bahwa apa yang telah diajarkan dan dilaksanakan
adalah baik. Dengan demikian diharapkan nilai-nilai dan sikap yang ditanamkan
sudah menjadi suatu kebiasaan yang sudag diyakini kebenarannya. Terima kasih.

3. Nama : Dewi Nur Setyaningsih


NIM : 1401420221
Pertanyaan :
Izin bertanya kepada kelompok 7, Dijelaskan dalam ppt ada beberapa sikap dan nilai
yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran IPS SD. Menurut kelompok
penyaji, hambatan apa sajakah yang dialami dalam pengembangan sikap dan nilai
dalam pembelajaran IPS SD? Bagaimanakah solusinya?
terima kasih
Di jawab oleh:

 Nama : Isma Alliyatuz Zulfa


NIM : 1401420231
Jawaban :
Saya perwakilan dari kelompok 7, izin menjawab pertanyaan Dewi. Hambatan yang
dihadapi dalam pengembangan nilai dan sikap dalam pembelajaran IPS SD yaitu
1. Perkembangan zaman yang terus semakin maju. Perkembangan zaman yang
semakin maju akan memunculkan gejala-gejala dan masalah baru yang akan
mempengaruhi siswa dalam belajar. Salah satunya dalam pembelajaran IPS.
Dengan ada teknologi yang semakin canggih kualitas belajar siswa akan
menurun serta membuat frekuensi bersosialisasi semakin menurun.
Pembelajaran IPS diberikan agar siswa menjadi pribadi yang mampu
mempersiapkan, membina, dan membentuk kemmapuan peserta didik yang
mengetahui pengetahuan, sikap, nilai dan kecakapan dasar yang diperlukan
biagi kehidupan bermasyarakat. Solusi yang dapat diberikan yaitu membuat
strategi pengajaran nilai dan sikap pembelajaran IPS dengan disesuaikan
dengan kondisi yang ada. Sebagai contoh di era digital seperti ini guru dapat
memberikan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi, dengan syarat
tidak menghilangkan esensi pembelajaran IPS yang bertujuan untuk
membina dan mengembangkan sikap mental yang baik.
2. Sikap siswa yang kurang dapat mengembangkan sikap dan nilai dalam
kehidupan sehari-hari nuga merupakan hambatan dalam pengembangan nilai
dan sikap dalam pembelajaran IPS SD. Hal tersebut disebabkan karena
kurangnya pemahaman siswa mengenai pembelajaran IPS yang diberikan
oleh guru karena pengajaran IPS yang dilaksanakan dalama waktu terbatas,
sehingga tidak memungkinkan untuk memperkenalkan seluruh nilia-nilai
kehidupan manusia kepada siswa. Solusi yang dapat diberikan yaitu
memberikan pengajaran pembelajaran IPS SD semaksimal mungkin kepada
siswa agar siswa dapat lebih memahaminya dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Penggunaan media pembelajaran yang belum optimal. Media pembelajaran
merupakan sarana dalam penanaman nilai. Solusi yang dapat diberikan yaitu
menggunakan media pembelajaran IPS yang kreatif, dapat dilakukan dengan
membuat variasi media sederhana untuk menantang peserta didik untuk
menggali nilai-nilai.
Terima kasih

 Nama : Uswatun Alifah


NIM : 1401420195
Jawaban :
Mohon izin menjawab Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru di kelas
adalah dalam penentuan nilai sikap masih belum adanya aturan yang baku, artinya
dalam memberikan nilai, sikap dan perilaku siswa masih belum maksimal. Tentu
saja atas kesadaran dan kemauan guru dalam mengembangkan karakter dan
kepribadian siswa seperti yang diharapkan. Selain itu, belum adanya koordinasi
yang maksimal antara kepala sekolah, guru dan juga orang tua. Komunikasi yang
efektif harus dilakukan antara berbagai pihak terutama dengan orang tua siswa,
karena orang tua juga berperan mengembangkan karakter anak. Solusi dari
hambatan di atas untuk guru, antara lain perlu:
1. Mempelajari metode yang digunakan untuk mengintegrasikan nilai dan sikap
dalam pembelajaran IPS
2. Memahami secara mendalam kondisi siswa, materi, tujuan belajar, sehingga
dapat mengaitkan dan memprioritaskan nilai-nilai yang hendak diintegrasikan
3. Mempelajari cara penyusunan RPP berkarakter dan benar-benar
mengaplikasikanya dalam setiap kegiatan pembelajaran
4. Mengintegrasikan pendidikan nilai dalam semua materi mata pelajaran IPS,
tidak hanya yang terkait dengan materi sosial saja.
Terima kasih dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan

 Nama : Vefta Puji Rahayu


NIM : 1401420055
Jawaban :
Izin menjawab pertanyaan dari Dewi. Hambatan dalam pengembangan sikap dan
nilai dalam pembelajaran IPS:
1. Hambatan Guru dalam Pembelajaran IPS Salah satu faktor penghambat
pembelajaran adalah guru yang mengalami kesulitan dalam memperlajari
berbagai bidang studi, khusunya pembelajaran IPS. Dalam pembelajaran IPS,
guru dituntut menggunakan media yang tepat dan sesuai dengan materi yang
diajarkan. Namun pada kenyataannya, guru kurang memanfaatkan media yang
ada di lingkungan sekolah dan guru juga mengalami permasalahan dengan
waktu yang telah ditentukan dalam proses pembelajaran IPS.
Faktor penghambat yang datang dari guru juga berupa hal-hal seperti berikut:
a. Tipe kepemimpinan guru.
b. Format belajar mengajar yang monoton.
c. Kepribadian guru.
d. Pengetahuan guru.
e. Pemahaman guru tentang peserta didik.
2. Hambatan Peserta Didik dalam Pembelajaran IPS Faktor lain yang dapat
merupakan hambatan dalam pembelajaran adalah faktor peserta didik. Peserta
didik dalam kelas dapat dianggap sebagai seorang individu dalam suatu
masyarakat kecil yaitu kelas dan sekolah. Mereka harus tahu hak-haknya sebagai
bagian dari suatu kesatuan masyarakat di samping juga harus tahu akan
kewajibannya dan keharusan menghormati hak-hak orang lain. Peserta didik harus
sadar bahwa menggangu teman yang sedang belajar berarti tidak melaksanakan
kewajiban sebagai anggota suatu masyarakat kelas dan tidak menghormati hak
peserta didik lain untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari
kegiatan pembelajaran. Kekurangsadaran peserta didik dalam memenuhi tugas
dan haknya sebagai anggota suatu kelas atau suatu sekolah dapat merupakan
faktor utama penyebab hambatan dalam pembelajaran (Rohani, 2015: 182-183).
Terima kasih.

 Nama : Melly Ekasafitri


NIM : 1401420045
Jawaban :
Izin menjawab pertanyaan Dewi , hambatan yang dialami dalam pengembangan
nilai dan sikap dalam pembelajaran Ips SD . Hambatan yang masih saja ada
menurut saya yaitu masih kurangnya Kesadaran dan penghayatan dari siswa
terhadap nilai , dimana nilai menjadi landasan yang harus ditanamkan secara
kesinambungan. Hal ini tentu berakibat pada beberapa nilai dan sikap yang harus
dikembangkan masih belum maksimal. Misalnya saja masih banyak ditemukan
siswa yang saling mengejek satu sama lain hal ini menandakan sikap penghargaan
kepada sesama masih kurang. Solusi yang dapat diberikan dalam menangani
hambatan tersebut , menurut saya dengan selalu menjelaskan dan memperkenalkan
nilai-nilai itu sangat penting untuk ditanamkan tahap demi tahap pun harus
disesuaikan dengan pemahaman siswa , sehingga akan timbul kesadaran dari dalam
hati siswa untuk melakukan penghayatan terhadap nilai dan bisa mengembangkan
bebeapa nilai dan sikap yang harus dikembangkan dalam segi sikap penghargaan
kepada setiap manusia, jujur dan lainnya bsa diterapkan dengan baik di dalam
kehidupan.
Terima kasih
.
4. Nama : Adhy Rinasya Jati
NIM : 1401420455
Pertanyaan :
Izin bertanya, Bagaimana mengimplementasi Penanaman Nilai dan Sikap Dalam
Pembelajaran IPS SD.
Di jawab oleh:

 Nama : Tarissa Destriana Putri


NIM : 1401420435
Jawaban :
Perwakilan dari kelompok 7 Izin menjawab pertanyaan dari Adhy Rinasya,
Implementasi penanaman nilai dan sikap dalam pembelajaran IPS SD diantaranya
yaitu
- Saling menghargai temannya, tidak menjelekkan temannya dan sebagainya.
- Berperilaku jujur, adil, dan menghormati guru serta orang yang lebih tua lainnya.
- Menghargai gagasan orang lain dan mau menghormati pernedaan yang ada di
lingkungan sekitar.
- Memberi kebebasan kepada sesama terutama kepada siswa untuk mengungkapkan
gagasan aau idenya misalnya saat sedang kerja kelompok atau sedsang berdiskusi
bersama dikelas kemudian mengajaknya untuk bertanggung jawab atas segala
tindakan dan ucapannya.
- Mencintai alam bisa dilakukan dengan cara tidak mebuang sampah sembarangan,
merawat pohon uang ada disekitar lingkungan, dan menggunakan SDA dengan se
efektif mungkin dan tidak serakah.
- Menghargai iman orang lain, menghargai bentuk iman orang lain.
- Menghargai budaya orang lain perlu dikembangkan dalam kerangka rela hidup
saling membantu dan menerima orang lain.
Terimakasih.

 Nama : Salsabila Dhia Candra


NIM : 1401420325
Jawaban :
Saya kelompok 7 izin menambahkan jawaban dari tarrisa, Pada jenjang SD, siswa
harus diperkenalkan pada proses pengembangan pemahaman alasan-alasan akan
nilai-nilai yang diperkenalkan. Pada siswa kelas rendah, unsur-unsur permainan dan
penanaman nilai tidak boleh dilupakan. Sebab pada tahap ini, siswa harus
dikondisikan merasa senang dalam hidup bersama, bersosialisai, dan mulai
mengenal ilmu pengetahuan. Kegiatan yang dapat diperkenalkan antara lain:
mengunjungi musium, kebun binatang, tempattempat bersejarah, dan mengenal
lingkungan alam. Ilmu pengetahuan haruslah dicintai bukan ditakuti dan menjadi
ancaman bagi siswa.
Nilai-nilai yang ditanamkan kepada siswa harus semakin diperdalam dengan cara
memperkenalkan mengapa nilai-nilai itu ditanamkan. Tahap demi tahap mulai
dikembangkan unsur pemahaman kepada diri siswa, nilai-nilai kejujuran, keadilan,
kepahlawanan harus sudah mulai diperkenalkan dan harus mendapat tekanan serta
perhatian. Ceritera dan dongeng dapat menjadi sarana yang baik untuk pengenalan
dan penanaman nilai-nilai tersebut.

 Nama : MAULANA ZAMZURI


NIM : 1401420395
Jawaban :
Izin menambahi jawaban dari pertanyaan Nasya Pada jenjang SD, siswa harus
diperkenalkan pada proses pengembangan pemahaman alasan-alasan akan nilai-
nilai yang diperkenalkan. Pada siswa kelas rendah, unsur-unsur permainan dan
penanaman nilai tidak boleh dilupakan. Sebab pada tahap ini, siswa harus
dikondisikan merasa senang dalam hidup bersama, bersosialisai, dan mulai
mengenal ilmu pengetahuan. Kegiatan yang dapat diperkenalkan antara lain:
mengunjungi musium, kebun binatang, tempattempat bersejarah, dan mengenal
lingkungan alam. Ilmu pengetahuan haruslah dicintai bukan ditakuti dan menjadi
ancaman bagi siswa. Nilai-nilai yang ditanamkan kepada siswa harus semakin
diperdalam dengan cara memperkenalkan mengapa nilai-nilai itu ditanamkan.
Tahap demi tahap mulai dikembangkan unsur pemahaman kepada diri siswa, nilai-
nilai kejujuran, keadilan, kepahlawanan harus sudah mulai diperkenalkan dan harus
mendapat tekanan serta perhatian. Ceritera dan dongeng dapat menjadi sarana yang
baik untuk pengenalan dan penanaman nilai-nilai tersebut.
1. Sikap penghargaan kepada setiap manusia
Penghargaan bahwa pribadi manusia itu bernilai, tidak boleh direndahkan atau
disingkirkan tetapi harus dikembangkan. Setiap manusia , siapapun orangnya
adalah bernilai, inilah yang menjadi hak asasi manusia, dan sikap ini harus
dipunyai. Oleh karena itu tindakan meremehkan, menghina, merendahkan,
apalagi mengganggu kebahagiaan orang lain dianggap tidak baik. Dalam wujud
tindakan, misalnya siswa saling menghargai temannya, tidak menjelekkan
temannya dan sebagainya.
2. Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan,
dan tepat janji
Sikap ini jelas membantu orang dalam berhubungan dengan orang lain dan
hidup bersama orang lain.
3. Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup bersama
orang lain yang berbeda
Sikap ini jelas sangat membantu kita menjadi manusia, karena memanusiakan
manusia lain. Bagi negara Indonesia yang sedang mencari bentuk demokrasi,
sikap ini sangat jelas diperlukan. Apalagi sikap rela hidup bersama, meskipun
lain gagasan, lain idiologi perlu ditekankan. Kita rela hidup besama dalam
pebedaan karena perbedaan adalah keadaan asasi kita
4. Kebebasan dan tanggung jawab
Sikap manusia sebagai pribadi adalah ia mempunyai kebebasan untuk
mengungkapkan dirinya dan bertanggung jawab terhadap ungkapannya. Sikap
ini berlaku baik terhadap dirinya sendiri, terhadap orang lain maupun terhadap
alam dan Tuhan. Sikap ini jelas diwujudkan dalam kebebasan mimbar,
kebebasan berbicara, kebebasan untuk mengungkapkan gagasan dan tanggung
jawab. Siswa diajak bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak lari dari
tanggung jawab.
5. Penghargaan terhadap alam
Alam diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia agar dapat hidup bahagia.
Berkenaan dengan hal tersebut penggunaan alam hanya untuk dirinya sendiri
tidak dibenarkan. Termasuk juga pengrusakan alam yang hanya dapat
memberikan kehidupan kepada segelintir orang juga tidak benar. Keserakahan
dalam penggunaan alam adalah kesalahan.
6. Penghormatan kepada Sang Pencipta
Sebagai makhluk kita menghormati Sang Pencipta. Kita melalui penghayatan
iman,siswa diajak untuk menghormati dan memuji Sang Pencipta , dan pujian
itu dapat diwujudkan dalam sikap berbaik kepada semua makluk ciptaan,
termasuk pada diri sendiri. Sikap menghargai iman orang lain, menghargai
bentuk iman orang lain, menghargai budaya orang lain perlu dikembangkan
dalam kerangka rela hidup saling membantu dan menerima orang lain.
7. Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi manusia seperti disiplin,
bijaksana, cermat, mandiri, percaya diri, semuanya lebih menunjang
penyempurnaan diri pribadi.

 Nama : Annisa Uli Najia


NIM : 1401420211
Jawaban :
Izin menjawab pertanyaan dari Nasya tentang bagaimana mengimplementasi
Penanaman Nilai dan Sikap Dalam Pembelajaran IPS SD
Penanaman sikap atau sikap mental yang baik melalui pengajaran IPS, tidak dapat
dilepaskan dari mengajarkan nilai dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat.
Dengan kata lain , strategi pengajaran nilai dan sistem nilai pada IPS bertujuan
untuk membina dan mengembangkan sikap mental yang baik.
Penanaman nilai dan sikap pada pengajaran IPS hendaknya dipersiapkan dan
dirancang berkesinambungan dengan penekanan pada setiap tingkat yang berbeda.
Semakin tinggi jenjangnya semakin besar unsur pemahaman dan
pertanggungjawabannya. Pengajaran IPS dilaksanakan dalam waktu yang terbatas,
sehingga tidak mungkin dapat memperkenalkan seluruh nilai- nilai kehidupan
manusia kepada siswa. Oleh karena itu nilai-nilai yang akan ditanamkan kepada
siswa merupakan nilai-nilai yang pokok dan mendasar bagi kehidupan manusia.
Pada jenjang SD, siswa harus diperkenalkan pada proses pengembangan
pemahaman alasan-alasan akan nilai-nilai yang diperkenalkan. Pada siswa kelas
rendah, unsur-unsur permainan dan penanaman nilai tidak boleh dilupakan. Sebab
pada tahap ini, siswa harus dikondisikan merasa senang dalam hidup bersama,
bersosialisai, dan mulai mengenal ilmu pengetahuan. Kegiatan yang dapat
diperkenalkan antara lain: mengunjungi musium, kebun binatang, tempat-tempat
bersejarah, dan mengenal lingkungan alam. Ilmu pengetahuan haruslah dicintai
bukan ditakuti dan menjadi ancaman bagi siswa. Nilai-nilai yang ditanamkan
kepada siswa harus semakin diperdalam dengan cara memperkenalkan mengapa
nilai-nilai itu ditanamkan. Tahap demi tahap mulai dikembangkan unsur
pemahaman kepada diri siswa, nilai-nilai kejujuran, keadilan, kepahlawanan harus
sudah mulai diperkenalkan dan harus mendapat tekanan serta perhatian. Ceritera
dan dongeng dapat menjadi sarana yang baik untuk pengenalan dan penanaman
nilai-nilai tersebut. Pada kelas tinggi, harus ditambah porsi pemahamannya,
kegiatan-kegiatannya harus dipilih yang dapat membangun sikap tanggung jawab,
keteraturan, kebersamaan dalam kelompok yang saling membantu. Pemberian tugas
baik yang bersifat individu maupun kelompok, diskusi, dan tanya jawab merupakan
metode yang cocok untuk menanamkan nilai dan sikap dalam pengajaran IPS.
Terima kasih

 Nama : Wita Eka Putri Cahyani


NIM : 1401420245
Jawaban :
Izin menambahkan jawaban dari pertanyaan Nasya, implementasi penanaman nilai
dan sikap dalam pembelajaran IPS SD dipersiapkan dan dirancang
berkesinambungan dengan penekanan pada setiap tingkat yang berbeda. Semakin
tinggi jenjangnya semakin besar unsur pemahaman dan pertanggungjawabannya.
Karena pengajaran IPS dilaksanakan dalam waktu yang terbatas, maka tidak
mungkin untuk dapat memperkenalkan seluruh nilai-nilai kehidupan manusia
kepada siswa. Oleh karena itu nilai-nilai yang perlu ditanamkan kepada siswa
merupakan nilai-nilai yang pokok dan mendasar bagi kehidupan manusia, seperti
keimanan dan ketaqwaan, kejujuran, keadilan, budi pekerti dan lain-lain. Usia
sekolah dasar adalah masa-masa keemasan bagi anak, dimana karakter mulai dapat
dibentuk. Dengan penanaman nilai-nilai tersebut sejak dini, diharapkan akan
melekat terus sampai pada masa dewasanya sehingga mereka mampu berperilaku
terpuji dan menghindari penyimpangan-penyimpangan sosial.
1.5 Kesimpulan
IPS dan ilmu Sosial adalah kebutuhan umat manusia secara mendasar dan dapat dikatakan
sebagai kebutuhan primer. Hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu social saling berkaitan.
Keduanya berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia, kemudian kebutuhan dasar
tersebut dapat dicapai dengan kegiatan dasar manusia. Kegiatan dasar menusia meliputi
produksi dan konsumsi, pemeliharaan dan perlindungan, konsumsi dan transport, estetika,
pemerintahan dan organisasi, dan pendidikan dan rekreasi. Keseluruhannya membentuk
ilmu-ilmu social. Dalam ilmu-ilmu sosial, terurai disiplin ilmu yang meliputi, ekonomi,
geografi, sejarah, dan sosiologi. Dan di dalamnya terdapat fakta, konsep, generalisasi yang
dikembangkan membentuk ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Jadi IPS merupakan penjabaran
dari ilmu-ilmu social yang didalamnya terdapat fakta, konsep dan generalisasi. Strategi
pengajaran nilai dan sistem nilai pada IPS bertujuan untuk membina dan mengembangkan
sikap mental yang baik. Materi dan pokok bahasan pada pengajaran IPS dengan
menggunakan berbagai metode (multi metode), digunakan untuk membina penghayatan,
kesadaran, dan pemilikan nilai-nilai yang baik pada diri siswa. Dengan terbinanya nilai-nilai
secara baik dan terarah pada mereka, sikap mentalnya juga akan menjadi positif terhadap
rangsangan dari lingkungannya, sehingga tingkah laku dan tindakannya tidak menyimpang
dari nilai-nilai yang luhur.
Penanaman nilai dan sikap pada pengajaran IPS hendaknya dipersiapkan dan dirancang
berkesinambungan dengan penekanan pada setiap tingkat yang berbeda.Pengajaran nilai dan
sikap hendaknya benar-benar mampu menyentuh kesadaran nilai siswa itu sendiri dan
tertanam melalui logika pembenaran yang dapat diterima siswa itu, sehingga nilai-nilai
tersebut menjadi milik dan keyakinan yang tidak mudah berubah. Penanamannilai dan sikap
kepada siswa itu penting karena senada dengan tujuan pengajaran IPS yang
selainmengembangkan pengetahuan juga mengembangkan keterampilan, dan menanamkan
nilai dan sikap kepada siswa.Sikap yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran IPS SD
yaitu sikap penghargaan kepada setiap manusia, sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka
mengabdi, ramah, setia, sopan, dan tepat janji, Sikap demokratis dan menghargai gagasan
orang lain serta mau hidup bersama orang lain yang berbeda, sikap kebebasan dan tanggung
jawab, sikap penghargaan terhadap alam, Sikap penghormatan kepada Sang Pencipta, dan
Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi manusia seperti disiplin, bijaksana, cermat,
mandiri, percaya diri, semuanya lebih menunjang penyempurnaan diri pribadi. Kemudian
nilai-nilai yang perlu dikembangakan dalam pembelajaran IPS SD yaitu nilai-nilai kejujuran,
keadilan, kepahlawanan, sopan santun.

Anda mungkin juga menyukai